You are on page 1of 4

PEMBAHASAN

Dalam Praktikum Mineralogi Acara 8 Mineral Ekonomis dan Native Elements ini, terdapat 3
mineral yang wajib dibahas yaitu mineral Sulfur, Kuarsa, dan Magnetit. Berikut pembahasan
mengenai ketiga mineral tersebut:

1. Sulfur (S) M38


Sulfur merupakan unsur yang umum ditemukan dan melimpah, tetapi jarang
ditemukan dalam bentuk murni, tanpa gabungan unsur lain di permukaan bumi. Sebagai
elemen, sulfur adalah unsur penting dari mineral sulfat dan sulfida. Sulfur merupakan
elemen penting yang terdapat di atmosfer, bawah permukaan, dan gas-gas terlarut. Hal ini
juga merupakan elemen penting dalam semua makhluk hidup dan yang terkandung dalam
molekul organik dari bahan bakar fosil. Sulfur sering ditemukan pada batuan beku dan
sedimen.

Berdasarkan identifikasi yang praktikan lakukan, mineral dengan kode M38 ini
mempunyai warna kuning. Menurut referensi yang terpercaya, mineral ini memiliki warna
kuning. Selain warna yang tampak luar, praktikan juga mengamati cerat mineral tersebut
dengan menggoreskannya dengan beberapa alat uji pembanding. Warna asli dari mineral
Sulfur ini setelah dilakukan identifikasi adalah kuning. Pada referensi terpercaya
menyebutkan bahwa warna mineral Sulfur dalam bentuk butir adalah putih. Perbedaan
data antara identifikasi dan referensi dikarenakan kurangnya ketelitian praktikan dalam
mengidentifikasi mineral. Sifat fisik lain dari mineral ini yang diidentifikasi adalah kilap.
Berdasarkan identifikasi, tampak bahwa kilapan Sulfur merupakan kilap tanah, sedangkan
pada referensi disebutkan bahwa mineral ini mempunyai kilap sublogam, yaitu kilap
damar. Kekerasan mineral sulfur berdasarkan pengukuran adalah kurang dari 2,5 dalam
skala Mohs, tepatnya 1,5 2,5 dalam skala Mohs. Ketika mineral ini didekatkan dengan
magnet, maka mineral ini tidak tertarik oleh magnet sehingga bersifat diamagnetik. Hal ini
disebabkan karena pada mineral ini, dua elektronnya bergerak saling berlawanan arah dan
tidak akan menghasilkan medan magnetik. Hal ini sama seperti yang dikatakan pada
referensi yang terpercaya yang telah praktikan baca. Sulfur tidak mempunyai belahan.
Pecahan yang tampak pada mineral ini adalah pecahan choncoidal yaitu berbentuk
pecahan kaca atau kulit bawang. Sistem kristal pada sulfur adalah orthorombik dan
diafenitas dari sulfur adalah transclucent.

Sulfur terbentuk di daerah gunung api aktif, disekitar mata air panas, dan hasil
aktivitas bakteri yang memisahkan sulfur dari sulfat. Sulfur memiliki banyak kegunaan
dalam bidang industri. Hal ini digunakan dalam pembuatan bubuk hitam, korek api dan
bahan peledak. Hal ini juga digunakan untuk membuat karet, dalam pewarna, dan sebagai
insektisida dan fungisida. Hal ini juga digunakan dalam pembuatan asam sulfat (H2SO4).

2. Kuarsa (SiO2) O
Kuarsa adalah senyawa kimia yang terdiri dari satu bagian silikon dan dua
bagian oksigen. Rumus kimia dari kuarsa yaitu SiO2. Kuarsa merupakan mineral yang
paling banyak ditemukan di permukaan bumi dan sifat unik yang membuatnya salah
satu zat alami yang paling berguna. Dalam proses pembentukan magma pada Deret
Reaksi Bowen, kuarsa terbentuk paling terakhir, pada kristalisasi akhir dengan suhu
yang rendah yaitu 600 derajat Celcius. Dikarenakan paling terakhir terbentuk, kuarsa
merupakan mineral yang paling stabil diseluruh mineral felsic ataupun mineral mafic
dengan nilai resistensi yang tinggi. Mineral ini sangat resisten terhadap pelapukan,
baik yang bersifat fisik maupun kimiawi dan juga tahan terhadap metamorfisme.
Kuarsa merupakan salah satu mineral yang umum digunakan dalam penyusun batuan.
Kuarsa ditemukan di hampir setiap batuan, yaitu pada batuan beku, batuan sedimen,
dan batuan metamorf. Pada batuan beku mineral kursa terdapat melimpah pada batuan
granit, batuan sedimen contohnya pada batupasir dan batuan metamorf contohnya
gneiss, kuarsa terkonsentrasi dalam garis-garis dan urat-urat pada batuan.
Keterdapatan mineral kuarsa pada batuan sedimen dan metamorf menandakan bahwa
mineral kuarsa resisten terhadap wethering (pelapukan) serta resisten terhadap
pengaruh tekanan dan suhu tinggi pada proses metamorfisme.
Selain dikenal sebagai mineral yang resisten dan stabil, mineral kuarsa juga
memiliki banyak varietas. Secara garis besar, varietas kuarsa dibagi menjadi dua,
yaitu macrocrystaline dan cryptocrystaline. Macrocrystaline berarti mineral kuarsa
yang memiliki kristal yang berukuran besar, yaitu Amethys, Citrine, Milky Quartz,
Rose Quartz, Smoky Quartz, Geode, dan Silicified wood. Sedangkan cryptocrystaline
berarti kuarsa yang memiliki kristal yang berukuran kecil sehingga untuk
mengamatinya diperlukan miskroskop, contohnya agate, jasper, carnelian, dan flint.

Berdasarkan identifikasi yang praktikan lakukan, mineral dengan kode M50


ini mempunyai warna putih. Menurut referensi yang terpercaya, mineral ini memiliki
warna putih,colourless, ungu, pink, coklat, dan hitam. Juga abu-abu, hijau, oranye,
kuning, biru, dan merah. Kadang-kadang warna-warni atau banded. Warna yang
diperlihatkan pada mineral kuarsa ini berwarna cerah karena mineral ini mengandung
asam atau bersifat felsic. Warna mineral kuarsa berbeda-beda tergantung zat
pengotornya. Selain warna yang tampak luar, praktikan juga mengamati cerat mineral
tersebut dengan menggoreskannya dengan beberapa alat uji pembanding. Warna asli
dari mineral Kuarsa ini setelah dilakukan identifikasi adalah putih. Pada referensi
terpercaya juga menyebutkan bahwa warna mineral Kuarsa dalam bentuk butir adalah
putih. Perbedaan antara warna dan cerat yang dimiliki kuarsa, menandakan bahwa
kuarsa yang diidentifikasi telah dikontaminasi oleh zat pengotor. Sifat fisik lain dari
mineral ini yang diidentifikasi adalah kilap. Berdasarkan identifikasi, tampak bahwa
kilapan Kuarsa merupakan kilap kaca. Kuarsa mempunyai kekerasan yang tinggi.
Kekerasan mineral kuarsa berdasarkan pengukuran adalah 7 dalam skala Mohs.
Ketika mineral ini didekatkan dengan magnet, maka mineral ini tidak tertarik oleh
magnet sehingga bersifat diamagnetik. Hal ini disebabkan karena pada mineral ini,
dua elektronnya bergerak saling berlawanan arah dan tidak akan menghasilkan medan
magnetik. Hal ini sama seperti yang dikatakan pada referensi yang terpercaya yang
telah praktikan baca. Kuarsa tidak mempunyai bidang belah, dikarenakan kuarsa yang
sifatnyat stabil. Pecahan yang tampak pada mineral ini adalah pecahan choncoidal
yaitu berbentuk pecahan kaca atau kulit bawang. Sistem kristal pada kuarsa adalah
hexagonal dan diafenitas dari kuarsa adalah transparant sehingga dapat tembus cahaya
dan tembus pandang.

Kuarsa merupakan salah satu bahan alami yang sangat berguna, kegunaannya
bisa dihubungkan dengan sifat fisik dan kimianya. Mineral ini mempunyai kekerasan
yang tinggi yaitu 7 Skala Mohs yang membuatnya menjadi tahan lama. Kuarsa juga
memiliki sifat listrik dan tahan panas yang membuatnya berguna dalam bidang
elektronik. Kenampakannya yang berkilau, transparant, dan warna yang menarik
membuatnya juga berguna untuk batu permata dan sering digunakan dalam
pembuatan kaca.

Manfaat mineral kuarsa antara lain untuk alat optik, gerinda, industri keramik,
kaca dan gelas, dalam jumlah besar digunakan sebagai fluxs dalam proses metalurgi.
Aplikasi yang paling menarik dari kristal kuarsa memanfaatkan sifat pizoelektrik
mereka untuk mengukur tekanan dan mengontrol frekuensi impuls listrik. Kuarsa juga
dapat digunakan dalam pembuatan kaca, sebagai abrasive, sebagai pasir foundry,
digunakan pada industri minyak, serta juga dapat digunakan dalam pembuatan karet,
cat, dan dempul.

3. M29-Magnetit
Magnetit mempunyai rumus kimia Fe3O4. Mineral ini dtemukan pada batuan
beku, sedimen dan juga metamorf. Magnetit merupakan mineral dengan kandungan
besi yang paling tinggi yaitu 72,4%.

Magnetit tergolong mineral yang mudah untuk diidentifikasi. Magnetit


mempunyai warna luar hitam dan juga warna asli yang hitam. Hal ini dikarenakan
mineral ini tidak terkontaminasi oleh zat pengotor. Magnetit mempunyai kilap seperti
logam. Kalsit mempunyai struktur kristal yang isometris. Pada saat praktikum peraga,
ketika mineral Magnetit digoreskan dengan kuku jari yang mempunyai skala
kekerasan 2,5 (skala Mohs) Kalsit tidak tergores tetapi ia kalah apabila digoreskan
dengan pecahan kaca, sehingga skala kekerasan Magnetit adalah 5,5 6 Mohs. Ketika
didekatkan dengan magnet, Magnetit tertarik oleh magnet dengan sangat kuat
sehingga sifat kemagnetannya adalah ferromagnetik. Ketika Magnetit disinari dengan
menggunakan senter, ia tidak mampu meneruskan cahaya yang diberikan kepadanya
sehingga dapat disimpulkan bahwa diafenitas Magnetit adalah opaque, tidak tembus
pandang dan tidak tembus cahaya.

Mineral magnetit dapat digunakan sebagai amplas, sebagai toner di


electrophotography, sebagai mikronutrien dalam pupuk, sebagai pigmen dalam cat,
sebagai agregat dalam beton kepadatan tinggi, dan juga sebagai magnet.

DAFTAR PUSTAKA
Tim Asisten Praktikum Mineralogi.2016. Buku Panduan Praktikum Mineralogi 2016.
Laboraturium Geofisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta
Tim Asisten Praktikum Geologi Dasar.2016. Panduan Praktikum Geologi Dasar2016.
Laboraturium Geofisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta
http://geology.com/minerals/magnetite.shtml (Diakses pada tanggal 7 April 2016 pukul
13.43)

http://geology.com/minerals/sulfur.shtml (Diakses pada tanggal 7 April 2016 pukul 13.43)

http://www.minerals.net/mineral/sulfur.aspx (Diakses pada tanggal 7 April 2016 pukul


13.48)

http://www.minerals.net/mineral/quartz.aspx(Diakses pada tanggal 24 April 2016, pukul


20.09)

http://geology.com/minerals/quartz.sthml (Diakses pada tanggal 24 April 2016, pukul 20.11)

You might also like