You are on page 1of 58

BAB I

PENGERTIAN DAN BATASAN

1.1. Latar Belakang dan Pengertian


1.1.1. Latar Belakang
Pelayanan kesehatan adalah upaya yang diselenggarakan oleh suatu
organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan
menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat.
Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang
dapat memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan sesuai dengan
tingkat kepuasan rata rata penduduk, serta yang penyelenggaraannya sesuai
dengan kode etik dan standar pelayanan profesi yang telah ditetapkan.
Pelayanan laboratorium merupakan bagian integral dari pelayanan
kesehatan yang diperlukan untuk menunjang upaya peningkatan kesehatan,
pencegahan dan pengobatan penyakit serta pemulihan kesehatan.
Pelayanan laboratorium merupakan komponen penting dalam
pelayanan kesehatan, karena hasil pemeriksaan laboratorium digunakan untuk
penetapan diagnosis, pemberian pengobatan dan pemantauan hasil
pengobatan serta penentuan prognosis. Oleh karena itu, hasil pemeriksaan
laboratorium harus terjamin mutunya.
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka di Instalasi Laboratorium Klinik
Rumah Sakit Umum Daerah Nganjuk perlu menyusun Pedoman Pelayanan
Laboratorium Klinik dan Bank Darah yang merupakan pedoman bagi semua
pihak dalam tata cara pelaksanaan pelayanan yang diberikan ke pasien pada
umumnya dan pasien laboratorium Rumah Sakit Umum daerah Nganjuk.
1.1.2. Pengertian
Instalasi laboratorium klinik adalah unit kerja di bawah instalasi
laboratorium terpadu yang meyelenggarakan pelayanan Laboratorium Klinik
dan Bank Darah. Laboratorium Klinik adalah laboratorium yang memberikan
pelayanan pemeriksaan sampel/bahan sediaan yang akan diuji untuk

1
membantu menentukan diagnosa dari penyakit tertentu. Pelayanan
pemeriksaan spesimen meliputi di bidang hematologi, kimia klinik,
imunoserologi, urinalisis, mikrobiologi dengan menggunakan peralatan dari
sederhana sampai yang otomatis.
Bank Darah Rumah sakit merupakan suatu unit pelayanan di rumah
sakit yang berada dibawah instalasi laboratorium klinik, bertanggungjawab
atas tersedianya darah untuk trasnfusi yang aman, berkualitas dan dalam
jumlah cukup untuk mendukung pelayanan kesehatan di rumah sakit. Fungsi
BDRS sebagai pelaksana dan penanggungjawab pemenuhan kebutuhan darah
untuk trasnfusi di rumah sakit sebagai bagian dari pelayanan rumah sakit
secara keseluruhan.

1.2. Landasan Hukum


1. UU Nomor 23 tahun 1992 TENTANG KESEHATAN
2. UU Nomor 22 tahun 1999 TENTANG PEMERINTAH DAERAH
3. Peraturan Pemerintah nomor 32 tahun 1996 TENTANG TENAGA
KESEHATAN
4. Peraturan Pemerintah nomor 25 tahun 2000 TENTANG
KEWENANGAN PEMERINTAH DAN KEWENANGAN PROPINSI
DAERAH OTONOM.
5. Keputusan Presiden nomor 177 tahun 2000 TENTANG SUSUNAN
ORGANISASI DAN TUGAS DEPARTEMEN, SEBAGAIMANA
TELAH DIUBAH TERAKHIR DENGAN KEPUTUSAN PRESIDEN
NOMOR 82 TAHUN 2001
6. Keputusan Presiden nomor 102 tahun 2001 TENTANG
KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, KEWENANGAN, SUSUNAN
ORGANISASI DAN TATA KERJA DEPARTEMEN.
7. Departemen Kesehatan tahun 2008 tentang Pedoman Praktik
Laboratorium Kesehatan Yang Benar
8.

2
1.3. Tujuan Pelayanan Instalasi Laboratorium Klinik
1.3.1. Tujuan Umum
Pelayanan laboratorium klinik bertujuan untuk memberikan pelayanan
yang bermutu dalam menunjang upaya peningkatan, pencegahan maupun
pemulihan kesehatan.
1.3.2. Tujuan Khusus :
1. Penggunaan peralatan laboratorium yang terkini dengan tarif
terjangkau masyarakat.
2. Pemberian pelayanan laboratorium yang bermutu dan akurat.
3. Penyelenggaraaan pelayanan laboratorium dengan memperhatikan
unsur keselamatan petugas, pasien, dan masyarakat

1.4. Ruang Lingkup Pelayanan


Ruang lingkup pelayanan Instalasi Laboratorium Klinik RSUD
Nganjuk meliputi :
1. Pelayanan Laboratorium Rawat Inap
Pelayanan laboratorium rawat inap merupakan pelayanan laboratorium
pasien yang dirawat di ruang perawatan Rumah Sakit Umum daerah
Nganjuk yang memerlukan pemeriksaan laboratorium.
2. Pelayanan laboratorium Rawat Jalan.
Pelayanan laboratorium rawat jalan merupakan pelayanan laboratorium
pasien dari unit gawat darurat, poli rawat jalan dan unit hemodialisa di
Rumah Sakit Umum Daerah Nganjuk. Pelayanan laboratorium rawat jalan
juga melayani pemeriksaan laboratorium dokter luar RSUD Nganjuk, Lab
swasta / RS swasta dan permintaan pasien sendiri

3
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

2.1. Kualifikasi Sumber Daya Manusia


Kegiatan di instalasi laboratorium klinik harus dilakukan oleh petugas
yang mempunyai kualifikasi pendidikan dan pengalaman yang memadai,
serta memperoleh/memiliki kewenagan untuk menjalankan tugas di bidang
yang menjadi tugas dan tanggungjawabnya.
Kualifikasi petugas di instalasi laboratorium klinik sebagaimana pada
tabel dibawah ini.
Tabel Kualifikasi Sumber Daya Manusia Di Instalasi Laboratorium Klinik
Kualifikasi Jumlah
Jumlah
No Nama Jabatan Pendidikan/ Sertifikat Kebutuhan Yang
Kekurangan
pengalaman Pelatihan Ada
Workshop
Ka Instalasi Spesialis
1. Managemen
Laboratorium Patologi 1 1 0
1 Laboratorium
Klinik Klinik
Klinik

4
Workshop
Residen
Koordinator Managemen
2. Patologi 1 1 0
Pelayanan Laboratorium
Klinik
Klinik
Workshop
Koordinator Spesialis
Managemen
3. Perencanaan dan Patologi 1 1 0
Laboratorium
Pengembangan Klinik
Klinik
Koordinator Pelatihan
SMA/
4. Pengabdian Komunikasi 1 1 0
sederajat
Masyarakat efektif
D3 Analis
Koordinator Pelatihan
Kesehatan /
5. Informasi Dan Komunikasi 1 1 0
D3
Pemasaran efektif
Keperawatan
Spesialis
Patologi
Workshop
Koordinator Klinik/
6. Bank Darah 1 1 0
Bank Darah Residen
Rumah Sakit
Patologi
Klinik

D3 Analis
Penanggungjawab Kesehatan /
7. - 1 1 0
Keuangan D3
Keperawatan
D3
Administrasi
Keperawatan/ Menguasai
8. Instalasi 1 1 0
SMA SIMRS
Laboratorium
Sederajat
Spesialis
Patologi Simposium
Dokter
Klinik/ Patologi
9. Penangungjawab 2 2 0
Residen Klinik/ PKB
Laboratorium
Patologi Patologi Klinik
Klinik
Pelatihan
Pemeriksaan
Sub Koordinator D3 Analis Mikroskopis
10. 1 1 0
Tehnis Medis Kesehatan Tuberculosis
Petugas Lab
RS
Sub Koordinator
Pelatihan
Reagen dan D3 Analis
11. Logistik 1 1 0
Sarana Prasaranan Kesehatan
Rumah Sakit
(Logistik)

5
Pelatihan Bank
Sub Koordinator D3 Analis
12. Darah Rumah 1 1 0
Bdrs Kesehatan
Sakit
Sub Koordinator D3 Analis
13. - 1 1 0
SDM Kesehatan
Workshop
Sub Koordinator D3 Analis
14. Pemantapan 1 1 0
Mutu kesehatan
mutu lab
Pelatihan
Sub Koordinator pelayanan
Rawat Jalan, D3 Analis prima
15. Rawat Inap & 1 1 0
kesehatan Pelatihan
Sampling komunikasi
efektif
Pelatihan
Sub Koordinator
pembuatan
Hematologi dan D3 Analis
16. Hapusan Darah 1 1 0
Faal koagulasi Kesehatan
Tepi untuk
tenaga analis
Pelatihan
Sub Koordinator Pemeriksaan
D3 Analis
17. Kimia & Hiv Untuk 1 1 0
Kesehatan
Imunoserologi Tenaga
Laboratorium
Pelatihan
Sub Koordinator Tuberkulosis
Mikrobiologi, D3 Analis Nasional
18. 1 1 0
Sekresi Dan Kesehatan Bagi Pelatih
Ekskresi Tenaga Lab
Tb
Analis PelaksanaD1 Transfusi Pelatihan
19. Tehnis BDRS D3 Analis Bank Darah 5 1 4
Kesehatan Rumah sakit
Administrasi D3 Pelatihan
BDRS Keperawatan Bank Darah
20. Rumah sakit 2 1 1

Petugas D3 Pelatihan
Sampling Keperawatan flebotomi 4
21.
D3 Analis
Kesehatan
Analis Pelaksana D3 Analis Pelatihan
22. Kesehatan kompetensi 4
Analis
23. Pramu Ruang SMU/SMP Pelatihan K3 2 2 0

6
JUMLAH 31

2.2. Distribusi Ketenagaan


Pola pengaturan ketenagaan Instalasi Laboratorium yaitu
1. Untuk dinas pagi :
Jam dinas dari jam 07:00 wib s/d jam 14:00 wib
Yang bertugas sejumlah 13 ( Sebelas ) orang ;
Kategori :
a. Kepala Instalasi
b. Dokter penanggungjawab laboratorium
c. Koordinator Laboratorium
d. Pelaksana Serologi/Imunologi dan Mikrobiologi
e. Petugas Sampling
f. Pelaksana Hematologi
g. Pelaksana Kimia
h. Pelaksana BDRS
i. Administrasi BDRS
j. Administrasi laboratorium
k. Pramu Ruang
2. Untuk dinas sore :
Jam dinas 14.00 = 21.00 wib
Yang bertugas sejumlah 3 (tiga) orang,
Kategori :
a. Pelaksana
b. Administrasi
3. Untuk dinas malam :
Jam dinas dari jam 21:00 wib s/d jam 07:30 wib
Yang bertugas sejumlah 2 (dua) orang
Kategori :
a. Pelaksana
a. Supervisor

7
Kegiatan supervisi dilakukan oleh koordinator laboratorium sesuai
jadwal

2.3. Pengaturan Jaga


2.3.1. Pengaturan Jaga Dokter Penangungjawab Laboratorium
Pengaturan jaga dokter penanggungjawab laboratorium (DPL) di buat oleh
koordinator pelayanan berdasarkan uraian tugas seperti
1. Dokter penanggungjawab laboratorium terbagi atas dua uraian tugas yaitu
a. Validasi hasil pemeriksaan dan konsulan
b. Pembacaan hapusan darah tepi dan monitoring QC harian
2. Jadwal jaga bergantian sesuai uraian tugas selama 1 minggu sekali
2.3.2. Pengaturan Jaga Dokter Penangungjawab Laboratorium
Pengaturan jaga analis pelaksana dan petugas sampling sebagaimana
berikut ini
1. Pengaturan jadwal dinas pelaksana analis dibuat oleh Koordinator
laboratorium dan disetujui serta ditandatangani oleh Penanggung Jawab
Laboratorium.
2. Jadwal dinas dibuat untuk jangka waktu satu bulan dan direalisasikan ke
analis pelaksana laboratorium setiap satu bulan.
3. Untuk tenaga analis yang memiliki keperluan penting pada hari tertentu
maka analis tersebut dapat mengajukan permintaan libur pada buku
permintaan. Permintaan akan disesuaikan dengan kebutuhan tenaga yang
ada ( apabila tenaga cukup dan berimbang serta tidak mengganggu
pelayanan maka permintaan disetujui ).
4. Jadwal dinas terbagi atas dinas pagi, dinas sore, dinas malam, libur dan
cuti. Apabila analis yang berdinas karena sesuatu hal/ berhalangan
sehingga tidak dapat berdinas sesuai jadwal yang telah ditetapkan
(terencana ), maka analis tersebut harus memberitahu koordinator
laboratorium. Koordinator laboratorium akan mencari tenaga analis
pengganti yaitu analis yang libur, analis yang berdinas pagi keesokan
harinya. Atau kesanggupan tenaga analis yang lain.

8
2.4. Pendidikan dan Pelatihan
Pendidikan dan latihan tenaga laboratorium merupakan hal yang
sangat penting. Pendidikan dan latihan tenaga harus direncanakan secara
berkelanjutan dan berkesinambungan serta dilaksanakan dan dipantau.
Pendidikan dan pelatihan tenaga laboratorium dapat dilakukan dalam
bentuk:
1. Formal
2. Informal
3. Bimbingan teknis
Pendidikan dan pelatihan dapat dilakukan baik secara internal maupun
eksternal laboratorium

BAB III
STANDAR FASILITAS

9
3.1. Denah Ruang

Ruang
Kimia
klinik

Ruang
Imunologi

10
3.2. Standar fasilitas
1. Fasilitas dan Sarana
Laboratorium Rumah Sakit Umum daerah Nganjuk berlokasi di lantai I
dan di lantai II dekat dengan gedung radiologi, yang terdiri dari:
a. Lantai 1
Ruang Pendaftaran, Biliing system
Ruang Sampling
Ruang Penerimaan sampel dan LIS serta Barcode
Ruang Tunggu
b. Lantai 2
Ruang Hematologi
Ruang Kimia Klinik
Ruang Imunologi
Ruang Urinalisa
Ruang Ka. Instalasi

11
Ruang Administrasi
Ruang Khusus Petugas
Ruang Petugas
Gudang Reagen
Gudang Arsip
Toilet
2. Peralatan
Peralatan yang tersedia di Laboratorium mengacu kepada buku pedoman
pelayanan laboratorium departemen Kesehatan RI untuk penunjang
kegiatan pelayanan terhadap pasien laboratorium.
Alat alat yang ada di laboratorium :
Daftar Inventarisasi Peralatan di Instalasi Laboratorium Klinik
NO NAMA ALAT MEREK JUMLAH KEPEMILIKAN KONDISI PEMAKAIAN
1 BS 380 Mindray 1(satu) PT. Multimedilab Baik Dipakai
2 XL 600 ERBA 1(satu) PT. Hanjuang Baik Dipakai
3 Mini Vidas Biomeriux 1(satu) RSUD Nganjuk Baik Dipakai
Centrifuge
4 5702 Ependrof 1(satu) RSUD Nganjuk Baik Dipakai
Centrifuge HC- 1 Baik, 1 Dipakai,tidak
5 Hansin 2(dua) RSUD Nganjuk
16A rusak dipakai
6 Roller 20 1(satu) RSUD Nganjuk Baik Dipakai
7 UF-500 i Sysmex 1 (satu) RSUD Nganjuk Baik Dipakai
8 R-300 Combostik 1(satu) RSUD Nganjuk Baik Dipakai
Miditron
9 Roche 1 (satu) RSUD Nganjuk Baik
Junior II Tidak dipakai
10 PIMA Alere 1(satu) RSUD Nganjuk Baik Dipakai
1 RSUD
Nganjuk/1 PT.
11 XS-800 i Sysmex 2(dua) Saba Baik Dipakai
12 CA-600 Sysmex 1(satu) RSUD Nganjuk Baik Dipakai
PT. Arvi Ernes
13 Solea 100 Biolabo 1(satu) Utama Baik Dipakai
14 Roller Mixer Digisystem 1(satu) RSUD Nganjuk Baik Dipakai
15 Lab. Rotator Digisytem 1(satu) RSUD Nganjuk Baik Dipakai
16 QUO-Test Diagnostic 1(satu) RSUD Nganjuk Baik Dipakai
Gem
Blood Gas
17 Premier 1(satu) RSUD Nganjuk Baik Dipakai
Analyzer
3500
Architect
18 c4000 Abbott 1(satu) PT. Nusa Tri Baik Dipakai

12
Mikroskop CX
20 21 Olympus 2(dua) RSUD Nganjuk Baik Dipakai
21 Timer - 3(tiga) RSUD Nganjuk Baik Dipakai
Transpipet
22 10l Ependorf 1(satu) RSUD Nganjuk Baik Dipakai
Transpipet
23 20l Ependorf 1(satu) RSUD Nganjuk Baik Dipakai
Transpipet
24 50l Ependorf 2(dua) RSUD Nganjuk Baik Dipakai
Transpipet
25 100l Ependorf 2(dua) RSUD Nganjuk Baik Dipakai
Transpipet
26 500l Ependorf 3(tiga) RSUD Nganjuk Baik Dipakai
Transpipet
27 1000l Ependorf 2(dua) RSUD Nganjuk Baik Dipakai
Transpipet 5-
28 50l Socorex 1(satu) RSUD Nganjuk Baik Dipakai
Pipet
29 Volumetri 1 ml Pirex 1(satu) RSUD Nganjuk Baik Dipakai
Pipet
volumetric 5
30 ml Pirex 1(satu) RSUD Nganjuk Baik Dipakai
31 Rak tabung - 15(limabelas) RSUD Nganjuk Baik Dipakai
50
32 Tabung besar Pirex RSUD Nganjuk Baik Dipakai
(limapuluh)
50
33 Tabung kecil Pirex RSUD Nganjuk Baik Dipakai
(limapuluh)
Tabung
34 centrifuge Pirex 30(tigapuluh) RSUD Nganjuk Baik Dipakai
Clay
35 Counter cell adams 1(satu) RSUD Nganjuk Baik Dipakai
Centrifuge
36 Hettich 1(satu) RSUD Nganjuk Baik Tidak dipakai
hematokrit
Beacker glass
37 1000ml Pirex 2(dua) RSUD Nganjuk Baik Dipakai
Gelas ukur 500
38 ml Pirex 1(satu) RSUD Nganjuk Baik Dipakai
Pipet 30 (tiga
39 Asissten RSUD Nganjuk Baik Tidak dipakai
westergren puluh)
Yamaeo
40 Pinset stainless 3(tiga) RSUD Nganjuk Baik Dipakai
41 Gunting - 1(satu) RSUD Nganjuk Baik Dipakai
Counter cell
42 laboratory K. Gemmy 1(satu) RSUD Nganjuk Baik Dipakai
43 Rak LED/BBS Assistant 4 (Empat) RSUD Nganjuk Baik Tidak dipakai

13
Daftar Inventarisasi Mebel dan Alat Elektronik di Instalasi Laboratorium
Klinik
NO NAMA ALAT MEREK JUMLAH KEKPEMILIKAN KONDISI PEMAKAIAN
1 Meja Dokter - 1 (satu) RSUD Nganjuk Baik Dipakai
2 Kursi Dokter - 1 (satu) RSUD Nganjuk Baik Dipakai
3 Meja Kerja - 6 ( Enam) RSUD Nganjuk Baik Dipakai
4 Meja computer - 5 ( Lima ) RSUD Nganjuk Baik Dipakai
5 Meja Panjang - 1 (satu) RSUD Nganjuk Baik Dipakai
6 Kursi Kerja - 6 (Enam) RSUD Nganjuk Baik Dipakai
7 Meja Makan - 2 (Dua) RSUD Nganjuk Baik Dipakai
9
Kursi kerja ( Sembilan
8 Putar - ) RSUD Nganjuk Baik Dipakai
9 Lemari Makan - 1(satu) RSUD Nganjuk Baik Dipakai
Lemari reagen
10 kayu - 1 (Satu) RSUD Nganjuk Baik Dipakai
Lemari Buku
11 Kayu - 2 (dua) RSUD Nganjuk Baik Dipakai
Lemari Buku
12 Putih - 1(satu) RSUD Nganjuk Baik Dipakai
Loker buku
13 abu-abu - 1(satu) RSUD Nganjuk Baik Dipakai
Loker Abu -
14 Abu (5 Kotak ) Brother 1(satu) RSUD Nganjuk Baik Dipakai
Loker Abu -
15 Abu (11 - 1(satu) RSUD Nganjuk Baik Dipakai
Kotak )
16 Loker kayu - 1 (satu)
17 Loker plastic Excel 1 (satu)
18 Televisi 21" Panasonic 1(satu) RSUD Nganjuk Baik Dipakai
Computer SIM
19 RS - 2 (dua) RSUD Nganjuk Baik Dipakai
20 Computer LIS - 4 (Empat) Sysmex Baik Dipakai
21 UPS 1000 A Uni Power 5(Lima) RSUD Nganjuk Baik Dipakai
4 Erba, solea,
(empat),3 sysmex,mindray, 3
22 Printer Epson,canon (tiga) rsud nganjuk Baik Diapkai
Pesawat
22 telephone Panasonic 2 (tiga) RSUD Nganjuk Baik Dipakai

3.3. Pengadaan Alat


Prosedur pengadaan alat di laboratorium adalah :
1. Kepala Instalasi Laboratorium Klinik (dokter spesialis patologi klinik)
mengusulkan alat sesuai dengan

14
kebutuhan laboratorium kepada bidang penunjang
2. Kepala Instalasi Laboratorium Klinik (dokter spesialis patologi klinik) memilih
alat sesuai dengan
kriteria sebagai berikut :
a. Spesifikasi sesuai dengan kebutuhan.
b. Fasilitas
c. Sumber Daya Manusia
d..Reagen
e. Sistem alat
f. Reputasi Pemasok atau vendor
g. Nilai ekonomis

15
BAB IV
KEMAMPUAN PELAYANAN

4.1. Pelayanan Pemeriksaan Laboratorium rutin


Instalasi Laboratorium Rumah Sakit Umum Daerah Nganjuk
memberikan pelayanannya selama 24 jam. Beberapa macam bentuk
pelayanan laboratorium umum dan khusus seperti:
A. Pemeriksaan Hematologi
Pemeriksaan Hematologi adalah pemeriksaan yang mencakup
pemeriksaan Darah rutin ( Hemoglobin, Hematokrit, Lekosit, Eritrosit,
Indeks Eritrosit, Trombosit ), Hitung Jenis/Differential Count, Laju
Endap Darah/ LED, Golongan darah, Rhesus ( Anti D), Malaria,
Retikulosit, Morfologi Darah Tepi, CD 4, PT ( Protrombin Time), INR,
APTT, Fibrinogen, Thrombine Time
B. Pemeriksaan Bank Darah
Pemeriksaan Bank darah adalah pemeriksaan yang mencakup beberapa
pemeriksaan antara lain : Golongan darah dan Crossmatch
C. Pemeriksaan Kimia
Pemeriksaan Kimia adalah : pemeriksaan yang mencakup beberapa
pemeriksaan antar lain :
Glukosa darah, Trigliserida, Cholesterol, HDL Cholesterol, LDL
Cholesterol, Bilirubin Total, Bilirubin Direk, SGOT, SGPT, Alkali
Phospatase, Gamma GT, Protein Total, Albumin, Globulin, Ureum,
Kreatinin, Kreatinin Clearance, Besi Serum (Fe), UIBC, Feritin,
HbA1c, Elektrolit, Analisa Gas Darah
D. Pemeriksaan Urine
Pemeriksaan urine adalah : pemeriksaan yang mencakup beberapa
pemeriksaan yang membutuhkan bahan urine antara lain : Urine rutin,
Reduksi Urine, Tes kehamilan (HCG urin plano dan Titer ), Sedimen
Urine dan Tes Napza.

16
E. Pemeriksaan Faeces
Pemeriksan Faeces adalah : pemeriksaan yang mencakup beberapa
pemeriksaan yang membutuhkan bahan dari faeces antara lain : Faeces
rutin, Clinitest, Lemak /Sudan III, dan darah samar.
F. Pemeriksaan Serologi / Imunologi
Pemeriksaan serologi/Imunologi adalah : pemeriksaan yang mencakup
beberapa pemeriksaan yang memerlukan serum sebagai bahan
pemeriksaan, adapun pemeriksaannya antara lain : Widal, Anti
Salmonella typhi, VDRL, TPHA, Anti Syphilis, Anti Dengue IgG &
IgM, Anti Tuberkulosis, Anti HIV, Anti Toxoplasma IgG & IgM,
ASTO, CRP, Rheumatoid Faktor, HBsAg (Chrom), Anti HBs (Chrom),
Anti HCV, HBsAg (ELFA), Anti HBs (ELFA), CEA, AFP, PSA, CA
125, CA 19-9, TSH, FT4, T3,T4
G. Pemeriksaan Mikrobiologi
Pemeriksaan Mikrobiologi adalah : pemeriksaan (direct slide) yang
mencakup beberapa pemeriksaan antara lain : BTA Sputum, BTA
Leprae, BTA cairan tubuh, Pengecatan Gram (sekret
vagina/uretra/mata, cairan tubuh), Pengecatan/ Kerokan Kulit (KOH),
Pengecatan Neisser, Kultur dan Sensitivitas.
H. Pemeriksaan Cairan Tubuh
Pemeriksaan Cairan Tubuh adalah pemerikasaan yang mencakup
beberapa pemeriksaan antara lain : Analisa Sperma, Analisa Cairan
Otak
4.2. Pelayanan Pemeriksaan Laboratorium Cito
Pelayanan pemeriksaan laboratorium cito diberikan sesuai kriteria
berikut
1. Parameter laboratorium meliputi
2. Ruangan tempat pasien yang melakukan pemeriksaan cito yaitu
IRD, Hemodialisa, pavilion, ICU, kamar operasi

17
4.3. Pelayanan ekspertise Dokter Spesialis Patologi Klinik
Pelayanan ekspertise Dokter Spesialis Patologi Klinik dapat dilakukan
24 jam namun diatas pukul 14.00 WIB dilakukan per telepon.

BAB V
KEBIJAKAN

5.1 Kebijakan Umum

1. Instalasi laboratorium klinik adalah unit kerja di bawah instalasi laboratorium


terpadu yang meyelenggarakan pelayanan Laboratorium Klinik dan Bank
Darah.
2. Laboratorium Klinik adalah laboratorium yang memeriksa sampel/bahan
sediaan yang akan diuji untuk membantu menentukan diagnosa dari penyakit
tertentu.
3. Bahan sedian atau sampel adalah cairan yang diambil dari tubuh pasien untuk
dilakukan pengujian.
4. Pemeriksaan laboratorium adalah meliputi pemeriksaan rutin, pemeriksaan
penyaring/screening, pemeriksaan khusus/diagnosa.
5. Limbah laboratorium klinik adalah bahan sisa dari pemeriksaan laboratorium
klinik yang sudah tidak berguna.
6. Barang Habis Pakai adalah barang kebutuhan rutin yang dipakai untuk
pelayanan pasien.

18
I. PELAYANAN LABORATORIUM KLINIK 24 JAM

1. Pelayanan pemeriksaan labortaorium klinik dapat dilakukan selama


24 jam, dengan pembagian jadwal jaga menjadi 3 shif yaitu pagi,
siang dan malam.
2. Shif pagi adalah pukul : 07.30 14.00 WIB.
Shif siang adalah pukul : 13.30 21.30 WIB.

Shif malam adalah pukul : 21.00 07.30 WIB.

3. Pelayanan ekspertise dokter spesialis patologi klinik dapat


dilakukan 24 jam, namun diatas pukul 14.00 WIB secara on-call.

II. STANDAR KETENAGAAN

1. Pelaksana ekspertise adalah Dokter Spesialis Patologi Klinik.


2. Pelaksana Tehnis Laboratorium adalah Analis Kesehatan.
3. Administrasi laboratorium adalah lulusan SMU/ sederajat.
4. Pramu ruang laboratorium adalah lulusan SMP/SMU /sederajat.

III. TANGGUNG JAWAB DAN KEWAJIBAN KEPALA INSTALASI


LABORATORIUM KLINIK ( DOKTER SPESIALIS PATOLOGI
KLINIK)

1. Menyusun, menerapkan dan menegakkan kebijakan dan prosedur.

2. Pengawasan administrasi.

3. Mengurus setiap program pengendalian mutu yang diperlukan.

4. Merekomendasikan sumber luar layanan laboratorium.

5. Memantau dan meninjau semua layanan laboratorium.

19
IV. DOKTER AHLI DALAM BIDANG DIAGNOSTIK SPESIALISTIK

1. Kepala Instalasi laboratorium klinik ( Dokter Spesialis Patologi


Klinik) menetapkan dokter ahli dalam bidang spesialistik
2. Kepala Instalasi laboratorium klinik ( Dokter Spesialis Patologi
Klinik) dapat berkonsultasi dengan dokter ahli dalam bidang
diagnostik spesialistik bila diperlukan.

V. PENETAPAN PETUGAS PELAKSANA DAN SUPERVISI


LABORATORIUM KLINIK

1. Kepala Instalasi ( Dokter Spesialis Patologi Klinik ) menetapkan


petugas pelaksana dan supervisi pemeriksaan laboratorium klinik.

VI. STANDAR FASILITAS

1. Bangunan gedung laboratorium klinik terdisi atas dua lantai


2. Gedung tersebut terdiri dari :
a. Lantai 1 : Ruang sampling, ruang pendaftaran atau loket,
kamar mandi
b. Lantai 2 : ruang tehnis hema, ruang tehnis mikrobiologi
urinalisa, dan ruang administrasi, gudang , ruang rapat,
kamar mandi, ruang pencucian, dan ruang kepala instalasi.
3. Ruang mikrobiologi-imunoserologi beserta ruang pencucian
dilengkapi dengan exhouse ( pembuangan udara )

VII. PENGADAAN ALAT LABORATORIUM KLINIK

1. Kepala Instalasi Laboratorium klinik ( Dokter Spesialis Patologi


Klinik) mengusulkan alat kebutuhan laboratorium klinik
berdasarkan kriteria kriteria yang ditentukan sesuai dengan
kompetensinya.

VIII. PENDAFTARAN DAN PENCATATAN

20
1. Blanko permintaan pemeriksaan laboratorium diisi lengkap dan
ditandatangi oleh dokter pengirim
2. Petugas administrasi menentukan status pasien ( umum/ jaminan )
berdasarkan berkas jaminan persyaratan yang ada.
3. Untuk pasien jaminan melampirkan berkas persyaratan
4. Pasien umum menunjukkan kuitansi pembayaran

IX. PEMERIKSAAN LABORATORIUM

1. Pemeriksaan laboratorium meliputi pemeriksaan rutin,


pemeriksaan penyaring/screening, pemeriksaan khusus/diagnosa.
2. Pemeriksaan rutin antara lain : Hematologi Rutin ( Hb, Jumlah
lekosit, Hitung jenis lekosit, LED), Urine Rutin ( warna, kekeruhan,
bau , BJ, pH, reduksi protein dan sedimen), Faeses Rutin ( warna,
konsistensi, darah, lendir, clinitest, sudan III, mikroskopis )
3. Pemeriksaan penyaring/ screening antara lain : Hematologi
(Gambaran Darah Tepi, Jumlah eritrosit, Ht, Indek Eritrosit, Jumlah
trombosit dan Jumlah retikulosit, CT/BT ), Kimia Klinik (Gula
Darah,Cholesterol, Trigliseride, HDL, LDL,Asam urat), Urine lengkap
( warna, kekeruhan, bau, BJ, pH, reduksi, protein,bilirubin, urobilin,
sedimen ).
4. Pemeriksaan khusus / diagnosa antara lain : Gula darah, SGOT,
SGPT, Billirubin total, Billirubin Indirek, Billirubin Direk, Total
protein, Albumin, Globulin, Ureum, Kreatinin, CKMB, HbAIC, Kalium,
Natrium, Chlorida, Calcium, Widal, HbsAg, HCV, IgM IgG Dengue,
IgM Salmonella, IgM TB,T3,T4,TSH, BTA sputum, BTA leprae,
Pengecatan Gram, Pengecatan KOH, Sekret vagina/uretra,
Pengecatan Neisser, Kultur dan sensitivitas.

X. RESPON TIME

1. Kepala Instalasi ( Dokter Spesialis Patologi Klinik ) menentukan dan


menetapkan waktu tunggu hasil jadi pemeriksaan laboratorium
klinik dari pra analitik, analitik, sampai paska analitik.

21
XI. NILAI KRITIS

1. Kepala Instalasi ( Dokter Spesialis Patologi Klinik ) menentukan


dan menetapkan nilai kritis berdasarkan masukkan dari para
klinisi dan referensi.
2. Proses dimonitor dan dimodifikasi berdasarkan hasil monitoring.

XII. NILAI RUJUKAN

1. Kepala Instalasi ( Dokter Spesialis Patologi Klinik ) menetapkan


nilai rujukan untuk setiap pemeriksaan laboratorium klinik
2. Nilai rujukan dicantumkan bersama dengan nilai pemeriksaan
laboratorium.
3. Nilai rujukan dievalusi dan direvisi bila diperlukan.

XIII. PENGELOLAAN SPESIMEN

1. Memberikan identitas spesimen dengan jelas meliputi nama,


tanggal lahir dan nomor catatan medik.
2. Blangko permintaan laboratorium dilampirkan di tiap spesimen.
3. Spesimen harus memenuhi persyaratan (kualitas dan kuantitas)

XIV. KEBIJAKAN PENGELOLAAN LIMBAH

1. Limbah dibedakan menjadi Limbah infeksius dan non infeksius,


limbah benda tajam dan tidak tajam, Limbah cair dan padat.
2. Plastik kuning digunakan untuk limbah infeksius.
3. Limbah benda tajam ditempatkan pada tempat yang kuat dan
tidak mudah robek.
4. Limbah cair disalurkan kesaluran IPAL.

22
5. Limbah non infeksius, limbah benda tidak tajam dan limbah padat
dimasukkan kedalam plastik hitam.
6. Limbah dikelola oleh bagian sanitasi.

XV. LAPORAN HASIL DAN ARSIP

1. Arsip laboratorium dibagi menjadi 2 yaitu arsip print out dan


bentuk preparat. Arsip print out dibagi dua antara lain arsip print
out hasil lab khusus dan arsip print out hasil lab biasa.
2. Arsip preparat disimpan dikotak penyimpanan dan diberi tanggal
dan identitas.
3. Dalam satu hari dokumen (blanko permintaan dan duplikasi hasil
lab print out) dibendel dan diberi kode tanggal, bulan dan tahun
4. Pemusnahan arsip dilakukan setiap tiga tahun sekali oleh bagian
rekam medis.
5. Arsip pemeriksaan laboratorium khusus tidak dimusnahkan.

XVI. PEMELIHARAAN DAN KALIBRASI ALAT

1. Alat kimia klinik, hematologi, koagulasi, imunoserologi dan


urinalisa dikalibrasi setiap satu tahun sekali oleh masing masing
vendor.
2. Alat kimia klinik, hematologi, koagulasi, imunoserologi dan
urinalisa bila dilakukan kontrol dan telah diulang maksimal 3 kali
tidak sesuai aturan westgrad role maka dilakukan kalibrasi.
3. Alat pendukung pemeriksaan ( pipet dan sentrifuge) dikalibrasi
setiap satu tahun sekali oleh pihak badan kalibrasi yang sudah
terakreditasi nasional.

XVII. LOGISTIK

1. Koordinator logistik mendata stock reagen setiap bulan.


2. Kepala Instalasi merencanakan kebutuhan dan mengusulkan
reagen/bhp kepada bidang penunjang
3. Koordinator logistik mengawasi dan mencatat keluar masuk
reagen.

23
XVIII. PEMANTAPAN MUTU INTERNAL

Pra Analitik :

1. Blanko permintaan laboratorium harus diisi dengan lengkap


( nama, umur, jenis kelamin, ruang, alamat, no cm, dr pengirim,
keterangan klinis pasien) dan ditandatangani oleh dokter pengirim
2. Pasien harus memenuhi persyaratan persiapan pra analitik.
3. Pengecekkan/ pencocokan identitas pasien dengan pasiennya.
4. Pengambilan sampel sesuai dengan blanko permintaan
laboratorium

Analitik :
1. Peralatan berfungsi dengan baik / QC sesuai kriteria aturan
westgard
2. Sampel memenuhi persyaratan ( kualitas dan kuantitas )
3. Peralatan berfungsi dengan baik / sesuai QC
4. Nilai nilai QC dimasukkan dalam grafik Leaving Jenning sesuai
aturan westgard.

Pasca Analitik :

1. Verifikasi hasil akhir lab diparaf oelh analis yang berwenang dan
ditandatangani oleh dokter penanggung jawab laboratorium.
2. Bila tidak ada dokter penanggung jawab verifikasi hasil akhir lab
diparaf oleh 2 analis yang berwenang.

XIX. KESELAMATAN KERJA

1. Petugas laboratorium yang berhubungan langsung dengan pasien


dan sampel wajib menggunakan jas lab, handscoond dan masker.
2. Pelaporan kecelakaan kerja dilakukan setiap bulan.

XX. PEMANTAPAN MUTU EKSTERNAL (PME)

24
1. Mengikuti PME dua kali dalam satu tahun.
2. PME meliputi ( Hematologi, Kimia Klinik, Koagulasi, Imunoserologi,
Urinalisa, Mikrobiologi.)

XXI. PEMILIHAN LABORATORIUM SUMMA

1. Tipe laboratorium mitra setara atau lebih tinggi


2. Ada jaminan mutu laboratorium

BAB VI
TATA LAKSANA PELAYANAN

5.1. Persyaratan Permintaan Pemeriksaan Laboratorium

25
Permintaan pemeriksaan laboratorium klinik harus disertai formulir
permintaan pemeriksaan laboratorium yang sudah diisi secara lengkap dan
ditandatangani oleh dokter yang meminta. Pemeriksaan laboratorium klinik
apabila tidak disertai formulir permintaan atau isian formulir tidak lengkap,
tidak akan dilayani dan dikembalikan ke ruangan pengirim untuk dilengkapi.
5.2. Pendaftaran
Pasien Rawat Jalan
Pasien Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Darurat (IGD), pasien
dokter praktek di luar rumah sakit umum daerah nganjuk, pasien Instalasi
Laboratorium, pasien laboratorium klinik swasta, membawa kartu
kunjung / pendaftaran pasien dan formulir permintaan pemeriksaan
laboratorium yang ditanda tangani dokter ke loket pendaftaran Instalasi
Laboratorium. Kemudian petugas administrasi laboratorium menentukan
status pasien dan mencatat identitas pasien, lalu peemintaan pemeriksaan
akan di order dengan menggunakan LIS
Pasien umum membayar ke kasir. Setelah diambil sampelnya oleh
petugas laborat diruang sampling. Sedangkan pasien IGD
pengambilan sampel dilakukan oleh perawat IGD & Sampel
dikirim dari IGD oleh keluarga pasien ke laboratorium Klinik.
Pasien rawat jalan jaminan/asuransi langsung menuju ruang
pengambilan sampel untuk diambil sampelnya (darah atau cairan
tubuh lain ) oleh analis,kemudian analis di ruang sampling
menginformasikan waktu tunggu hasil ke pasien.
Pasien Rawat Inap
Sampel setelah diambil /sampling oleh perawat ruangan dikirim
kelaboratorium klinik beserta formulir permintaan pemeriksaan
laboratorium yang sudah di tanda tangani dokter dan diisi lengkap
kemudian dibawa oleh petugas ruangan ke laboratorium klinik . Petugas
administrasi laboratorium atau analis laboratorium melakukan input ke
SIM RS (Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit) dan input data ke
LIS (Laboratory Informasi Sistem).
5.3. Kriteria Pemeriksaan Laboratorium :

26
2. Pemeriksaan rutin antara lain :
Jenis Pemeriksaan Waktu Pemeriksaan/ Respon time
Darah Rutin < 45 menit
Hemoglobin < 30 menit
Lekosit < 30 menit
Urine Lengkap < 60 menit
Protein urine < 30 menit
Reduksi < 30 menit
Sedimen < 45 menit
Feses Rutin < 45 menit
Lemak / Sudan III < 30 menit
Hal tersebut diatas berlaku jika semua alat dalam keadaan baik dan
jumlah tenaga optimal.
3. Pemeriksaan penyaring/ screening antara lain :
Jenis Pemeriksaan Waktu Pemeriksaan/Respon time
Retikulosit < 140 menit
MDT < 180 menit
Golongan darah < 30 menit
Gula darah < 140 menit
TTGO < 140 menit
HDL Cholesterol < 140 menit
LDL Cholesterol < 140 menit
Cholesterol < 140 menit
Trigliseride < 140 menit
Asam Urat < 140 menit
Hal tersebut diatas berlaku jika semua alat keadaan baik.

4. Pemeriksaan khusus / diagnosa antara lain :


Jenis Pemeriksaan Waktu Pemeriksaan/ Respon time
SGOT < 140 menit
SGPT < 140 menit

27
Ureum < 140 menit
Creatinin < 140 menit
Total Protein < 140 menit
Albumin < 140 menit
Globulin < 140 menit
CKMB < 140 menit
Bilirubin < 140 menit
Gamma GT < 140 menit
Elektrolite < 60 menit
Sedimen GO < 120 menit
Tes HCG < 30 menit
HCG Titer < 60 menit
Darah Samar (Hematest) < 60 menit
Widal < 60 menit
HbsAg (ELFA) < 120 menit
Anti HCV < 120 menit
Anti HIV < 120 menit
Dengue IgG dan IgM < 120 menit
IgM Salmonella < 120 menit
IgM Tuberculosis < 120 menit
T3 < 120 menit
T4 < 120 menit
TSH < 120 menit
BTA Sputum < 180 menit
BTA Leprae < 180 menit
Pengecatan Gram < 180 menit
Pengecatan/ Kerokan kulit KOH < 180 menit
Sekret Vagina/ Uretra < 180 menit
Pengecatan Neisser < 180 menit
Kultur dan Sensitivitas < 180 menit
BGA < 30 menit
Tes Narkoba < 60 menit

28
Hal tersebut diatas berlaku jika semua alat keadaan baik.
5. Pemeriksaan CITO
Semua Permintaan CITO, hasil jadi segera dilaporkan ke dokter
penanggung jawab ruangan / perawat keruangan. via phone
Permintaan pemeriksaan cito meliputi :
Pemeriksaan Waktu pemeriksaan/Respontime
Haemoglobin, Trombosit < 15 menit
APTT , PT < 60 menit
Gula darah < 120 menit
Ureum < 120 menit
Kreatinin < 120 menit
HCG < 30 menit
Elektrolite < 60 menit
Hal tersebut diatas berlaku jika semua alat keadaan baik.
6. Pemeriksaan Rujukan
Pemeriksaan Rujukan adalah pemeriksaan yang tidak ada/ tidak dapat
dilakukan / alat pemeriksaan tidak berfungsi / tidak tersedianya reagen di
Laboratorium Rumah Sakit Umum Nganjuk. Laboratorium Mitra yang
dilakukan kerjasama adalah laboratorium tipe utama atau setara dengan tipe
laboratorium rumah sakit tipe B. Untuk mekanisme tata kerjasama diatur di
dalam MOU kerjasama laboratorium Summa dengan Rumah Sakit.
7. Pemeriksaan Bank Darah antara lain : Golongan darah dan Crosmatch
A. NILAI RUJUKAN
1. Ditentukan oleh kepala instalasi laboratorium ( dokter Spesialis
patologi klinik)
2. Nilai rujukan berdasarkan referensi yang ditentukan
3. Nilai rujukan berdasarkan umur dan jenis kelamin
4. Nilai rujukan dicantumkan dalam lembar hasil pemeriksaan
laboratorium disebelah kanan dari nilai pemeriksaan laboratorium
5. Bila memungkinkan nilai rujukan dapat di rubah berdasarkan evaluasi
sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada.
B. NILAI KRITIS

29
1. Mengadakan pertemuan dengan para klinisi berhubungan dengan
penentuan nilai kritis
2. Kepala Instalasi ( Dokter Spesialis Patologi Klinik) memberikan
referensi sebagai acuan penetapan nilai kritis kepada para klinisi.
3. Kepala Instalasi ( Dokter Spesialis Patologi Klinik) bersama para
Dokter Penanggung Jawab Pasien menentukan dan menetapkan nilai
kritis.
4. Hasil nilai kritis yang telah disetujui di buatkan SK Penetapan oleh
Direktur Rumah Sakit
5. Nilai kritis diketahui oleh direktur Rumah sakit
6. Nilai kritis disosialisasikan kepada para klinisi dan perawat.
7. Nilai kritis dilaporkan oleh analis laboratorium klinik kepada dokter
Penanggung jawab pasien / dokter jaga / perawat ruangan

C. PROSEDUR VERIFIKASI SAMPEL DAN HASIL


LABORATORIUM
VERIFIKASI PRA ANALITIK
Petugas laboratorium melakukan verifikasi pra analitik :
Sampel tidak sesuai : Dilakukan pengambilan sampel ulang,
Sampel sesuai : Petugas laboratorium melakukan Input data
pasien pada LIS
PROSES ANALITIK LABORATORIUM AWAL
melakukan preparasi sampel
VERIFIKASI ANALITIK
Sampel tidak sesuai : Dilakukan pengambilan sampel ulang
Sampel sesuai : Dilanjutkan proses analitik akhir
PROSES ANALITIK LABORATORIUM AKHIR
melakukan pemeriksaan sampel ke alat laboratorium
VERIFIKASI PASCA ANALITIK I
dilakukan proses verifikasi pasca analitik oleh analis laboratorium
VERIFIKASI PASCA ANALITIK II
dilakukan oleh dokter Penanggung Jawab laboratorium.

30
D. PENGELOLAAN SPESIMEN
TATA LAKSANA PELAYANAN TEKNIK PENGAMBILAN DAN
PENANGANAN SPESIMEN
Persiapan Pasien :
1. Pemeriksaan gula darah puasa, GTT & Trigliseride
Sebelum pemeriksaan pasien harus berpuasa selama 10 -12 jam
Persiapan Alat :
Needle vacutainer, Tube vacutainer
Spuit, torniquette, holder
Pot urine
Spidol marker
Persiapan Bahan :
Kapas alkohol / alcohol swab
Anti koagulan
Kertas Barcode
Plester
Teknik Pengambilan Spesimen :
Darah Vena
Cuci tangan dengan handscrup
Catat nama & alamat pasien.
Gunakan sarung tangan sebelum pengambilan darah.
Pasang torniquette pada daerah yang akan diambil darahnya.
Desinfeksi bagian yang akan ditusuk dengan kapas alkohol
Tusuk vena dengan spuit atau jarum vacutainer sampai terlihat darah keluar.
Pemeriksaan Hematologi dewasa : Darah EDTA 3 ml
Pemeriksaa Hematologi Anak : Darah EDTA 0.5 ml

31
Pemeriksaan Kimia Klinik : Darah beku 3 ml
Pemeriksaan Immunologi : Darah beku 3 ml
Pemeriksaan Koagulasi dewasa : Darah Na Sitras 3 ml
Pemeriksaan Koagulasi anak : Darah Na Sitras 0.5 ml
Kultur darah : Darah Whole blood 5 cc
BGA : Darah arteri 2 CC
Asumsi pengambilan diatas sesuai dengan jumlah item pemeriksaan
laboratorium
Torniquette dilepaskan
Cabut jarum dengan menempel kapas alkohol diatasnya.
Rekatkan plesterin
Buang handscoon dan cuci tangan dengan handscrup
Darah Kapiler
Lokasi pengambilan 2/3 ujung lateral jari telunjuk/tengah pada orang
dewasa, daun telinga pada anak , tumit kaki pada bayi
Cuci tangan dengan handscrup
Desinfeksi bagian yang akan ditusuk dengan kapas alcohol
Tusuk dengan lancet secepat mungkin
Buang tetes darah pertama dengan kapas kering, tetes darah selanjutnya
diambil.
Rekatkan lokasi tusukan dengan plester
1. Urine sewaktu : untuk urine lengkap, tes kehamilan
Urine yang dikeluarkan pada saat akan diperiksa (sewaktu
waktu)
Urine ditampung ke dalam pot urine bersih dan tertutup
Beri label identitas pasien nama dan tanggal lahir
2. Urine pagi : untuk urine lengkap
Urine yang pertama dikeluarkan pada pagi hari setelah bangun
tidur.
Urine ditampung ke dalam pot urine bersih dan tertutup

32
Beri label identitas pasien
3. Urine 24 jam : untuk creatinine clearance, protein kuntitatif,elektrolit
urine.
Cara pampungan urine 24 jam misal :
Jam 7 pagi, penderita mengeluarkan urine, urine dibuang.
Tampung semua urine yang dikeluarkan sampai dengan jam 7 pagi
esok harinya.
Untuk creatinine clearance penampungan urine terlebih dahulu
diberi thymol 2ml
Campur semua urine setiap selesai menampung, jangan sampai ada
tertumpah.
4. Urine Pancaran Tengah
Cara pampungan urine pancaran tengah:
Urine yang dikeluarkan pertama dibuang
Urine yang keluar berikutnya ditampung dalam botol urine dengan
volume 0.5 botol urine

5. Faeces
Ambil sedikit faeces ke dalam wadah bersih dan bertutup, jangan
bercampur dengan urine.
Ambil bagian yang ada darah dan lendirnya
6. Sputum
Sputum pagi : ambil sputum pada saat pertama kali pasien bangun
tidur pagi hari
Sputum sewaktu : Pengambilan sputum tidak ditentukan waktunya.
Tampung sputum pada wadah bersih, kering,bermulut besar dan
tertutup
7. Pleura dan cairan tubuh lain
Tampung semua sampel / bahan pada wadah bersih, kering dan
bermulut lebar.
8. Secret/swab

33
Bahan diambil dari swab vagina, urethra, tenggorok, telinga,
hidung sesuai dengan permintaan dokter.
9. Kultur
Pada pemeriksaan kultur sampel ditampung pada wadah bersih dan
steril.
E. PENGOLAHAN SPESIMEN
Jenis specimen Perlakuan pada spesimen Bentuk yang untuk dianalisa
Darah EDTA Homogenisasi Darah tidak boleh beku
Darah Beku Centrifugasi 2000 rpm 10 menit Serum
Darah Citras Centrifugasi 1000 rpm Plasma
Darah tanpa anti koagulan Segera dianalisa Darah segar
(masa pembekuan )
Urine (urinalisa ) Centrifugasi 2000 rpm 5 menit Endapan urine
Urine ( tes kehamilan ) Segera dianalisa Urine segar
Darah segar (gaal kultur / Masukkan ke dalam botol Darah
MO darah ) bactec

F. TATA LAKSANA PELAYANAN PENYIMPANAN SPESIMEN


Simpan semua spesimen sesuai dengan nomor urut, tanggal dan hari serta bulan
penyimpanan.
Serum
Disimpan di freezer selama 2 minggu pada suhu 2 - 8 C setelah disimpan
selama 2 minggu sisa serum dibuang.
Darah EDTA
Sisa sampel darah EDTA disimpan selama 24 jam pada suhu 2- 8 C, setelah itu
dibuang.
Darah beku
Sisa sampel darah beku disimpan selama 24 jam pada suhu ruangan ( 15-30 C)
setelah itu dibuang.
Urine
Sisa sampel urine disimpan pada suhu kamar ( 15-30 C) sampai dengan
pergantian shift berikutnya setelah itu dibuang
Faeces

34
Sisa sampel faeces disimpan pada suhu kamar ( 15-30 C) sampai dengan
pergantian shift berikutnya setelah itu dibuang.

Cairan tubuh
Sisa sampel cairan tubuh di simpan pada suhu 8 C selama 1 minggu setelah itu
dibuang.
G. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Daftar pemeriksaan laboratorium yang dilakukan adalah
PEMERIKSAAN BAHAN HARI KERJA SELESAI HASIL
HEMATOLOGI :
1. Darah rutin Darah EDTA 3 ml Setiap hari <60 menit
2. Hemoglobin Darah EDTA 3 ml Setiap hari <60 menit
3. Trombosit Darah EDTA 3 ml Setiap hari <60 menit
4. Lekosit Darah EDTA 3 ml Setiap hari <60 menit
5. Hematokrit Darah EDTA 3 ml Setiap hari <60 menit
6. LED Darah EDTA 3 ml Setiap hari <60 menit
7. Retikulosit Darah EDTA 3 ml Setiap hari <60 menit
8. Morfologi Darah Tepi Darah EDTA 3 ml Setiap hari <120 menit
9. Malaria Darah EDTA 3 ml Setiap hari <140 menit
10. Mikrofilaria Darah EDTA 3 ml Setiap hari <140 menit
KOAGULASI
1. PT Darah Citras 3 ml Setiap hari <60 menit
2. APTT Darah Citras 3 ml Setiap hari <60 menit
URINALISIS
1. Urine lengkap Urine segar 10 ml Setiap hari <60 menit
2. Protein urine Urine segar 10 ml Setiap hari <60 menit
3. Reduksi urine Urine segar 10 ml Setiap hari <30 menit
4. Sedimen urine Urine segar 10 ml Setiap hari <60 menit
5. Sedimen GO Urine segar 10 ml Setiap hari <60 menit
6. Tes kehamilan Urine segar 10 ml Setiap hari <30 menit
7. HCG titer Urine segar 10 ml Setiap hari <60 menit
FAECES

35
1. Faeces rutin Faeces Setiap hari <60 menit
2. Reduksi/Clinitest Faeces Setiap hari <60 menit
3. Darah samar Faeces Setiap hari <60 menit
4. Lemak/Sudan III Faeces Setiap hari <60 menit
1. Tes Narkoba Urine segar 10 ml Setiap hari <60 menit
KIMIA
PEMERIKSAAN BAHAN HARI KERJA SELESAI HASIL
KARBOHIDRAT :
1. Glukosa puasa Serum 0,5-1 ml Setiap hari <140 menit
2. Glukosa 2 jam PP Serum 0,5-1 ml Setiap hari <140 menit
3. Glukosa sewaktu Serum 0,5-1 ml Setiap hari <140 menit
4. Glukosa toleransi tes Serum 0,5-1 ml Setiap hari <140 menit
5. HBA1C Darah EDTA 2 ml Setiap hari <140 menit
LEMAK :
1. Trigliserida Serum 0,5-1 ml Setiap hari <140 menit
2. Cholesterol total Serum 0,5-1 ml Setiap hari <140 menit
3. Cholesterol HDL Serum 0,5-1 ml Setiap hari <140 menit
4. Cholesterol LDL Serum 0,5-1 ml Setiap hari <140 menit
FUNGSI GINJAL :
1. Ureum Serum 0,5-1 ml Setiap hari <140 menit
2. Creatinine Serum 0,5-1 ml Setiap hari <140 menit
3. Asam urat Serum 0,5-1 ml Setiap hari <140 menit
MIKROBIOLOGI :
1. Sediaan langsung Sputum,cairan Setiap hari <180 menit
gram tubuh
2. Sputum BTA langsung Sputum, cairan Setiap hari <180 menit
3. Sekret urethra tubuh
4. Secret vagina Secret urethra Setiap hari <180 menit
5. Kultur dan sensitivitas Secret vagina Setiap hari <180 menit
Cairan Tubuh steril Setiap hari < 7 hari
Cairan tubuh non
steril
FUNGSI HATI :
1. Protein total Serum 0,5-1 ml Setiap hari <140 menit

36
2. Albumin Serum 0,5-1 ml Setiap hari <140 menit
3. Globulin Serum 0,5-1 ml Setiap hari <140 menit
4. Bilirubin Total Serum 0,5-1 ml Setiap hari <140 menit
5. Bilirubin direk Serum 0,5-1 ml Setiap hari <140 menit
6. Bilirubin indirek Serum 0,5-1 ml Setiap hari <140 menit
7. SGOT Serum 0,5-1 ml Setiap hari <140 menit
8. SGPT Serum 0,5-1 ml Setiap hari <140 menit
9. Gamma GT Serum 0,5-1 ml Setiap hari < 140 menit
10. CKMB Serum 0,5-1 ml Setiap hari < 140 menit
11. Troponin Serum 0,5-1 ml Setiap hari < 140 menit
ELEKTROLIT :
1. Natrium Serum 0,5-1 ml Setiap hari <60 menit
2. Kalium Serum 0,5-1 ml Setiap hari <60 menit
3. Chloride Serum 0,5-1 ml Setiap hari <60 menit
4. Calcium Serum 0,5-1 ml Setiap hari <60 menit
Analisa gas Darah Darah heparin 2 ml Setiap hari <60 menit
SEROLOGI :
1. WIDAL Serum 0.5-1 ml Setiap hari <120 menit
2. Dengue Ig G Serum 0,5-1 ml Setiap hari <120 menit
3. Dengue Ig M Serum 0,5-1 ml Setiap hari <120 menit
4. Anti HIV Serum 0,5-1 ml Setiap hari < 120 menit
5. HbsAg Serum 0,5-1 ml Setiap hari <120 menit
6. Anti HCV Serum 0,5-1 ml Setiap hari < 120 menit
7. Salmonella IgM Serum 0,5-1 ml Setiap hari < 120 menit

H. PENGELOLAAN LIMBAH
1. Pemisahan limbah
Limbah dipisahkan dalam kantong kuning untuk sampah infeksius
dan countainer dengan kantong sampah hitam non infeksius.
Limbah benda tajam / spuit bekas dimasukkan ke dalam wadah
khusus benda tajam yang tahan tusukan
Labeli tempat limbah.
Pergunakan alat pelindung setiap menangani limbah.

37
Limbah cair langsung dialirkan melalui IPAL
2. Pengumpulan dan pengangkatan limbah
Limbah benda tajam / spuit dikumpulkan pada wadah yang
tahan tusuk kemudian diambil oleh petugas cleaning service di
bawa ke tempat pengolahan limbah.
Limbah cair langsung dialirkan dan di buang melalui IPAL
KODE WARNA YANG DISARANKAN UNTUK LIMBAH
KLINIS
WARNA KANTONG JENIS LIMBAH
HITAM Limbah rumah tangga biasa
KUNING Semua jenis limbah yang infeksius

I. LAPORAN HASIL DAN ARSIP


Print out hasil pemeriksaan laboratorium
Secara Laboratory Informasi System (LIS)
1. Pilih menu Manual Result Entery dengan klik 2 kali

2. Tekan Lab Number

3. Pilih dengan klik pada kotak disamping nama pasien atau nomer
barcode
4. Jika hasil pemeriksaan dan pembacaan alat sudah selesai maka
hasil akan secara otomatis muncul dilayar sebelah kanan atau diisi
secara manual pada kolom hasil pemeriksaan.

38
5. Pilih save
6. Pilih Release, maka hasil akan secara otamatis tercetak melalui
printer yang ada.

J. TATA LAKSANA PENGARSIPAN :


Berkas yang harus diarsipkan :
1. Blanko permintaan pemeriksaan laboratorium
Blanko permintaan pemeriksaan laboratorium dikumpulkan dan
dipisahkan berdasarkan pemeriksaan rawat jalan dan rawat inap
Kemudian blanko blanko tersebut di bendel dan diberi label
dengan keterangan tanggal, bulan dan tahun.
Blanko yang sudah dibendel dan diberi label disimpan di gundang
penyimpanan berkas laboratorium
Berkas yang telah melewati masa (5 tahun) simpan dimusnahkan
dan dibuat berita acara pemusnahan berkas.
2. Form QC yang terdiri dari :
Form QC hematologi
Form QC kimia klinik
Form QC Urine
Form QC faal hemostasis
Form QC Imunoserologi
Disimpan selama 3 tahun , kemudian apabila telah melewati masa
dimusnahkan
3. Laporan kinerja bulanan dan Tahunan
Laporan bulanan dan tahunan dikumpulkan sesuai dengan bulan
dan tahun secara berurutan.

39
Simpan dalam box file
Laporan bulanan dan tahunan disimpan oleh administrasi
laboratorim selama 3 tahun
Berkas yang telah melewati masa simpan, dimusnahkan dan di buat
berita acara pemusnahan berkas.
disimpan selama 3 tahun , kemudian apabila telah melewati masa
dimusnahkan
4. File soft copy hasil di Laboratory Informasi System dimusnahkan setelah 3
tahun.
K. PEMELIHARAAN DAN KALIBRASI ALAT
1. Centrifuge ( Cara penggunaan dan pemeliharaan)
a. Letakkan centrifuge pada tempat yang datar.
b. Gunakan tabung dengan ukuran dan tipe yang sesuai setiap tiap
centrifuge. Beban harus dibuat seimbang sebelum centrifuge
dijalankan kecuali pada centrifuge mikro hematokrit karena tabung
kapiler sangat kecil.
c. Pastikan bahwa penutup telah tertutup dengan baik dan kencang
sebelun centrifuge di jalankan.
d. Bersihkan dinding bagian dalam dengan larutan antiseptic setiap
minggu atau bila terjadi tumpahan atau tabung pecah.
e. Pada penggunaan centrifuge mikro hematokrit, tabung kapiler
harus ditutup pada salah satu ujungnya untuk menghindari keluar
darah.
f. Periksa bantalan pada wadah tabung, bila bantalan tidak ada maka
tabung mudah pecah waktu dicentrifuge karena adanya gaya
centrifugal yang kuat menekan tabung kaca ke dasar
wadah,bantalan harus sesuai denganukuran dan bentuk tabung.
g. Putar tombol kecepatan pelan pelan sesuai kecepatan yang
diperlukan.
h. Hentikan segera bila beban tidak seimbang atau terdengar suara
aneh.
i. Jangan mengoperasikan centrifuge dengan tutup terbuka.

40
j. Jangan mengoperasikan centrifuge dengan kecepatan yang lebih
tinggi dari keperluan.
k. Jangan membuka tutup centrifuge sebelum centrifuge benar
benar berhenti.
l. Perawatan / kalibrasi dilakukan setiap masa kalibrasi sudah
berakhir
2. Mikroskop
a. Mikroskop diletakkan di tempat yang datar.
b. Biasakan memeriksa dengan menggunakan lensa objektif 10 x
lebih dulu, bila sasaran jelas, perbesar dengan objektif 40 x dan
bila perlu dengan 100x. untuk pembesaran 100x gunakan minyak
imersi.
c. Bersihkan lensa dengan kertas lensa yang dibasahi dengan xylol
setiap hari setelah selesai bekerja terutama bila terkena minyak
imersi.
d. Jangan membersihkan / merendam lensa dengan alkohol atau
sejenisnya karena akan melarutkan perekatnya sehingga lensa
dapat lepas dari rumahnya.
e. Jangan membiarkan mikroskop tanpa lensa okuler atau objektif,
karena kotoran akan mudah masuk.
f. Saat mikroskop disimpan tanpa lensa okuler atau objektif, karena
kotoran akan mudah masuk.
g. Membersihkan dan melumasi penyangga setiap minggu.
h. Mikroskop disimpan di tempat yang kelembabannya rendah,
jangan menyentuh lensa dengan jari.
i. Periksa kelurusan sumbu kondensor setiap bulan.
3. Shaker/rotator
a. Bersihkan bagian luar alat dan bagian bagian yang berputar.
b. Kencangkan sekrup pada rangka pengocok.
c. Minyak mesin
d. Periksa keausan sikat dan bagian berputar lainnya.

41
4. Pipet
a. Gunakan pipet gelas yang sesuai dengan peruntukannya yaitu :
pipet transfer yang dipakai untuk memindahkan sejumlah volume
yang tetap dengan teliti serta pipet ukur yang dipakai untuk
memindahkan berbagai volume tertentu yang diinginkan.
b. Gunakan pipet yang bersih dan kering serta ujungnya masih utuh
dan tidak retak.
c. Cara penggunaaan pipet harus disesuaikan jenis pipet.
d. Pemisahan cairan tidak boleh menggunakan mulut.
e. Pemindahan cairan dari pipet ke dalam wadah harus segera
dilakukan dengan cara menempelkan ujung pipet yang telah
dikeringkan dahulu bagian luarnya dengan kertas tissue pada
dinding wadah/bejana dalam posisi tegak lurus dan cairan
dibiarkan mengalir.
f. Pipet volumetric tidak boleh ditiup.
g. Pipet ukur yang mempunyai tanda cincin di bagian atasnya, setelah
semua cairan dialirkan maka sisa cairan diujung pipet dikeluarkan
dengan ditiup memakai alat bantu.
h. Pipet ukur yang tidak mempunyai cincin tidak boleh ditiup.
i. Pipet dengan volume kecil (1-500 l) harus dibilas dengan untuk
mengeluarkan sisa cairan yang menempel pada dinding bagian
dalam.
j. Pipet untuk pemeriksaan biakan harus steril
k. Pipet yang telah dipakai untuk memipet larutan basa harus dibilas
dahulu dengan larutan yang bersifat asam dengan konsentrasi
rendah sedangkan yang telah dipakai untuk memipet larutan asam
harus dibilas dengan larutan basa lemah kemudian direndam dalam
aquades selama satu malam kemudian dibilas lagi dengan
aquademineral.
l. Pipet yang sudah dipakai harus direndam dalam larutan antiseptic
kemudian baru dicuci.

42
5. Pipet semiotomatik
a. Pada pipet semiotomatik, tip pipet tidak boleh dipakai ulang karena
pencucian tip pipet akan mempengaruhi kelembapan plastic tip
pipet, juga pengeringan sering kali menyebabkan tip meramping
dan berubah bentuk saat pemanasan.
b. Penggunaan tidak boleh melewati batas skala tip dan pipetnya.
c. Tip yang digunakan harus terpasang erat.
d. Sesudah penggunaan harus dibersihkan dan sisimpan dengan baik
di dalam rak pipet.
5. Alat gelas
a. Tabung yang dipakai harus selalu bersih
b. Untuk pemakaian ulang, cuci gelas dengan detergen ( sedapatnya
netral ) dan oksidan (hipoklorit ) kemudian bilas dengan aquades.
Pencucian alat laboratorium :
o Cairan pencuci : larutan netral 2 %
o Cairan pelarut : Extran netral 20 ml
o Air sampai : 1 liter
Cara pencucian :
- Rendam alat yang dicucidalam air bersih sampai bersih
kemudian rendam dalam larutan extran netral 2 % selama 2
24 jam, bila alat terlalu kotor rendam lebih lama.
- Setelah itu dibilas dengan air sampai sisa sisa larutan extran
tidak tertinggal pada alat yang dicuci.
- Alat kaca dimasukkan dalam incubator dengan suhu 50-60 C
dan alat plastic dikeringakan dengan suhu kamar 15 25 C.

L. MAINTENANCE ALAT
Maintenance alat dengan melakukan QC untuk reagen dan kalibrasi alat.
Jika pemeriksaan QC tidak masuk sesuai dengan ketentuan wesgard rule ,
maka lakukan kalibrasi alat dengan menggunakan kalibrator reagen. Jika
dua duanya sudah di lakukan tetapi QC dan Kalibrasi tetap tidak bisa
segera hubungi ATM RS atau tehnisi alat / vendor.

43
BAB VI
LOGISTIK

A. Pengadaan Barang Logistik ( reagen ) di laboratorium.


Pengertian : bahan yang dibutuhkan untuk pemeriksaan laboratorium
Tujuan : untuk memperlancar kegiatan di laboratorium
Kebijakan : terpenuhinya bahan untuk pemeriksaan laboratorium
Prosedur :
1. Kepala Instalasi membuat permohonan pengadaan barang logistic
(reagen)
2. Permohonan dibuat setiap awal bulan dan diserahkan ke bagian
penunjang medis.
3. Oleh penunjang medis permohonan tersebut diproses kebagian BLUD
4. Barang yang datang diterima oleh gudang farmasi.
5. Kemudian dikirim ke laboratorium sesuai dengan permintaan.
6. Koordinator logistik mencatat barang yang keluar masuk dari gudang
laboratorium.
7. Reagen disimpan pada tempat sesuai dengan suhu dan dicatat tanggal
masuk , tanggal kadaluwarsa.
8. Pemakaian reagen berdasarkan First Expired Firs Out
9. Bila reagen keluar untuk dipakai dicacat tanggal pemakainnya pada label
reagen
10. Setiap bulan melaporkan stock tersebut kepada Kepala Instalasi
Laboratorium yang dijadikan dasar sebagai permohonan usulan bulan
selanjutnya.
B. Pengadaan barang alat tulis kantor, rumah tangga , alat alat kesehatan
Pengertian : Barang logistic ATK dan RT adalah sarana berupa alat RT,
ATK barang cetakan yang dibutuhkan sehari hari untuk
menyelenggarakan kegiatan laboratorium.
Tujuan : untuk memperlancar kegiatan di laboratorium
Kebijakan : terpenuhinya kebutuhan di laboratorium.

44
Prosedur :
1. Setiap bulan ka Instalasi laboratorium membuat daftar kebutuhan
barang logistik
2. Permohonan dibuat setiap akhir bulan
3. Koordinator logistik membuat bon permintaan barang sesuai dengan
permohonan yang telah disusun.
4. Bon tersebut dibawa oleh pekarya laboratorium dan diserahkan ke
bagian gudang Rumah Sakit.
5. Bagian gudang memberikan barang sesuai dengan bon permintaan
laboratorium
6. Koordinator logistik mencatat keluar masuk barang ATK dan RT
7. Setiap bulan admin laboratorium mencatat barang yang diminta dan
yang digunakan.

45
BAB VIII
LABORATORIUM SUMA

1. Penentuan tipe laboratorium SUMA yaitu tipe madya atau utama


2. Penentuan mutu laboratorium SUMA (TERAKREDITASI, ISO,
Pemantapan Mutu Internal, Pemantapan Mutu Eksternal)
3. Melakukan MoU dengan Rumah Sakit

46
BAB VIII
KESELAMATAN PASIEN
A. Pengertian
Sistem dimana laboratorium membuat asuhan keselamatan pasien
B. Tujuan
1. Terciptanya budaya keselamatan pasien
2. Menurunnya kejadian yang tidak bisa diharapkan.
3. Terlaksananya kegiatan pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan kejadian yang tidak diharapkan.

47
C. Denah jalur evakuasi, potensi resiko tinggi dan letak apar

48
49
50
D. Tata laksana keselamatan pasien
a. Pre analitik
1. Mencegah tertularnya bahan berbahaya dana atau kontaminasi
bahan infeksius pada kulit, mulut, mata atau luka dari pasien ke
pasien atau dari petugas ke pasien, maka gunakan sarung tangan

51
sesuai peruntukannya dan masker. Gunakan sarung tangan sekali
pakai untuk setiap pasien dan atau terkena cairan tubuh pasien.
2. Sesudah mengambil sampel darah, kumpulkan jarum dan
semprit di tempat tertentu .
3. Sampel darah dimasukkan dalam wadah tertentu yang tahan
bocor dan tertutup rapat dengan label identitas pasien.
4. Dilakukan pencocokan identitas pasien setiap akan melakukan
tindakan terhadap pasien dan pada saat penerimaan sampel.
5. Pastkan sampel yang diterima sesuai dengan sampel untuk
pemeriksaan laboratorium.
b. Analitik
1. Alat yang akan digunakan untuk pemeriksaan sudah dilakukan
quality control
2. Reagen yang akan digunakan sudah dilakukan validasi reagen
3. identitas sampel dengan identitas yang tercantum pada formulir
pemeriksaan laboratorium.
4. Pastikan sampel yang diperiksa sesuai dengan sampel untuk
pemeriksaan laboratorium dan sudah terhomogenisasi sempurna.
c. Pasca analitik
1. Hasil pemeriksaan dikirim sesuai jadwal pengiriman hasil untuk
pasien rawat inap dan untuk pasien rawat jalan segera dilakukan
pengumunan atau pemanggilan pasien apabila hasil ditunggu
oleh pasien tersebut.
2. Hasil pemeriksaan laboratorium sesuai dengan identitas pasien .
3. Penyerahan hasil laboratorium sesuai dengan pasien yang
dilakukan pemeriksaan.

52
BAB IX
KESELAMATAN KERJA
PEMAKAIAN KACA MATA.
Pengertian : suatu alat pelindung untuk melindungi mata dari cipratan
darah/cairan
Tujuan : untuk melindungi mata dari cipratan darah/cairan.
Kebijakan : Upaya kesehatan dan keselamatan kerja melindungi petugas dari
infeksi silang.
Prosedur :
A. Dipakai sebelum cuci tangan
B. Dipakai dengan tali di bagian belakang
PEMAKAIAN JAS LABORATORIUM
Pengertian : Suatu alat pelindung untuk melindungi untuk menahan cairan darah
supaya jangan sampai terkena tubuh.
Tujuan :Menahan darah/cairan jangan sampai mengenai tubuh.
Kebijakan :Upaya kesehatan dan keselamatan kerja melindungi petugas dari
infeksi silang.
Prosedur : 1. Dipakai sebelum cuci tangan, jangan sampai terbalik untuk
pelindung baju kerja.
2. Dipakai sebelum cuci tangan, jangan sampai terbalik untuk
melindungi baju kerja
PEMAKAIAN MASKER
Pengertian : suatu penutup mulut dan hidung
Tujuan : untuk menahan tetesan basah yang keluar sewaktu menjalankan
pekerjaan (sewaktu bicara/bersin)
Kebijakan :Upaya kesehatan dan keselamatan kerja melindungi petugas dari
infeksi silang.
Prosedur :
1. Masker tersedia dalam keadaan bersih.
2. Masker dipasang penutup hidung dan mulut.
3. Tali masker ditalikan di belakang kepala
4. Masker setelah dipakai di tempatkan di sampah medis.

53
5. Dipakai di kamar operasi
6. Dipakai di ruang penyakit menular.
7. Dipakai memeriksan pemeriksaan tuberculosis
8. Dipakai rumah tangga/ gudang arsip
9. Dipakai di laboratorium
10. Dipakai di farmasi / meramu obat.
PEMAKAIAN SARUNG TANGAN
Pengertian : suatu pelindung tangan.
Tujuan : untuk meniadakan mengurangi terjadinya infeksi silang.
Kebijakan : Upaya kesehatan dan keselamatan kerja melindungi petugas dari
infeksi silang.
Prosedur :
1. Sarung tangan tersedia dalam keadaan bersih.
2. Sarung tangan dipasang di kedua tangan
3. Sarung tangan setelah dipakai di tempatkan di sampah medis.

KESEHATAN PETUGAS LABORATORIUM KLINIK


1. Keadaan kesehatan petugas laboratorium harus memenuhi standar
kesehatan yang telah yang telah ditentukan di laboratorium
2. Untuk menjamin kesehatan para petugas laboratorium harus dilakukan
hal-hal sebagai berikut :
Pemeriksaan TB-ICT
Pemberian Imunisasi
- Vaksin hepatitis B
- Vaksin Rubella untuk petugas wanita usia reproduksi
Pemantauan kesehatan
- Dibuat jadwal vaksinasi dan chek up
Bila petugas laboratorium sakit lebih dari 3 hari tanpa keterangan yang jelas
tentang penyakitnya maka petugas yang bertanggung jawab terhadap keamanan
laboratorium harus melapor pada pada kepala laboratorium tentang kemungkinan
terjadinya pemaparan yang diperoleh dari laboratorium dan menyelidikinya.

54
BAB X
PENGENDALIAN MUTU
1. PEMANTAPAN MUTU INTERNAL (PMI)
A. Pra analitik
Blanko permintaan laboratorium harus diisi dengan lengkap (nama,
umur, jenis kelamin, ruang/alamat, no CM, dr pengirim, keterangan
klinis pasien) ditanda tangani oleh dokter pengirim.
Pasien harus memenuhi persyaratan persiapan pra analitik.
Pengecekkan atau pencocokkan identitas pasien dengan pasiennya.
Pengambilan sampel sesuai dengan blanko permintaan
laboratorium.
B. Analitik
Persiapan reagen harus memenuhi syarat.
Peralatan berfungsi dengan baik / Quality Control sesuai kriteria
westgard role
Sampel memenuhi persyaratan ( kualitas dan kuantitas )
Pengecekkan identitas pasien dengan sampel.
Analisa sampel sesuai dengan blanko permintaan.
C. Pasca analitik
Melakukan pengecekkan identitas pasien dan hasil laboratorium
dengan blanko permintaan laboratorium
Print out hasil
Verifikasi hasil akhir laboratorium diparaf oleh analis yang
berwenag dan ditanda tangani oleh dokter penanggung jawab
laboratorium.
Bila tidak ada dokter penanggung jawab verifikasi hasil akhir lab
diparaf oleh 2 analis berwenang.
2. PEMANTAPAN MUTU EKSTERNAL ( PME)
Pemantapan Mutu Eksternal dilaksanakan dua kali dalam satu
tahun

55
Pemantapan Mutu Eksternal meliputi Hematologi, Kimia klinik,
Koagulasi, Imunoserologi, Urine Rutin.
Penanganan bahan sampel PME sesuai petunjuk.
Pelaksanaan PME sesuai jadwal
Pemeriksaan bahan sampel PME
Pencatatan hasil pemeriksaan sampel PME
Verifikasi hasil PME
Pengiriman hasil PME dan Evaluasi hasil PME.

BAB XI
IDENTIFIKASI RISIKO

Upaya untuk mencegah kejadian kecelakaan yang memungkinkan terjadi


di laboratorium maka diperlukan suatu identifikasi risiko.
Berikut ini risiko- risiko yang memungkinkan terjadi kecelakaan kerja :
1. Terkena benda tajam
- tertusuk jarum
- terkena pecahan kaca
- terkena pisau bisturi
2. Terkena bahan kimia
- terkena bahan Asam acetat glasial
- terkena xylol
- giemsa
3. Terkena Bahan infeksius
- Darah
- Urine
- Sputum
- Secret
- Faeses
- Cairan tubuh lainnya
Bila adanya risiko tersebut maka perlu suatu tindakan penanganan khusus.

56
BAB X
PENUTUP

Pedoman pelayanan laboratorium klinik ini di susun untuk acuan


meningkatkan mutu pelayanan Laboratorium Klinik RSUD Nganjuk. Diperlukan
kritik dan saran yang membangun sehingga mutu dari laboratorium klinik dapat
tercapai dan terjaga.
Dukungan dari pihak pimipinan dan kerjasama dari unit kerja lain sangat
kami harapkan demi pelayanan yang lebih baik.

Direktur RSUD Nganjuk


Provinsi Jawa Timur

dr. Achmad Noeroel Cholis


Pembina Utama Muda
NIP 19570812 1985 2 001

57
58

You might also like