You are on page 1of 11

Semnas Fekon: Optimisme Ekonomi Indonesia 2013, Antara Peluang dan Tantangan

IKLIM ORGANISASI : MANFAATNYA BAGI ORGANISASI

Etty Susanty
Universitas Terbuka
ettys@ut.ac.id

Abstract: Organizational climate is the perception of the organization's members as well as


individuals and groups associated with the organization. Perception of Human Resources
(HR) organization is in a strong influence on organizational climate that formed within the
organization. Leaders can influence the behavior of organizational climate then motivate
employees. Employee motivation is the main driver of performance. Organizational climate is
very important to the organization because it will reveal the importance of organizational
climate and human discontent. The theory of organizational climate has been widely noted by
scholars, but different theories have the characteristics that describe the organizational climate
is different from other concepts. Several studies organizational climate can support that
organizational climate is very important and beneficial to the organization. This article aims to
discuss the concept of organizational climate and organizational climate dimensions used in
some research and its benefits to the organization.

Keywords : Organizational climate, Human Resources (HR), organization, important to the


organization

Abstrak: Iklim organisasi merupakan persepsi anggota organisasi yakni sebagai individual
dan kelompok serta berhubungan dengan organisasi. Persepsi Sumber Daya Manusia (SDM)
yang berada di dalam organisasi berpengaruh kuat terhadap iklim organisasi yang terbentuk di
dalam organisasi tersebut. Perilaku pemimpin dapat mempengaruhi iklim organisasi yang
kemudian mendorong motivasi karyawan. Motivasi karyawan merupakan pendorong utama
terjadinya kinerja. Iklim organisasi sangat penting bagi organisasi karena iklim organisasi
akan mengungkapkan kepentingan dan ketidakpuasan SDM. Teori tentang iklim organisasi
telah banyak dikemukakan oleh para ahli namun teori yang berbeda-beda tersebut memiliki
karakteristik yang menggambarkan iklim organisasi berbeda dari konsep yang lain. Beberapa
penelitian iklim organisasi dapat mendukung bahwa iklim organisasi sangat penting dan
bermanfaat bagi organisasi. Artikel ini bertujuan untuk membahas lebih dalam konsep iklim
organisasi dan dimensi-dimensi iklim organisasi yang dipakai di beberapa penelitian serta
manfaatnya bagi organisasi.

Kata kunci: iklim organisasi, Sumber Daya Manusia (SDM), organisasi, penting bagi organisasi

PENDAHULUAN yang harmonis di antara seluruh individu


atau SDM yang berada di dalam organisasi.
Iklim organisasi yang kondusif dapat
Iklim organisasi terkait erat dengan proses
menjadi alat bagi pemimpin untuk
menciptakan lingkungan kerja yang kondusif
memotivasi karyawan. Karyawan yang
sehingga tercipta hubungan dan kerjasama
termotivasi tentunya akan lebih produktif
Semnas Fekon: Optimisme Ekonomi Indonesia 2013, Antara Peluang dan Tantangan

dan akhirnya berdampak pada kinerja mewujudkan sistem nilai menjadi pola
karyawan dan organisasinya. perilaku di lingkungan kerja. Perilaku
pemimpin dapat mempengaruhi iklim
Pengaruh iklim organisasi terhadap organisasi yang kemudian mendorong
kinerja organisasi sangat besar sehingga motivasi kerja karyawan. Motivasi karyawan
banyak para ahli atau pakar memberikan merupakan pendorong utama terjadinya
perhatian khusus terhadap iklim organisasi. kinerja.
Banyak hasil penelitian dalam bentuk artikel
ilmiah dan disertasi diterbitkan di seluruh
dunia. Penelitian juga dilakukan di semua
jenis organisasi seperti pada perusahaan
bisnis dan non bisnis. Iklim organisasi juga
HASIL DAN PEMBAHASAN
bukan saja mendapat perhatian khusus para
ahli dibidang human relations dan
PENGERTIAN DAN TEORI IKLIM
organizational behavior namun juga dikalangan
ORGANISASI
ahli komunikasi khususnya industrial dan
organizational communication. Istilah iklim organisasi (organizational climate)
pertama kali diperkenalkan oleh Kurt Lewin
Iklim organisasi satu organisasi
pada tahun 1930-an. Beliau menghubungkan
dengan organisasi yang lain tentunya akan
perilaku manusia dengan lingkungannya. Di
berbeda-beda. Perbedaan iklim organisasi
dalam studi Lewin terkait dengan iklim
disebabkan oleh keanekaragaman pekerjaan
psikologi (psychological climate). Kemudian
yang ada di dalam suatu organisasi atau sifat
istilah iklim organisasi dipakai oleh Tagiuri
SDM yang ada. Altman (2000)
dan Litwin (1968) yang mengemukakan
mengemukakan bahwa studi yang dilakukan
sejumlah istilah untuk melukiskan perilaku
oleh pakar iklim organisasi menunjukkan
dalam hubungan dengan latar atau tempat
paling tidak terdapat 460 jenis lingkungan
(setting) dimana perilaku muncul :
kerja dengan iklim organisasinya sendiri-
lingkungan (environment), lingkungan
sendiri.
pergaulan (milieu), budaya (culture), suasana
Begitu pentingnya iklim organisasi (atmosphere), situasi (situation), pola lapangan
karena iklim organisasi diakui mempunyai (field setting), pola perilaku (behavior setting),
pengaruh terhadap perilaku para karyawan dan kondisi (conditions) .
dan pemimpin sebagai anggota organisasi.
Banyak definisi iklim organisasi yang
Iklim organisasi mempengaruhi karyawan
muncul dari para ahli iklim organisasi seperti
sehingga mereka dapat mengerti tatanan
Taguiri dan Litwin (1968) mendefinisikasn
yang berlaku dalam lingkungan kerja dan
iklim organisasi adalah kualitas lingkungan
memberi petunjuk kepada mereka dalam
internal organisasi yang secara relatif terus
upaya penyesuaian diri dalam organisasi.
berlangsung, dialami oleh anggota
Konsep iklim organisasi dianggap
organisasi, mempengaruhi perilaku mereka
mempunyai kedudukan sebagai jembatan
dan dapat dilukiskan dalam pengertian satu
yang menghubungkan manajemen atau
set karakteristik atau sifat organisasi.
pimpinan dan perilaku karyawan dalam
Sementara menurut Gibson dkk (1975) bahwa
mewujudkan kinerja organisasi guna
iklim merupakan satu set perlengkapan dari
pencapaian tujuan organisasi.
suatu lingkungan kerja yang dirasakan secara
Pimpinan yang memainkan peran langsung atau tidak langsung oleh karyawan
sangat besar dalam penentuan dan yang bekerja di lingkungan ini dan
pemeliharaan iklim organisasi dengan beranggapan akan menjadi kekuatan utama

Semnas Fekon: Optimisme Ekonomi Indonesia 2013, Antara Peluang dan Tantangan 230
Semnas Fekon: Optimisme Ekonomi Indonesia 2013, Antara Peluang dan Tantangan

yang mempengaruhi tingkah laku mereka interaksi, pengambilan keputusan, penentuan


dalam bekerja. tujuan, dan control.

Keith Davis (1985) mendefinisikan 4. Teori Litwin dan Stringer


iklim organisasi adalah yang menyangkut
semua lingkungan yang ada atau yang Litwin dan Stringer (1968) menggunakan
dihadapi oleh manusia di dalam suatu teori tiga kebutuhan (berprestasi, berafiliasi,
organisasi tempat mereka melaksanakan dan berkuasa) dari McClelland sebagai tipe
pekerjaannya. Sedangkan Owens (1995), utama motivasi, ditemukan bahwa ketiga
iklim organisasi merupakan studi persepsi kebutuhan tersebut dipengaruhi oleh iklim
individu mengenai berbagai aspek organisasi. Juga terdapat sembilan dimensi
lingkungan organisasinya. Kesimpulan dari iklim organisasi, yaitu struktur, tanggung
definisi-definisi tersebut adalah bagaimana jawab, imbalan, resiko, keramahan,
persepsi individu di dalam organisasi kehangatan hati, dukungan, standar, konflik,
mengenai lingkungan kerjanya. dan identifikasi.

Selain definisi iklim organisasi ada Dari beberapa teori yang telah
beberapa teori iklim organisasi yang dapat dikemukakan di atas, dimana para ahli
dijelaskan sebagai berikut: memiliki konsep iklim organisasi yang
berbeda-beda. Namun ada beberapa kata
1. Teori Steers kunci dalam definisi iklim organisasi yang
Steers (1977) mengemukakan hubungan perlu mendapat penjelasan yakni;
antara sebagian faktor penentu iklim, hasil
individu dengan efektivitas organisasi 1. Persepsi. Dimana iklim organisasi
dimana faktor penentu iklim organisasi merupakan persepsi anggota organisasi
adalah kebijakan dan praktek manajemen, yakni sebagai individual dan kelompok
sturktur organisasi, teknologi dan lingkungan serta berhubungan dengan organisasi.
luar. Persepsi orang mengenai apa yang ada
di dalam lingkungannya berbeda antara
2. Teori Miles sejumlah individu dengan individu
Sergiovanni (1983) mengemukakan lainnya.
bahwa terdapat sepuluh indikator untuk 2. Hal yang ada atau terjadi dalam
mengetahui sehat atau kurang sehatnya iklim lingkungan internal organisasi. Persepsi
organisasi, yaitu: tujuan (goal focus), orang mengenai apa yang ada atau apa
komunikasi (communication adequacy), yang terjadi dalam lingkungan internal
optimalisasi kekuasaan (optimal power organisasi.
equalization), pemanfaatan sumber daya 3. Praktik rutin. Persepsi anggota
(resource utilization), kohesifitas (cohesiveness), organisasi dalam pengertian persepsi
moril (moral), inovatif (innovativeness), rutin anggota organisasi mengenai apa
otonomi (autonomy), adaptasi (adaptation), yang terjadi secara rutin dalam
pemecahan masalah (problem solving adequacy) organisasi.
4. Sikap dan perilaku organisasi. Persepsi
3. Teori Likert orang mengenai lingkungan organisasi
Likert (1967) mengembangkan sebuah mempengaruhi sikap orang.
instrumen yang memuaskan pada kondisi- 5. Mempengaruhi kinerja organisasi. Iklim
kondisi perilaku dan gaya-gaya manajemen organisasi mempengaruhi produktivitas
yang digunakan. Karakteristik yang dicakup anggota dan selanjutnya mempengaruhi
oleh skala Likert adalah perilaku pemimpin, efektivitas dan efisiensi organisasi.
motivasi, komunikasi, proses pengaruh

Semnas Fekon: Optimisme Ekonomi Indonesia 2013, Antara Peluang dan Tantangan 231
Semnas Fekon: Optimisme Ekonomi Indonesia 2013, Antara Peluang dan Tantangan

Dari definisi dan teori yang Dimensi Indikator


dikemukakan tersebut jelas bahwa iklim
organisasi berhubungan erat dengan persepsi Keadaan Tempat kerja
individu terhadap lingkungan internal lingkungan fisik Mebel
organisasi yang mempengaruhi organisasi tempat kerja Alat produksi dan
dan perilaku anggota organisasi. Konsep sebagainya
iklim organisasi didasarkan pada persepsi Keadaan Hubungan atasan dan
pribadi anggota organisasi, maka lingkungan sosial bawahan
pengukuran iklim organisasi kebanyakan Hubungan antar
dilakukan melalui kuisioner. teman sekerja
Sistem komunikasi
Ada beberapa kuisioner yamg telah Sistem
dikembangkan untuk mengukur konsep kepemimpinan
iklim organisasi diantaranya adalah The
Kebersamaan
Organizational Climate Description
Kerjasama dalam
Questionnaire (OQDQ) yang dikembangkan
melaksanakan tugas
oleh Andrew W. Halpin dan Don B. Croft.
Penghargaan
Kuesioner ini dipakai untuk mengukur iklim
terhadap kreativitas
organisasi sekolah. The Organizational Climate
dan inovasi karyawan
Questionnaires (OCQ) oleh Litwin dan
Saling mempercayai
Stringer serta The Business Organizational
Humor
Climate Index (BOCI) oleh RL. Payne dan D.C
Pheysey yang dikembangkan untuk Pelaksanaan Visi, misi, dan strategi
perusahan bisnis. Sistem organisasi
Manajemen Karakteristik
Iklim organisasi secara objektif eksis, organisasi
terjadi di setiap organisasi, dan Struktur organisasi
mempengaruhi perilaku anggota organisasi Sistem birokrasi
dan hanya dapat diukur secara tidak organisasi
langsung melalui persepsi anggota Distribusi kekuasaan
organisasi. Jadi dimensi dan indikator iklim Delegasi kekuasaan
organisasi harus dikembangkan guna Proses pengambilan
mengukur iklim organisasi. Dimensi iklim keputusan
organisasi adalah unsur, faktor, sifat atau Alokasi sumber-
karakteristik variabel iklim organisasi. sumber daya
Dimensi iklim organisasi terdiri atas beragam Standar kerja
jenis dan berbeda pada setiap organisasi. Prosedur kerja
Tabel 1 menunjukkan dimensi dan indikator Karakteristik
iklim organisasi secara umum. pekerjaan
Karakteristik peran
Sistem imbalan
Tabel 1. Dimensi dan indikator iklim Pengembangan karir
organisasi Manajemen konflik
Iklim etis
Produk Proses produksi
Dimensi Indikator Jenis barang dan
prosedur layanan
konsumen

Semnas Fekon: Optimisme Ekonomi Indonesia 2013, Antara Peluang dan Tantangan 232
Semnas Fekon: Optimisme Ekonomi Indonesia 2013, Antara Peluang dan Tantangan

Dimensi Indikator terima karyawan setelah menyelesaikan


pekerjaan.
Jenis jasa dan 5. Dukungan. Merefleksikan perasaan
prosedur karyawan mengenai kepercayaan dan
penyajiannya saling mendukung yang berlaku
Konsumen, Klien Jenis konsumen dikelompok kerja. Meliputi hubungan
dan nasabah yang Perilaku konsumen dengan rekan kerja yang lain.
dilayani Hubungan anggota 6. Komitmen. Merefleksikan perasaan
organisasi dengan kebanggaan dan komitmen sebagai
konsumen anggota organisasi. Meliputi pemahaman
Sistem layanan karyawan mengenai tujuan yang ingin
Kondisi fisik dan Keenergetikan dicapai oleh perusahaan.
kejiwaan anggota Kesehatan Dimensi iklim organisasi menurut Koys et al.
organisasi Komitmen (1991) adalah sebagai berikut :
Moral
1. Otonomi (outonomy). Persepsi mengenai
Kebersamaan
penentuan sendiri prosedur kerja, tujuan,
Etos kerja
dan prioritas
Semangat kerja
2. Kebersamaan (cohesion). Perasaaan
Sumber : Wirawan (2007) kebersamaan diantara altar organisasi,
Dimensi iklim organisasi menurut termasuk kemauan anggota organisasi
Litwin dan Stringer (1968) ada 6 (enam) untuk menyediakan bahan-bahan
dimensi yang diperlukan yakni ; bantuan.
3. Kepercayaan (trust). Persepsi
1. Struktur. Struktur merefleksikan kebersamaan untuk berkomunikasi
perasaan bahwa karyawan diorganisasi secara terbuka dengan anggota
dengan baik dan mempunyai definisi organisasi level atas mengenai isu
yang jelas mengenai peran dan tanggung sensitif dan personal dengan harapan
jawab mereka. Meliputi posisi karyawan bahwa integritas komunikasi seperti itu
dalam perusahaan. tidak dilanggar.
2. Standar-standar. Mengukur perasaan 4. Tekanan (pressure). Persepsi mengenai
tekanan untuk memperbaiki kinerja dan tuntutan waktu untuk menyelesaikan
derajat kebanggaan yang dimiliki tugas dan standar kinerja.
karyawan dalam melakukan 5. Dukungan (support). Persepsi toleransi
pekerjaannya dengan baik. Meliputi perilaku organisasi oleh atasannya,
kondisi kerja yang dialami karyawan termasuk membiarkan anggota belajar
dalam perusahaan. dari kesalahannya tanpa ketakutan dan
3. Tanggung jawab. Merefleksikan hukuman.
perasaan karyawan bahwa mereka 6. Pengakuan (recognition). Persepsi bahwa
menjadi pimpinan diri sendiri dan kontribusi anggota organisasi kepada
tidak pernah meminta pendapat organisasi diakui dan dihargai.
mengenai keputusannya dari orang lain. 7. Kewajaran (fairness). Persepsi bahwa
Meliputi kemandirian dalam praktik organisasi adil, wajar, dan tidak
menyelesaikan pekerjaan. sewenang-wenang atau berubah-ubah.
4. Pengakuan. Perasaan karyawan diberi 8. Inovasi (Innovation). Persepsi bahwa
imbalan yang layak setelah perubahan dan kreatifitas didukung,
menyelesaikan pekerjaannya dengan termasuk pengambilan resiko mengenai
baik. Meliputi imbalan atau upah yang bidang-bidang baru dimana anggota

Semnas Fekon: Optimisme Ekonomi Indonesia 2013, Antara Peluang dan Tantangan 233
Semnas Fekon: Optimisme Ekonomi Indonesia 2013, Antara Peluang dan Tantangan

organisasi tidak atau sedikt mempunyai kepuasan kerja. Pearson product moment
pengalaman sebelumnya. correlation menunjukkan bahwa ada 11 dimensi
Berbeda dengan iklim organisasi yang yang mempengaruhi individu secara langsung
dikemukan oleh Ekvall (1986); dan tidak langsung. Dimensi yang
mempengaruhi individu secara langsung
1. Tantangan (challenge). Keterlibatan dan adalah pengembangan individu, interpersonal
komitmen terhadap organisasi. yang dimiliki, karyawan yang baik dan
2. Kemerdekaaan (freedom). Sampai pekerjaan yang menarik dan menantang.
seberapa tinggi karyawan diberi Sedangkan dimensi yang tidak mempengaruhi
kebebasan secara langsung pada individu adalah
3. Dukungan untuk ide-ide (support for kepemimpinan manajer yang dekat, perbedaan
ideas). Sikap manajemen dan karyawan dan transformasi, image, upah, lingkungan pisik
terhadap ide baru. kerja serta pengakuan dan penghargaan.
4. Kepercayaan (trust). Keamanan Bhaesajsanguan (2010) juga menguji hubungan
antara iklim organisasi, kepuasan kerja dan
emosional dan kepercayaan hubungan
komitmen organisasi dengan cara meneliti
antar anggota dalam organisasi.
perilaku teknisi Thai pada sektor swasta
5. Semangat (liveliness). Dinamika dalam
telekomunikasi Thai. Data dianalisis dengan
organisasi.
SEM Lisrel menunjukkan bahwa tingkah laku
6. Keintiman/humor (playfulness/humor). teknisi tergantung pada iklim organisasinya
Kemudahan yang ada dalam organisasi. sehingga berhubungan positif terhadap
7. Debat (debate). Sampai seberapa tinggi kepuasan kerja teknisi serta memperlihatkan
perbedaan pendapat serta ide-ide dan juga bahwa iklim organisasi mempunyai
pengalaman ada dalam organisasi. hubungan positif dengan komitmen organisasi
8. Konflik (conflics). Adanya tensi personal melalui kepuasan kerja. Dengan menggunakan
dan emosional. T-test dan ANOVA menunjukkan bahwa profil
9. Pengambilan risiko (risk taking). demografi tidak signifikan terhadap iklim
Kemauan untuk menoleransi insekuriti organisasi. Adapun variabel profil demografi
dalam organisasi. yang dipakai adalah gender, umur, status
10. Ide dan waktu (Idea and time). Waktu perkawinan, tingkat pendidikan, departemen,
yang digunakan untuk mengembangkan gaji, posisi, masa kerja. Chen (2005) dalam
ide-ide baru. disertasinya yang berjudul Factors Affecting Job
Satisfaction of Public Sector Employees in Taiwan
dimana penelitian membandingkan berbagai
BEBERAPA PENELITIAN TENTANG macam faktor demografi dari karyawan
IKLIM ORGANISASI pemerintahan publik di Taiwan yang dikaitkan
dengan tingkat kepuasan kerja dan motivasi.
Penelitian ini menggunakan Minnesota
Satisfaction Quesionnaires (MSQ) short form
Ada beberapa studi yang meneliti hubungan untuk mengukur kepuasan kerja. Hasil
antara iklim organisasi dan kepuasan kerja, penelitian yang mendukung hipotesa adalah
serta komitmen organisasi. Penelitian pada umur, masa jabatan pada pekerjaan, posisi
perusahaan bisnis dilakukan oleh Castro dan pekerjaan merupakan hal yang membedakan
Martin (2010) yang menguji hubungan iklim tingkat kepuasan kerja. Sedangkan untuk
organisasi dan kepuasan kerja pada organisasi dugaan bahwa gender juga akan berpengaruh
informasi dan teknologi di Afrika Selatan. kuat pada tingkat kepuasan tidak mendukung
Dengan menggunakan metode stepwise hipotesa, justru menunjukkan bahwa
regression menunjukkan bahwa 9 dari 12 perbedaan gender tidak memiliki pengaruh
dimensi iklim organisasi menunjukkan yang kuat.
hubungan positif yang kuat terhadap variabel Crespell (2007) dalam disertasinya

Semnas Fekon: Optimisme Ekonomi Indonesia 2013, Antara Peluang dan Tantangan 234
Semnas Fekon: Optimisme Ekonomi Indonesia 2013, Antara Peluang dan Tantangan

tentang iklim organisasi yang berjudul 3. Secara umum bahwa profil demografi
Organizational Climate, Innovativeness, and Firm menunjukkan pengaruh yang kuat
Performance: Insearch of a conceptual Framework terhadap kepuasan kerja.
bahwa iklim organisasi memiliki hubungan Penelitian pada perusahaan non bisnis
positif dan signifikan terhadap inovasi dan khususnya pada pendidikan tinggi mengenai
kinerja perusahaan. Inovasi adalah elemen inti ketiga variabel ini dilakukan Seniati (2006)
dari strategi perusahaan dan iklim organisasi yang meneliti pengaruh masa kerja, trait
membantu perkembangan untuk
kepribadian, kepuasan kerja dan iklim
mempengaruhi inovasi yang positif dari inovasi
psikologi terhadap komitmen dosen pada
dan kinerja dari perusahaan. Iklim organisasi
Universitas Indonesia. Dengan menggunakan
untuk inovasi dikarakteristikkan oleh otonomi
SIMPLIS atau Simple Lisrel diperoleh hasil (1)
pada tingkat yang tinggi dan dorongan, tim
yang kohesi, terbuka untuk perubahan dan model teoritik yang terdiri dari masa kerja,
pengambilan resiko, pekerjaan yang menarik, trait kepribadian, kepuasan kerja, dan iklim
dan tersedia sumber yang cukup. Lindberk psikologis sesuai (fit) untuk menjelaskan
(2004) dalam disertasinya A Study of The komitmen dosen pada universitas (2) Masa
Relationship Between Leadership Styles and kerja berpengaruh langsung yang positif dan
Organizational Climate and The Impact of bermakna terhadap komitmen dosen pada
Organizational Climate on Businness Results universitas (3) Ada pengaruh yang positif
dimana ada dua hal yang diuji yakni pertama dan bermakna dari kepuasan kerja terhadap
menguji hubungan antara gaya kepemimpinan komitmen dosen pada universitas. Arabaci
dan iklim organisasi. Kedua menguji iklim (2010) yang menguji persepsi staf akademik
organisasi dengan hasil bisnis. Penelitian ini dan administrasi tentang iklim organisasi
dilakukan untuk pimpinan pada level utama pada Fakultas Pendidikan Universitas Firat
pada perusahaan asuransi. Analisis dilakukan menunjukkan hasil bahwa staf akademik
dengan menggunakan korelasi dan regresi lebih memiliki persepsi yang positif terhadap
berganda dimana dapat ditarik kesimpulan iklim organisasinya dibandingkan dengan
bahwa ada hubungan antara gaya
staf administrasi. Penemuan lain yang
kepemimpinan dan beberapa dimensi iklim
didapat dari penelitian ini bahwa wanita dan
organisasi. Khususnya gaya kepemimpinan
staf senior memiliki persepsi positif terhadap
yang berfokus pada hubungan yang
iklim organisasi dibandingkan dengan pria
berhubungan dengan dimensi iklim organisasi.
Semua dimensi iklim organisasi berhubungan dan staf junior. Adenike (2011) juga meneliti
dengan gaya kepemimpinan kecuali komitmen. iklim organisasi sebagai prediksi kepuasan
Tidak ada perbedaan gaya kepemimpinan dan kerja dari staf akademik Universitas Swasta
iklim organisasi berdasarkan gender, tahun Nigeria. Hasil dianalisis dengan SEM Amos
menjabat, atau sejumlah laporan. 18.0 menunjukkan bahwa variabel iklim
Dari 4 (empat) penelitian dilakukan organisasi dan kepuasan kerja mempunyai
pada perusahaan bisnis diatas dapat hubungan positif yang signifikan. Penelitian
disimpulkan bahwa; Gul (2008) yang mengukur 5 dimensi iklim
1. Dengan metode stepwise regression dan organisasi yakni rule and discipline, democracy,
SEM Lisrel hasil penelitian menunjukkan social and culture factors, organizational image
bahwa iklim organisasi memiliki dan organizational goals pada Fakultas
hubungan yang kuat terhadap kepuasan Teknologi Pendidikan Universitas Kocaeli,
kerja serta komitmen organisasi. Semua Turki menunjukkan bahwa 5 dimensi
dimensi iklim organisasi berhubungan terdapat perbedaan signifikan antara
dengan gaya kepemimpinan kecuali akademisi yang berada pada jabatan
komitmen. manajemen dan yang bukan pada jabatan
2. Profil demografi tidak signifikan manajemen.
terhadap iklim organisasi.

Semnas Fekon: Optimisme Ekonomi Indonesia 2013, Antara Peluang dan Tantangan 235
Semnas Fekon: Optimisme Ekonomi Indonesia 2013, Antara Peluang dan Tantangan

Dari empat penelitian pada mengarah pada persepsi masing-masing


perguruan tinggi diatas dapat disimpulkan anggota dalam memamdang organisasinya.
bahwa;
Iklim organisasi memang sangat
1. Pada penelitian di perguruan tinggi penting karena iklim organisasi
variabel iklim organisasi dan kepuasan menunjukkan cara hidup suatu organisasi
kerja juga menunjukkan hubungan serta dapat menimbulkan pengaruh yang
positif yang signifikan. sangat besar terhadap motivasi, prilaku,
2. Masa kerja berpengaruh langsung positif prestasi, komitmen dan kepuasan kerja
artinya semakin lama karyawan bekerja karyawan sehingga kinerja setiap anggota
maka semakin tinggi komitmen pada organisasi akan meningkat serta mereka
perguruan tinggi. merasa nyaman apabila iklim organisasinya
3. Staf akademik lebih memiliki persepsi kondusif dan berjalan dengan baik.
yang positif terhadap iklim
organisasinya dibandingkan dengan staf Iklim organisasi penting diciptakan
administrasi. karena untuk mengatasi hubungan
4. Pada perguruan tinggi wanita dan staf keorganisasian. Iklim organisasi yang
senior memiliki persepsi positif terhadap berbeda-beda tersebut dapat mempengaruhi
iklim organisasi dibandingkan dengan perilaku karyawan yang berada didalam
pria dan staf junior. organisasi. Perilaku karyawan di dalam
5. Ada perbedaan signifikan antara organisasi bermacam-macam seperti motivasi
akademisi yang berada pada jabatan kerja, keterlibatan kerja, komitmen kerja,
manajemen dan yang bukan pada disiplin kerja, kepuasan kerja, stres kerja,
jabatan manajemen mengenai iklim sikap kerja, moril karyawan serta perilaku
organisasi. konflik.

Dimensi iklim organisasi yang


mempengaruhi perilaku karyawan di dalam
organisasi secara umum dibagi menjadi 2
yakni fisik dan non fisik. Adapun dimensi
fisik seperti keadaan lingkungan fisik tempat
kerja dan dimensi non fisik terdiri dari
keadaan lingkungan sosial, pelaksanaan
MANFAAT IKLIM ORGANISASI BAGI
ORGANISASI sistem manajemen, produk, konsumen, klien
dan nasabah yang dilayani, kondisi fisik dan
kejiwaan anggota organisasi dan budaya
organisasi.
Iklim organisasi berhubungan erat
dengan orang-orang yang melaksanakan Dari penjelasan diatas tentang definisi
tugas organisasi guna tercapainya tujuan iklim organisasi dikatakan bahwa iklim
organisasi. Iklim organisasi juga organisasi mempengaruhi produktivitas
berhubungan erat dengan persepsi individu anggota dan selanjutnya mempengaruhi
terhadap lingkungan sosial organisasi yang efektivitas dan efisiensi organisasi. Sebagai
mempengaruhi organisasi dan perilaku contoh persepsi negatif karyawan tentang
anggota organisasi. Jadi dapat disimpulkan pemimpinnya akan mempengaruhi perilaku
kembali bahwa iklim organisasi adalah mereka dalam melaksanakan pekerjaannya.
serangkaian deskripsi dari karakteristik Perilaku ini akhirnya berpengaruh terhadap
organisasi yang membedakan sebuah produktivitas mereka yang kemudian
organisasi dengan organisasi lainnya yang mempengaruhi kinerja organisasi. Jadi dapat

Semnas Fekon: Optimisme Ekonomi Indonesia 2013, Antara Peluang dan Tantangan 236
Semnas Fekon: Optimisme Ekonomi Indonesia 2013, Antara Peluang dan Tantangan

disimpulkan bahwa iklim organisasi yang puas karyawan terhadap pekerjaannya


kondusif bermanfaat bagi organisasi untuk maupun lingkungan kerja. Agar kepuasan
meningkatkan kinerja organisasi. kerja karyawan selalu konsisten maka
perusahaan harus selalu memperhatikan
Brown dan Leigh (1996) mengatakan lingkungan dimana karyawan melaksanakan
bahwa iklim organisasi menjadi sangat tugasnya dan lingkungan kerja yang
penting karena kebutuhan organisasi kondusif sangat berpengaruh terhadap
memastikan bahwa individu yang berada kepuasan karyawan.
didalam organisasi memiliki nilai tambah
dan tetap ingin berada didalam organisasi
dan ingin terus melimpahkan karyanya pada
pekerjaan mereka untuk kepentingan SIMPULAN
organisasi. Selain itu mereka juga Kesimpulan yang dapat ditarik dari
mengemukakan bahwa organisasi yang artikel ini adalah manfaat iklim organisasi
dapat menciptakan lingkungan dimana bagi organisasi adalah sebagai berikut;
karyawannya merasa ramah dapat mencapai 1. iklim organisasi dapat menjadi jembatan
potensi yang penuh dalam melihat kunci dari yang menghubungkan antara manajemen
keunggulan bersaing. Oleh karena itu iklim dan perilaku karyawan dalam mewujudkan
organisasi dapat dilihat sebagai variabel pencapaian tujuan organisasi.
kunci kesuksesan organisasi. 2. sebagai alat bagi karyawan agar dapat
mengerti tatanan yang berlaku dalam
Watkin dan Hubbard (2003) lingkungan kerja dan memberi petunjuk
mengatakan bahwa kinerja organisasi yang kepada mereka dalam upaya penyesuaian
tinggi karena memiliki iklim yang diukur diri dalam organisasi.
dengan karakteristik khusus, dan 3. iklim organisasi yang kondusif dapat
menunjukkan bahwa iklim organisasi dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja
langsung melaporkan sampai 30% perbedaan organisasi.
diantara ukuran kinerja bisnis. Mereka juga 4. iklim organisasi dapat berpengaruh
berpendapat bahwa iklim dapat membuat terhadap perilaku karyawan sehingga
kinerja organisasi berbeda karena ini perilaku karyawan seperti kepuasan,
menunjukkan indikasi penuh semangat motivasi dan komitmen dapat ditingkatkan.
lingkungan pekerjaan karyawan. 5. iklim organisasi dapat dilihat sebagai
Bagaimanapun kinerja organisasi lebih jelas variabel kunci kesuksesan organisasi.
dilihat dari semangat karyawan atau
kehadiran didalam organisasi dan
karakteristik kepemimpinan. DAFTAR PUSTAKA

Stringer (2002) mengemukakan bahwa Altman, Rob. 2000. Forecasting Your


kinerja tinggi bergantung pada komitmen Organizational Climate. Journal of
tinggi, dimana iklim organisasi yang Property Management. 4:62-65
menekankan pada kebanggaan karyawan,
loyalitas personal, dan pencapaian tujuan Arabaci IB. 2010. Academic and
menciptakan lem yang diperlukan untuk Administration Personnels Perseptions
kontinuitas dan kesuksesan. Tujuan of Organizational Climate (Sampel of
perusahaan dapat tercapai apabila karyawan Educational Faculty of Firat
memiliki komitmen untuk menjalankan University). Procedia Social and
strategi pencapaian tujuan. Komitmen Behavioral Science Journal. 2: 4445-4450.
karyawan tercipta dikarenakan adanya rasa

Semnas Fekon: Optimisme Ekonomi Indonesia 2013, Antara Peluang dan Tantangan 237
Semnas Fekon: Optimisme Ekonomi Indonesia 2013, Antara Peluang dan Tantangan

Adenike A. 2011. Organizational Climate as Gul H. 2008. Organizational Climate and


A Predictor of Employee Job Academic Staffs Perseption on Climate
Satisfaction: Evidence from Covenant Factor. Humanity and Social Sciences
University. Business Intelligent Journal. Journal. 3:37-48
4:151-165.
Koys, Daniel J, DeCottis,Thomas A. 1991.
Brown SP, Leigh TW. 1996. A New Look at Inductive Measures of Psychological
Psyshological Climate and Its Climate. Human Realtions 44: 265-285.
Relationship to Job Involvement, Effort
and Performance. Journal of Applied Likert, Rensis. 1967. The Human Organization.
Psychology. 81:358-368 New York: McGraw Hill.

Bhaesajsanguan S. 2010. The Relationships Litwin GH, Stringer RA Jr. 1968. Motivation
among Organizational Climate, Job and organizational climate. Boston:
Satisfaction and Organizational Harvard University Press.
Commitment in the Thai
Owens, Robert G. 1995. Organizatoinal
Telecommunication Industry. E-Leader
Behavior in Education, Boston : Allyn
Singapore Journal. 10: 1-15
and Bacon.
Castro ML, Martin N. 2010. The Relationship
Steers, R.M. 1977. Antecedents and Outcomes
Between Organisational Climate and
of Organizational Commitment.
Employee Satisfaction in A South Africa
Administrative Science Quarterly. 22: 46-
Information and Technology
56.
Organisation. SA Journal of Industrial
Psychology. 36:1-9 Sergiovanni. 1983. Educational Governance and
Administration. Englewood Cliff. New Jersey:
Chen K. 2005. Factors Affecting Job Satisfaction Prentice Hall.
of Public Sector Employees in Taiwan.
[Dissertation]. Taiwan: Nova Southeastern Stinger R. 2002. Leadership an Organization
University Climate. New Jersey: Prentice Hall.
Crespell P. 2007. Organizational Climate,
Innovativeness, and Firm Performance: Seniati L. 2006. Pengaruh Masa Kerja, Trait
Insearch of a conceptual Framework. Kepribadian, Kepuasan Kerja, dan
[Dissertation]. Corvallis: Oregon State Iklim Psikologis Terhadap Komitmen
University Dosen pada Universitas Indonesia.
Davis, Keith., John W. Newstrom. Human Makara Sosial Humaniora Journal. 10: 88-
Behavior at Work : Organizational 97.
Behavior, New York : McGraw-Hill,
1985. Tagiuri R, Litwin G. 1968. Organizational
Climate: Expectation of a concept. Boston:
Ekvall G. 1996. Organizational Climate for Hardvard University Press.
Creativity and Innovation. European
Journal of Work and Organizational Watkin C, Hubbard B. 2003. Leadership
Psychology 5:105-123. Motivation and the Drivers of Share
Price: The Busuness case for
Gibson, James L., John M. Ivancenvich, James Meansuring Organizational Climate.
H. Donely, JR. Organizations : Structure, Leaderships and Organization Development
Processes, Behavior, Dallas : Business Journal. 24:380-386.
Publications, Inc, 1973.

Semnas Fekon: Optimisme Ekonomi Indonesia 2013, Antara Peluang dan Tantangan 238
Semnas Fekon: Optimisme Ekonomi Indonesia 2013, Antara Peluang dan Tantangan

Wirawan. 2007. Budaya dan Iklim Organisasi


Teori Aplikasi dan Penelitian.Ed.1.
Jakarta: Salemba Empat.

Semnas Fekon: Optimisme Ekonomi Indonesia 2013, Antara Peluang dan Tantangan 239

You might also like