You are on page 1of 49

VARIABEL PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

B MANAJEMEN PUSKESMAS
TARGET REALISASI
NO VARIABEL Satuan Jml n % Bobot Nilai
VIII Manajemen Operasional
1. Menyusun Rencana
a. Menyusun RUK sesuai standar % 100 250
- Membentuk tim penyusun lintas program dipimpin kepala puskesmas tim ada
- Orientasi proses penyusunan kegiatan ada
- Mempelajari petunjuk dari Kabupaten / kota kegiatan ada
- Pengumpulan data umum dan lingkungan kegiatan ada
- Pengumpulan data pencapaian kegiatan tahun sebelumnya kegiatan ada
- Analisa masalah dan alternatif pemecahan (Team Based Problem Solving) kegiatan ada
- Penyusunan RUK (dilengkapi inventarisasi,kebutuhan,tambahan,usulan pembiayaan) kegiatan ada

b. Menyusun RPK sesuai standar % 100 250


- Rencana kegiatan bulanan (dinamis) daftar ada
- Monitoring pencapaian bulanan daftar ada
- Rencana pembiayaan bulanan daftar ada
- Petugas pelaksana kegiatan daftar ada

2 Memantau proses pelaksanaan dan hasil kegiatan puskesmas


a. Menyelenggarakan pertemuan Lokakarya mini bulanan di puskesmas kali 12 100
b. Menyelenggarakan pertemuan Lokakarya mini tri-bulanan lintas sektor kali 2 100
3 Evaluasi hasil pelaksanaan % 100 300
a. Melakukan penilaian kinerja puskesmas notulen ada
b. Melakukan analisis data sesuai pedoman notulen ada
c. Melakukan penyajian informasi hasil analisis visualisasi ada
d. Melakukan identifikasi permasalahan yang ada notulen ada
e. Melakukan penentuan prioritas masalah notulen ada
f. Menyusun jadwal kegiatan jadwal ada
g. Melakukan evaluasi tengah tahunan kegiatan ada
h. Melakukan replanning hasil evauasi tengah tahun rencana ada

PENCAPAIAN MANAJEMEN OPERASIONAL ( h ) 1000


PROPORSI MANAJEMEN OPERASIONAL 1200
KINERJA MANAJEMEN OPERASIONAL = h/1000 x proporsi program
IX Manajemen Sumberdaya.
1. Manajemen Peralatan (medik / non medik) % 100 250
a. Kartu inventaris peralatan di semua ruangan kartu ada
b. Meng-Update Daftar inventaris alat (A1) kali ada
c. Membuat laporan inventaris alat sekaligus permintaan alat (A2) laporan ada
d. Menyusun rencana kebutuhan Alat notulen ada
e. Mengajukan Kebutuhan alat usulan ada
f. Membuat daftar mutasi alat Puskesmas data ada
g. Membuat berita acara penghapusan ( bila ada ) BA ada
2. Manajemen Obat / Bahan di Puskesmas % 100 250
a. Membuat inventaris obat data ada
b. Membuat inventaris bahan administrasi data ada
c. Menghitung sisa dan kebutuhan obat / bahan data ada
d. Mengajukan kebutuhan obat / bahan usulan ada
e. Memeriksa kartu stok obat-obatan / vaksin kartu ada
f. Memeriksa kartu stok vaksin kartu ada
g.Memeriksa kartu suhu vaksin kartu ada
h. Memeriksa kartu stok obat / bahan kartu ada
3. Manajemen Keuangan di Puskesmas % 100 250
a. Adanya buku kas umum yang ditandatangani kepala puskesmas tiap bulan BUKU ada
b. Adanya buku kas bantu perpasal / tolok ukur BUKU ada
c. Adanya buku penerimaan rutin BUKU ada
d. Adanya buku setoran BUKU ada
e. Pemeriksaan kas 3 bulan sekali dengan berita acara KALI ada
4. Manajemen Tenaga di Puskesmas % 100 250
a. Daftar urut kepangkatan Petugas DAFTAR ada
b. Uraian THWT Petugas DAFTAR ada
c. Rencana kerja bulanan petugas sesuai dengan THWT-nya. RENCANA ada
PENCAPAIAN MANAJEMEN SUMBER DAYA ( h ) 1000 h
PROPORSI MANAJEMEN SUMBER DAYA 800
KINERJA MANAJEMEN SUMBER DAYA = h/1000 x proporsi program
BABI
KONSEP DASAR
PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

A. PENDAHULUAN

Dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan dan


pembinaan kesehatan masyarakat telah dibangun
Puskesmas. Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas
kesehatan kabupaten/ kota yang bertanggungjawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah
kerja tertentu. Puskesmas berfungsi sebaqai (1) Pusat
penggerak pembangunan berwawasan kesehatan ; (2) Pusat
pemberdayaan keluarga dan masyarakat; (3) Pusat pelayanan
kesehatan strata pertama.

Untuk menunjang pelaksanaan fungsi dan penyelenggaraan


upayanya, Puskesmas dilengkapi dengan instrumen
manajemen yang terdiri dari (1) Perencanaan tingkat
Puskesmas ; (2) Lokakarya Mini Puskesmas ; (3) Penilaian
Kinerja Puskesmas dan manajemen sumberdaya termasuk
alat, obat, keuangan dan tenaga, serta didukung dengan
manajemen sistem pencatatan dan pelaporan disebut sistem
informasi manajemen Puskesmas (SIMPUS) dan upaya
peningkatan mutu pelayanan (antara lain melalui penerapan
quality assurance).

Mempertimbangkan rumusan pokok-pokok program dan


program-program unggulan sebagaimana disebutkan dalam
Rencana Strategis Departemen Kesehatan dan program
spesifik daerah, maka area program yang akan menjadi
prioritas di suatu daerah, perlu dirumuskan secara spesifik
oleh daerah sendiri demikian pula strategi dalam pencapaian
tujuannya, yang harus disesuaikan dengan masalah,
kebutuhan serta potensi setempat.

Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam


pembangunan kesehatan, mempunyai peran cukup besar

I
dalam upaya mencapai tujuan pembangunan kesehatan
tersebut di atas, maka pedoman stratifikasi Puskesmas yang
telah dipergunakan selama ini telah disempurnakan, dan
selanjutnya digunakan istilah Penilaian Kinerja Puskesmas.

B. PENGERTIAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

Penilaian Kinerja Puskesmas adalah suatu upaya untuk


melakukan penilaian hasil kerjal prestasi Puskesmas.

Pelaksanaan penilaian dimulai dari tingkat Puskesmas,


sebagai instrumen mawas diri karena setiap Puskesmas
melakukan penilaian kinerjanya secara mandiri, kemudian
dinas kesehatan kabupatenl kota melakukan verifikasi
hasilnya. Adapun aspek penilaian meliputi hasil pencapaian
cakupan dan manajemen kegiatan termasuk mutu pelayanan
(khusus bagi Puskesmas yang telah mengembangkan mutu
pelayanan) atas perhitungan seluruh Puskesmas.
Berdasarkan hasil verifikasi, dinas kesehatan kabupaten I kota
bersama Puskesmas dapat menetapkan Puskesmas kedalam
kelompok (1,11,111)
sesuai dengan pencapaian kinerjanya.

Pada setiap kelompok tersebut, dinas kesehatan kabupatenl


kota dapat melakukan analisa tingkat kinerja Puskesmas
berdasarkan rincian nilainya, sehingga urutan pencapaian
kinerjanya dapat diketahui, serta dapat dilakukan pembinaan
secara lebih mendalam dan terfokus.

C. TUJUAN DAN MANFAAT PENlLAIAN KINERJA PUSKESMAS

1. Tujuan

a. Tujuan Umum
Tercapainya tingkat kinerja Puskesmas yang
berkualitas secara optimal dalam mendukung
pencapaian tujuan pembangunan kesehatan
kabupatenl kota.
b. Tujuan Khusus
1). Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasil
cakupan dan mutu kegiatan serta manajemen
Puskesmas pada akhir tahun kegiatan.
2). Mengetahui tingkat kinerja Puskesmas pada akhir
tahun berdasarkan urutan peringkat kategori
kelompok Puskesmas.
3). Mendapatkan informasi anal isis kinerja
Puskesmas dan bahan masukan dalam
penyusunan rencana kegiatan Puskesmas dan
dinas kesehatan kabupaten/ kota untuk tahun
yang akan datang.

2. Manfaat Penilaian Kinerja Puskesmas :

a. Puskesmas mengetahui tingkat pencapaian (prestasi)


kunjungan dibandingkan dengan target yang harus
dicapainya.
b. Puskesmas dapat melakukan identifikasi dan analisis
masalah, mencari penyebab dan latar belakang serta
hambatan masalah kesehatan di wilayah kerjanya
berdasarkan adanya kesenjangan pencapaian kinerja
Puskesmas (out put dan out come).
c. Puskesmas dan dinas kesehatan kabupaten/ kota
dapat menetapkan tingkat urgensi suatu kegiatan
untuk dilaksanakan segera pada tahun yang akan
datang berdasarkan prioritasnya.
d. Dinas kesehatan kabupaten/ kota dapat menetapkan
dan mendukung kebutuhan sumberdaya Puskesmas
dan urgensi pembinaan Puskesmas.

D. RUANG LlNGKUP PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

Ruang lingkup penilaian kinerja Puskesmas meliputi penilaian


pencapaian hasil pelaksanaan pelayanan kesehatan,
manajemen Puskesmas dan mutu pelayanan. Penilaian
terhadap kegiatan upaya kesehatan wajib Puskesmas yang
telah ditetapkan di tingkat kabupaten/ kota dan kegiatan upaya
kesehatan pengembangan dalam rangka penerapan ketiga
fungsi Puskesmas yang diselenggarakan melalui pendekatan
kesehatan masyarakat, dengan tetap mengacu pada
kebijakan dan strategi untuk mewujudkan visi " Indonesia
Sehat 2010 ".

Sesuai dengan UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan


di Daerah, maka kabupatenl kota dapat menetapkan dan
mengembangkan jenis program kesehatan yang sesuai
dengan kebutuhan masyarakat yang sudah diukur dengan
kemampuan sumberdaya termasuk ketersediaan dan
kompetensi tenaga pelaksananya, dengan tetap
memperhatikan arahan dan kebijakan tingkat propinsi dan
pusat, yang dilandasi oleh kepentingan daerah 'dan nasional
termasuk konsensus global! kesepakatan dunia (antara lain
penanggulangan penyakit polio, TBC, malaria, diare, kusta,
dan lain-lain).

Puskesmas yang telah melaksanakan upaya kesehatan


pengembangan baik berupa penambahan upaya maupun
suatu upaya kesehatan inovasi, tetap dilakukan penilaian.
Hasil kegiatan (output atau outcome) yang dilakukan
Puskesmas merupakan nilai tam bah dalam penilaian
kinerjanya dan tetap harus diperhitungkan sesuai dengan
kesepakatan.

Apabila upaya kesehatan pengembangan tersebut merupakan


kebutuhan daerah yang telah didukung dengan ketersediaan
dan kemampuan sumberdaya di daerah yang bersangkutan
maka dimungkinkan untuk dikembangkan secara lebih luas di
seluruh Puskesmas dalam suatu wilayah kabupaten/ kota.
Olehkarenanya, kegiatan tersebut sudah harus diperhitungkan
untuk dilakukan penilaian di seluruh Puskesmas.

Dengan pendekatan demikian maka penilaian pelaksanaan


kegiatan untuk masing-masing Puskesmas kemungkinan
"tidak lagi sarna di seluruh Puskesmas", melainkan hanya
berdasarkan "kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh
Puskesmas yang bersangkutan" . Sedangkan kegiatan-
kegiatan pengembangan yang belum menjadi kegiatan utama
di kabupaten/ kota, hanya akan dilakukan oleh Puskesmas
tertentu saja di kabupaten/ kota yang bersangkutan.
Secara garis besar lingkup penilaian kinerja Puskesmas
tersebut berdasarkan pada upaya-upaya Puskesmas dalam
menyelenggarakan :

1. Pelayanan kesehatan yang meliputi :


a. Upaya Kesehatan Wajib sesuai dengan kebijakan
nasional, dimana penetapan jenis pelayanannya
disusun oleh dinas kesehatan kabupaten/ kota.
b. Upaya Kesehatan Pengembangan antara lain
penambahan upaya kesehatan atau penerapan
pendekatan baru (inovasi) upaya kesehatan dalam
pelaksanaan pengembangan program kesehatan yang
dilaksanakan di Puskesmas.

2. Pelaksanaan manajemen Puskesmas dalam


penyelenggaraan kegiatan, meliputi :
a. Proses penyusunan perencanaan, pelaksanaan
lokakarya mini dan pelaksanaan penilaian kinerja,
b. Manajemen sumber daya termasuk manajemen alat,
obat, keuangan, dll.

3. Mutu pelayanan Puskesmas, meliputi :


a. Penilaian input pelayanan berdasarkan standar yang
ditetapkan.
b. Penilaian proses pelayanan dengan menilai tingkat
kepatuhannya terhadap standar pelayanan yang telah
ditetapkan.
c. Penilaian out-put pelayanan berdasarkan upaya
kesehatan yang diselenggarakan. Dimana masing-
masing program/ kegiatan mempunyai indikator mutu
tersendiri, sebagai contoh angka drop out pengobatan
pad a program penanggulangan TBC.
d. Penilaian out-come pelayanan antara lain melalui
pengukuran tingkat kepuasan pengguna jasa
pelayanan Puskesmas.

Belum semua kegiatan pelayanan yang dilaksanakan di


Puskesmas dapat dinilai tingkat mutunya, baik dalam aspek
input, proses, out-put maupun out-comenya, karena indikator
dan mekanisme untuk penilaiannya belum ditentukan.
Sehingga, secara keseluruhan tidak akan diukur dalam
penilaian kinerja, akan tetapi dipilih beberapa indikator yang
sudah ada standar penilaiannya.

Jenis kegiatan Puskesmas yang terdapat dalam lampiran buku


pedoman Penilaian Kinerja Puskesmas ini merupakan jenis
kegiatan yang memungkinkan dilaksanakan di seluruh
Puskesmas (sebagai "Daftar Menu"). Sesuai dengan
kebutuhan dan permasalahan, masing-masing kabupatenl
kota akan menetapkan jenis kegiatan yang direncanakan
untuk dilaksanakan, dan kemudian hasilnya dinilai
berdasarkan rencana yang telah disusun.

Hasil kegiatan Puskesmas yang diperhitungkan meliputi


kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh Puskesmas dan
jaringannya di wilayah kerja Puskesmas, baik kegiatan
yang dilaksanakan di dalam gedung maupun di luar
gedung.

Untuk beberapa jenis kegiatan tertentu, Puskesmas dapat


memperoleh bantuan teknologi ataupun tenaga dari
Puskesmas sekitarnya atau tingkat kabupaten/ kota (sebagai
contoh: dalam situasi emergensil KLB, pelayanan kesehatan
di daerah tertinggal, perbatasan, transmigrasi, komunitas adat
terpencil, dll) maka peran perbantuan dapat diabaikan,
sehingga hasilnya dapat diperhitungkan sebagai kegiatan
Puskesmas.

Komponen input sumberdaya dan lingkungan tidak termasuk


dalam variabel penilaian, akan tetapi kedua komponen
tersebut dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dalam
proses penyusunan rencana dan penetapan besaran target
Puskesmas. Selanjutnya dalam melakukan analisa
permasalahan/ kesenjangan kegiatan Puskesmas, maka
komponen input sumberdaya dan lingkungan dipergunakan
sebagai bahan pertimbangan baik dalam mencari penyebab
masalah maupun penetapan alternatif pemecahan masalah.
--------- __------- __
---------------------------------------r------------------------.--------

ro
c >- ..c ..c c
c ~
~ s: '-::::l- ro ::::l-
'- ro ::::l
::::l ::::l ::::l.o ::::l.o
~
o CO '-
::::l OJ 0 OJ 0
ro
- .0
0..
o E (j) E
o
0..
ro
OJ
(j)
(j)
>- ro
.,..-
>-ni2._ >-ni2._ .~
I
.,..-
f.= ro (j)
>-
-
CO

01 c c ro
c
ro ro
01,-
.~ -g o..c
ro ro
o..c
ro ro
::::l
'- ro ro g'E :;:::.-=; ~ ::J
.0 (j) .0 0>
~ 0> 0> 0> .~ ~.o ~.o
o (j).o (j) '- - ro - ro
CO
I
.,..- ro ro- (j)
ro >-ro .01
;:; ro 01
>--
co >- >- 0>
.0

01 C ro ro ro
c: ::::l 0..
ro
0.._ 0.._
.2 ::::l
ro ..c ro ro ro ro c C
::::l ro '-
0>-
'-.0 '-.0
- 0>
'- ~ - 0>
.0 C ~ 0 ~ 0 ro- ro-
~ E E >-tIi >-..1<:
- -
~ ::::l 0> 0>
o .0 0> .0 0> ro
co ro ro- .- ro- .- ""0
:.;:;
""0
:.;:;
V >- >- >-
c
ro
..c
""0
C
ro
..I<:
ro
ro
ro
(j)
c
-ro
.0
o
~
ro
.0

ro
.0
o
OJ
'-
ro
::::l

..I<:
c
ro
ro
(j)

-
I
c ..I<:
0.. ro .!!l
..I<: c
E c ~ c
::::l
(j) 0>
0> 0> ro 0> ro E
c > ::::l .~
0> c OJ E 0>
0..
!;{ E '-
01 01
c C
c ro C
ro
CO
o ro ~ 0> o ro ..I<:
""0 ro 0..
c
LL z ::::l
c
::::l
z (j)
""0
01 ro
W
LL
<{
ro tIi~
<{ 'L: C (9
o ro ro C ""0
c z
c
ro OJ ro
:.;:; Et:0>
COl ro c c ro <{
I- 0> c ""0
ro ro ""0
::>
::::l
<{ > ro ro c .0 (j).o
_.J c 2 0.. E ro o w C
ro
ro ro
E '-
<{ ::::l c >- LL ~ (j)

z t
::::l 01
c C
ro
0> ro LL z roro..l<:ro (j) ro
0> u
w ro .(j)
..I<: ~~ c w ..I<:
(j) (j)
0>
~ ..I<: ro ro c...-::: ro ~ u~
c ..I<: ::::l C
w
-, ro ~ ro ro 0.. w
-,
- ::::l 0... ro
<{
::::l
.0
01
C
(j)
..I<: roo 0..
ro
'-
0>
<{ .0
~.o
E roroo..rocOJ

z E (j) ro c ro c z E ro
<{ 0> ro 0> O>~ 0> <{ 0>- 0> ::::l
~ ~ E ~ ~ (j) ~ ~ ~~ ~~

-
- N
----------- --------------,

c
ro
iij
c
ill
0.
ro ro
:J
E ro
-- ro
~
ill 3 (/)
(/) ro ro
Ol -a
ro ill co
-a 0. 0.
<{
ro
:J
(/)

~ Oro c (/) c (/) c (/) ill


(/)
-- ro ro ro ro _~ ro
Olro3 olOl 0l0l
ro :J
0l0l Ol
C
ro Ol ro-Z ro.z ro
.0 ill .0 ill .ow .0 ill
ill 0. ill 0. ill 0. ill 0. >-
(/) ..__ (/) ..__ (/) ..__ (/) ..__
~ c
- ro
ro (/) ro~ill ro- ro
(/) ro- ro
(/) C ill
-a ill -a -a ill -a ill C E
<{.o <{.o <{.o <{.o ro ill
OlOiiJ
ro ro ro ro c c
0. 0. 0. 0. ill ro
ro ~ ~ -a E
..__ ro0_

(/) (/) ~ (/)

ill 3: ill ro ill ro ill ro


.0 ro .0 Ol .0 Ol .oOl
ill Ol ill :J ill :J ill :J
.0 ill .ow .ow .ow
ro 0. ro 0. ro 0. ro 0.
-a -a -a -a
<{ <{ -c <{

(/)
ro c
Ol o.ro
:J
.0
ro ro-a
W .~ en
3 ill c
0. ro (/) ro
C
o~
0- c
ro Ol
C
Olill
ro :J 2 ~
3 Ol
ro Ol ~ 3
z Ol
ill
C
c (/)
ro
~
0.
ill
~
--roro
c
ro ro
:J Ol
2
0.
(9

z
c
ro
-a
(/)
.0
ro
0C'
--
:J
('")
o,
w ro ro ill o
I-
W
--roo Ol
-Z
~
ro
c
c
ro
~ I::: c ro
ro ro (/) o
Z :: Oro ro c c
W eo ..__
Ol ill
~ -a :J :J ~ 0.
W
-,
<{
--
ro
:J
.0
roID
:J 0.
.00.
ro
:J
.0
z E E ro E
ill ill
~ ~ ~ o~

>
LAMPIRAN PENILAIAN MUTU PELAYANAN

NO JENIS KEGIATAN SKALA 3 SKALA 2 SKALA 1 Nilai Akhir


Nilai 10 Nilai 7 Nilai 4

1 Drop out pelayanan ANC (K 1-K4) <10% 11-20% >20% ( ... ...... )

2. Persalinan oleh Tenaga Kesehatan > 80% 70-79% < 70% ( .. ..... )

3. Penanganan Komplikasi Obstetril >5% 4-4,9% <4% ( .. ..... )


risiko tinggi

4. Error rate pemeriksaan BTA <5% 6-10% >10% ( .......... )

5. Error rate pemeriksaan darah malaria <5% 6-10% >10% (. ........)

6. Kepatuhan terhadap standar ANC < 50% 51-80% 81-100% (. .......... )

7. Kepatuhan terhadap standar peme- < 50% 51-80% 81-100% ( ....... )


riksaan T8 Paru

8. Tingkat kepuasan pasien terhadap < 50% 51-80% 81-100% ( .. , )


pelayanan Puskesmas

9. . ..................................... .......

Cara penilaian :
1. Nilai mutu kegiatan dihitung sesuat dengan hasil pencapaian/cakupan kegiatan
di Puskesmas dan dimasukkan ke dalam kolom skala yang sesuai
2. Nilai pada tiap skala dan standar nilai tiap skala ditetapkan oleh masing-masing
daerah sesuai dengan kesepakatan.
3. Hasil nilai pada skala dimasukkan ke dalam kolom nilai akhir tiap variabel
4. Hasil rata-rata nilai variabel dalam satu komponen merupakan nilai akhir mutu
5. Nilai mutu pelayanan dikelompokkan menjadi :
8aik =
nilai rata-rata> 8,5
Sedang = nilai rata-rata 5,5 - 8,4
Kurang = nilai rata-rata < 5,5
Z
et

~-
c..
~
et~
uo
......., ......., .......,

:
.......,
:
......., ......., .......,

....
...1-
(I) '--" '--" '--" '--" '--" '--" '--"
et
::c

et
z
et
U 0::
Z
w
0::
:s~
w Z
ctI w
et ~
~
0:: t:;
et ~
Z ~ et
et ...I
>-
w Z
~
.... ~ w
~ ~ c..
w ~ Z
~ (I)
et
Z
et (I)
w ~ et
Z 0:: I-
0
c..
~
w
I-
~
S Z
~
w
Z
et
~
0
Z et ~ Z
~ et Z et ctI
~ et >- ~ et
Z Z (I) w ctI
et ~ Z et c.. ~
~ et ~ w
~ 0 Z e
::c ~
~
.... et Z
w Z
.... ctI
.... ....
N 0 w
(I)
W
...I e Z Z c..
~ z z Z et
::c Z
.... et
I- ;:i et ~ ~
(I)
0 et ~ .... ~
w
ctI et
::c
~ ::c ::c et 0
e w
w w ctI U
(I) (I) 0:: Z Z (I)
~ w w w w w w
c.. ~ ~ c.. c.. e, ~
et et et et et -e
>-
et
>-
et ~
>-
et ~ >-
et ~
c.. c.. c.. e, c.. c.. c..
~ ~ ~ ~ ~ ~ ~

0 ........ ........ ........


z .... .... 2: :> 5= >

I
Lampiran - 3

GRAFIK LABA-LABA
PENYAJIAN HASIL KINERJA PUSKESMAS

I
II

VIII III

IV
VII

VI V

I
GRAFIK LABA-LABA
PENYAJIAN HASIL KINERJA PUSKESMAS

PROMKES
II KESLING

100

()
VI III

KIA
PENGOBATAN

V P2M lV GIZI
c
~ z
a
E :2:
C1l
_j
U
z

(9
z

=:l
_J
W
0...

z

I

:2:
w
_J
w
~

LL z
f=
z
w
_J
o z
W
0... c c
c CO CO
_J CO
CO ..I<:
CO
W Cl ._ C C
(]) C CJ) CO CO CJ)

~ iL
U
C
CJ)
..I<:
CO
:::l
n:: Cl~ c Q) CO CO
c
~iLz
CJ) 0
'-
Q) Qj >
> 0... 0... W

o
z
L()
z
~
c ~
co
.._ 0..
.0.. ~
E U
co Z
_J W
0..

Z
.~
I-
~
<.9
w
~

-c
>-
~
0
0:::
w
en
~
~
(j)

z z
~ ~
-
(j)
Z Z ~
~ ~ ~
U (j) _J
Z ~ ~
w >
0::: ::sW w
W
0... 0...

You might also like