You are on page 1of 3

1.

Cappellini MD, Motta Anemia in Clinical Practice-Definition and Classification: Does


Hemoglobin Change With Aging?. j.seminhematol. NCHIL. 2015;52(4):261-9. doi: 10.1053
2. Bridges KR, Pearson HA., Anemias and other red cell disorders. New York: Mc Graw-Hill.
2008.
3. Price SA, Wilson LM. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. 6
th ed. Jakarta: Penerbit ECG; 2005. P 422-3.
4. Sudoyo AW. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I. Edisi V. Jakarta : Interna
Publishing. 2009. p 447-51
5. Hoffbrand. 2005. Kapita Selekta Hematologi. Jakarta: EGC.
6. Riskesdas 2013
7. Ganong W. F. 2003. Buku ajar Fisiologi kedokteran. Bab 27 Sirkulasi
Cairan Tubuh hal. 513-515 Edisi 20. EGC: Jakarta
8. ????????????????
9. Suwitra, Ketut dan Widiana, Gde Raka dalam : The 9 th National Congress of InaSN &
Annual Meeting of Nephrology, Bali : 2005.
10. Handayani , Wiwik , Haribowo AS. 2008. Asuhan keperawatan pada klien dengan
gangguan sistem hematologi Salemba Medika : Jakarta. 2008
11. Price, S. A. 2005. Patofiologi : Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Ed.6
Vol.1&2. Jakarta: EGC
12. Widya. Strategi dalam penanggulangan dan pencegahan anemia. Journal
2016:3(3)

Melena
13. Fallah MA, Prakash C, Edmundowicz S. Acute gastrointestinal bleeding. Med Clin
North Am. Sep 2000;84(5):1183-208. 3
14. Guidelines for Non- variceal Upper Gastrointestinal Haemorrhage, British
Society of Gastroenterology 2002
15. Peter DJ, Dougherty JM. Evaluation of the patient with gastrointestinal bleeding : an
evidence based approach. Emerg Med Clin North Am. Feb 1999;17(1):239-61
16. Stollman N, Metz DC. Patophysiology and prophylaxis of stress ulcer in intensive
care unit patients. J Crit Care. Mar 2005;20(1): 35-45.
17. Adi P. Pengelolaan Perdarahan Saluran Cerna Bagian Atas: Ilmu Penyakit
Dalam Jilid I. Jakarta: FKUI; 2006. Hlm. 289-97.
18. Hadi S. Perdarahan Saluran Makan: dalam Gastroenterologi. Bandung: PT
Alumni. 2002. hlm. 281-305
19. Hastings G.E. Hematemesis & Melena: dalam Kedaruratan Medik. Jakarta:
FKUI; 2005
20. Del John. Peptic ulcer disease and related disorders. In: Kasper DL,
Braunwald E, et al (eds). Harrisons principles of internal medicine 16th
editions. United States: McGraw-Hill Companies; 2005. p. 1746- 56.
21. Keshav Satish. The gastrointestinal system at a glance 1st ed. British:
Blackwell Science Ltd; 2004. p. 20-3; 72-3.
22.
23. Davey P. Hematemesis & Melena: dalam At a Glance Medicine. Jakarta:
Erlangga. 2006. hlm. 36-7.1.Zhaoshen L, Duowu Z, Xiuqiang M, Jie C, Xingang
S, Yanfang G, et al. Epidemiology of Peptic Ulcer Disease: Endoscopic Results of the
Systematic Investigation of Gastrointestinal Disease ARTIKEL PENELITIAN 11 in
China. Am J [On Line] 2010. Dari : http://www.nature.com/[1 Januari 2011].
24. Zhao, B., Zhao, J., Cheng, W.F., et al. Efficacy of Helicobacter pylori Eradication
Therapy on Functional Dys-pepsia : A Meta-Analysis of Randomized Controlled
Studies with 12-Month Follow-Up. Journal of Clinical Gastroen-terology, 2014: 48,
241-247
25. Sipponen P, maaroos HI. Chronic gastritis. Scand J Gastroenterol. 2015 ; 50(6): 657
667
26. John K. Chia, Andrew Y. Chia, David Wang, Rabiha El-Habbal .Functional
Dyspepsia and Chronic Gastritis Associated with Enteroviruses. Open Journal of
Gastroenterolog,2015, 5, 21-27
27. Correa P, Piazuelo MB. The gastric precancerous cascade. J Dig Dis. 2012;13:29

BAB I

PENDAHULUAN

Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan global terutama negara berkembang
yang diperkirakan 30% penduduk dunia menderita anemia. Anemia secara fungsional
didefinisikan sebagai suatu kondisi di mana terjadi penurunan jumlah sel darah merah atau
eritrosit sehingga tidak dapat memenuhi fungsinya untuk membawa oksigen dalam jumlah
yang cukup ke jaringan perifer yang diperlukan untuk menghasilkan energi, sehingga pada
orang yang menderita anemia akan merasa cepat lelah, lemas, pucat, gelisah dan bahkan
sesak. World Health Organization (WHO) mendefinisikan anemia sebagai kadar hemoglobin
<12,0 g / dL pada wanita dan <13,0 g / dL pada pria.1,2,3,4,5

Penyebab utama anemia adalah perdarahan yang berlebihan seperti perdarahan


akut/kronik, hemolisis yang berlebihan, atau hematopoiesis yang tidak efektif. Perdarahan
dapat diakibatkan dari trauma, ulkus, perdarahan saluran pencernaan atau akibat perdarahan
kronis karena polip di kolon, keganasan, hemoroid atau menstruasi. 6

Perdarahan saluran cerna bagian atas dapat menimbulkan manifestasi berupa


melena, melena atau berak darah merupakan penyakit yang sering dijumpai dibagian
gawat darurat rumah sakit. Sebagian besar pasien datang dalam keadaan setabil dan
sebagian dalam keadaan gawat darurat yang memerlukan tindakan yang cepat dan
tepat. Ada empat penyebab SCBA yang paling sering ditemukan, yaitu ulkus
peptikum, gastritis erosif, varises esofagus, dan ruptur mukosa esofagogastrika.

Di negera barat dimana perdarahan karena tukak peptik menempati urutan


terbanyak sedangkan di Indonesia perdarahan karena ruptura varises gastroesofageal
merupakan penyebab tersering yaitu sekitar 50-60 %, gastritis erosiva hemoragika
sekitar 25-30 %, tukak peptik sekitar 10-15%, dan karena sebab lainnya < 5%.

You might also like