Professional Documents
Culture Documents
1. Bagi penulis
- Penulis dapat mengetahui kandungan zat dalam obat-obat herbal yang bisa menyembuhkan
penyakit malaria dan alergi, juga mengurangi aktifitas sel kanker.
2. Bagi masyarakat
- Masyarakat dapat memilih obat herbal yang tepat untuk mengobati malaria, alergi, dan
kanker.
TUJUAN
TUJUAN UMUM
- Untuk mengetahui jenis obat herbal yang dapat menyembuhkan malaria, alergi, dan kanker.
TUJUAN KHUSUS
- Untuk masyarakat
Menjadi pedoman bagi masyarakat dalam memilih obat herbal yang tepat dan sesuai.
- Untuk instansi
Menambah pengetahuan mengenai obat-obatan herbal untuk malaria, kanker, dan alergi.
- Untuk penulis
Memperdalam pengetahuan mengenai obat-obatan herbal untuk malaria, kanker, dan alergi yang dapat
diterapkan apabila situasi penyediaan obat konvensional tidak memungkinkan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Malaria
II.1a. Definisi
Malaria adalah penyakit yang mengancam kesehatan jiwa yang disebabkan oleh parasit yang ditularkan
ke manusia melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi.
II.1b. Jenis-jenis
a. Plasmodium falciparum
b. Plasmodium vivax
c. Plasmodium malariae
d. Plasmodium ovale
Yang paling sering dijumpai adalah plasmodium falciparum dan plasmodium vivax. Tetapi yang paling
mematikan adalah Plasmodium falciparum.
Tingkat penularan malaria berbeda tergantung pada faktor setempat, seperti curah hujan, kedekatan antara
lokasi perkembangbiakan nyamuk dengan manusia, dan jenis nyamuk di wilayah tersebut. Cara
penularannya melalui gigitan nyamuk anopheles betina yang umumnya menggigit pada malam hari.
Pada saat nyamuk betina menggigit, air liurnya yang mengandung parasit masuk ke dalam peredaran
darah di dalam tubuh manusia. Selanjutnya parasit masuk ke dalam sel-sel hati manusia. Sekitar 1-2
minggu setelah digigit, parasit kembali masuk ke dalam darah. Masa inkubasi malaria sekitar 7-30 hari
tergantung spesiesnya. Plasmodium falciparum melakukan waktu 7-14 hari, plasmodium vivax dan ovale
8-14 hari, sedangkan plasmodium malariae waktunya itu 7-30 hari. Masa inkubasi ini dapat memanjang
karena berbagai faktor, seperti pengobatan dan pemberian profilaksis dengan dosis yang tidak adekuat.
Sese
orang dapat mudah tertular apabila kekebalan tubuhnya rendah dan pindah ke wilayah endemis malaria
yang dipicu iklim basah dan banjir atau perpindahan masyarakat akibat konflik.
II.1d. Gejala
Gejala klinisnya adalah serangan demam yang intermiten, anemia sekunder, dan splenomegali. Gejala
didahului oleh keluhan prodormal berupa malaise, sakit kepala, nyeri pada tulang atau otot, anoreksia,
mual, diare ringan, dan kadang-kadang merasa dingin di punggung. Keluhan ini sering terjadi pada
plasmodium vivax dan plasmodium ovale. Sedangkan plasmodium falciparum dan plasmodium malariae,
keluhan prodormal tidak jelas bahkan gejala dapat mendadak.
Gejala klasik malaria biasanya terdiri dari 3 stadium, yaitu:
Pada awal penyakit, gejala yang dirasakan penderita malaria adalah demam, menggigil, dan dapat disertai
sakit kepala, mual, muntah, diare dan nyeri otot atau pegal-pegal. Pada malaria berat, dapat disertai satu
atau lebih gejala berikut: gangguan kesadaran dalam berbagai derajat, kejang-kejang, panas sangat tinggi,
mata atau tubuh kuning, perdarahan di hidung, gusi atau saluran pencernaan, nafas cepat, muntah terus-
menerus, tidak dapat makan minum, warna air seni seperti teh sampai kehitaman bahkan berkurang
hingga tidak ada.
II.1e. Patofisiologi
II.1f. Pemeriksaan
A. Anamnesis
1. Keluhan utama: demam, menggigil, berkeringat, disertai sakit kepala, mual, muntah, diare, dan
nyeri otot atau pegal-pegal.
2. Riwayat berpergian ke daerah endemis malaria.
3. Riwayat tinggal di daerah endemis malaria.
4. Riwayat sakit malaria.
5. Riwayat minum obat malaria satu bulan terakhir.
6. Riwayat mendapat transfusi darah.
B. Pemeriksaan Fisik
1. Demam
2. Konjunctiva anemis
3. Telapak tangan pucat
4. Splenomegali
5. Hepatomegali
C. Pemeriksaan Penunjang
- Kuantitatif
Jumlah parasit dihitung per mikro liter darah pada sediaan darah tebal (leukosit) atau sediaan
darah tipis (eritrosit).
Untuk penderita malaria berat, hal-hal yang perlu diperhatikan:
1. Bila pemeriksaan sediaan darah pertama negatif, perlu diperiksa ulang setiap 6 jam sampai 3 hari
berturut-turut.
2. Bila hasil pemeriksaan sediaan darah tebal selama 3 hari berturut-turut tidak ditemukan parasit
maka diagnosis malaria disingkirkan.
Mekanisme kerja tes ini berdasarkan deteksi antigen parasit malaria, dengan menggunakan
metode imunokromatografi, dalam bentuk dipstik. Tes ini sangat bermanfaat pada UGD, pada
saat terjadi kejadian luar biasa dan di daerah terpencil yang tidak tersedia fasilitas lab serta untuk
survei tertentu.
Kemampuan rapid test yang beredar pada umumnya ada 2 jenis, yaitu:
II.ig. Penatalaksanaan
1. Malaria Falsiparum
Lini pertama pengobatan malaria falsiparum adalah seperti yang tertera dibawah ini:
Catatan : Sebaiknya obat diberikan sesuai dengan berat badan, bila tidak akan menimbulkan
efek samping.
- Pengobatannya kurang lebih sama sekali malaria falciparum, namun perbedaannya adalah
pemberian obat primakuin selama 14 hari dengan dosis 0,25 mg/kgBB.
- Pengobatan efektif apabila sampai dengan hari ke-28 setelah pemberian obat, ditemukan keadaan
sebagai berikut: klinis sembuh (sejak hari ke-4) dan tidak ditemukan parasit stadium aseksual
sejak hari ke-7.
Pengobatan malaria malariae cukup diberikan ACT 1 kali per-hari selama 3 hari, dengan dosis sama
dengan pengobatan malaria lainnya.
III. Komplikasi
a. Malaria serebral
b. Anemia berat
c. Hipoglikemia
d. Kolaps sirkulasi, syok hipovolemia, hipotensi, Algid malaria dan septikemia
e. Gagal ginjal akut
f. Perdarahan dan gangguan pembekuan darah (koagulopati)
g. Blackwater fever (malaria haemoglobinuria)
h. Hiperparasitemia
i. Edema paru
j. Distress pernafasan
1. Brucea Javanica
(Brucea javanica (L.) Merr.)
Sinonim :
Brucea sumatrana, Brucea amarissima
Familia :
Brucea
Semak tinggi, tegak, sangat pahit, tinggi 1-2,5 m. Susunan daun menyirip ganjil; anak daun 5-13,
sebagian besar berhadapan, anak daun berbentuk bulat telur memanjang lanset, ujung meruncing, tepi
bergerigi beringgit, pangkal membulat atau runcing, berambut 5,5-17,5 kali 2-7,5 cm. Bunga
berkelamin 1 atau 2, dalam susunan malai sempit panjang 2-30 cm. Perhiasan bunga berupa kelopak;
segmen kelopak sangat kecil, bentuk oval bulat telur terbalik, 0.75-1 mm. Mahkota memiliki 5 daun
mahkota, bentuk memanjang, tumpul, berambut jarang, sepanjang tepi berkelenjar, berwarna hijau
ungu. Benang sari sebanyak daun mahkota, kepala sari tidak ada pada bunga betina. Putik pada bunga
jantan rudimenter, bertaju 4, pada bunga yang berkelamin 2 atau bunga betina bakal buah dan tangkai
putik 4, lepas, tonjolan penebalan dasar bunga jelas. Buah batu bulat memanjang,panjang 8mm.
Waktu berbunga Januari - Desember. Tumbuhan ini dapat hidup pada daerah dengan ketinggian 0,5-
550 m dpl. Lebih kurang ditemukan 6 jenis tumbuhan yang tumbuh di Afrika. Di Indonesia banyak
tumbuh di Jawa dan Madura, yaitu biasanya terdapat pada belukar, di tepi sungai, hutan jati, hutan
sekunder muda, dan sebagai tanaman pagar.
Ekstrak biji Brucea javanica merupakan amubisida. Bruseantin dan brusein C berhasil diisolasi dari
ekstrak biji yang larut dalam n-butanol, senyawa tersebut aktif terhadap Entamoeba histolytica.
Potensi tersebut diperkirakan karena terjadinya penghambatan sintesis protein parasit malaria.
Dari hasil penelitian in vitro maupun in vivo diketahui bahwa ekstrak buah makasar berefek sebagai
antiplasmodia. Secara in vitro diketahui bahwa keberadaan bruseantin berefek positif terhadap
Plasmodim falciparum yang resisten terhadap klorokuin. Efek positif ekstrak kwalot ditemukan pula
pada Plasmodium berghei secara in vivo pada percobaan dengan mencit.
2. Sambiloto
Khasiat :
Cara pemakaian:
- Herba kering sebanyak 10 - 20 g direbus atau herba kering digiling halus menjadi bubuk lalu
diseduh, minum atau 3 - 4 kali sehari, 4 - 6 tablet.
3. Kina
Kina merupakan tanaman obat berupa pohon yang berasal dari Amerika Selatan di sepanjang pegunungan
Andes yang meliputi wilayah Venezuela, Colombia, Equador, Peru sampai Bolivia. Daerah tersebut
meliputi hutan-hutan pada ketinggian 900 - 3.000 m dpl. Bibit tanaman kina yang masuk ke Indonesia
tahun 1852 berasal dari Bolivia, tetapi tanaman kina yang tumbuh dari biji tersebut akhirnya mati. Pada
tahun 1854 sebanyak 500 bibit kina dari Bolivia ditanam di Cibodas dan tumbuh 75 pohon yang terdiri
atas 10 klon.
Manfaat :
Kulit kina banyak mengandung alkaloid-alkaloid yang berguna untuk obat. Di antara alkaloid tersebut ada
dua alkaloid yang sangat penting yaitu kinine untuk penyakit malaria dan kinidine untuk penyakit
jantung. Manfaat lain dari kulit kina ini antara lain adalah untuk depuratif, influenza, disentri, diare, dan
tonik.
4. Kenanga
(Canangium odoratum, (Lamk.), Hook dan Thorms. (Lat)
Sinonim :
Hook dan Thorms.
Familia :
Annonaceae
Kenanga (Canangium odoratum) adalah tumbuhan berbatang besar sampai diameter 0,1-0,7 meter dengan
usia puluhan tahun. Tumbuhan kenangan mempunyai batang yang getas (mudah patah) pada waktu
mudanya. Tinggi pohon ini dapat mencapai 5-20 meter. Bunga kenanga akan muncul pada batang pohon
atau ranting bagian atas pohon dengan susunan bunga yang spesifik. Sebuah bunga kenanga terdiri dari 6
lembar daun dengan mahkota berwarna kuning serta dilengkapi 3 lembar daun berwarna hijau. Susunan
bunga tersebut majemuk dengan garpu-garpu. Bunga kenanga beraroma harum dan khas. Di pedesaan,
kenanga sering dipelihara untuk dipetik bunganya. Tumbuhan liar yang kini mulai jarang ini mudah
tumbuh di daerah dataran rendah mulai ketinggian 25-1000 meter di atas permukaan laut.
Cara Pemakaian :
Cara membuat: diseduh dengan 1 gelas air panas dan ditutup rapat.
http://www.iptek.net.id/
http://www.pppl.depkes.go.id/_asset/_download/Pedoman_Penatalaksana_Kasus_Malaria_di_Indone
sia.pdf
http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs094/en/index.html