Professional Documents
Culture Documents
OLEH :
KELOMPOK B-3
INGELENA MULIA C. 6103010024
WILLIAM SAPUTRAJAYA G. 6103010032
KRISTIN MARIA G. 6103010047
FELICIA PRISKILA 6103010049
SANDY TANOYO 6103010138
Ada 2 macam bentuk olahan manisan buah secara umum, yaitu manisan
basah dan manisan kering. Manisan basah diperoleh setelah penirisan buah dari
larutan gula, sedangkan manisan kering adalah produk olahan yang berasal dari
buah-buahan yang pemasakannya menggunakan gula kemudian dikeringkan
(Khamidah dan Eliartati, 2011). Buah-buahan yang biasa digunakan untuk
membuat manisan basah adalah jenis buah yang cukup keras, seperti pala,
mangga, kedondong, kolang-kaling, dan lain-lain. Sedangkan buah-buahan
yang biasa digunakan untuk membuat manisan kering adalah jenis buah yang
lunak seperti papaya, sirsak, mangga, dan lain-lain. Hasil samping dari proses
pembuatan manisan buah ini ialah sirup dari larutan perendamannya. Manisan
buah yang baik berwarna kekuning-kuningan, kenyal saat digigit, dan tahan
disimpan selama dua minggu sampai satu bulan.
Pengupasan
23.
Penghancuran Pemasakan
Pengentalan
Pencetakan
Pengeringan
Pemotongan
25. Manisan adalah produk makanan ringan yang terbuat dari buah yang
diawetkan terutama dengan menggunakan gula (Satuhu S., 1994). Gula selain berfungsi
sebagai pemanis, penambah cita rasa, dalam jumlah yang banyak dapat berfungsi
sebagai pengawet, dan dapat membentuk terbentuknya gel dan kristalisasi (Winarno,
1992).
26. Penambahan gula harus tepat, karena selain dapat memperbaiki cita rasa,
aroma, warna, dan tekstur, juga berpengaruh terhadap kadar air bahan sebelum dan
sesudah pengeringan. Semakin banyak jumlah gula yang terdapat didalam produk
menghasilkan konsentrasi warna yang lebih baik disebabkan karena saat proses
pengolahannya gula bercampur dengan air dan dipanaskan, gula yang mengandung
sukrosa akan mengalami proses karamelisasi. Proses karamelisasi inilah yang paling
berperan penting dalam pembentukan warna dari manisan mangga yang dihasilakan.
27. Penambahan gula dalam pembuatan manisan kering adalah untuk
membentuk body dari manisan. Gula akan mempengaruhi keseimbangan pektin dan
air karena gula berfungsi sebagai dehydrating agent yaitu mengurangi air yang
menyelimuti pektin. Gugus hidroksil dari molekul gula dapat membentuk ikatan
hidrogen intramolekul dengan molekul air membentuk hidrat yang stabil dan air
terperangkap dalam gel. Oleh karena itu, tingginya kosentrasi gula yang digunakan
maka menyebabkan kadar air meningkat, karena banyak air yang terperangkap dalam
gel. Semakin tinggi kosentrasi gula yang digunakan, maka semakin besar tekanan
osmosis sehingga menyebabkan air yang ada dalam manisan lebih banyak tertarik
keluar (Salunkhe, 1974).
28.
VII. KESIMPULAN
29.
30.
VIII. DAFTAR PUSTAKA
31. Asean Food Habits Project. 1988. Nutrient Composition of Malaysian Foods. Malaysia:
Food Habits Research and Development.
32. Anonimousa. 2011. Manisan dan Pengertiannya. Diakses dari
http://www.scribd.com/doc/53177401/Manisan-Manisan. [29 Oktober 2012].
33. Anonimousb. 2011. Potensi Aneka Buah sebagai Manisan Basah dan Manisan Kering.
Diakses dari http://binaukm.com/2011/06/potensi-aneka-buah-sebagai-manisan-basah-
dan-manisan-kering/ . [29 Oktober 2012].
34. BB-Pasca Panen. 2004. Pedoman Teknis Pengolahan Mangga. Bogor: Kampus Penelitian
Pertanian Cimanggu. Diakses dari
http://pascapanen.litbang.deptan.go.id/index.php/id/publikasi/detil/16. [20 Oktober 2012].
35. Buckle K., Edward G.H., Wootton. 1987. Ilmu Pangan. Terjemahan Purnomo H dan
Aidono. Jakarta : UI press.
36. Faridah A, 2008. Patiseri Jilid 3. Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah,
Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
37. Histifarina, D. dan D. P. Agriawati. 2009. Pengkajian Penerapan Teknologi Pengolahan
Manisan Mangga Kering di Kabupaten Indramayu. Jurnal Pengkajian dan
Pengembangan Teknologi Pertanian. Vol. 12. No. 2. Hlm. 91-98.
38. Khamidah, A. dan Eliartati. 2011. Pengaruh Cara Pengolahan Manisan Nanas terhadap
Tingkat Kesukaan Konsumen. http://jatim.litbang.deptan.go.id/ind/index.php?
option=com_phocadownload&view=category&id=11:semnas-
2011&download=166:p50&start=60&Itemid=20
39. Prihatman, K. 2000. Mangga (Mangifera spp.). Jakarta: Deputi Menegristek Bidang
Pendayagunaan dan Permasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Diakses dari
www.ristek.go.id. [29 Oktober 2012].
40. Satuhu, S. 2003. Penanganan dan Pengolahan Buah. Jakarta: PT Penebar Swadaya.
41. Salunkhe, O. K. 1974. Storage, Proccessing and Nutritional Quality Fruits and
Vagetables. CRC Press. Ohio.
42. Winarno F. G., 1980. Pengantar Teknologi Pangan. Gramedia. Jakarta.
43. Winarno, F.G., 1992. Pangan, Enzim dan Konsumen. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
44. Wahono, C.T. 2005. Teknologi Pengolahan Nanas Menjadi Manisan. Pekanbaru: Laporan
Akhir BPTP Riau.