You are on page 1of 8

PEMANFAATAN SUMBER DAYA AIR KABUPATEN CILACAP

Nama : Bagus Bayu Utomo (1403010075)

Nadia Rohadatul Aisyah (1403010081)

M. Thoriqul Khaq (1403010083)

Dimas Wahyu Aji S (1403010087)

Ramadhan Dwi Prasetya (1403010085)

Rifqi Prasmaditya (1403010071)

Aldita Bahtiar (1403010073)

Dewi Laras SN (1403010077)

DAERAH IRIGASI

Luas Wilayah

Kabupaten Cilacap mempunyai luas 234.587,180 ha yang terdiri dari 169.802,180 ha


(72,38%) lahan kering dan 64.622,00 ha ( 27,55 % ) merupakan sawah

Jumlah Sarana/Prasarana
708 DAERAH IRIGASI
262 RUAS SUNGAI / ANAK SUNGAI
256 SALURAN PEMBUANG/DRAINASE

Luas Sawah
Luas sawah di kabupaten Cilacap sebesar 64.622,00 ha ( 27,55 % )

Terdiri dari :

10 DI Teknis = 44.670 ha
15 DI Semi Teknis = 3.451 ha
683 DI Sederhana = 16.501 ha
Daerah Irigasi
Di Kabupaten Cilacap ada 708 Daerah Irigasi (DI) yang terdiri dari:

3 DI wewenang Pemerintah Pusat


3 DI wewenang Pemerintah Propinsi Jawa Tengah
702 DI wewenang Pemerintah Kabupaten Cilacap

Daerah Irigasi Wewenang Pusat

Daerah Irigasi yang menjadi wewenang pusat:

1. DI MANGANTI AREAL 22.350 ha


2. DI SERAYU AREAL 17.037 ha
3. DI PANULISAN AREAL 563 ha
Bangunan Irigasi
1. Bangunan Sadap = 272 buah.
2. Bangunan Bagi = 37 buah.
3. Bangunan Bagi-Sadap = 15 buah.
4. Bangunan Terjun = 6 buah.
5. Talang = 3 buah.
6. Talang Pembuang = 5 buah.
7. Gorong2 Pembawa = 118 buah.
8. Gorong2 Pembuang = 144 buah.
9. Jembatan = 57 buah.
10. Bangunan Pelimpah = 37 buah.
11. Penguras = 1 buah.
12. Sypon = 14 buah.
13. Chek = 93 buah.
14. Tangga cuci = 85 buah.
15. Flume = 40 buah.
16. Jembatan Kaki = 81 buah.
17. Pintu = 1.192 buah.

Daerah Irigasi Wewenang Propinsi

Daerah Irigasi yang menjadi wewenang Pemerintah Propinsi:

1. DI POMPA KEBASEN 165 ha


2. DI CIJALU AREAL 1.376 ha.
3. DI CILEUMEUH AREAL 1.386 ha.
Bangunan Irigasi
1. Bangunan Ukur = 10 buah.
2. Bangunan Sadap = 57 buah.
3. Bangunan Bagi = 3 buah.
4. Bangunan Bagi-Sadap = 4 buah.
5. Bangunan Terjun = 38 buah.
6. Talang Pembawa = 2 buah.
7. Talang Pembuang = 11 buah.
8. Gorong2 Pembawa = 41 buah.
9. Gorong2 Pembuang = 8 buah.
10. Jembatan = 23 buah.
11. Bangunan Pelimpah = 3 buah.
12. Penguras = 1 buah.
13. Sypon = 14 buah.
14. Chek = 11 buah.
Daerah Irigasi Wewenang Kabupaten

Daerah Irigasi yang menjadi wewenang Pemerintah Kabupaten:

1. DI TEKNIS = 4 DI
= 1.793 ha.
2. DI SEMI TEKNIS = 15 DI
= 3.451 ha.
3. DI SEDERHANA = 683 DI
= 16.501 ha.
DI TEKNIS
1. DI CILACA AREAL 836 ha.
2. DI CIJATI AREAL 208 ha.
3. DI KEBOGORAN AREAL 624 ha
4. DI CILONING AREAL 125 ha
DI SEMI TEKNIS
1. DI DEHEM AREAL 649 ha
2. DI SERANG AREAL 320 ha
3. DI MUNGKALMEONG AREAL 338 ha
4. DI TRITIH AREAL 207 ha
5. DI BALUKBUK AREAL 137 ha
6. DI CIGEUGEUMEUH AREAL 201 ha
7. DI CIPICUNG AREAL 281 ha
8. DI CIBEET AREAL 164 ha
9. DI TAJURSEREH AREAL 118 ha
10. DI CILOPADANG AREAL 242 ha
11. DI BUNIASIH AREAL 380 ha
12. DI TIPAR AREAL 104 ha
13. DI CIJAMBE AREAL 104 ha
14. DI CURUGELIS AREAL 94 ha
15. DI CIBATU AREAL 112 ha
DI Sederhana
683 DAERAH IRIGASI AREAL 16.501 ha.

Bangunan
1. Bangunan Ukur = 5 buah.
2. Bangunan Sadap = 62 buah.
3. Bangunan Bagi = 10 buah.
4. Bangunan Bagi-Sadap = 2 buah.
5. Bangunan Terjun = 61 buah.
6. Talang = 9 buah.
7. Talang Pembawa = 44 buah.
8. Talang Afoor = 25 buah.
9. Gorong2 Pembawa = 60 buah.
10. Gorong2 Pembuang = 8 buah.
11. Gorong2 Jalan = 2 buah.
12. Jembatan = 8 buah.
13. Curahan = 17 buah
14. Corongan = 22 buah.
15. Bangunan Pelimpah = 6 buah.
16. Bang. Pelimpah samping = 13 buah.
17. Saluran tertutup = 4 buah.
18. Got miring = 6 buah.
19. Penangkis arus = 14 buah.
20. Penguras = 2 buah.
21. Sypon = 1 buah.

Sektor Industri
Sektor industri dalam konteks pola tataguna air adalah sebagai pengguna, dan juga
sebagai sumber pencemaran. Sudah sering terdengar bahwa terjadi kontradiksi antara
pembungan air limbah yang mencemari lahan pertanian. Industri diperlukan untuk
meningkatkan lapangan kerja, namun di sisi lain juga menjadi beban bagi sektor pengairan
karena pencemaran yang ditimbulkannya. Makin banyak industri makin besar beban
kontradiksi dalam pola pengelolaan tata guna air. Berikut ini disajikan jumlah industri serta
tingkat produksinya.
Tabel 1. Jumlah Perusahaan, Tenaga Kerja, Upah dan Output (Hasil Produksi) Serta Nilai
Tambah Industri

Konsumsi Rumah Tangga, Kota dan Industri (RKI)


Selain dari sisi irigasi, pemakaian air juga harus dilihat dari sisi konsumen pengguna
langsung yaitu masyarakat sebagai pengguna air baku. Berikut ini disajikan data jumlah
penduduk yang terlayani oleh PDAM masing-masing Kabupaten / Kota saat ini.

Tabel 2. Jumlah Penduduk yang Terlayani dan Tingkat Layanan PDAM masingmasing
Kabupaten / Kota di WS Serayu-Bogowonto

Ditinjau dari sisi penggunaan air baku maka konsumen terbesar adalah Kabupaten Wonosobo
(238.805 jiwa), Banyumas (235.724 jiwa) dan Cilacap (232.755 jiwa). Kapasitas produksi
PDAM diperoleh dari beberapa sumber air antara lain mata air, air permukaan dan sumur
dalam. Besarnya kapasitas produksi tiap-tiap kabupaten berdasarkan sumber airnya dijelaskan
pada Tabel 3.
Tabel 3. Kapasitas Produksi PDAM per Kabupaten Berdasarkan Sumber Airnya

Kebutuhan Air Untuk Penggelontoran

Penggunaan air untuk penggelontoran di WS Citanduy diasumsikan sesuai dengan PP 38 No


2011 tentang sungai yang menyebutkan bahwa minimal ketersediaan air yang tersedia adalah
95%. Kebutuhan Total untuk penggelontoran mencapai 7,3586 m3/detik pada Sungai
Citanduy

Kebutuhan Air Untuk Perikanan

Penggunaan air untuk perikanan air tawar sangat besar dengan luas lahan kolam ikan yang
ada di beberapa Kabupaten/Kota mencapai 10.289Ha. Angka tersebut dapat dilihat pada
Tabel 4.

Tabel 4. Data Kebutuhan Air Perikanan pada WS Citanduy

Kebutuhan Air Untuk Perkebunan


Penggunaan air untuk perkebunan yang terdiri berbagai tanaman Tahun 2011 dapat dilihat
pada Tabel 5.

Tabel 5. Data Kebutuhan Air Perkebunan pada WS Citanduy

Kebutuhan Air Untuk Industri

Penggunaan air untuk Industri Tahun 2010 di WS Citanduy mencapai 6,328 m3/detik dengan
penggunaan masing masing kabupaten/kota dapat dilhat pada Tabel 6.

Tabel 6. Data Kebutuhan Air Industri pada WS Citanduy

You might also like