You are on page 1of 12

BAB I

PENDAHULUAN

Bab 1 yang merupakan bagian awal dari Laporan Pendahuluan RTR Kawasan
Strategis Kabupaten Pesisir Sukabumi ini berisikan latar belakang dan rumusan
persoalan perlunya kegiatan ini dilaksanakan meliputi (1) Latar Belakang, (2)
maksud, tujuan dan sasaran penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis
Kabupaten Pesisir Sukabumi (a) maksud pekerjaan, (b) tujuan pekerjaan, dan (c)
sasaran pekerjaan, (3) Dasar Hukum (4) Ruang Lingkup pelaksanaan kegiatan
meliputi (a) lingkup kegiatan (b) ruang lingkup wilayah, dan (c) ruang lingkup
pekerjaan serta (5) Sistematika Pembahasan Laporan Pendahuluan RTR KSK Pesisir
Sukabumi.
1.1 LATAR BELAKANG
Wilayah pesisir dan lautan Indonesia yang kaya dan beragam sumber
daya alamnya telah dimanfaatkan oleh bangsa Indonesia sebagai salah
satu sumber bahan makanan utama, khususnya protein hewani, sejak
berabad-abad lamanya. Sementara itu, kekayaan hidrokarbon dan mineral
lainnya yang terdapat di wilayah ini juga telah dimanfaatkan untuk
menunjang pembangunan ekonomi nasional. Selain menyediakan
berbagai sumber daya tersebut, wilayah pesisir Indonesia memiliki
berbagai fungsi lain, seperti transportasi dan pelabuhan, kawasan industri,
agribisnis dan agroindustri, rekreasi dan pariwisata, serta kawasan
pemukiman dan tempat pembuangan Iimbah.

Dalam kaitannya dengan pembangunan sumber daya laut (pesisir dan


lautan), pemerintah telah membuat suatu kebijakan yang strategis dan
antisipatif, yaitu dengan menjadikan matra laut sebagai sektor tersendiri
yang sebelumnya merupakan bagian dari berbagai sektor pembangunan.

Fakta fisik Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang


terdiri dari 17.508 pulau dengan garis pantai sepanjang 81.000 km dan
luas laut sekitar 3,1 juta km2 atau 62% dari luas teritorialnya.
Berdasarkan UNCLOS 1982 (United Nations Convention on the Law of the
Sea 1982), Indonesia diberi hak berdaulat (sovereign right) memanfaatkan
Zona Ekonomi Eksklusif seluas 2,7 juta km2 yang menyangkut eksplorasi,
eksploitasi dan pengelolaan sumber daya hayati dan non hayati,
penelitian dan jurisdiksi mendirikan instalasi atau pulau buatan.

Batas terluar dari ZEE ini adalah 200 mil dari garis pangkal pada surut
rendah (low water line). Wilayah pesisir dan lautan Indonesia terkenal
dengan kekayaan dan keanekaragaman sumber daya alamnya, baik
sumber daya yang dapat pulih (seperti perikanan, hutan mangrove dan
terumbu karang) maupun sumber daya yang tidak dapat pulih (seperti
minyak bumi dan gas serta mineral atau bahan tambang lainnya). Indo-
nesia dikenal sebagai negara dengan kekayaan keanekaragaman hayati
(biodivers fly) laut terbesar di dunia, karena memiliki ekosistem pesisir
sehingga pendekatan pemanfaatan dan konservasi perlu dilakukan
dengan penuh kehati-hatian agar tidak mengurangi peluang generasi yang
akan datang juga menikmati kehidupan yang lebih baik dari sekarang.

Dibalik peran strategis dan prospek yang cerah dari ekosistem pesisir dan
lautan beserta sumber daya alam yang terdapat di dalamnya bagi
pembangunan nasional, terdapat berbagai kendala dan kecenderungan
yang mengancam kapasitas berkelanjutan (sustainable capacity) kedua
ekosistem ini dalam menunjang kesinambungan pembangunan.

Banyak faktor yang menyebabkan pola pembangunan sumber daya pesisir


dan lautan selama ini bersifat tidak optimal dan berkelanjutan. Namun,
kesepakatan umum mengungkapkan bahwa salah satu penyebabnya
terutama adalah perencanaan dan pelaksanaan pembangunan sumber
daya pesisir dan lautan yang selama ini dijalankan secara sektoral dan
terpilah-pilah.

Padahal karakteristik dan dinamika alamiah ekosistem pesisir dan lautan


yang secara ekologis saling terkait satu sama lain termasuk dengan
ekosistem lahan atas, serta beranekaragam sumber daya alam dan jasa-

PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG KAWASAN STRATEGIS KABUPATEN PESISIR SUKABUMI1 - 2


jasa lingkungan sebagai potensi pembangunan yang pada umumnya
terdapat dalam satu hamparan ekosistem pesisir, mensyaratkan bahwa
pembangunan sumber daya pesisir dan lautan secara optimal dan
berkelanjutan hanya dapat diwujudkan melalui pendekatan terpadu dan
holistik. Apabila perencanaan dan pelaksanaan pembangunan sumber
daya pesisir dan lautan tidak dilakukan secara terpadu, maka dikhawatir-
kan sumber daya tersebut akan rusak atau punah, sehingga tidak dapat
dimanfaatkan untuk menopang kesinambungan pembangunan.

Apabila dilihat dari tinjauan kebijakan Rencana Tata Ruang Provinsi Jawa
Barat melalui Perda No. 22 Tahun 2010 menetapkan Kawasan Pesisir
Sukabumi sebagai Kawasan Strategis Provinsi bidang ekonomi dengan isu
penangan utama di kawasan Pesisir Sukabumi ini adalah peningkatan citra
kawasan sebagai kawasan yang mempunyai nilai strategis bagi
pengembangan Jawa Barat Selatan secara berkelanjutan, meliputi : 1)
Pengembangan Palabuhanratu sebagai PKNp dan PKW; 2) Penataan dan
peningkatan kualitas permukiman di kawasan pesisir; 3) Pengembangan
pariwisata khususnya ekowisata dan wisata minat khusus; 4) Pemanfaatan
sumberdaya pertanian, pertambangan, perikanan/ kelautan; 5)
Penanganan khusus kawasan yang potensial menimbulkan masalah
bersifat fisik lingkungan; 6) Revitalisasi dan rehabilitasi Kawasan dan ; 7)
Pertahanan dan Keamanan

Dalam perkembangannya, Kawasan Pesisir Sukabumi memerlukan suatu


perencanaan dan penataan kawasan kawasan agar sesuai dengan
fungsinya sebagai KSK sebagaimana direncanakan dalam RTRW beserta
kelengkapan prasarana dan sarana yang sesuai dengan kebutuhan
pembangunan dan pengembangan pesisir.

Seperti yang tertuang dalam Undang Undang No 26 Tahun 2007 Pasal 14


ayat 2 yaitu bahwa Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten termasuk
dalam Rencana Umum Tata Ruang, yang oleh karena itu belum dapat
dijadikan dasar dalam pelaksanaan pemanfaatan ruang dan pengendalian
pemanfaatan ruang. Berdasarkan hal tersebut maka RTRW Kabupaten
perlu dijabarkan dan ditindaklanjuti ke dalam rencana tata ruang yang
lebih rinci lagi, baik berupa Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) maupun
Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Kabupaten (RTR KSK). Dalam
Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten Sukabumi tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Kabupaten Sukabumi Tahun 2012 2032 mengamanatkan
bahwa rencana rinci tata ruang yang harus disegerakan penyusunannya
diantaranya adalah Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis
Kabupaten Pesisir Sukabumi.

1.2 MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN


A. Maksud dari penyusunan Rencana Tata Ruang KSK Pesisir Sukabumi
ini adalah menyusun perangkat atau pedoman pengendalian rencana
tata ruang baik rencana umum pesisir maupun rencana detail koridor
pesisir yang mempunyai nilai strategis terkait dengan pelaksanaan
program program dan arahan kegiatan investasi pembangunan di
Kawasan Pesisir Sukabumi.
B. Tujuannya adalah tersusunnya sebuah rencana tata ruang KSK Pesisir
Sukabumi yang dapat difungsikan sebagai perangkat operasional

PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG KAWASAN STRATEGIS KABUPATEN PESISIR SUKABUMI1 - 3


dalam pemanfaatan dan pengendalian ruang di Kawasan Pesisir
Sukabumi.
C. Sasarannya adalah :
a) Tersusunnya materi teknis rencana umum KSK Pesisir Sukabumi
dengan tingkat kedalaman analisis peta minimal 1 : 25.000
b) Tersusunnya rencana detail di KSK Pesisir Sukabumi dengan tingkat
kedalaman analisis peta berskala 1 : 5.000

1.3 DASAR HUKUM PERENCANAAN


Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Pesisir Sukabumi ini
didasari oleh peraturan dan undang undang yang berlaku, diantaranya
adalah :
1) Undang undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah
daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Barat;
2) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya
Alam Hayati dan Ekosistemnya (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1990 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3419);
3) Undang undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara;
4) Undang undang Nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintahan Daerah;
5) Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan
Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 66,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4723);
6) Undang undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
7) Undang undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah
Pesisir dan Pulau pulau Kecil;
8) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 11,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4966);
9) Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 1998 tentang Kawasan Suaka
Alam dan Kawasan Pelestarian Alam (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1998 Nomor 132, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3776);
10) Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1999 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3174);
11) Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi
dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;
12) Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Nasional;
13) Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang
Penyelenggaraan Penataan Ruang;
14) Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2010 tentang Bentuk dan
Tata cara Peran Serta Masyarakat dalam Penataan Ruang;
15) Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan
Kawasan Lindung;
16) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2006 tentang
Pedoman Umum Mitigasi Bencana;

PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG KAWASAN STRATEGIS KABUPATEN PESISIR SUKABUMI1 - 4


17) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 20 / PRT / M / 2011
tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan
Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota .
18) Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 22 Tahun 2010 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat Tahun 2009 2029;
19) Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 28 Tahun 2010 tentang
Rencana Pengembangan Wilayah Provinsi Jawa Barat Bagian Selatan;
20) Peraturan Daerah Kabupaten Sukabumi Nomor 5 Tahun 2009
tentang Pelestarian Penyu di Kabupaten Sukabumi;
21) Peraturan Daerah Kabupaten Sukabumi Nomor 22 Tahun 2012
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sukabumi 2012
2032;

1.4 KEDUDUKAN RTR KSK


Kedudukan RTR KSK pada sistem perencanaan tata ruang adalah sebagai
rencana rinci kawasan strategis yang ditetapkan pada RTRW Kabupaten.
Selain mengacu kepada RTRW Kabupaten, RTR KSK juga mengacu kepada
RTRW Provinsi. RTR KSK disusun dengan kedalaman peta skala 1:25.000.
RTR KSK akan menjadi acuan bagi penyusunan RDTR kecamatan pesisir
(termasuk Peraturan Zonasi) yang ada di dalam KSK. RTR KSK juga akan
menghasilkan arahan penetapan kawasan potensial atau zona inti dengan
zona penyangganya yang akan menjadi acuan bagi penyusunan RTBL /
Masterplan Kawasan / Rencana Tindak Penanganan Kawasan.

Pada gambar berikut ini dapat dilihat kedudukan RTR KSK pada sistem
perencanaan tata ruang :
Skala 1 :
RTRWP 100.0
Jawa Barat 00

Skala 1 :
RTRW 50.00
Kab. 0
Sukabumi

Skala 1 :
25.00
RTR KSP RTR KSK 0
Arahan Kawasan
Palabuha Pesisir
Potensial / Zona
nratu
Inti

Skala 1 : 5.000
RDTR
Kecamata
n Pesisir

Skala 1 : 1.000

RTBL / Masterplan /
Rencana Tindak
Penanganan
Kawasan
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG KAWASAN STRATEGIS KABUPATEN PESISIR SUKABUMI1 - 5
Keterangan :
Sinkronisasi
Rencana diatasnya menjadi acuan

Gambar 1.1
Kedudukan RTR dalam Sistem Perencanaan

1.5 RUANG LINGKUP


a. RUANG LINGKUP WILAYAH
Berdasarkan Perda No. 22 Tahun 2012 tentang RTRW Kabupaten Sukabumi
menyatakan bahwa secara administratif KSK Pesisir Sukabumi terdiri dari
9 (sembilan) kecamatan dengan luas total kawasan yaitu seluas
141.133,33. Kesembilan kecamatan yang dimaksud meliputi :
1. Kecamatan Cisolok;
2. Kecamatan Cikakak;
3. Kecamatan Palabuhanratu;
4. Kecamatan Simpenan;
5. Kecamatan Ciemas;
6. Kecamatan Ciracap;
7. Kecamatan Surade;
8. Kecamatan Cibitung;
9. Kecamatan Tegalbuleud.

Di bawah ini disajikan wilayah administrasi yang termasuk dalam kawasan


Pesisir Sukabumi.

Tabel 1.1
Kawasan Pesisir Kabupaten Sukabumi
No Kecamatan Luas Kecamatan
(Ha)
1 Cisolok 16.057,72
2 Cikakak 11.644,26
3 Palabuhanratu 10.287,91
4 Simpenan 16.922,16
5 Ciemas 26.696,00
6 Ciracap 16.056,10
7 Surade 13.393,09
8 Cibitung 15.021,66
9 Tegalbuleud 15.054,43
Jumlah 141.133,33
Sumber : Materi Teknis RTRW Kab. Sukabumi Tahun 2012 - 2032

PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG KAWASAN STRATEGIS KABUPATEN PESISIR SUKABUMI1 - 6


Sumber : Diedit dari Peta Administrasi Materi Teknis RTRW Kab. Sukabumi Tahun 2012 - 2032

Gambar 1.2
Peta Orientasi Kawasan Pesisir Sukabumi

b. RUANG LINGKUP MATERI


Lingkup Materi Penyusunan RTR KSK Pesisir Sukabumi adalah berupa
penyusunan materi teknis Rencana umum KSK Pesisir Sukabumi dengan
sistematika sebagai berikut :
1) Tinjauan kebijakan, peraturan perundang undangan, norma standar
pedoman dan manual (NSPM) serta literatur yang terkait dengan
penataan ruang
2) Identifikasi delineasi kawasan, delineasi kawasan dalah penetapan
batas kawasan yang termasuk KSK Pesisir Sukabumi, hal ini diperlukan
guna mengetahui luas, kedudukan dan peran KSK melalui beberapa
aspek yaitu kebijakan pengembangan, aspek fisik, sejarah, sosial
budaya dan ekonomi.
3) Analisis Pengembangan dan Penataan Wilayah KSK Pesisir Sukabumi,
meliputi :
a. Analisis karakteristik wilayah KSK meliputi :
Kedudukan dan peran KSK dalam konstelasi wilayah yang lebih
luas;
Keterkaitan antar KSK dan antar kawasan dalam KSK;
Keterkaitan antar komponen ruang dalam KSK;
Karakteristik fisik wilayah dan lingkungan KSK;

PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG KAWASAN STRATEGIS KABUPATEN PESISIR SUKABUMI1 - 7


Kondisi hidrooceanografi;
Karakteristik sosial kependudukan;
Karakteristik perekonomian;
Kemampuan keuangan daerah;

b. Analisis potensi dan masalah pengembangan KSK, meliputi :


Analisis pusat pusat pelayanan / kegiatan;
Analisis kebutuhan ruang;
Analisis daya dukung lingkungan;
Analisis daya tampung kawasan;
Analisis perubahan pemanfaatan ruang;
c. Analisis daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup, melalui :
Karakteristik umum fisik wilayah (letak geografis, morfologi
wilayah)
Potensi rawan bencana alam (longsor, banjir, tsunami, dan
bencana alam geologi)
Potensi sumber daya hayati dan sumberdaya non hayati
Kesesuaian lahan
d. Analisis kualitas kinerja kawasan dan bangunan
4) Perumusan tujuan, kebijakan dan strategi pengembangan KSK
5) Perumusan rencana struktur ruang dan pola ruang KSK
6) Perumusan rencana pengembangan kawasan potensial di Pesisir
Kabupaten Sukabumi, yang memiliki prospek baik aspek ekonomi
maupun kelestarian lingkungan yang mengintegrasikan rencana tata
ruang dengan rencana pembangunan daerah dan sektoral guna
mencapai tujuan pengembangan pesisir yang lebih baik.
7) Perumusan arahan pemanfaatan ruang Pesisir Sukabumi bagi
pelaksanaan program program pembangunan dan pengembangan
kegiatan investasi di kawasan. Arahan pemanfaatan ruang KSK Pesisir
Sukabumi adalah arahan pengembangan setiap kawasan dalam koridor
pesisir untuk mewujudkan struktur ruang dan pola ruang pesisir
melalui penyusunan program program tahunan.
8) Perumusan arahan pengendalian pemanfaatan ruang kawasan; Arahan
pengendalian pemanfaatan ruang kawasan adalah ketentuan
pengendalian pemanfaatan ruang kawasan yang meliputi ketentuan
umum peraturan zonasi, ketentuan perizinan, ketentuan pemberian
insentif dan disinsentif, serta arahan pengenaan sanksi dalam rangka
perwujudan rencana tata ruang KSK.
9) Perumusan konsep penataan ruang dalam rangka pengelolaan Pesisir
Kabupaten Sukabumi.

c. RUANG LINGKUP PEKERJAAN


Proses penyusunan RDTR Kabupaten/Kota mencakup kegiatan pra
persiapan penyusunan, persiapan penyusunan, pengumpulan data,
pengolahan data dan perumusan konsepsi rencana.
a. Persiapan Penyusunan RTR KSK, meliputi :
1) Persiapan awal, yaitu upaya pemahaman terhadap TOR/KAK
penyiapan anggaran biaya;
2) kajian awal data sekunder, yaitu review kajian RTRW Kabupaten
Sukabumi dan kebijakan lainnya;
3) persiapan teknis pelaksanaan meliputi penyusunan
metodologi/metode dan teknik analisis rinci, rencana rinci dan
penyiapan rencana survei.

PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG KAWASAN STRATEGIS KABUPATEN PESISIR SUKABUMI1 - 8


b. Pengumpulan Data
Untuk keperluan pengenalan karakteristik wilayah perencanaan dan
penyusunan rencana struktur dan pola ruang wilayah perencanaan,
harus dilakukan pengumpulan data primer dan data sekunder.
Pengumpulan data primer setingkat kecamatan dapat meliputi:
1) Penjaringan aspirasi masyarakat yang dapat dilaksanakan melalui
penyebaran angket, temu wicara, wawancara orang perorang dan
lain sebagainya;
2) Pengenalan kondisi fisik dan sosial ekonomi wilayah perencanaan
secara langsung melalui kunjungan ke semua bagian dari wilayah
3) Diskusi konsultasi dan koordinasi

Pengumpulan data, meliputi:


a) Data wilayah administrasi;
b) Data fisiografis;
c) Data hidrooceanografi;
d) Data Morfologi pesisir;
e) Data Ekosistem Pesisir;
f) Data kependudukan;
g) Data ekonomi dan keuangan;
h) Data ketersediaan prasarana dan sarana ;
i) Data peruntukan ruang;
j) Data penguasaan, penggunaan dan pemanfaatan lahan;
k) Peta dasar rupa bumi dan peta tematik yang dibutuhkan,
penguasaan lahan, penggunaan lahan, peta peruntukan ruang,
pada skala peta minimal 1: 25.000.

Seperti halnya dalam penyusunan RTRW kabupaten/kota, tingkat


akurasi data, sumber penyedia data, kewenangan sumber atau
instansi penyedia data, tingkat kesalahan, variabel ketidakpastian,
serta variabel-variabel lainnya yang mungkin ada,perlu diperhatikan
dalam pengumpulan data. Dalam bentuk data statistik dan peta, serta
informasi yang dikumpulkan berupa data tahunan (time series) minimal
5 (lima) tahun terakhir dengan kedalaman data setingkat desa.Dengan
data berdasarkan kurun waktu tersebut diharapkan dapat memberikan
gambaran perubahan apa yang terjadi pada bagian dari wilayah .

c. Pengolahan dan Analisis Data


Pengolahan data untuk penyusunan RTR KSK Pesisir Sukabumi meliputi:
1) Analisis karakteristik wilayah, meliputi:
kedudukan dan peran bagian dari KSK Pesisir Sukabumi dalam
wilayah yang lebih luas ;
keterkaitan antar kawasan dan antara bagian dari KSK Pesisir
Sukabumi;
keterkaitan antarkomponen ruang di wilayah perencanaan;
karakteristik fisik bagian dari wilayah kabupaten/kota;
karakteristik sosial kependudukan;
karakteristik perekonomian;
kemampuan keuangan daerah.

PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG KAWASAN STRATEGIS KABUPATEN PESISIR SUKABUMI1 - 9


2) Analisis potensi dan masalah pengembangan wilayah perencanaan,
meliputi:
analisis kebutuhan ruang; dan
analisis perubahan pemanfaatan ruang.
3) Analisis kualitas kinerja kawasan dan bangunan. Keluaran dari
pengolahan data ini setidaknya adalah:
potensi dan masalah pengembangan di wilayah perencanaan;
peluang dan tantangan pengembangan;
kecenderungan perkembangan;
perkiraan kebutuhan pengembangan di wilayah perencanaan;
intensitas pemanfaatan ruang sesuai dengan daya dukung dan
daya tampung (termasuk prasarana/infrastruktur maupun
utilitas); dan
teridentifikasinya indikasi arahan penanganan kawasan.

d. Perumusan Konsep Rencana Tata Ruang


Perumusan konsep RTR dilakukan terhadap wilayah perencanaan
dengan mengacu pada RTRW Provinsi Jawa Barat, Rencana Tata Ruang
Jabar Selatan, RTRW Kabupaten Sukabumi serta pada pedoman dan
petunjuk pelaksanaan bidang penataan ruang. Konsep RTR KSK Pesisir
dirumuskan berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan
sebelumnya dengan menghasilkan beberapa alternatif konsep yang
berisi tentang tujuan, kebijakan, dan strategi pengembangan dan
konsep pengembangan wilayah yang direncanakan.

e. Diskusi
Diskusi, konsultasi dan koordinasi, diskusi meliputi:
a. Diskusi intern yang dilaksanakan antara pihak konsultan dengan
DinasTataRuang Permukiman dan Kebersihan (Dinas Tarkimsih)
Kab Sukabumi selakupemberi tugas, dan Tim Teknis RTR selaku
tim pengarah teknis dan substansi RTR KSK yang terdiri atas
Bappeda, Dinas Tarkimsih (Bidang Tata Ruang), BLH dan OPD
Terkait di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sukabumi; dan
Diskusi intern dilakukan dengan Dinas Tarkimsih dan Tim Teknis
RTR KSK untuk membahas kemajuan dan hasil pekerjaan yang
telah disusun oleh Konsultan baik itu untuk laporan pendahuluan,
laporan antara, dan laporan akhir.

Sebelum dan sesudah dilakukan diskusi, Konsultan (pihak ke-3)


diharuskan melakukan asistensi hasil pekerjaan dengan pihak
Dinas Tarkimsih Kabupaten Sukabumi yang membahas antara
lain perbaikan dan penyempurnaan hasil laporan pekerjaan
tersebut.

b. Diskusi dengan BKPRD (Pokja Perencanaan yang terdiri atas OPD


terkait) dilakukan sebagai bagian dari proses teknis penyusunan
RTR KSK Pesisir Sukabumi yang dilakukan dalam 3 (tiga) tahap :
- Tahap I dilakukan diskusi/ pembahasan laporan pendahuluan,
yang berisi pembahasan dan penyepakatan substansi yang
akan dimuat dalam penyusunan RTR KSK Pesisir Sukabumi

PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG KAWASAN STRATEGIS KABUPATEN PESISIR SUKABUMI1 - 10


- Tahap II dilakukan diskusi/ pembahasan laporan antara, yang
berisi pembahasan dan penyempurnaan hasil analisis potensi
dan permasalahan yang ada, konsep rencana struktur ruang
maupun pola ruang serta konsep
- Tahap III penyempurnaan dan dilakukan dalam bentuk
seminar/ lokakarya, untuk penyepakatan konsep rencana
yang dipilih sampai dengan hasil akhir RTR KSK Pesisir
Sukabumi.
c. Konsultasi dan koordinasi dengan BKPRD Provinsi Jawa Barat
dengan substansi materi teknis RTR KSK Pesisir Sukabumi.
Provinsi Jawa Barat, kegiatan konsultasi dan koordinasi dilakukan
terutama berkaitan dengan konsultasi dan koordinasi dalam
rangka memenuhi kelengkapan pemanfaatan ruang dan
pengendalian pemanfaatan ruang maupun kelembagaan
kawasan.
d. Konsultasi dan koordinasi dengan BKPRN, Dengan BKPRN melalui
Kementerian PU, kegiatan konsultasi dan koordinasi dilakukan
terutama berkaitan dengan konsultasi dan koordinasi dalam
rangka memenuhi kelengkapan substansi materi teknis RTR KSK
Pesisir Sukabumi.

1.6 SISTEMATIKA PEMBAHASAN


Pada bagian sistematika pembahasan ini akan terbagi kedalam 5 (lima)
pokok pembahasan yang memiliki keterkaitan antara bab satu dengan bab
lain, untuk lebih jelas, maka dibawah ini terdapat penjelasan singkat dari
masing-masing bab pembahasan sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN
Pada bab awal ini akan dibahas mengenai penyusunan RTR KSK
Pesisir Sukabumi, yaitu latar belakang, maksud, tujuan dan
sasaran penyusunan RTR KSK Pesisir Sukabumi, Dasar Hukum
dan perundang undang, lingkup pelaksanaan kegiatan, dan
Sistematika Pembahasan Laporan Pendahuluan RTR KSK Pesisir
Sukabumi.

BAB 2 TINJAUAN KEBIJAKAN SPASIAL


Pada bagian kedua dari penyusunan RTR KSK Pesisir Sukabumi
berisikan mengenai kebijakan spasial yang berkaitan dengan
pengembangan dan pembangunan Kawasan Pesisir Sukabumi,
yang meliputi Tinjauan Terhadap PP No 26 Tahun 2008 Tentang
RTRWN, Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No 22 Tahun 2010
Tentang RTRW Provinsi Jawa Barat, Tinjauan Terhadap Rencana
Tata Ruang Kawasan Jabar Selatan dan Peraturan Daerah
Kabupaten Sukabumi No. 22 Tahun 2012 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Kabupaten Sukabumi.

PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG KAWASAN STRATEGIS KABUPATEN PESISIR SUKABUMI1 - 11


BAB 3 GAMBARAN UMUM KAWASAN PESISIR SUKABUMI
Pada bagian 3 (tiga) ini berisikan mengenai gambaran umum
kawasan pesisir Sukabumi yang meliputi Batas Administrasi,
Gambaran Fisik Dasar, Gambaran pesisir pantai, Gambaran sosial
kependudukan, Gambaran Sarana Pelayanan Umum dan Sistem
prasarana dan gambaran kegiatan perekonomian yang
berkembang di Kawasan Pesisir Sukabumi.

BAB 4 METODOLOGI DAN PENDEKATAN


Pada bab 4 (empat) Laporan Pendahuluan RTR KSK Pesisir
Sukabumi ini berisikan Pendekatan Penyusunan RTR KSK Pesisir
Sukabumi, Kerangka Pikir Penyusunan RTR KSK Pesisir Sukabumi,
Tahapan Penyusunan RTR KSK Pesisir Sukabumi dan Model-model
analisis yang akan dipergunakan dalam Penyusunan RTR KSK
Pesisir Sukabumi.

BAB 5 RENCANA DAN ORGANISASI PEKERJAAN


Bab 5 (lima) yang merupakan bagian akhir dari Laporan
Pendahuluan RTR KSK Pesisir Sukabumi ini meliputi : komposisi
tenaga ahli yang dibutuhkan, fungsi, tugas dan tanggungjawab
tenaga ahli, jadwal penugasan tenaga ahli, struktur organisasi
pelaksanaan pekerjaan, rencana pelaksanaan pekerjaan dan
Sistem Pelaporan .

PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG KAWASAN STRATEGIS KABUPATEN PESISIR SUKABUMI1 - 12

You might also like