You are on page 1of 24

Asuhan Keperawatan Artritis Reumatoid

I. KONSEP MEDIS
A. PENGERTIAN
Penyakit reumatik adalah penyakit inflamasi non- bakterial
yang bersifat sistemik, progesif, cenderung kronik dan mengenai
sendi serta jaringan ikat sendi secara simetris. (Rasjad
Chairuddin, Pengantar Ilmu Bedah Orthopedi, hal. 165)
B. PENYEBAB / ETIOLOGI
Penyebab utama penyakit Reumatik masih belum diketahui
secara pasti. Ada beberapa teori yang dikemukakan sebagai
penyebab Artritis Reumatoid, yaitu:

Infeksi Streptokkus hemolitikus dan Streptococcus non-


hemolitikus.

Endokrin

Autoimmun

Metabolik

Faktor genetik serta pemicu lingkungan

Pada saat ini Artritis rheumatoid diduga disebabkan oleh


faktor autoimun dan infeksi. Autoimun ini bereaksi terhadap
kolagen tipe II; faktor infeksi mungkin disebabkan oleh karena
virus dan organisme mikroplasma atau grup difterioid yang
menghasilkan antigen tipe II kolagen dari tulang rawan sendi
penderita.

C. EPIDEMIOLOGI
Penyakit Artritis Rematoid merupakan suatu penyakit yang
telah lama dikenal dan tersebar diseluruh dunia serta melibatkan
semua ras dan kelompok etnik. Artritis rheumatoid sering
dijumpai pada wanita, dengan perbandingan wanita denga pria
sebesar 3: 1. kecenderungan wanita untuk menderita Artritis
rheumatoid dan sering dijumpai remisi pada wanita yang sedang
hamil, hal ini menimbulkan dugaan terdapatnya faktor
keseimbangan hormonal sebagai salah satu faktor yang
berpengaruh pada penyakit ini.

D. MANIFESTASI KLINIK
Ada beberapa gambaran / manifestasi klinik yang lazim
ditemukan pada penderita Reumatik. Gambaran klinik ini tidak
harus muncul sekaligus pada saat yang bersamaan oleh karena
penyakit ini memiliki gambaran klinik yang sangat bervariasi.

a. Gejala-gejala konstitusional, misalnya lelah, kurang nafsu


makan, berat badan menurun dan demam. Terkadang
kelelahan dapat demikian hebatnya.

b. Poliartritis simetris (peradangan sendi pada sisi kiri dan


kanan) terutama pada sendi perifer, termasuk sendi-sendi
di tangan, namun biasanya tidak melibatkan sendi-sendi
antara jari-jari tangan dan kaki. Hampir semua sendi
diartrodial (sendi yang dapat digerakan dengan bebas)
dapat terserang.

c. Kekakuan di pagi hari selama lebih dari 1 jam, dapat


bersifat umum tetapi terutama menyerang sendi-sendi.
Kekakuan ini berbeda dengan kekakuan sendi pada
osteoartritis (peradangan tulang dan sendi), yang biasanya
hanya berlangsung selama beberapa menit dan selama
kurang dari 1 jam.

d. Artritis erosif merupakan merupakan ciri khas penyakit ini


pada gambaran radiologik. Peradangan sendi yang kronik
mengakibatkan pengikisan ditepi tulang .

e. Deformitas : kerusakan dari struktur penunjang sendi


dengan perjalanan penyakit. Pergeseran ulnar atau deviasi
jari, pergeseran sendi pada tulang telapak tangan dan
jari, deformitas boutonniere dan leher angsa adalah
beberapa deformitas tangan yang sering dijumpai pada
penderita. Pada kaki terdapat tonjolan kaput metatarsal
yang timbul sekunder dari subluksasi metatarsal. Sendi-
sendi yang besar juga dapat terserang dan mengalami
pengurangan kemampuan bergerak terutama dalam
melakukan gerakan ekstensi.

f. Nodula-nodula reumatoid adalah massa subkutan yang


ditemukan pada sekitar sepertiga orang dewasa penderita
rematik. Lokasi yang paling sering dari deformitas ini
adalah bursa olekranon (sendi siku) atau di sepanjang
permukaan ekstensor dari lengan, walaupun demikian
tonjolan) ini dapat juga timbul pada tempat-tempat
lainnya. Adanya nodula-nodula ini biasanya merupakan
petunjuk suatu penyakit yang aktif dan lebih berat.

g. Manifestasi ekstra-artikular (diluar sendi): reumatik juga


dapat menyerang organ-organ lain diluar sendi. Seperti
mata: Kerato konjungtivitis siccs yang merupakan sindrom
Sjgren, sistem cardiovaskuler dapat menyerupai
perikarditis konstriktif yang berat, lesi inflamatif yang
menyerupai nodul rheumatoid dapat dijumpai pada
myocardium dan katup jantung, lesi ini dapat
menyebabkan disfungsi katup, fenomena embolissasi,
gangguan konduksi dan kardiomiopati.

E. DIAGNOSTIK
Kriteria diagnostik Artritis Reumatoid adalah terdapat poli-
arthritis yang simetris yang mengenai sendi-sendi proksimal jari
tangan dan kaki serta menetap sekurang-kurangnya 6 minggu
atau lebih bila ditemukan nodul subkutan atau gambaran erosi
peri-artikuler pada foto rontgen.
Kriteria Artritis rematoid menurut American reumatism
Association (ARA) adalah:

Kekakuan sendi jari-jari tangan pada pagi hari (Morning


Stiffness).

Nyeri pada pergerakan sendi atau nyeri tekan sekurang-


kurangnya pada satu sendi.

Pembengkakan ( oleh penebalan jaringan lunak atau oleh


efusi cairan ) pada salah satu sendi secara terus-menerus
sekurang-kurangnya selama 6 minggu.

Pembengkakan pada sekurang-kurangnya salah satu sendi


lain.

Pembengkakan sendi yanmg bersifat simetris.

Nodul subcutan pada daerah tonjolan tulang didaerah


ekstensor.

Gambaran foto rontgen yang khas pada arthritis rheumatoid

Uji aglutinnasi faktor rheumatoid

Pengendapan cairan musin yang jelek

Perubahan karakteristik histologik lapisan sinovia

gambaran histologik yang khas pada nodul.

Berdasarkan kriteria ini maka disebut :

o Klasik : bila terdapat 7 kriteria dan berlangsung sekurang-


kurangnya selama 6 minggu

o Definitif : bila terdapat 5 kriteria dan berlangsung


sekurang-kurangnya selama 6 minggu.
o Kemungkinan rheumatoid : bila terdapat 3 kriteria dan
berlangsung sekurang-kurangnya selama 4 minggu.

F. PENATALAKSANAAN / PERAWATAN
Oleh karena kausa pasti arthritis Reumatoid tidak diketahui
maka tidak ada pengobatan kausatif yang dapat menyembuhkan
penyakit ini. Hal ini harus benar-benar dijelaskan kepada
penderita sehingga tahu bahwa pengobatan yang diberikan
bertujuan mengurangi keluhan/ gejala memperlambat
progresifvtas penyakit.
Tujuan utama dari program penatalaksanaan / perawatan adalah
sebagai berikut :

Untuk menghilangkan nyeri dan peradangan

Untuk mempertahankan fungsi sendi dan kemampuan


maksimal dari penderita

Untuk mencegah dan atau memperbaiki deformitas yang


terjadi pada sendi

Mempertahankan kemandirian sehingga tidak bergantung


pada orang lain.

Ada sejumlah cara penatalaksanaan yang sengaja dirancang untuk


mencapai tujuan-tujuan tersebut di atas, yaitu :

a. Pendidikan
Langkah pertama dari program penatalaksanaan ini adalah
memberikan pendidikan yang cukup tentang penyakit kepada
penderita, keluarganya dan siapa saja yang berhubungan dengan
penderita. Pendidikan yang diberikan meliputi pengertian, patofisiologi
(perjalanan penyakit), penyebab dan perkiraan perjalanan (prognosis)
penyakit ini, semua komponen program penatalaksanaan termasuk
regimen obat yang kompleks, sumber-sumber bantuan untuk
mengatasi penyakit ini dan metode efektif tentang penatalaksanaan
yang diberikan oleh tim kesehatan. Proses pendidikan ini harus
dilakukan secara terus-menerus.

b. Istirahat
Merupakan hal penting karena reumatik biasanya disertai rasa lelah
yang hebat. Walaupun rasa lelah tersebut dapat saja timbul setiap
hari, tetapi ada masa dimana penderita merasa lebih baik atau lebih
berat. Penderita harus membagi waktu seharinya menjadi beberapa
kali waktu beraktivitas yang diikuti oleh masa istirahat.

c. Latihan Fisik dan Termoterapi


Latihan spesifik dapat bermanfaat dalam mempertahankan fungsi
sendi. Latihan ini mencakup gerakan aktif dan pasif pada semua sendi
yang sakit, sedikitnya dua kali sehari. Obat untuk menghilangkan nyeri
perlu diberikan sebelum memulai latihan. Kompres panas pada sendi
yang sakit dan bengkak mungkin dapat mengurangi nyeri. Mandi
parafin dengan suhu yang bisa diatur serta mandi dengan suhu panas
dan dingin dapat dilakukan di rumah. Latihan dan termoterapi ini
paling baik diatur oleh pekerja kesehatan yang sudah mendapatkan
latihan khusus, seperti ahli terapi fisik atau terapi kerja. Latihan yang
berlebihan dapat merusak struktur penunjang sendi yang memang
sudah lemah oleh adanya penyakit.

d. Diet/Gizi
Penderita Reumatik tidak memerlukan diet khusus. Ada sejumlah cara
pemberian diet dengan variasi yang bermacam-macam, tetapi
kesemuanya belum terbukti kebenarannya. Prinsip umum untuk
memperoleh diet seimbang adalah penting.

e. Obat-obatan
Pemberian obat adalah bagian yang penting dari seluruh program
penatalaksanaan penyakit reumatik. Obat-obatan yang dipakai untuk
mengurangi nyeri, meredakan peradangan dan untuk mencoba
mengubah perjalanan penyakit.

II. KONSEP KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN
Data dasar pengkajian pasien tergantung padwa keparahan dan
keterlibatan organ-organ lainnya ( misalnya mata, jantung, paru-paru,
ginjal ), tahapan misalnya eksaserbasi akut atau remisi dan
keberadaaan bersama bentuk-bentuk arthritis lainnya.
Aktivitas / istirahat
Gejala : Nyeri sendi karena gerakan, nyeri tekan, memburuk dengan
stres pada sendi; kekakuan pada pagi hari, biasanya terjadi bilateral
dan simetris. Limitasi fungsional yang berpengaruh pada gaya hidup,
waktu senggang, pekerjaan, keletihan.
Tanda : Malaise, Keterbatasan rentang gerak; atrofi otot, kulit,
kontraktor/ kelaianan pada sendi.

Kardiovaskuler
Gejala: Fenomena Raynaud jari tangan/ kaki (mis: pucat intermitten,
sianosis, kemudian kemerahan pada jari sebelum warna kembali
normal).

Integritas ego
Gejala: Faktor-faktor stres akut / kronis: mis; finansial, pekerjaan,
ketidakmampuan, faktor-faktor hubungan. Keputusan dan
ketidakberdayaan (situasi ketidakmampuan), Ancaman pada konsep
diri, citra tubuh, identitas pribadi (misalnya ketergantungan pada
orang lain).

Makanan / cairan
Gejala: Ketidakmampuan untuk menghasilkan / mengkonsumsi
makanan / cairan adekuat: mual, anoreksia, Kesulitan untuk
mengunyah (keterlibatan TMJ)
Tanda: Penurunan berat badan, Kekeringan pada membran mukosa.

Hygiene
Gejala: Berbagai kesulitan untuk melaksanakan aktivitas perawatan
pribadi. Ketergantungan

Neurosensori
Gejala: Kebas, semutan pada tangan dan kaki, hilangnya sensasi pada
jari tangan.
Gejala: Pembengkakan sendi simetris

Nyeri / kenyamanan
Gejala: Fase akut dari nyeri (mungkin tidak disertai oleh
pembengkakan jaringan lunak pada sendi).
Keamanan
Gejala: Kulit mengkilat, tegang, nodul subkutaneus. Lesi kulit, ulkus
kaki. Kesulitan ringan dalam menangani tugas / pemeliharaan rumah
tangga. Demam ringan menetap. Kekeringan pada meta dan
membran mukosa.

Interaksi sosial
Gejala: Kerusakan interaksi sosial dengan keluarga/ orang lain;
perubahan peran; isolasi.

Penyuluhan / pembelajaran
Gajala : Riwayat AR pada keluarga (pada awitan remaja). Penggunaan
makanan kesehatan, vitamin, penyembuhan arthritis tanpa
pengujian. Riwayat perikarditis, lesi katup, fibrosis pulmonal, pleuritis.

Pertimbangan: DRG Menunjukkan rerata lama dirawat : 4,8 hari.


Rencana Pemulangan: Mungkin membutuhkan bantuan pada
transportasi, aktivitas perawatan diri, dan tugas/ pemeliharaan rumah
tangga.

B. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Faktor Reumatoid : positif pada 80-95% kasus.

Fiksasi lateks: Positif pada 75 % dari kasus-kasus khas.

Reaksi-reaksi aglutinasi : Positif pada lebih dari 50% kasus-kasus khas.

Laju Endap Darah: Umumnya meningkat pesat ( 80-100 mm/h)


mungkin kembali normal sewaktu gejala-gejala meningkat

Protein C-reaktif: positif selama masa eksaserbasi.

Sel Darah Putih: Meningkat pada waktu timbul prosaes inflamasi.

Haemoglobin: umumnya menunjukkan anemia sedang.


Ig (Ig M dan Ig G); peningkatan besar menunjukkan proses autoimun
sebagai penyebab AR.

Sinar x dari sendi yang sakit : menunjukkan pembengkakan pada


jaringan lunak, erosi sendi, dan osteoporosis dari tulang yang
berdekatan (perubahan awal) berkembang menjadi formasi kista
tulang, memperkecil jarak sendi dan subluksasio. Perubahan
osteoartristik yang terjadi secara bersamaan.

Scan radionuklida : identifikasi peradangan sinovium

Artroskopi Langsung : Visualisasi dari area yang menunjukkan


irregularitas/ degenerasi tulang pada sendi

Aspirasi cairan sinovial : mungkin menunjukkan volume yang lebih


besar dari normal: buram, berkabut, munculnya warna kuning (respon
inflamasi, produk-produk pembuangan degeneratif); elevasi SDP dan
lekosit, penurunan viskositas dan komplemen (C3 dan C4).

Biopsi membran sinovial : menunjukkan perubahan inflamasi dan


perkembangan panas.

C. PRIORITAS KEPERAWATAN

Menghilangkan nyeri

Meningkatkan mobilitas.

Meningkatkan monsep diri yang positif

mendukung kemandirian

Memberikan informasi mengenai proses penyakit/ prognosis dan


keperluan pengobatan.

D. TUJUAN PEMULANGAN

Nyeri hilang/ terkontrol


Pasien menghadapi saat ini dengan realistis

Pasien dapat menangani AKS sendiri/ dengan bantuan sesuai


kebutuhan.

Proses/ prognosis penyakit dan aturan terapeutik dipahami.

E. DIAGNOSA KEPERAWATAN

I. NYERI AKUT/ KRONIS


Dapat dihubungkan dengan:

o Agen pencedera

o Distensi jaringan oleh akumulasi cairan / proses inflamasi

o Destruksi sendi.
Dapat dibuktikan oleh:

o Keluhan nyeri, ketidaknyamanan, kelelahan.

o Berfokus pada diri sendiri/ penyempitan fokus

o Perilaku distraksi/ respons autonomic

o Perilaku yang bersifart hati-hati/ melindungi


Hasil yang diharapkan / kriteria evaluasi pasien akan:

o Menunjukkan nyeri hilang/ terkontrol

o Terlihat rileks, dapat tidur/beristirahat dan berpartisipasi dalam


aktivitas sesuai kemampuan.

o Mengikuti program farmakologis yang diresepkan

o Menggabungkan keterampilan relaksasi dan aktivitas hiburan ke


dalam program kontrol nyeri.
Intervensi dan Rasional:

o Selidiki keluhan nyeri, catat lokasi dan intensitas (skala 0-10).


Catat faktor-faktor yang mempercepat dan tanda-tanda rasa
sakit non verbal
Rasional: Membantu dalam menentukan kebutuhan manajemen
nyeri dan keefektifan program

o Berikan matras / kasur keras, bantal kecil,. Tinggikan linen


tempat tidur sesuai kebutuhan
Rasional: Matras yang lembut / empuk, bantal yang besar akan
mencegah pemeliharaan kesejajaran tubuh yang tepat,
menempatkan stress pada sendi yang sakit. Peninggian linen
tempat tidur menurunkan tekanan pada sendi yang
terinflamasi/nyeri

o Tempatkan/ pantau penggunaan bantl, karung pasir, gulungan


trokhanter, bebat, brace.
Rasional: Mengistirahatkan sendi-sendi yang sakit dan
mempertahankan posisi netral. Penggunaan brace dapat
menurunkan nyeri dan dapat mengurangi kerusakan pada sendi

o Dorong untuk sering mengubah posisi,. Bantu untuk bergerak di


tempat tidur, sokong sendi yang sakit di atas dan bawah, hindari
gerakan yang menyentak.
Rasional: Mencegah terjadinya kelelahan umum dan kekakuan
sendi. Menstabilkan sendi, mengurangi gerakan/ rasa sakit pada
sendi

o Anjurkan pasien untuk mandi air hangat atau mandi pancuran


pada waktu bangun dan/atau pada waktu tidur. Sediakan waslap
hangat untuk mengompres sendi-sendi yang sakit beberapa kali
sehari. Pantau suhu air kompres, air mandi, dan sebagainya.

Rasional: Panas meningkatkan relaksasi otot, dan mobilitas,


menurunkan rasa sakit dan melepaskan kekakuan di pagi hari.
Sensitivitas pada panas dapat dihilangkan dan luka dermal dapat
disembuhkan

o Berikan masase yang lembut


Rasional: Meningkatkan relaksasi / mengurangi nyeri

o Dorong penggunaan teknik manajemen stres, misalnya relaksasi


progresif, sentuhan terapeutik, biofeed back, visualisasi,
pedoman imajinasi, hypnosis diri, dan pengendalian napas.
Rasional: Meningkatkan relaksasi, memberikan rasa kontrol dan
mungkin meningkatkan kemampuan koping

o Libatkan dalam aktivitas hiburan yang sesuai untuk situasi


individu.
Rasional: Memfokuskan kembali perhatian, memberikan
stimulasi, dan meningkatkan rasa percaya diri dan perasaan
sehat

o Beri obat sebelum aktivitas / latihan yang direncanakan sesuai


petunjuk.
Rasional: Meningkatkan realaksasi, mengurangi tegangan otot/
spasme, memudahkan untuk ikut serta dalam terapi

o Kolaborasi: Berikan obat-obatan sesuai petunjuk (mis:asetil


salisilat)
Rasional: Sebagai anti inflamasi dan efek analgesik ringan dalam
mengurangi kekakuan dan meningkatkan mobilitas.

o Berikan es kompres dingin jika dibutuhkan


Rasional: Rasa dingin dapat menghilangkan nyeri dan bengkak
selama periode akut

II. MOBILITAS FISIK, KERUSAKAN


Dapat dihubungkan dengan :

o Deformitas skeletal

o Nyeri

o Ketidaknyamanan

o Intoleransi aktivitas

o Kenurunan kekuatan otot.


Dapat dibuktikan oleh:

o Keengganan untuk mencoba bergerak / ketidakmampuan untuk


dengan sendiri bergerak dalam lingkungan fisik
o Membatasi rentang gerak, ketidakseimbangan koordinasi,
penurunan kekuatan otot / kontrol dan massa (tahap lanjut).

Hasil yang diharapkan / kriteria Evaluasi, Pasien akan:

o Mempertahankan fungsi posisi dengan tidak hadirnya /


pembatasan kontraktur.

o Mempertahankan ataupun meningkatkan kekuatan dan fungsi


dari dan/ atau konpensasi bagian tubuh.

o Mendemonstrasikan tehnik/ perilaku yang memungkinkan


melakukan aktivitas

Intervensi dan Rasional:

o Evaluasi/ lanjutkan pemantauan tingkat inflamasi/ rasa sakit


pada sendi
Rasional: Tingkat aktivitas/ latihan tergantung dari
perkembangan/ resolusi dari peoses inflamasi

o Pertahankan istirahat tirah baring/ duduk jika diperlukan jadwal


aktivitas untuk memberikan periode istirahat yang terus
menerus dan tidur malam hari yang tidak terganmggu.
Rasional: Istirahat sistemik dianjurkan selama eksaserbasi akut
dan seluruh fase penyakit yang penting untuk mencegah
kelelahan mempertahankan kekuatan

o Bantu dengan rentang gerak aktif/pasif, demikiqan juga latihan


resistif dan isometris jika memungkinkan
Rasional: Mempertahankan / meningkatkan fungsi sendi,
kekuatan otot dan stamina umum.
Catatan : latihan tidak adekuat menimbulkan kekakuan sendi,
karenanya aktivitas yang berlebihan dapat merusak sendi

o Ubah posisi dengan sering dengan jumlah personel cukup.


Demonstrasikan / bantu tehnik pemindahan dan penggunaan
bantuan mobilitas, mis, trapeze
Rasional: Menghilangkan tekanan pada jaringan dan
meningkatkan sirkulasi. Memepermudah perawatan diri dan
kemandirian pasien. Tehnik pemindahan yang tepat dapat
mencegah robekan abrasi kulit

o Posisikan dengan bantal, kantung pasir, gulungan trokanter,


bebat, brace
Rasional: Meningkatkan stabilitas (mengurangi resiko cidera) dan
memerptahankan posisi sendi yang diperlukan dan kesejajaran
tubuh, mengurangi kontraktor

o Gunakan bantal kecil/tipis di bawah leher.


Rasional: Mencegah fleksi leher

o Dorong pasien mempertahankan postur tegak dan duduk tinggi,


berdiri, dan berjalan
Rasional: Memaksimalkan fungsi sendi dan mempertahankan
mobilitas

o Berikan lingkungan yang aman, misalnya menaikkan kursi,


menggunakan pegangan tangga pada toilet, penggunaan kursi
roda.
Rasional: Menghindari cidera akibat kecelakaan / jatuh

o Kolaborasi: konsul dengan fisoterapi.


Rasional: Berguna dalam memformulasikan program latihan /
aktivitas yang berdasarkan pada kebutuhan individual dan dalam
mengidentifikasikan alat

o Kolaborasi: Berikan matras busa / pengubah tekanan.


Rasional: Menurunkan tekanan pada jaringan yang mudah pecah
untuk mengurangi risiko imobilitas

o Kolaborasi: berikan obat-obatan sesuai indikasi (steroid).


Mungkin dibutuhkan untuk menekan sistem inflamasi akut

III. GANGGUAN CITRA TUBUH/ PERUBAHAN PENAMPILAN PERAN


Dapat dihubungkan dengan :

o Perubahan kemampuan untuk melaksanakan tugas-tugas umum

o Peningkatan penggunaan energi, ketidakseimbangan mobilitas


Dapat dibuktikan oleh:
o Perubahan fungsi dari bagian-bagian yang sakit.

o Bicara negatif tentang diri sendiri, fokus pada kekuatan masa


lalu, dan penampilan.

o Perubahan pada gaya hidup / kemapuan fisik untuk melanjutkan


peran, kehilangan pekerjaan, ketergantungan pada orang
terdekat

o Perubahan pada keterlibatan sosial; rasa terisolasi.

o Perasaan tidak berdaya, putus asa.

Hasil yang dihapkan / kriteria Evaluasi-Pasien akan :

o Mengungkapkan peningkatan rasa percaya diri dalam


kemampuan untuk menghadapi penyakit, perubahan pada gaya
hidup, dan kemungkinan keterbatasan.

o Menyusun rencana realistis untuk masa depan.


Intervensi dan Rasional:

o Dorong pengungkapan mengenai masalah tentang proses


penyakit, harapan masa depan.
Rasional: Berikan kesempatan untuk mengidentifikasi rasa takut/
kesalahan konsep dan menghadapinya secara langsung

o Diskeusikan arti dari kehilangan/ perubahan pada pasien/orang


terdekat. Memastikan bagaimana pandangaqn pribadi pasien
dalam memfungsikan gaya hidup sehari-hari, termasuk aspek-
aspek seksual.
Rasional: Mengidentifikasi bagaimana penyakit mempengaruhi
persepsi diri dan interaksi dengan orang lain akan menentukan
kebutuhan terhadap intervensi/ konseling lebih lanjut

o Diskusikan persepsi pasienmengenai bagaimana orang terdekat


menerima keterbatasan.
Rasional: Isyarat verbal / non verbal orang terdekat dapat
mempunyai pengaruh mayor pada bagaimana pasien
memandang dirinya sendiri

o Akui dan terima perasaan berduka, bermusuhan,


ketergantungan.
Rasional: Nyeri konstan akan melelahkan, dan perasaan marah
dan bermusuhan umum terjadi

o Perhatikan perilaku menarik diri, penggunaan menyangkal atau


terlalu memperhatikan perubahan.
Rasional: Dapat menunjukkan emosional ataupun metode koping
maladaptive, membutuhkan intervensi lebih lanjut

o Susun batasan pada perilaku mal adaptif. Bantu pasien untuk


mengidentifikasi perilaku positif yang dapat membantu koping.

Rasional: Membantu pasien untuk mempertahankan kontrol diri,


yang dapat meningkatkan perasaan harga diri

o Ikut sertakan pasien dalam merencanakan perawatan dan


membuat jadwal aktivitas.
Rasional: Meningkatkan perasaan harga diri, mendorong
kemandirian, dan mendorong berpartisipasi dalam terapi

o Bantu dalam kebutuhan perawatan yang diperlukan.


Rasional: Mempertahankan penampilan yang dapat
meningkatkan citra diri

o Berikan bantuan positif bila perlu.


Memungkinkan pasien untuk merasa senang terhadap dirinya
sendiri. Menguatkan perilaku positif. Meningkatkan rasa percaya
diri

o Kolaborasi: Rujuk pada konseling psikiatri, mis: perawat spesialis


psikiatri, psikolog.
Rasional: Pasien / orang terdekat mungkin membutuhkan
dukungan selama berhadapan dengan proses jangka panjang /
ketidakmampuan

o Kolaborasi: Berikan obat-obatan sesuai petunjuk, mis; anti


ansietas dan obat-obatan peningkat alam perasaan.
Rasional: Mungkin dibutuhkan pada saat munculnya depresi
hebat sampai pasien mengembangkan kemampuan koping yang
lebih efekti

IV. KURANG PERAWATAN DIRI


Dapat dihubungkan dengan :

o Kerusakan muskuloskeletal; penurunan kekuatan, daya tahan,


nyeri pada waktu bergerak, depresi.
Dapat dibuktikan oleh:

o Ketidakmampuan untuk mengatur kegiatan sehari-hari.


Hasil yang diharapkan / kriteria Evaluasi, Pasien akan :

o Melaksanakan aktivitas perawatan diri pada tingkat yang


konsisten dengan kemampuan individual.

o Mendemonstrasikan perubahan teknik / gaya hidup untuk


memenuhi kebutuhan perawatan diri.

o Mengidentifikasi sumber-sumber pribadi / komunitas yang dapat


memenuhi kebutuhan perawatan diri.
Intervensi dan Rasional:

o Diskusikan tingkat fungsi umum (0-4) sebelum timbul awitan/


eksaserbasi penyakit dan potensial perubahan yang sekarang
diantisipasi.
Rasional: Mungkin dapat melanjutkan aktivitas umum dengan
melakukan adaptasi yang diperlukan pada keterbatasan saat ini.

o Pertakhankan mobilitas, kontrol terhadap nyeri dan program


latihan.
Rasional: Mendukung kemandirian fisik/emosional

o Kaji hambatan terhadap partisipasi dalam perawatan diri.


Identifikasi / rencana untuk modifikasi lingkungan.
Rasional: Menyiapkan untuk meningkatkan kemandirian, yang
akan meningkatkan harga diri
o Kolaborasi: Konsul dengan ahli terapi okupasi.
Rasional: Berguna untuk menentukan alat bantu untuk
memenuhi kebutuhan individual. Mis; memasang kancing,
menggunakan alat bantu memakai sepatu, menggantungkan
pegangan untuk mandi pancuran

o Kolaborasi: Atur evaluasi kesehatan di rumah sebelum


pemulangan dengan evaluasi setelahnya.
Rasional: Mengidentifikasi masalah-masalah yang mungkin
dihadapi karena tingkat kemampuan aktual

o Kolaborasi: atur konsul dengan lembaga lainnya, mis: pelayanan


perawatan rumah, ahli nutrisi.
Rasional: Mungkin membutuhkan berbagai bantuan tambahan
untuk persiapan situasi di rumah

V. PENATALAKSANAAN PEMELIHARAAN RUMAH, KERUASAKAN,


RESIKO TINGGI TERHADAP
Faktor risiko meliputi:

o Proses penyakit degeneratif jangka panjang, sistem pendukung


tidak adekuat.
Dapat dibuktikan oleh:

o (Tidak dapat diterapkan; adanya tanda dan gejala membuat


diagnosa menjadi aktual)

Hasil yang diharapkan / kriteria Evaluasi, Pasien akan :

o Mempertahankan keamanan, lingkungan yang meningkatkan


pertumbuhan.

o Mendemonstrasikan penggunaan sumber-sumber yang efektif


dan tepat.

Intervensi dan Rasional:


o Kaji tingkat fungsi fisik
Rasional: Mengidentifikasi bantuan/ dukungan yang diperlukan

o Evaluasi lingkungan untuk mengkaji kemampuan dalam


perawatan untuk diri sendiri.
Rasional: Menentukan kemungkinan susunan yang ada/
perubahan susunan rumah untuk memenuhi kebutuhan individu

o Tentukan sumber-sumber finansial untuk memenuhi kebutuhan


situasi individual. Identifikasi sistem pendukung yang tersedia
untuk pasien, mis: membagi tugas-tugas rumah tangga antara
anggota keluarga.
Rasional: Menjamin bahwa kebutuhan akan dipenuhi secara
terus-menerus

o Identifikasi untuk peralatan yang diperlukan, mis: lift, peninggian


dudukan toilet.
Rasional: Memberikan kesempatan untuk mendapatkan
peralatan sebelum pulang

o Kolaborasi: Koordinasikan evaluasi di rumah dengan ahli terapi


okupasi.
Rasional: Bermanfaat untuk mengidentifikasi peralatan, cara-
cara untuk mengubah tugas-tugas untuk mengubah tugas-tugas
untuk mempertahankan kemandirian

o Kolaborasi: Identifikasi sumber-sumber komunitas, mis:


pelayanan pembantu rumah tangga bila ada.
Rasional: Memberikan kemudahan berpindah pada / mendukung
kontinuitas dalam situasi rumah

VI. KURANG PENGETAHUAN (KEBUTUHAN BELAJAR), MENGENAI


PENYAKIT, PROGNOSIS, DAN KEBUTUHAN PENGOBATAN.
Dapat dihubungkan dengan :

o Kurangnya pemajanan / mengingat.

o Kesalahan interpretasi informasi.


Dapat dibuktikan oleh:
o Pertanyaan / permintaan informasi, pernyataan kesalahan
konsep.

o Tidak tepat mengikuti instruksi / terjadinya komplikasi yang


dapat dicegah.
Hasil yang diharapkan / kriteria Evaluasi, pasien akan :

o Menunjukkan pemahaman tentang kondisi/ prognosis,


perawatan.

o Mengembangkan rencana untuk perawatan diri, termasuk


modifikasi gaya hidup yang konsisten dengan mobilitas dan atau
pembatasan aktivitas.
Intervensi dan Rasional:

o Tinjau proses penyakit, prognosis, dan harapan masa depan.


Rasional: Memberikan pengetahuan dimana pasien dapat
membuat pilihan berdasarkan informasi

o Diskusikan kebiasaan pasien dalam penatalaksanaan proses


sakit melalui diet,obat-obatan, dan program diet seimbang,
l;atihan dan istirahat.
Rasional: Tujuan kontrol penyakit adalah untuk menekan
inflamasi sendiri/ jaringan lain untuk mempertahankan fungsi
sendi dan mencegah deformitas

o Bantu dalam merencanakan jadwal aktivitas terintegrasi yang


realistis,istirahat, perawatan pribadi, pemberian obat-obatan,
terapi fisik, dan manajemen stres.
Rasional: Memberikan struktur dan mengurangi ansietas pada
waktu menangani proses penyakit kronis kompleks

o Tekankan pentingnya melanjutkan manajemen


farmakoterapeutik.
Rasional: Keuntungan dari terapi obat-obatan tergantung pada
ketepatan dosis

o Anjurkan mencerna obat-obatan dengan makanan, susu, atau


antasida pada waktu tidur.
Rasional: Membatasi irigasi gaster, pengurangan nyeri pada HS
akan meningkatkan tidur dan mengurangi kekakuan di pagi hari
o Identifikasi efek samping obat-obatan yang merugikan, mis:
tinitus, perdarahan gastrointestinal, dan ruam purpuruik.
Rasional: Memperpanjang dan memaksimalkan dosis aspirin
dapat mengakibatkan takar lajak. Tinitus umumnya
mengindikasikan kadar terapeutik darah yang tinggi

o Tekankan pentingnya membaca label produk dan mengurangi


penggunaan obat-obat yang dijual bebas tanpa persetujuan
dokter.
Rasional: Banyak produk mengandung salisilat tersembunyi yang
dapat meningkatkan risiko takar layak obat/ efek samping yang
berbahaya

o Tinjau pentingnya diet yang seimbang dengan makanan yang


banyak mengandung vitamin, protein dan zat besi.
Rasional: Meningkatkan perasaan sehat umum dan perbaikan
jaringan

o Dorong pasien obesitas untuk menurunkan berat badan dan


berikan informasi penurunan berat badan sesuai kebutuhan.

Rasional: Pengurangan berat badan akan mengurangi tekanan


pada sendi, terutama pinggul, lutut, pergelangan kaki, telapak
kaki

o Berikan informasi mengenai alat bantu


Rasional: Mengurangi paksaan untuk menggunakan sendi dan
memungkinkan individu untuk ikut serta secara lebih nyaman
dalam aktivitas yang dibutuhkan

o Diskusikan tekinik menghemat energi, mis: duduk dari pada


berdiri untuk mempersiapkan makanan dan mandi
Rasional: Mencegah kepenatan, memberikan kemudahan
perawatan diri, dan kemandirian

o Dorong mempertahankan posisi tubuh yang benar baik pada


saat istirahat maupun pada waktu melakukan aktivitas, misalnya
menjaga agar sendi tetap meregang, tidak fleksi, menggunakan
bebat untuk periode yang ditentukan, menempatkan tangan
dekat pada pusat tubuh selama menggunakan, dan bergeser
daripada mengangkat benda jika memungkinkan.
Rasional: Mekanika tubuh yang baik harus menjadi bagian dari
gaya hidup pasien untuk mengurangi tekanan sendi dan nyeri

o Tinjau perlunya inspeksi sering pada kulit dan perawatan kulit


lainnya dibawah bebat, gips, alat penyokong. Tunjukkan
pemberian bantalan yang tepat.
Rasional: Mengurangi resiko iritasi / kerusakan kulit

o Diskusikan pentingnya obat obatan lanjutan / pemeriksaan


laboratorium, mis: LED, Kadar salisilat, PT.
Rasional: Terapi obat-obatan membutuhkan pengkajian /
perbaikan yang terus menerus untuk menjamin efek optimal dan
mencegah takar lajak, efek samping yang berbahaya.

o Berikan konseling seksual sesuai kebutuhan


Rasional: Informasi mengenai posisi-posisi yang berbeda dan
tehnik atau pilihan lain untuk pemenuhan seksual mungkin dapat
meningkatkan hubungan pribadi dan perasaan harga diri /
percaya diri

o Identifikasi sumber-sumber komunitas, mis: yayasan arthritis


(bila ada).
Bantuan / dukungan dari oranmg lain untuk meningkatkan
pemulihan maksimal
Askep Artritis Reumatoid

OLEH :

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2011

You might also like