Professional Documents
Culture Documents
Agroklimatologi
Oleh :
NAMA : YUSTIKA ANGGRAENI BURHAN
NIM : G11116056
KELAS : AGROKLIMATOLOGI F
KELOMPOK :1
ASISTEN : MUHAMMAD RISAL
ANDI YUDHISTIRA MAPPASAWE
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Tujuan
Adapun Tujuan dari Pengenalan alat Stasiun Klimatologi yaitu :
1. Untuk alat-alat klimatologi.
2. Untuk mengetahui hubungan Klimatologi dengan pertanian.
3. Untuk mengetahui prinsip kerja dan cara penggunaan alat-alat klimatologi di
stasiun klimatologi.
1.3. Kegunaan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Klimatologi
Klimatologi adalah ilmu yang mempelajari keadaan rata-rata cuaca yang terjadi
pada suatu wilayah dalam kurun waktu yang panjang. Cuaca merupakan keadaan
fisik atmosfer pada suatu saat dan tempat tertentu dalam jangka pendek. Pengukuran
dan pencatatan unsur iklim dan cuaca yang penting diamati oleh sebuah stasiun
Klimatologi dan Meteorologi antara lain curah hujan yang terkait dengan jumlah dan
intensitas hujan, evaporasi dari permukaan tanah dan tanaman, radiasi sinar matahari
yaitu lama penyinaran dan intensitas penyinaran, kelembapan dan suhu baik pada
udara maupun tanah dan tentang angin yaitu kecepatan serta arah angin. Karena
pentingnya faktor iklim maka perlu dilakukan pengamatan iklim dengan
benar,akurat,kontinyu dan terorganisir (Yogi, 2014).
Matahari merupakan sumber energi utama bagi kehidupan di bumi. Jumlah
bahan bakar fosil yang semakin menipis meningkatkan pemanfaatan energi matahari
oleh manusia. Dengan demikian, perubahan aktifitas matahari akan mempengaruhi
kehidupan di bumi. Perubahan aktifitas matahari jangka panjang memegang peranan
penting dalam perubahan iklim global. Ketika aktifitas matahari meningkat, maka
jumlah energi yang dipancarkan ke bumi akan semakin besar. Hal ini ditunjukkan
dengan besarnya radiasi matahari yang sampai ke bumi (Winasis, 2011).
Perubahan iklim dapat diartikan sebagai perbedaan yang nyata secara statistik
pada nilai rata-rata iklim maupun variabilitas yang terjadi secara luas pada periode
waktu tertentu (Muin, 2014).
Taman tempat peralatan yang dipakai untuk mengukur unsur cuaca/iklim secara
kontinyu disebut Stasiun Klimatologi. Taman ini merupakan lahan datar yang
ditumbuhi rumput yang luasnya di atur sesuai banyak dan macam alat yang
digunakan di stasiun tersebut (Muin, 2014).
2.3. Stasiun
Stasiun meteorologi pertanian adalah suatu tempat yang mengadakan
pengamatan secara terus menerus mengenai keadaan fisik dan lingkungan
(atmosfer) serta pengamatan tentang keadaan biologi dari tanaman dan objek
pertanian lainnya. Dalam persetujuan internasional, suatu stasiun meteorologi paling
sedikit mengamati keadaan iklim selama 10 tahun berturut turut hingga akan
mendapatkan gambaran umum tentang rerata keadaan iklimnya, batas batas ekstrim
dan juga pola siklusnya (Mabes, 2014).
Peralatan yang digunakan dalam pengamatan cuaca sangat banyak jumlah dan
jenisnya. Peralatan peralatan tersebut terdiri atas alat pengukur curah hujan,
pengukur kelembaban udara, pengukur suhu udara, pengukur suhu tanah, pengukur
hujan, pengukur panjang penyinaran matahari, pengukur kecepatan angin, dan
pengukur evaporasi (Mabes, 2014).
Seringnya terjadi kesalahan dalam pendataan hasil klimatologi, menjadikan
pentingnya pengetahuan tentang klimatologi dalam hal ini di bidang pertanian. Oleh
sebab itu di adakannya praktikum agroklimatologi ini. Stasiun
Klimatologi/Meteorologi merupakan taman tempat yang mengukur unsur-unsur
iklim/cuaca secara kontinyu. Ia merupakan lapangan datar berumput dengan luas
sesuai dengan banyak dan macam alat yang ada di dalamnya (Mabes, 2014).
Curah hujan sebagai yang tercurah dari langit dan diukur oleh penakar hujan
dengan luasan diameter tertentu merupakan kondisi air yang tercurah dalam suatu
luasan tertentu. untuk perhitungan kasar volume air yang jatuh dari langit dapar
dihitung dengan mempertimbangkan luasan suatu daerah tertentu dikalikan dengan
tinggi curah hujan yang terukur yang akan menghasilkan satuan volume air. Karena
wilayah Indoneisa merupakan daerah tropis denfgan intensitas hujan berbeda dari
satu tempat ke tempat lain meskipun jaraknya sangat dekat, maka perhitungan
besarnya intensitas hujan ditentukan oleh banyaknya penakar hujan (Arifin, 2010).
Secara luas angin akan mempengaruhi unsur cuaca seperti suhu yang optimum
dimana tanaman tumbuh dan berproduksi dengan sebaik-baiknya, kelembaban udara
yang berpengaruh terhadap penguapan permukaan tanah dan penguapan permukaan
daun, maupun pergerakan awan, Membawa uap air sehingga udara panas menjadi
sejuk dan Membawa gas-gas yang sangat dibutuhkan oleh pertumbuhan dan
perkembangan tanaman (Arifin, 2010).
Suhu udara dan tanah sangat mempengaruhi dalam proses pertumbuhan, karna
setiap jenis tanaman mempunyai suhu batas minimum, optimum dan maksimum
untuk setiap tingkat perrtumbuhannya (Arifin, 2010).
Pengaruh iklim yang terdapat di Indonesia, di satu pihak sesuai untuk
pertumbuhan dan perkembangan tanaman, sedangkan di pihak lain unsur iklim dapat
menyebabkan kurangnya unsur hara dan zat makanan yang tersedia dalam tanah
melalui pengangkutan dan penghanyutan (Arifin, 2010).
BAB III
METODOLOGI
3.1. Waktu dan Tempat
Kartasapoetra A.G. 2016. Klimatologi Pengaruh Iklim Terhadap Tanah dan Tanaman.
Jakarta:Sinar Grafika Offset.
Hildayanti I.N, dan Suryanto 2015. Pengaruh Perubahan Iklim Terhadap Produksi
Pertanian Dan Strategi Adaptasi Pada Lahan Rawan Kekeringan Jurnal
Ekonomi dan Studi Pembangunan. Volume 16, Nomor 1, April 2015,
hlm.42-52.
Hermaningsih H, 2014. Hubungan Adaptasi Petani Terhadap Perubahan Iklim
Dengan Produktivitas Tembakau Pada Lahan Sawah Dan Tegalan Di
Kabupaten Jember JSEP Vol. 7 No. 2 November 2014.
Arifin, M. 2010. Kajian Sifat Fisik Tanah dan Berbagai Penggunaan Lahan Dalam
Hubungannya Dengan Pendugaan Erosi Tanah. Jurnal Pertanian
MAPETA UPN, Jawa Timur. Hal:144.