Professional Documents
Culture Documents
AIR CONDITIONING
SYSTEM
Hak Cipta oleh Hyundai Motor Company. Alih bahasa oleh Training Material & Development.
Buku ini tidak boleh diperbanyak tanpa persetujuan dari Hyundai Motor Company.
http://training.hmc.co.kr
daniyusuf@gmail.com
KATA PENGANTAR
Penerbitan ini telah disiapkan untuk teknisi yang berminat belajat tentang sistem kontrol udara.
Sehubungan dengan hal itu, kami sudah mengembangkan kursus baru yang berjudul, Air
conditioning system sebagai bagian dari program pelatihan.
Kursus ini dirancang untuk diajar dalam dua segmen; pertama "Penyegaran" yaitu meninjau
ulang Prinsip dasar air conditioning system dan kedua (dan paling utama), yaitu pelajaran Full
Automatic Temperature Control System.
Kursus ini sebagian besar telah didisain untuk diajarkan pada lingkungan workshop dengan
tujuan mempertunjukkan praktek aplikasi dari isi kursus ini "dalam kendaraan".
Harapan kami agar penggunaan buku pelatihan ini dapat mengoptimalkan pengalaman peserta
dan akan menghubungkan pengetahuan yang diperolehnya secara langsung pada kendaraan
yang diperbaiki di dealer-nya.
Kami berharap agar informasi yang diterima selama kursus ini akan meningkatkan pengetahuan
peseta tentang Air conditioning system. Kami juga membuat agar prosedur yang ditunjukkan
menjadi bagian dari diagnosa rutin yang dilakukan teknisi secara reguler dan diterapkan kapan
saja untuk membantu memastikan agar pelanggan dapat menerima servis yang terbaik.
Daftar Isi
4.2 Magnetic clutch 24 9.2 Cara mencek & mentes bahan refrigerant 66
4.10 Thermostat 34
PERHATIAN:
PERINGATAN:
1. Sebelum memperbaiki setiap komponen elektrik, lepaskan kabel battery negatif. Bila tidak
ada perintah itu, ignition switch harus dalam posisi off atau posisi lock.
2. Air conditioner system yang berisikan gas R-134a, membutuhkan penanganan khusus agar
tidak terjadi kecelakaan manusia. Ikutilah selalu instruksi khusus dibawah ini dalam
menanganinya:
a) Gunakan selalu pelindung mata dan bungkus sekitar fitting, valve dan koneksinya dengan
kain bersih saat merawat refrigerant system.
b) Selalu bekerja pada tempat yang berventilasi dan hindari menghirup hembusan
refrigerant.
c) Jangan mengelas atau mencuci dengan steam atau memanaskan tiap pipa atau
komponen air conditioner.
d) Jangan membiarkan refrigerant bersentuhan langsung dengan kulit anda. Jika gas R-
134a bersentuhan dengan bagian badan anda, basuhlan dengan air pada bagian itu dan
segeralah mencari bantuan medis.
e) Ketika menggantikan tabung R-134a, pasang kembali heavy metal screw cap setelah
dilepaskan.
f) Jangan membawa refrigerant container dalam ruang penumpang kendaraan ketika
mengisi gas R-134a
g) Ketika mengisi gas tabung kecil R-134a dari tabung besar, jangan mengisi tabung itu
secara penuh. Siapkan selalu ruang diatasnya untuk pengembang cairan gas itu.
3. Sebelum melakukan pelepasan, pembongkaran, atau penggantian tiap pipa atau komponen
air conditioner, seluruh gas refrigerant harus benar-benar dihisap dengan menggunakan
peralatan recovery untuk gas refrigerant yang diizinkan.
4. R-12 tidak cocok dengan R-134a. Mengunakan R-12 pada air conditioner system R-134a
akan menyebabkan kerusakan system tersebut.
5. Jangan melepaskan penutup/caps dari fitting sampai tiap komponen siap untuk dipasangkan.
6. Jangan membiarkan gas refrigerant bocor ke udara. Gunakan peralatan gas refrigerant recy-
cling saat anda membutuhkan untuk mengisi atau membuang gas dari air conditioner system.
7. Simpan tabung refrigerant pada tempat bersuhu dibawah 40C (104F).
8. Jangan membuang tabung gas refrigerant pada tempat bersuhu tinggi/sampah terbakar.
CATATAN:
1. Pasang kembali bolt pengikat pada lokasi yang sama setelah dilepaskan.
2. Selalu gunakan nomor part pengikat yang tepat.
3. Kencangkan selalu pengikat dan fittingnya dengan nilai torque yang tepat. Tidak tepatnya
atau kelebihan pengencangan dapat menyebabkan kerusakan atau kebocoran pada air
conditioner system.
4. Setiap waktu air conditioner system selalu berhubungan langsung ke atmospir, ia seharusnya
secara benar dikeluarkan sebelum mengisi ulang R-134a.
5. Seluruh part harus ada dalam temperatur ruangan sebelum dibuka untuk mencegah dari kon-
densasi uap air kedalam komponen-komponen.
6. O-ring dan seal harus dalam kondisi yang baik. Kotoran atau debu, pada permukaan sealing
dapat menyebabkan refrigerant bocor.
7. Ketika mengencangkan O-ring fitting, pasangan fitting harus ditahan dengan kunci/wrench
agar mencegah terpuntirnya seal dan berikanlah pengencangan yang benar.
8. Ingatlah untuk memasang kembali service valve caps setelah mengisi kembali air conditioner
system.
9. Flexible hose lines janganlah bengkok dalam radius yang tidak lebih dari empat kali dari
diameter hose-nya.
10. Flexible hose lines janganlah dibiarkan dekat dengan exhaust manifold sekurangnya berja-
rak sekitar 2.5 inches (64mm) diantaranya.
11. Jagalah seluruh tools dan parts agar bersih dan kering.
12. Gunakan penutup pengaman untuk menghindari kerusakan pada body kendaraan.
13. Saat memasang air conditioner lines atau electrical harness, jalurnya harus benar jangan
menyentuh bagian parts yang bergerak.
1. Informas umum
1.1 Penyerapan panas
Analisa penyerapan panas dikembangkan dari konversi massa dan energi dari hukum
thermodynamika, hukum kedua dari thermodynamika, dan tiga tingkat ekuasisi yang dijelaskan
sebagai berikut: konduksi, radiasi, dan konveksi.
Penyerapan panas dilakukan melalui bahan padat, digunakan sebagai konduksi, yang
melibatkan energi di tingkat molekul. Radiasi adalah suatu proses yang menyalurkan energi
melalui satuan energi pengembangan cahaya dari satu permukaan ke permukaan lainnya.
Konveksi adalah pemindahan panas yang tergantung pada tingkat konduksi dari permukaan
padat ke cairan yang berdekatan dan pergerakan cairan sepanjang permukaan atau menjauh
darinya. Dengan begitu mekanisme pemindahan panas jauh berbeda dari yang lain; sehingga,
mereka semua mempunyai karakteristik yang umum, karena tergantung pada temperatur dan
dimensi fisik dari objek yang dipertimbangkan.
1.1.1 Konduksi
Pertimbangan fluktuasi tenaga yang timbul dari
konduksi penghantar panas sepanjang batang padat,
hal itu sebanding dengan perbedaan temperatur dan
area penampangnya dan berbanding terbalik
dengan panjangnya.
Elektron bebas di dalam suatu metal juga berperan untuk menghantarkan panas yang tinggi.
Penghantaran panas pada bahan yang lebih sedikit tidak padat akan lebih rendah dari bahan
metal. Bahan organik dan berserat, seperti kayu, penghantar panasnya masih lebih rendah.
Penghantar panas dari bahan cairan nonmetallic biasanya lebih rendah dari bahan yang padat,
dan penghantar panas pada gas dalam tekanan atmospir adalah juga lebih rendah. Pengurangan
penghantaran panas ini bisa dihubungkan dengan ketidak-adanya bahan intermolecular kuat
yang mengikat dan ruang molekul yang ada secara luas seperti halnya cairan.
1.1.2 Radiasi
Perpindahan radiant-energy dihasilkan ketika satuan energi
cahaya dipancarkan dari satu permukaan ke permukaan lain.
Ketika energi mencapai permukaan lain penyebaran satuan
energi cahaya diserap, direfleksikan, atau dipancarkan melalui
permukaan itu. Energi tersebut menyebar dari suatu
permukaan digambarkan dalam bentuk tenaga emisive. Hal
itu dapat ditunjukkan dari pemikiran thermodynamika bahwa
tenaga emissive adalah sebanding dengan tenaga keempat
dari temperatur absolut. Sifat penting dari pertukaran radiasi
Gambar 1-2. Radiasi
energi ini adalah radiasi yang meninggalkan suatu permukaan
itu disebarkan secara tidak bersamaan ke segala jurusan.
Oleh karena itu hubungan geometris antara dua permukaan
mempengaruhi pertukaran radiasi energi antara keduanya.
Karakteristik optimal dari permukaan itu juga mempengaruhi
tingkat perpindahan panasnya.
1.1.3 Konveksi
Tingkat penyamaan konveksi pemindahan panas
awalnya diusulkan oleh Newton pada tahun 1701,
tentang pengamatan atas gejala phisik, q=hc A (Ts-Tf).
Persamaan ini secara luas digunakan dalam rancang-
bangun walaupun itu adalah lebih merupakan definisi hc
dibandingkan sebagai hukum phenomenologik untuk
Gambar 1-4. Alcohol menguap dari
konveksi (pemindahan panas). Jadi, inti dari analisa
kulit.
konveksi pemindahan panas adalah evaluasi dari hc.
Hal itu merupakan suatu kerja, dimana panas ditransfer
sebagai gerakan gas atau cairan. Suhu panas yang Gas
tinggi diangkat oleh float age (pelampung usia) dan sisi
panas yang rendah adalah dataran yang berkaitan
dengan perubahan kepadatan udara menurut
perbedaan temperatur. Pada waktu ini, panas
dipindahkan sebagai cairan. Panas
Gambar 1-3. Konveksi
Temperatur titik pengembunan: Jika air es ditaruh pada gelas di musim panas, maka embun
muncul di permukaan gelas. Hal ini disebut 'kondensasi', dan temperatur kondensasi ini disebut
'temperatur titik pengembunan'.
Udara kering: Adalah suatu kondisi udara yang sangat kering belum termasuk uap air
didalamnya, sebenarnya hal ini tidak benar-benar ada.
Kelembaban udara dan Kelembaban udara jenuh: Itu adalah pencampuran udara kering dan
uap air, dan hal ini disebut "kelembaban udara jenuh" dimana kondisi tersebut akan membuat air
turun karena air keluar dari udara ketika kelembaban udara menjadi jenuh.
Kelembaban udara mutlak: Hal itu menandakan kondisi kelembaban udara dimana berat air
yang ada terjadi dalam udara yang kering.
Titik kritis dan temperatur kritis: Uap air pada kelembaban udara yang jenuh ada diantara
sekitar cairan yang didinginkan berlebihan dan uap air yang dipanaskan.
Jika peningkatan penyetalan tekanan uap air dari kelembaban udara jenuh yang dilakukan
secara perlahan itu dihilangkan maka uap air itu akan berubah menjadi kondisi yang bukan
cairan ataupun uap air.
A. Jika tekanan berlaku atas cairan ditingkatkan, maka titik didih cairan itu akan meningkat.
B. Penurunan tekanan yang berlaku atas cairan, maka titik didih cairan itu akan menurun.
DaIam kata lain, air dalam tekanan vacuum akan mendidih pada temperatur yang kurang dari
100 sementara dimana air dalam sebuah pressure cooker atau cooling system sebuah
kendaraan yang tertutup rapat akan mendidih pada temperatur yang lebih dari 100 .
(Contoh) Ketika cooling system ditutup dan dibawah tekanan, titik didih akan lebih tinggi dari
100 . Tetapi ketika pressure cap dilepaskan, maka titik didih air pendingin itu akan segera
menurun.
Suhu air
Diatas 100 Suhu air
Diatas 100
Ada hubungan yang membatasi antara cairan bahan pendingin dan uap air dalam udara. Ketika
refrigerant yang terkurung dalam sistem A/C ditingkatkan temperaturnya maka ia akan selalu
menghasilkan peningkatan dalam tekanannya, walaupun compressor A/C tidak beroperasi pada
saat itu.
Titik didih dari R-12 di tempat ketinggian permukaan air laut adalah -29.79. Tetapi temperatur
titik didih ini akan lebih rendah dari (-26.5) pada system R-134a, dimana tekanan yang terbaca
juga cenderung menjadi lebih rendah karena hubungan tekanan-temperaturnya.
Tekanan A/C diekspresikan dalam gauge dengan tekanan positive dalam kg/cm2 atau tekanan
negative (Vacuum) dalam cmHg.
Sekarang anda telah mengulangi pelajaran dasar, sekarang marilah kita ambil pelajaran itu
semua sebagai pelajaran dasar untuk mempelajari bagaimana system A/C bekerja.
2. Pendinginan
2.1 Refrigerasi (proses pendinginan)
Proses ini akan membuat keadaan dimana temperatur bahan pendingin akan lebih rendah dari
suhu sekitarnya sehingga dapat melepaskan tenaga panas dari uadara disekitarnya. Bahan
pendingin akan dirubah menjadi padat, cair dan uap. Bahan itu dinamakan juga sebagai
refrigerant yaitu bahan pendingin yang digunakan pada saat ini.
Cara ini akan membuat bahan cair pendingin mudah dikabutkan, maka ketika ia akan
melakukan proses pendinginan ia akan menarik dan melepaskan panas dari bahan itu.
Contoh system ini adalah:
- Suction refrigerator
- Nitrogen refrigerator
2) Pendinginan dengan menghilangkan panas
Cara itu dilakukan dengan menghisap panas (79.68kcal/kg) pada suhu 0 ketika es dicairkan.
Cara itu digunakan pada es kering, dimana es kering akan menghisap panas dari udara
sekitarnya sehingga membuat es kering itu menjadi gas.
Saat itu juga ia akan membuat panas udara disekitarnya menurun karena suhu sublimasi dari
es kering itu.
Jika uap cair bahan pendingin ini ditekan lalu disemburkan dan dikeluarkan pada ruang
bertekanan rendah, temperaturnya akan meurun, sehingga akan membuat panas
disekitarnya menurun.
Melepaskan Panas
Uap
Kondensasi
Refrigerant
Menguap
Cairan
Menghisap Panas
2.2 Refrigerant
Bahan ini akan menyalurkan panas dari sisi temperatur rendah ke sisi temperatur tinggi, dimana
ia akan berubah dari cair ke gas pada tempat bertemperatur rendah dan dari gas ke cair di
tempat bertemperatur tinggi. Bahan pendingin ini harus dipadatkan dengan mudah di bawah
tekanan yang rendah.
Titik didihnya rendah: Jika menggunakan bahan pendingin yang terlalu tinggi titik didihnya,
tekanan hisapan compressor akan sangat rendah. Kemungkinan bahan yang dialirkan
tercampur gas yang tidak dipadatkan dan bahan pendingin ini akan bocor jika perbedaan
tekanan terjadi terlalu besar.
Panas latent dalam menguapkan bahan pendingin ini harus tinggi: Jika panas latent saat
penguapan tinggi, sungguhpun bahan pendingin ini tidak banyak diuapkan, pendinginan
dapat dioperasikan secara efisien.
Tekanan kondensasi harus selalu rendah: Jika tekanan gas itu terlalu rendah, maka gas yang
tidak dikondensasi dapat dialirkan, tetapi jika tekanan gas terlalu tinggi, sistem itu akan
mudah rusak.
Volume uap airnya harus kecil: Semakin kecil volume uap air yang dihisap oleh compressor,
maka semakin kecil juga jumlah uap air yang dikeluarkan.
Gas yang dikeluarkan dari compressor harus rendah: Jika gas yang dikeluarkan compressor
tinggi, maka tidak hanya efisiensi volume yang dikurangi tetapi juga oil akan jadi karbon atau
dipastikan fungsi pelumasan akan dapat berkurang juga.
Temperatur kritis harus cukup tinggi: Jika temperatur kritis rendah, hal itu tidak bisa
digunakan sebagai bahan pendingin sebab bahan pendingin itu tidak dapat diuapkan.
Karat yang rendah: Bahan pendingin tidak memerlukan bahan berkarat di dalam sistem itu.
Non-conductor: Bahan itu selain harus tidak berkarat juga bukan pengantar, dan nilai voltase
harus tinggi.
Efek kerusakan pada lapisan ozon dan lingkungan karena Chloro-Fluoro-Carbons (CFC), yang
digunakan pada air conditioning system kendaraan, merupakan masalah yang sudah diketahui.
Di tahun terakhir ini, dunia tengah membiayai dalam meningkatkan perhatian terhadap masalah
yang berhubungan dengan perlindungan lingkungan hidup. Perhatian terbesar di antara masalah
itu adalah kerusakan pada lapisan ozon.
Lapisan ozon berfungsi untuk menyaring sinar matahari ultra violet yang berbahaya, dengan
demikian perlindungan hidup di atas bumi dapat dilakukan. Untuk itu R-12 yang telah lama
digunakan sebagai bahan pendingin untuk proses air conditioning system kendaraan perlu
dipertimbangkan, ilmuwan telah menemukan bahwa R-12 adalah salah satu penyebab dari unsur
perusak lapisan ozon. Untuk menggantikannya sebagai bahan pendingin baru, R-134A, telah
dikembangkan.
R-134A telah terpilih sebagai cairan alternatif yang tidak punya potensi untuk merusak ozon,
dengan sifat termodinamik serupa dengan R-12 yang lalu. Ada perbedaan penting antara dua
bahan pendingin ini. Yang paling penting, oil yang digunakan dalam R-12 dan R-134A tidaklah
dapat dipertukarkan dan tidak bisa dicampur, walaupun sedikit. Artinya untuk mencegah
pencemaran dan penggunaan peralatan servis untuk masing-masing jenis bahan pendingin
diperlukan. Sebagai tambahan, R-134a jauh lebih dapat larut dalam air, maka fitter-driers harus
mempunyai penyerapan yang lebih besar dan A/C system yang menggunakan R-134a
memerlukan special hose sebab R-134A system beroperasi pada tekanan yang sedikit lebih
tinggi dibanding R-12 system pada temperatur yang sama.
Keuntungan:
Tidak ada CI
Menstabilkan struktur molekul.
Struktur thermodynamika serupa dengan R-12.
Tidak dapat terbakar dan tidak beracun.
Kerugian:
Pendinginan menurun pada saat suhu kondensasi sama dengan R-12.
Masalah penggunaan bahan karet dan plastik.
Tidak tercampur dengan compressor oil (Mineral oil).
R a Menunjukkan keseimbangan
Angka dalam satuan: Jumlah atom fluorine (n)
Angka dalam puluhan: Jumlah atom hydrogen (n+1)
Angka dalam ratusan: Jumlah atom carbon (n-1)
F F F
Cl C Cl H C C H
F F F
C: n = 1 C: n = 2
H: n = 0 H: n = 2
F: n = 2 F: n = 4
Cl: n = 2
Panas sihisap
Evaporator
Blower Motor
Expansion Valve
Compressor
Condenser
Receiver Drier
Panas dilepaskan
3.1. Evaporasi:
Refrigerant dirubah dari cairan ke gas dalam evaporator. Cairan refrigerant dikabutkan oleh
hisapannya sendiri dimana saat proses evaporasi panas latent dibutuhkan dari udara disekitar
evaporator.
Udara melepaskan panas untuk didinginkan, dan dialirkan ke dalam ruang dalam kendaraan oleh
cooling fan; sambil menurunkan temperatur ruangan itu. Cairan refrigerant itu disalurkan dari
expansion valve di dalam evaporator kemudian sekaligus menjadi uap refrigerant, dan perubahan
itu terjadi berulang kali dari kondisi cair ke gas.
Tekanan dan temperatur dalam perubahan itu selalu berkaitan, jika tekanan di-set maka
temperatur juga akan di-set. Untuk pengabutan yang dilakukan saat temperatur lebih rendah dari
perubahan itu (Cair -> Gas) dalam kondisi seperti diatas, tekanan dalam evaporator juga harus
dibuat tetap rendah. Karena itu, gas dari refrigerant yang dikabutkan haruslah dikurangi secara
kontinyu keluar evaporator oleh hisapan compressor.
Kompresi:
Refrigerant ditekan dalam compressor sampai kondisinya menjadi cair dengan temperature yang
tinggi. Gas refrigerant dalam evaporator dihisap oleh compressor akan membuat tekanannya
tetap rendah didalam evaporator, dan untuk membuat cairan refrigerant menjadi gas secara
dinamis pada temperature yang rendah (0). Maka tekanan gas refrigerant ditekan dalam
cylinder, dan berubah menjadi tinggi, sehingga temperatur dan tekanan refrigerant akan mudah
menjadi cair walaupun proses pendinginan dalam temperatur yang lebih tinggi.
3.2. Kondensasi:
Refrigerant dirubah dari gas menjadi cair dan didinginkan dari temperatur yang tinggi didalam
condenser. Refrigerant yang bertemperatur dan bertekanan tinggi itu dipancarkan dalam
condenser menjadi cairan dan disalurkan ke receiver drier. Hal itu juga dinamakan proses
kondensasi panas. Panas yang tinggi dari refrigerant itu dapat dikeluarkan oleh condenser
sehingga refrigerant menjadi dingin dan dapat melakukan proses penyerapan panas di ruangan
dalam kendaraan.
3.3. Ekspansi:
Tekanan cairan refrigerant diturunkan oleh expansion valve. Hal itu disebut proses ekspansi,
dimana gas bertekanan itu dikabutkan dengan mudah dalam evaporator sehingga refrigerant
menjadi gas, dan expansion valve ini mengatur aliran cairan refrigerant sambil menurunkan
tekanannya.
Cairan refrigerant yang dikabutkan ini dalam evaporator di-set oleh tingkat pendinginan yang
harus dilakukan dibawah temperatur pengabutan. Untuk itu, penting untuk mengontrol jumlah
refrigerant yang dibutuhkan dengan melakukan pengecekan yang benar.
Compressor merupakan unit tenaga dalam A/C system. Ia akan memompa gas refrigerant
dibawah tekanan dan panas yang tinggi pada sisi discharge (sisi tekanan tinggi dari system) dan
menghisap gas bertekanan rendah pada sisi intake (sisi tekanan rendah).
a) Fungsi penghisap: proses ini membuat cairan refrigerant dari evaporator dikondensasi dalam
temperatur yang rendah ketika tekanan refrigerant dinaikkan.
b) Fungsi penekanan: proses ini membuat gas refrigerant dapat ditekan sehingga membuat
temperatur dan tekanannya tinggi lalu disalurkan ke condenser, dan dikabutkan pada
temperatur yang tinggi.
c) Fungsi pemompaan: proses ini dapat dioperasikan secara kontinyu dengan mensirkula-sikan
refrigerant berdasarkan hisapan & kompresi.
4.1.2. Pelumasan
Oil pada compressor tersekat dalam ruang oil dan disalurkan ke tiap bagian bersama dengan
aliran tekanan gas refrigerant. Jika compressor dioperasikan, oil dalam compressor akan
dikirimkan karena tekanan yang dikirimkan ke block dibagian bawah dari kedua sisi penampang-
rotary, needle bearing, dan shaft seal melalui lubang oil. Compressor akan mengakhiri
pelumasan, dan mengembalikan oil ke ruang bawah melalui suction hose.
Magnetic clutch dipasangkan pada compressor pulley. Magnetic clutch berputar dan menyalurkan
putaran engine ke compressor, berdasarkan operasi thermostat dan operasi High / Low pressure
switch.
No power B+ V
Compressor Compressor
4.2.2. Operasi
- Pulley assembly (Armature & Rotor Frame) dan clutch pad masing-masing dihubungkan.
- Pulley assembly (Armature & Rotor Frame) dan clutch pad masing-masing dilepaskan.
- Clutch pad tidak menghubungkan rotor dalam pulley assembly. Sehingga, V-belt berputar
bebas.
Oleh karena itu, refrigerant dan oil harus diisi dan diinjeksi lagi ke dalam A/C system setelah
mengoperasikan PRV.
Perlindungan ini dengan cara memutus tenaga compressor ke belt karena terlampauinya
perbandingan batas slip normal yaitu perbandingan RPM engine dan RPM compressor dan hal
itu diditeksi oleh speed sensor yang terpasang pada compressor.
Jenis ini melindungi belt dan engine agar tidak merusak pulley bearing atau menghilangkan
clutch slip dengan menghentikan kerja clutch oleh pemutusan listrik ke coil yang dilakukan oleh
temperature fuse (184 OFF) yang terpasang pada clutch compressor dan ia selalu
mendeteksi panasnya clutch slip.
4.5. Condenser
Condenser didalam air conditioning system merupakan alat yang digunakan untuk merubah gas
refrigerant bertekanan tinggi menjadi cairan. Alat tersebut melakukan cara ini dengan
menghilangkan panas dari refrigerant panas ke temperature atmospir. Condenser terdiri dari coil
dan fin yang berfungsi mendinginkan refrigerant ketika udara tertiup diantaranya. Jenis air
conditioning condenser ini adalah aluminum serpentine type (R-12) dan parallel flow type (R-
134a) ditempatkan di depan radiator kendaraan.
Jenis parallel Flow type condenser lebih memperbaiki efisiensi dan meminimalkan fungsi
pendinginan dibandingkan dengan jenis serpentine Type.
4.5.1 Fungsi
Perubahan refrigerant dari bentuk gas yang bersuhu dan bertekanan tinggi menjadi cairan yang
bersuhu dan bertekanan tinggi juga belum cukup untuk proses pendinginan selanjutnya.
Karenanya gas refrigerant ini dimasukkan kedalam condenser agar panasnya disalurkan ke
udara luar atau disamakan dengan suhu atmospir.
4.5.2 Operasi
Dari sisi pandang panas, bila temperatur (sekitar 60) dari refrigerant dalam condenser dan /
atau temperatur udara luar (sekitar 55) merupakan kegagalan, karena suhu refrigerant akan
menjadi sekitar 57. Walaupun suhu refrigerant diturunkan hanya sekitar 2~3, ia tetap akan
berubah dari gas menjadi cairan, karena sifat alami refrigerant.
Condenser kendaraan, yang menggunakan refrigerant R-12 A/C system, adalah berjenis
corrugated type. Tetapi condenser, yang menggunakan refrigerant R-134a system, jenisnya
adalah parallel flow type untuk memperbaiki efek pendinginan udara. Dengan cara itu maka efek
pendinginan udara dapat diperbaiki sekitar 15% sampai 20%.
(R-12) (R-134a)
Desiccant
2) PENYIMPANAN
REFRIGERANT
Filter
3) PEMISAHAN
GELEMBUNG GAS
4.6.1. Fungsi
Receiver-drier merupakan tabung penyimpan refrigerant cair, dan ia juga berisikan fiber dan
desiccant (bahan pengering) untuk menyaring benda-benda asing dan uap air dari sirkulasi
refrigerant. Receiver-drier menerima cairan refrigerant bertekanan tinggi dari condenser dan
disalurkan ke expansion valve.
a. Jumlah sirkulasi refrigerant haruslah dapat berubah sesuai dengan perubahan beban dari
langkah pendinginan. Maka, receiver drier akan membantu penyimpanan refrigerant dengan
benar.
b. Ketika cairan refrigerant tercampur gelembung, fungsi pendinginan akan menurun. Dalam hal
ini, receiver direr dapat menyalurkan hanya cairan refrigerant saja ke expansion valve dengan
memisahkan gelembung dari cairan.
c. Ia juga menyaring benda-benda asing dan uap air dari refrigerant dengan menggunakan
Desiccant dan Filter.
d. Jumlah refrigerant dapat diperiksa melalui sight glass (R-12).
Alat itu terdiri dari main body filter, desiccant, pipe, dan side glass dlsb. Cairan refrigerant
dialirkan ke dalam pipa untuk disalurkan ke expansion valve melalui outlet pipe yang ditempatkan
pada bagian bawah main body setelah tersaringnya uap air dan benda asing oleh filter dan
desiccant.
1. Low pressure:
2. High pressure:
Ia mendeteksi tekanan refrigerant pada sisi tekanan tinggi, jika tekanan yang ada lebih tinggi dari
normal, maka switch akan terbuka dan memutus aliran listrik, untuk menjaga agar tekanan
system A/C tidak melampaui batasnya.
Ada 3 nilai dari tekanan yang di-set oleh switch ini, dan ia mengatasi fungsi-fungsi dual switch,
dan middle-pressure switch. Switch ini mendeteksi tekanan refrigerant dan jika tekanannya
dinaikkan, switch akan tertutup dan membuat cooling fan berputar pada posisi high-speed.
ELECTRIC DIAGRAM
MEDIUM MEDIUM
LOW HIGH
MEDIUM
PRESSURE
COMPESSOR CONDENSER FAN CATATAN
(Kg/cm2)
2.3 ~ 15.5 ON OFF Tekanan meningkat
2.30.25 262.0
ON
OFF
2.00.2 322.0
(Low switch) (High switch)
15.50.8
ON
OFF
11.51.2 (Middle switch)
Expansion valve merupakan jenis pemerata tekanan didalam (Block type). Diaphragm terpasang
dibagian atas dari expansion valve. Dan, ruangan diaphragm atas dihubungkan ke sensing bulb.
Gambar 3-2. Kerja expansion valve Gambar 4-13. Expansion valve unit
4.9.2. Operasi
Keadaan refrigerant setelah receiver drier adalah 100% cair. Segera setelah tekanan cairan itu
turun, mulailah terjadi gelembung, dan dengan demikian, gas itu akan menyerap panas. Panas
ini dilepaskan dari udara yang ditiup lewat cooling fins dari evaporator dan menyebabkan udara
menjadi dingin.
Refrigerant yang benar masuk kedalam evaporator haruslah semuanya cairan 100% setelah
melewati receiver drier dan menjadi 100% gas setelah berada di outlet.
4.10. Thermostat
Jika temperatur evaporator fin, dimana suhu pengabutan refrigerant, menurun dibawah 0,
beku/frost atau es akan terbentuk pada fin tersebut, yang menyebabkan menurunnya aliran
udara dan akibatnya akan menurunkana kapasitas pendinginan. Untuk mencegah seperti
pembekuan/frosting ini, dan agar temperature ruang dalam kendaraan dapat disetel sesuai
dengan suhu yang diinginkan, maka thermostats dipasangkan. Alat berupa switch ini terpasang
pada evaporator case dengan pipa kapilernya terpasang dan terbungkus rapat pada evaporator
inlet line.
(Struktur) (Lokasi)
Alat itu dihubungkan ke magnetic clutch pada compressor secara serie. Dia akan melepaskan
magnetic clutch ketika temperature permukaan evaporator fin ada dibawah sekitar 01.
ON
OFF
0 1 4
Air filter ini menggunakan combination filter, untuk Air filter cover
menyaring debu dan bau dalam udara secara efektif.
4.12.2. Perawatan
PERHATIAN!!
Pastikan bahwa tanda panah pada filter menunjuk
kearah sisi evaporator core.
2. Dengan beban
INPUT OUTPUT
AMB SWITCH
INTAKE ACTUATOR
TEMP SWITCH INTAKE DOOR
AQS CONTROL
DEF SWITCH
Blower Relay
HEATER/EVAP
Photo Sensor
Hi Speed
Blower Relay
FATC In-car
Module Sensor
Power TR
Humidity Sensor
Kecepatan blower dikontrol oleh fan control switch dan power TR. Perubahan fan switch dari
posisi 1 ke 5, mengakibatkan fan berputar lebih cepat.
Base Emitter
Collector
Gambar 5-2. Lokasi power TR Gambar 5-3. Power TR
Ketika blower switch ada diposisi kecepatan 6th, FATC controller akan menerapkan ground ke sisi
pengontrol dari high-speed blower relay. Hal ini membuat battery voltage, mengalir melalui
kontaknya ke coil dalam high-speed blower relay. Ketika itu terjadi, blower motor beroperasi di
posisi kecepatan tinggi.
Gambar 5-4. Lokasi high-speed blower relay (Itu tergantung dari model-nya.)
5.4. Actuators
5.4.1. Intake door actuator
Intake door actuator (fresh/recirculation actuator) merupakan 12V electric motor, yang
ditempatkan disisi blower motor assembly, dan dioperasikan oleh intake control switch.
Ia dapat membuat penumpang memilih antara udara segar/fresh (udara luar) atau udara
sirkulasi/recirculated didalam dengan merubah katup masuk (fresh/recirculation) ke posisi yang
diinginkan. Ketika katup itu telah mencapai posisi yang diinginkan, maka actuator akan berhenti.
TEMP DOOR ACTUATOR ditempatkan di bagian bawah heater unit. Actuator itu mengontrol
posisi dari temperature blend door berdasarkan pada sinyal voltase dari FATC module.
Potentiometer didalam actuator mengirimkan sinyal feedback ke controller dan controller akan
memutus sinyal voltase yang datang dari controller ketika posisi katup yang dikehendaki dicapai.
[KARAKTERISTIK POTENTIOMETER]
connector
1
2 3 4 5
Pemeriksaan
2. Pastikan bahwa mode actuator bekerja seperti dibawah ini ketika terminals 5, 4, 3, 2 dan 1
diberi ground secara berurutan.
5.5. Sensors
5.5.1. FIN thermo sensor
1). Penjelasan
2). Lokasi
3). Karakteristik
0 ~ 0.5C: OFF
3.5 ~ 4C: ON
B B FIN SENSOR
A/C
RELAY
HIGH
MID
M M
COMP. A/C LOW
RADI. CON.
FAN FAN
Ketika ignition switch ada di posisi ON, tegangan battery diberikan pada coil pada sisi pengontrol
dari A/C relay. Dengan A/C switch ON, voltase dialirkan melalui closed contact secara normal
dari triple switch, dan masuk ke ECM. Parameter operasi yang diijinkan, ketika ECM menerima
sinyal A/C ON, ia akan memberikan ground pada sisi kontrol dari A/C relay, dan membiarkan
kontak relay berhubungan. Lalu mengalirkan voltase battery, dimana selalu ada di sisi beban dari
A/C relay, untuk melewati kontak ke coil dalam A/C compressor magnetic clutch. Ketika ini terjadi,
A/C compressor mulai beroperasi.
In-car sensor ditempatkan pada lower crash pad seperti ditunjukkan dalam gambar. Ia berisikan
thermister, yang mengkur temperatur udara didalam ruang dalam kendaraan. Ia akan mendeteksi
temperatur ruang dalam kendaraan, merubah nilai resistan, dan memasukkan voltase yang
berhubungan kedalam modul automatic temperature control (FATC).
Pemeriksaan
TEMP.( C) RESISTANCE ( )
18 3403
21 2976
25 2500
28 2199
32 1862
60W
10 ~ 15cm
^ (Over 0.45V)
Gambar 5-14. Pemeriksaan photo sensor Gambar 5-15. Karakteristik photo sensor
Output sensor ini akan digunakan untuk mengatur temperature udara, sensor fail-safe,
temperature door control, blower motor level control, mix mode control dan in-car humidity control.
Sensor ini merupakan negative type thermistor; resistan akan meningkat ketika temperature turun,
dan akan menurun ketika temperatur meningkat.
Resistan()
Temperatur()
Mereka akan mencium exhaust gas dan secara Gambar 5-18. AQS mendeteksi exhaust
gas dari kendaraan terdekat dan
manual menutup inlet udara kendaraan sementara menginterupsi secara otomatis.
gas itu sudah terperangkap didalam, dan akan
terlambat bagi kesehatan mereka jika sudah
menghirup exhaust gas. Kebalikannya, jika S P E S F IK A S I
mengantuk. G as gaso-
G as y ang CXHY, CO
line en g ine
dapat
System AQS memberikan solusi sempurna G as diesel
dideteksi NOX, SO2
en g ine
terhadap masalah ini. Air Quality System ini kurang dari
W aktu reaksi
mendeteksi exhaust gas dari kendaraan terdekat 1 detik
1). Lokasi
3). Diagram
Ketika Air Quality System mendeteksi gas berbahaya dalam atmospir kurang dari nilai
pengesetan, sinyal High, i.e., 5V akan dihasilkan. FATC Module mengontrol Intake Actuator ke
posisi Fresh Mode berdasarkan pada sinyal itu.
Jika Air Quality System mendeteksi gas berbahaya dalam atmospir lebih dari nilai pengesetan,
sinyal Low, i.e., 0V akan dihasilkan. FATC Module mengontrol Intake Actuator ke posisi Re-
circulation Mode berdasarkan pada sinyal itu.
Jika temperature udara lingkungan atau kelembaban dalam kendaraan tingkatannya sama
dengan udara luar kendaraan, controller akan menghidupkan A/C untuk mengontrol kelembaban
udara itu untuk mencegah pengabutan dalam kendaraan.
Kerja air conditioner tergantung pada temperature udara lingkungan dan kelembaban udaranya.
2). Spesifikasi
u p / d o w n s w i tc h s w i tc h s w i tc h temperature Temperature
c h e c k s w i tc h u p / d o w n s w i tc h
Tekanlah temp down button selama 3 detik sambil menekan AMB button.
Terus ditekan
SWITCH FUNGSI
SWITCH FUNGSI
REC.
- RECIRCULATION
SWITCH
F. Mode control
- AUTO: Mode berubah dengan otomatis berdasarkan pada pemilihan temperatur dan sinyal sensor
lainnya.
- Manual: Mode berubah saat mode switch dipilih.
Tekan OFF
KODE
PENJELASAN FAILSAFE
DTC
00 Normal -
11 Putus In-car sensor circuit
25 C DISET
12 Short In-car sensor circuit
13 Putus Ambient sensor circuit
20 C DISET
14 Short Ambient sensor circuit
17 Putus Fin sensor circuit
- 2 C DISET
18 Short Fin sensor circuit
Putus atau short Temp. door
19
potentiometer SETTING TEMP. 17~25 C : MAX COOL
Rusak Temp. door SETTING TEMP. 25~32 C : MAX HOT
20
potentiometer
9. Diagnosa A/C
9.1. A/C refrigerant
Refrigerant haruslah terjaga dengan baik agar performa A/C dan ketahanan Compressor dan
pengisiannya benar-benar membuat Compressor bisa menghasilkan pengisian dan kondisi
system A/C yang baik sebelum refrigerant diisikan. Untuk itu, A/C refrigerant haruslah diperiksa
seperti dibawah ini. Cara ini juga dibutuhkan ketika menggunakan peralatan pengisian otomatis
agar tidak terjadi kesalahan.
Pengisian refrigerant
a) Tutup high (low) pressure valve lalu hubungkan high (low) pressure hose coupling ke lubang
charge/pengisian refrigerant dari A/C system.
<Note> High (low) pressure valve dari manifold gauge haruslah tertutup sebelum hose
dipasangkan ke A/C system. Jika high (low) pressure hose dihubungkan ke A/C system ketika
valve terbuka, refrigerant dan oil banyak terbuang keluar, menyebabkan Compressor
menjadi rusak.
b) Dengan perlahan buka high valve hanya ketika hose telah terhubungkan ke lubang
pengisian/charge port sehingga dapat membuat hanya refrigerant saja yang dapat terbuang
keluar.
Low
High
Untuk mengukur oil yang keluar bersama refrigerant pasanglah cup atau tabung pada ujung
exhaust hose.
<Note> Bahkan jika high pressure valve dibuka saat tekanan sisi high pressure port naik
ketika mengeluar refrigerant tepat setelah A/C system dioperasikan, refrigerant dan oil akan
banyak terbuang. Untuk itu, refrigerant jangan dikeluarkan sampai tekanan high (low) dari
A/C system menjadi sama.
c) Jika refrigerant tidak keluar walaupun high-pressure valve dari manifold gauge dibuka, berarti
refrigerant sudah tidak ada dalam A/C system.
Untuk itu, hal itu dapat diasumsikan ada kebocoran pada parts yang rusak atau hubungan
antara part bocor. Vacuumlah setelah memeriksa dan melakukan hal seperti dibawah ini.
1. Periksalah oil pada hubungan part dari tiap hose dan pipe
2. Permukaan condenser apakah kotor karena debu dan oil yang bocor.
3. Tercampurnya oil pada air kondensasi di drain hose bila evaporator bocor.
Jika refrigerant sudah dikeluarkan, hubungkan exhaust hose ke vacuum pump. Operasikan
vacuum pump dan buka high (low) pressure valve. Ketika low-pressure gauge menunjukkan
sekitar 29.5 inHg (750mmHg), tutuplah kedua pressure valves dan matikanlah vacuum pump.
Low High
Buka Buka
Vacuum pump
<Note> Jika proses vacuum kurang, akan sulit untuk mengisi refrigerant. Jika air tidak
dikeluarkan dari A/C system maka ia akan menjadi es pada expansion valve, maka rangkaian
A/C dapat tertutup dan akan memburukkan performa A/C. Hal lainnya, compressor bisa rusak
karena tercampurnya air sehingga merusak compressor oil.
<Note> Jika kebocoran terjadi karena part yang rusak tidak diganti, maka oil bersama refrigerant
akan keluar. Untuk itu, isi oil sekitar 30cc. Ketika tidak ada kebocoran, isikan oil itu sebagai
drained oil.
Setelah proses vacuum cukup, pastikan apakah tekanan vacuum yang ada tetap sama selama 5
menit atau lebih. Jika tekanan itu berubah, berarti system ada kebocoran, dan perbaiki
seperlunya.
<Note> Periksa perubahan tekanan setelah high (low) valve dari manifold gauge ditutup.
Tes ini dapat membuktikan apakah ada kebocoran pada hubungan antar tiap part, jika terjadi
perubahan pada high (low) pressure gauge. Periksa dan gunakan leak tester setelah mengisi
sedikit refrigerant.
Untuk itu, periksalah dengan menaikkan tekanan ketika A/C ON setelah mengisi refrigerant
secara normal.
Oil haruslah diisikan setelah mengganti part pada A/C karena cooling oil telah terbuang. Setelah
mengisi oil itu, refrigerant haruslah diisikan setelah proses kevacuuman dilakukan kembali.
a) Hubungkan exhaust hose ke vacuum pump dan vacuum-lah selama 5 menit atau lebih.
Kemudian, biarkan hose terpasang di bawah cylinder untuk mengalirkan oil ke A/C system
dengan mengunci valve dan memasangkan hose pada tabung oil. Bukalah low-pressure
valve agar oil dapat mengalir ke dalam A/C system.
Ketika oil sudah dimasukkan secara normal, low-pressure valve haruslah ditutup.
<Note> Hati-hatilah ketika menempatkan cooling oil karena kekuatan menghisap air dari
cooling oil sangat kuat. Gunakan dengan benar dan letakkan oil itu dengan penutupnya.
9.1.6. Pengisian
Kuncilah manifold high (low) pressure valve setelah proses vacuum dan hubungkan exhaust
hose ke charge cylinder. Jika refrigerant telah cukup diisi dengan membuka hubungan part pada
exhaust hose dan manifold, tutuplah hubungan part itu.
Saat menggunakan tabung gas, isilah dengan menghubungkan tabung gas ke exhaust hose, dan
isilah refrigerant dengan dihangatkan air (dibawah 40) ketika temperatur atmospir rendah.
<Note> Pengisian refrigerant haruslah ke sisi low-pressure. Pastikan agar tetap memposisikan
container keatas untuk mencegah cairan refrigerant masuk ke dalam system melalui sisi suction,
dan hal ini akan memungkinkan rusaknya compressor. Refrigerant haruslah diisikan setelah
kevacuuman cukup.
Low High
Buka Tutup
Refrigerant
Perbaiki kebocoran
Selesai
Cek low-pressure
Check low-pressureswitch
switch
Switch tidak bekerja
Ganti yang rusak
Cek evaporator sensor Evaporator sensor putus
Cek magnetic clutch coil Field coil rusak Ganti field coil
Cek refrigerant
overcharging Refrigerant overcharging Recharge refrigerant
Cek refrigerant low Refrigerant low charging lalu periksa ulang
charging
Cek water temp sensor Water temp sensor rusak Ganti sensor
Cek titik hubungan Blower Hubungan rusak Ganti s/w & perbaiki
s/w & connector connector
10.3.1. Tidak beroperasi airflow mode (vacuum type) & REC/FRE mode.
10.3.2. Tidak beroperasi airflow mode (manual type) & REC/FRE mode.
Cek mode cable setting Cable setting rusak Reset cable itu
10.3.3. Tidak beroperasi airflow mode (FATC type) & REC/FRE mode
Cek temp cable setting Cable setting rusak Cable diset ulang
Cek temp s/w setting Setel temp s/w hot Setel temp s/w cool
Cek kerja Comp Comp tidak bekerja Cek part yang berkaitan
Cek kerja temp door Cek control temp cable & Ganti yang rusak
actuator
Cek tersumbat eva air filter Air filter tersumbat Ganti air filter
Cek engine temp sensor Engine temp sensor rusak Ganti temp sensor
Cek cooling fan Cek kerja pada low -speed Ganti resistor
Cek kerja fan relay Ganti relay
Cek kerja Water temp Ganti sensor
sensor
Panduan
Terima kasih atas penggunaan panduan pelatihan ini. Kami berharap buku ini akan berharga
untuk mengembangkan pengetahuan dan pengalaman kerja anda menjadi lebih baik.
Jika anda membutuhkan hal yang lebih rinci atau jika anda menemukan kekurangan dari buku ini
selama anda belajar, silahkan anda memberitahu kami untuk segera diperbaiki.
Informasi Negara :
Pengirim Perusahaan :
Nama :
E-mail :
Kembali ke Fax No. :
Permohonan
Keluhan