You are on page 1of 2

Analisis Radiograf Kasus Berdasarkan 10 Clues

Radiographic assessment of periodontal condition/alteration/disease


1. Amount of bone present
Menganalisa kuantitas (tinggi/lebar) dan kualitas (pola/densitas) dari seluruh
tulang yang ada di radiograf. Secara detail menuliskan luas kerusakan
(lokal/menyeluruh), bentuk kerusakan (horizontal/vertical), densitas
(rarefied/condensed), pola trabekulasi (normal/berubah)
2. Condition of alveolar crest
Menganalisa tinggi dan bentuk alveolar crest; keadaan tulang kortikal
ada/tidak, kontinuitas, outline, tebal/lebar, densitas, kesinambungan dengan
lamina dura ; tulang konselus, pola dan densitasnya
3. Involvement of furcation areas
Gambaran radiolusensi di daerah furkasi menandakan kerusakan/kehilangan
tulang di daerah furkasi
4. Width of space periodontal ligament
Evaluasi yang penting ialah perubahan ruang periodontal. Apabila terjadi
perubahan ruang periodontal, maka dapat dicurigai terjadinya kelainan
periodontal
5. Local factors
Faktor lokal yang dapat dievaluasi yaitu berupa kalkulus, tambalan yang tidak
sempurna (overcontour, overhanging, reverse ledge), perawatan ortodonti
6. Crown to root ratio
Rasio mahkota dengan akar diukur dari gambaran radiografi di atas dan di
bawah tulang yang tersisa
7. Anatomic considerations
Pertimbangan anatomis lain mencakup :tumpang tindih dengan struktur
anatomi rahang, dan Bentuk anatomi mahkota dan akar yang unfavourable
for the periodontal condition seperti (mahkota yang seperti tabung, akar yang
runcing)
8. Pathologic considerations
Pertimbangan patologis lain mencakup apakah terdapat karies di oklusal/
proksimal, kondisi kelainan sistemik
9. Marginal contact
Evaluasi apakah terdapat titik kontak, apakah titik kontak baik
10. Occlusal line
Garis oklusi dapat memperkirakan kemungkinan terjadinya TFO

Analisa kasus berdasarkan 10 clues

Gambar 1: gigi 11
1. Jumlah tulang yang ada (moderate- severe bone loss;
pola tak teratur)
2. Kondisi dari alveolar crest (irregularitas)
3. Kehilangan tulang di area furkasi (-)
4. Kelebaran ruang periodontal (mengalami pelebaran)
5. Faktor lokal yang meningkatkan resiko periodontal
(tidak terlihat kalkulus di radiograf, tidak ada
tumpatan)
6. Rasio mahkota akar (1:2)
7. Kontak interproksimal (buruk)
8. Pertimbangan anatomi (malposisi gigi 11,12,21,22,
akar gigi 11,21 yang runcing)
9. Keadaan patologi lain (radiolusensi di proksimal gigi)
10. Garis dan bidang oklusi (buruk)

Gambar 2 : gigi 41
1. Jumlah tulang yang ada (moderate-severe bone loss;
pola tak teratur)
2. Kondisi dari alveolar crest (menumpul)
3. Kehilangan tulang di area furkasi (-)
4. Kelebaran ruang periodontal (pelebaran di distal akar gigi)
5. Faktor lokal yang meningkatkan resiko periodontal (tidak
terlihat adanya kalkulus)
6. Rasio mahkota akar (2:1)
7. Kontak interproksimal (buruk)
8. Pertimbangan anatomi (malposisi gigi 31 dan 41)
9. Keadaan patologi lain (tidak terlihat karena detail buruk)
10. Garis dan bidang oklusi (buruk)

Gambar 3 : gigi 46
1. Jumlah tulang yang ada( moderate bone loss; pola
trabekulasi berupa ladder step rusak)
2. Kondisi dari alveolar crest( hilanya alveolar crest
di distal radiolusensi berbentuk kawah di sisi
distal, pelebaran ruang periodontal, terputusnya
lamina dura di sisi mesial )
3. Kehilangan tulang di area furkasi (radiolusensi di
1/3 servikal area furkasi )
4. Kelebaran ruang periodontal (pelebaran ruang
periodontal di mesial dan hilangnya ligamen periodontal dan pelebaran ruang
periodontal berbentuk angular di distal)
5. Faktor lokal yang meningkatkan resiko periodontal (terdapat restorasi di oklusal gigi
namun tidak berpengaruh terhadap lesi perio)
6. Rasio mahkota akar (1:1 pada bagian distal gigi, 1:3 pada bagian mesial gigi 46)
7. Kontak interproksimal (buruk)
8. Pertimbangan anatomi (malposisi gigi 45, kemungkinan malposisi gigi 15)
9. Keadaan patologi lain(tidak terlihat karena detail buruk)
10. Garis dan bidang oklusin(buruk)

You might also like