Professional Documents
Culture Documents
by irkhas-aliyah
on Jul 17, 2015
DI BANYUWINDU
A. TUJUAN PRAKTIKUM
Untuk menghitung kadar CO2 dan O2 yang terkandung dalam air sungai
Untuk menghitung kadar CO2 dan O2 yang terkandung dalam air kolam
B. LANDASAN TEORI
Ekosistem merupakan sistem terbuka, yaitu sistem yang mempunyai satu atau
lebih masukan (input) dan keluaran (output). Masukan dan keluaran itu dapat
berupa energi, materi atau makhluk hidup. Ekosistem merupakan satuan
fungsional dasar dalam ekologi. Energi adalah penyebut yang penting dalam
semua ekosistem, sehingga energi merupakan dasar utama dalam klasifikasi
ekosistem.
Dari segi makanan, ekosistem mempunyai dua komponen yaitu komponen
autotrofik dan heterotrofik. Komponen autotrofik yaitu organisme yang mampu
menyediakan mensintesa makanan sendiri yang berupa bahan organik dari
bahan anorganik dengan bantuan energi matahri dan klorofil (fotoautotrofik)
atau energi yang diperoleh dari hasil penguraian bahan kimia (kemoautotrofik).
Yang termasuk komponen ini adalah semua tumbuhan klorofil dan jamur
tertentu. Komponen heterotrofik yaitu orgainsme yang mampu memanfaatkan
bahan organik sebagai bahan makanannya. Semua hewan, jamur dan
mikroorganismee termasuk dalam komponen ini.
Ekosistem perairan dibedakan atas ekosistem air tawar dan ekosistem air laut.
Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain variasi suhu tidak mencolok, penetrasi
cahaya kurang, dan dipengaruhi oleh iklim dan cuaca. Ekosistem air tawar
dibedakan menjadi ekosistem lentik atau perairan menggenang dan
ekosistem lotik atau perairan mengalir. Yang termasuk ekosistem lentik adalah
danau, rawa dan kolam, sedangkan yang termasuk ekosistem lotik adalah
sungai.
Komponen yang terdapat dalam ekosistem air tawar dapat dibedakan menjadi :
Perifiton : organismee yang melekat pada suatu substrat (batang, akar, batu-
batuan) di perairan.
Kandungan oksigen terlarut (DO) minimum adalah 2 ppm dalam keadaan normal
dan tidak tercemar oleh senyawa beracun (toksik). Kandungan oksigen terlarut
minimum ini sudah cukup mendukung kehidupan organismee (Swingle, 1968).
Perairan tawar alami hampir tidak memiliki pH > 9 sehingga tidak ditemukan
karbon dalam bentuk karbonat. Pada air tanah, kandungan karbonat biasanya
sekitar 10 mg/L karena sifat tanah yang cenderung alkalis. Perairan yang
memiliki kadar sodium tinggi mengandung karbonat sekitar 50 mg/L. Perairan
tawar alami yang memiliki pH 78 biasanya mengandung ion karbonat < 500
mg/L dan hampir tidak pernah kurang dari 25 mg/L. Ion ini mendominasi sekitar
60 90% bentuk karbon organik total di perairan
Stop watch
Meteran
Bola pingpong
Alat tulis
Kertas label
Gelas ukur
Bekker glass
Indikator PP
Reagen KOH-KI
Reagen MnSO4
Reagen H2SO4
Reagen Amylum
Reagen Na2S2O3
Tissue
Termometer air
pH meter
Salinometer
D. CARA KERJA
Suhu air diukur dengan cara memasukkan thermometer ke dalam air dan
membaca skalanya dengan posisi thermometer masih didalam air.
Melepaskan bola dari salah satu ujung tali sebagai titik awal kemudian
menangkap bola tersebut pada ujung tali di titik akhir.
Mengukur waktu tempuh dimulai dari saat bola dilepas sampai bola ditangkap
kembali dengan stopwatch.
Mengulangi kegiatan pada poin nomor 2-6 hingga kegiatan praktikum selesai
mencakup semua titik di semua stasiun.
Mengambil sampel air kolam dan dimasukkan ke dalam 2 buah botol yang telah
disiapkan kemudian diberi label.
Menguji kadar CO2 dan O2 untuk setiap sampel baik air mengalir/sungai maupun
air tergenang/kolam.
Menyiapkan sampel air mengalir dari semua stasiun dan air tergenang.
Mengulangi kegiatan poin b-e hingga tercatat semua data dari air sungai
maupun air kolam.
2. Penghitungan kadar O2
Menyiapkan sampel air mengalir dari semua stasiun dan air tergenang.
Mengulangi kegiatan hingga tercatat semua data dari air sungai maupun air
kolam.
Pada saat pengambilan data kecepatan arus sungai, berbagai jenis komponen
biotik (biota air) yang tampak diidentifikasi untuk dikategorikan ke dalam
beberapa golongan berdasarkan kebiasaanya yaitu bentos (berada di dasar),
peryphiton (hewan/tanaman yg akarnya menonjol ke permukaan), plankton
(pergerakan mengikuti arus), nekton (bebas berenang/kemauan sendiri), neuston
(di permukaan air). Lalu mencatatnya ke dalam data sheet.
Pengamatan Plankton
No
Tempat
Titik
pH
Salinitas
Kecepatan
(m/s)
Suhu
(OC)
Bentuk kehidupan Air
Bentos
Perifiton
Nekton
Neuston
1 Stasiun I
(Masuk
Hutan)
0,46 22 Cacing : 1
Udang : 1
Pacet : 1
Cetol : 3
Anggang-anggang warna kelabu : 7
Anggang-anggang putih : 34
Kecebong : 131
Serangga air : 8
0,41 24 Pacet : 3
Udang : 2
Kecebong : 126
Pacet : 1
Udang : 2
Anggang-anggang putih : 16
Kecebong : 28
Anggang-anggang abu-abu : 34
Stasiun II
(belakang mushola-Sawah)
Anggang-anggang putih : 5
Anggang-anggang abu-abu : 12
Kecebong : 2
0
0,25 24 Lumut : melimpah
Keong :
Anggang-anggang abu-abu : 1
Keong : 4
Cetol : melimpah
Ikan : 4
Anggang-anggang putih : 12
Anggang-anggang abu-abu : 13
No
Tempat
Titik
pH
Salinitas
Kecepatan
(m/s)
Suhu
(OC)
Bentos
Perifiton
Nekton
Neuston
3 Stasiun III
(Belakang mushola-
Jembatan)
7
0
4 Air kolam 1
0
Lumut Ikan mujair : melimpah Anggang-anggang
No
Nama Plankton
Gambar
1 Anismodexus
2 Astemomela
3 Compsorocoa
4 Cylotella
5 Gothatococcus
6 Lymgia
7 Mouceotia
8 Ptageotars
9 Tetraspora
10 Tracmelomonas
11 Ulothrix
12 Vaucnepia
13 Wildemeramoia
Stasiun ke-
CO2 terlarut
Rata-rata
Sampel 1
Sampel 2
Sampel 3
1 ppm
0,5 ppm
0,5 ppm
0,67 ppm
2
2 ppm
1 ppm
1 ppm
1,33 ppm
1 ppm
1 ppm
1 ppm
1 ppm
Kolam
2 ppm
2 ppm
2 ppm
2 ppm
Tabel 4. Data Pengukuran O2 (BOD)
Stasiun ke-
O2 terlarut
Rata-rata
Sampel 1
Sampel 2
Sampel 3
0,5 ppm
0,5 ppm
0,5 ppm
0,5 ppm
0,5 ppm
0,5 ppm
0,5 ppm
0,5 ppm
0,5 ppm
0,5 ppm
0,5 ppm
0,5 ppm
Kolam
0,5 ppm
0,5 ppm
0,5 ppm
0,5 ppm
Sungai merupakan badan air yang bergerak terus menerus dalam satu arah dari
tempat yang tinggi menuju ke tempat yang rendah. Di bagian hulu sungai, airnya
dingin dan jernih karena berada di daerah pegunungan. Selain itu air di bagian
hulu realtif sedikit membawa sedimen dan nutrient mineral. Semakin jauh air
mengalir menuju bagian hilir, air sungai dari hulu telah bergabung dengan
sumber-sumber air lainnya, air mulai tampak keruh karena mengangkut lebih
banyak sedimen, mineral, dan zat terlarut lainnya.
Stasiun 1 (masuk hutan) : Kadar oksigen terlarut sebesar 0,5 ppm dan
karbondioksida terlarut sebesar 0,67 ppm. Kehidupan air yang ditunjukkan pada
area ini yaitu bentos berupa cacing, udang dan pacet. Nekton berupa kepiting
dan ikan cetol. Neuston berupa anggang-anggang, kecebong dan serangga air
lainnya.
Untuk pangamatan pada ekosistem air tergenang/lentik diambil dari air dari
kolam yang berada di dekat pemukiman warga. Data yang diperoleh yaitu kadar
karbondioksida terlarut sebesar 2 ppm dan oksigen terlarutnya sebesar 0,5 ppm.
Untuk kehidupan airnya yaitu bentos berupa lumut. Nekton berupa berbagai
jenis ikan. Neuston berupa anggang-anggang.
Kecepatan air pada stasiun 1 lebih besar daripada stasiun lainnya. Hal ini
dikarenakan topografi stasiun 1 lebih miring dibandingkan stasiun 2 dan 3.
Sehingga arus yang mengalir di situ lebih deras.
Berbagai bentuk fenomena kenidupan perairan baik di air mengalir maupun air
tergenang dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan. Faktor-faktor tersebut
antara lain suhu, derajat keasaman (pH), arus permukaan, dan kandungan zat
terlarut (O2 dan CO2).
Suhu air mempengaruhi sifat kimia maupun biologis perairan. Kenaikan suhu
dapat menyebabkan menurunnya kandungan oksigen dan menaikkan daya
toksik yang ada dalam suatu perairan. Selain itu suhu air juga mempengaruhi
proses pertukaran zat atau metabolismee dan pertumbuhan makhluk hidup di
dalamnya.
Derajat keasaman (pH) suatu perairan sering digunakan sebagai petunjuk untuk
menyatakan kualitas air sebagai media hidup. Karena pH sangat berpengaruh
terhadap berbagai metabolisme dan proses fisiologis di dalam tubuh makhluk
hidup. Derajat keasaman yang dianjurkan adalah sebesar 7 (netral). Kadar pH
yang terlampau jauh dari batas netral akan mengganggu sistem regulasi dalam
tubuh organisme.
C. KESIMPULAN
Organisme yang hidup di sekitar perairan meliputi pacet, cetol, ikan-ikan kecil,
kecebong, anggang-anggang, lumut, semanggi dan serangga air lainnya..
Kadar oksigen yang terukur pada pengamatan memiliki nilai yang sama yaitu
sebesar 0,5 ppm.
D. DAFTAR PUSTAKA