Professional Documents
Culture Documents
Etty Susanty
Universitas Terbuka
ettys@ut.ac.id
Abstrak: Iklim organisasi merupakan persepsi anggota organisasi yakni sebagai individual
dan kelompok serta berhubungan dengan organisasi. Persepsi Sumber Daya Manusia (SDM)
yang berada di dalam organisasi berpengaruh kuat terhadap iklim organisasi yang terbentuk di
dalam organisasi tersebut. Perilaku pemimpin dapat mempengaruhi iklim organisasi yang
kemudian mendorong motivasi karyawan. Motivasi karyawan merupakan pendorong utama
terjadinya kinerja. Iklim organisasi sangat penting bagi organisasi karena iklim organisasi
akan mengungkapkan kepentingan dan ketidakpuasan SDM. Teori tentang iklim organisasi
telah banyak dikemukakan oleh para ahli namun teori yang berbeda-beda tersebut memiliki
karakteristik yang menggambarkan iklim organisasi berbeda dari konsep yang lain. Beberapa
penelitian iklim organisasi dapat mendukung bahwa iklim organisasi sangat penting dan
bermanfaat bagi organisasi. Artikel ini bertujuan untuk membahas lebih dalam konsep iklim
organisasi dan dimensi-dimensi iklim organisasi yang dipakai di beberapa penelitian serta
manfaatnya bagi organisasi.
Kata kunci: iklim organisasi, Sumber Daya Manusia (SDM), organisasi, penting bagi organisasi
dan akhirnya berdampak pada kinerja mewujudkan sistem nilai menjadi pola
karyawan dan organisasinya. perilaku di lingkungan kerja. Perilaku
pemimpin dapat mempengaruhi iklim
Pengaruh iklim organisasi terhadap organisasi yang kemudian mendorong
kinerja organisasi sangat besar sehingga motivasi kerja karyawan. Motivasi karyawan
banyak para ahli atau pakar memberikan merupakan pendorong utama terjadinya
perhatian khusus terhadap iklim organisasi. kinerja.
Banyak hasil penelitian dalam bentuk artikel
ilmiah dan disertasi diterbitkan di seluruh
dunia. Penelitian juga dilakukan di semua
jenis organisasi seperti pada perusahaan
bisnis dan non bisnis. Iklim organisasi juga
HASIL DAN PEMBAHASAN
bukan saja mendapat perhatian khusus para
ahli dibidang human relations dan
PENGERTIAN DAN TEORI IKLIM
organizational behavior namun juga dikalangan
ORGANISASI
ahli komunikasi khususnya industrial dan
organizational communication. Istilah iklim organisasi (organizational climate)
pertama kali diperkenalkan oleh Kurt Lewin
Iklim organisasi satu organisasi
pada tahun 1930-an. Beliau menghubungkan
dengan organisasi yang lain tentunya akan
perilaku manusia dengan lingkungannya. Di
berbeda-beda. Perbedaan iklim organisasi
dalam studi Lewin terkait dengan iklim
disebabkan oleh keanekaragaman pekerjaan
psikologi (psychological climate). Kemudian
yang ada di dalam suatu organisasi atau sifat
istilah iklim organisasi dipakai oleh Tagiuri
SDM yang ada. Altman (2000)
dan Litwin (1968) yang mengemukakan
mengemukakan bahwa studi yang dilakukan
sejumlah istilah untuk melukiskan perilaku
oleh pakar iklim organisasi menunjukkan
dalam hubungan dengan latar atau tempat
paling tidak terdapat 460 jenis lingkungan
(setting) dimana perilaku muncul :
kerja dengan iklim organisasinya sendiri-
lingkungan (environment), lingkungan
sendiri.
pergaulan (milieu), budaya (culture), suasana
Begitu pentingnya iklim organisasi (atmosphere), situasi (situation), pola lapangan
karena iklim organisasi diakui mempunyai (field setting), pola perilaku (behavior setting),
pengaruh terhadap perilaku para karyawan dan kondisi (conditions) .
dan pemimpin sebagai anggota organisasi.
Banyak definisi iklim organisasi yang
Iklim organisasi mempengaruhi karyawan
muncul dari para ahli iklim organisasi seperti
sehingga mereka dapat mengerti tatanan
Taguiri dan Litwin (1968) mendefinisikasn
yang berlaku dalam lingkungan kerja dan
iklim organisasi adalah kualitas lingkungan
memberi petunjuk kepada mereka dalam
internal organisasi yang secara relatif terus
upaya penyesuaian diri dalam organisasi.
berlangsung, dialami oleh anggota
Konsep iklim organisasi dianggap
organisasi, mempengaruhi perilaku mereka
mempunyai kedudukan sebagai jembatan
dan dapat dilukiskan dalam pengertian satu
yang menghubungkan manajemen atau
set karakteristik atau sifat organisasi.
pimpinan dan perilaku karyawan dalam
Sementara menurut Gibson dkk (1975) bahwa
mewujudkan kinerja organisasi guna
iklim merupakan satu set perlengkapan dari
pencapaian tujuan organisasi.
suatu lingkungan kerja yang dirasakan secara
Pimpinan yang memainkan peran langsung atau tidak langsung oleh karyawan
sangat besar dalam penentuan dan yang bekerja di lingkungan ini dan
pemeliharaan iklim organisasi dengan beranggapan akan menjadi kekuatan utama
Semnas Fekon: Optimisme Ekonomi Indonesia 2013, Antara Peluang dan Tantangan 230
Semnas Fekon: Optimisme Ekonomi Indonesia 2013, Antara Peluang dan Tantangan
Selain definisi iklim organisasi ada Dari beberapa teori yang telah
beberapa teori iklim organisasi yang dapat dikemukakan di atas, dimana para ahli
dijelaskan sebagai berikut: memiliki konsep iklim organisasi yang
berbeda-beda. Namun ada beberapa kata
1. Teori Steers kunci dalam definisi iklim organisasi yang
Steers (1977) mengemukakan hubungan perlu mendapat penjelasan yakni;
antara sebagian faktor penentu iklim, hasil
individu dengan efektivitas organisasi 1. Persepsi. Dimana iklim organisasi
dimana faktor penentu iklim organisasi merupakan persepsi anggota organisasi
adalah kebijakan dan praktek manajemen, yakni sebagai individual dan kelompok
sturktur organisasi, teknologi dan lingkungan serta berhubungan dengan organisasi.
luar. Persepsi orang mengenai apa yang ada
di dalam lingkungannya berbeda antara
2. Teori Miles sejumlah individu dengan individu
Sergiovanni (1983) mengemukakan lainnya.
bahwa terdapat sepuluh indikator untuk 2. Hal yang ada atau terjadi dalam
mengetahui sehat atau kurang sehatnya iklim lingkungan internal organisasi. Persepsi
organisasi, yaitu: tujuan (goal focus), orang mengenai apa yang ada atau apa
komunikasi (communication adequacy), yang terjadi dalam lingkungan internal
optimalisasi kekuasaan (optimal power organisasi.
equalization), pemanfaatan sumber daya 3. Praktik rutin. Persepsi anggota
(resource utilization), kohesifitas (cohesiveness), organisasi dalam pengertian persepsi
moril (moral), inovatif (innovativeness), rutin anggota organisasi mengenai apa
otonomi (autonomy), adaptasi (adaptation), yang terjadi secara rutin dalam
pemecahan masalah (problem solving adequacy) organisasi.
4. Sikap dan perilaku organisasi. Persepsi
3. Teori Likert orang mengenai lingkungan organisasi
Likert (1967) mengembangkan sebuah mempengaruhi sikap orang.
instrumen yang memuaskan pada kondisi- 5. Mempengaruhi kinerja organisasi. Iklim
kondisi perilaku dan gaya-gaya manajemen organisasi mempengaruhi produktivitas
yang digunakan. Karakteristik yang dicakup anggota dan selanjutnya mempengaruhi
oleh skala Likert adalah perilaku pemimpin, efektivitas dan efisiensi organisasi.
motivasi, komunikasi, proses pengaruh
Semnas Fekon: Optimisme Ekonomi Indonesia 2013, Antara Peluang dan Tantangan 231
Semnas Fekon: Optimisme Ekonomi Indonesia 2013, Antara Peluang dan Tantangan
Semnas Fekon: Optimisme Ekonomi Indonesia 2013, Antara Peluang dan Tantangan 232
Semnas Fekon: Optimisme Ekonomi Indonesia 2013, Antara Peluang dan Tantangan
Semnas Fekon: Optimisme Ekonomi Indonesia 2013, Antara Peluang dan Tantangan 233
Semnas Fekon: Optimisme Ekonomi Indonesia 2013, Antara Peluang dan Tantangan
organisasi tidak atau sedikt mempunyai kepuasan kerja. Pearson product moment
pengalaman sebelumnya. correlation menunjukkan bahwa ada 11 dimensi
Berbeda dengan iklim organisasi yang yang mempengaruhi individu secara langsung
dikemukan oleh Ekvall (1986); dan tidak langsung. Dimensi yang
mempengaruhi individu secara langsung
1. Tantangan (challenge). Keterlibatan dan adalah pengembangan individu, interpersonal
komitmen terhadap organisasi. yang dimiliki, karyawan yang baik dan
2. Kemerdekaaan (freedom). Sampai pekerjaan yang menarik dan menantang.
seberapa tinggi karyawan diberi Sedangkan dimensi yang tidak mempengaruhi
kebebasan secara langsung pada individu adalah
3. Dukungan untuk ide-ide (support for kepemimpinan manajer yang dekat, perbedaan
ideas). Sikap manajemen dan karyawan dan transformasi, image, upah, lingkungan pisik
terhadap ide baru. kerja serta pengakuan dan penghargaan.
4. Kepercayaan (trust). Keamanan Bhaesajsanguan (2010) juga menguji hubungan
antara iklim organisasi, kepuasan kerja dan
emosional dan kepercayaan hubungan
komitmen organisasi dengan cara meneliti
antar anggota dalam organisasi.
perilaku teknisi Thai pada sektor swasta
5. Semangat (liveliness). Dinamika dalam
telekomunikasi Thai. Data dianalisis dengan
organisasi.
SEM Lisrel menunjukkan bahwa tingkah laku
6. Keintiman/humor (playfulness/humor). teknisi tergantung pada iklim organisasinya
Kemudahan yang ada dalam organisasi. sehingga berhubungan positif terhadap
7. Debat (debate). Sampai seberapa tinggi kepuasan kerja teknisi serta memperlihatkan
perbedaan pendapat serta ide-ide dan juga bahwa iklim organisasi mempunyai
pengalaman ada dalam organisasi. hubungan positif dengan komitmen organisasi
8. Konflik (conflics). Adanya tensi personal melalui kepuasan kerja. Dengan menggunakan
dan emosional. T-test dan ANOVA menunjukkan bahwa profil
9. Pengambilan risiko (risk taking). demografi tidak signifikan terhadap iklim
Kemauan untuk menoleransi insekuriti organisasi. Adapun variabel profil demografi
dalam organisasi. yang dipakai adalah gender, umur, status
10. Ide dan waktu (Idea and time). Waktu perkawinan, tingkat pendidikan, departemen,
yang digunakan untuk mengembangkan gaji, posisi, masa kerja. Chen (2005) dalam
ide-ide baru. disertasinya yang berjudul Factors Affecting Job
Satisfaction of Public Sector Employees in Taiwan
dimana penelitian membandingkan berbagai
BEBERAPA PENELITIAN TENTANG macam faktor demografi dari karyawan
IKLIM ORGANISASI pemerintahan publik di Taiwan yang dikaitkan
dengan tingkat kepuasan kerja dan motivasi.
Penelitian ini menggunakan Minnesota
Satisfaction Quesionnaires (MSQ) short form
Ada beberapa studi yang meneliti hubungan untuk mengukur kepuasan kerja. Hasil
antara iklim organisasi dan kepuasan kerja, penelitian yang mendukung hipotesa adalah
serta komitmen organisasi. Penelitian pada umur, masa jabatan pada pekerjaan, posisi
perusahaan bisnis dilakukan oleh Castro dan pekerjaan merupakan hal yang membedakan
Martin (2010) yang menguji hubungan iklim tingkat kepuasan kerja. Sedangkan untuk
organisasi dan kepuasan kerja pada organisasi dugaan bahwa gender juga akan berpengaruh
informasi dan teknologi di Afrika Selatan. kuat pada tingkat kepuasan tidak mendukung
Dengan menggunakan metode stepwise hipotesa, justru menunjukkan bahwa
regression menunjukkan bahwa 9 dari 12 perbedaan gender tidak memiliki pengaruh
dimensi iklim organisasi menunjukkan yang kuat.
hubungan positif yang kuat terhadap variabel Crespell (2007) dalam disertasinya
Semnas Fekon: Optimisme Ekonomi Indonesia 2013, Antara Peluang dan Tantangan 234
Semnas Fekon: Optimisme Ekonomi Indonesia 2013, Antara Peluang dan Tantangan
tentang iklim organisasi yang berjudul 3. Secara umum bahwa profil demografi
Organizational Climate, Innovativeness, and Firm menunjukkan pengaruh yang kuat
Performance: Insearch of a conceptual Framework terhadap kepuasan kerja.
bahwa iklim organisasi memiliki hubungan Penelitian pada perusahaan non bisnis
positif dan signifikan terhadap inovasi dan khususnya pada pendidikan tinggi mengenai
kinerja perusahaan. Inovasi adalah elemen inti ketiga variabel ini dilakukan Seniati (2006)
dari strategi perusahaan dan iklim organisasi yang meneliti pengaruh masa kerja, trait
membantu perkembangan untuk
kepribadian, kepuasan kerja dan iklim
mempengaruhi inovasi yang positif dari inovasi
psikologi terhadap komitmen dosen pada
dan kinerja dari perusahaan. Iklim organisasi
Universitas Indonesia. Dengan menggunakan
untuk inovasi dikarakteristikkan oleh otonomi
SIMPLIS atau Simple Lisrel diperoleh hasil (1)
pada tingkat yang tinggi dan dorongan, tim
yang kohesi, terbuka untuk perubahan dan model teoritik yang terdiri dari masa kerja,
pengambilan resiko, pekerjaan yang menarik, trait kepribadian, kepuasan kerja, dan iklim
dan tersedia sumber yang cukup. Lindberk psikologis sesuai (fit) untuk menjelaskan
(2004) dalam disertasinya A Study of The komitmen dosen pada universitas (2) Masa
Relationship Between Leadership Styles and kerja berpengaruh langsung yang positif dan
Organizational Climate and The Impact of bermakna terhadap komitmen dosen pada
Organizational Climate on Businness Results universitas (3) Ada pengaruh yang positif
dimana ada dua hal yang diuji yakni pertama dan bermakna dari kepuasan kerja terhadap
menguji hubungan antara gaya kepemimpinan komitmen dosen pada universitas. Arabaci
dan iklim organisasi. Kedua menguji iklim (2010) yang menguji persepsi staf akademik
organisasi dengan hasil bisnis. Penelitian ini dan administrasi tentang iklim organisasi
dilakukan untuk pimpinan pada level utama pada Fakultas Pendidikan Universitas Firat
pada perusahaan asuransi. Analisis dilakukan menunjukkan hasil bahwa staf akademik
dengan menggunakan korelasi dan regresi lebih memiliki persepsi yang positif terhadap
berganda dimana dapat ditarik kesimpulan iklim organisasinya dibandingkan dengan
bahwa ada hubungan antara gaya
staf administrasi. Penemuan lain yang
kepemimpinan dan beberapa dimensi iklim
didapat dari penelitian ini bahwa wanita dan
organisasi. Khususnya gaya kepemimpinan
staf senior memiliki persepsi positif terhadap
yang berfokus pada hubungan yang
iklim organisasi dibandingkan dengan pria
berhubungan dengan dimensi iklim organisasi.
Semua dimensi iklim organisasi berhubungan dan staf junior. Adenike (2011) juga meneliti
dengan gaya kepemimpinan kecuali komitmen. iklim organisasi sebagai prediksi kepuasan
Tidak ada perbedaan gaya kepemimpinan dan kerja dari staf akademik Universitas Swasta
iklim organisasi berdasarkan gender, tahun Nigeria. Hasil dianalisis dengan SEM Amos
menjabat, atau sejumlah laporan. 18.0 menunjukkan bahwa variabel iklim
Dari 4 (empat) penelitian dilakukan organisasi dan kepuasan kerja mempunyai
pada perusahaan bisnis diatas dapat hubungan positif yang signifikan. Penelitian
disimpulkan bahwa; Gul (2008) yang mengukur 5 dimensi iklim
1. Dengan metode stepwise regression dan organisasi yakni rule and discipline, democracy,
SEM Lisrel hasil penelitian menunjukkan social and culture factors, organizational image
bahwa iklim organisasi memiliki dan organizational goals pada Fakultas
hubungan yang kuat terhadap kepuasan Teknologi Pendidikan Universitas Kocaeli,
kerja serta komitmen organisasi. Semua Turki menunjukkan bahwa 5 dimensi
dimensi iklim organisasi berhubungan terdapat perbedaan signifikan antara
dengan gaya kepemimpinan kecuali akademisi yang berada pada jabatan
komitmen. manajemen dan yang bukan pada jabatan
2. Profil demografi tidak signifikan manajemen.
terhadap iklim organisasi.
Semnas Fekon: Optimisme Ekonomi Indonesia 2013, Antara Peluang dan Tantangan 235
Semnas Fekon: Optimisme Ekonomi Indonesia 2013, Antara Peluang dan Tantangan
Semnas Fekon: Optimisme Ekonomi Indonesia 2013, Antara Peluang dan Tantangan 236
Semnas Fekon: Optimisme Ekonomi Indonesia 2013, Antara Peluang dan Tantangan
Semnas Fekon: Optimisme Ekonomi Indonesia 2013, Antara Peluang dan Tantangan 237
Semnas Fekon: Optimisme Ekonomi Indonesia 2013, Antara Peluang dan Tantangan
Bhaesajsanguan S. 2010. The Relationships Litwin GH, Stringer RA Jr. 1968. Motivation
among Organizational Climate, Job and organizational climate. Boston:
Satisfaction and Organizational Harvard University Press.
Commitment in the Thai
Owens, Robert G. 1995. Organizatoinal
Telecommunication Industry. E-Leader
Behavior in Education, Boston : Allyn
Singapore Journal. 10: 1-15
and Bacon.
Castro ML, Martin N. 2010. The Relationship
Steers, R.M. 1977. Antecedents and Outcomes
Between Organisational Climate and
of Organizational Commitment.
Employee Satisfaction in A South Africa
Administrative Science Quarterly. 22: 46-
Information and Technology
56.
Organisation. SA Journal of Industrial
Psychology. 36:1-9 Sergiovanni. 1983. Educational Governance and
Administration. Englewood Cliff. New Jersey:
Chen K. 2005. Factors Affecting Job Satisfaction Prentice Hall.
of Public Sector Employees in Taiwan.
[Dissertation]. Taiwan: Nova Southeastern Stinger R. 2002. Leadership an Organization
University Climate. New Jersey: Prentice Hall.
Crespell P. 2007. Organizational Climate,
Innovativeness, and Firm Performance: Seniati L. 2006. Pengaruh Masa Kerja, Trait
Insearch of a conceptual Framework. Kepribadian, Kepuasan Kerja, dan
[Dissertation]. Corvallis: Oregon State Iklim Psikologis Terhadap Komitmen
University Dosen pada Universitas Indonesia.
Davis, Keith., John W. Newstrom. Human Makara Sosial Humaniora Journal. 10: 88-
Behavior at Work : Organizational 97.
Behavior, New York : McGraw-Hill,
1985. Tagiuri R, Litwin G. 1968. Organizational
Climate: Expectation of a concept. Boston:
Ekvall G. 1996. Organizational Climate for Hardvard University Press.
Creativity and Innovation. European
Journal of Work and Organizational Watkin C, Hubbard B. 2003. Leadership
Psychology 5:105-123. Motivation and the Drivers of Share
Price: The Busuness case for
Gibson, James L., John M. Ivancenvich, James Meansuring Organizational Climate.
H. Donely, JR. Organizations : Structure, Leaderships and Organization Development
Processes, Behavior, Dallas : Business Journal. 24:380-386.
Publications, Inc, 1973.
Semnas Fekon: Optimisme Ekonomi Indonesia 2013, Antara Peluang dan Tantangan 238
Semnas Fekon: Optimisme Ekonomi Indonesia 2013, Antara Peluang dan Tantangan
Semnas Fekon: Optimisme Ekonomi Indonesia 2013, Antara Peluang dan Tantangan 239