Professional Documents
Culture Documents
Widiharsa Jurnal Transmisi September 2016
Widiharsa Jurnal Transmisi September 2016
Abstract
Applications of integrated photovoltaic promising clean and economical'electrical energy. People
say"clean"because no exhaust emissions or pollutants. People say economical because it does not
require fuel. In the tropics, the sun reachs the earth's surface, whereas we know that the sun is the
source of electrical energy.
Electrical energy is needed in refugee camps in remote places or places of natural disasters occurs.
In such locations, the supply of electrical energy into a big problem. Generator set is easy to use but
the problem is the availability of fuel. Transportation of fuel to remote locations make the price of
fuel becomes economically feasible. On the other hand, solar electric energy can be obtained free of
charge at the site, without the distribution line and without transmission. The price of solar power
plants is the price of the device itself, but its electricity is free. Solar power plants are easy to be
constructed. Increasesthe capacity is easily done, it just adds the modules.
Experiments take place in the outdoor lab. The study of literature is used to identify the kind of
needs and electrical loads of activities of refugees. Experiments are used to obtain energy
standardization of daily output. This is also related to the need and the unit load. Experiments were
also made to standardize the system, the trial model of a multipurpose integrated solar power plant
and to build a prototype.
Abstrak
Aplikasi photovoltaic terintegrasi menjanjikan energi listrik yang bersih dan hemat. Masyarakat
menganggap bersih karena tidak ada emisi gas buang atau polutan dan dianggap hemat karena
tidak membutuhkan bahan bakar. Di daerah tropis,sinarmatahari menjangkau seluruh permukaan
bumi. Sinar matahari inilah sumber energi listriknya.
Energi listrik sangat diperlukan di lokasi pengungsian di tempat terpencil (remote area) dan atau
tempat bencana alam. Di lokasi seperti itu, penyediaan energi listrik menjadi masalah besar.
Generator set mudah digunakan tetapi masalahnya adalah ketersediaan bahan bakar minyak.
Transportasi BBM ke lokasi terpencil membuat harga BBM menjadi tidak layak secara ekonomis.
Di sisi lain, energi listrik tenaga surya bisa didapatkan secara gratis di lokasi, tanpa jalur
distribusi dan tanpa transmisi. Harga pembangkit listrik tenaga surya adalah harga perangkatnya
saja, sedang listriknya gratis. Pembangkit listrik tenaga surya mudah untuk dikonstruksi.
Peningkatan kapasitas mudah dilakukan karena hanya menambah unit modul.
Metode eksperimen dilakukan di laboratorium ruang luar. Studi pustaka untuk mengidentifikasi
kebutuhan macam dan beban listrik dari aktifitas pengungsi. Eksperimen di laboratorium ruang
luar untuk mendapatkan pembakuan energi keluaran harian. Ini juga terkait dengan kebutuhan dan
satuan beban. Eksperimen juga dilakukan untuk pembakuan system, uji coba model pembangkit
listrik tenaga surya multiguna terintegrasi, membangun prototipe.
1. PENDAHULUAN
Barak pengungsian sifatnya darurat dan Karena pengungsian sifatnya darurat dan
tidak memiliki fasilitas yang memadai. temporer, maka barak pengungsian bertenaga
Peralatan rumah tangga yang dibawa para surya ini harus mudah dan cepat dibangun
pengungsi hanya peralatan yang penting saja, serta mudah dan cepat dibongkar. Kemudahan
yang ringan atau yang dibutuhkan untuk dan cepatnya membangun barak ini akan
survival. Pemerintah dan kalangan LSM mendukung respon yang harus cepat
sering memberi dukungan bagi kelangsungan sedangkan kemudahan membongkar adalah
hidup pengungsi. Perangkat yang penting sebagai upaya untuk respon yang cepat pada
bagi pengungsi dan bagi relawan pada bencana berikutnya di tempat lain. Barak
umumnya adalah peralatan untuk memasak, dengan kemampuan menyediakan listrik
penerangan, komunikasi dan peralatan tenaga surya ini bersifat portabel..
pendukung kesehatan.
2. KAJIAN LITERATUR
Persoalan yang baru disadari oleh para Beberapa penelitian mengenai penerapan
pengungsi setelah sampai di penampungan modul photovoltaic terintegrasi telah
umumnya adalah ketiadaan jaringan listrik. dilakukan. Penelitian ini pada umumnya
Jaringan listrik ini penting karena perangkat meneliti power peak dan efisiensinya. Karena
penerangan dan komunikasi membutuhkan pada umumnya penelitian dilakukan di
pasokan listrik. Energi listrik yang bisa negara-negara beriklim moderat-dingin maka
disediakan secara portabel pada umumnya diyakini bahwa aspek kelayakan di Indonesia
adalah dengan generator set yang cenderung lebih baik karena di Indonesia
menggunakan bahan bakar minyak agar bisa penyinaran matahari memiliki durasi yang
berfungsi. Pasokan bahan bakar minyak di jauh lebih lama.
lokasi (yang terkadang terpencil) menjadi
penting. Jadi ada ketergantungan pada sediaan Dari pembahasan penelitian terdahulu
bahan bakar minyak. Pengiriman bahan bakar bisa diamati bahwa insulasi dan ventilasi pada
minyak ke lokasi penampungan sering justru atap photovoltaic merupakan faktor yang
merupakan persoalan yang lebih berat. berpeluang untuk mengatasi pemanasan
Alternatif lain penyediaan energi listrik modul surya dan ruang (Brinkworth, 1997;
adalah dengan pembangkit listrik tenaga Wang, 2006; Guiavarch, 2007; Tonui, 2007;
surya (photovoltaic). Terapan energi listrik 2008). Di daerah tropik, insulasi dan ventilasi
tenaga surya memungkinkan pembangkitan pada atap photovoltaic untuk mencegah
dan konsumsi listrik di tempat yang sama, pemanasan yang tinggi pada modul surya dan
tidak diperlukan transmisi, tidak diperlukan ruang. Pemanasan pada modul surya akan
distribusi, dan tidak ada ketergantungan pada menurunkan power outputnya. Oleh sebab itu
jaringan listrik (grid). Pembangkit listrik penelitian yang dilakukan ini tetap difokuskan
tenaga surya adalah sistem pembangkitan pada output dan keintegrasiannya pada barak
listrik yang ekonomis dan kontinyu. Harga namun tetap mempertimbangkan ventilasi
pembangkit listrik tenaga surya adalah hanya yang terkait dengan tinjauan roof (atap)
harga perangkat kerasnya sedangkan energi
listriknya tersedia secara gratis. 3. METODE PENELITIAN
Dalam penelitian aplikasi fotovoltaic
Untuk terapan di lokasi pengungsian yang terintegrasi (Integrated photovoltaic
tidak terjangkau oleh jaringan listrik atau bila application) dikenal beberapa metode yang
rentang jaringan lebih dari 5 km, pembangkit lazim digunakan yaitu metode eksperimen
listrik tenaga surya lebih menguntungkan bila model, simulasi, studi lapangan dan metode
dibandingkan dengan generator dengan BBM. gabungan. Menurut Surakhmad, 1985,
Pembangkit listrik tenaga surya hanya eksperimen model bukan untuk
memerlukan investasi awal dan selanjutnya mendeskripsikan sesuatu tetapi menemukan
secara ideal tidak lagi memerlukan biaya, faktor-faktor penyebab dan akibat, atau
karena tidak ada komponen yang bergerak, interaksi antar variabel-variabel. Eksperimen
aus dan nyaris tidak memerlukan di laboratorium memungkinkan untuk
pemeliharaan. Kondisi seperti inilah yang dilakukan manipulasi variabel sesuai rencana
membuat listrik tenaga surya menjadi penelitian dan meminimalkan gangguan luar.
penting.
Penggunaan metode studi lapangan sering simulasi pelaku pengungsi anak-anak
tidak mampu mengontrol variabel tertentu diperankan oleh para siswa anggota Pramuka
sehingga tidak diketahui pengaruhnya pada sekolah yang bersangkutan. Ujicoba ini untuk
hasil pengukuran. Untuk mengatasi kesulitan memastikan kapasitas tenda barak untuk
tersebut digunakan kontrabalans, randominasi pelaku anak-anak laki-laki maupun
dan penggunaan replika atau model perempuan.
(Surakhmad, 1985).
Pengujian ke tiga dilakukan di lapangan
Metode gabungan digunakan dengan Pendem Kabupaten Malang dengan simulasi
melakukan lebih dari satu metode untuk pengungsian dengan peran pengungsi
menjawab pertanyaan penelitian. Hasil dari melibatkan anggota TNI AD. Pengujian ini
salah satu metode digunakan untuk untuk memastikan kapasitas tenda bagi orang
memvalidasi yang lain, misalnya yang dewasa dan simulasi aktifitas pengungsi yang
dilakukan oleh Fung (2008) yaitu simulasi diperankan oleh anggota TNI AD.
dan uji model untuk mengetahui kinerja
termal modul photovoltaic semi-transparan;
Guiavarch (2006) melakukan studi lapangan 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
dan simulasi untuk mengetahui efek Dari pengujian di lapangan, dihasilkan
pendinginan sel photovoltaic dengan spesifikasi 7 tipe prototip tenda barak dengan
konveksi udara, dan Brinkworth (1997) masing-masing diagramnya sebagai berikut:
melakukan simulasi dan eksperimen model
skala penuh untuk mengetahui celah aliran 1. Tenda anak laki-laki
udara yang digunakan dalam pendinginan Ukuran: Panjang 4,00 m; Lebar 4,00 m;
modul photovoltaic yang paling optimum. Tinggi Total 2,58; Tinggi ruang 2,00 m.
Modul Siemens M75 48 Wpeak. Fungsi:
Pentahapan Tidur. Kapasitas 12 anak
Penelitian sebelumnya telah
menghasilkan prototipe dan standar kegiatan
normal pengungsi di barak pengungsian.
Penelitian tahun sebelumnya juga
menemukan rata-rata harian dan tahunan
besaran energi listrik keluaran dari modul
surya. Data primer yang lebih rinci seperti
tegangan sirkuit terbuka (Voc) dan arus
hubung singkat (Isc) juga telah dimiliki oleh
peneliti, juga berasal dari penelitian
sebelumnya. Data ini penting sebagai salah
satu dasar perencanaan dan perancangan
prototip barak pengungsian berlistrik tenaga
surya terintegrasi multiguna untuk daerah
terpencil/bencana alam.Penelitian di tahun ke
2 ini adalah pengujian prototipe pada kondisi 2. Tenda anak perempuan
Ukuran: Panjang 4,00 m; Lebar 4,00 m;
sesungguhnya di lapangan.
Tinggi Total 2,58; Tinggi ruang 2,00 m.
Pengujian pertama dilakukan secara Modul Siemens M75 48 Wpeak. Fungsi:
outdoor di lab tenaga surya Jurusan Mesin Tidur. Kapasitas 12 anak
Unmer Malang. Pengujian ini untuk
mengkonfirmasi kebutuhan unit
pembangkitan dan penyimpanan energi
listrik.
6. Tenda Ronda
Ukuran: Panjang 4,00 m; Lebar 4,00 m;
Tinggi Total 2,58; Tinggi ruang 2,00 m.
Modul Siemens M75 48 Wpeak. Fungsi:
Ronda. Kapasitas 4 orang