You are on page 1of 16

LAMPIRAN

WISESA SUMBER BUKU YANG PUNYA KITA TAMBAHIN DI TIPUS NYA SIMANJUNTAK
INI YANG UDAH TAK LAMPIRIN

Fungsi utama karbohidrat adalah sebagai sumber energi utama, namun


dapat pula berfungsi sebagai pengatur metabolisme lemak, karena
karbohidrat mencegah terjadinya oksidasi lemak yang tidak sempurna.
Fungsi lainnya adalah sebagai penghemat fungsi protein, sumber utama
energi otak dan susunan syaraf, serta menyimpan karbohidrat sebagai
glikogen (Simanjutak, 2014).

Tipus jatah ku nulis

Polisakarida yang merupakan karbohidrat kompleks bersifat larut dalam


air dingin. Polisakarida merupakan polimer monosakarida yang
mengandung banyak satuan monosakarida yang dihubungkan oleh ikatan
glikosidik. Hidrolisis lengkap dan polisakarida akan menghasilkan
monosakrida. Glikogen dan amilum merupakan polimer glukosa (Riska et
al., 2011).

Amilum ayau pati terbentuk lebih dari 500 molekul monosakarida. Pati
terdapat pada umbi-umbian sebagai cadangan makanan pada tumbuhan.
Jika dilarutkan dalam air panas, pati dapat dipisahkan menjadi dua fraksi
utama yaitu amilosadan amilopekun yang perbedaanya terletak pada
bentuk rantai dan jumlah monomernya. Amilosa terdiri dari 250-300 unit.
D-Glukosa yang teikat dengan ikatan -1,4-glikosidik namun sebagian
memiliki ikatan -1,6-glikosidik karena adanya ikatan glikosidik tersebut
maka ikatan amilopektin berbentuk rantai terbuka dan bercabang (Riska
et al., 2011).

Penambahan iodium pada suatu polisakarida akan menyebabkan


terbentuknya kompleks adsorpsi berwarna spesifik. Amilum dengan
iodium menghasilkan warna biru atau ungu. Timbulnya warna biru
menandakan bahwa bagian dari amilosa yang membentuk senyawa.
Sementar warna ungu atau merah lembayung menandakan adanya reaksi
amilopeltin dengan iodium (Riska et al., 2011).

Pati dalam suasan asam jika dipanaskan akan terhidrolisis menjadi


senyawa-senyawa yang lebih sederhana. Pengujian laju hidrolisis dapat
dilakukan dengan penambahn iodium. Hasil ini akan dibentuk
amilodekstrin yang berwarna biru denga iodium, entrodekstrin yang
memberi warna merah denga iodium serta berturut-turut akan dibentuk
akrodekstrin, maltose, dan glukosa yang tidak memberi warna dengan
iodium. Tahap pada saat larutan hasil hidrolisis sudah menimbulkan warna
biru dengan iodium disebut titik aromatic (Riska et al., 2011).

Uji benedict dilakukan untuk menguji kandungan karbohidray seperti


monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Uji benedict menunjukkan
hasil positif apabila gula yang terkandung dalam karbohidrat memiliki
sifat pereduksi, yang mengandung gugus aldehid atau keton bebas akan
mereduksi ion Cu2+ dalam suasana alkalis menjadi Cu+ yang mengendap
sebagai Cu2O (cupro oksida) berwarna merah bata. Yang termasuk gula
pereduksi adalah monosakrida dan disakarida kecuali sukrosa (Riska et
al., 2011).

DAFTAR PUSTAKA

Djakani, Hindri, Theresia V.M dan Yanti M.M. 2013. Gambaran Kadar Gula
Darah Puasa Pada Laki-Laki Usia 40-59 Tahun. Jurnal e-Biomedik.
1(1),71-75.

Simanjutak, Tiurma P.T. 2014. Komponen Gizi dan Terapi Pangan Ala
Papua. Deepublish. Yogyakarta.

Sumardjo, Damin. 2006. Pengantar Kimia: Buku Panduan Kuliah


Mahasiswa Kedokteran dan Program Strata I Fakultas Bioeksakta.
Penerbit Kedokteran EGC. Jakarta.
Anonim. 2010. Health Secret of Pipino. Gramedia. Jakarta :
Marks, Dawn B. ,Allan D. Marks and Coleen M. Smith. 2000. Biokimia Kedokteran
Dasar. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
Hames, D and Nigel Hooper. 2005. Bios Instant Notes Biochemistry 3rd Edition.
Taylor and Francis Group. New York.

You might also like