You are on page 1of 3

TUGAS RANGKUMAN METODOLOGI PENELITIAN

UJI LANJUT DUNN

Oleh:

BHATARA AYI MEATA


C351160131

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2017
Rangkuman Uji Dunn
Uji kruskal-wallis merupakan salah satu pengujian dari statistik nonparametrik.
Perhitungan dari uji kruskal-wallis dilakukan dengan menggabungkan semua subjek dan
diurutkan dari yang paling rendah sampai yang paling tinggi. Jumlah urutan subjek-subjek
pada tiap kelompok kemudian dibandingkan. Uji kruskal-wallis pertama kali diperkenalkan
oleh William H Kruskal dan W. Allen Wallis pada tahun 1952.
Asumsi yang diketahui dari uji kruskal wallis antara lain :
a. Data terdiri dari contoh acak X1, X2, , Xn yang berasal dari populasi 1 dengan
median Mx, dan contoh acak Y1, Y2, , Yn dari populasi 2 dengan median M y. Nilai
Mx dan My tidak diketahui.
b. Kedua contoh saling bebas.
c. Peubah acak bersifat kontinu.
d. Skala pengukuran minimal ordinal.
e. Fungsi sebaran dari kedua populasi hanya dipisahkan oleh lokasi parameter.
Hipotesis yang dapat diambil dari uji kruskal wallis yaitu :
H0 : M1 = M2 == Mk atau k populasi mempunyai fungsi sebaran yang identik
H1 : Ada minimal satu Mi Mj dimana i j dan i, j = 1, 2, , k
Statistik uji Kruskal-Wallis dapat ditentukan melalui prosedur berikut :
1. Seperti halnya uji Mann-Whitney, gabungkan seluruh data contoh, sehingga akan ada
sebanyak n1+n2++nk = N pengamatan.
2. Peringkatkan setiap pengamatan dari yang terkecil hingga terbesar. Jika terdapat ties
(nilai yang sama), beri peringkat tengah (mid-rank).
3. Hitung jumlah peringkat untuk setiap contoh, nyatakan masing-masing sebagai Ri.
4. Statistik uji Kruskal-Wallis dapat diperoleh melalui rumus :

Dalam hal ini Ri adalah jumlah peringkat untuk contoh ke-i, ni adalah jumlah
pengamatan pada contoh ke-i, dan N adalah total pengamatan. Jika ada ties, statistik uji perlu
dikoreksi dengan faktor :
dalam hal ini T=t3-t dan t adalah banyaknya ties. Sehingga statistik uji
Kruskal-Wallis terkoreksi menjadi :

Namun jika pada suatu prosedur pengujian hipotesis seperti kruskal wallis ini
mengarahkan untuk menolak hipotesis nol yang menyimpulkan bahwa tidak semua populasi
sampel identik, sehingga kita perlu mengetahui sampel mana yang memiliki populasi berbeda
dari yang lainnya. Salah satu cara untuk mengatasi masalah ini yaitu dengan menggunakan
prosedur multiple comparison yang menggabungkan penyesuaian untuk masalah mengenai
tingkat signifikansi pada beberap prosedur. Hal yang dapat dilakukan pada masalah ini yaitu
seperti disarankan oleh Dunn bahwa menguji lanjut dari hasil prosedur multiple comparison
dari kruskal wallis.
Dalam menggunakan prosedur uji multiple comparison, kita perlu
mempertimbangkan standar error suatu perlakuan karena hal ini dapat sebagai pendekatan
yang konservatif dalam membuat prosedur multiple comparison. Pengambilan keputusan
dalam multiple comparison yaitu dengan mengetahui selisih dari tingkat signifikasi dengan
nilai 1. Jika populasi berada pada peluang ini maka hipotesis nol dapat diterima sehingga
tidak ada perbedaan dari beberapa perlakuan.
Ketika uji Kruskal-Wallis memberikan penolakan terhadap H0, yang artinya ada
sepasang perlakuan yang mempunyai pengaruh berbeda terhadap respon atau ada data contoh
yang memiliki median yang berbeda, biasanya kita tertarik untuk menyelidiki lebih lanjut
mengenai di mana perbedaan tersebut berada. Untuk itu diperlukanlah suatu prosedur
perbandingan berganda yang konsisten untuk dapat digunakan bersama dengan uji Kruskal-
Wallis. Hipotesis yang diuji adalah :
H0 : Mi = Mj
H1 : Mi Mj dimana i j
Ketika kita membandingkan semua kemungkinan pasangan perlakuan pada taraf
nyata , kita dapat menyatakan Ri dan Rj berbeda nyata apabila :

Atau, apabila ukuran contoh sama besar (ni = nj), tolak H0 apabila :

Jika terdapat ties :


Tolak H0 apabila

Atau apabila ni = nj, tolak H0 apabila:

Dalam hal ini Ri dan Rj adalah rata-rata peringkat untuk contoh/perlakuan ke-i dan ke-j;
T=t3-t , dan t adalah banyaknya ties. Prosedur perbandingan berganda ini disebut uji Dunn.

You might also like