Professional Documents
Culture Documents
PEMBAHASAN
3
fasilitas lainnya agar dapat memenuhi kebutuhan keluarga atau dapat memenuhi
persyaratan rumah tinggal yang sehat (healthy) dan menyenangkan (comfortable).
4
anggota keluarga dapat bekerja secara produktif. Oleh karena itu, keberadaan
perumahan yang sehat, aman, serasi, teratur sangat diperlukan agar fungsi dan
kegunaan rumah dapat terpenuhi dengan baik.
5
2.4 Kriteria Rumah Sehat
1. Harus dapat melindungi dari hujan, panas, dingin, dan berfungsi sebagai
tempat istirahat.
2. Mempunyai tempat-tempat untuk tidur, masak, mandi, mencuci, kakus, dan
kamar mandi.
3. Dapat melindungi dari bahaya kebisingan dan bebas dari pencemaran.
4. Bebas dari bahan bangunan yang berbahaya.
5. Terbuat dari bahan bangunan yang kokoh dan dapat melindungi penghuninya
dari gempa, keruntuhan, dan penyakit menular.
6. Memberi rasa aman dan lingkungan tetangga yang serasi.
Kriteria rumah yang sehat dan aman dari segi lingkungan, antara lain :
1. Memiliki sumber air bersih dan sehat serta tersedia sepanjang tahun.
2. Memiliki tempat pembuangan kotoran, sampah, dan air limbah yang baik.
6
3. Dapat mencegah terjadi perkembangbiakan vektor penyakit, seperti nyamuk,
lalat, tikus, tikus dan sebagainya.
4. Letak perumahan jauh dari sumber pencemaran (mis, kawasan industri)
dengan jarak minimal sekitar 5 km dan memiliki daerah penyangga atau
daerah hijau (green belt) dan bebas banjir.
Menurut APHA :
3. Ventilasi
Ventilasi merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan
dan sebaiknya dibuat sedemikian rupa sehingga udara segar dapat
masuk ke dalam rumah secara bebas sehingga asap dan udara kotor
dapat sgera hilang dengan menempatkan posisi pintu dan jendela
secara tepat.
7
Ventilasi berfungsi untuk menjaga aliran udaran di dalam rumah
agar tetap segar, membebaskan udara ruangan dari bakteri bakteri
patogen, dan menjaga kelembapan ruangan agar tetap terjaga secara
optimal. Ventilasi dibagi menjadi dua, yaitu ventilasi alamiah dan
ventilasi buatan. Ventilasi alamiah dimana aliran udara di dalam
ruangan tersebut terjadi secara alamiah melalui jendela, pintu, lubang
angin, dan sebagainya. Namun ventilasi alamiah ini juga memiliki
kerugian karena bisa menjadi tempat masuknya nyamuk dan serangga
lainnya ke dalam rumah. Sedangkan ventilasi buatan adalah ventilasi
yang menggunakan bantuan alat seperti kipas angin, dan mesin
penghisap udara (AC). Tetapi untuk rumah di daerah pedesaan tidak
bisa digunakan.
4. Kebisingan
Dinding ruangan haruslah kedap suara, baik terhadap suara yang
berasal dari luar maupun dari dalam. Karena kebisingan dapat
mengganggu konsentrasi dan kenyamanan seseorang. Apalagi kalau
datangnya secara tiba tiba seperti letupan sangat membahayakan
kehidupan seseorang, terutama orang yang memiliki penyakit jantung.
Rumah yang sehat adalah rumah yang letaknya jauh dari sumber
kebisingan.
b. Memenuhi Kebutuhan Psikologis
Persyaratan psikologis yaitu over crowding. Over crowding bisa
menimbulkan efek efek negatif terhadap kesehatan fisik, mental,
maupun moral. Rumah yang sehat harus memiliki pembagian ruangan
yang baik untuk berkumpul bersama keluarga ataupun untuk
bermasyarakat (menerima tamu) serta pembagian kamar untuk masing
masing anggota keluarga, penataan perabotan yang rapi, dan tidak over
crowding. Rumah dinyatakan over crowding bila jumlah orang yang tidur
di rumah tersebut menunjukkan hal hal berikut :
1. Dua individu dari jenis kelamin yang berbeda dan berumur di
atas 10 tahun dan bukan berstatus sebagai suami istri, tidur
dalam satu ruangan.
2. Jumlah orang di dalam rumah dibandingkan dengan luas lantai
telah melebihi ketentuan yang telah ditetapkan.
8
c. Menghindari Terjadinya Kecelakaan
1. Konstruksi rumah dan bahan banguna harus kuat sehingga tidak
mudah ambruk.
2. Mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan baik kecelakaan karena
jatuh maupun kecelakaan mekanis lainnya.
3. Menghindari bahaya kebakaran.
4. Adanya alat pemadam kebakaran terutama yang mempergunakan gas.
5. Perlindungan terhadap electrical shock.
6. Perlindungan terhadap bahaya keracunan gas.
7. Menghindarkan bahaya bahaya lalu lintas kendaraan.
d. Terhindar Dari Penyebaran Penyakit
1. Adanya sumber air yang sehat bagi setiap rumah, cukup kualitas dan
kuantitasnya
2. Ketentuan adanya perliundungan air minum dari pencemaran.
3. Harus ada tempat pembuangan kotoran, sampah dan air limbah yang
baik untuk mencegah penyebaran penyakit.
4. Harus dapat mencegah perkembanganbiakan vektor penyakit seperti :
nyamuk, lalat, tikus dan sebagainya.
5. Ketentuan tentang space di kamar tidur untuk menghindari terjadinya
kontak infeksi.
9
c. Gas SO2 maksimum 0,10 ppm;
d. Debu maksimum 350 mm3/m2 per hari.
3. Kebisingan Dan Getaran
a. Kebisingan dianjurkan 45 dB.A, maksimum 55 dB.A;
b. Tingkat getaran maksimum 10 mm/detik .
4. Kualitas tanah di daerah perumahan dan pemukiman
a. Kandungan Timah hitam (Pb) maksimum 300 mg/kg
b. Kandungan Arsenik (As) total maksimum 100 mg/kg
c. Kandungan Cadmium (Cd) maksimum 20 mg/kg
d. Kandungan Benzo(a)pyrene maksimum 1 mg/kg
5. Prasarana dan sarana lingkungan
a. Memiliki taman bermain untuk anak, sarana rekreasi keluarga
dengan konstruksi yang aman dari kecelakaan;
b. Memiliki sarana drainase yang tidak menjadi tempat perindukan
vektor penyakit;
c. Memiliki sarana jalan lingkungan dengan ketentuan konstruksi
jalan tidak mengganggu kesehatan, konstruksi trotoar tidak
membahayakan pejalan kaki dan penyandang cacat, jembatan harus
memiliki pagar pengaman, lampu penerangan jalan tidak
menyilaukan mata;
d. Tersedia cukup air bersih sepanjang waktu dengan kualitas air yang
memenuhi persyaratan kesehatan;
e. Pengelolaan pembuangan tinja dan limbah rumah tangga harus
memenuhi persyaratan kesehatan;
f. Pengelolaan pembuangan sampah rumah tangga harus memenuhi
syarat kesehatan;
g. Memiliki akses terhadap sarana pelayanan kesehatan, komunikasi,
tempat kerja, tempat hiburan, tempat pendidikan, kesenian, dan
lain sebagainya;
h. Pengaturan instalasi listrik harus menjamin keamanan
penghuninya;
i. Tempat pengelolaan makanan (TPM) harus menjamin tidak terjadi
kontaminasi makanan yang dapat menimbulkan keracunan.
6. Vektor penyakit
a. Indeks lalat harus memenuhi syarat
b. Indeks jentik nyamuk dibawah 5%
7. Penghijauan
Pepohonan untuk penghijauan lingkungan pemukiman merupakan
pelindung dan juga berfungsi untuk kesejukan, keindahan dan kelestarian
alam.
B. Mencegah Penularan Penyakit
10
Pada dasarnya persyaratan perumahan harus dipertimbangkan agar tidak
menimbulkan gangguan kesehatan, baik secara jasmani, rohani, maupun
sosial.Beberapa persyaratan berikut berkaitan dengan tersediannya fasilitas
sanitasi agar kesehatan penghuninya tetap terjaga.
1. Tersedianya persediaan air bersih/air minum. Air bersih sangat
diperluhkan baik sebagai sarana pembersih maupun sebagai bahan untuk
air minum harus memenuhi syarat kesehatan.
2. Bebas dari vector ataupun binatang pengerat. Keadaan rumah maupun
halaman serta lingkungannya menjamin tidak terdapatnnya sarang vektor
ataupun binatang pengganggu lainnya. Hal ini terkait dengan kontruksi
maupun keadaan dan kelengkapan fasilitas yang digunakan seperti adanya
tempat penyimpanan sampah yang baik, kebersihan yang selalu terjaga
dsb.
3. Tersediannya tempat pembuangan tinja dan air limbah yang memenuhi
syarat sanitasi.
4. Luas atau ukuran kamar yang tidak menimbulkan suasana crowded. Luas
kamar minimum ukuran 2,5 m x 3 m dengan ketinggian langit-langit 2,75-
3 m.
5. Fasilitas untuk pengolahan makanan atau memasak dan penyimpanan
makanan yang terbebas dari pencemaran maupun jangkauan vektor
maupun binatang pengerat.
C. Mencegah Terjadinya Kecelakaan
Beberapa hal untuk menghindari timbulnya kecelakaan misalnya :
1. Adanya ventilasi di dapur. Untuk mengeluarkan gas seandainnya terjadi
kebocoran gas.
2. Cukup intensitas cahaya, untuk menghindari kecelakaan seperti
tersandung, teriris/tersayat, tertusuk jarum waktu menjahit dsb.
3. Jauh dari pohon besar. Bangunan rumah jauh dari pepohonan besar yang
mudah tumbang atau runtuh.
4. Garis rooi. Bangunan harus mengikuti garis rooi (garis sempadan). Jarak
pagar dengan bangunan minimal lebar jalan.
5. Lantai yang selalu basah (kamar mandi, kamar kecil tidak licin, baik
karena kontruksinya maupun pemeliharaannya.
6. Bagian bangunan yang dekat dengan api atau listrik terbuat dari bahan
tahan api.
7. Cara mengatur isi ruangan atau meletakkan barang. Pengaturan ruangan
memberikan keleluasaan bergerak, terutama untuk keselamatananak-anak.
11
8. Cara penyimpanan bahan beracun. Hindarkan dari jangkauan anak atau
kekeliruan pengambilan bahan-bahan petisida, minyak tanah, deterjen,
obat-obatan dan sebagainya.
3. Pembuangan Tinja.
Tinja dan limbah yang lain adalah limbah yang pasti dihasilkan
oleh setiap rumah, oleh sebab itu adalah kewajiban setiap rumah tangga
untuk mengelolah tinja ini sabaik-baiknya. Prinsip dasarnya adalah
menganggap bahwa tinja adalah sumber penyakit terutama penyakit
saluran alat cerna.Karenanya harus dilokasikan untuk diolah sehingga
12
setelah di lepas ke lingkungan sudah tidak berbahaya lagi.Pengolahan
yang umum dan baik adalah dengan memanfaatkan sumber septic tank.
4. Penyediaan Air.
Penyediaan air untuk rumah tangga bias tergolong penyediaan air bersih
dan bias juga penyediaan air minum. Rumah tangga yang mencukupi
kebutuhan airnya dari sumur atau sumber-sumber lainnya termasuk
penyediaan air bersih. Tetapi untuk perumahan yang kebutuhan air minum
yang diusahakan oleh baik pemerintah maupun badan hokum yang lain, maka
termasuk penyediaan air minum, karena kualitas air yang didistribusikan telah
memenuhi syarat sebagai air minum. Persyaratan untuk penyediaan air bersih
yang mengusahakan dari sumur sendiri perluh memperhatikan kualitas air
sumurnnya dengan selalu memperhatikan konstruksi sumur, sumber pencemar
dan cara pengolahan sebelum dikonsumsi. Sedangkan untuk yang bersumber
dari PDAM, perluh diperhatikan back siphonage, dan cross conection.
2.6 Faktor Faktor Yang Perlu Diperhatikan Dalam Membangun Suatu Rumah
1. Faktor Alam(Lingkungan)
Faktor lingkungan, baik lingkungan fisik, biologis maupun
lingkungan sosial. Hal ini menyangkut bagaimana kondisi lingkungan
alam dan sosial di sekitar kita. Membangun rumah di daerah yang rawan
bencana banjir harus diperhatikan letak lokasi tanah diupayakan agar
sebelum dibangun ketinggian tanah harus diperkirakan agar di saat musim
penghujan tidak kebanjiran, dan sebagainya.
2. Tingkat Ekonomi Manyarakat
Hal ini dimaksudkan bahwa rumah yang ingin dibangun
berdasarkan kemampuan keuangan penghuninya, terutama menyangkut
kesiapan finansial. Bagi masyarakat desa terkadang persoalannya tidak
serumit di perkotaan, dimana tanah yang akan dipergunakan untuk
membangun suatu perumahan tidak semahal di kota, bahan bahan yang
digunakan untuk membangun suatu perumahan dapat memanfaatkan
sarana yang ada seperti bambu, kayu, atau atap bisa dibuat dari daun,
alang alang, daun lontar, dan lain lain. Bahan bahan tersebut masih
mudah didapat dan murah, namun di kota persoalannya akan berbeda. Hal
yang perlu diperhatikan dalam membangun rumah adalah membangun
rumah tidak hanya sekedar mendirikan saja, tetapi bagaimana perawatan
rumah tersebut sehingga dapat digunakan dalm waktu yang cukup lama.
3. Kemajuan Teknologi
Teknologi perumahan sudah begitu modern, namun rumah yang
modern belum tentu sesuai dengan selera individu di masyarakat.
Bagaimanapun masyarakat telah memiliki teknologi perumahan yang telah
13
diwarisi dari orang tuanya. Oleh karena itu, penerapan teknologi yang
tepat guna harus dipertahankan sedangkan kekurangan yang ada
dimodifikasi sehingga dapt memenuhi persyaratan rumah sehat yang telah
ditentukan.
4. Peraturan Pemerintah Menyangkut Tata Guna Bangunan
Peraturan pemerintah terkait tata guna bangunan jika tidak dibuat
dengan tegas dan jelas dapat menyebabkan gangguan ekosistem seperti
banjir, pemukiman kumuh, dan lain lain. Di kota permasalah ini sudah
menjadi kompleks, namun di pedesaan belum menjadi maslah yang
berarti.
14
Penyebab terjadinya Sindroma Gedung Sakit berkaitan sangat erat
dengan ventilasi udara ruangan yang kurang memadai Soedjajadi
Keman, Kesehatan Perumahan 33 karena kurangnya udara segar
masuk ke dalam ruangan gedung, distribusi udara yang kurang merata,
serta kurang baiknya peraw atan sarana ventilasi.
15