You are on page 1of 17

Laporan Praktikum Biologi Perikanan

BIODIVERSITAS IKAN

NAMA : DESRI ARIANSYAH

NIM : 1111101010079

ASISTEN : FIANA LISRA

KELOMPOK : 2 (DUA)

PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN

FAKULTAS KELAUTAN DAN PERIKANAN

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

BANDA ACEH

2016
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kepada Allah SWT atas nikmat dan karuniaNya yang di
berikan. Shalawat dan salam kepada baginda nabi besar Muhammad SAW yang
telah membawa umat manusia dari alam kebodohan ke alam berilmu
pengetahuan,Sehingga praktikan dapat menyelesaikan tugas hasil laporan
Praktikum Biologi Perikanan yang berjudul Biodiversitas ikan.

Dalam penyusunannya, praktikan mengucapkan terimakasih kepada dosen


pembimbing Biologi Perikanan serta semua asisten yang telah memberikan
dukungan, saran, dan kepercayaan yang begitu besar. Dari sanalah semua
kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan
dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi.

Praktikan berharap isi dari laporan praktikum praktikan ini bebas dari
kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu,
praktikan mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar laporan
praktikum ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata praktikan mengucapkan
terimakasih, semoga hasil laporan praktikum praktikan ini bermanfaat.

Darussalam, 12 desember 2016

praktikan

1
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR...............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

DAFTAR TABEL...................................................................................................iii

DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

1.1 Latar Belakang...............................................................................................1

1.2 Tujuan Praktikum...........................................................................................1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................2

BAB III METODOLOGI KERJA...........................................................................4

3.1 Waktu dan Tempat..........................................................................................4

3.2 Alat dan Bahan...............................................................................................4

3.3 Cara Kerja......................................................................................................4

3.4 Analisa Data...................................................................................................5

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................................7

4.1 Hasil pengamatan...........................................................................................7

4.2 Pembahasan....................................................................................................8

BAB V PENUTUP.................................................................................................10

5.1 Kesimpulan...................................................................................................10

5.2 Saran.............................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................11

LAMPIRAN...........................................................................................................12

2
3
DAFTAR TABEL
Halaman

Tabel 3.2. 1 Alat dan Bahan....................................................................................4

Tabel 4.1.1 Hasil Tangkapan...................................7

Tabel 4.1.2 Analisis Data.....................................7

4
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Klasifikasi Ikan...................................................................................12


Lampiran 2 Analisa Data.......................................................................................14
Lampiran 3 Gambar Saat Praktikum......................................................................15

5
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman organisme yang menunjukkan


keseluruhan variasi gen, jenis, dan ekosistem pada suatu daerah. Keanekaragaman hayati
melingkupi berbagai perbedaan atau variasi bentuk, penampilan, jumlah, dan sifat-sifat yang
terlihat pada berbagai tingkatan, baik tingkatan gen, tingkatan spesies, maupun tingkatan
ekosistem.

Keanekaragaman disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor keturunan atau genetik dan
faktor lingkungan. Faktor keturunan disebabkan oleh adanya gen yang akan membawa sifat
dasar atau sifat bawaan. Sifat bawaan ini diwariskan turun temurun dari induk kepada
keturunannya. Namun, sifat bawaan terkadang tidak muncul (tidak tampak) karena faktor
lingkungan. Jika faktor bawaan sama tetapi lingkungannya berbeda, mengakibatkan sifat yang
tampak menjadi berbeda. Jadi, terdapat interaksi antara faktor genetik dengan faktor
lingkungan. Karena adanya dua faktor tersebut, maka muncullah keanekaragaman hayati.

Keanekaragaman hayati disebut juga Biodiversitas. Keanekaragaman atau


keberagaman dari makhluk hidup dapat terjadi akibat adanya perbedaan warna, ukuran, bentuk,
jumlah, tekstur, penampilan dan sifat-sifat lainnya. Sedangkan keanekaragaman dari makhluk
hidup dapat terlihat dengan adanya persamaan ciri antara makhluk hidup.

Biologi Perikanan merupakan salah satu ilmu yang mendasari ilmu-ilmu perikanan
tangkap lainnya seperti Metode Penangkapan Ikan, serta ilmu lainnya. Ataupun mengenai ikan
sebagai sumber daya perairan yang dapat dimanfaatkan oleh manusia. Oleh karena itu ilmu
Biologi Perikanan ini sangat penting untuk di pelajari.

1.2 Tujuan Praktikum


Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mampu melaksanakan analisis beberaa indeks
biologi untuk menilai keragaman spesies ikan.

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Beberapa faktor yang dapat menjadi ancaman terhadap biodiversitas ikan dan
menimbulkan kepunahan. Secara umum dapat disarikan bahwa faktor ancaman tersebut ialah:
menangkap ikan yang berlebihan, introduksi spesies baru, pencemaran, habitat yang hilang dan
berubah, dan perubahan iklim (akibat pemanasan global) (Pratignyo, 1984).

Pengenalan struktur ikan tidak terlepas dari morfologi ikan yaitu bentuk luar ikan yang
merupakan ciri-ciri yang mudah dilihat dan diingat dalam mempelajari jenis-jenis ikan.
Morfologi ikan sangat berhubungan dengan habitat ikan tersebut di perairan. Sebelum kita
mengenal bentuk-bentuk tubuh ikan yang bisa menunjukkan dimana habitat ikan tersebut, ada
baiknya kita mengenal bagian bagian tubuh ikan secara keseluruhan (Effendie, 1997).

Biodiversitas berasal dari kata biodiversity yang merupakan suatu keanekaragaman


hayati. Penggunaan istilah ini digunakan untuk menunjukkan variasi dan variabilitas makhluk
hidup yang terdapat di permukaan bumi ini. Bila ditinjau dari segi keanekaragaman sumber
daya tumbuhan yang ada di Indonesia yang cukup luas masih perlu diteliti. Keanekaragaman
sumber daya tumbuhan yang ada di Indonesia diperkirakan dihuni oleh 100 - 150 suku
tumbuhan yang meliputi 25 - 35 ribu jenis (Hasni, 2008).

Ada enam faktor yang menentukan perubahan keanekaragaman jenis organisme dalam
satu ekosistem yaitu waktu, heterogenitas ruang, persaingan, pemangsaan, stabilitas lingkungan
dan produktivitas. Selama kurun waktu geologis akan terjadi perubahan keadaan lingkungan
yang mengakibatkan banyak individu yang tidak dapat mempertahankan kehidupannya, tetapi
ada juga kelompok-kelompok individu yang mampu bertahan hidup terus dalam waktu relatif
lama sebagai hasil proses evolusi. Evolusi dapat diartikan sebagai proses yang menyebabkan
terjadinya perubahan sifat populasi spesies dari waktu ke waktu berikutnya (Tjitrosoepomo.
1994).

Biodiversitas berasal dari kata biodiversity yang merupakan suatu keanekaragaman


hayati. Penggunaan istilah ini digunakan untuk menunjukkan variasi dan variabilitas makhluk
hidup yang terdapat di permukaan bumi ini. Bila ditinjau dari segi keanekaragaman sumber
daya tumbuhan yang ada di Indonesia yang cukup luas masih perlu diteliti. Keanekaragaman
sumber daya tumbuhan yang aa di Indonesia diperkirakan dihuni oleh 100 - 150 suku
tumbuhan yang meliputi 25 - 35 ribu jenis (Murniyati, 2002).

2
Keanekaragaman hayati dapat terjadi pada berbagai tingkat kehidupan, mulai dari
organisme tingkat rendah sampai organisme tingkat tinggi. Misalnya dari makhluk bersel satu
hingga makhluk bersel banyak; dan tingkat organisme kehidupan individu sampai tingkat
interaksi kompleks, misalnya dari spesies sampai ekosistem (Mahardono, 1979)

3
BAB III
METODOLOGI KERJA
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum biologi perikanan Biodiversitas dilaksanakan, pada tanggal 6 Desember
2016 pukul 08.00 11.00 WIB, yang bertempat di Cot Paya, Baitussalam, Aceh Besar.

3.2 Alat dan Bahan


3.2.1 Tabel Alat dan Bahan
No. Nama Alat dan Bahan Jumlah
1 Jaring Insang 1 unit
2 Plastik sampel 2 unit
3 Atk 1 paket
4 Ikan mujair 2 ekor
5 Ikan bulan 2 ekor

3.3 Cara Kerja


Cara kerjanya adalah :
Dibagi mahasiswa dalam beberapa kelompok.
Dilakukan sampling langsung di perairan dengan menggunakan alat tangkap yang sesuai
pada perairan yang berkenaan,dengan prinsip dapat menangkap ikan seefektif mungkin.
Dimasukkan ikan kedalam plastik yang sudah dipisah-pisahkan menurut jenis ikan
(nama lokal atau nama ilmiah jika sudah diketahui), dihitung setiap jenisnya.
Diawetkan ikan dalam formalin 10%, diberi label nama lokasi.
Diolah dan dianalisis data yang diperoleh.
4
3.4 Analisa Data
Distribusi Ikan

Distribusi local (%) = Li/Lt x 100%

Keterangan:

Li = jumlahlokasi sampling dimana ikanke- i di tangkap

Lt = jumlahlokasi sampling seluruhnya

Indeks diversitas (H)

H=(Pi x Log(Pi)

Pi= Ni/N

Keterangan:

H = diversitas

Ni = individuspesieske-i

N = jumlah total untuksemuaspesies yang tertangkap

Iindeks kekayaan jenis (d)

d = (S-1) Log N

Keterangan:

d = kekayaan jenis

S = total jumlah spesies

N = jumlah individu untuk semua spesies

indeks kemerataan (J)

J= H/Log S

Keterangan:

J = kekayaanjenis

H = diversitas

5
S = total jumlah spesies

6
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil pengamatan


Tabel hasil pengamatan terlampir dilampiran
4.2 Pembahasan
Praktikum Biodiversitas ini pada dasarnya untuk mengamati keanekaragaman organisme
yang menunjukkan keseluruhan variasi gen, jenis, dan ekosistem pada suatu daerah.
Keanekaragaman hayati melingkupi berbagai perbedaan atau variasi bentuk, penampilan,
jumlah, dan sifat-sifat yang terlihat pada berbagai tingkatan, baik tingkatan gen, tingkatan
spesies, maupun tingkatan ekosistem. singktanya, keanekaragaman hayati adalah semua jenis
perbedaan antar mahkluk hidup.

Praktikum ini dilakukan pengambilan sampel di perairan air tawar atau rawa Cot paya
Baitussalam Aceh besar, pada proses pengambilan sampel ikan dengan menggunakan jala atau
geel net maka diperoleh 2 spesies ikan diantaranya ikan Mujair dan ikan Bulan. Hal ini
menunjukkan bahwa perairan Cot paya yang menjadi tempat pengamatan cukup sedikit
ditemukannya spesies ikan. Lokasi ini dulunya merupakan perumahan yang hancur akibat
Tsunami kemudian beberapa tahun kemudian menjadi rawa.
Keberadaan ikan di suatu perairan juga di pengaruhi oleh beberapa faktor fisik dan
kimia, seperti salah satunya yaitu suhu. Ada enam faktor yang menentukan perubahan
keanekaragaman jenis organisme dalam satu ekosistem yaitu waktu, heterogenitas ruang,
persaingan, pemangsaan, stabilitas lingkungan dan produktivitas. Selama kurun waktu geologis
akan terjadi perubahan keadaan lingkungan yang mengakibatkan banyak individu yang tidak
dapat mempertahankan kehidupannya, tetapi ada juga kelompok-kelompok individu yang
mampu bertahan hidup terus dalam waktu relatif lama sebagai hasil proses evolusi. Evolusi
dapat diartikan sebagai proses yang menyebabkan terjadinya perubahan sifat populasi spesies
dari waktu ke waktu berikutnya.

Dengan ditemukannya dua jenis spesies ikan gelodok maka kita bias mengetahui bahwa
kondisi lingkungan di sungai lamnyong memiliki salinias yang berfluktuasi atau tidak menentu.
Substrat diperairan lamnyong juga bias diketahui karena ikan gelodok hidup di dasar substrat
berlumpur. Pada saat pengambilan sampel ikan kondisi perairan sungai lamnyong saat itu
sedang surut banyak ikan gelodok yang keluardari lubang lubang di lumpur sekitar perairan
lamnyong tersebut. Hal ini sesuai yang dikatakan oleh Murniyati ( 2002 ), Ikan glodok
7
biasanya ditemukan di muara-muara sungai yang banyak pohon bakaunya. di pantai pulau-pulau
karang yang ada bakaunya, glodok juga dapat di temukan wilayah pasang surut. Toleransinya
sangat besar terhadap perubahan salinitas, suhu, pH dan DO. Hidup di wilayah pasang surut,
gelodok biasa menggali lubang di lumpur yang lunak untuk sarangnya. Lubang ini bisa sangat
dalam dan bercabang-cabang, berisi air dan sedikit udara di ruang-ruang tertentu. Ketika air
pasang naik, gelodok umumnya bersembunyi dilubang-lubang ini untuk menghindari ikan-ikan
pemangsa yang berdatangan. Bila air surut ikan glodok banyak terlihat keluar dari air,
merangkak atau melompat lompat di atas lumpur dan jika air pasang ia masuk ke hutan bakau,
baru turun kembali ke lumpur-lumpur pantai bila air telah surut atau ia bersembunyi pada
lubang-lubang sarangnya.
Hasil penelitian ini didapatkan nilai distribusi ikan terbesar yaitu ikan Leiognathus
dussumieri dan Periophthalmus kalolo sebesar 0,3% dan 0,2%, sedangkan ikan yang lainnya
konstan dengan nilai distribusi sebesar 0,1%, nilai ini diperoleh dengan cara membandingkan
jumlah lokasi sampling untuk jenis ikan yang diketahui dengan jumlah lokasi sampling
seluruhnya yang kemudian dikalikan 100%. Selanjutnya dihitung kekayaan jenis ikan disuatu
komunitas yang disebut dengan indeks diversitas. Indeks diversitas ini juga menunjukkan
keseimbangan jumlah individu setiap spesiesnya. Indeks diversitas pada lokasi ini adalah
dibawah angka 0 ini menunjukkan indeks diversitasnya termasuk dalam kriteria rendah, karena
menurut odum 1971, klasifikasi nilai indeks diversitas adalah H<2 (rendah), 2<H<4 (sedang),
dan H<4 (tinggi).

Indeks kekayaan jenis pada lokasi sampling adalah 6 nilai ini bisa didapatkan dengan
cara mengurangi total jumlah spesies dengan 1, dan dibagi log jumlah individu semua spesies.
Indeks kemerataan adalah 0,93 ini menunjukkan indeks kemerataan berada pada rentan yang
rendah yang mengindikasikan kelimpahan ikan tidak seimbang.

8
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh daripraktikumkali ini adalah :

1. Keanekaragaman ikan di perairan Cotpaya termasuk dalam kategori rendah


2. Distribusi ikan yang paling besar yaitu ikan ikan bulan sebesar 100 %
3. Perairan lamnyong termasuk kedalam perairan estuaria yang dipengaruhipasang surut
dan memiliki substrat berlumpur ditandai dengan kemunculannya ikan gelodok
4. Indeks kemerataan ikan termasuk rendah yaitu 0,93 % yang menandakan kelimpahan
ikan pada lokasi sampling tidak merata
5. Perairan sungailamnyong memiliki indeks kekayaan ikan sebesar 6

5.2 Saran
Saran saya agar diperbanyak kuantitas dari alat tangkap dan menggunakan alat tangkap
yang lebih kecil ukuran jaringnya agar memudahkan untuk menangkap ikan.

9
DAFTAR PUSTAKA
Effendie, M.I. 1997. Metode Biologi Perikanan. Yayasan Dwi Sri, Bogor

Hasni, 2008. Biologi Umum. Surabaya : Gramedia

Mahardono, 1979. Perikanan Indonesia. PT. Cipta Sari Grafika Bandung

Murniyati, 2002. Biologi Perikanan. Penebar Swadaya, Tegal.

Pratignyo, 1984. Mahluk Hidup. Proyek Buku Terpadu, Jakarta.

Tjitrosoepomo. 1994. Biodiversitas. Erlangga, jakarta

10
LAMPIRAN
Tabel data hasil pengamatan

Nama kelompok Nama ikan


Ikan nila Ikan sepat Ikan bulan Ikan mujair
Kelompok 1 - - 2 2
Kelompok 2 - - 7 -
Kelompok 3 13 11 4 -
Kelompok 4 4 1 2 -
Kelompok 5 - - 2 -

11

You might also like