Professional Documents
Culture Documents
Tahapan pengisian saluran akar adalah tahapan yang dilakukan setelah preparasi saluran
akar. Pengisian saluran akar merupakan tindakan kunci prinsip perawatan triad endodontik
(preparasi, sterilisasi, pengisian saluran akar). Dengan pengisian hermetis (kedap dan rapat) ini
kuman tidak dapat hidup dalam saluran akar, hal ini dikarenakan hubungan saluran akar dengan
jaringan periapeks herpetis. Kesembuhan jaringan periapeks dengan kuman yang masih tersisa di
dalam saluran akar (Pribadi, 2012).
Sebelum pengisian saluran akar, dilakukan preparasi saluran akar. Preparasi saluran akar
biomekanikal dalam perawatan endodonti bertujuan untuk membersihkan dan membentuk
saluran dalam mempersiapkan pengisian yang hermetis dengan bahan dan teknik pengisian yang
sesuai. Bila preparasi saluran akar tidak dilakukan, maka perawatan endodontik akan gagal. Oleh
karena itu, preparasi saluran akar biomekanikal harus dilakukan sebaik mungkin, sesuai dengan
bentuk saluran akar (Harty, 1992). Saluran akar harus dikeringkan setelah irigasi yang terakhir,
terutama sebelum pengisian saluran akar. Cairan dapat diaspirasi dengan meletakkan ujung spuit
pada dinding saluran akar. Pengeringan menyeluruh dapat dilakukan dengan menggunakan paper
point yang tediri dari berbagai macam ukuran. Secara klinis perlu disadari bahwa paper point
bekerja seperti kertas penyerap dan harus diberi waktu dalam saluran akar agar dapat bekerja
efektif. Paper point dapat dipegang dengan pinset dan diukur sesuai dengan panjang kerja
sehingga ujungnya tidak terdorong secara tidak sengaja melalui foramen apikal. Paper point
dimasukkan secara perlahan sehingga mengurangi terdorongnya cairan irigasi ke dalam jaringan
apikal. Kecelakaan seperti ini dapat menyebabkan pasien merasa sakit pada terapi endodontik
(Harty, 1992).
1
Tujuannya pengisian saluran akar untuk menutup jalan masuk antara jaringan periodonsium
dan saluran akar agar tidak terjadi infeksi ulang terutama dari daerah apikal. Selain itu agar
saluran akar tidak menjadi, tempat kuman berkembang biak, sumber infeksi, penyebab sakit
hiperbarik yang disebut barodontolgia/ aerodontalgia, dengan saluran akar yang tertutup rapat/
hermetic akan menyebabkan, mikroflora tidak dapat tumbuh, mencegah terjadinya penyakit
hiperbarik, merangsang penyembuhan jaringan sekitar akar gigi (Pribadi, 2012).
Bahan pengisi saluran akar yang digunakan harus menutup seluruh system saluran akar
terutama di daerah apikal yang banyak terdapat saluran akar tambahan. Bahan pengisi saluran
akar utama biasanya bahan padat atau semi padat (pasta atau bentuk yang dilunakkan). Bahan ini
terdiri dari atas inti yang dapat mengisi saluran akar dan dapat disertai dengan semen saluran
akar. Akan tetapi semen saluran akar mutlak digunakan untuk sebagian besar bahan pengisi.
Bahan pengisi dimasukkan ke dalam saluran akar dalam berbagai bentuk dan teknik pengisian
untuk mendapatkan pengisian saluran akar yang kedap cairan (Pribadi, 2012).
A. Bahan Padat
2
1. Gutta-percha / gutta-point
Kandungan utama merupakan bahan anorganik 75 % yaitu oksida seng, bahan organik
20% yaitu gutta-percha dan tambahan wax, resin atau garam -garam metal, memberikan sifat
plastis, bahan tambahan 5% yaitu bahan pengikat, opaker, dan pewarna. Berbentuk kon ada tipe
standar dengan ukuran (#15 - #40, #45- #80), maupun bentuk kon tipe konvensional dimana
ukurannya berbeda antara ujung kon maupun badannya, misalkan ukurannya fine medium,
ujungnya runcing, badannya medium (Subiwahjudi, 2011).
Keuntungan :
Bersifat plastis
Larut dalam kloroform / ekaliptol.
Dapat beradaptasi dengan baik terhadap dinding saluran akar
Manipulasinya sederhana
Dapat dikeluarkan dari saluran akar bila diperlukan
Toksisitasnya rendah (Subiwahjudi, 2011).
Kekurangan
Sulit untuk saluran akar yang sempit dan bengkok
Penyimpanan yang tidak baik / terlalu lama akan mudah patah (Subiwahjudi, 2011).
Syarat :
Memberikan hasil penutupan yang baik bila mengeras
Adaptasi yang baik terhadap dinding saluran akar maupun bahan pengisi utama
Radiopak
Tidak menyebabkan perubahan warna
Stabil
Mudah dicampur dan dimasukkan ke dalam saluran akar
Mudah dikeluarkan
3
Tidak mudah larut dalam cairan jaringan
Bakterisidal
Tidak iritasi (Subiwahjudi, 2011).
4
dan dinding-dinding saluran akar dilapisi dengan selapis tipis pasta saluran akar. Separuh apikal
master cone dilapisi dengan sealer dengan hati-hati ditempatkan kembali ke dalam saluran.
Sebuah spreader dimasukkan disisi master cone dan ditekan ke arah apikal pada gutta percha
tambahkan, tindakan ini dilakukan dengan meletakkan gutta percha tambahan (sekunder lateral)
sejajar dengan spreader dan segera memasukkannya ke dalam lubang yang tercipta setelah
spreader dikeluarkan. Pelapisan sealer tidak diperlukan untuk kerucut-kerucut sekunder. Proses
ini diulangi sampai seluruh saluran terisi dan padat. Setelah ketepatan pengisian diperiksa
dengan x-ray foto, kelebihan gutta percha dipotong dengan instrument panas, kemudian ditumpat
sementara (Pribadi, 2012).
2. Teknik kondensasi vertikal (gutta percha panas)
Teknik ini diperkenalkan dengan tujuan untuk mengisi saluran akar baik lateral maupun
saluran aksesori yang tentunya tidak ketinggalan saluran akar utama. Metode ini digunakan pada
teknik preparasi step-back, menggunakan pluger yang dipanaskan, dilakukan penekanan pada
gutta percha yang telah dilunakkan dengan panas ke arah vertical sehingga gutta percha mengalir
dan mengisi seluruh lumen saluran akar. Dasar teknik kondensasi vertikal adalah:
1). Bentuk saluran akar harus meruncing seperti corong secara kontinyu dari orifis hingga
apeks.
2). Hasil preparasi yangdicapai harus sesuai dengan bentuk asli saluran akar.
3). Bentuk foramen apikal tidak boleh diubah (mengalami transformasi).
4). Foramen apikal harus kecil agar kelebihan gutta percha tidak terdorong melalui
foramen saat kondensasi vertikal.
d) Teknik Termokompaksi
Teknik ini dilakukan dengan menggunakan alat McSpadden Compactor atau Engine
Plugger yaitu alat yang mirip file tipe H (Hedstrom). Akibat putaran dan gesekan dengan dinding
saluran akar mampu melunakkan guttap point dan mendorong ke arah apikal (Pribadi, 2012).
e) Teknik termoplastis
Teknik ini dilakukan dengan menggunakan alat Ultrafil atau Obtura, yaitu alat yang
bentuknya mirip pistol dan mampu melunakkan guttap point serta mendorong ke dalam sakuran
akar ke arah apikal (Pribadi, 2012).
2. Ag-point (Kerucut perak)
Merupakan bahan pengisi yang padat
Indikasi
a. Saluran akar gigi dewasa
b. Saluran akar yang sempit
c. Saluran akar bengkok
d. Diameter harus bulat (Subiwahjudi, 2011).
6
Kontra-indikasi
a. Gigi belum tumbuh sempurna
b. Saluran akar lebar
c. Diameter saluran akar oval / tak teratur
d. Bila akan dilakukan apeks-reseksi (Subiwahjudi, 2011).
Kebaikan
a. Dapat digunakan pada saluran akar yang sempit dan bengkok
b. Radiopak, bakteiostatik
c. Mudah disterilkan : termis / kimia (Subiwahjudi, 2011).
Kekurangan
a. Adaptasi dengan dinding saluran akar kurang baik
b. Korosi, menyebabkan low grade pain
c. Apikal seal kurang baik
d. Sulit dikeluarkan bila diperlukan (Subiwahjudi, 2011).
7
a. Teknik sederhana yang efektif adalah mengoleskan pasta saluran akar pada cone gutta-
percha
b. Dapat juga dikombinasikan dengan pengulasan pasta pada dinding saluran akar dengan
menggunakan jarum lentulo yang digeserkan sepanjang panjang kerjanya (Pribadi, 2012).
b. Kalsium-hidroksida
8
Kompoun ini juga telah digunakan sebagai medikamen intrasaluran. Studi singkat pada
gigi-gigi kucing oleh Stevens dan Grossman menemukan kalsium hidroksida kalsium hidroksida
tidak seefektif klorofenol berkamfer. Pengaruh antiseptiknya mungkin berhubungan dengan pH-
nya yang tinggi dan pengaruh melumerkan jaringan pulpa nekrotik. Tronsad dkk., menunjukkan
bahwa kalsium hidroksida mennyebabkan kenaikan signifikan pH dentin sirkum pulpa bila
kompoun diletakkan pada saluran akar. Pasta kalsium hidroksida paling banyak digunakan
sebagai suatu medikamen intrasaluran bila ada penundaan yang terlalu lama antar kunjungan
karna bahan ini tetap manjur selama berada didalam saluran akar. Bystrom. Dalam suatu studi
klinis terhadap lebih dari 100 gigi dengan kerusakan periapikal, melaporkan bahwa kalsium
hidroksida adalah disinfektan intrasaluran yang efektif. (Grosman, et al. 1995).
Calcium Hydroxide adalah obat yang digunakan secara luas dalam kedokteran gigi, pada
gigi permanen digunakan untuk pup capping dan apeksifikasi tetapi penggunaannya untuk
pulpotomi pada gigi sulung dibatasi dikarenakan adanya resiko resorpsi internal. Penggunaan
calcium hydroxide sebagai bahan pengisi saluran akar pada gigi sulung hanya dilaporkan oleh
sedikit peneliti. Suatu penelitian yang diprakarsai oleh Mani dkk, menyatakan bahwa resorpsi
calcium hydroxide lebih cepat daripada resorpsi fisiologis akar dan bahan tersebut tampak sudah
kosong dari saluran sebelum resorpsi fisiologis akar gigi sulung (Noname, 2011).
Cara mengatasi
Pemilihan teknik preparasi yang tepat
Pemilihan alat preparasi yang tepat
Selama preparasi dilakukan rekapitulasi dan irigasi saluran akar (Pribadi, 2012).
Mastercone patah pada waktu trial gutta point, untuk itu dapat dilakukan pencegahan :
9
Penyimpanan gutta point di lemari es
Dilakukan test dengan ditarik/ direnggangkan
Gutta percha yang rapuh dilenturkan kembali (proses rejuvenation)
Suhu 600 celcius selama 60 detik dan direndam dalam air es.
DAFTAR PUSTAKA
1. Pribadi Nirawati. 2012. Pengisian Saluran Akar. Surabaya: Departemen Ilmu Konservasi
Gigi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga.
2. Grossman et al., 1992. Ilmu Endodontik dalam Praktek. Jakarta : EGC.
3. Harty. FJ. alih bahasa Lilian Yuono. 1992. Endodontik Klinis. Jakarta : Hipokrates.
4. Noname. 2011. Campuran Kalsium Hydrokside, Zinc Oxide Eugenol Dan Sodium
Fluoride Sebagai Bahan Pengisi Saluran Akar pada Gigi Sulung. Yogyakarta:
Universitas Gadjah Mada.
5. Subiwahjudi. 2011. Pengisian Saluran Akar. Surabaya: Departemen Ilmu Konservasi
Gigi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga.
10