You are on page 1of 16

PENGARUH PENGALAMAN KERJA, STRES KERJA, KOMPENSASI

FINANSIAL, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP


KINERJA PEMERIKSA PAJAK (Studi Empiris pada
Pemeriksa Pajak di KPP Madya Pekanbaru
dan KPP Madya Batam)

Oleh:
Elisa Natalia Siahaan
Pembimbing : Zirman dan Al Azhar A

Faculty of Economics Riau University, Pekanbaru, Indonesia


e-mail : elissans@yahoo.com

The Effect of Work Experience, Job Stress, Financial Compensation, and


Work Environment on the Performance of Tax Inspectors (Empirical
Study on the Performance of Tax Inspectors in KPP Madya
Pekanbaru and KPP Madya Batam)

ABSTRACT

This study aimed to examine the effect caused by the variable work experience,
job stress, financial compensation, and work environment on the performance of tax
inspectors in KPP Madya Pekanbaru and KPP Madya Batam. This study uses a sampling
technique saturated with 64 samples. Data collection techniques in this study is in the
form of a questionnaire, while the data analysis technique used is multiple regression
analysis were processed with SPSS version 17 for windows. From the results of the
testing that has been done, simultaneous regression test (F test) showed that all
independent variables studied have a simultaneous effect on the performance variable tax
inspectors. Partial regression test (t test) showed that the variables work stress, financial
compensation, and working environment partially affect the variables performance of tax
inspectors, while the partial work experience variables do not affect the variables
performance of tax inspectors. The magnitude of the effect caused by Adjusted R2 by four
variables together against the dependent variable 63.0%, while the remaining 37.0% is
influenced by other variables not examined in this study.

Keywords: work experience, job stress, financial compensation, work environment, and
the performance of tax inspectors

PENDAHULUAN

Reformasi perpajakan di Jenderal Pajak (DJP). Masalah yang


Indonesia merupakan salah satu masih dihadapi oleh Direktorat
program pemerintah untuk Jenderal Pajak (DJP) saat ini adalah
meningkatkan kinerja Direktorat (Fadhilah, 2014) (1) kesulitan untuk
mengetahui besarnya potensi pajak, dialirkan, karena pihak-pihak yang
(2) persepsi masyarakat tentang pajak telah membayar pajak tidak
cenderung negatif. Masyarakat merasakan manfaat membayar pajak,
mempertanyakan kemana uang pajak (3) dilihat dari sisi pemenuhan

Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 1


kewajiban perpajakan, tingkat dan kemampuan bekerja sama
kepatuhan masih rendah dan (Mathis dan Jackson, 2006:378).
Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Menurut Simbolon dan
belum mempunyai metodologi Sumadi (2013) terdapat beberapa
penggalian potensi pajak yang baku, faktor yang mempengaruhi kinerja,
sehingga upaya intensifikasi diantaranya pengalaman kerja dan
perpajakan menjadi terkendala. kompensasi finansial. Sedangkan
Buruknya pandangan menurut Dwilita & Azhar (2008) dan
masyarakat terhadap pajak Rahmawanti (2014) faktor-faktor
dikarenakan maraknya kasus yang mempengaruhi kinerja adalah
pelanggaran yang dilakukan oleh stres kerja dan lingkungan kerja.
petugas pajak itu sendiri, hal ini Pengalaman kerja adalah keseluruhan
terbukti dengan mencuatnya kasus pelajaran yang dipetik seseorang dari
penggelapan pajak yang sering kali peristiwa-peristiwa yang dilalui
dilakukan oleh petugas pajak. Saat selama ia bekerja, secara logika
ini, kepercayaan Wajib Pajak semakin lama seorang pemeriksa
terhadap petugas pajak mulai pajak bekerja di tempatnya bekerja,
menurun yang disebabkan karena maka semakin banyak pula
uang atas pembayaran pajak yang pengalaman yang didapatnya sesuai
dikeluarkan oleh wajib pajak ternyata dengan pekerjaan yang pernah atau
disalahgunakan oleh petugas wajib sedang dilakukan (Siagian, 2008:60).
pajak yang mana uang tersebut malah Hasil penelitian yang dilakukan oleh
masuk ke tabungan pribadi petugas Basuki (2009) seorang yang memiliki
pajak (Widodo, 2013: 5). pengalaman kerja lebih banyak tentu
Pada suatu lembaga, baik akan lebih mengerti apa yang harus
organisasi, institusi maupun instansi dilakukan ketika menghadapi sebuah
sumber daya manusia merupakan masalah yang muncul.
kunci yang sangat penting dalam Hal kedua yang
menentukan tercapainya tujuan dan mempengaruhi kinerja seseorang
keberhasilan. Khususnya bagi adalah stres kerja. Kreitner dan
lembaga pemerintahan pencapaian Knicki (2005) stres kerja merupakan
sebuah rencana kerja perlu dilakukan, respon adaptif yang dihubungkan oleh
dan hal ini tentunya tidak terlepas karakteristik dan/atau proses
oleh peranan sumber daya manusia psikologis individu, yang merupakan
didalamnya untuk dapat memberikan suatu konsekuensi dari setiap
kontribusi positif yang diwujudkan tindakan eksternal, situasi atau
dalam suatu pengabdian dan peristiwa yang menempatkan tuntutan
pelayanan yang baik terhadap psikologis dan/atau fisik khusus pada
masyarakat. Secara definitif kinerja seseorang. Berdasarkan penelitian
(performance) pada dasarnya adalah yang dilakukan oleh Dwilita & Azhar
apa yang dilakukan atau tidak (2008;35) stres
dilakukan oleh karyawan. Kinerja kerja ternyata mempengaruhi kinerja
yang umum untuk kebanyakan karyawan yaitu ketika stres yang
pekerjaan meliputi elemen kuantitas dialami karyawan meningkat, maka
dari hasil, kualitas dari hasil, dapat menurunkan kinerjanya.
ketepatan waktu dari hasil, kehadiran Kompensasi finansial adalah

Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 2


semua pendapatan yang berbentuk pemeriksaan pajak merupakan
uang, barang langsung atau tidak instrumen penting untuk menentukan
langsung yang diterima karyawan tingkat kepatuhan wajib pajak, baik
sebagai imbalan atas jasa yang formal maupun material, yang
diberikan kepada perusahaan memiliki tujuan untuk menguji dan
(Hasibuan, 2007:117). Hasil penelitan meningkatkan tax compliance
yang dilakukan oleh Simbolon dan seorang wajib pajak dimana
Sumadi (2013) menyatakan bahwa kepatuhan wajib pajak merupakan
kompensasi finansial berpengaruh posisi strategis dalam meningkatkan
terhadap kinerja, karena dengan penerimaan pajak, untuk itu kiranya
adanya kompensasi finansial yang pemerintah perlu membenahi sistem
tinggi maka akan mendukung kinerja yang sudah ada salah satunya yang
yang semakin tinggi juga. meyangkut tentang kinerja pemeriksa
Menurut Nitisemito (2009) pajak, karena kinerja pemeriksa pajak
lingkungan kerja merupakan segala merupakan salah satu peranan
sesuatu yang ada disekitar para terpenting dalam perpajakan
pekerja yang dapat mempengaruhi (Mardiasmo, 2011:54). Sehubungan
dirinya dalam menjalankan tugas- dengan hal itu maka dipandang perlu
tugas yang diembankan. Hasil dilakukan penelitian untuk menguji
penelitian yang dilakukan oleh apakah pengalaman kerja, stres kerja,
Rahmawanti (2014) bahwa kompensasi finansial dan lingkungan
lingkungan kerja sangat kerja berpengaruh terhadap kinerja
mempengaruhi kinerja karyawan. pemeriksa pajak.
Lingkungan yang menyenangkan Berdasarkan dari uraian
dapat membuat para karyawan merasa diatas, maka peneliti mencoba
betah dalam menyelesaikan mengangkat permasalahan pada
pekerjaannya, serta mampu mencapai penelitian yaitu untuk mengetahui
hasil yang optimal. apakah pengalaman kerja
Dengan adanya reformasi mempengaruhi kinerja pemeriksa
perpajakan yang menganut sistem self pajak, apakah stres kerja
assesment, berkaitan dengan fungsi mempengaruhi kinerja pemeriksa
pengawasan yang dilakukan oleh pajak, apakah kompensasi finansial
Direktorat Jenderal Pajak, khususnya mempengaruhi kinerja pemeriksa
aspek pemeriksaan, maka pajak dan apakah lingkungan kerja
keberhasilannya sangat tergantung mempengaruhi kinerja pemeriksa
pada upaya dan kualitas para pajak.
pemeriksa di lingkungan Direktorat Adapun tujuan dari penelitian ini
Jenderal Pajak. Pemeriksa adalah untuk membuktikan secara
merupakan ujung tombak dari empiris faktor pengalaman kerja
pemeriksaan pajak. Peran pemeriksa berpengaruh terhadap kinerja
pajak ini sangat menentukan pemeriksa pajak, untuk membuktikan
efektivitas pemeriksaan itu sendiri secara empiris faktor stres kerja
sehingga nantinya berdampak pada berpengaruh terhadap kinerja
peningkatan kepatuhan wajib pajak. pemeriksa pajak, untuk membuktikan
Pemeriksaan pajak sangat secara empiris faktor kompensasi
berpengaruh terhadap penerimaan finansial berpengaruh terhadap
pajak. Hal ini dikarenakan kinerja pemeriksa pajak, untuk

Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 3


membuktikan secara empiris faktor pada instansi pemerintah yang
lingkungan kerja berpengaruh bersangkutan dan secara logika
terhadap kinerja pemeriksa pajak dan semakin lama seorang pemeriksa
untuk membuktikan secara simultan pajak bekerja di tempatnya bekerja,
faktor pengalaman kerja, stres kerja, maka semakin banyak pula
kompensasi finansial, dan lingkungan pengalaman yang didapatnya sesuai
kerja berpengaruh terhadap kinerja dengan pekerjaan yang pernah atau
pemeriksa pajak. sedang dilakukan (Siagian, 2008:60).
Penelitian ini memiliki dua Menurut penelitian yang dilakukan
kegunaan, yaitu. Basuki (2009) seorang yang memiliki
1. Kegunaan Teoritis pengalaman kerja lebih banyak tentu
Hasil penelitian diharapkan dapat akan lebih mengerti apa yang harus
memberikan bukti empiris mengenai dilakukan ketika menghadapi sebuah
teori yang menyatakan bahwa masalah yang muncul. Oleh karena
pengalaman kerja, stres kerja, itu, dengan pengalaman kerja yang
kompensasi finansial dan lingkungan baik maka dapat meningkatkan
kerja mempengaruhi kinerja kinerja karyawan.
pemeriksa pajak. Hasil penelitian terdahulu
2. Kegunaan Praktis yang dilakukan oleh Basuki (2009),
a. Bagi Instansi menyatakan bahwa pengalaman kerja
Penelitian ini diharapkan dapat berpengaruh secara parsial terhadap
memberikan pertimbangan bagi kinerja karyawan. Hipotesis
pemeriksa pajak untuk dapat penelitian yang diajukan adalah:
meningkatkan pengalaman kerja, stres : Pengalaman Kerja berpengaruh
kerja, kompensasi finansial dan terhadap Kinerja Pemeriksa Pajak.
lingkungan kerja sehingga mampu
meningkatkan kinerja pemeriksa Stres Kerja
pajak. Menurut Robbins (2007:368),
b. Bagi Mahasiswa stres adalah suatu kondisi dinamis
Penelitian ini diharapkan dapat dimana seorang individu dihadapkan
memberikan tambahan pengetahuan pada peluang, tuntutan, atau sumber
tentang pengaruh pengalaman kerja, daya yang terkait dengan apa yang
stres kerja, kompensasi finansial dan dihasratkan oleh individu itu dan
lingkungan kerja terhadap kinerja hasilnya dipandang tidak pasti dan
pemeriksa pajak. penting. Stres sangat bersifat
individual dan dapat berpengaruh
TELAAH PUSTAKA DAN negatif bila individu tersebut tidak
PENGEMBANGAN HIPOTESIS memiliki daya tahan mental yang
lebih kuat dibanding beban yang
Pengalaman Kerja dihadapinya. Tingkat stres tiap
Pengalaman kerja adalah individu berbeda, tergantung dari
keseluruhan pelajaran yang dipetik penilaian terhadap situasi dan
seseorang dari peristiwa-peristiwa persepsi individu itu sendiri terhadap
yang dilalui dalam perjalanan hidup situasi yang dihadapi. Dwilita &
sehingga pengalaman kerja bagi Azhar (2008) menyatakan bahwa
pemeriksa pajak dapat dilihat dari stres kerja mempengaruhi kinerja
pengalaman kerja pemeriksa pajak karyawan, ketika stres kerja
Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 4
meningkat maka dapat meningkatkan Lingkungan Kerja
kinerja karyawan. Lingkungan kerja sebagai
Hasil penelitian yang segala sesuatu yang ada disekitar para
dilakukan oleh Gaffar (2012), pekerja yang dapat mempengaruhi
didalam penelitiannya juga dirinya dalam menjalankan tugas-
disebutkan bahwa stres kerja tugas yang diembankan (Nitisemito,
berpengaruh positif dan signifikan 2009). Pendapat lainnya mengenai
terhadap kinerja karyawan. Hipotesis lingkungan kerja menurut
penelitian yang diajukan adalah: Sedarmayanti (2009:21) lingkungan
: Stres Kerja berpengaruh terhadap kerja adalah keseluruhan alat
Kinerja Pemeriksa Pajak. perkakas dan bahan yang dihadapi,
dilingkungan sekitarnya dimana
Kompensasi Finansial seseorang bekerja, metode kerjanya,
Kompensasi finansial adalah serta pengaturan kerjanya baik
semua pendapatan yang berbentuk sebagai perseorangan maupun sebagai
uang, barang langsung atau tidak kelompok. Dengan memperhatikan
langsung yang diterima karyawan lingkungan kerja yang baik atau
sebagai imbalan atas jasa yang menciptakan kondisi kerja yang baik
diberikan kepada perusahaan. mampu memberikan
Kompensasi merupakan sebuah motivasi karyawan untuk bekerja.
komponen penting dalam Hasil penelitian terdahulu yang
hubungannya dengan karyawan. dilakukan oleh Rahmawanti (2014),
Kompensasi merupakan cara menyebutkan bahwa lingkungan
perusahaan untuk meningkatkan kerja secara parsial berpengaruh
kualitas karyawannya untuk signifikan terhadap kinerja pemeriksa
pertumbuhan perusahaan (Hasibuan, pajak. Hipotesis penelitian
2007:117). yang diajukan adalah:
Menurut Simbolon dan : Lingkungan Kerja berpengaruh
Sumadi (2013) melakukan penelitian terhadap Kinerja Pemeriksa Pajak.
mengenai pengaruh kompensasi
finansial terhadap kinerja pemeriksa METODE PENELITIAN
pajak. Berdasarkan hasil penelitian
tersebut bahwa kompensasi finansial Populasi dalam penelitian ini
berpengaruh terhadap kinerja adalah pegawai pajak yang memiliki
pemeriksa pajak, artinya kompensasi jabatan sebagai pemeriksa pajak yang
finansial yang tinggi mendukung bekerja di Kantor Pelayanan Pajak di
kinerja pemeriksa pajak. Kompensasi bawah naungan Kantor Wilayah
yang diterapkan dengan baik akan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Riau
memberikan motivasi kerja bagi dan Kepri. Sampel dalam penelitian
karyawan. Hipotesis penelitian yang ini adalah seluruh pegawai pajak yang
diajukan adalah: memiliki jabatan sebagai pemeriksa
: Kompensasi Finansial pajak yang berada di Kantor
berpengaruh terhadap Kinerja Pelayanan Pajak Madya Pekanbaru
Pemeriksa Pajak. dan Kantor Pelayanan
Pajak Madya Batam. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah sampling
Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 5
jenuh. Sampling Jenuh termasuk 15 tahun, (4) 16-20 tahun, dan (5)
dalam non-probability sampling, 20 tahun.
yaitu pengambilan sampel yang Menurut Tampubolon (2008)
besarnya peluang elemen untuk Stres akibat kerja merupakan tekanan
terpilih sebagai subjek tidak diketahui dalam pekerjaan yang membuat
(Sekaran, 2006:127). Pengambilan keadaan tegang, takut, cemas,
sampel merupakan teknik penentuan ataupun bingung serta perasaan
sampel bila semua anggota populasi tegang yang dialami pada saat situasi
digunakan sebagai sampel. mengancam, menyakitkan ataupun
(Sugiyono, 2012:122). menggembirakan. Stres kerja
Teknik pengumpulan data menggunakan indikator: (1) konflik
primer pada penelitian ini adalah yang terjadi di kantor, (2) beban
dengan cara membagikan kuesioner pekerjaan, (3) karakteristik pekerjaan,
kepada pemeriksa pajak yang (3) dukungan kelompok
terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak dan (4) dukungan pemimpin. Yang
Madya Pekanbaru dan Kantor terdiri dari 9 (sembilan) pertanyaan
Pelayanan Pajak Madya Batam yang dengan menggunakan Skala Likert.
dijadikan sampel dalam penelitian. Menurut Hasibuan (2007:117)
Kinerja adalah hasil kerja kompensasi finansial adalah semua
yang disumbangkan seorang pendapatan yang berbentuk uang,
karyawan yang berkaitan dengan barang langsung
tugas dan tanggung jawabnya kepada atau tidak langsung yang diterima
organisasi (perusahaan) yang karyawan sebagai imbalan atas jasa
didasarkan atas kecerdasan spiritual, yang diberikan kepada perusahaan.
intelegensia, emosional, dan Indikator variabel ini adalah: (1)
kecerdasan mengubah kendala kompensasi dapat memenuhi
menjadi peluang serta keterampilan kebutuhan, (2) adil sesuai dengan
fisik yang diarahkan kepada beban kerja, (3) jumlah tunjangan
pemanfaatan sumber daya yang sesuai dengan tugas dan tanggung
disediakan oleh organisasi/perusahaan jawab, dan (4) jumlah tunjangan
(Bedard, 2009). Adapun indikator makan dapat memenuhi kebutuhan
kinerja dalam penelitian ini adalah: gizi karyawan. Yang terdiri dari 4
(1) loyalitas, (2) semangat kerja, (3) (empat) pertanyaan dengan
kepemimpinan, (4) kerjasama, (5) menggunakan Skala Likert.
tanggungjawab, (6) pencapaian target, Menurut Sedarmayanti (2009)
(7) promosi jabatan, dan (9) lingkungan kerja adalah semua
peningkatan keahlian. Yang terdiri keadaan yang terdapat disekitar
dari 12 (dua belas) pertanyaan dengan tempat kerja yang akan
menggunakan Skala Likert. mempengaruhi karyawan baik secara
Pengalaman kerja adalah langsung atau tidak langsung terhadap
keseluruhan pelajaran yang dipetik pekerjaannya. Indikator variabel ini
seseorang dari peristiwa-peristiwa adalah: (1) suasana kerja, (2)
yang dilalui dalam perjalanan hidup hubungan dengan rekan kerja, (3)
(Siagian 2008:60). Adapun indikator tersedianya fasilitas kerja, (4)
pengalaman kerja menggunakan pencahayaan, (5) sirkulasi udara, (6)
indikator 1 sampai dengan 5, yaitu: kebisingan, (7) bau tidak sedap, dan
(1) 1-5 tahun, (2) 6-10 tahun, (3) 11- (8) keamanan. Yang terdiri dari 15

Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 6


(lima belas) pertanyaan dengan pegawai pajak yang bersangkutan
menggunakan Skala Likert. sedang melakukan dinas luar kota.
Tingginya tingkat pengembalian
TEKNIK ANALISIS DATA (respon rate) sebesar 94% tersebut,
dikarenakan kuesioner disebarkan
Dalam penelitian ini, hipotesis langsung kepada responden yang
diuji dengan menggunakan model berada di Kantor Pelayanan Pajak
regresi linier berganda. Analisis Madya Pekanbaru dan Kantor
regresi berganda digunakan oleh Pelayanan Pajak Madya Batam.
peneliti, bila peneliti bermaksud
meramalkan bagaimana keadaan 2. Hasil Statistik Deskriptif
(naik turunnya) variabel dependen Descriptive Statistics
N Mini Maxi Mean Std.
(kriterium), bila dua atau lebih mum mum Deviatio
variabel independen sebagai faktor n
prediktor dimanipulasi (dinaik Pengala
turunkan nilainya) (Sugiyono, man
60 1.00 5.00 3.3000 .88872
2012:277). Kerja
( )
Persamaan regresi dalam
Stres
Kerja 60 18.00 45.00 33.9167 4.84433
penelitian ini adalah: ( )

Kompe
nsasi
60 8.00 20.00 15.0333 2.54430
Finansia
l( )

Di mana: Lingkun
gan
Y = Kinerja Pemeriksa Pajak Kerja
65 37.00 59.00 46.7385 4.50790
= Konstanta ( )
= Koefisien regresi Kinerja
= Pengalaman Kerja Pemerik
60 35.00 60.00 46.0000 5.44308
sa Pajak
= Stres Kerja (Y)
= Kompensasi Finansial
Valid N
= Lingkungan Kerja (listwise 60
= Error Term )

Sumber : Data Primer Olahan, 2015

HASIL PENELITIAN DAN Berdasarkan pengujian


PEMBAHASAN statistik diatas, dapat diketahui bahwa
1. Kuesioner dan Demografi variabel pengalaman kerja memiliki
Data penelitian diperoleh dari
nilai minimum sebesar 1, nilai
hasil kuesioner yang telah disebarkan
maksimum 5 dan nilai rata-rata
kepada responden penelitian yang (mean) sebesar 3.3000 dengan standar
berjumlah 64 orang. Dari seluruh deviasi sebesar 0.88872. Variabel
kuesioner yang disebarkan peneliti, stres kerja memiliki nilai minimum
jumlah yang kembali berjumlah 60 sebesar 18, nilai maksimum 45 dan
(94%) dan dapat diolah seluruhnya nilai rata-rata (mean) sebesar 33.9167
sedangkan terdapat 4 (6%) kuesioner dengan standar deviasi sebesar
yang tidak kembali dikarenakan 4.84433. Variabel kompensasi
Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 7
finansial memiliki nilai minimum X4.1 0,294 0,254 Valid
sebesar 8, nilai maksimum 20 dan X4.2 0,271 0,254 Valid
nilai rata-rata (mean) sebesar 15.0333 X4.3 0,316 0,254 Valid
dengan standar deviasi sebesar X4.4 0,597 0,254 Valid

2.54430. Variabel lingkungan kerja Ling


X4.5 0,769 0,254 Valid

memiliki nilai minimum sebesar 37, X4.6 0,552 0,254 Valid


kung
nilai maksimum 59 dan nilai rata-rata an X4.7 0,644 0,254 Valid
Kerja
(mean) sebesar 46.7385 dengan X4.8 0,582 0,254 Valid
X4.9 0,356 0,254 Valid
standar deviasi sebesar 4.50790.
X4.10 0,303 0,254 Valid
Variabel kinerja pemeriksa pajak
X4.11 0,281 0,254 Valid
memiliki nilai minimum sebesar 35,
X4.12 0,383 0,254 Valid
nilai maksimum 60 dan nilai rata-rata
X4.13 0,336 0,254 Valid
(mean) sebesar 46.0000 dengan
Y1 0,604 0,254 Valid
standar deviasi sebesar 5.44308.
Y2 0,642 0,254 Valid
Y3 0,581 0,254 Valid
3. Hasil Pengujian Kualitas Data
Y4 0,694 0,254 Valid
3.1 Hasil Uji Validitas Data Kine Y5 0,456 0,254 Valid
Uji signifikansi dilakukan rja
Peme Y6 0,766 0,254 Valid
dengan membandingkan nilai r hitung riksa Y7 0,728 0,254 Valid
dengan r tabel untuk degree of Pajak
Y8 0,601 0,254 Valid
(Y)
freedom (df) = n 2 dengan alpha Y9 0,504 0,254 Valid
0,05, dalam hal ini n adalah jumlah Y10 0,634 0,254 Valid
sampel (Ghozali, 2013:53). Dalam Y11 0,681 0,254 Valid
penelitian ini df = n-2 (60-2) = 58, Y12 0,742 0,254 Valid
sehingga didapat r tabel untuk df (58) Sumber : Data Primer Olahan, 2015
= 0,254. Berdasarkan analisis
yang dilakukan, maka hasil pengujian Berdasarkan hasil uji validitas
validitas dapat ditunjukkan sebagai diatas, dapat dilihat bahwa nilai r
berikut: hitung dari setiap item pertanyaan
masing-masing variabel menunjukkan
Tabel 4.4 nilai yang lebih besar dari pada r
Hasil Uji Validitas tabel, hal ini membuktikan bahwa
Vari
Item r hitung r tabel
Kesimpu setiap butir pertanyaan dari setiap
abel lan variabel penelitian tersebut valid.
X2.1 0,667 0,254 Valid
X2.2 0,641 0,254 Valid 3.2 Hasil Uji Realibilitas Data
X2.3 0,719 0,254 Valid Pengujian reliabilitas penelitian ini
Stres
X2.4 0,796 0,254 Valid menggunakan koefisien Cronbach
Kerja X2.5 0,691 0,254 Valid Alpha() dengan taksiran batasan
(
X2.6 0,767 0,254 Valid minimal 0,6. Suatu variabel dikatakan
X2.7 0,765 0,254 Valid reliabel jika memberikan nilai
X2.8 0,832 0,254 Valid Cronbach Alpha> 0,6. Berdasarkan
X2.9 0,750 0,254 Valid
analisis yang dilakukan, maka hasil
Kom X3.1 0,738 0,254 Valid
pens pengujian reliabilitas dapat
X3.2 0,895 0,254 Valid
asi ditunjukkan sebagai berikut:
Fina X3.3 0,793 0,254 Valid
nsial
( X3.4 0,804 0,254 Valid

Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 8


Gambar 4.1
Tabel 4.5 Normal Probability
Hasil Uji Reliabilitas Standardized Residual
Cronb
Nilai Kesimp
Variabel achs
Kritis ulan
Alpha
Stres Kerja
0,893 0,6 Reliabel
(
Kompensas
i Finansial 0,821 0,6 Reliabel
(
Lingkunga
n Kerja 0,664 0,6 Reliabel
( Sumber : Data Primer Olahan, 2015
Kinerja
Pemeriksa 0,865 0,6 Reliabel Bedasarkan gambar grafik
Pajak (Y) diatas dapat dilihat bahwa data
Sumber : Data Primer Olahan, 2015
tersebar di sekitar garis diagonal
(tidak terpencar dari garis diagonal).
Berdasarkan tabel di atas
Dapat disimpulkan bahwa model
dapat dilihat bahwa koefisien
regresi memenuhi asumsi normalitas.
reliabilitas instrumen stres kerja,
kompensasi finansial, lingkungan
4.2 Hasil Uji Multikolinearitas
kerja, dan kinerja pemeriksa pajak
Hasil uji multikolinearitas
antara lain 0,893, 0,821, 0,664,
dapat dilihat pada tabel berikut:
0,865. Dari semua nilai variabel
Tabel 4.6
tersebut menunjukkan bahwa
Nilai Tolerance dan VIF
koefisien Cronbach Alpha >0,6
sehingga dapat disimpulkan bahwa Coefficientsa
semua instrumen dalam penelitian ini Collinearity
adalah reliabel. Statistics
Model Tolerance VIF
4. Hasil Uji Asumsi Klasik Pengalaman Kerja .975 1.026
(
4.1 Hasil Uji Normalitas Data Stres Kerja ( .524 1.909
Untuk menentukan normalitas Kompensasi .524 1.908
residual digunakan metode yang lebih Finansial (
handal yaitu dengan melihat normal Lingkungan Kerja .975 1.026
probability plotyang membandingkan (
distribusi kumulatif dari distribusi a. Dependent Variable: Kinerja Pemeriksa Pajak
normal (Ghozali, 2013:160). Dengan Sumber : Data Primer Olahan,2015
menggunakan normal P-P Plot dapat
dilihat apabila data menyebar Dari tabel diatas, dapat dilihat
disekitar garis diagonal dan mengikuti bahwa nilai VIF untuk seluruh
arah garis diagonal, maka model variabel bebas < 10 dan begitu juga
regresi memenuhi asumsi normalitas. untuk nilai tolerance > 0,10. Hal ini
dapat disimpulkan bahwa model
regresi tersebut bebas dari
multikolinearitas.

Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 9


4.3 Hasil Uji Heterokedastisitas 5. Analisis Regresi Berganda
Gambar 4.2 Tabel 4.8
Scatter Plot Hasil Analisis Regresi Berganda

Stand
ardize
Unstandardiz d
ed Coeffi
Coefficients cients

Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant) 6.176 5.627 1.097 0.277

Pengalaman .527 .491 .086 1.073 0.288


Kerja
Sumber : Data Primer Olahan, 2015
Stres Kerja .335 .123 .299 2.729 0.009
Dari gambar grafik Scatterplot
di atas terlihat bahwa titik-titik tidak Kompensasi 1.145 .234 .535 4.894 0.000
Finansial
membentuk pola tertentu dan
Lingkungan .203 .097 .167 2.088 0.041
menyebar pada sumbu Y. Jadi, dapat Kerja
disimpulkan bahwa model regresi
dalam penelitian ini tidak terdapat
heteroskedastisitas. a. Dependent Variable: KinerjaPemeriksaPajak
Sumber : Data Primer Olahan, 2014
4.4 Hasil Uji Autokorelasi
Statistik Durbin-Watson Persamaan regresi linear
Model Summaryb bergandanya adalah sebagai berikut:
Std.
Error Y = 6,176 + 0,527X1 + 0,335X2 +
R Adjuste of the Durbin 1,145X3 + 0,203X4 + e
Mo Squa d R Estimat -
del R re Square e Watson 6. Hasil Pengujian Hipotesis
a
1 .809 .655 .630 3.31053 1.692
Sumber : Data Primer Olahan, 2015 6.1 Pengalaman Kerja Tidak
Berpengaruh dan Tidak Signifikan
Berdasarkan tabel diatas, Terhadap Kinerja Pemeriksa Pajak
dapat diketahui bahwa nilai dhitung Dari tabel di atas dapat dilihat
(Durbin Watson) terletak antara -2 bahwa < yaitu 1,073<
dan +2 = -2 < 1,692 < +2. Dapat 2,004 dan sig.t (0.288) > 0,05 dengan
disimpulkan bahwa tidak demikian diterima dan ditolak.
ditemukannya autokorelasi dalam Dari hasil pengujian tersebut, maka
model regresi. dapat disimpulkan bahwa pengalaman
kerja tidak berpengaruh dan tidak
signifikan secara parsial terhadap
kinerja pemeriksa pajak. Artinya
petugas pemeriksa pajak yang
berpengalaman belum tentu memiliki
kinerja yang lebih baik daripada
petugas pemeriksa pajak yang belum
Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 10
berpengalaman. Hasil penelitian ini memberikan motivasi kerja bagi
mendukung penelitian terdahulu yaitu pemeriksa pajak. Hasil penelitian ini
Simbolon dan Sumadi (2013) yang mendukung penelitian terdahulu yaitu
mengemukakan bahwa penglaman Simbolon dan Sumadi (2013) yang
kerja tidak berpengaruh terhadap mengemukakan bahwa kompensasi
kinerja pemeriksa pajak. finansial berpengaruh terhadap
kinerja pemeriksa pajak.
6.2 Stres Kerja Berpengaruh dan
Signifikan Terhadap Kinerja 6.4 Lingkungan Kerja
Pemeriksa Pajak Berpengaruh dan Signifikan
Dari tabel di atas dapat dilihat Terhadap Kinerja Pemeriksa Pajak
bahwa > yaitu 2,729> Dari tabel di atas dapat dilihat
2,004 dan sig.t (0.009) < 0,05 dengan bahwa > yaitu 2,088 >
demikian ditolak dan diterima. 2,004 dan sig.t (0.041) < 0,05 dengan
Dari hasil pengujian tersebut, maka demikian ditolak dan diterima.
dapat disimpulkan bahwa stres kerja Dari hasil pengujian tersebut, maka
berpengaruh dan signifikan secara dapat disimpulkan bahwa lingkungan
parsial terhadap kinerja pemeriksa kerja berpengaruh dan signifikan
pajak. artinya stres kerja memiliki secara parsial terhadap kinerja
potensi untuk mendorong atau pemeriksa pajak. artinya dengan
mengganggu kinerja pemeriksa pajak, terciptanya lingkungan kerja yang
tergantung seberapa besar tingkat baik maka dapat berpengaruh
stres tersebut. Stres yang terjadi terhadap kinerja karyawan,
dilingkungan kerja tidak hanya dapat lingkungan kerja fisik dan lingkungan
meningkatkan kinerja namun juga kerja non fisik juga dapat
dapat menurunkan kinerja. Hasil berpengaruh terhadap motivasi dan
penelitian ini mendukung penelitian semangat kerja karyawan karena
terdahulu dari Dwilita & Azhar apabila lingkungan kerja
(2008) yang menyatakan bahwa stres diperusahaan tersebut nyaman dan
kerja berpengaruh terhadap kinerja menyenangkan tentunya karyawan
pemeriksa pajak. akan dapat meningkatkan kinerjanya
sehingga tujuan perusahaan dapat
6.3 Kompensasi Finansial tercapai dengan baik. Hasil penelitian
Berpengaruh dan Signifikan ini mendukung penelitian terdahulu
Terhadap Kinerja Pemeriksa Pajak yaitu Rahmawanti (2014)
Dari tabel di atas dapat dilihat yang menyatakan bahwa lingkungan
bahwa > yaitu 4,894 > kerja berpengaruh terhadap kinerja
2,004 dan sig.t (0.000) < 0,05 dengan pemeriksa pajak.
demikian ditolak dan diterima.
Dari hasil pengujian tersebut, maka
dapat disimpulkan bahwa kompensasi
finansial berpengaruh dan signifikan
secara parsial terhadap kinerja
pemeriksa pajak. Artinya kompensasi
finansial yang tinggi akan mendukung
kinerja pemeriksa pajak. Kompensasi
yang diterapkan dengan baik akan
Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 11
7. Hasil Uji Kelayakan Model Berdasarkan tabel diatas,
(Goodness Of Fit) diketahui nilai Adjusted R2 sebesar
7.1 Hasil Uji Simultan (F) 0,630. Artinya adalah bahwa
Hasil Uji F sumbangan pengaruh variabel
ANOVAb independen terhadap variabel
Sum of dependen adalah sebesar 63,0%.
Square Mean Sedangkan sisanya 37,0%
Model s df Square F Sig.
dipengaruhi oleh variabel lain yang
1 Regres 1145.22 4 286.30 26.1 .000a
sion 3 6 24
tidak dimasukkan dalam model
regresi ini.
Residu 602.777 55 10.960
al
Total 1748.00 59
SIMPULAN DAN SARAN
00
a. Predictors: (Constant), PengalamanKerja, 1. Simpulan
StresKerja, KompensasiFinansial, Berdasarkan hasil analisis dan
Lingkungan Kerja
uraian pada bagian sebelumnya, maka
b. Dependent Variable:
KinerjaPemeriksaPajak dapat diperoleh simpulan sebagai
Sumber : Data Primer Olahan, 2015 berikut :
1. Hasil pengujian hipotesis pertama
Ftabel =nk1;k secara parsial membuktikan
= 60 4 1 ;4 bahwa variabel pengalaman kerja
= 55 ;4 tidak berpengaruh dan tidak
= 2,540 signifikan
Dengan demikian diketahui terhadap kinerja pemeriksa pajak.
bahwa Fhitung (26,124) > Ftabel (2,540) Petugas pemeriksa pajak yang
dengan Sig. (0,000) < 0,05. Artinya berpengalaman belum tentu
adalah bahwa variabel-variabel memiliki kinerja yang lebih baik
independen secara bersama-sama daripada petugas pemeriksa pajak
(simultan) berpengaruh terhadap yang belum berpengalaman.
variabel dependen. 2. Hasil pengujian hipotesis kedua
secara parsial membuktikan
7.2 Hasil Pengujian Koefisien bahwa variabel stres kerja
Determinasi ( ) berpengaruh dan signifikan
Hasil Uji Koefisien Determinasi terhadap kinerja pemeriksa pajak.
Model Summaryb Stres kerja memiliki potensi untuk
mendorong atau mengganggu
Std.
Error kinerja pemeriksa pajak,
R Adjuste of the Durbin tergantung seberapa besar tingkat
Mo Squa d R Estimat - stres tersebut.
del R re Square e Watson 3. Hasil pengujian hipotesis ketiga
1 .809a .655 .630 3.31053 1.692 secara parsial membuktikan
bahwa variabel kompensasi
a. Predictors: (Constant), PengalamanKerja,
StresKerja, Kompensasi Finansial, finansial berpengaruh dan
LingkunganKerja signifikan terhadap kinerja
b. Dependent Variable: KinerjaPemeriksa pemeriksa pajak. Kompensasi
Pajak finansial yang tinggi akan
Sumber : Data Primer Olahan, 2015 mendukung kinerja pemeriksa

Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 12


pajak. Kompensasi yang yang terdaftar di Kantor
diterapkan dengan baik akan Pelayanan Pajak Madya
memberikan motivasi bagi Pekanbaru dan Kantor Pelayanan
pemeriksa pajak. Pajak Madya Batam saja namun
4. Hasil pengujian hipotesis keempat diperluas dengan mengambil
secara parsial membuktikan sampel pegawai pajak yang
bahwa variabel lingkungan kerja memiliki jabatan lainnya dan
berpengaruh dan signifikan menambahkan lokasi penelitian
terhadap kinerja pemeriksa pajak. nya.
Lingkungan kerja dapat 2. Penelitian ini hanya menggunakan
berpengaruh terhadap motivasi 4 (empat) variabel independen,
dan semangat kerja karyawan yaitu pengalaman kerja, stres
karena apabila lingkungan kerja kerja, kompensasi finansial dan
diperusahaan tersebut nyaman dan lingkungan kerja. Oleh karena itu
menyenangkan tentunya diharapkan pada penelitian
karyawan akan dapat selanjutnya yang ingin meneliti
meningkatkan kinerjanya, dengan topik yang sama agar
sehingga tujuan perusahaan dapat menambahkan variabel lain
tersebut dapat tercapai dengan yang mungkin dapat
baik. mempengaruhi kinerja pemeriksa
5. Pengalaman kerja, stres kerja, pajak.
kompensasi finansial, dan 3. Penelitian ini dapat dijadikan
lingkungan kerja secara bersama- sebagai sumber pembelajaran dan
sama (simultan) berpengaruh referensi bagi akademisi yang
terhadap kinerja pemeriksa pajak. ingin mempelajari dan memahami
6. Hasil pengujian Adjusted R2 tentang hal-hal yang
diperoleh sebesar 0,630 atau mempengaruhi kinerja pemeriksa
63,0%, hal ini berarti bahwa pajak khususnya pemeriksa pajak
sumbangan pengaruh variabel di Kantor Pelayanan Pajak Madya
independen terhadap variabel Pekanbaru dan Kantor Pelayanan
dependen adalah sebesar 63,0%. Pajak Madya Batam.
Sedangkan sisanya 37,0% dapat 4. Penelitian ini dapat dijadikan
dijelaskan oleh faktor-faktor motivasi kepada pemeriksa pajak
lainnya yang tidak diungkapkan atau pegawai pajak lainnya untuk
dalam penelitian ini. dapat meningkatkan kinerja
pegawai pajak di Kantor
2. Saran Pelayanan Pajak.
Saran-saran yang dapat
diberikan oleh peneliti bagi DAFTAR PUSTAKA
kesempurnaan penelitian selanjutnya
yaitu : Arianto, Dwi Agung Nugroho. 2013.
1. Bagi peneliti selanjutnya Pengaruh Kedisiplinan,
diharapkan akan lebih baik lagi Lingkungan Kerja dan
jika memperluas sampel Budaya Kerja Terhadap
penelitian, seperti tidak hanya Kinerja Tenaga Pengajar.
pegawai pajak yang memiliki Basuki, Andi. 2009. Pengaruh Gaya
jabatan sebagai pemeriksa pajak Kepemimpinan dan

Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 13


Pengalaman Kerja kesembilan. Jakarta: PT.
Terhadap Kinerja Karyawan Bumi Aksara.
Pada PT. Hamudha Prima Hariandja, Marihot T.E. 2007.
Media Boyolali. Skripsi Manajemen Sumber Daya
Universitas Sebelas Maret. Manusia (Pengadaan,
Surakarta. pengembangan,
Bedard, Jean dan Suzzanne Paquette. pengkompensasian dan
2009. Perception of Auditor peningkatan produktivitas
Independence, Audit pegawai). Jakarta: Grasindo.
Committee Caracteristic and Kreitner, Robert & Angelo Kinicki.
Auditor Provision of Tax 2005. Perilaku Organisasi 2
Service. University Ed.5. Jakarta: Salemba
Laval, Canada. Empat.
Dwilita, Handriyani & Azhar. 2008. Mardiasmo. 2011. Perpajakan. Edisi
Analisis Pengaruh Motivasi, Revisi 2011. Yogyakarta:
Stres, dan Rekan Kerja Andi.
Terhadap Kinerja Auditor Di Mathis, Robert L & John H Jackson.
Kantor Akuntan Publik Di 2006. Human Resource
Kota Medan. Tesis Universitas Management Ed.10. Jakarta:
Sumatera Utara. Salemba Empat.
Fadhilah, Moch. Fatkur. 2014. Nitisemito, Alex. S. 2009.
Pengaruh Reformasi Manajemen Personalia Ed,
Administrasi Perpajakan Revisi. Ghalia Indonesia:
Terhadap Kinerja Fiskus Jakarta.
(studi kasus pada fiskus Rahmawanti, Nela Pima. 2014.
(pegawai pajak) di KPP Pengaruh Lingkungan Kerja
Pratama Batu). Jurnal Terhadap Kinerja
Administrasi Bisnis, Fakultas Karyawan (studi pada
Ilmu Administrasi. karyawan Kantor Pelayanan
Universitas Brawijaya. Pajak Pratama Malang
Malang. Utara). Jurnal Administrasi
Gaffar, Hulaifah. 2012. Pengaruh Bisnis Vol. 8 No. 2 Maret
Stres Kerja Terhadap Kinerja 2014. Universitas Brawijaya.
Pada PT. Bank Mandiri Malang.
(Persero) TBK Kantor Wilayah Robbins, Stephen P. 2007. Perilaku
Makassar. Universitas Organisasi Ed, ke-9. PT.
Hasanuddin. Makassar. Indeks: Jakarta.
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Sedarmayanti. 2009. Manajemen
Analisis Multivariate Dengan Sumber Daya Manusia:
Program IBM SPSS 21 Reformasi Birokrasi dan
Update PLS Regresi. Manajemen Pegawai Negeri
Semarang: Badan Penerbit Sipil. Bandung: Refika
Universitas Diponegoro. Aditama.
Hasibuan, Malayu S.P. 2007. Sekaran, Uma. 2006. Research
Manajemen Sumber Daya Methods For Business.
Manusia, cetakan Jakarta: Salemba Empat.

Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 14


Siagian, Sondang P. 2008.
Manajemen Sumber Daya
Manusia. Jakarta: Bumi
Aksara.
Simbolon, Tabitha Insani Maranatha
dan I Kadek Sumadi. 2013.
Faktor-faktor Yang
Mempengaruhi Kinerja
Pemeriksa Pajak di KPP
Pratama Denpasar
Timur dan Badung Selatan.
E-Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana 3.3
(2013): 198-215. Bali.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian
Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Tampubolon, P. Manahan. 2008.
Perilaku Organisasi. Bogor:
Ghalia Indonesia.

Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 15


Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 16

You might also like