Professional Documents
Culture Documents
792 1527 1 SM PDF
792 1527 1 SM PDF
2 Juli-Desember 2015
Agus Priono
Mahasiswa Magister Kenotariatan Fakultas Hukum UNS
Email: agusprionoklt@gmail.com
Abstract
This study aims to identify and analyze the application of criminalsanctionagainst counterfeiting
cases authentic deed performed by Notary by analyzing the Supreme Court's Decision No. 1099
K/PID/2010.The type of this research is a doctrinal, it is based on the law concept number
3, the research location is in the library. Types and sources of data used are secondary data.
Data collection techniques used is the study of literature and case studies. The data analysis
techniques done qualitatively. Based on the results of the research and discussion, it can be
conclude that legal reasoning used by the judge in imposing criminal sanctions/punishment
against the Notary (San Smith) as follows : the elements in the provisions of this article are met
by way of the defendant together (participate) with Tony Wijaya to conspire to make authentic
document whose contents as if in accordance with the reality/truth. This act is done deliberately
in accordance with the agreement/bond trading to the detriment of others. Therefore, the actual
size/boundaries presence/absence of an unlawful act by the Notary begins with an examination
of presence/absence of a violation of the provisions laid down in The Act of the Notary (UUJN).
This can be considered important because there is a possibility under the terms UUJN that the
deed in question in accordance with the method/procedure UUJN but on the other hand mentioned
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisa penerapan sanksi pidana terhadap
kasus pemalsuan akta otentik yang dilakukan oleh Notaris dengan menganalisis Putusan
Mahkamah Agung RI Nomor 1099 K/PID/2010. Penelitian ini merupakan penelitian hukum
doktrinal, dengan memakai konsep hukum yang ke-3, lokasi penelitian adalah di Perpustakaan.
Jenis dan sumber data yang digunakan adalah data sekunder. Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah studi kepustakaan dan studi kasus. Adapun teknik analisis data dilakukan secara
kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan disimpulkan bahwa dasar pertimbangan
hukum yang dipakai oleh hakim dalam menjatuhkan sanksi pidana/pemidanaan terhadap Notaris
(San Smith) sebagai berikut : unsur-unsur dalam ketentuan pasal ini terpenuhi yaitu dengan cara
Terdakwa bersama-sama (turut serta) dengan Tony Wijaya untuk bersekongkol membuat akta
otentik yang isinya seolah-olah sesuai dengan kenyataan/kebenaran. Perbuatan ini dilakukan
dengan sengaja dengan maksud akta tersebut akan dapat dipergunakan (Tony Wijaya) untuk
168
Agus Priono. Analisis Putusan Hakim Terhadap Tindak Pidana Turut Serta Memalsukan ...
memperoleh luas tanah yang tidak sesuai dengan kesepakatan/ikatan jual beli sehingga merugikan
orang lain. Oleh karena itu sebenarnya ukuran/batasan ada/tidaknya perbuatan melawan hukum
oleh Notaris tersebut dimulai dengan pemeriksaan ada/tidaknya pelanggaran terhadap ketentuan
yang diatur dalam Undang-Undang Jabatan Notaris (UUJN). Hal tersebut dapat dianggap penting
karena ada kemungkinan menurut ketentuan UUJN bahwa akta yang bersangkutan telah sesuai
dengan cara/prosedur UUJN tetapi di sisi yang lain disebutkan perbuatan/pelanggaran tersebut
merupakan perbuatan yang memenuhi rumusan suatu tindak pidana oleh aparat penegak hukum.
Kata Kunci: Sanksi Pidana, Pemalsuan Akta, Notaris.
169
Jurnal Pasca Sarjana Hukum UNS Vol III No. 2 Juli-Desember 2015
delik (tindak pidana), atas dasar mana dapat Penelitian ini termasuk kedalam jenis penelitian
dipidananya pelaku yang telah memenuhi doktrinal, sedangkan bentuk penelitian
unsur-unsur tersebut. deskriptif . Analisis berdasarkan logika
Akibat dari perbuatan tersebut, tidak deduksi. Data Sekunder, meliputi bahan-bahan
sedikit Notaris yang harus ditetapkan sebagai hukum primer dan sekunder. Dalam penelitian
tersangka, terdakwa dan bahkan terpidana ini pendekatan yang dipergunakan adalah
setelah mendapatkan keputusan hukum yang pendekatan perundang-undangan (statute
berkuatan tetap/pasti (inkracht gewijsde van approach) yaitu pendekatan dilakukan dengan
recht). Salah satunya adalah Notaris San menelaah semua undang-undang dan regulasi
Smith yang dihukum pidana melalui Putusan yang bersangkut paut dengan isu hukum yang
Hakim Pengadilan Negeri Medan Nomor ditangani, dan pendekatan kasus (The Case
3036/PID.B/2009/PN Mdn, Pengadilan Tinggi Approach) yaitu pendekatan yang dilakukan
Nomor 82/PID/2010/PT MDN, dan Putusan dengan cara melakukan telaah terhadap kasus
Mahkamah Agung Nomor 1099 K/PID/2010. yang berkaitan dengan isu yang dihadapi
Dalam perkara pidana maka yang dicari hakim yang telah menjadi putusan pengadilan yang
adalah kebenaran materiil, dimana hakim mempunyai kekuatan hukum tetap. Teknik
bersikap aktif dalam mencari kebenaran pengumpulan data yang digunakan dalam
melalui fakta-fakta yang dikemukakan dimuka penelitian hukum ini adalah inventarisasi
sidang pengadilan. Hal tersebut salah satunya data sekunder yang berupa bahan-bahan
didasarkan pada asas yang berlaku yaitu tiada hukum yang ada. Memakai logika deduksi
dipidana tanpa ada kesalahan (actus non facit Analisis data dengan logika deduksi, dengan
reum nisi mens sit rea), artinya seseorang memperhatikan konsep hukum sebagai norma-
tidak dapat dimintakan pertanggungjawaban norma positif di dalam sistem perundang-
dan dijatuhi pidana jika tidak melakukan undangan nasional.
kesalahan.
Yang menarik untuk dikaji dan dianalisis
dalam putusan pemidanaan terhadap C. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Notaris San Smith tersebut antara lain dasar Kasus ini bermula dari adanya kesepakatan
pertimbangan hukum yang dipakai baik oleh jual beli antara Ir. Dulang Martapa dengan
Judex Factie maupun Judex Yuris, khususnya Alwijaya atas 17 (tujuh belas) kavling tanah,
perbuatan memasukkan keterangan palsu
dalam akta otentik sebagai tindak pidana HGB atas nama PT. Ira Widya Utama, serta
pemalsuan akta otentik yang dilakukan sebidang tanah seluas 4.269,66 m 2 (meter
Notaris, dan telah memperoleh kekuatan persegi), dalam Akta Perjanjian Pendahuluan
hukum tetap dan juga penerapan pasal-pasal Untuk Jual Beli Nomor 138, dihadapan Notaris
yang terhadap tindak pidana tersebut. Roosmidar SH., pada tanggal 29 Mei 2008.
Akta tersebut memuat batas tanah yang akan
dijual, uang panjar (uang muka), harga tanah,
B. Metode Penelitian dan hak-hak serta kewajiban penjual dan
pembeli, serta dilampirkan gambar Site Plan
Dalam penulisan tesis ini dipakai konsep yang distabilo (ditandai) sebagai petunjuk
hukum yang ke-3 yaitu Hukum adalah apa (Peta) agar tidak keliru dengan batas-batas
yang diputuskan oleh hakim in concreto yang akan dialihkan dari penjual (Ir. Dulang
dan tersistematis sebagai Judge Made Law. Martapa) kepada pembeli (Alwijaya).
170
Agus Priono. Analisis Putusan Hakim Terhadap Tindak Pidana Turut Serta Memalsukan ...
Site Plan yang telah disepakati merupakan dengan cara merubah tanda atau petunjuk
bagian yang tidak terpisahkan Akta Perjanjian dengan stabilo warna kuning pada sisi utara
Pendahuluan Untuk Jual Beli Nomor 138, kavling BHR 51 s/d 57 dan sisi timur kavling
dan disepakati juga untuk harga 17 (tujuh BHR Nomor 58 s/d 59 (hasil pemeriksaan
belas) kavling tanah seluas 19.210 m2 (meter laboratorium kriminalistik Nomor Lab. 3686/
persegi) dengan harga sebesar Rp.1.562.175,- DTF/IX/2009, tanggal 07 September 2009).
/ m2 (meter persegi) dengan jumlah harga Terdakwa/Notaris San Smith didakwa
keseluruhan sebesar Rp. 29.989.073.475 / m2 melakukan tindak pidana turut serta atau
(meter persegi), sehingga total harga adalah turut melakukan dengan sengaja memasukkan
sebesar Rp. 33.191.318.475,-. dan dengan keterangan palsu kedalam suatu akta otentik
ditandatangani Akta Perjanjian Pendahuluan mengenai suatu hal yang kebenarannya harus
Untuk Jual Beli Nomor 138 pada tanggal dinyatakan oleh akta itu dengan maksud
29 Mei 2008 maka si Penjual (Ir. Dulang untuk memakai atau menyuruh orang lain
Martapa) menerima uang muka sebesar Rp. memakai akta itu seolah-olah keterangan
2.000.000.000,- (dua milyar rupiah). itu sesuai dengan kebenarannya. Perbuatan
Berdalih untuk menindaklanjuti Akta melawan hukum tersebut dilakukan dengan
Perjanjian Pendahuluan Auntuk Jual Beli cara merubah Site Plan atau gambar lokasi
Nomor 138 Tanggal 29 Mei 2008 tersebut, Ir. tanah yang tidak identik atau tidak sama
Dulang Martapa diminta datang oleh Tonny dengan yang telah disepakati sebelumnya
Wijaya ke Notaris San Smith, SH. Di tempat sesuai dengan akta terdahulu yang dibuat
dan di hadapan Notaris San Smith terjadi oleh Notaris Roosmidar, khususnya mengenai
kesepakatan untuk melakukan dan membuat luas tanah yang diperjanjikan itu (dari luas
Akta Pengikatan Diri Untuk Melakukan Jual tanah 4.269,66 m2 (meter persegi) dirubah
Beli dengan Akta Nomor 165 yang isinya sama menjadi seluas 4.546 m 2 (meter persegi),
dengan Akta Perjanjian Pendahuluan Jual Beli akibatnya ada pihak lain (penjual) yang
Nomor 138 yang dibuat dihadapan Notaris dirugikan seluas 276,34 m2 (meter persegi).
Roosmidar, SH., baik mengenai luas tanah, Penjual telah memberitahukan dan meminta
batas tanah, harga tanah, kewajiban dan hak Terdakwa untuk merubah kembali/membuat
serta cara pembayaran, yang berbeda dalam site plan yang asli, namun tidak dikabulkan
Akta Nomor 165 ini adalah Pembeli atas nama oleh Terdakwa. Terdakwa didakwa Jaksa
Tonny Wijaya (dahulunya Alwijaya). Penuntut Umun (JPU) dalam dakwaan Primer
Selanjutnya Terdakwa (Notaris) yang dan diancam pidana sebagai mana diatur
diminta untuk membuat Akta Pengikatan dalam Pasal 266 ayat (1) jo Pasal 55 ayat (1)
Diri Untuk Melakukan Jual Beli Nomor 165 ke 1 KUHP.
telah bersengkongkol dengan Tonny Wijaya Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor
untuk menempatkan Site Plan/gambar lokasi 3036/PID.B/2009/PN Mdn, Tanggal 04
tanah yang tidak identik/tidak sama dengan Januari 2010, amar putusan sebagai berikut :
yang telah disepakati dalam Akta Perjanjian 1. Menyatakan Terdakwa San Smith,
Pendahuluan untuk Jual Beli Nomor 138. Hal SH., tersebut telah terbukti secara sah
tersebut menimbulkan kerugian pihak Penjual dan meyakinkan bersalah melakukan
(Ir. Dulang Martapa) yaitu adanya selisih luas tindak pidana Turut Serta menyuruh
tanah seluas 276,34 m2 (meter persegi), dimana menempatkan keterangan palsu ke dalam
dalam akta nomor 138 seluas 4.269,66 m2 suatu akta otentik;
(meter persegi), sedangkan dalam akta nomor 2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa
165 seluas 4.546 m2 (meter persegi), yaitu San Smith, SH., tersebut oleh karena itu
171
Jurnal Pasca Sarjana Hukum UNS Vol III No. 2 Juli-Desember 2015
dengan pidana penjara selama 1 (satu) 165 dengan lampiran tanda terima
tahun;
3. Menetapkan lamanya Terdakwa ditahan SITE PLAN dikembalikan kepada
dikurangkan seluruhnya dari pidana yang yang berhak melalui Majelis Pengawas
dijatuhkan; Daerah Notaris Kota Medan;
4. Menetapkan Terdakwa tetap ditahan; f. M e m b e b a n i Te r d a k w a u n t uk
5. Menyatakan barang bukti berupa : Akta membayar biaya perkara pada kedua
Perjanjian Jual Beli 165 dengan lampiran tingkat peradilan yang untuk tingkat
banding sebesar Rp. 2.000,- (dua ribu
lembar SITE PLAN dikembalikan kepada rupiah).
yang berhak melalui Majelis Pengawas Putusan Mahkamah Agung RI Nomor
Daerah Notaris Kota Medan; 1099 K/PID/2010, tanggal 29 Juni 2010, amar
6. Membebankan kepada Terdakwa mem- putusan selengkapnya sebagai berikut :
bayar biaya perkara sebesar Rp. 1.000,- 1. Menolak permohonan kasasi dari Pemohon
(seribu rupiah). Kasasi : San Smith, SH., tersebut;
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 2. Membebankan Pemohon Kasasi/Terdakwa
82/PID/2010/PT MDN, Tanggal 25 Februari tersebut membayar biaya perkara dalam
2010, amar putusan sebagai berikut: tingkat kasasi sebesar Rp. 2.500,- (dua
1. Menerima permintaan banding dari Kuasa ribu lima ratus rupiah).
Hukum Terdakwa dan Jaksa Penuntut Pertimbangan hukum Mahkamah Agung
Umum pada Kejaksaan Negeri Medan menolak permohonan kasasi Terdakwa
tersebut; (Notaris San Smith, SH.) antara lain : bahwa
2. Mengubah Putusan Pengadilan Negeri judex facti (Pengadilan Negeri Medan dan
Medan Nomor : 3036/Pid.B/2009/PN PengadilanTinggi Medan), tidak salah/
Mdn, tanggal 04 Januari 2010, yang tidak bertentangan dengan hukum dan/atau
dimintakan banding tersebut, sehingga undang-undang dalam menerapkan hukum
amar selengkapnya berbunyi sebagai karena telah mempertimbangkan hal-hal
berikut : yang relevan secara yuridis dengan benar
a. Menyatakan Terdakwa San Smith, yaitu turut serta menyuruh menempatkan
SH., tersebut telah terbukti secara sah keterangan palsu ke dalam akta otentik yang
dan meyakinkan bersalah melakukan dilakukan Terdakwa merupakan perbuatan
tindak pidana Turut serta menyuruh pidana. Mengenai alasan penilaian hasil
menempatkan keterangan palsu ke pembuktian yang bersifat penghargaan tentang
dalam suatu akta otentik; suatu kenyataan tidak dapat dipertimbangkan
b. Menjatuhkan pidana oleh karena itu dalam pemeriksaan kasasi. Hal ini disebabkan
terhadap Terdakwa dengan pidana pada pemeriksaan tingkat kasasi yang
penjara selama 2 (dua) tahun; dipertimbangkan antara lain tentang adanya
c. Memer intahkan agar lam anya kelalaian dalam penerapan hukum, adanya
Terdakwa ditahan dikurangkan pelanggaran hukum yang berlaku, adanya
seluruhnya dari lamanya pidana yang kelalaian dalam memenuhi syarat-syarat
dijatuhkan; yang diwajibkan oleh peraturan perundang-
d. Menetapkan supaya Terdakwa tetap undangan yang mengancam kelalaian itu
ditahan; dengan batalnya putusan yang bersangkutan
e. Memerintahkan agar barang bukti atau bila pengadilan tidak berwenang atau
berupa : Akta Perjanjian Jual Beli melampaui batas wewenangnya sebagaimana
172
Agus Priono. Analisis Putusan Hakim Terhadap Tindak Pidana Turut Serta Memalsukan ...
173
Jurnal Pasca Sarjana Hukum UNS Vol III No. 2 Juli-Desember 2015
suatu perkara pidana, maka Notaris harus ditimbulkan dari perbuatan itu, dan perbuatan
mempertanggungjawabkan secara pidana tersebut harus bersifat melawan hukum baik
apa yang telah dilakukannya tersebut. formil maupun materiil.
Pertanggungjawaban pidana lahir dengan Dalam penerapan ketentuan Pasal 266
diteruskannya celaan yang obyektif terhadap ayat (1) KUHP, tidak ada rumusan mengenai
perbuatan yang dinyatakan sebagai tindak orang yang disuruh untuk memasukkan
pidana berdasarkan Hukum Pidana yang keterangan palsu tersebut, tetapi dapat
berlaku dan secara subyektif kepada pelaku diketahui dan secara implisit terkandung
yang memenuhi persyaratan untuk dapat dari unsur/kalimat ke dalam akta otentik,
dikenakan pidana karena perbuatannya itu. yang mengandung arti bahwa orang tersebut
Pada prinsipnya penggunaan sanksi adalah si pembuat akta otentik. Ini berarti
pidana/pemidanaan itu merupakan sanksi yang dimaksud dalam keputusan ini adalah
terakhir (ultimum remidium), apabila Notaris merupakan salah satu dari pejabat
peringatan/sanksi yang diberikan sebagai umum yang berwenang membuat akta
upaya pencegahan tidak dapat menanggulangi/ otentik. Notaris dalam pembuatan akta otentik
mengatasi suatu perbuatan melawan hukum adalah memenuhi permintaan orang/pihak
baik yang dilakukan secara sengaja (dolus) yang menghadap, jadi orang yang meminta
maupun karena kelalaian (culpa). Tanggung inilah yang dimaksud orang yang disuruh
jawab Notaris secara pidana atas akta yang memasukkan keterangan palsu.
dibuatnya tidak diatur dalam UUJN, namun Di sisi lain, ada pendapat yang berbeda
tanggung jawab Notaris secara pidana yang menyatakan bahwa orang yang
dikenakan apabila Notaris melakukan menghadap kepada Notaris memberikan
perbuatan pidana. Hal tersebut didasarkan keterangan-keterangan untuk dicantumkannya
pada asas tidak dipidana jika tidak ada di dalam akta otentik, padahal keterangan
kesalahan (actus non facit reum nisi mens sit yang diberikan tersebut adalah keterangan
rea), artinya orang tidak mungkin diminta yang tidak benar. Dalam hal ini Notaris tidak
pertanggungjawaban dan dijatuhi pidana jika melakukan pemalsuan sebagaimana Pasal 266
tidak melakukan kesalahan. Namun seseorang ayat (1) KUHP, karena seseorang menghadap
yang melakukan perbuatan pidana belum tentu Notaris dan memberikan keterangan tentang
dapat dipidana apabila dia tidak mempunyai hal-hal yang bertentangan dengan kebenaran.
kesalahan. Jadi disini Notaris itu hanya membuat akta
Prosedur penerapan sanksi pidana berupa dan mencantumkan dalam akta apa yang
putusan pengadilan yang telah mempunyai diberitahukan penghadap. Oleh karena
kekuatan hukum yang amar putusannya itu penghadap tidak mungkin melakukan
menghukum Notaris untuk menjalani perbuatan membujuk (Pasal 55 ayat (1)
pidana tertentu sebagaimana putusan di atas, ke 2 KUHP) atau memberi bantuan (Pasal
menunjukkan pertanggungjawaban secara 56 KUHP) karena tidak ada kejahatan
pidana terhadap Notaris yang melakukan yang dilakukan Notaris. Notaris tidak
perbuatan melawan hukum dapat dijatuhi mengetahui bahwa keterangan-keterangan
sanksi pidana berupa pidana penjara yang dimasukkan dalam akta itu adalah tidak
sebagaimana di atur dalam Kitab Undang- benar (H.A.K. H Moch. Anwar, 1982 : 197).
Undang Hukum Pidana (KUHP). Dalam Dalam prespektif Undang-Undang
penjatuhan sanksi terhadap Notaris harus Jabatan Notaris (UUJN), maka perbuatan
memenuhi rumusan perbuatan itu dilarang yang dilakukan oleh Notaris tersebut dimulai
oleh undang-undang, adanya kerugian yang
174
Agus Priono. Analisis Putusan Hakim Terhadap Tindak Pidana Turut Serta Memalsukan ...
dari tidak diperhatikannya aturan hukum/ Notaris juga mengatur mengenai sanksi
perundangan-undangan yang berlaku yang terhadap akta otentik yang dibuat oleh Notaris
terkait dengan tata cara pembuatan akta tersebut diberi sanksi tidak memiliki kekuatan
otentik sebagaimana yang diisyaratkan dalam otentik atau hanya diakui mempunyai kekuatan
ketentuan Undang-Undang Jabatan Notaris sebagai akta di bawah tangan.
dan pelanggaran terhadap Kode Etik Notaris. Terjadinya pemidanaan/penjatuhan
Ketentuan yang dimaksud adalah kewajiban sanksi pidana terhadap Notaris yang dalam
dan larangan dalam ketentuan Pasal 16 ayat jabatannya berwenang membuat akta, tanpa
(1), ayat (2), ayat (3) dan Pasal 17 serta Kode memperhatikan aturan hukum yang berkaitan
Etik Notaris dalam Pasal 3 dan Pasal 4. Suatu dengan tata cara pembuatan akta sebagaimana
perbuatan melawan hukum pidana yang diatur dalam UUJN, sebenarnya telah terjadi
dilakukan oleh Notaris dalam jabatannya, kesalahpahaman atau bentuk penafsiran
memang selalu didahului dengan pelanggaran- terhadap kedudukan dan kewenangan seorang
pelanggaran terhadap kewajiban dan larangan Notaris dalam pembuatan akta otentik sebagai
dan kode etik baik yang tercantum dalam alat bukti dalam hukum perdata. Bisa saja
ketentuan Pasal 84 dan Pasal 85 UUJN dan terjadi pelanggaran atau perbuatan melawan
Pasal 3 dan Pasal 4 Kode Etik Notaris. hukum yang dilakukan oleh Notaris tersebut
Hal ini dapat dilihat dari perkara/kasus memenuhi unsur-unsur dalam suatu tindak
Notaris San Smith, SH., perbuatan melawan pidana, namun perbuatan yang dilakukan itu
hukum pidana yang dilakukan tersebut bukan merupakan pelanggaran berdasarkan
didahului dengan pelanggaran terhadap UUJN setelah melalui prosedur mekanisme
kewajiban yang tercantum dalam Undang- pemeriksaan dan penilaian Majelis Pengawas
Undang Nomor 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Daerah (MPD), Majelis Pengawas Wilayah
Notaris antara lain : (1) Pasal 16 ayat (1) huruf (MPW) dan Majelis Pengawas Pusat (MPP).
a yaitu bertindak jujur, saksama, mandiri, tidak Apalagi dalam Undang-Undang Jabatan
berpihak dan menjaga kepentingan pihak yang Notaris (UUJN) maupun Kode Etik Notaris
terkait dalam perbuatan hukum. (2) Pasal tidak menyebutkan secara tegas dan jelas
48 ayat (1) yaitu isi akta tidak boleh diubah khususnya mengenai bagaimana sanksi
atau ditambah, baik berupa penulisan tindih, yang dijatuhkan kepada Notaris, yang
penyisipan, pencoretan atau penghapusan dan telah dijatuhi pemidanaan melalui putusan
menggantinya dengan yang lain. Disamping hakim yang telah berkekuatan hukum tetap.
itu melakukan pelanggaran terhadap Kode Hal ini memungkinkan terjadinya konflik
Etik Notaris Pasal 3 angka (1) dan angka (4) kepentingan mengingat pada putusan hakim
dan Pasal 4 angka 15. tersebut tidak terdapat penjatuhan sanksi
Dalam prespektif Undang-Undang Jabatan pidana tambahan atau dalam prateknya
Notaris (UUJN), sebenarnya perbuatan- putusan yang menjatuhkan sanksi pidana/
perbuatan yang telah dilakukan baik oleh pemidanaan terhadap Notaris yang telah
Notaris San Smith, SH., diatur dengan jelas terbukti melakukan perbuatan melawan
dalam ketentuan Pasal 84 dan disebutkan hukum tidak diketemukan adanya sanksi
sebagai suatu bentuk pelanggaran, sedangkan pidana tambahan berupa pencabutan hak
sanksi yang dijatuhkan terhadap pelanggaran seorang Notaris sebagai seorang pejabat
tersebut diatur pada ketentuan Pasal 85 UUJN umum yang berwenang membuat akta otentik.
tersebut antara lain teguran lisan sampai Sebenarnya ukuran/batasan ada/tidaknya
dengan pemberhentian dengan tidak hormat perbuatan melawan hukum oleh Notaris terse-
sebagai Notaris. Undang-Undang Jabatan
175
Jurnal Pasca Sarjana Hukum UNS Vol III No. 2 Juli-Desember 2015
but dimulai dengan pemeriksaan ada/tidaknya Implikasi yang dapat ditimbulkan sebagai
pelanggaran terhadap ketentuan yang diatur berikut : Penjatuhan pidana/pemidanaan kepada
dalam UUJN. Hal tersebut dapat dianggap Notaris akan berdampak pada berkurangnya
penting karena ada kemungkinan menurut kepercayaan masyarakat kepada jabatan
ketentuan UUJN bahwa akta yang bersangku- Notaris, yang dikhawatirkan menimbulkan
tan telah sesuai dengan cara/prosedur UUJN ketidakpastian hukum yang mempengaruhi
tetapi disisi yang lain disebutkan perbuatan/ kinerja Notaris secara umum. Prosedur
pelanggaran tersebut merupakan perbuatan penerapan sanksi pidana berupa putusan
yang memenuhi rumusan suatu tindak pidana pengadilan yang telah mempunyai kekuatan
oleh aparat penegak hukum. Batasan-batasan hukum yang amar putusannya menghukum
yang dimaksudkan dalam penjatuhan pidana Notaris untuk menjalani pidana tertentu
kepada Notaris antara lain sebagai berikut : sebagaimana putusan di atas, menunjukkan
(1) ada tindakan hukum dari Notaris terhadap pertanggungjawaban secara pidana terhadap
aspek formal akta yang sengaja, penuh kesada- Notaris yang melakukan perbuatan melawan
ran dan keinsyafan serta direncanakan, bahwa hukum dapat dijatuhi sanksi pidana berupa
akta yang dibuat dihadapan Notaris atau oleh pidana penjara sebagaimana di atur dalam
Notaris bersama-sama (sepakat) untuk dijadi- Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
kan dasar untuk melakukan tindak pidana; (2) (KUHP).
ada tindakan hukum dari Notaris dalam mem-
buat akta di hadapan atau oleh Notaris yang
jika diukur berdasarkan UUJN tidak sesuai D. Simpulan
dengan UUJN; (3) tindakan Notaris tersebut
tidak sesuai menurut instansi yang berwenang Dari hasil penelitian dan pembahasan yang
untuk menilai tindakan suatu Notaris, dalam telah dilakukan penulis dapat disimpulkan
hal ini MPN. antara lain sebagai berikut : (1) Dasar
pertimbangan hukum yang dipakai oleh
Penjatuhan sanksi terhadap Notaris dapat hakim dalam menjatuhkan sanksi pidana/
dilakukan sepanjang batasan-batasan tersebut pemidanaan terhadap Notaris San Smith, SH.,
diatas dilanggar, artinya di samping memenuhi sebagai berikut : (a) Terhadap terdakwa San
rumusan pelanggaran yang tersebut dalam Smith : Menurut pertimbangan hakim , unsur-
UUJN dan kode etik jabatan Notaris, juga harus unsur dalam ketentuan pasal ini terpenuhi
memenuhi rumusan dalam Kitab Undang- yaitu dengan cara Terdakwa bersama-sama
Undang Hukum Pidana (KUHP). Putusan (turut serta) dengan Tony Wijaya untuk
tersebut diatas menunjukkan seorang Notaris bersengkongkol membuat akta otentik yang
hanya dibebankan pertanggungjawaban isinya seolah-olah sesuai dengan kenyataan/
secara pidana terhadap perbuatan melawan kebenaraan. Perbuatan ini dilakukan dengan
hukum yang dilakukannya, tidak disebutkan sengaja dengan maksud akta tersebut akan
pertanggungjawabkan secara perdata berupa dapat dipergunakan (Tony Wijaya) untuk
penggantian kerugian yang diderita oleh memperoleh luas tanah yang tidak sesuai
para pihak maupun pertanggungjawaban dengan kesepakatan/ikatan jual beli sehingga
administrasi. Namun seharusnya pemberian merugikan orang lain sebagaimana ketentuan
ganti rugi juga sangat perlu diberikan kepada Pasal 266 ayat (1) KUHP. (b) Unsur-unsur
pihak-pihak yang menderita kerugian sebagai dalam ketentuan pasal ini terpenuhi dengan cara
bentuk rasa adil dan perlindungan hukum Terdakwa bersama-sama (turut serta) dengan
akibat adanya tindak pidana yang dilakukan Tony Wijaya untuk bersengkongkol membuat
oleh Notaris dalam pembuatan akta otentik. akta otentik yang isinya seolah-olah sesuai
176
Agus Priono. Analisis Putusan Hakim Terhadap Tindak Pidana Turut Serta Memalsukan ...
177
Jurnal Pasca Sarjana Hukum UNS Vol III No. 2 Juli-Desember 2015
178