Professional Documents
Culture Documents
217 210 1 PB
217 210 1 PB
Nurhadinata Buluatie
Arfan Utiarahman, Komang Arya Utama
Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Negeri Gorontalo
INTISARI : Berbagai hal dapat terjadi dalam pelaksanaan proyek konstruksi yang bisa
menyebabkan bertambahnya waktu pelaksanaan sehingga penyelesaian proyek menjadi terlambat.
Oleh karena itu dibutuhkanlah suatu percepatan untuk mengoptimalkan waktu dengan
memperhitungkan faktor kenaikan biaya.
Mempercepat suatu proyek dapat dilakukan dengan menggunakan penambahan jam kerja
lembur ataupun dengan penambahan pekerja. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk
menganalisis pengaruh percepatan proyek terhadap biaya yang harus dikeluarkan adalah dengan
metode Time Cost Trade Off (TCTO). Dalam TCTO akan dapat diketahui/dihitung percepatan
yang paling maksimum dan biaya yang paling minimum.
Pada Proyek Revitalisasi Gedung Badan Pusat Statistik Gorontalo direncanakan dengan
penambahan jam kerja lembur dan penambahan jumlah pekerja. Hasil penelitian diperoleh adanya
pertambahan biaya langsung yang diakibatkan oleh jam lembur maupun penambahan jumlah
pekerja. Durasi normal dari perencanaan proyek 180 HK dengan biaya total sebesar Rp
1.385.945.709. Berdasarkan penelitian penambahan jam kerja lembur dan penambahan pekerja
memiliki efisiensi waktu optimum proyek selama 170 HK atau 6,67%. Untuk efisiensi biaya jam
kerja lembur optimum didapatkan sebesar Rp 4.230.875 atau 0,305%. Sedangkan untuk
penambahan jumlah pekerja memiliki efisiensi biaya optimum sebesar Rp 8.112.500 atau 0,586%.
Dari hasil penelitian ini dapat dilihat bahwa penambahan pekerja lebih efisien dibandingkan
penambahan jam kerja lembur dengan keuntungan biaya yang lebih besar.
Kata Kunci : Optimalisasi, Time Cost Trade Off, Kerja Lembur, Penambahan Tim Pekerja.
ABSTRACT : Various things can happen in the execution of construction projects that could lead
to increased execution time so that the completion of the project to be delayed. Therefore in need
of an acceleration to optimize the time to take into account the increased cost.
Increase the project could be finished by adding overtime work or adding the laborer. One
famous method which has been used to analize the influence of increasing project rapidly which
how much the cost to be spent is Time Cost Trade Off Method (TCTO). In this method it can be
counted the maximum increase and the minimum cost.
On the revitalization building project of Statistic Center Corporate in Gorontalo has been
planned by adding overtime work or adding amount of laborer. The result of the research has
been found that there is increasing direct cost because of adding overtime work or the amount of
worker. The normal duration from the planning project is 180 HK with the total cost is
Rp.1.385.945.709. Based on the research found that adding overtime work or adding the laborer
have the efficiency optimum time project which spent 170 HK or 6,67%. However, the optimum
cost in the overtime work is Rp. 4.230.875 or 0,305%. Furthermore, by adding the amount of
laborer has the efficiency optimum cost as Rp. 8.112.500 or 0,586%. Based on the result of the
research that adding amount of worker is efficient than adding overtime work which getting more
larger profit.
Keys: Optimum, Time Cost Trade Off, Overtime Work, Adding Team Work
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil No. Vol.1, Juli 2013
Normal cost didapat dari biaya lainnya maka aktivitas itu dibagi
=
,
= 0,24 Tambahan biaya makanan, minuman
dan buah = Rp. 25.000 x Jumlah
/jam Pekerja
, ,
Waktu lembur perhari = x Maka, total biaya lembur = Rp.
,
568.750 + ( Rp.25.000 x 10) = Rp
8 jam x 75% = 1,5 = 2 jam/hari 818.750
Tambahan waktu lembur = 2
Biaya normal = Rp. 48.529.101
jam/hari x 2 hari = 4 jam
Biaya lembur perjam : Biaya percepatan = Rp. 48.529.101 +
Rp 818.750 = Rp. 49.347.851
Tukang : (Rp10.000 x 1,5 )
+ (Rp10.000 x 2 ) = Rp. 31.719 Slope biaya perhari =
Kepala Tukang : (Rp 9.063 x 1,5 ) +
(Rp 9.063 x 2 ) = Rp. 35.000
Untuk perhitungan upah lembur dan seperti yang dapat dilihat pada Tabel
slope biaya selanjutnya ditabelkan, 4.5 dan dan Tabel 4.6
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil No.1 Vol. 1, Juli 2013
%
Penambahan Pekerja sehingga diperoleh pertambahan
Jumlah tukang =
. Untuk selanjutnya, perhitungan slope
0.556 x 8 hari
biaya pekerjaan disajikan dalam
= 3,4 = 3 orang
Tabel 4.10 dibawah ini.
Jadi upah tukang = 3 orang x
Rp. 72.500,00 = Rp. 217.500,00 Berdasarkan perhitungan
perhari Tabel 4.10 diatas, diperoleh total
1
Kapasitas kepala tukang = 1.80 / 0,10 = durasi percepatan proyek selama 12
hari dengan Slope biaya sebesar Rp.
0,056 m /orang.hari
3.092.500. Setelah diperoleh
Jumlah kepala tukang = 0,056 x 3
pertambahan biaya (cost slope )
orang = 0.167 = 1 orang
masing-masing pekerjaan,
Jadi upah kepala tukang = 1 orang x
selanjutnya dilakukan perhitungan
Rp. 80.000,00 = Rp. 80.000,00
kenaikan biaya langsung pekerjaan.
perhari
1. Efisiensi waktu proyek
180 HK 168 HK = 12 hari 2. Efisiensi biaya proyek
180 - 168
Atau 180
x 100% = 6,7 %
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil No. Vol.1, Juli 2013
Biaya Total
Durasi
(Jam Lembur) (Penambahan Pekerja)
DAFTAR PUSTAKA