You are on page 1of 32
BABI PENDAHULUAN Mengapa jasad hidup itu dikatakan hidup padahal terdiri dari benda atau senyawa-senyawa yang tidak hidup? Pertanyaan ini merupakan tantangan ilmu biokimia atau orang-orang yang mendalami ilmu tersebut untuk mendapatkan jawabannya. 1. LINGKUP BIOKIMIA Dulu biokimia dipandang sebagai cabang dari ilmu fisiologi, kesehatan/pengobatan dan ilmu kimia organik. Semenjak tahun 1940- an biokimia berkembang dengan pesatnya berkat perkembangan ilmu lain yang mampu menciptakan alat-alat analitik/penera yang sangat peka dan menghasilkan bahan-bahan pelacak isotopik sehingga memungkinkan para ahli untuk lebih mendalami dan dapat menerangkan fenomena-fenomena biologik. Ada tiga perkembangan yang menyebabkan biokimia diakui sebagai ilmu yang berdiri sendiri dan bukan lagi merupakan cabang ilmu lain. Pertama adalah pengakuan atas sistem multi enzim yang bertindak sebagai katalitis pada jalur metabolisme. Kedua ialah bahwa selama proses metabolisme terjadi perpindahan energi di dalam sel hidup. Ketiga ialah bahwa sifat turun menurun merupakan suatu proses biologik yang dapat diterangkan secara molekuler. Pada tahun terakhir dari abad ini, biokimia menyusup lebih jauh ke fenomena biologik yang fundamental antara lain: diferensiasi, asal mula hidup dan evolusi serta tingkah laku dan daya ingat jasad tingkat tinggi. Hasil yang dicapai oleh ilmu ini ternyata sangat mengagumkan sehingga sementara ahli berpendapat bahwa pada hakekatnya biologi 2 ‘a tidak lain adalah perist; ena biologik tidak Wwa yy “tan kimia, Fenomena biol vmninwi belaka. sn ale ekan seeara molekular ae ajay yang pa vaokimia bisa mencapal ) mend Apakah biokimia bist Iekul/senyawa yang tern : ‘at apaka pulan mo! a pakah kump ng mengadakan interaksi q, tahankan status hidupnya, mma, up setelah salir dan memper' di dalam ‘ H’+0H Tetapan keseimbangan: Keq= K (keseimbangan) {4 Jour] zq= K (keseimbangan) = +————~ 4 i H,O [H’], [OH] adalah kadar molar ion hidrogen dan ion hidroksida. Besarnya K keseimbangan tergantung pada suhu. Oleh karena kadar air tinggi sekali yaitu 55,5 M dan kadar ion-ionnya kecil sekali, 1x 107 7™M, maka kadar air di atas praktis tidak mengalami perubahan Ke X 55,5 M = [H*}; (OH Pada persamaan di atas kadar air dipandang tetap (55,5 M); perkalian tetapan kesetimbangan dengan kadar air, digantikan dengan Kw, adalah hasil konstanta disosiasi air yang besarnya pada suhu 25°C = 1,0 x 10", Dalam larutan asam, kadar ion H* tinggi dan kadar ion OH-nya sebaliknya rendah. Demikian sebaliknya dalam larutan basa kadar ion H’ nya rendah dan kadar ion OH nya tinggi. Salah saatu cara untuk menyatakan kadar ion H* sesungguhnya 7 adalah pH yang didefinisik: Sclog H'™ tidak perlu pakai ind ) sebagai —logiH"] cukup ditulis eks 10, 1,0x10°-7M. Reaksi biokimia berlangsung dalam media cair/air. pH cairan sangat menentukan reaktivitas senyawa yang terdapat di dalamnya- Karena itu maka perlu diterangkan secara singkat pengertian pH. 2. IONISASI ASAM KUAT DAN pH Suatu asam kuat misalnya HCl, dalam larutan akan mengion sempurna menjadi ion-ionnya sebagai berikut: HCI’ +H.0 > HjO +Cr m air tidak pernah dijumpai ion H’, karena begitu sesungguhnya dala Interaksi dengan molekul HO, penulisan yang lepas ion akan beri benar adalah HCl + H;,0 > Hs70 + Cl" i air. begitu pula untuk disosi: 18 kan bahwa derajat ionisasi HCI adalah in dalam larutan itu: dinyati empurna atau = 1. r tal sempurm a Soe diningkat dengan [IC], atau sebagai pH yang artinya -loglH1"], jadi Dalam hal ini dikatal = -log [H*] pH = log E (H"] Makin rendah keasaman suatu larutan maka pH-nya makin tinggi dan sebaliknya. Dengan perkataan lain pH merupakan ukuran kekuatan suatu asam, pH suatu larutan dapat ditera dengan beberapa cara antara lain dengan kertas indikator atau yang lebih teliti lagi dengan pH meter. 3. IONISASI ASAM LEMAH Dalam biokimia peristiwa ionisasi_ asam lemah lebih dipentingkan daripada_asam kuat. Ionisasinya tidak berlangsung sempurna seperti pada HCl, melainkan bolak-balik sebagai berikut: HA +H,0 HyO+A° HA H+" (asl) HA adalah simbol asam lemah, sedangkan A” ion dari asam itu. Dalam keadaan seimbang, artinya bahwa dalam satu satuan waktu, bagian asam yang mengion sama dengan bagian ion yang. membentuk Kembali menjadi molekul asam, maka tetapan keseimbangan dapat dituliskan, = x. - A) = AT (HA][H,0] 19 garena [HO] tetap dapat dituliskan Key [Hs] = Ky = UAT : [HA} nya ditulis Ky di atas dapat dilihat_ makin besar derajat di bawah satu. Sebagai untuk asam Daripersam jonisasinya makin besar pula K,-nya jauh contoh ialah: K, asam asetat besarnya 1,86 x 10° (t=25°C) 5 (cH.coony 7 **'° ngion hanyalah (1/1,86) * 10° nya kekuatan dah, Tiap 1 mol asam asetat yang me (menjadi ion-ionnya). Seperti_halnya pada kadar H’, asamnya dinyatakan sebagai pK, = log K. Asam dengan pK, ren derajat ionisasinya besar dan sebaliknya. Bila suatu asam dapat mengion se masing-masing tingkat nilai pK.-nyapun asam format: cara bertingkat, maka untuk berbeda seperti terlihat pada 1. HPO, B= HjO+HPO, pKu=21 2, Hypo” B= Hjo +HPOY pKa =72 3. ypox e2= HjO+POy pKaa = 12,7 Dari harga-harga pK-nya dapat diketahui bahwa derajat ionisasi makin ke bawah makin kecil- BAB IV KARBOILIDRAT 1. FUN Karbohidrat atau Sakarida mempunyai dua fungsi, yaitu sebagai sumber bahan bakar (energi) dan sebagai bahan penyusunan struktur Selatan Contoh karbohidrat yang tergolong dalam kelompok pertama adalah glukosa, pati dan glikogen, dan pada kelompok kedua adalah selulosa, kitin dan pektin. 2, KLASIFIKASI DAN TATANAMA Karbohidrat adalah polihidroksi aldehida atau polihidroksi keton, yang mempunyai rumus molekul umum (CH;O)n. Yang pertama lebih dikenal sebagai golongan aldosaan yang kedua adalah ketosa. Dari rumus umum dapat diketahui bahwa karbohidrat adalah suatu polimer. Senyawa yang menyusunnya adalah monomer-monomer. Dari jumlah monomer yang menyusun polimer itu, maka karbohidrat digolongkan menjadi: monosakarida, disakarida, trisakarida dan seterusnya sampai polisakarida, bilamana jumlah monomer yang menyusunnya berturut- turut adalah: satu, dua, tiga dan banyak. Untuk mudahnya biasanya lalu dibagi menjadi tiga golongan yaitu: monosakarida, oligosakarida mengandung 2 sampai 10 monomer dan polisakarida lebih dari sepuluh. 3. MONOSAKARIDA Monosakarida yang umum terdapat dalam alam ialah yang atom C-nya berkisar antara 3 sampai 7. Dengan jumlah atom C sebagai 24 pokok maka monosakarida ini terbagi menjadi golongan aldosa dengan nama aldo-friosa, aldo-tetrosa, aldo-pentosa dan seterusnya, bilamana jumlah atom C dalam senyawa itu berturut-turut adalah sebanyak tiga, empat, lima dan seterusnya. Golongan monosakarida yang kedua adalah kerosa dengan nama-nama berawalan keto, Masing-masing senyawa dalam masing-masing golongan di atas merupakan anggota deret sepancarannya. Di bawah ini digambarkan anggota deret sepancaran aldosa sebagai berikut: (dengan nama trivial). cHo | H—C—oOH | CHOU D-gliseraldehida cHO. CHO | | H—c—oH HO—C—H | | HC—OH H—C—OH | | CHOW CHZOH Decritosa D-tetrosa ee 2 CHO cHO | | ae ae HC—OH = HO-C_H | | HC—OH = H—C_—OH = HOCH HOCH | | | | aes H—C—OH H—C—OH H—C— OH | I CH,OH CH,OH CH,OH oe D-ribosa D-urabinosa D-silosa Dalisosa BABV PROTEIN 1. FUNGSI Protein mempunyai beberapa fungsi, lima di antaranya ialah sebagai: biokatalisator (enzim), protein cadangan, biomol petranspor bahan, struktur dan protektif. : ; Tetapi pada umumnya protein dikenal sebagai bagian dari makanan yang digunakan sebagai pengganti jaringan Sel. 2. KLASIFIKASI DAN TATANAMA Protein dapat diklasifikasikan atas dasar beberapa kriteria misalnya: fungsinya, kelarutan, konformasi dan lain sebagainya. Atas dasar, fungsi protein dibagi menjadi golongan: enzim, protein cadangan, protein trnaspor, protein kontraktil, toxin, hormon dan struktural. Atas dasar kelarutannya dalam zat pelarut tertentu maka protein dibagi menjadi: 1) albumin, 2) globulin, 3) prolamin, dan 4) glutelin, Bila ditinjau dari sudut konformasinya maka protein bisa dibagi menjadi dua golongan yaitu: bentuk serabut atau benang (fibrous) dan globular. Dari segi struktur protein dibagi menjadi: 1. Struktur Primer (hal. 50), 2. Struktur Sekunder (hal 52) 3. Struktur Tersier (hal. 53) 4. Struktur Kuartener 41 sAM AMINO protein yang diisolasi dari sel hidup ada beratus-ratus. Se: ipa mengandung, unsur-unsie C,H. N, dan O dan hampir semua : ‘jung 8. Beberapa protein juga menandung P, Fe, Zn dan C Milamana protein itu dihidrolisis dengan bantuan asam maka spit ada aa auino. yang jumlahnya tergantung dari panne tasijerat motekul dan lain-lain, Fenis asam amino yang unum cavehat dalam alam ada 20, delapan Wingga sepuluh dt antaranya tens dalam asam amino ésensial. Asam-asam tersebut harus ada wergepangan hewan tingkat tinggi dan cukup untuk dapat mendukung slam fpuhannya. Hewan-hewan tersebut tidak dapat_mensintesis freasam amino esensial. eam amino merupakan satuan penyusun protein. Berdasarkan vamos bangunnya asam amino dapat dipandang sebagai turunan assim rurpoksilat, yang satu atom hidrogennya digantikan oleh gugus amino BINH). Pada umumnya gugus itu terikat pada atom C alfa, dengan Cagun molekul umum adalah sebagai berikut: en me asal a R—CH,;—CH;—CH—COOH NH disingkat lagi: oe a R Asam amino yang bangun molekulnya tertera div atas sebenarnya bermuatan ganda, rerupakan ion zwitter. Peristiwa 04 dibuktikan dati tingginya titik lebur Kristal asam amino, tetapan dielektrika yang atif tinggi dan lain-lain. " Sebagai ion dipolar asam tersebut pada umumnya mempuygj dua atau lebih pK’ seperti terlihat dalam tabel di bawah i Tabel V-1. Nilai pK’ beberapa asa amino. — pk" pk” pk’ gugus karboksil amino gugus R Glisin 2,34 9.6 - Alanin 2.34 9.69 - tironin 2,20 91 - lisin 2.18 8,95 10,53 arginin 217 9,04 12,48 a. glutamat 2.19 9.67 4,25 *) Suhu 25°C Asam amino tidak larut dalam eter. Dalam air menampakkan struktur kutub ganda sebagai berikut: a ee =——_= eae -Ht NH; “NH3 NH; lon zwitter +H* a “NH Kelarutannya dalam air pada umumnya paling kecil pada pH antara 4,8—6,3 atau dapat dikatakan kadar ion kutub ganda yang paling kecil terdapat pada pH tersebut di atas. Daerah pH tersebut di atas dinamakan daerah isolistrik atau ‘soionik. Pada daerah ini asam amino tersebut akan mengendap. BAB VI LIPIDA 1. FUNGSI Lipida mempunyai beberapa fungsi di antaranya ialah sebagai: 1) komponen struktural membran, 2) sumber energi, 3) lapisan pelindung dan 4) vitamin dan hormon. 2. KLASIFIKASI DAN TATANAMA, Pada umumnya klasifikasi lipida didasarkan atas kerangka dasarnya dan dibedakan menjadi lipida kompleks dan lipida sederhana Golongan pertama dapat dihidrolisis sedangkan golongan kedua, tidak dapat dihidrolisis. 3. LIPIDA KOMPLEKS Lipida ini dibagi menjadi: a) «riasil gliserol, b) fosfolipida, ©) sfingolipida dan d) tilin. 56 ng i i siserol WI plserol e : Toston sliserol —3—P singosin kohol non-polar dengan berat mol net Kerangka dasar Terpena Gisoprena) Steroida (asam asetat, asam mevalonat) Triasil gliserol Nama lain untuk golongan senyawa ini adalah lemak netral dan rrigliserida. Senyawa golongan ini terdiri dari gliserol dan tiga molekul asam lemak yang terikat secara ester. o ° ul i CH; —O— C — Cyl I HC —O —C— Cras H-C —O—C—cyH; Il I 0 ee Ci oO Clb =O —C ~C,)Hys cH Oo" C— chats Y ° Senyawa ya a Bliscrol dane ne Perma (kiri).bilamana. dihidrotisis menghasilkan sliserol dan ten ice sam lemak, sedangkan yang kedua, menjadi a jenis asam lemak. Reakei ang kedua, berlangsung scbapai berikue Reaksi umum hidrolisis trigliserida ° cH, -O — crLon R,COOH I cH-O— i — R2 —>+CHOH +R,COOH +H20 | CH,OH R3;COOH Cl, 0 —C— Ry oO Trigliserida Gliserol_ Asam lemak Asam lemak. Asam lemak yang ada dalam alam dapat dikelompokkan atas dasar jumlah atom C, taraf kejenuhan dan tingkat esensialitasnya. Pengelompokkan atas dasar jumlah atom C dapat dilihat pada tabel berikut Asam lemak yang tergolong dalam asam lemak esensial antata lain adalah asam linoleat dan linolenat. ‘Tabel VI. 2. Asam lemak yang umum terdapat dalam alam. Jumlah ‘Nama atom | Ru ms ur motel harbor trivial sistematika 2 asam asetat ‘sam binoat ‘CH,COOH 4 asam butirat asam tetranoat CHYCH),COOH 6 sam kaproat asam heksanoat CHy(CH,)COOH 8 asam kaprilat ‘asam oktanoat (CHy(CH.)COOH 10 asam kaprat asam dekanoat CHYCH),COOH 12 asam laurat asam dodekanoat CH\(CH,)(COOH 14 asam miristat asam tetradekanoat CHy(CH,),,COOH 16 asam palmitat sam heksadekanoat — CH3(CH,),COOH 18 asamstearat asam oktadekanoat —- CHx(CH,)«COOH 20 _asam arakidat asam eikosanoat (CH\(CH,)\¥COOH _ 7) emeniide ei OO BAB VII ASAM NUKLEAT 1. FUNGSI Asam nukleat berfungsi sebagai penyimpan sifat : keturunan, penyimpan energi dan beberapa di antaranya bekerja sebagai ko-enzim, 2, KLASIFIKASI DAN TATANAMA Senyawa ini adalah suatu polimer. Satuan penyusunannya disebut mononukleotida. Oleh karena itu asam nukleat juga dinamakan polinukleotida. 3. MONONUKLEOTIDA DAN BAGIAN-BAGIANNYA Bagian dari senyawa ini adalah basa nitrogen, gula yang beratom C sebanyak 5 buah dan asam fosfat. Semua bagian dihasilkan dari hidrolisis mononukleotida. Ada dua basa nitrogen pokok yaitu pirimidin dan purin. 7 < oi Be: ie oe NI SC—N7 | | \ HC2 6CH HC2 4C_ 8CH ~ Cee 2 a s aN pirimidin purin Tiga turunan pirimidin yang won terdapat dalam nukleotida, yaitu urasil, timin, dan eitosin. Sedang dua yang lain citosin dan 5-OH citosin jarang terdapat. o : . a z 7 Nw cH ay gH ay Sc cHy 1 1 oe So 2 a : 7 : ee ee Senyawa turunan purin yang umum terdapat adalah adenin dan guanin. Di samping itu masih ada yang jarang antara lain 2-metil adenin dan L-metil guanin. ° 7 ie i ce N 6 oN ZN ey — ~ ee a — h o HC, c ea H adenin (A) guanin (@) BAB VIII NERGI BIOKIMIA DAN SIKLUS ATP Salah satu ciri hidup yan; ii ig dapat diidentifikasi dari nidop ialah a aapunnga ae fee sel atau jasad a * im gi Heefringnya. Sel fotosinttk dapat eats cnegh da sat mata = ei mendapatkan energinya dari senyawa organik yang berada div sckelilingnya dan sel-sel_ ki a nerginya dari senyawa anorganik. Se Energi yang disari dari lingkungannya itu diubah dan disimpan dalam Adenosin Tri fosfat, ATP, yang pada waktunya disalurkan ke proses yang membutuhkan energi. 1. SIKLUS ADENOSIN TRIFOSFAT ‘Adenosin tri-fosfat adalah senyawa yank termasuk dalam golongan mononukleotida, yait salah satu monomer dalam asam nukleat. Senyawa ini untuk pertama kali diketemukan oleh C. Friske dan Y. Subbarow di ‘Amerika Serikat dan Lohmann di Jerman pada tahun 1929, Oleh O. Warburg dan O- Meyerhof dinyatakan bahwa senyawa tersebut terbentuk pada proses pemecahan anaerobik glukosa menjadi asam laktat dalam jaringan otot- : : H. ee (Denmark) dan V- Belitzur (Uni Soviet) dapat membuktikan bahwa ATP juga timbul dari ADP dalam suatu proses yang dinamakan fosforilast oksidatif| ' a ee fe MN. Lyubimova menjelaskan bahwa ous dinidrotisis- menjadi. ADP_ oleh miosin dalam suatu ae yang membutuhkan energi. Kemudian juga diketahui pula ole para 82 sebagai senyawa yang dapat ini dipecah lebih bahwa ATP mempun fungsi mengaktifkan glukosa sebelum senyawa terakhir lui proses glikolisis. ri hasil penemuan para abli tersebut di atas, mal Lippmann (pada tahun 1940) berhasil disusun sebuah si menggambarkan perjalanan dan fungsi ATP dalam sel hidup. dikenal sebagai Siklus ATP, sebagai berikut: NTE oleh Frits lus. yang Klus itu bahan makanan| oa) 4 i bio- kerja ae sintesis mekanik transpor & 3 H,0 + energi [ADP + P) Gambar VILL. Transfer energi dalam sel heterotropik Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa bahan makanan (bahan bakar) melalui sebuah proses respirasi (tidak selalu) dengan bantuan oksigen udara, dibebaskan cnerginya yang kemudian oleh sel digunakan untuk membentuk ATP dari ADP. ADP +P —4—> arp EA energi Proses tersebut di atas adalah fosforilasi oksidatif. _ Energi yang digunakan untuk menempelkan P dan ADP Jumlahnya cukup besar. Energi ini pada waktunya dapat disalurkan dan 83 i Kk proses yang synakan untuk PFOSeS YANE Membutubka Fe kanik, Kerja transpor da Minne seperti biosinte: eee ai dt y Proses per ane fersimpan di dalam ATP. tadi berlangsung, men an energi sek & melalui proses energi ATP + Hy +H,0 7 ADP +P. yang dipautkan dengan proses aktivasi misalnya: ATP ADP glukosa NZ, nies —6-P (F. Cori dan G.T. Cori) App dan P yang bebas itu dengan bantuan energi yang berasal dari bahan makanan dapat disintesis kembali menjadi ATP. Demikianlah proses pembongkaran dan pembentuk ATP berlangsung, sinambung dalam sel hidup. 2, ENERGI BEBAS Bagian energi dari bahan makanan yang dapat digunakan untuk melakukan kerja seperti biosintesis (kerja kimia), transpor aktif (kerja osmotik), kontraksi muskular (kerja mekanik) dan lain-lainnya disebut energi bebas, yang disingkat dengan F (free) atau G = Gibss. Dalam ilmu biokimia energi bebas didefinisikan sebagai: bagian dari energi suatu sistem yang dapat digunakan untuk melakukan kerja pada suhu, tekanan, dan volume tetap. : Bila suatu sistem berubah dari satu ke lain keadaan_ maka letjadilah perubahan energi bebas yane ‘akan mencapai_ minimum apabila sistem tersebut mencapai keseimbangannya. vg __ Sebagai contoh ialah satu sistem yang berbentuk Saft cea Kimia yaitu zat A yang, berubah menjadi zat B. Pada perv ‘erjadilah perubahan energi bebas yan& 84 ing-masing adalah energi bebas zat A dan zat p jadi hal yang sama apabila dua jenis zat, misainy. berubah | menja © dan D dan ane harga Fx dan F, ma Demikianlah akan te 3 A dan B, bereaksi di me kemudian mencapai keadaan seimbang: aA + bB <= cC+dD alah jumla lekul yang terlibat dala a, b,c, dan d masing-masing adalah jumlah mol a bat datam reaksi, maka perubahan energi bebas pada suhu dan tekanan tea, adalah: [cf pF AF = AF’ +RTIn eae [al BB] A perubahan energi bebas standar (AF°) [] menyatakan konsentrasi zat R _ tetapan gas universal = 1,98 kal/mol/°K T suhu absolut (dalam derajat Kelvin) Pari persamaan di atas dapat diketahui bahwa perubahan energi bebas itu terdiri dari dua suku. Yang pertama ialah AF° yang harganya Pasti untuk satu reaksi tertentu dan yang kedua harganya bervariss tergantung dari perbandingan konsentrasi Perubahan energi bebas zat A dan B menjadi zat C dan D mula Tuula besar kemudian mengecil dan pada keadaan reaksi ite meneapai keadaan setimbang maka AF = 0. 7 {chp} O=AFP + RT InP AF = rin {Ch IDE RT RPP BAB IX ENZIM 1. SEJARAH Enzim adalah protein yang khusus disintesis oleh sel hidup untuk mengkatalisis reaksi yang berlangsung di dalamnya. Oleh karena reaksi itu banyak sekali maka biokatalisator yang dibentuk jumlah maupun jenisnya tak terhitung banyaknya. Kata enzim berasal dari “en zyme” yang berarti dalam ragi (yeast), mulai dipakai semenjak tahun 1877. Sebelum itu telah dikenal diastase (1833, A. Payen dan J. Persoz), pepsin (1836, T. Schwan) dan emulsin (J.V. Liebig dan F. Wohler 1837) yang masing-masing adalah senyawa organik yang dapat menghidrolisis pati, protein dan glikosida. Pada tahun 1866 Louis Pasteur mendapatkan bahwa cairan anggur bergula dapat mengalami perubahan menjadi alkoholk dan CO: leh Karena adanya ragi yang tumbuh di dalamnya. Oleh karena itu Pasteur memastikan bahwa yang menyebabkan peristiwa “fermentasi” itu adalah suatu zat yang dikeluarkan oleh ragi. Zat itu berhubungan erat dengan kehidupan jasad tersebut. Pasteur menyebutnya “organized ferment™ untuk. membedakannya dengan diastse, pepsin dan emulsin yang dinamakannya “unorganized ferment’ Pada tahun 1897 E. Buchner dapat mengekstrak zat yang terdapat 4i dalam ragi yang selanjutnya senyawa itu dapat_melangsungkan fermentasi alkohol tanpa berhubungan dengan strukt, sel eae sendiri. Den; rhasilnya pekerjaan isolasi ini maka ada lagi Perbedaan Ce a ilah ae dikemukakan oleh L. Pasteur di atas, 92 2. KLASIFIKASL DAN TATA NAMA Dasar untuk mengklasifikasikan enzim ada beberapa yaitu: atas nama substrar yang dikatalis, nama jasad hidup yang an enzim, dan jenis reaksi yang dikatalisi *Contoh yang pertama ialah: sakarase, proteinase; yang kedug misalnya papain, fisin, danlain sebagainya. Dasar klasifikasi yang ampai saat ini digunakan secara resmi adalah, jenis reaksi yang ikatalisis oleh enzim. Untuk membedakan jenis enzim dalam | golongan dipergunakan nama substrat. : Walaupun tatanama yang terakhir itu telah disepakati bersama namun terdapat beberapa kelemahan, antara lain menjadi panjangnya nama enzim ertentu. Tidak jarang para ahli lebih menyukai nama trivial enzim daripada harus menyebutkan nama_ sistematiknya (tripsin, papain, dan! la Atas dasar jenis reaksinya maka enzim dibagi menjadi 6 golongan yaitu: 1) oksidoreduktase, 2) transferase, 3) hidrolase, 4) liase, 5) isomerase dan 6) ligase. Tiap jenis reaksi dikatalisis oleh sejumlah enzim yang berbeda dengan substrat yang berbeda pula seperti tampak pada pembagian sub- golongan di bawah ini. me Oksidoreduktase Golongan enzuim oksidoreduktase dibagi menjadi 5 sub- golongan mengkatalisis substrat yang bergugus fungsional:>CHOH; >C=0; >C=CH— = S>CH—NH:dan = >CH—NH— Tranasferase Pada golonngan enzim transferase ini dijumpai 8 sub-golongan. Beberapa di antaranya adalah enzim yang memindahkan gugus: rkarbon satu; aldehidik atau ketonik; asil: fosfat dz oe nik; asil; fosfat dan gugus yang BABX METABOLISME i ys jadi di dalam se nabul ia dan energi yang terjadi sel Semua perubahan kimia oa Eu rere aed hidup atau Karena kegiatannya, i a yang dimaksud diatas meliputi: 1) mengekstraksi energi dari bahan makanan dan/atau sinar matahari dan menguahnya meniaai Penta energi lain, 2) mengubah senyawa yang eee i alam baka makanan menjadi senyawa yang diperlukan dan 3) mengurai dan membentuk biomolekul yang diperlukan bagi seInya. 1. SIKLUS KARBON, OKSIGEN, dan NITROGEN Atas dasar kemampuan suatu sel untuk menyusun kerangka Karbon dan menggunakan energi maka jasadd hidup bisa digolongkan menjadi khemoorganotrop, khemo-litotrop, foto-organotrop dan foto- litotrop. Arti organo di sini ialah bahwa sel mendapatkan atom C-nya dari senyawa organik, senyawa dalam bentuk lebih tereduksi dan kompleks. Litotrop berarti sel yang bisa menggunakan senyawe sederhana bukan organik, untuk menyusun kerangka karbonnya. Khemo dan foto masing-masing berarti energi yang dipergunakan untuk menyusun kerangka dasar berasal dari oksidasi senyawa kimia, dan anatar lain dari sinar matahari. say eetdasarkan sejarah terjadinya bumi, pada waktu atmosfer udara tidak mengandung oksigen dan lautan mengandung banyak bahan co ae kehidipan yang persama adalah golongan sel ane ; a a int enggunakan bahan organik sebagai ar cere Srangka karbon. Barulah kemudian disusul dengan yang menggunakan COs, yang antara lain dihasilkan heterotropik 4 ri sinar matahari. Cae foto-litotropik ini menghasilkan senyawa organik dalam Set poduksi dan mengandang enerEl potensial yang lebih tinggi jada Enya dasar mulamule Senyawa organik — yang uit jg enerzi itu selanjutnya dapat dimanfaatkan oleh sel/jasad eos fertrop. Dari keterangan di atas dapatlah dikatakan bahwa sel wu jam sl heteotropiksaling memberikn makan. Hubungan cose dinammakan sintropi, yang, dapat dilukiskan ke dalam spar X.1 di bawah ini. injau dari perubahannya, unsur yang penting yang terdapat jam bahan seperti unsur C, O dan N membentuk sebuah siklus iGambar X.1 dan X.2). cee solar/matahari sel foto- = il Gambar X.1. Siklus karbon dan oksigen

You might also like