You are on page 1of 13

MOVIE OF CRISTIANO RONALDO

Cristiano Ronaldo has no regrets after making an intimate documentary about his life and
career, he told a press conference in London to mark the films launch on Monday.

Made by the team behind award-winning films about Ayrton Senna and Amy Winehouse,
Ronaldo charts Ronaldos life between Real Madrids European Cup triumph in 2014 and
his third Ballon dOr crown in January 2015.

The films revelations include a confession by Ronaldos mother, Dolores, that she wanted to
abort him, while Ronaldo talks openly about his brother and late fathers struggles with
alcoholism.
He also defends his decision not to disclose the identity of his son Cristianos mother, but
when asked if he felt he had opened up too much, the Madrid superstar replied: Maybe, but I
just had fun.

I dont regret anything. I feel unbelievable. When you do something people will find reason
to criticize you, but its normal.

The film captures intimate moments at home between Ronaldo and his five-year-old son
who he dubs my successor and shows him relaxing with friends including his agent,
Jorge Mendes.

The Portugal captain, 30, discusses his obsession with winning the Ballon dOr, which he has
won for the past two seasons after seeing his great Barcelona rival Lionel Messi walk away
with it for the previous four years.

Ive started seeing him as a person, not a rival, Ronaldo says of the Argentine. But we are
always busting our balls to see who is better.

On speculation about the identity of his sons mother, Ronaldo, who describes himself in the
film as an isolated person with few friends in football, says: Ive never told anybody and I
never will.

Asked at the press conference why the film does not feature Irina Shayk, the Russian model
who he split from last January, Ronaldo said it was because the filmmakers didnt see a
strong part to put in the movie.

The film also reveals that a promise by former Manchester United manager Alex Ferguson
that Ronaldo would play in 50 percent of the clubs games prompted him to move to Old
Trafford in 2003.

Mendes says that Fergusons offer was key in encouraging the winger, then an 18-year-old
rising star at Sporting Lisbon, to reject rival offers from clubs including Barcelona and Inter
Milan.
TERJEMAHAN

FILM TENTANG CRISTIANO RONALDO

Cristiano Ronaldo tidak menyesal setelah membuat sebuah film dokumenter tentang
kehidupan pribadi dan karirnya, ia mengatakan dalam konferensi pers di London untuk
menandai peluncuran filmnya pada hari Senin.

Dibuat oleh tim di award-winning films Ayrton Senna dan Amy Winehouse, Ronaldo,
merencanakan kehidupan Ronaldo antara kemenangan Piala Eropa Real Madrid tahun 2014
dan mahkota Ballon dOr ketiga dirinya di bulan Januari 2015.
Rahasia film tersebut termasuk pengakuan dari ibu Ronaldo, Dolores, bahwa dia ingin
menolak, ketika Ronaldo berbicara secara terbuka tentang saudaranya dan perjuangan
almarhum ayahnya melawan kecanduan alkohol.

Dia juga membela keputusannya untuk tidak mengungkapkan identitas ibu dari anak
Cristiano ini, tetapi ketika ditanya apakah ia merasa ia telah membuka terlalu banyak, sang
superstar Madrid tersebut menjawab: Mungkin, tapi aku hanya bersenang-senang.

Saya tidak menyesali apa pun. Saya merasa luar biasa. Ketika Anda melakukan sesuatu yang
orang akan menemukan alasan untuk mengkritik Anda, tapi itu normal.

Film ini menunjukkan momen-momen kedekatan antara Ronaldo dan anak lima tahunnya di
rumah yang dia juluki penggantiku dan menunjukkan kepadanya santai dengan teman-
teman termasuk agennya, Jorge Mendes.

Kapten Portugal, 30, membahas obsesinya dengan memenangkan Ballon dOr, yang telah
memenangkan untuk dua musim terakhir setelah melihat pesaing besarnya di Barcelona,
Lionel Messi berhasil merebutnya selama empat tahun sebelumnya.

Saya sudah mulai melihat dia sebagai seorang pemain bola, bukan saingan, kata Ronaldo
dari Argentina. Tapi kami selalu meningkatkan kemampuan bermain bola kami untuk
melihat siapa yang lebih baik.

Pada spekulasi tentang identitas ibu dari anaknya, Ronaldo, yang menggambarkan dirinya
dalam film sebagai orang terisolasi dengan beberapa teman di sepak bola, mengatakan:
Saya tidak pernah mengatakan kepada siapa pun dan saya tidak akan pernah.

Ditanya pada konferensi pers mengapa film ini tidak memasukkan Irina Shayk, model Rusia
yang ia tinggalkan dari Januari lalu, Ronaldo mengatakan itu karena para pembuat film tidak
melihat bagian yang penting untuk dimasukkan ke dalam film.

Film ini juga mengungkapkan bahwa janji mantan manajer Manchester United, Alex
Ferguson bahwa Ronaldo akan bermain di 50 persen dari permainan klub mendorongnya
untuk pindah ke Old Trafford pada tahun 2003.
Mendes mengatakan bahwa tawaran Ferguson adalah kunci yang mendorong Ronaldo,
seorang pemain bola 18 tahun yang sedang mengkilap di Sporting Lisbon, untuk menolak
tawaran dari klub rival termasuk Barcelona dan Inter Milan.

TUGAS BAHASA INGGRIS


ARTIKEL TENTANG OLAH RAGA DALAM
BAHASA INGGRIS

DISUUSN OLEH :
NAMA : YULIA
KELAS : XII IPS 4

SMA NEGERI 2 PANGKALPINANG


TAHUN 2017
SEJARAH TARI BONDAN PAYUNG, JAWA TENGAH

Sejarah Tari Bondan Payung


Tari Bondan adalah tari yang berasal dari Surakarta, Jawa Tengah. seorang anak
wanita dengan menggendong boneka mainan dan payung terbuka, menari dengan hati-hati di
atas kendi yang diinjak dan tidak boleh pecah. Tarian ini melambangkan seorang ibu yang
menjaga anak-anaknya dengan hati-hati.
Tari ini dibagi menjadi 3, yaitu Bondan Cindogo, Bondan Mardisiwi, dan Bondan
Pegunungan/ Tani. Tari Bondan Cindogo dan Mardisiwi melambangkan seorang ibu yang
menjaga anaknya yang baru lahir dengan hati-hati dan dengan rasa kasih sayang . Tapi
Bondan Cindogo satu-satunya anak yang ditimang-timang akhirnya meninggal dunia. Sedang
pada Bondan Mardisiwi tidak, serta perlengakapan tarinya sering tanpa menggunakan kendhi
seperti pada Bondan Cindogo.
Di tahun 1960an, Tari Bondan adalah tari unggulan atau tari wajib bagi perempuan-
perempuan cantik untuk menunjukkan siapa jati dirinya. Hampir semua penari Tari Bondan
adalah kembang kampung. Tari Bondan ini juga paling sulit ditarikan karena sambil
menggendong boneka, si penari harus siap-siap naik di atas kendi yang berputar sambil
memutar-mutarkan payung kertasnya. Penari Tari Bondan biasanya menampilkan Tari
Bondan Cindogo dan Mardisiwi memakai kain Wiron, memakai Jamang, baju kutang,
memakai sanggul, menggendong boneka, memanggul payung, dan membawa kendhi. Untuk
gendhing iringannya Ayak-ayakan diteruskan Ladrang Ginonjing. Sedangkan Bondan
Pegunungan, melukiskan tingkah laku putri asal pegunungan yang sedang asyik menggarap
ladang, sawah, tegal pertanian. Dulu hanya diiringi lagu-lagu dolanan tapi sekarang diiringi
gendhing.

Fungsi Tari
1. Sebagai Media Hiburan Masyarakat Sekarang
2. Tari Bondan sebagai media pertunjukan tari unggulan perempuan untuk menunjukkan
siapa jati dirinya.
3. Sebagai Sarana Upacara pernikahan dan adat istiadat.
4. Sebagai media komunikasi yakni Memberikan suatu makna tersendiri kepada kaum
Wanita .
5. Sebagai Media Penggambaran kehidupan petani kemudian pakaian bagian luar yang
menggambarkan gadis pegunungan

Ragam Gerak Tari Bondan Payung

Tari BondanPayung terinspirasi oleh aktivitas harian seorang ibu, mulai dari menggendong
bayi, memandikan, menyuapi, meninabobokan bayi, sampai dengan mencuci dan menjemur
pakaian.
Tari Bondan terbagi atas 3, yaitu :
1. Bondan Cindogo
2. Bondan Mardisiwi
3. Bondan Pegunungan/Tani
Tari Bondan Payung ini juga paling sulit ditarikan karena sambil menggendong
boneka, si penari harus siap-siap naik di atas kendi yang berputar sambil memutar-mutarkan
payung kertasnya. Penari Tari Bondan biasanya menampilkan Tari Bondan Cindogo dan
Mardisiwi memakai kain Wiron, memakai Jamang, baju kutang, memakai sanggul,
menggendong boneka, memanggul payung, dan membawa kendhi. Untuk gendhing
iringannya Ayak-ayakan diteruskan Ladrang Ginonjing. Sedangkan Bondan Pegunungan,
melukiskan tingkah laku putri asal pegunungan yang sedang asyik menggarap ladang, sawah,
tegal pertanian. Dulu hanya diiringi lagu-lagu dolanan tapi sekarang diiringi gendhing.
Ciri tarian :yaitu mengenakan pakaian seperti gadis desa, menggendong tenggok,
memakai caping dan membawa alat pertanian. Bentuk tariannya pertama melukiskan
kehidupan petani kemudian pakaian bagian luar yang menggambarkan gadis pegunungan
dilepas satu demi satu dengan membelakangi penonton. Selanjutnya menari seperti gerak tari
Bondan Cindogo atau Mardisiwi.

Sedangkan Bondan Pegunungan, melukiskan tingkah laku putri asal pegunungan yang sedang
asyik menggarap ladang, sawah, tegal pertanian. Dulu hanya diiringi lagu-lagu dolanan tapi
sekarang diiringi gendhing-gendhing lengkap.

Ciri pakaiannya :
- Mengenakan pakaian seperti gadis desa, menggendong tenggok, memakai caping
dan membawa alat pertanian.
- Di bagian dalam sudah mengenakan pakaian seperti Bondan biasa, hanya tidak memakai
jamang tetapi memakai sanggul/gelungan. Kecuali jika memakai jamang maka klat bahu,
sumping, sampur, dll sebelum dipakai dimasukkan tenggok.

Kostum Dan Tata Rias

Tari Bondan Payung mengisahkan tentang penjagaan anak,dan kehati hatian


melindungi anak yang lahir,dan tari ini menceritakan masyarakat daerah pegunungan,
sehingga kostumyang dipakai tidak sesuai dengan masyarakat pegunungan , pakaiannya
terlalu mewah untuk masyarakat desa yang sederhana, dan terkesan bukan saat menjaga anak
melainkan seperti putri dengan suatu kebahagiaan, maka kurang cocok pakaian dengan
sejarah cerita, namun perlengkapan sperti kendi sudah sesuai dengan cerita.
Komentar Tata Rias
Tata rias tidaksesuai dengan kebiasaan orang desa yang sedang menggendong
anaknya,seperti nya dengan wajah natural lebih cocok saat orang desa sedang menimang
anaknya , kalau seperti itu terlihat seperti orang kraton atau keistanaan sedang menikah.
Jenis Tari Bondan
Tari Bondan Payung Termasuk Jenis Tari Upacara dan Tari Rakyat ,Yakni tari penting
dalam kehidupan masyarakat. Yang berasal dari daerah jawa TengahSebagai Sarana Upacara
pernikahan dan adat istiadat. Yang pada setiap gerakan mempunyai arti dalam kehidupan
sehari hari.
Tari Bondan terbagi atas 3, yaitu :
1. Bondan Cindogo
2. Bondan Mardisiwi

3. Bondan Pegunungan/Tani

Makna dari Tari Bondan Payung

Adakah yang tahu apa saja tarian yang berasal dari Jawa Tengah? Ini adalah salah satu tarian
yang berasal dari Jawa Tengah tepatnya Surakarta yaitu Tari Bondan Payung, tarian ini
berbeda dari yang lain karena cukup mudah untuk mempelajarinya. Walaupun terbilang
cukup mudah tetapi jangan salah tarian ini mempunyai makna tersendiri bagi yang ingin
mempelajarinya dan juga terdapat sejarah yang harus diingat. Makna yang terdapat pada
tarian ini adalah kasih sayang seorang ibu terhadap anaknya dahulu tarian ini sering
dimainkan seorang Ibu dan kembang desa di daerah tersebut untuk menunjukkan jati dirinya
terhadap orang lain.
Disaat pertunjukkan tarian itu berlangsung ada sesi yang terbilang sangat menarik yaitu pada
saat penari menaiki kendi dan kendi itu tidak boleh pecah. Tarian ini dipersembahkan hanya
saat hari-hari besar saja, pada saat kalian melihat atribut mereka pasti bertanya-tanya. Tarian
apakah ini? Darimana? karena atributnya mungkin sedikit asing bagi kita. Mereka memakai
properti yaitu payung kertas, kendil, dan boneka bayi yang digendong penari. Tari Bondan
Payung ada 3 jenis yaitu Tari Bondan Cindogo, Tari Bondan Mardisiwi, dan Tari Bondan
Pegunungan. Ketiga jenis tarian itu mempunyai khas (keunikan) masing-masing.

Dalam pertunjukannya, para penari Tari Bondan menari dengan menggendong bayi dengan
satu tangan, lalu satu tangan yang lain memegang payung kertas. Tarian tidak akan lengkap
tanpa adanya musik untuk mengiringinya, jenis alat musik yang dipakai untuk mengiringi
Tari Bondan adalah Gending. Konon, Gending adalah jenis alat musik yang bernada halus
sehingga dijadikan sebagai pengiring musik untuk Tari Bondan. Selain itu alat musik ini juga
bisa mewakili perasaan dan kepribadian sang penari sebagai gadis Jawa yang lemah gemulai
sekaligus mempunyai santun yang baik.

Sejarah Tarian Gending (Pembukaan) Sriwijaya

Proses penciptaan Tari Gending Sriwijaya dimulai sejak tahun 1943 dan selesai pada tahun
1944. Tari ini diciptakan untuk memenuhi permintaan dari pemerintah (era pendudukan
Jepang) kepada Jawatan Penerangan (Hodohan) untuk menciptakan sebuah tarian dan lagu
guna menyambut tamu yang datang berkunjung Karesidenan Palembang (sekarang Provinsi
Sumatera Selatan).

Pencipta gerak tari (penata tarinya) yaitu Tina Haji Gong dan Sukainan A. Rozak, berbagai
konsep dicari dan dikumpulkan dengan mengambil unsur-unsur tari adat Palembang yang
sudah ada. Ditetapkan oleh pencipta Tari Gending Sriwijaya bahwa penari terdiri dari
sembilan orang, yang merupakan cerminan wilayah yang dikenal sebagai batanghari
Sembilan. Batanghari Sembilan merupakan lambang kosmologis dari Kesultanan Palembang
Darusalam.
Adapun ketentuan-ketentuan yang disepakati, sesuai dengan tuntutan konsep adalah sebagai
berikut:

1. Jumlah penari sebenarnya berjumlah 9 orang, ditambah pendukung boleh menjadi 17


orang dan boleh juga dikurangi menjadi 11 orang pada barisan belakang.

2. Berisan penari yang terdepan sambil membawa tepak yang berisi sirih, pinang
berjalan denngan gaya menari menuju ke tempat Pembesar yang akan dihormati.
Apabila telah sampai, maka tepak itu dipersembahkan kepada Pembesar yang
dimaksud. Tepak ini berisi sirih, pinang, kapur dan gambir yang merupakan
kunyahan, lalu si pembesar mengambil sirih sekapur dan dnkunyahnya.

3. Setelah selesai adegan ini dilakukan, maka penari-penari menghanturkan sembah


kehormatan dengan gaya tarinya sambil surut ke belakang menjadi satu barisan, lalu
diiringi lagu gending mereka masuk ke ruangan tempat asal mula mereka keluar
hingga lagu gending selesai.

Sementara musik atau lagi Gending Sriwijaya diciptakan tahun 1943 tepatnya dari bulan
Oktober sampai dengan Desember oleh A. Dahlan Muhibat, seorang komposer juga violis
pada grup Bangsawan Bintang Berlin di Palembang. Lagu Gending Sriwijaya ini merupakan
perpaduan lagu Sriwijaya Jaya, yang diciptakan A. Dahlan M dengan konsep lagu Jepang.

Dan untuk syair lagu Gending Sriwijaya diciptakan oleh Tim yang diketuai oleh Nungcik
A.R, seorang wartawan dan tokoh pergerakan yang pada saat itu menjabat Kepala Kantor
Hodohan Palembang.

Tari Gending Sriwijaya pertama kali dipentaskan di muka umum pada tanggal 2 Agustus
1945, di halaman Masjid Agung Palembang, yaitu ketika pelaksanaan upacara penyambutan
kedatangan M. Syafei Ketua Sumatora Tyuo Sangi In (Dewan Perwakilan Rakyaat
Sumatera)dan Djamaluddin Adinegoro (Anggota Dewan Harian Sumatera). Pada saat
pergelaran tari Gending Sriwijaya pertama kali digelar dan dibawakan oleh 9 penari, antara
lain: Siti Nuraini, Rogayah H, Delima A. Rozak, Thufah, Halimah, Busron, Darni, Emma dan
Tuti Zahara.
Tarian yang khas ini mencerminkan sikap tuan rumah yang ramah, gembira dan bahagia,
tulus dan terbuka terhadap tamu yang istimewa itu. Tarian digelarkan 9 penari muda dan
cantik-cantik yang berbusana Adat Aesan Gede, Selendang Mantri, Paksakong, Dodot dan
Tanggai (kuku).

Mereka merupakan penari inti yang dikawal dua penari lainnya membawa payung dan
tombak. Sedang di belakang sekaliadalah penyanyi Gending Sriwijaya. Namun saat ini, peran
penyanyi dan musik pengiring ini sudah lebih banyak digantikan tape recorder. Dalam bentuk
aslinya, musik pengiring ini terdiri dari gamelan dan gong. Sedang peran pengawal terkadang
ditiadakan, terutama apabila tarian itu dipertunjukan dalam gedung atau panggung tertutup.

Penari paling depan membawa tepak sebagai Sekapur Sirih untuk dipersembahkan kepada
tamu istimewa yang datang, diiringi dua penari yang membawa pridon terbuat dari kuningan.
Persembangan Sekapur Sirih ini menurut aslinya dilakukan oleh putri saja. Sultan atau
bangsawan.

Seiring dengan waktu, tari Gending Sriwijaya yang semula ditarikan oleh 9 penari dan
semuanya putr, sekarang jumlahnya bertambah menjadi 11, bahkan kadangkala menjadi 13
atau 17 penari. Di mana para penari pria ikut sebagai pembawa tombak dan payung. Tari
Gending Sriwijaya saat ini sering digelar masyarakat Sumatera Selatan pada acara
penyambutan tamu kenegaraan, acara nasional (festival dan pergelaran seni) dan resepsi
pernikahan.
Penari Gending Sriwijaya Tari Gending Sriwijaya umumnya dipentaskan oleh 9 penari cantik
yang mengenakan pakaian adat Selendang Mantri, Aesan Gede, paksangkong, Dodot, dan
Tanggai. Kesembilan penari tersebut adalah penari inti. Mereka akan dikawal dua penari pria
yang membawa payung dan tombak. Di bagian belakang, akan ada satu orang penyanyi yang
mendendangkan lagu gending Sriwijaya dengan lirik sebagai berikut: Musik Pengiring Tari

Gending Sriwijaya selain diiringi oleh nyanyian, umumnya juga akan disertai dengan musik
tradisional berupa gamelan dan gong. Namun, peranan penyanyi dan pemain musik tersebut,
dewasa ini telah digantikan oleh tape recorder. Tari Gending Sriwijaya

You might also like