Professional Documents
Culture Documents
EPILEPSI
Oleh :
Nisrina Pradya
1518012139
Perseptor :
dr. Diah Astika Rini, Sp. A
KEPANITERAAN KLINIK SMF ILMU KESEHATAN ANAK
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AHMAD YANI METRO
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2016
PENDAHULUAN
epilepsi umum.
1.1 Identitas
Agama : Islam
Suku : Jawa
Alamat : Banjarsari
Usia : 32 Tahun
Pekerjaan : Buruh
Pendidikan : SMA
Usia : 23 Tahun
Pendidikan : SMA
Pasien datang dengan keluhan kejang pukul 17.00 dengan durasi < 5
menit, pada saat kejang seluruh ekstremitas pasien kaku pada satu
muntah satu kali dan napas dirasa sesak. Pasien tidak mengalami
demam, tidak menderita batuk dan flu, BAK dan BAB juga dalam batas
normal.
1.2.4 Riwayat Penyakit Dahulu
perkembangan bicara.
sejumlah 3 kali dan Trimester III sejumlah 6 kali. Ibu pasien tidak
bidan.
Badan (BB) saat lahir 2000 gram dengan Panjang Badan (PB) 42 cm.
BCG : 1 Bulan
DPT 1 : 2 Bulan
DPT 2 : 3 Bulan
DPT 3 : 4 Bulan
Polio1 : 1 Bulan
Polio 2 : 2 Bulan
Campak : 9 bulan
Hept B 1 : 1 Bulan
Riwayat makanan pasien dari usia 0-6 bulan adalah konsumsi ASI (Air
Susu Ibu) eksklusif. Pada saat pasien berusia 6-18 bulan, pasien telah
keluarga.
Suhu : 36,8oC
Turgor : Baik
1.4.2 Kepala
1.4.3 Leher
1.4.4 Thoraks
Bentuk : Simetris
1.4.5 Jantung
Inspeksi : Tidak terlihat iktus kordis
gallop
1.4.6 Paru
ANTERIOR POSTERIOR
Inspeksi : Datar
Perkusi : Timpani
1.4.8 Ekstremitas
Pergerakan : Aktif
1.4.9 Genitalia
Keadaan : Bersih
Leukosit : 8,63x103 /L
Eritrosit : 6,59x106 /L
Hb : 13,4 gr/dL
Ht : 43,9%
Trombosit: 410x103 /L
MCV : 66,6% fL
MCH : 20,3 pg
Kesan : Terdapat lesi iritatif di seluruh lapang otak terutama pada otak bagian
kanan
1.6 Diagnosa
1.7 Tatalaksana
kejang berulang
- Inj. Ondancentron 2 x
ampul
- Observasi :
TTV
EKG
GDS
Elektrrolit Serum
Koreksi kelainan
1.8 Follow Up
S O A P
Keluhan Status Assesment Penatalaksanaan
Abdomen
I : datar
A : Bising usus (+)
P : Organomegali (-), soepel
P : Timpani (+)
Ekstremitas :
Edema superior -/-Edema
inferior -/-
4/6/2016 KU : Hipoaktif Kejang Tanpa - O2 2 liter /menit
Pkl. 06.00 KS : Compos Mentis demam - IVFD D5 NS 12 tpm
T : 36,7 C makro
HR : 116 x/menit - Ampicilin 3x400 mg
Sesak (-); RR : 20 x/menit - Gentamicin 2x30mg
Demam (-); - Diazepam 4mg iv bila
Kejang (-) Kepala kejang
Batuk (-), Simetris, tidak ada kelainan, konjungtiva - Oral : diazepam 3x1,5 mg
BAB (-) tidak anemis, sklera tidak ikterik, tidak - Pro EEG
BAK (+), dijumpai deformitas.
Paru
I : Simetris, retraksi (-)
P : Ekspansi Simetris
A : Vesikuler, Ronkhi -/-
Wheezing -/-
Jantung
I : Ictus cordis tidak terlihat
P : Ictus cordis teraba
A : BJ I/II Reguler, Murmur (-)
Abdomen
I : datar
A : Bising usus (+)
P : Organomegali (-), soepel
P : Timpani (+)
Ekstremitas :
Edema superior -/-Edema
inferior -/-
2.1 Definisi
umum.
2.2 Klasifikasi
1. Kejang Parsial
kesadaran
o Kejang parsial kompleks disertai dengan penurunan
kesadaran
2. Kejang Umum
secara simultan
o Absens
Ciri khas serangan absens adalah durasi singkat,
pasien terjatuh.
- Idiopatik (primer)
oksipital
- Simptomatik (sekunder)
o Lobus temporalis
o Lobus frontalis
o Lobus parietalis
o Lobus oksipitalis
- Kriptogenik
2. Umum
- Idiopatik (primer)
o Kejang neonatus familial benigna
saat terjaga.
hipsaritmia).
- Simptomatik
o Sindrom Ohtahara
o Etiologi / sindrom spesifik.
o Malformasi serebral.
o Gangguan Metabolisme.
o Serangan neonatal
o Sindroma Taissinare
4. Sindrom Khusus
- Kejang demam
- Status Epilektikum
- Kejang berkaitan dengan gejala metabolik atau toksik
akut
2.3 Etiologi
2 kelompok :
1. Epilepsi idiopatik
permulaan serangan.
epilepsi idiopatik .
2. Epilepsi simtomatik
misalnya :
pascasinap
3. Sel Glia
Sel glia diduga berfungsi untuk mengatur ion kalium
kemungkinan :
berhenti
3. Aktivitas menjalar ke seluruh otak kemudian berhenti
Pada keadaan 1 dan 2 didapatkan bangkitan epilepsi parsial,
2.5 Diagnosis
kunci diagnosis.
b. Lama serangan
d. Frekuensi serangan
e. Faktor pencetus
epilepsi adalah:
1. Cairan serebrospinalis
2. Elektroensefalografi (EEG)
Pemeriksaan EEG harus dilakukan pada semua penderita
normal.
seharusnya
progresif.
3. Pencitraan
tumor.
pembedahan.
2.6 Tatalaksana
kejang
asam valproat
OAE II: Benzodiazepin, asam valproat
3. Serangan absens
OAE I : Etosuksimid, asam valproat
OAE II: Benzodiazepin
4. Serangan mioklonik
OAE I : Benzodiazepin, asam valproat
OAE II: Etosuksimid
5. Serangan tonik, klonik, atonik
Semua OAE kecuali etosuksinid
menit.
sampai hemisferektomi.
3. Pertimbangan penghentian pengobatan didasarkan atas
berikut:
jam kemudian.
0,55 mg/kg/jam.
4. Terapi rumatan
dirawat.
- Jika penyebab infeksi SSP (ensefalitis, meningitis),
tidak ada.
- Jika etiologi adalah epilepsi, lanjutkan obat antiepilepsi
akut
1. Diazepam
- Dosis maksimum pemberian diazepam rektal 10 mg,
menit.
2. Fenitoin
- Dosis inisial maksimum adalah 1000 mg (30 mg/kgBB).
- Sediaan IV diencerkan dengan NaCl 0,9%, 10 mg/1 cc
NaCL 0,9%.
- Kecepatan pemberian IV: 1mg/kg/menit, maksimum 50
mg/menit.
- Jangan diencerkan dengan cairan yang mengandung
sudah benar?
dengan durasi < 5 menit, pada saat kejang seluruh ekstremitas pasien kaku
pada satu posisi dan mata terbelalak ke atas. Pasien menangis setelah kejang,
muntah satu kali dan napas dirasa sesak. Pasien tidak mengalami demam,
tidak menderita batuk dan flu, BAK dan BAB juga dalam batas normal.
Pasien juga memiliki riwayat kejang berulang 3 kali dalam 1 bulan terakhir.
Pada pasien tidak ditemukan kelainan dalam pemeriksaan fisik berupa tanda-
tanda vital dalam batas normal, tidak ditemukan tanda kaku kuduk, radang
dan saluran kemih, tetapi pada pasien ditemukan gangguan pertumbuhan dan
kurus walaupun menurut ibu pasien, nafsu makan pasien baik dan pasien
dengan jelas, merangkai kata, dan hanya bisa mengucapkan kata sederhana
seperti bu, pak, mam walaupun pasien dapat mengerti dan menjalankan
didiagnosis dengan
Epilepsy.
Pembahasan:
tepat ?
Pembahasan:
rawat intensif.
dalam otak.
antibiotik lini pertama untuk pasien anak. Hal ini disebabkan gentamisin yang
DAFTAR PUSTAKA
EGC. h.2056-2060.
Katzung BG. 2004. Basic and clinical pharmacokinetics.
IDAI: h.226-241.
Lumbantobing SM. 1999. Etiologi Dan Faal Sakitan Epilepsi. Dalam: