Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN PUSTAKA
A. Metode Numerik
Terlepas dari tingkat kompleksitas dan bidang keilmuannya, penyelesaian
masalah rekayasa umumnya harus diformulasikan dalam notasi matematika
sebelum secara kualitatif di analisa. Formulasi ini disebut pemodelan
matematika. Mulai dari pemodelan paling sederhana sampai yang cukup
kompleks, solusi yang tidak mungkin diperoleh secara closed-form
diselesaikan menurut metode pendekatan numerik. Secara garis besar, yang
termasuk dalam permodelan matematika masalah rekayasa adalah
persamaan aljabar dan transdental, persamaan sistem aljabar linear, sistem
persamaan aljabar non-inear, integral tertentu, persamaan diferensial,
persamaan diferensial parsial, fungsi-fungsi elementer (trigonometri,
hiperbolik, dan lainnya), persamaan karakteristik, interpolasi dan formula
empirik. Solusi dari pemodelan matematika yang rumit jarang dapat
diselesaikan dengan penyelesaian umum (closed-form). Mengingat aspek
penyelesaian numeric dari bidang analisis rekayasa sangat luas, maka kajian
pemodelan matematika dalam ilmu rekayasa haruslah dimulai dengan
formulasi matematika yang tepat, sebab hal ini menjadi dasar dalam
merakit algoritma penyelesaian. Dengan demikian, didalam proses
penyelesaian, terdapat beberapa fase yang harus ditempuh, antara lain yaitu
formulasi pemodelan matematika dari suatu fisik, dan penyediaan input dan
data yang cukup bagi pemodelan, sehingga dapat ditetapkan kebutuhan bagi
hasil perhitungan. Melengkapi formulasi masalah dengan analisis
menggunakan algoritma sebagai prosedur yang lengkap dan unambiguous
merupakan syarat dalam penyelesaian masalah (Munir, 2003).
4
B. Integral
C. Integrasi Numerik
[ ]
b N =1
h
I = f ( x ) dx= f ( a ) +2 f ( a+ jh )+ f ( b ) (1)
a 2 j=1
(Sugiharto, 2010).
D. Metode pada integrasi numerik