You are on page 1of 30
Rr Leica PUSTAKAAN N6MALANG aN hl ae ts Plies ens ran, 89.017 Oleh : Triandi Laksmiwati Penata letak : Eddy Ridwan Penerbit : CV, Rama M.G. Jakarta (Cetakan Pertama : Maret 1989 Percetakan : C.V. Mitragraf Jakarta 4 var tanggungjawab perctakan, i menyalin baik sebagian atau seluruhnya, tanpa izin penerbit. PRAKATA . KATA PENGANTAR 1 nL. DAFTAR ISI UNSUR-UNSUR PERANCANGAN INTERIOR . 1 sen ee eee PRINSIP-PRINSIP DASAR PERANCANGAN INTERIOR .. 39 HARMONI / KESELARASAN .. PROPORSI.... KESEIMBANGAN IRAMA .. TITIK BERAT . 3 ii KATA PENGANTAR Pada mulanya perancangan interior hanya menitik beratkan pada fungsi semata-mata, tetapi pada perkembangan selanjutnya, peran- cangan interior mempunyai jangkauan yang lebih jauh lagi yaitu dengan mencakup semua unsur-unsur keindahan dari berbagai macam aspek schingga pada akhimya memberikan kepuasan physik dan spiri- tual bagi si penghuni atau dengan kata lain yaitu bahwa perancangan interior harus dapat memenuhi kebutuhan si penghuni secara memuas- kan, Perancang harus berusaha menciptakan suasana interior sedemi- kian rupa agar mampu memberikan perlindungan, kenyamanan, ke- amanan dan menimbulkan rasa betah dengan suasana yang terjalin baik dengan lingkungan sekitarnya. ‘Memperhatikan itu semua kiranya sangat diperlukan pengetahuan tentang unsurunsur perancangan interior dan prinsip-prinsip dasar perancangan interior sebagai bekal yang cukup untuk memecahkan problem-problem disain/penataan interior. Gleh Karena itu pembahasan dalam buku ini hanya berkisar ke- pada unsurunsur dan prinsip-prinsip dasar perancangan interior. Disamping itu, latar belakang timbulnya pembahasan tersebut, berasal dari acuan yang menghendaki adanya rangkuman teori-teori dari berbagai literatur yang mudah dimengerti, Acuan tersebut mendorong penulis untuk membahas hal tersebut di atas. Kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan dalam penulisan buku ini kami ucapkan terima kasih. ‘Akhir kata penulis harapkan tanggapan serta saran-saran per- baikan dari para pembaca agar buku ini akan lebih bermanfaat dan dapat digunakan seluas mungkin. Malang, 1989. Ir. TRIANDI. LAKSMIWATI Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Unibraw I, UNSUR-UNSUR PERANCANGAN INTERIOR, Bila kita memperhatikan penata- an setiap ruangan di dalam ru- mah kita, maka ternyata ada hubungan’antara Garis, Bentuk, Motif, Tekstur, Ruang, Warna, Penerangan, Akustik dan Bahan, yang membentuk suatu kompo- sisi sehingga merupakan satu ke- satuan yang tak dapat dipisab- kan. Unsurunsur yang disebut tadi adalah uasur-unsur yang dipakai di dalam. disain interior. Setiap unsur menjadi bagian yang men- dukung pembentukan keseluruh- an. Oleh karena itu setiap unsur perlu dibahas, agar kita dapat mengerti keseluruhannya. Bila suatu problem disain inte- rior dianalisa. menurut ~masing- masing unsur, kita akan lebih cepat menemukan penyelesaian- nya. 1. Garis Unsur Garis sangat kuat dalam menuntun, mata kita menurut suatu arah tertentu atau menuju titik tertentu. Garis bisa mem- bangkitkan perasaan tertentu pu- la. Tipe Garis yang berlainan menimbulkan perasaan yang ber- beda. Hal ini penting diingat di dalam menciptakansuasana suatu ruangan. Pada dasarnya ada dua macam Garis, yaitu Garis Lurus dan Garis Lengkung. Garis Lurus bisa kita bagi lagi atari “ Garis Vertikal Garis Vertikal mengekspresikan kekuatan, keagungan, kejantanan dan sifat resmi. Mempunyai ke- cenderungan menunjukkan ke- tinggian ruangan, Oleh karena itu ruangan yang langitdangitnya rendah, bisa kelihatan seolah- olah tinggi dengan adanya garis- garis vertikal yang kuat. Garis Horisontal Garis Horisontal memberi kesan tenang, istirahat (relaks). Cende- rung melebarkan ruangan, serta bersifat informal. Garis Diagonal > Garis Diagonal menimbulkan ke- san gerak, membuat mata ber- gerak terus mengikutinya, Disamping ketiga macam garis lurus tersebut di atas, masih ada garis patah-patah, garis tak ber- aturan, yang memberi kesan ke- anekaan, Garis. Lengkung bersifat_ro- mantis dan puitis. Banyak variasi garis lengkung membuatnya bisa mengekspresikan _bermacam- ‘macam suasana, Dalam bentuk lingkar penuh garis ini bisa mengekspresikan suasana riang gembira, misalnya pada motif tirai dengan gambar balon-balon ae Ne Lengkungan yang lebih halus seperti lengkung berbentuk hu- rf, mencerminkan sesuatu yang halus dan manis. Garis perti ini bisa menarik perhatia tanpa_terlalu bersifat dinami ‘Tetapi bila pemakaiannya terlal banyak didalam satu ruangan] garis ini bisa menimbulkan kesad ramai tidak tenang. =} Kombinasi garis lenghung dan turus, Kombinasi unsur garis dalam Jpenataan suatu ruangan harus di- pilin secara cermat, agar bisa menghasilkan kesan yang di- Suatu_ komposisi yang memakai terlalu banyak garis da- ri satu type tertentu bisa men- emukan, tidak menarik untuk Jilihat, Sebaiknya suatu kompo- isi terdi:i dari berbagai type garis, tetapi dengan titik berat pada salah satu type tertentu, schingga suasana yang diinginkan menjadi jelas, Misalnya komposisi_ ruangan untuk beristirahat sebaiknya ter- diri dari garisgaris horisontal yang paling dominan dilengkapi beberapa garis vertikal dan leng- kung. Terlalu banyak garislurus ‘Pemakaian garis vertikal yang baik. Terlalu banyak garis horisontal, Pemakaian garis horisontal seimbang. Kadang-kadang perubahan ke- cll saja pada unsur garis di dalam fuangan, sudah bisa menimbul- kun suasana yang berbeda. Misal- fiya tirai jendela yang semula hanya menggantung lurus ke ba- wah, bila diikat sehingga mem- bentuk garis lengkung, maka suasana ruangan yang sebelum- nya mungkin terasa formal atau kaku, sekarang menjadi kelihat- an lebih manis dan intim, Terlalu banyak garis diagonal, Pemakaian garis diagonal seimbang. Beberapa contoh penggunaan unsur garis dalam ruang, ‘Ruang ini garis hortsontal dominan sekali, namun ke- Tihatan tidak monoton dengan adanya garis lengkung ‘pada dinding dan garis vertikal berupa tiral jendele. Tempat tidur Lemari pakaian Rak mainan Tempat bermain Supaya rang kelihatan tidak terlalu tinggi, maka digunakan garis horisontal yang verupa pane! kayu pada dinding dan motif dari dinding itu sendiri. Untuk meng Ilungkan Kesan kaku, maka digunakan juga gars lengkung yang berupa kap lam- iw xancuag dan gambargambar hiasan dinding. dari ruang ridur remaja putri ini romantis, sehingga saris lengkung disini Supaya ruangan nampak luas, make digunakan gers horisontal yang ditunjukkan ‘mendominir ruangan. ntara lain oleh garisgaris pada dinding, lis diatas, jendela, peletakan lukisan. 1. Kursi . 2. Meja tengah 1. Tempat tidw) 3. Meja samping 2, Lemari pakaian. 2 Lena 4, Karpet 5S. Lampu meja 4. Meja tuts ‘Supaya ruangan yang luas ini nampak tidak terlalu luas, ‘maka digunakan juga garis vertikal yang ditunjukkan oleh tirai jendela, Kosen jendela & motif kain penutup Jkursi, Disamping itu garis lengkung juga harus digunakan supaya kesannya tidek Kaku, Di sini ditunjukkan oleh lampu & tanaman. Lampu berdiri Lampu gannung Tema dari ruang ini santai, sehingga garis horitontal jangat dominan, namun tive garis yang lainpun retap ws dipacai supaya serasi. A Kursi 4 Meja tengah 4, Meja samping 12 B 2. Bentuk ‘Ada tiga macam_bentuk dasar yang kita kenal yaitu: —Bentuk Lurus (Kubus, Segi Empat). — Bersudut (Segitiga, Piramid). = Lengkung (Lingkaran, Bola, Silinder, Kerucut). Dalam hal bentuk, seperti juga pemakaian garis, bila terlalu ba- nyak pengulangan bentuk yang sama, akan terlihat kurang mena- rik dan membosankan, 3. Motif Yang dimaksud dengan Motif adalah ornamen-ornamen dua di- mensi atau tiga dimensi yang di- susun menjadi pola-pola atau ragam tertentu. Motif bisa juga dibentuk oleh Tekstur dan Bentuk, oleh karena iru susunan benda di dalam ruangan juga merupakan suatu motif. Motif mempunyai arah gerak, maka penempatannya harus seja- lan dengan irama ruangan, Ja- ngan sampai motif itu bersaing dengan titik pusat perhatian di dalam ruangan dan harus diingat bahwa terlalu banyak macam motif di dalam satu ruangan akan membuat suasana kacau dan ramai. Beberapa petunjuk untuk penggunaan motif dengan hasil yang baik: — Agar suatu motif kelihatan menonjol, sebaiknya ada la WB jury tar belakang yang netral atau polos. A , —Menggunakan motif yang sa- tna untuk beberapa benda bisa dengan mudah menciptakan keharmonisan dan kesatuan, Tekstur yang kasar dan febal cenderung membuat ruang- i kelihatan lebih kecil dan lebih rempit Bla’ piston nga! ‘balok bwlok kayu yang kasar, ruangan kan keithatan lebih rendah dari —Dua macam motif dengan JB pada bila dilapis material yang warna yang sama bisa dikom- ir in dan mengkilat, misalnya binasikan bila gaya dan skala J cermin. Lantai akan tampak proporsinya sama, atau motif J |ehih luas bila memakai marmer yang sama tetapi dalam warna ang licin, dari pada bila mema- fain’ bisa dikombinasikan di [\"karpet yang berbulv panjang dalam satu ruangan, dan tebal Jadi, tekstur yang — Motif geometris bisa digabung J jjein dan ringan menimbulkan dengan’ motif tumbuh-tum- buhan (flora) bile warnanya sama, Warna yang dominan pada motif-motif tadi bisa di- gunakan pula pada bidang- bidang polos. 4. Tekstur Bila kita berbicara tentang teks- tur, yang dimaksud ialah halus- kasarnya permukaan benda atau material, baik yang dapat di- raba maupun yang dapat dilihat, Tekstur yang kasar_menimbul- kan kesan kuat, maskulin, Teks- ‘tur yang halus_mencerminkan hal-hal yang resmi, elegant. Con- toh tekstur kasar antara. lai tenunan kasar, permukaan su- sunan batu, urat kayu jati doreng. Tekstur licin: kaca, chrome, kayu polos yang di- politur,” satin, plastik, acrylic. Tekstur keras: batu, ‘keramik, marmer. Tekstur lembut: velvet, Nya tekstur lembut dari karpet kesan luas dan terang, misalnya kaca, cermin dan marmer. Tekstur mempengaruhi war na. Tekstur kasar membuat in- tensitas warna kelihatan lebih Jemah atau redup, sedangkan tekstur licin membuat intensitas warna kelihatan lebih kuat. Ban- dingkan warna merah yang sama pada sebidang karpet berbenang kasar dan tebal, dengan lantai keramik yang licin dan meng- kilat. Tentu warna lantai kera- mik akan kelihatan lebih me- nyala, Disini tertihat penguiangan motif dan warna pada benda yang berlainan, untuk Mencapat satu kesatuan dalam ruang. Garisgaris merah putth pada kursi dilatar epan ditemui lagi pada bantal-bantal tepas di sofa dan pada dinding. Warna merah Wenadi tema wtama dalam ruang ini, bisa ditemui pada bantal, kursi dan meja mo- ion, leman taci, dinding bahkan pada serbet-serbet di atas mefa makan, Kekuatan Wlensitas warne merah diimbangi dengan warna oker kuning pada sofa, karpet, ‘Mele dan dinding lainnya, Tekstur yang dominan keras, diperlembut dengan ada 14 5, Ruang: Pengertian Dasar Ruang Ruang mempunyai arti yang pen- ting bagi kehidupan manusia. Semua kehidupan dan kegiatan manusia berkaitan dengan aspek ruang. Adanya hubungan antara manusia dengan suatu obyek, baik secara visual maupun mela- lui indra pendengar, indra pen- cium ataupun perasa, akan selalu menimbulkan kesan _ruang. Ruang pada dasarnya sudah ada sejak awal, ruang tidak dibuat oleh manusia, tetapi manusia da- pat merasakan adanya ruang. Seseorang tentu dapat merasakan ruang di alam bebas dengan awan sebagai langitlangit, pegunungan sebagai dinding dan tanah tempat berpijak sebagai lantai dan ruang- ruang yang dirasakan itakadang- Kkadang tidak dapat dirasakan oleh orang lain. Ruang dapat dibedakan men- jadi 2 jenis yaitu: 1, Ruang Fisik. 2, Ruang Psikologis. Pengertian dari ruang fisik ada- lah ruang yang terwujud secara fisik, 15 Sedangkan pengertian rua psikologis adalah ruang terscbut dapat dirasakan adanya. Menurut Rudolf Ambein Ri ang dapat dibayangkan sebagai Satu bentuk kesatuan, Terbatgs atau tidak terbatas. —Seperti kendaraan yang ke song yang sudah disiapk dan mempunyai kapasitas u tuk diisi barang. Aristotle berpendapat bal ruang itu adalah suatu wad: dari obyek-obyek. Dari pembahasan di atas, m: pengertian ruang dapat disimp\ kan sebagai berikut : Ruang adalah suatu wadah di ti obyek-obyek yang ad: dapat dirasakan secara subyel tif, dapat dibatasi baik ol elemen-elemen buatan sepe garis, bidang dan laindain mi pun ‘elemen-elemen alam, I ngit, horizon dan lain4ain. Ruang yang terwujud kai elemen-elemen buatan ada yal berkesan sempit, lebar atau lu: tinggi, rendah dan sebagainya. entuk mang yang terwujud oleh bidang-bidang yang berkesan vertikal. Ruang int Aelihatannya tinggi (vertikal). Ruang-ruang berkesan tinggi, misalnya: Pada ba- hgunan monumental, sakral, dimana ruang-ruangnya menunjukkan keagungan, kewibawaan, Kuang yang terbentuk, terwujud oleh adanya bidang-bidang yang berkesan hori- sonal, Bisa kesan keseluruhannya meluas tetapi renda) ’ 16 Karena, tujuan kita adalah ingin menata ruang, maka target. 1. Ri Yang Berk ataupunsasaran kita adalah Tau. ence rua fisik, yaity rang yang ter- Ruang ini terbentuk karena wujud secara fis bidang-bidang/material Ruang fisik ini, masih dibeda- faa oe ee ea Lo kan menjadi: — TRuang ini berkesan terturup, walau adda bouvenligh: (BV), atau krepvak pada din- ding bagian atasnye, Biesanya ruang seperti ini adalah gudane 2. Ruang-ruang Yang Berkesan wujud atau terbentuk adanya Terbuka. mempunyai hubungan lang- Adalah ruang-ruang yang ter- sung dengan ruang. ‘Ruang ini berkesan terbuka, biasanya adalah ruang teras, ruang ini mempunyat hubungan langsung dengan ruang luar. Membutuhkan penataan yang utwh dalam satu Kesatuan, 17 ¥, Ruang-ruang yang samar atau (ransparant, adalah ruang- fuang yang mempunyai hu- bungan dengan ruang luar na- mun dipisahkan oleh sesuatu tabir yang tembus pandang. Tabir ini bisa kaca ataupun kain tipis atau sesuatu yang bisa tembus pandang. ‘Kuang im berkesan samar-samar Karena transparant (ada dinding yang dari kace, sehingga mempunyai hubungan dengan rearg lucr) Hubungan Manusia dengan Huang Muang tidak dapat dipisahkan uri kehidupan mamusia, karena Mhanusia bergerak dan berada di dalamnya. Ruang tidak akan ada Artinya jika tidak ada manusia, leh karena itu titik tolak dari rancangan ruang harus selalu ldasarkan dari manusia, Hubungan = manusia dengan ‘wang lingkungan dapat dibagi 2, ‘yaitu: © Hubungan Dimensional (An- tropometrics). © Hubungan Psikologi dan Emo- sional ‘Proxemics). Hubungan Dimensional : Menyangkut dimensi-dimensi yang berhubungan dengan tu- buh manusia dan pérgerakan- nya untuk kegiatan mamusia, Hubungan Psikologi Hubungan ini menentukan ukuranukuran — kebutuhan ruang untuk kegiatan manusia, Hubungan keduanya menyang- kkut persepsi manusia terhadap ruang lingkungannya. Dalam hubungan Manusia dan Ruang, Edward T. Hall menulis bahwa : "Salah satu perasaan ki- ta yang penting mengenai ruang ialah perasaan teritorial”. Perasa- an ini memenuhi kebutuhan da- sar akan identitas diri, kenya- manan dan rasa aman pada pri- badi manusia. 18 19 Pembentukan Ruang/Gubahan ‘maupun dalam penggunaan un- J Metode Pembentukan : data apa yang dibutuhkan, dima- Ruang tuk dapat diolah schingga men- Wenerti kita ketahui bahwa ma- 14 akan ditempatkan, bagaimana Pembentukan atau gubahan ru- ang adalah merupakan sebagian dari pelajaran interior, tetapi peranannya sangat penting sekali baik arti maupun dalam peng- gunaan untuk dapat diolah se- hingga menjadi ruang yang dapat memenuhi kebutuhan si pema- kai. Pembentukan ruang di sini da- pat kita artikan sebagai suatu roses yaitu proses perencanaan dari program yang dipindahkan ke organisasi ruang dan terwujud ke dalam "BENTUK”. Bentuk ini dapat digunakan oleh si perencana atau arsitek sebagai alat_ untuk ~memenuhi kebutuhan si pemakai (fungsi). Pembentukan atau gubahan ru- ang adalah _merupakan sebagian dari tugas interior design, peran- annya penting baik dalam arti = MEMBENTUK jadi ruang yang dapat memenuhi kebutuhan si pemakai. Ruang berhubungan erat de- gan ukuran-ukuran manusia, de- ngan kegiatan, dengan kebutuhan mentalnya, ‘sia dengan keadaan sekeliling fungsinya, private atau general lingkungan’ dalam ruang purpose dan dipertemukan de- Mmempunyai hubungan yang erat "gan unsur-unsur keindahan yang fekali, dengan arti kata saling ™emenuhi selera penghuni dan Pengaruh mempengaruhi satu sa- -84¥@ zaman. ma lain, Kunci keberhasil Dengar demikian dapat pula akan merupakan karya yang bisa kita katakan, bahwa dalam pem- ——dinikmati oleh orang lain. Proses Batas ruang sangat relatip ber- beda dari satu dengan yang lain, ‘Volume ruang dianggap memuas- | bentukan ruang terdapat 2 aspek, ancinganiaken ten kan oleh eorang reed ‘belum JM pertama aspek bentuk dan keada- a spake masih hie cee ens tentu diterima oleh orang lain, MJ a (obyes) sebagaimana ia ada- py melayani kebutuhan escnsiil Ruang yang sempit akah mem- jg Nya, sedang yang lain adalah 4 beri tahanan phsychis, sedang pek manusianya (subyek) yang Perancang harus bisa mengha- ruang yang luas akan memberi ff berkarya dan menerima akibat, ati dan bisa menempatkan diri Keeleluasaan dan kebebasan, Se-( Deri "keadaan” kita dapatkan pada posisi si pemakai, orang perancang tidak boleh segansegan mengadakan inter- view tethadap calon penghuni, berapa_luas ruang yang dike- hendaki, Unsur-unsur pewarnaan, pencahayaan dan penyusunan perlengkapan —_diperhitungkan. agar ruang terasa luas. = ORGANISAS! = ATURAN ATURAN — ATMOSPHERE SEPERTI = KEBIASAAN-EBIASAAN MONOTON, REPRESENTATIF = SYARAT SYARAT AKUSTIK, IKLIM, _— ORIENTASI/IDENTIFIKAS! MERASAKAN, CAHAYA DAN SEBAGAINYA < ATRAKTIF DAN SEBAGAINYA 20 Ce Dalam metrik ini, perancang harus bisa merasakan ketiga un- sur pokok yang diaplikasikan pa- da ruang. Didahului dengan re- search disusunlah synthesa dan analisa untuk diuji coba terhadap faktorfaktor kultur, social psy- chologi di sepanjang masa dan CL bila kegunaannya telah berakhir interior masih harus mampu me- nyatakan diri sebagai tonggak peradaban dari suatu zaman. Contoh = Keadaan sebuah restaurant ada- Jah terdiri dari ruang makan dan dapur. Keadaan Karya Akibat Disini terlihat bahwa menusia tidak hanys membutuhkan pandangan yang indah, sejuk dan nyaman. Demikiantah tugas asi- {ek untuk mengolah baseimane akan be inginan sipemakal, ve eukup duduk sambil makan tetapi juga intuke tata ruang sehingga memenuhi Ke 21 6 Warna ‘Vota warna sangat besar peranan- hiya dalam tata ruang, terutama Mlalam pembentukan suasana ke- Aeluruhan dari suatu ruang, Me- jwapa demikian, mudah dijelas- Kan, Wama adalah unsur yang Diasanya paling dahulu menarik erhatian kita dari pada unsur- ‘wnsur lair yang dapat ditangkap Andera penglihatan, Maka sebe- Jum kehadiran bentuk kita sada- 1, kehadiran warna dari bentuk Aili telah kita tangkap, Nerbicara tentang disain se- wah ruang, warna) merupakan @lemen yang tidak mungkin di- abaikan. Warna banyak memberi Pengaruh pada kehidupan manu- hia sccare Konstan dan menda- Jam. Dengan memahami_ sifat dan karaster warna, kita dapat imengekspresikan — individualitas sebuah ruang dan menciptakan fang yang nyaman dan ‘meng- lindang” serta memperkuat gaya Widup orang yang berada di da- Tamnya. Poori Wama ‘Dewasa ini penyelidikan-penyeli- kan ilmiah tentang warna yang Wilakukas para ahli telah men- ius ke beberapa arah kegunaan tis, Dari sini kemudian mun- | beberapa teori warna. Dikait- dengan bidang disain, maka ee dan teori wana mela- kan "pengetahuan tersendiri”, ‘ni pengetahuan tentang su- sunan dan paduan (kombinasi) warna, Kepandaian dan ketram- pilan di bidang yang khas ini tidaklah mutlak hasil mempelaja- ri teori. Meskipun demikian ada bagian yang mudah dipelajari dan diterapkan untuk penataan ber- skala kecil, misalnya ruang ter- tentu dlam rumah tinggal. Dari alam kita mengenal tujuh warna pelangi: Merah, Jingga, Kuning, Hijau, Biru, Nila dan Ungu. Jntuk memudahkan pene- rapan teori warna, tujuh warna tersebut dijadikan enam warna dengan menyatukan Ungu dan Nila menjadi Violet atau sebut saja Ungu. Dari enam warna ini ada tiga warna primer (Gambar 1) yakni Merah, Kuning dan Biru’ dan tiga warna lainnya ada- lah warna sekunder (Gambar 2) yang masing-masingnya terjadi dari campuran dua warna pri- mer. Sedang warna lain yang ter- jadi dari campuran dua warna sekunder akan menghasilkan war na yang mengarah ke Kelabu atau Kecoklatan yang disebut dengan warna tertier (Gambar 3). Tiap nama warna atau macam warna yang biasa kita sebutkan seperti Hijau, Coklat, Biru dan sebagainya, disebut Hue. Jika Hue-Hue kita deretkan_meling- kar, maka terjadilah lingkaran warna seperti yang terlihat pada Gambar 4 dan dapat diteruskan lagi untuk mendapatkan lebih banyak Hue, O} OOO O 3 Q OC OCO Teori warna mengelompokkan warna antara lain dalam kelom- pok warna Panas/Hangat dan warna Dingin/Sejuk. Warna-warna Panas/Hangat se- ring diasosiasikan dengan Api atau Matahari, Warna-warna ter- sebut bersifat Merangsang, Hi- dup, Gembira dan "Mendorong”’ Suatu warna dapat disebut me- rangsang, bila ia merupakan warna yang pertama-tama dilihat oleh mata. Hal ini disebabkan Karena warna-warna hangat ini mempunyai panjang gelombang Elektromagnetik yang lebih dari pada warna-warna sejuk. Bila di- gunakan sebagai warna ruangan yang luas tanpa relief, maka warna ini akan _menyebabkan penghuni ruangan tersebut ber- tambah tegang dan mudah m rah, Warna-warna hangat ini I bih sesuai bila ditempatkan d: lam ruang-ruang dimana_penj buninya —perlu meningkatl aktivitas mereka, Misalnya, Ri ang Makan dengan warna ang: dapat membangkitkan selera mi kan. Warna-warna Dingin/Sejuk, cara umum sering diasosiasik: dengan Langit atau Air. Biasam warna sejuk memberi kesan Di mai, Tenang dan bersifat Mered: Karena gelombang_clektrom: netik dari warna-warna sejuk i lebih pendek dari pada war 23 warna-warna hangat, maka war- Mw sejuk muncul belakangan di- Wndingkan dengan warna ha- yet, Warna-warna dingin ini de digunakan untuk ‘menye- Pian tuargan yang pada fo rs panas, dalam ‘sebuah ru- Tecapi'penggunaan warna nN yang ekstrim, akan menim- Ikan rasa Dingin, Steril bahkan Depresif bagi orang-orang yang jarusnya —memerlukan ling- gun yang lebih hangar ingkaran warna tadi, da 4 kita temukan apa yang di- but Warna_Kelompok Panas dan Wama Kelompok Dingin dengan menarik garis membelah Ungharan dart Hijge Kekunirgan (WK) ke Merah Keunguan (UM). Kelompok pada belahan yang mMengandung Kuning dan Jingga wilalah Kelompok Warna Panas dan belahan lainnya yang me- spaning Birw dan Ungu adalah ‘élompok Warna Dingin, Namun a diingat bahwa nilai dingin NW pancs dari warna bagi pera- fan manusia tak dapat diukur ti halnya Temperatur Air tau Udara, lebihdebih di dalam um tentu. warna-warna yang pakai adalah warna-warna mur- fi susunan tata ruang dimana “Wi (seperti dalam pelangi). Disamping kelompok warna dan dingin, masth ada yma lain yang termasuk di da- warna-warna Netral. Warna- ‘Warne ini bersifat tidak memba- unyak pengaruh pada emosi manusia. Warna Netral biasanya tidak menggairahkan tetapi juga tidak menyejukkan. Namun’ de- mikian, warna netral ini sangat diperlukan bila kita ingin meng- kombiasikan warna, Warna netral merupakan jembatan antara war- na-warna hangat dan sejuk. Jus- tru. warna-warna _netral_inilah yang dapat menciptakan Relief ama dan Variasi warma, Secara ceksrrim, yang disebut warna ne- tral adalah warna Putih, Hitam dan Abu-abu. Tetapi’ warna- ‘warna seperti Beige, Putih Belacu dan beberapa warna Pastel masih dapat digolongkan ke dalam warna-warna netral. Hasil pene- litian mengatakan bahwa daerah luas yang berfungsi sebagai latar belakang dalam sebuah ruangan paling efektif bila diberi warna netral. Beberapa teori warna me- nyebut warna turunan ketiga atau warna tertier sebagai warna- warna netral. Mungkin kadar kelabu yang ada tersebut mem- buat warna tadi lebih netral, dalam arti lebih mudah dikom- binasikan dengan warna lain, Warna-warna ini kehilangan ke- cemerlangannya dan dalam teoti warna disebut warna berinten- sitas rendah, Dalam tata ruang, umumnya dipakai warna-warna beritensitas rendah, kecuali bila _hendak memberi penekanan tertentu (ak- sen) kadang-kadang dipakai war- na berintensitas tinggi. Misalnya: Ruanganruangan untuk anak- anak kecil, sebaiknya_memamai warna murni berintensitas tinggi, seperti; Merah, Kuning, Hijau, ‘Jingga, Biru bahkan Hitam dan Putih dapat pula digunakan un- tk menghasilkan kontras,yang tinggi, Pengaruh Psikologis Warna Disamping mengekspresikan di- ngin dan hangat, setiap warna sebenarnya mempunyai kepri- badiannya sendiri dan_mempu- nyai pengaruh psikologis tersen- diri terhadap manusia, schingga warna tersebut bisa membuat orang merasakan_ suasana Ke- gembiraan, Kesedihan, Kesendu- an, Bergairah, Menggelora atau Tenang, Damai dan sebagainya. Kuning Kuning, sering dianggap sebagai warna yang bersifat menarik per- hatian, Sangat sesuai untuk me- warnai ruangan-ruangan aktifi- tas, seperti. Ruang Bermain, Ruang Makan dan sebagainya, Warna Matahari ini patut di fan secara hatichati, karena banyak benda dengan warna ge- lap lain, akan menyerap warna ini, sehingga kombinasi warna- nya perlu diperhatikan. Di lain pihak warna kuning ini dapat menyemarakkan atau menggai- rahkan suasana sebuah ruang yang berkesan kumal dan lem- bab. Singga Warna jingga bersifat lebih ha~ ngat dari kuning, tetapi lebih sejuk dari pada. merah, Warna inj mengingatkan kita pada tahariTerbenam, —Bulu-bulu Burung dan berbagai jenis Buah- buaban, Bila digunakan secar intensif, warna ini sangat_me- rangsang, menggairahkan dat menyemarakkan suasana ruang, tetapi ia juga dapat_membu: orang merasa nyaman dan gem: bira bila digunakan secara tepat Merah Seabgai aksen, merah_memai merupakan warna yang tep: untuk menarik perhatian, Anak anak sangat menyukai warna ini. Bild ditempatkan bersama d ngan warna lain, maka ia dap: memberi dinamika tersendir Disamping itu warna merah jus memberikan kesan_menggairah. kan dan merangsang otak. 1a ju: ga memiliki kesan Agresif, Ber: ni dan Perkasa, Warna Mer Medium memberi kesan S¢ dan Semangat Hidup, pem Vitalitas, Merah Cerah seri dihubungkan dengan Asmar: Cinta dan Nafsu Birahi. Ungu Muda sebagai lamba Kebijaksanaan, Warna ini sang: selaras bila dikombinasikan d 25 jan warnaBiru_ dan Merah juda dan dapat_menimbulkan hontras yang mengesankan de- ‘nan warna Kuning. Disamping itu’ warna ungu ya bersifat Tenang dan Lem- (, Istirahat, Murung dan Duka, Bw Warna ini sangat Sejuk, Segar, ‘Tenang dan dapat mengurangi fangsangan, Karena itu mem- bantu: orang untuk berkonsen- (wisi, tetapi ia tidak dapat di- finakan tanpa perhitungan, kare- Ww terlalu banyak wama biru dapat menimbulkan Melankolis. Orang-orang Kuno mengatakan bahwa bila warna bira muncul alam mimpi seseorang maka ia ‘kan membawa keberuntungan, Wir Tua: Sukses, Biru Benhur: Verintah yang harus dijalankan, Wir Muda: Kebahagiaan. Permukaan-permukaan irks, akan menguathan ‘ware na biru tua, Hijau ‘Masil-hasil test psikologik menga- akan bahia warma ini adalah Warna yang paling disukai manu- a, karena warna ini mengesan- han kedekatan manusia dengan fen. yang mayoritas berwarna Wau. Walaupun sejuk, warna hi- hw dapat memberi kesan hidup n"Bertahan” serta_ dapat inciptakan ketenangan. Karena itu, banyak orang beranggapan bahwa warna ini dapat dikombi- nasikan dengan hampir semua warna, Coklat Warna Coklat memberi kesan Istirahat, Hangat, Gersang, Ala- mish, Kesatria, Suram, Damai dan Tenang, Warna ini sebaiknya dikom! nasi dengan warna Emas, Kuning atau Jingga, karena warna terse- but dapat menekan semangat jika digunakan sendirian, Abu-abu Abu-abu atau Kelabu_memberi kesan Dingin, Mendung, Kete- nangan, Kedamaian, Formal dan Jembut. Warna ini dapat memati- kan semangat jika tidak dikom- binasikan dengan warna-warna yang lebih hidup. Putih Warna Putih memberi kesan Menggairahkan, jike digunakan bersama warna Merah, Kuning atau Jingga. Warna putih juga sering digunakan sebagai lambang Kesucian, Kesederhanaan, Keber- sihan dan Kehampaan, Hitam Warna Hitam memiliki kesan-ke- san Keras, Berat Berbobot, Gelap dan lambang Duka Cita. 26 27 Perencanan Tata Warna Pada dasarnya tata Warna yang baik adalah yang selalu menam- pilkan sesuatu (beberapa) warna dominan, yang diimbangi dengan unsurunsur disain lain (Garis, Bentuk, Tekstur, Cahaya, Irama dan warna sendiri), Untuk dapat menghasilkan perencanaan tata warna yang baik, maka bebe- rapa patokan dasar perlu dike- tahui dulu yaitu prinsip-prinsip disain secara umum, khususnya prinsip dadar komposisi (susun- an), antara lain: 1, Adanya Kesatuan, Keseim- bangan dan Aksen atau titik perhatian yang paling domi- nan, 2. Adanya kesamaan dan adanya keanekaan. Kedua faktor ini hharus ada namun jangan berle- bihan, Kesamanaan yang ber- lebihan akan _menghasilkan Kebosanan, sedangkan keane- kaan yang berlebihan akan menimbulkan kesan kacau. 3. Adanya tema atau suasana yang dituju. Hal ini penting Giperhatikan agar disain kita tidak salah arah, Bila ketiga prinsip dasar di atas telah dipahami dengan baik, maka kita telah dapat menerap- kan salah satu "skema warna” di bawah ini, untuk merencana- kan tata warna dalam ruangan kita — sesuatw yang Kontras untuk men- Wama Monochromatic lq muneulnya Monotone Dalam lingkaran warna, Biru T kita golongkan pada B yang ber value (nilai) rendah, Letakny: menjauh secara radial. Bila kit ingin membuat tata warna se buah ruang dengan tema Hat monis, Tidak Ramai, Santai maka ‘kita dapat memakai wan na dengan Hue yang sama tetap nada-nadanya berbeda Val atau Bobotnya. Jadi dapat berupa B hampir Putih, B Muda, B.ag: Tua dan B Tua itu sendiri. Har diingat bahwa B yang dimaksud bukan B seperti dalam Pelangi tapi B dari bahan yang telah kita pilih. Deretan nada warni dari Putih sampai Hitam mel ui Hue tertentu disebut Krom: (Chroma). Jadi_susunan wa yang kita buat diatas tadi disebut juga Skema Wama Satu Krom: atau Monokromatik. Deng: skema warna _monokromatik amat mudah mencapai harmot (keselarasan) warna dalam ruang: an Anda karena banyaknya ki samaan (dari unsur warna yang |! ber-Hue sama). Anda mungkin sudah dapat menduga, bahws skema warna ini akan cendes rung membosankan. Unt mengatasi’ bahaya itu, harus di masukkan keanekaan pada kot posisi itu, dengan memakai un: surunsur Garis, Warna lain atai Bentuk, tergantung pada ide day selera Anda. Patokan yang perl diingat adalah selalu diperlukar Wila warna-warna yang akan do- Minan délam suatu tata warna dilah kelompok warna yang filing berdampingan dalam ‘ling- Karan warna, maka skema warna lala susunan ini disebut Skema Warna Analogus (Related Colour fieheme). Misalnya dari Kuning ke Hijau melalui beberapa gradasi Hijau Kekuningan. Melihat sifat Misunan warna tersebut, kita pun dapat merasakan bahwa skema “Warn ini memudahkan kita men- i Harmoni, Namun_ seperti Inya Skema Warna Monokro- ik, Skema Warna Analogus a membutuhkan kontras un mencegah kesan membosan- yang mungkin muncul, gntras sidak harus dibuat dari Kedua skema warna di atas sangat sering dipakai karena aman dan mudah dalam peren- canaannya. Namun pelaksanaan- nya sering tidak semudah dalam perencanaan, Karena misalnya sering sulit menemukan bahan dan warna yang tepat_ seperti direncanakan, Hijaunya Gordijn dan hijaunya Karpet_mungkin berlainan Hue-nya. Jika perbe- daan Hue itu terlali besar ada kemungkinan kedua warna hijau itu menimbulkan rasa tidak enak. Bagi mereka yang peka terhadap warna, rasa tidak enak tersebut dapat’ menyakitkan, Jadi aman yang kita sebut tadi tidak mutlak sifatnya Berikut ini beberapa skema warna yang lebih membutuhkan kecermatan pemilihan dan kese- jimbangan warna ‘Skema Warna Triadik Skema warna ini memakai 3 warna_ primer atau sckunder, atau 3 warna dalam lingkaran warna yang membentuk Segi Tiga Sama Sisi, biasanya mema- farna-warna yang masih mur- ni (tidak berkadar kelabu), tidak dipucatkan (Tint) atau digelap- kan (Shade). Karena skema war- na inj nilai kontrasnya tinggi, maka Anda perlu batasi dalam menentukan unsur-unsur_disain (unsur wujud) yang lainnya. Skema warna ini lebih cocok untuk remaja atau anak-anak yang masih membutuhkan rang- sangan dinamika yang tinggi. "WARNA" yang dapat _mene- ngahi warna-warna Triadik ada- Jah Putih; sebaliknya Hitam akan ‘memperhebat kontras. OD Q O Triadik Skema Warna Komplementer Sesuai dengan sebutannya, skema warna, ‘erbentuk dari pema- kaian 2 warna yang saling ber- hadapan atau saling berkomple- men (misalnya: Merah dengan Hijau, Jingga dengan Bira dan sebagainya). Karena Hue-nya sa- ling bertentangan, maka agar kontras yang terjadi tidak me nyakitkan, disainer biasanya me- mainkan value-nya, sehingga ter- capai keseimbangan dari 2x mo- nokromatik dalam satu paduan, Komplementer Skema Wama Komlementer Terbelah Adalah skema warna dengan sa warna yang dipadukan dengan warna yang mengapit war komplemennya. Komplementer Terbelah Skema Warna Komplementer Ganda alah skema warna dengan 2 wat na yang bergandengan yang di padu dengan’ warna komplem: dari masing-masing warna terse but, nanypotongan kertas vl menyusun skema war- “Wh tersebut dalam bentuk mate- vial yang sebenarnya. Hal ini funa-mencegah terjadinya jesuluhan yang fatal, Usahakan ‘gar besarnya penampilan contoh 29 warna dan bahan dalam Colour Board masih dalam batas propor- si yang baik Hal ini penting untuk memu- dahkan kita membayangkan hasil keseluruhan dari ruang yang kita rencanakan. LI warna, Komplementer Ganda Mengingat kesulitan mungkin muncul dalam mene warna yang tepat pada materi yang direncanakan, maka set secara teoritis kita membuat ma warna dengan bantuan p Wi diptiih warna-warna monochromatis dan ‘Melikit warna koneras pada hiasan, . Meja tengah 5. Meja samping a eALNE Kursi Karpet Bufet Lampu meja Pada rang ini yang dijadikan pusat perhatian adalah perabor ruang tamu, sehing- ‘ga diberi warna yang kontras dari dindingnya supaya menonjol. 7. Penerangan (Lighting) Penerangan pada prinsipnya ha- nya ada dua macam, yaitu : yang merugikan seperti: rasa pa- ‘nas, silau dan lain-ain. Kita maklumi bahwa matahari terbit dari timur di pagi hari de- ‘gan memancarkan cahaya sehat sampai sekitar jam 09,00 dan pa- da jam 12.00 mencapai titik kulmunasi di atas kepala kita, Kemudian turun untuk menjelat hari sore dan sekitar pukul 16.00 barulah cahayanya mulai ramah lagi. Dengan demikian jendela) menghadap ke timur akan mem: berikan cahaya sehat bagi pen, huninya, namun demikian bal wa sinar matahari yang masuk dijaga jangan sampai_melebi dari jam 09,00 ke atas, 1. Penerangan Alam Penerangan Alam, yaitu pene- rangan akibat benda-benda alam yang memancarkan sinar seperti rembulan dan lain- Di Indonesia, penerangan sinar ‘matahari memancar sepanjang ta- bun. Dengan demikian kita harus dapat _memanfaatkan yang dianugerahkan Tuhan kepa- da kita ini dan tentu saja berusa- hha menghilangkan atau paling ti- dak mengurangi Demikian sebaliknya kalau ki- (4 mempunyai jendela mengha- dap ke barat, hendaknya sinar Watahari setelah pukul 16,00 wjalah yang boleh masuk, sebab sinar sebzlumnya akan "meng finer roang ‘ers apalagi ila digunakan untuk tidur ‘au ruang kegiatan lain, Di Pulau Jawa kita berada Wi belahan selatan bumi atau Werada di sebelah selatan garis Katulistiwa, Dengan demikian Wk matahari akan banyak me- Mancarkan sinarnya_sepanjang {hin pada bagian sebelah utara Wangunan kita dan relatif sedi- Kit pada bagian selatan, Dengan demikian maka pem- ‘Wkaan jendela (orientasi rumah) ‘sebaiknya ke arah selatan, sebab (idk akan banyak kena sinar Jangsung dari matahari, Bukan berarti kita tidak boleh membu- ha jendela ke arah utara akan (elupi arah yang ini akan me- Wwerlukan peralatan tambahan Wi(uk meredusir datangnya sinar sung tersebut. Dengan demikian maka arah We tara dan juga ke barat akan mmberikan pembiayaan yang ih, Untuk menjaga Kenikmat- penghuni terhadap kejahatan i" matahari langsung, maka tuang yang digunakan tem- seperti: gudang, kamar i, garasi dan sebagainya se- nya kita letakkan pada bagi- angunan sebelah barat dan 31 utara, Sedangkan ruang tidur dan ruang-tuang yang digunakan se- panjang hari seyogyanya diletak- kan pada bagian timur dan sela- tan bangunan/rumah kita, Intensitas cahaya yang boleh masuk ke dalam ruangan juga berbeda-beda berdasarkan aktivi- tas yang dilakukan di dalam ruang tersebut, Gudang dan ka- ‘mar tidur memerlukan intensitas dan jumlah cahaya yang relatif sedikit dibandingkan dengan ruang tamu, ruang makan, ruang belajar dan sebagainya, 2, Penerangan Buatan Penerangan Buatan, yaitu pene- rangan yang terjadi akibat sum- ber cahaya yang dibuat oleh ma- nusia seperti: lampu, lilin, obor dan laindain, Berbeda dengan pe- nerangan alam, penerangan buat- an lebih memberikan kebebasan kreasi kepada kita, apalagi yang dimaksud dengan penerangan da- ri lampu listrik, Letak dan waktu pemakaian ruang tidak banyak ‘mempengaruhinya, Menurut Daerah Yang Diterangi- nya, maka penerangan buatan dapat digolongkan menjadi dua: 1, Penerangan Umum/Merata. Penerangan Umum/Merata, yaitu penerangan yang menerangi selu- Tuh ruangan secara merata (gene- ral lighting). Penerangan umum, biasanya digunakan untuk kegiatan umum 32 bersama dan tidak memerlukan ketel 2, Penerangan Setempat. Penerangan Setempat, yaitu pe- nerangan yang hanya menyorot pada tempat tertentu (spot light- ing). Penerangan setempat, biasanya digunakan | untuk — penerangan tempat kerja yang memerlukan ketekunan dan ketelitian atau tempat-tempat yang dimaksud- kan sebagai sesuatu yang menarik (reklame, patung, taman, almari hias, lukisan dan sebagainya). Disamping penerangan setem- Contoh pat, maka sering dibutuhkan herangan umum, Berdasarkan agar day membantu perubahan akor Cahayanya, yaitu * Penerangan Langsung, * Penerangan Tidak Langsung. * Penerangan Setengah Ti Fenerangan Langsung. a“ ‘Penerangan Setengah Langsuns. Penerangan Tidak Langsung. 33 © Jenis lampu Berdasarkan Bola Lampunya * Lampu Pijar Lampu Pijar, adalah lampu yang kawat pijarnya kelihat- an nyalanya dari luar kaca bening * Lanpu Difus Lanpu Difus, adalah yang kawat/gas pijarnya tidak kelihatan nyalanya dari luar kaca yang buram, Lampu ini mereduksi_kesi- Javan yang mengganggu. Jenis lampu Berdasarkan Cara Pemasangannya * Lampu Duduk di lantai, di atas meja, * Lampu Tempel di dinding, di tiang, dilangit- Lampu Gantung : dilangit-langit Lampu Tanam di langit-langit, di dinding dan sebagainya. W, Akustik (Accousties). Akustik di sini diartikan sebagai Peogarran suara sedemikian, se- ngga suara yang timbul tidak Mengganggu dan justra memberi- kun kenikmatan bagi suara yang diinginkan, Suara timbul dari Sumber suara. Sumber suara ada yang timbul dengan sengaja, Wisalnya: bunyi radio, cassette fecorder, orang pidato dan lain- lain, Sumber suara yang tidak disengaja antara lain detak kaki orang berjalan, bunyi mesin dan sebagainya.. Sumber suara yang disengaja hendaknya dilindungi sedemikian rupa sehingga suara yang keluar dapat didengar dan tetap bagus seperti suara_yang dikeluarkan oleh sumber aslinya. Efek yang mengganggu adalah timbulnya GEMA dan GAUNG. ema adalah timbulnya ulang- an suara di belakang suara per- tama, sedang kan Gaung di sini dimaksudkan dengan suara ulang- an yang timbul dengan perbeda- an waktu yang sedikit sekali sehingga hampir bersamaan dan suaranya menjadi baur tidak jelas. : Untuk suara-suara yang perl dihindarkan Karena efek yang tidak diinginkan dapat diredusir dengan menghambat penjalaran getaran suara, misalnya dengan menyekat rapat sumber bunyi, atau. memberikan elemen-elemen Jembek schingga dapat meredam/ mengurangi getaran, Sedangkan untuk suara yang memang dibu- tubkan seperti suara musik, ga- melan, suara penyanyi, suara orang pidato dan lain-lain, perlu mendapat perlindungan dengan meniadakan gaung dan gema, antara lain dengan memilih teks tur dinding serta _langit-langit yang kasar dan perforated, atau berbentuk bukan bidang datar frontal/vertikal betul-betul teta dengan bentuk-bentuk bergelo: bang, berlipaclipat dan sebagai- nya. Banyak material yang kini telah diproduksi untuk tata akus- tik tersebut antara lain — Accousties Tile. — Softboard. — Vinyl. — Carpet. — Dan laindain, Kalau penerangan dan warna untuk Kenikmatan mata, maka akustik ini diadakan untuk ket matan telinga. ‘Dua Kenikmatan ini merupa- kan bantuan penting bagi ke- nikmatan menghuni di dalam ruang, 9. Bahan, Yang dimaksud dengan bahan finishing, adalah bahan yang melapisi bagian luar dari elemen ruang atau struktur bangunan dan bahan finishing inilah yang biasa kita lihat sehari-hari, Jadi bagaikan pakaian dan bahan-ba- han make-up bagi manusia. Bahan finishing untuk interior pada garis besarnya terdiri dari : * Kayu-kayuan; kayu, bambu, jerami dan lain-ain. * Tembok/Batu-batuan: bata, batu alam, plesteran, coraltex dan lain-ain. * Gelas dan Keramik: kaca, cer- min, keramik, porselin, tanah fiat. * Metal: besi,, baja, aluminium, seng, tembaga, perunggu da lain-lain. Plastik: plastik, formika, vinyl dan lain-lain, * Imitasi/Produk Pabrik: carpet, korden dan lain-lain, Muidah dapat diprodusir mas- i pabrik dengan peralatan moern, Mudahnya kayu Fea angus juga merupakan flor yang Kurang dari kayu- yuan, 2 Tombok/Batu-batuan., jerial ini juga dapat memberi- Kai suasana ruang yang alamiah, ie mudah terbakar, mem- I werna dan tekstur yang ta ragam dan warna-warni ng keras dari baru dapat Aikorbinasikan dengan kaca Yang bening transparan sehingga Werupakan kontras, namun da- wit dipadukan dengan harmonis rena bentuknya yang bisa lamiah atau yang” monoton iPlesteran, pasangan bata telan- jaw. maka material ini dapat igunakan untuk — membantu Wemberikan suasana ruang yang Inorms atau pun formil, Mar # misalnya, dapat memberikan jasana yang mewah dan megah. jukaran dari bahan ini adalah jem pengerjaannya yang me- an waktu yang telatip lama. on tclanjang misalnya, dapat mmberikan suasana yang jantan kusa, atau beton yang diples- justru dapat -memberikan na yang cenderung kepada ilusarvkewanitaan/Feminin, a kan menjadi murah apa- 1. Kayu-kayuan, Material ini cukup menarik per- hatian, sehingga bagi negara yang kaya kayu seperti Swedia, mate- rial ini mendapatkan tempat yang utama untuk bahan finish- ing dan elemen ruang. Bahan ini menarik karena memberi suasana ruang menjadi alamiah (natural) Karena bahan ini memang bah: alamiah, tidak menjemukan kar na kayu mempunyai tekstur yang bebas dan warna-warni schingg: cocok sekali untuk memberi kkesan ruang yang informal. Ba kita di Indonesia, kayu-kayu merupakan bahan yang cukuj melimpah, asal kita tidak m« ngartikannya dengan kayu ja melulu, Kesukaran bagi kita ad karena mudahnya kayu terkens hama dan belurh populernya sis tem pengawetan kayu__y: menjadikan tantangan, terutam: untuk keperluan exterior. Be lainan sekali dengan kondisi al Swedia yang dingin dengan sedi sekalipengaruh matah: Mahalnya finishing kayu anta Jain terutama sekali karena peng erjaannya yang cukup lam | Gelas dan Keramik as atau kaca Karena sifatnya 35 ———<$£ i << yang ringan, bening transparan, terbuka, sering digunakan sebagai pembatas tembus pandang dari ruang satu dengan yang. lain. Sudah barang tentu karena sifat- nya yang tembus pandang_ ini kita jangan lupa dan harus ber- hatihati — memperlakukannya untuk ruangan-ruangan yang me- merlukan privacy yang tinggi. Kaca rayban memberikan suase- na keteduhan dan ini cocok seka- Ij buat ruangan-ruangan di daerah tropis dan ber-AC. Cermin memberikan suasana yang sedikit berlainan, Sifat ramah dari material ini adalah cepat dan tidak pandang bulu menggambarkan semua benda fisik yang terdapat di depannya. Hal ini sering kita manfaatkan untuk memberikan kesan keluas- an (menambah kesan lvas, lega) dari ruangan yang sempit sesak. Penempatan cermin dan kaca yang tepat, dapat memberikan ‘suasana yang mewah, megah. Sedangkan keramik merupakan material yang tidak tembus pan- dang (masif-pejal), schingga me- rupakan sifat yang lain dengan gelas dan cermin. Material ini yang demikian tahan air dan asam dapat kita manfaatkan untuk melapis dinding kamar mandi, kamar kecil/we. Dapur dan bahkan ruang laboratorium dan laindlain, Kejelekan dari ee bahan ini adalah sifatnya jkih, mudah pecah, sede- ne sehingga perlu pengaman- an yang baik dan terutama menghindarkan adanya daya tekan terpusat pada benda-benda ini, Kusen yang kuat untuk jendela_kaca, atau menghindar- kan peletakan kuda-kuda di atas- nya adalah beberapa cara penye- lamatannya, 4. Metal Besi, Baja dan Aluminium meru- pakan material yang keras dan produk dari Pabrik. Karena pro- duknya yang massal maka biasa- nya sudah memiliki modul dan pola-pola tertentu. Karenanya kalau kita ingin hemat material, kita harus mempethitungkan mo- dul dan pola ini pada pemakaian- nya untuk tata ruang dalam. Sifat massal ini juga memberi- kan suasana yang cenderung ke arah formil, Besi dan baja lebih kuat dari pada aluminium akan tetapi yang terakhir ini lebih tahan Karat dari pada dua yang pertama, Kebaikan dari material produk produk ini adalah cepat pemasangannya. Tembaga, Perak, Perunggu dan Emas merupakan bahan finishing yang mahal me- agagumkan. (Pelajari_ "INSIDE TODAY'S HOME” Hal. 221- 227). 5. Plastik ‘Material ini merupakan produk pabrik yang aneka ragam dan penggunaannya merajai keperlu- an kita seharihari, baik yang 37 dipakai pada badan kita, pal alatan rumah tanga, kendar: sampai pada clemen_ interio Armatur lampu, kursi dan lai lain banyak kita temukan d plastik. Formika untuk finishin pintu, meja, buffet, almari bal kan ‘dinding, langitlangit dag lantai, Plastik juga sering diseb sebagai synthetic, mempuny: berjenisjenis nama dan macam antara_lain: acrylics, amino melamine, cellulosics, poly: des, phenolics, polyester, pol ethylenes, polysturenes, "vin dan_sebagainya, (Pelajari SIDE TODAY'S HOME” Hal man 228-231), Waris, pola, tekstur dan ukuran/ Youll, maka material ini cepat dapat dikerjakan, Sebagai con- | fibers/filament, cotton, silk, syithetics, knitting, twisting, Weaving, mitasileer, plastik-vinyl dan lai (Pelajari "INSIDE TODAY'S HOME” 234-260). Halaman Foto-foto di bawah ini menun- jukkan bahwa pemakaian bahan Tain sebagai penutup jendela akan memberikan kesan yang berbeda 6. Imitasi/Produk Pabrik Material ini dimaksudkan berup textil dan semua macam jeni Jainnya yang tiruan tetapi hamp dapat menyamai yang diti (imitasi). Bahan ini sering digun: untuk penutup lain, penutup di ding, penutup langit-langit, pent tup kursi, korden dan lain-lai ‘Material ini sudah mempuny pola dan sering dengan modi tertentu dari pabriknya. Tek turnyapun berlainan, Material i dapat’ meredam suara. Bahi yang terbuat dari kapas (cotto mudah terbakar etapi yang t buat dari wool dan sejenist sukar terbakar. Karena mater ini sudah banyak dipasarkan d ngan berbagai macam_ bent Penvelesaian dinding berjendele dengan Vertical Blind, membuat ruangan terlihat ehh tingei Karena garisaris yang vertical Pemokviax krei bambu dengan garie-garis horisontal, memberi Kesan melebar dan Fenilah, Pemakaian bahan alam (bambu) disini membuat suasana terasa lebih whet 38 11, PRINSIP-PRINSIP DASAR PERANCANGAN INTERIOR Peas Roller Blind (Kret dari kain yang dibuka dengan cara menggulung ke atas), dari Dahan rekstil menciptakan suasana yang hangat. ‘Suatu contoh perpaduan unsur tekstur, material dan garis, Tekstur licin dari per ‘mukaan lantai dipertenwkan dengan tekstur kasar pada salah satu dinding yang terbuat dari baru, Ruang ini mengekspresikan kehangatan material alam yang telah diolah manusia, distin perancangan, ter- Wentuk oleh pemilihan dan pe- hydnunan unsurunsur peran- eanyan yang telah kita bahas. Vidak ada rumus-umus atau A(iranaturan tertentu untuk pe- fwilihan dan penyusunan terse- Wit, karena bila demikian itu erirti perancangan merupakan sekedar pengulangan atau peniru- 0), sehingga kehilangan ciri pri yall dan menjadi menjemukan. Jotapi ada beberapa prinsip ter- (enw yang harus diperhatikan jyar suatw disain menjadi ber J, Narnmoni/Kesetarasan Sema unsur dan prinsip peran- menyatu/melebur men- noni. Seolah suatu kes dimana setiap pemain me Jat musiknya untuk WWencapai suatu kesatuan dari Dwnyi-bunyi berbagai alat_mu- fk sehingga tercetus suatu kom- posisi yarg utuh dan harmonis. Hegitw pula dalam hal perancang- fi, setiap unsur atau kompo- fen harus berbaur sehingga me- Wampilkar satu kesatuan utuh flan masing-masing unsur menun- fate tems dari perancangan iu Wat) perancangan: yang semua rnya selaras, akan terasa se- Wjjyaisuatu kesatuan, bukan Hehedar sebagai penjumiahan be- Werpa bagian yang lepas satu enjan yang lain, Untuk menca- monisan tentu kita pi | dapat menggunakan unsur-unsur yang sama sifatnya, tetapi hasil- nya akan menjadi sangat mono- ton, Harus ada variasi_ untuk menimbulkan sesuatu yang me- narik, Tetapi terlalu banyak va- riasi bisa menjadi kacau atau terlalu "Ramai” Suatw’perancangan yang baik, hendaknya tidak monoton dan tidak kacau. Bagaimana dan di- mana memasukkan variasi atau selingan tanpa mengganggu ke- satuan yang harmonis, adalah suatu persoalan inti dalam men- capai keselarasan yang menari Salah satu pemecahan terletak dalam TEMA atau KONSEP dari disain itu. Variasi itu hendaknya ‘menunjang ide tema, jangan ber- lawanan dengan tema, Perbedaan yang tajam (kontras) bisa meng- hhasikan sesuatu yang menarik, tetapi unsur-unnur yang kontras harus dipilih dan dipakai secara hatihati, karena bisa menimbul- kan nada sumbang. 2. Proporsi Proporsi dan skala mengacu ke- pada hubungan antar bagian dari suatu disain dan hubungan anta- ra bagian dengan keseluruhan. Hubungan benda-benda dari ber- agai ukuran dengan ruang, me- nentukan skala. Ukuran bentuk ruangan me- nentukan jumlah dan ukuran perabot di dalamnya, Suatu ruangan yang kecil dan sempit 40 bila diisi dengan perabot_yang besar, Massif, tidak akan kelihat- an baik dan’ juga tidak bersifat fungsional. Untuk mencapai ke- san yang luas dan ringan, kita bisa ‘menggunakan perabot yang tidak terlalu besar dan jumlah- nya tidak terlalu banyak, Tet pi jangan sampai perabot i kelihatan tidak berarti atau ter gelam. Dalam hal ini kepeka akan skala menduduki peran penting Let Proporsi kurang baik, Proporsi baik, i balk, Warna, tekstur dan garis me- ‘Wainkan peranan penting dalam sngukan proporsi. Warna- ‘warm yang cerah menimbulkan feolah maju ke depan, arena itu mengakibatkan bidang dengan warna cerah elas kelihatan, ‘Pekstur yang memantulkan ya atau bidang-bidang yang jotlf juga akan menonjolkan bidang. yntras yang kuat antara war- dan tekstur akan -memper- garis dan bentuk, misalnye satu benda berwarna biru ertekstur kasar, ditempat- di depan bidang berwarna kuning, bertekstur licin, maka bentuk benda biru tampak de- ngan tegas. Garis-garis vertikal cenderung membuat suatu benda kelihatan lebih langsing dan lebih tinggi. Garisgarishorisontal_membuat benda kelihatan lebih pendek dan lebar. Jadi proporsi tergan- tung kepada tipe dan besarnya bidang warna, garis dan tekstur dalam beberapa area. Foto-foto di bawah ini me nunjukkan propors ukuran atau besarnya tirai terhadap_ bidang dinding menentukan kesan ruang yang ditimbulkan, 43 Gambar 3 Gambar 4 GAMDAR Tiyui dibuat seleber dinding, tetapi tidak sampai ke plafon. Kesan keselurthan lebih menyaru, tetapi garis batas tirai sebelah atas membuat kesan rendah. Untuk Fuangan yang terlal tinggt ini bisa merupakan pemecahan yang baik. GAMBAR 4, Nelurui bidang dinding ditutup tira, sehingga Kesan ruangan menjadi lebih hangat lan proporst lebih sebanding. Tirat Kec, sama dengan ukuran jendela, terihat kurang seimbang terhadap |, Keseimbangan (Balance) bidang dinding. Prinsip keseimbangan (Balance) ‘Ada dua macam keseimbang- islam perancangan menyangkut an, yaitu kescimbangan formal Kepekaan kita tethadap Keter- dan keseimbangan informal, wuran dan keseimbangan, Bila juatu disain itu seimbang, akan 1, Keseimbangan Formal forasa ada suatu ketenangan, 53° Keseimbangan Formal ini dise- ha seperti timbangan yang tidak ye juga dengan keseimbangan han bergerak lagi bila sudah simetris, bisa dicapai dengan me- felmbang, Ketidakseimbangan se- _Jetakkan perabotperabot yang {alu menimbulkan perasaan ku: mempunyai bobot visual yang Gambar 1 Gambar 2 fing enak dan tidak tenang. sama, pada jarak yang sama "Bobot Visual” perabot dan terhadap suatu titik pusat GAMBAR 1. d oe BON berbonbu, twieph pas teh benda-benda di dalam ruangan taajine a pe Tirai dilanjutkan sampai ke lantei, kebatan lb 2 diencukan oleh ukuran, bentuk, rnggelam” di dalam ruangan itu, Recs din, tekger pang bales GAMBAR 2. ei ‘Bobot visual trai di sini lebih sesuai dengan benda-benda di sekitarnya dan Is ppp eines an fala mene ‘bidang dinding, Karena proporsi ini menimbulkan kesan ramping (meninggikan), ingan. maka cocok untuk ruang yang terlalu rendah plafonnya, % | J 45 4} Kesolmbangan Informal Keseimbangan Informal bisa di- fapal dengan menyusun benda- Wenda y: idak sama bobot vinualny: “th sekitar suatu titik peat atau sumbu sehingga men- capai keseimbangan.. ‘Untuk mengimbangi suatu benda yang berat, benda yang lebih ringan harus_diletakkan pada jarak yang lebih jauh dari sumbu. ile A [] A oo) U U Keseimbangan simetris dengan pengulangan yang membosankan. 4 | Oo Oo Kescimbangan simetrs yang menarik. Bentuk, ukuran dan struktur dari suatu ruangan mempengaru- penempatan perabot dan pene- rapan keseimbangan formal atau informal, Bila struktur ruangan itu sime- tis, biasanya (tidak harus selalu demikian) peletakan perabot juga ‘mengikuti keseimbangan formal. Demikian juga bila strukeur ru- angan asimetris, keseimbangan informal akan terasa lebih tepat. Suasana ruangan juga _mempe- ngaruhi penentuan keseimbangan mana yang akan kita pak Suatu ruangan yang luas dan bet suasana resmi, akan lebih ter resmi dengan susunan_perat yang simetris, Meskipun kes imbangan formal bersifat statis dan tenang, tetapi tidak h: menjadi membosankan, Agar th dak menjadi kaku, benda-ben: yang letaknya simetris terhad: Titik pusat, tidak persis. s bentuk, ukuran dan warnany: tetapi_mempunyai bobot-bob« visual yang sama. q Keseimbangan informal yang cukup baik antara pintu, perabot dan lukisan. Harus diingat bahwa tekstur ‘Maser mempunyai bobot visual ‘Yang lebih berat dari pada tcks- he yang halus atau licin, Warna hangat, dengan intensitas any, kuct memberi kesan yang ek berat, Ukuran benda mem- pengaruhi kesan berat. Benda yang sama bila memiliki motif yang ramai kelihatan lebih berat dibanding dengan bila mempu- nyai motif yang tenang. Bila dalam suatu ruangan se- mua bobot perabot yang berat ditempatkan pada satu sisi dan semua perabot yang ringan dile- takkan pada sisi yang lain, tentu mengakibatkan " ketidak-seim- bangan. Bila susunan sedemikian lak bisa dihindari dengan alas- arvalasan yang fungsional, maka untuk mendapat keseimbangan yang lebih baik, bisa ditolong dengan unsur warna dan teks ringan, diusahakan berwarna d bertekstur lebih berat, Unt membandingkan _keseimbang formal dan informal, bisa dilihz pada gambar di bawah ini ‘Keseimbangan formaljsimetris, 47 4 trame Dalam menatap disain suatu Wangan, maka kita bergerak me- WAKE irama tertentu dari satu Venda ke benda lainnya, trama Win dicapai dengan garis yang Hidak terputus, perulangan, gra- Wasi, radiasi dan pergantian 1, Garis yang tidak terputus. Gu tidak terputus mem- wal sifat yang mengalir, Ka- vkading bisa terputus, tetapi jan jartk yang kecil, sehing- P mata tetap bergerak menurut Wa, menuju bagian berikut- hiya, Garis demikian bisa dite- Wwkan pada listdist plafon, motif Pinyuiran dan juga garis ketinggi- Wi benda-benda yang ada dalam an (di sini menjadi garis al) Suatu penyimpangan dari garis tak terputus ini bisa sangat me- narik perhatian, tetapi harus di- pergunakan secara hati-hati, 2. Perulangan (Garis, Warna, Ben- tuk, Cahaya, Tekstur, Motif, Ruang) Perulangan bisa mengontrol ge- rak mata sehingga bergerak me- nnuju arah yang kita inginkan, Perulangan garis vertikal yang disusun dalam barisan yang hori- sontal membawa mata bergerak dari sisi ke sisi. Perulangan ben- tuk, misalnya sederet kursi yang sama bentuknya atau susunan Jukisan dalam bingkai berukuran sama, membuat mata_bergerak dari ‘satu titik ke titik “yang Jain, Keseimbangan informaljasimetris Perwlangar bentuk, 48 3. Gradasi. Gradasi dalam warna, garis, ben- tuk, ukuran, cahaya, motif dan tekstur, membawa mata bergerak lebih dinamis dari pada per- OPA ulangan. Tetapi bila kita kurang tepat menerapkan gradasi, suatu disain bisa kelihatan seperti tang- ga Gradasi 4, Radiasi Radiasi (garisgaris yang menye- bar keluar dari satu titik pusat) memang tidak membuat mata bergerak dengan lancar dari satu agian ke bagian lain dari suatu disain, tetapi radiasi ini bertujuan mencapai efek tertentu. 5. Pergantian Pergantian adalah irama yang dicapai dengan pergantian yang diulang-ulang, misalnya: hitam- putih, panas-dingin, pendek-ting- gi, besar-kecil, teranggelap. De- gan membuat suatu penyi pangan dari irama ini, bisa di- garis, ada bagian yang bergantia tiap dua atau tiga garis, ata garisnya lebih besar 5. Titik Berat Dalam satu ruangan, bisa ada bih dari satu titik berat atau titi pusat perhatian, tetapi bila t alu banyak jumlahnya, bisa m nimbulkan kekacauan. 49 satu titik pusat pethatian, misal- hiya jendela dengan pemandang- fan alam yang bagus. Bila tidak ida, kita harus menciptakan sen- iri titik berat itu, ‘Ada Derbagai cara untuk me- arik pethatian kepada titik be- ‘at itu, yaitu dengan perulangan Ukuran serta Kontras antara teks- fur, nada warna, garis ruang, bentuk atau motif, Susunan ben- dabenda atau penggunaan ruang dan cahaya bisa membantu me- nekankan perhatian pada fokus fertentu, Juga hal yang tidak terduga bisa menarik perhatian pis daerah yang ingin kita ton- jolkan, 1, Mencapai_ Penekanan (Titik Berat) Melalui Perulangan Contoh: kain bermotif dengan beberapa warna, misalnya hijau dan biru, didekatkan pada kain yolos betwarna. Bila kain polos itu berwarna hijau, maka warna hijau dalam kain bermotif akan tampak lebih menonjol. Bila dekat kain berwarna biru polos, maka warna biru dalam motif fakan lebih menonjol. Jadi jelas buhwa perulangan suatu unsur disain (dalam contoh di atas per- vlangan warna) bisa_memberi penekanan pada unsur itu. Harus dijaga perulangan jangan terlalu banyak agar tidak menjadi membosankan, 2, Penekanan Melalui Ukuran Suatu bentuk yang besar, jelas lebih menarik pethatian karena besarnya. Tetapi ukuran dari benda yang menjadi titik pusat perhatian harus sesuai_perban- dingannya tethadap ruangannya. Ruangan yang besar dan tinggi menghendaki suatu titik berat yang tidak tenggelam di dalam kemegahan ruang itu. Ruang yang kecil, jangan diisi dengan titik’ berat yang terlalu besar ‘untuk ruang itu. 3. Penekanan Dengan Kontras Di dalam ruangan yang sebagi- an besar terdiri dari tekstur yang halus dan licin, satu bidang atau benda dengan tekstur yang kasar akan sangat menarik per- haatian, karena kontras sekali de- ngan ‘tekstur di sekelilingnya, Bila suatu benda berwarna putih diletakkan di depan latar bela- kang berwarna hitam, maka war- na putih akan lebih tampil ke depan sebagai warna putih, se- dangkan warna yang hitam seba- gai latar belakang tampak lebih hitam dan dalam. Jadi bila dua warna yang kontras dipakai ber- samaan, mereka saling memper- kuat dan saling menonjolkan. Kontras antara bidang yang Kosong dengan bidang yang diisi, bisa dipakai untuk mendapatkan perhatian. Satu lukisan yang di- kelilingi oleh beberapa dinding Kosong akan tampil lebih menon- jol dari pada bila dipasang di an-

You might also like