Professional Documents
Culture Documents
Oleh
Sulung Prasetyo
Kalau anda mendadak pilek waktu pagi hari disertai dengan bersin lebih dari lima kali berturut-
turut per serangan selama lebih dari satu jam. Kemudian hidung ingusan encer bening serta rasa
gatal pada mata, hidung, telinga dan tenggorokan. Kemungkinan anda pilek karena alergi.
Penyakit alergi berasal dari bahasa Yunani. Yaitu Allon dan Argon, yang berarti reaksi yang
berubah. Jenis penyakit ini mulanya diperkenalkan oleh dokter berkebangsaan Australia,
bernama Clemens Von Pirquet pada tahun 1906. ia menyatakan bahwa alergi merupakan suatu
reaksi abnormal yang terjadi pada seseorang. Bersifat khas dan timbul bila ada kontak yang
biasanya tidak menimbulkan reaksi pada orang normal.
Berarti untuk reaksi timbulnya alergi tergantung pada dua faktor, ujar Dr. Elise Kasakeyan, Sp.
THT, di Jakarta, Rabu (27/7) lalu. Yaitu adanya rangsangan timbulnya alergi pada tubuh dan
adanya riwayat kontak berulang penderita yang sensitif terhadap alergi tersebut.
Hingga kini penyebab alergi dipercaya merupakan berbagai zat yang mungkin menimbulkan
berbagai reaksi alergi. Zat ini secara ilmu kesehatan disebut sebagai alergen. Zat itu bisa datang
dari berbagai macam dan jenis. Juga bisa masuk ke dalam tubuh melalui banyak hal, tambah
Elise. Seperti misalnya alergen yang masuk melalui saluran pernapasan (alergen inhalan). Bisa
berasal dari kutu yang bercampur dengan debu di rumah, atau dari serpihan bulu kucing.
Selain itu ada juga alergen yang masuk tubuh melalui saluran cerna (alergen ingestan). Yang
berasal dari makanan kita sehari-hari seperti susu, telur, ikan laut dan lain sebagainya. Contoh
infeksi alergen lain adalah melalui suntikan (alergen injektan) yang berasal dari obat seperti
analgesik, penisilin dan sebaginya. Sedangkan alergen yang timbul dari hasil kontak pada kulit
disebut alergen kontaktan. Ini bisa berasal dari kosmetik, logam dari perhiasan dan jam tangan,
urai Elise lagi.
Rinitis Alergi
Salah satu penyakit alergi yang perlu diwaspadai adalah alergi jenis rinitis. Yang bergejala seperti
pilek. Makanya penyakit ini kadang disebut pilek alergi, urai Elise menjelaskan. Sebenarnya
menurut Elise, pilek bisa datang dari berbagai sebab. Seperti akibat dari infeksi, pilek akibat dari
ketidakseimbangan saraf (rinitis vasomotor), atau pilek karena pemakaian obat tetes hidung
(rinitis medikamentosa).
Elise juga menjelaskan bahwa kini kalangan dokter mengklasifikasikan jenis penyakit ini dalam
hitungan hari yang detail. Tidak seperti ukuran sebelumnya, yang berasal dari Eropa, yang
mengklasifikasi bahwa jenis penyakit ini merupakan penyakit yang berdasarkan musim atau
berkepanjangan.
Sekarang kita memegang arahan dari WHO, dimana seseorang sudah dapat dikatakan
menderita rinitis alergi dari jumlah hari gejala yang diderita, kata Elise. Seperti misal, untuk
ukuran kadar ringan dari penyakit ini, bisa diklasifikasikan setelah penderita mengalami gejala
kurang dari empat hari dalam seminggu. Sedangkan yang masuk kelas berat, biasanya penderita
mengalami gejala selama empat minggu lebih tanpa henti-henti.
Penderita Tinggi
Hingga kini angka penderita penyakit alergi terus mengalami peningkatan. Bahkan di negara-
negara maju, hal ini terus menjadi perhatian. Mengingat pencapaian pertumbuhan penyakit alergi
hingga 40 persen pertahunnya. Di Indonesia sendiri ternyata prevalensi penyakit ini tidak bisa
dibilang rendah. Malah cenderung menunjukan peningkatan, imbul Elise.
Hal ini menurutnya terbukti dari beberapa penelitian yang menyebutkan bahwa gejala alergi
seperti asma di Jawa dan Bali meningkat hingga 7,5 persen pertahunnya. Sedangkan alergi
lantaran Dermatitis atopik juga meningkat hingga empat persen. Sedangkan prevalensi penyakit
alergi lantaran gejala rinitis, menunjukan peningkatan paling besar. Mencapai angka 22 persen
pertahunnya, ujar Elise lagi memberitahukan. n
1 Sistem Pernapasan Bayi lahir dengan sesak (Transient Tachipneu Of The newb
respiratory congestion (napas berbunyi/grok-grok).
3 Telinga Hidung Tenggorok Sering bersin, Hidung berbunyi, kotoran hidung berlebihan
berlebihan. Tangan sering menggaruk atau memegang telin
3 Sistem Pembuluh Darah dan jantung Palpitasi, flushing (muka ke merahan), nyeri dada, colaps,
rendah
6 Sistem Susunan Saraf Pusat Sensitif, sering kaget dengan rangsangan suara/cahaya, gem
kejang.
7 Mata Mata berair, mata gatal, kotoran mata berlebihan, bintil pad
vernalis.
2 Sistem Pencernaan Nyeri perut, sering buang air besar (>3 kali/perhari), gangg
(kotoran keras, berak, tidak setiap hari, berak di celana, be
atau hijau, berak ngeden), kembung, muntah, sulit berak, s
mulut berbau.
3 Telinga Hidung Tenggorok Hidung : Hidung buntu, bersin, hidung gatal, pilek, post na
salam alergi, rabbit nose, nasal creases Tenggorok : tenggo
nyeri/kering/gatal, palatum gatal, suara parau/serak, batuk
Telinga : telinga terasa penuh/ bergemuruh/berdenging, tel
gatal, nyeri telinga dengan gendang telinga kemerahan atau
pendengaran hilang timbul, terdengar suara lebih keras, ak
telinga tengah, pusing, gangguan keseimbangan.
3 Sistem Pembuluh Darah dan jantung Palpitasi, flushing (muka ke merahan), nyeri dada, colaps,
rendah,
5 Sistem Saluran Kemih dan kelamin Nyeri, urgent atau sering kencing, nyeri kencing, bed wetti
mampu mengintrol kandung kemih; mengeluarkan cairan d
bengkak atau nyeri pada alat kelamin. Sering timbul infeks
6 Sistem Susunan Saraf Pusat NEUROANATOMIS :Sering sakit kepala, migrain, kejang
NEUROANATOMIS FISIOLOGIS: Gangguan perilaku : e
agresif, impulsive, overaktif, gangguan belajar, gangguan k
koordinasi, hiperaktif hingga autisme.
6 Jaringan otot dan tulang Nyeri tulang, nyeri otot, bengkak di leher
7 Mata Mata berair, mata gatal, sering belekan, bintil pada mata. A
bawah mata tampak ke hitaman).