You are on page 1of 3
b. Klasifikasi berdasarkan hasil pemeriksaan dahak mikroskopis, keadan ini terutama ditujukan pada TB Peru: 1) 2) Tuberkulosis paru BTA positi. fa) Sekurang-kurangnya 2 dari 3 spesimen dahak SPS hasilnya BTA post. b) 1 spesimen dahak SPS hasilnya BTA positif dan foto toraks dada menunjukkan gambaran tuberkulosis. ¢) 1 spesimen dahak SPS hasiinya BTA positf dan biakan kuman TB post. d) 1 atau lebih spesimen dahak hasilnya positif setelah 3 spesimen dahak SPS pada pemeriksaan sebelumnya hasiinya BTA negatit dan tidak ada perbalkan setelah pemberian antibiotika non OAT. Tuberkulosis paru BTA negatif, Kasus yang tidak memenuhi definisi pada TB paru STA posit. Kritaria dlagnostk TB paru BTA negatif harus maliput a) Paling tidak 3 spesimen dahak SPS hasiinya BTA negative b) Foto toraks abnormal sesuai dengan gambaran tuberkulosis. ©) Tidak ada perbaikan setelah pemberian antibiotika non OAT. bagi pasien dengan HIV negatt. d) Ditentukan (dipertimbangkan) oleh dokter untuk diberi pengobatan. Catatan: Pasien TB paru tanpa hasil pemeriksaan dahak tidak dapat diklasifikasikan sebagai BTA negative, lebin balk dicetat sebagai “pemeriksaaan dahak tidak dliakukan’ Bile seorang pasien TB paru juga mempunyai TB ekstra paru, maka Untuk kepentingan pencatatan, pasien tersebut harus dicatat sebagai pasien TB paru. Bila seorang pasien dengan TB ekstra paru pada beberapa orgar maka dicatat sebagai TB ekstra paru pada organ yang penyakitnya paling erat . Klasifikasi berdasarkan riwayat pengobatan sebelumnya Klasifikasi berdasarkan rivayat pengobatan sebelumnya disabut sebagai tipe pasien, yaitu: 4) Kasus baru Adalah pasien yang belum pernah diobati dengan OAT atau sudah perah menelan OAT kurang dari satu bulan (4 minggu). Pemeriksaan BTA bisa positif atau negatit 2) Kesus yang sebelumnya diobat! Kasus kambuh (Relaps) Adalah pasien tuberkulosis yang sebelumnya pernah mendapat Pengobatan tuberkulosis dan telah dinyatakan sembuh atau pengobatan lengkap, didiagnosis kembali dengan BTA positit {epusan atau kultur) '* Kasus setelah putus berobat (Default ) ‘Adalah pasien yang telah berobat dan putus berobat 2 bulan atau lebin dengan 8TA posit, '* Kasus setelah gagal (Failure) ‘Adalah pasien yang nasil pemerksaan canaknya tetap posit atau Kembali menjadi positif pada bulan kelima atau lebih selama Pengobatan. 3). Kasus Pindahan (Transfer In) Adalah pasien yang dipindahkan keregister lain untuk melanjutken pengobatannya, 4), Kasus lain: Adalah semua kasus yang tidak memenuhi ketentuan diatas, seperti yang |. tidak dikatahulriwayat pengobatan sebelumnya, |i, pernah diobattetapi tidak ciketahui hasil pengobatannya, |i, Kembali diobati dengan BTA negative, .duan OAT yang digunakan di Indonesia * Paduan OAT yang digunakan oleh Program Nasional Pengendalian ‘Tuberkulosis al Indonesia: 9 Kalogori 1 : HRZEV/4(HR)S. 9 Kategori 2 : 2(HRZE)S(HRZEY'S(HR)SES. Disamping kedua Kategori ini, disediakan paduan obat sisipan (HRZE) (9 Kategori Anak: 2HRZ/4HR © Obat yang digunakan dalam tatalaksana pasien TB resistan obat di Indonesia terdiri dari OAT lin! ke-2 yaitu Kanamycin, Capreomisin, Levotioksasin, Ethionamide, sikloserin dan PAS, serta OAT lini- pirazinamid and etambutol © Paduan OAT kategori-1 dan kategori-2 disediakan dalam bentuk paket berupa obat kombinasi dosis tetap (OAT-KDT). Tablat OAT KDT ini terairi dari kombinasi 2 atau 4 jenis obat dalam satu tablet. Dosisnya disesuaikan dengan berat badan pasien. Paduan ini dikemas dalam satu paket untuk satu pasien. © Paket Kombipak, Adaiah paket obat lepas yang terdiri dari Isoniasid, Ritampisin, Pirazinamid dan Etambutol yang dikemas dalam bentuk bister. Paduan OAT ini disediakan program untuk digunakan dalam pengobatan pasien ‘yang mengalami etek samping OAT KDT. Tabel 3.4 Dosis untuk paduan OAT KOT untuk Kategori 1 20— 37 ka 2 tablet AKDT 2 tablet 2KDT. 38 —54ka 3 tablet 4KDT 3 tablet 2KOT. 5570 key 4 tablot 4KDT 4 tablet 2KDT Tks S tablet 4KDT ‘tablet 2KOT. Tabe! 3.5 Dosis paduan OAT. untuk Kategori 1 nent | 2euan 4 3 58 Lanjutan | 4 Bulan [2 4 F Fs a Tae! 3.6 Dosis untuk paduan OAT KDT Kategori 2 30-37 KG 2 tab AKDT tab AKDT 2tab 2KDT +500 mg Streptomisn in, + 2tab Etamoutol TOG ‘ab AKDT SEEARDT 3b 2KDT ++ 750 mg Stepiomisin in +3 tab Etamoutot E7OKG “tab 4KOT aD aROT “41a 2KDT ++ 1900 mq Stepiomisin in + aap Etamoutot TT ‘tab 4KOT ‘SD aKOT tad 2KDT ++ 1000mg Siteptomisin in. + Stab Etamoutot “Tahap. Interest | 2 ban 0 (oss | balan haan Tabel 3.7 Dosis paduan OAT Kombipak untuk Kategori 2 (oss 3x c atatan: ‘© Untuk pasien yang berumur 60 tahun ke atas dosis maksimal untuk streptomisin adalah 500mg tanpa memperhatikan berat badan. Untuk perempuan hamil lihat pengobatan TB dalam keadaan khusus, Cara melarutkan streptomisin vial 1 gram yeitu dengan menambankan aquabidest sebanyak 3,7mi seningga menjadi 4mi. (mi 250mg).

You might also like