You are on page 1of 9

KAJIAN PENYEDIAAN DAN PEMANFAATAN PELAYANAN

TRANSPORTASI PUBLIK
DI KOTA BEKASI

Yane Chairunnisa
chairunnisa_yane@yahoo.com

Rini Rachmawati
rinirach7@yahoo.com

Abstract

Bekasi currently experiencing rapid population growth rate that is 3.48%


per year in 2010. Purpose of this reaseach is to investigate the characteristics of
public transport, the provision of public transport services by government and
private sector, use of public transportation services to community and knowing
development of public transport services policy. This study uses a qualitative
approach. Data obtained through the questionnaire and indepth interview with
accidental at terminals, bus stops, markets and other activities central to the
qualitative descriptive analysis techniques.
The results that 53.3% of respondents believe that the quality of public
transport services in Bekasi is good enough. There are variety of transportation
modes, frequencies through a fairly rapid transport and routes that span the entire
region. Transportation management government policy making by providing Bus
Rapid Transit to improve transportation services that transport services can be
better integrated with wider transport network.

Keywords: transport services, utilization of transportation services.

Abstrak

Kota Bekasi saat ini mengalami Laju Pertumbuhan Penduduk yang pesat
yakni 3,48% pertahun pada tahun 2010. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
karakteristik transportasi publik, penyediaan pelayanan transportasi publik oleh
pihak pemerintah dan swasta, pemanfaatan pelayanan transportasi publik oleh
masyarakat dan mengetahui kebijakan pengembangan layanan transportasi publik.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Data diperoleh melalui hasil
kuesioner dan indepth interview secara aksidental di terminal, halte, pasar dan
pusat kegiatan lainnya dengan teknik analisis deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 53,3% responden
berpendapat bahwa kualitas pelayanan transportasi publik di Bekasi sudah cukup
baik. Terdapat moda transportasi yang beragam, frekuensi lewat angkutan yang

163
terbilang cepat serta trayek yang menjangkau seluruh wilayah. Guna
meningkatkan pelayanan transportasi, pemerintah membuat kebijakan manajemen
transportasi dengan penyediaan Bus Rapid Transit sehingga pelayanan transportasi
dapat lebih terintegrasi dengan jaringan transportasi yang lebih luas.

Kata Kunci: penyediaan pelayanan transportasi, pemanfaatan pelayanan


transportasi.

PENDAHULUAN sebab kinerja yang berjalan lambat akan


1. Latar Belakang berpengaruh pada kegiatan produksi yang
Terjadinya transformasi dalam era banyak dilakukan di perkotaan. Disinilah
perkembangan teknologi dan komunikasi sistem transportasi kota menjadi kunci
saat ini menyebabkan suatu perubahan penting terjadinya pergerakan arus
besar dalam perkembangan peradaban produksi serta aliran barang dan jasa yang
manusia yang kian modern. ada di perkotaan dalam rangka
Perkembangan tersebut semakin baik dari perkembangan wilayah.
waktu ke waktu dan berjalan seiring Ditinjau dari konteks sistem transportasi
dengan semakin banyaknya kebutuhan kota, angkutan umum merupakan bagian
dan aktivitas yang dilakukan manusia. yang tak terpisahkan dari sistem
Dengan berkembangnya kebutuhan yang transportasi kota, dan merupakan
kian beragam, maka hal tersebut menuntut komponen yang perannya sangat
tersedianya sarana dan prasarana yang signifikan karena kondisi sistem
baik pula. Salah satu kebutuhan yang ada angkutan umum yang jelek akan
menjadi vital saat ini adalah sarana menyebabkan turunnya efektivitas
transportasi. maupun efisiensi dari sistem transportasi
Transportasi dalam kehidupan modern ini kota secara keseluruhan. Alasan utama
telah menjadi satu kebutuhan mendasar yang dapat menjelaskan mengapa peran
yang vital terutama untuk masyarakat angkutan umum sangat penting dalam
perkotaan. Fungsi transportasi pada sistem kota adalah kenyataan bahwa
aktifitas di perkotaan dalam hal ini angkutan umum adalah sarana yang
memiliki peranan penting yang dibutuhkan oleh sebagian besar
berpengaruh dalam pembentukan kota itu masyarakat kota. Sepanjang sejarah
sendiri yakni dalam hal kemudahan perkembangan transportasi yang ada saat
aksesibilitas penduduk di dalamnya. ini, berbagai studi menunjukkan bahwa
Menurut Tamin (1997), sebagai suatu negara- negara yang berhasil dalam
sistem jaringan, transportasi mencapai tujuan pembangunan adalah
mempunyai dua peran utama, yaitu: negara-negara yang memiliki sistem
transportasi yang memadai khususnya
(1) Sebagai alat bantu untuk
dalam memenuhi kebutuhan
mengarahkan pembangunan di penduduknya. Namun demikian, untuk
perkotaan, (2) Sebagai prasarana bagi mencapai pembangunan transportasi yang
pergerakan manusia dan barang akibat baik dan mampu memberi nilai tambah
adanya kegiatan di daerah perkotaan. pada sektor lain, maka perlu dilakukan
Kian heterogennya aktivitas ekonomi di perencanaan pembangunannya. Pada
perkotaan menuntut adanya keleluasaan kenyataannya tidak bisa dipungkiri bahwa
akses untuk menjangkau berbagai tempat masih banyak permasalahan yang timbul
dengan efektifitas waktu yang singkat dari aspek pembangunan khususnya
164
perencanaan transportasi. Dengan sebagai pemindahan barang dan
melakukan perencanaan yang baik manusia dari tempat asal ke tempat
ditambah dengan kebijakan yang memberi tujuan. Dalam hubungan ini terlihat
kontribusi penting dalam sistem bahwa unsur- unsur pengangkutan
transportasi di perkotaan, maka berbagai
beberapa unsur penting diantaranya
permasalahan terkait transportasi dapat
diminimalisir sehingga transportasi dapat adanya muatan yang diangkut, adanya
menjadi salah satu sarana untuk kendaraan sebagai alat angkutan, ada
mengintegrasikan berbagai wilayah di jalan yang dapat dilalui, ada terminal
Indonesia dan masyarakat dapat asal dan tujuan, serta ada sumber daya
merasakan hasil produksi yang rata manusia, organisasi atau manajemen
maupun hasil pembangunan yang ada. yang menggerakkan kegiatan
transportasi tersebut.
2. Tujuan Penelitian Pelayanan publik adalah
Penelitian ini bertujuan untuk kegiatan atau rangkaian kegiatan
mendeskripsikan karakteristik moda dalam rangka pemenuhan kebutuhan
transportasi publik di Kota Bekasi, dasar sesuai dengan hak-hak sipil
mengetahui penyediaan pelayanan setiap warga negara dan penduduk
transportasi publik oleh pihak atas suatu barang, jasa dan atau
pemerintah dan swasta, mengetahui pelayanan administrasi yang
pemanfaatan pelayanan transportasi disediakan oleh penyelenggara
publik oleh masyarakat dan pelayanan publik (UU No. 25 Thn
mengetahui kebijakan pengembangan 2009).
layanan transportasi publik di Kota
Bekasi. METODE PENELITIAN
3. Landasan Teori Mengacu pada tujuan penelitian maka
Secara umum transportasi dapat penelitian ini dilakukan dengan
diartikan usaha pemindahan atau pendekatan kualitatif yakni dengan
pergerakan sesuatu, biasanya orang melakukan wawancara dan indepth
atau barang dari suatu lokasi yang interview. Wawancara ini dilakukan di
disebut lokasi asal ke lokasi lain atau titik- titik tertentu (pusat kegiatan) seperti
disebut juga lokasi tujuan untuk pusat kumpul (Pondok Gede dan Bekasi
keperluan tertentu dengan Square), terminal (Terminal Induk Bekasi
dan Sumber Arta) dan Stasiun Kereta Api
mempergunakan alat tertentu pula.
Bekasi.
Dari pengertian ini, maka transportasi Menurut jenis metode penelitiannya,
mempunyai beberapa dimensi seperti maka penelitian ini termasuk dalam
lokasi (asal dan tujuan), alat metode penelitian survei. Metode ini
(teknologi) dan keperluan tertentu dilakukan dengan mengumpulkan
seperti ekonomi, sosial dan kegiatan informasi mengenai beberapa masalah
manusia lainnya. Jika salah satu dari yang terkait dengan penelitian pada
dimensi tersebut tidak ada, maka tidak daerah tertentu.
disebut sebagai transportasi ( Miro,
1997). Sedangkan menurut Nasution Teknik Pengumpulan Data
Data yang diperoleh meliputi data
(2004) pengangkutan diartikan
sekunder dan data primer. Data sekunder
165
diperoleh dari data dinas dan instansi Berikut adalah tabel data angkutan bidang
terkait sedangkan data primer diperoleh angkutan tahun 2010.
dari hasil wawancara yang dipandu
dengan menggunakan kuesioner.
Responden yang dimaksud dalam
penelitian ini ialah penduduk sekitar yang
bermukim di daerah Kota Bekasi serta
memanfaatkan jasa transportasi publik
untuk mencapai tempat tujuannya.
Wawancara dilakukan secara aksidental di
tempat dimana responden pengguna
transportasi publik tersebut banyak Data Angkutan
ditemui seperti terminal, halte, pasar dan Bidang Angkutan Tahun 2010
pusat kegiatan lainnya. No. JENIS JUMLAH
Teknik Analisa Data
1 TAXI 4188
Analisa data dilakukan dengan dua cara
yang meliputi: 2 BIS AKDP 437
ANGKUTAN KOTA
1) Tabel frekuensi digunakan untuk
3 AKDP 3246
menampilkan data yang diperlukan. ANGKUTAN KOTA
Dalam penelitian ini tujuan 4 (LOKAL) 3325
penggunaan tabel frekuensi adalah ANTAR KOTA
untuk mengetahui karakteristik ANTAR PROPINSI
transportasi publik dan mengetahui 5 (AKAP) 247
alasan yang mendorong masyarakat 6 BARANG
untuk menggunakan transportasi Double Cabin,
7 Tempelan, Gandengan 110
publik di Kota Bekasi.
2) Analisis Deskriptif digunakan untuk 8 Truck, Tangki 2211
membuat deskripsi, gambaran atau 9 Light Truck 2122
lukisan secara sistematis, faktual dan Pick Up, Box, Bestel
akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat 10 Wagon 14672
ANGKUTAN
serta hubungan antar fenomena yang 11 KHUSUS
diselidiki.
12 Angkutan Karyawan 161
Angkutan Sekolah
HASIL DAN PEMBAHASAN 13 Mengemudi 19
1. Karakteristik Transportasi Angkutan Anak
Publik di Kota Bekasi 14 Sekolah 31
A. Jenis dan Alokasi Transportasi 15 Angkutan Pariwisata 70
Publik di Kota Bekasi 16 Angkutan Sewa 4
Jenis transportasi publik di Kota Sumber: Renstra DISHUB Kota Bekasi 2009- 2013
Bekasi khususnya bidang angkutan B. Sistem Operasional dan Trayek
meliputi angkutan orang dan angkutan Angkutan Umum di Kota Bekasi
barang. Angkutan orang meliputi taxi, Sistem operasional angkutan umum
mini bus, mikro bus, bus dan angkutan di Kota Bekasi memiliki rute-rute pokok
kota. Selain itu terdapat sarana yaitu :Terminal Induk Bekasi, Terminal
transportasi publik massal yang juga Pondok Gede, Terminal Perumnas I dan
banyak digunakan masyarakat Bekasi Terminal Sumber Arta. Sedangkan untuk
yaitu kereta api. transportasi massal seperti kereta api

166
hanya terdapat satu yaitu stasiun Bekasi. Term. Bekasi - Pasar
Jumlah lintasan trayek angkutan kota di 22 K-19.A Bumiagara. PP
Term. Bekasi - Mustika
wilayah Kota Bekasi sebanyak 35 lintasan 23 K-19.AK Sari. PP
trayek yang perizinannya menjadi K-22 Sumber Arta - Pondok
wewenang Dinas Perhubungan Kota 24 (S-02) Gede. PP
Bekasi. Adapun trayek angkutan kota di Sumber Arta - Pondok
Bekasi sebagai berikut: 25 K-22.A Gede. PP
Sumber Arta - Term.
26 K-25 Bekasi. PP
27 K-25.B Sumber Arta - Hero. PP
Angkutan Kota Lokal 28 K-26 Sumber Arta - Cikunir. PP
Dinas Perhubungan Kota Bekasi Sumber Arta - Term.
29 K-26.A Bekasi. PP
Tahun 2010 Pondok Gede - Perum.
No. Trayek Jurusan 30 K-27 Angkasa Puri. PP
Term. Bekasi - Pondok Term. Bekasi - Pejuang
1 K-02 gede. PP 31 K-30 Jaya. PP
Term. Bekasi - Jl. Jati Term. Bekasi - Bintara.
2 K-04 Luhur. PP 32 K-31 PP
Term. Bekasi - Perum Term. Bekasi - Orchid
3 K-04.A Irigasi. PP 33 K-31.A Garden. PP
Term. Bekasi - Ganda 34 G-05 Pondok Gede - Curug. PP
4 K-04.B Agung. PP
Perumnas I - Teluk 35 G-07 Pondok Gede - Curug. PP
5 K-04.C Buyung. PP TOTAL
Term. Bekasi - Cikunir. Sumber: Renstra DISHUB Kota Bekasi 2009- 2013
6 K-05 PP C. Frekuensi Lewat
7 K-05.A Term. Bekasi - Galaxi. PP Tersedianya jumlah angkutan
8 K-07 Term. Bekasi - Seroja. PP umum di setiap trayek telah ditentukan
9 K-08 Sumber Arta - Cikunir. PP berdasarkan kebutuhan yang ada dan
Sumber Arta - Pondok disesuaikan dengan kondisi permintaan
10 K-08.A Gede. PP (demand) dan penawaran (supply).
Term. Kayuringin - Perbedaan inilah yang menyebabkan
11 K-09.B Wisma Asri. PP
frekuensi angkutan umum yang lewat
Term. Bekasi - Ujung
12 K-10 Harapan. PP juga berbeda. Semakin banyak jumlah
angkutan maka frekuensi yang lewat
13 K-10.B Term. Bekasi - Alinda. PP
Term. Bekasi - Bantar semakin sering sehingga penumpang tidak
14 K-11 Gebang. PP perlu menunggu dalam waktu lama dan
Term. Bekasi - Rawa sebaliknya semakin sedikit jumlah
15 K-11.A Lumbu. PP angkutan umum frekuensi yang lewat
Term. Bekasi - Perum. semakin jarang dan sulit untuk ditemui.
16 K-11.B Narogong. PP
Term. BekasiPerum.
Tabel Frekuensi Angkutan Lewat
Frekuensi
17 K-11.C Bojong Menteng. PP
Lokasi Lewat rata- rata (menit)
18 K-12 Term. Bekasi - Pompa. PP Stasiun 30
Term. Bekasi -
19 K-12.A Borobudur. PP Terminal 10
Duren Jaya - Term. Pusat 10
20 K-12.B Kayuringin. PP Kumpul
Term. Bekasi - Mutiara Sumber: Data Primer Hasil Survei 2012
21 K-19 Gading Timur. PP D. Sistem Pengangkutan

167
Menurut jenis transportasi yang ada pengelolaan commuter berada dibawah
di Kota Bekasi, sistem pengangkutan PT KCJ (Kereta Commuter Jaya) sebagai
yang ada untuk tiap transportasi adalah penanggung jawab, sedangkan kereta
stasiun, terminal dan halte. Kota Bekasi ekonomi dipegang oleh pemerintah
sendiri memiliki satu stasiun, satu dibawah DAOP/PT. KAI.
terminal induk dan tiga sub terminal Perbedaan pengelolaan ini memberikan
seperti terminal Pondok Gede, terminal penilaian yang juga berbeda. Kereta
Sumber Arta dan terminal Perumnas I commuter menawarkan pilihan yang lebih
serta 25 halte yang tersebar di Kota baik. Hal ini dapat dilihat dari kondisi
Bekasi. Stasiun Bekasi adalah stasiun KA kereta yang terlihat lebih bagus dan
yang terletak di Jl. H. Juanda, Kota terawat, selain itu dalam hal kenyamanan
Bekasi, Jawa Barat. commuter dirasa sudah cukup baik
2. Penyediaan Transportasi Publik dengan tersedianya pendingin udara
Oleh Pemerintah dan Swasta dalam kendaraan dan kebersihan
Kota Bekasi memiliki cukup armadanya menyebabkan commuter
banyak angkutan kota berupa minibus memiliki poin lebih meskipun dari sisi
dengan kapasitas penumpang maksimal biaya harga tiket untuk penumpang lebih
14 orang yang juga biasa disebut KOASI tinggi yakni sebesar Rp6.500,00. Berbeda
(Koperasi Angkutan Bekasi). KOASI dengan commuter, dari sisi kenyamanan
melayani warga kota dari terminal Bekasi kereta ekonomi dirasa masih kurang bila
menuju perumahan di wilayah Kota dibandingkan dengan commuter. Selain
Bekasi. Sedangkan ojek masih digunakan dari tidak tersedianya pendingin udara,
sebagai sarana angkutan dalam kereta ekonomi cenderung lebih tidak
perumahan. Dalam hal ini Dinas terawat. Namun dari sisi biaya, kereta
Perhubungan (DISHUB) tidak memiliki ekonomi menawarkan biaya yang jauh
kapasitas dalam penyediaan transportasi lebih murah dibanding kereta commuter
itu sendiri tetapi lebih kepada penyediaan yaitu sebesar Rp1.500,00 tiap orang sekali
regulasi terkait sarana dan prasarana dan perjalanan. Ini dikarenakan subsidi
manajemen lalu lintas. pemerintah yang diberikan khusus kepada
Selain itu sarana transportasi massal masyarakat pengguna kereta ekonomi.
kereta api khususnya di Kota Bekasi Banyaknya keluhan masyarakat tentang
menjadi salah satu alternatif pilihan yang masih kurangnya manajemen kereta
paling banyak digunakan oleh masyarakat menyebabkan pihak pengelola berbenah
terutama para pekerja. Hal ini karena diri dengan menerapkan kebijakan baru
kereta api dianggap sebagai transportasi yang diharapkan mampu meningkatkan
yang menawarkan pilihan yang baik dari kualitas pelayanan dan kenyamanan
sisi harga dan juga sistem operasionalnya. kepada para pengguna. Berdasarkan
Berbeda dengan angkutan kota dan bus, telegram No AL/ 86 tanggal 14 Februari
manajemen transportasi kereta api 2012 untuk memenuhi pembatasan
sebagian besar berada dibawah wewenang kapasitas penumpang KA Lokal 150
pihak swasta dan sisanya oleh pemerintah. orang tiap kereta, mulai 1 Maret 2012
Keberadaan jenis kereta api di Bekasi maka KA Lokal di lintas
sendiri terbagi menjadi kereta commuter JABODETABEK tidak berhenti kecuali
dan juga kereta ekonomi dengan Pasar Senen dan Bekasi kecuali KA 279B
ketersediaan masing- masing jumlah unit (Karawang- Jakarta). Penjualan dengan
enam buah untuk commuter dan dua buah tiket komputer tercetak dan tiket dijual
untuk kereta ekonomi. Dalam hal ini dibatasi maksimal 150% dari kapasitas

168
tempat duduk sehingga penumpang yang
tidak memiliki tiket akan diturunkan.
Selain itu dari sisi peningkatan
mutu pelayanan, upaya yang dilakukan
pemerintah ialah dengan diterapkannya
sistem pembelian tiket kereta api
komersial yang dapat dibeli 90 hari atau
tiga bulan sebelum hari keberangkatan.
Dalam hal ini pemesanan juga dapat
dilakukan di stasiun- stasiun online, agen
resmi kereta api terdekat, contac center Sumber: Hasil Survei 2012
121, POS Indonesia, Indomaret dan
CITOS connection. Peraturan ini resmi Dari beberapa alasan yang
diberlakukan mulai tanggal 8 Maret 2012. disediakan kebanyakan responden
Tabel 4.12 berikut menginformasikan memilih menggunakan transportasi publik
jadwal pemberangkatan kereta api karena alasan murah yaitu sebanyak
ekonomi dan commuter dari stasiun 42,22% sedangkan alasan terbanyak
Bekasi. setelah murah ialah karena alasan cepat
3. Pemanfaatan Pelayanan yaitu sebesar 32,22%. Persentase
Transportasi Publik oleh Penduduk penggunaan transportasi publik terendah
Pemanfaatan layanan yaitu dengan alasan aman sebesar 3,33%.
Kebanyakan pengguna transportasi publik
transportasi publik yaitu upaya yang
memang lebih mempertimbangkan sisi
dilakukan oleh penduduk dalam ekonomi dalam pemilihan moda
menggunakan jasa transportasi publik transportasi untuk melakukan
untuk mencapai tempat yang dituju. aktivitasnya. Pemanfaatan transportasi
Dalam hal ini terdapat beberapa hal publik oleh masyarakat di Kota Bekasi
yang dikaji terkait hal yang digunakan oleh beberapa kelompok
mempengaruhi pemanfaatan layanan masyarakat yang secara umum
transportasi publik seperti; (a) tingkat memanfaatkan jasa transportasi publik
pendidikan, (b) pendapatan, (c) diantaranya anak sekolah/ mahasiswa,
kepemilikan kendaraan pribadi dan (d) para pekerja seperti karyawan, guru,
jenis kegiatan masyarakat. PNS dan wiraswasta. Frekuensi
Pemanfaatan transportasi publik yang pemanfaatan terbagi dalam beberapa
banyak digunakan oleh masyarakat tidak
kategori diantaranya kategori jarang,
luput dari berbagai alasan. Alasan tersebut
diantaranya ialah murah, cepat, nyaman,
sering dan selalu. Kategori ini
aman, tidak memiliki kendaraan dan didasarkan pada keterangan dalam
lainnya. Berbagai macam alasan ini waktu hitungan hari per minggu.
didasarkan pada bagaimana si pengguna Kategori jarang diasumsikan jika
transportasi publik lebih merasakan penggunaan transportasi dilakukan
kemudahan dalam menggunakan dalam 1-2 hari/ minggu, kategori
transportasi publik tersebut. Berikut sering diasumsikan jika penggunaan
adalah tabel yang memuat alasan transportasi dilakukan 3-5 hari/
penggunaan transportasi publik oleh minggu dan kategori selalu
masyarakat.
diasumsikan jika penggunaan

169
transportasi dilakukan 6-7 Rencana pengembangan angkutan massal
hari/minggu. memang masih pada tahap awal
pembicaraan.
Selain dari feeder yang telah dibuat,
Pemerintah Kota Bekasi kini tengah
menyusun pengadaan transportasi massal
seperti kereta komuter dan BRT (Bus
Rapid Transit) yang dikembangkan dalam
10 tahun kedepan serta diharapkan
mampu mengatasi kebuntuan arus lalu
lintas di rute Bekasi- Jakarta. Dua shelter
Transjakarta telah dipilih sebagai tujuan
Sumber: Hasil Survei 2012 yang akan menghubungkan armada dari
Kota Bekasi. Dua titik shelter
4. Kebijakan Layanan Transportasi penghubung itu ialah Kampung
Oleh Pemerintah Kota Bekasi Rambutan dan Pulogadung. Penentuan
Sebagai kota Metropolitan, Bekasi dua lokasi shelter tersebut dipilih oleh
merupakan kota yang tidak dapat Dinas Perhubungan DKI Jakarta. Selain
terpisahkan dari Ibukota Jakarta. itu sebanyak 15 armada bantuan dari
Berbicara tentang Kota Bekasi, bukan lagi Direktorat Jenderal Angkutan Darat
bicara masalah perkembangan melainkan Kementerian Perhubungan siap
konsep penataan. Kota sebagai komponen dioperasikan untuk melayani dua tujuan
yang spesifik dan memiliki keunikan tersebut. Selain itu shelter di Terminal
tersendiri sehingga tidak bisa bersifat Kota Bekasi serta empat lainnya di
komplementer terhadap Tata Ruang sepanjang lintasan menuju pintu tol
Regional. Dalam hal ini Kota Bekasi itu Bekasi Timur pun tengah dipersiapkan.
sendiri memiliki konsep penataan ke arah
infrastruktur dan perkembangan KESIMPULAN
permukiman. Dokumen Rencana Tata 1. Karakteristik transportasi publik di
Ruang dan Tata Wilayah Kota Bekasi
Kota Bekasi adalah sebagai
menjelaskan tentang peran transportasi
yang dilakukan secara terintegrasi dengan berikut:
JABODETABEK. Dari sisi tata ruang, a) Jenis transportasi publik yang
Bekasi merupakan bagian dari banyak digunakan oleh
metropolitan mall yang memiliki inti masyarakat di Kota Bekasi
wilayah JABODETABEK sebagai diantaranya taxi, mini bus,
mendukung aktifitas di dalamnya. Saat ini mikro bus, angkutan kota, kereta
arahan RTRW sudah dikembangkan api dan kendaraan roda dua
dengan cara mengembangkan jalan yang ojek.
terintegrasi yakni jalan darat dan jalan rel b) Sistem Operasional dan Trayek
perlintasan kereta api. Dalam
Angkutan Umum Di Kota
mewujudkan perkembangan jalan yang
terintegrasi pula saat ini pemerintah Bekasi meliputi Terminal Induk
tengah melakukan upaya menciptakan Bekasi, Terminal Pondok Gede,
sarana transportasi massal yang Terminal Perumnas I dan
diharapkan berkontribusi lebih baik. Terminal Sumber Arta.
Sedangkan untuk transportasi
massal seperti kereta api hanya
170
terdapat satu yaitu stasiun Selain itu sarana transportasi
Bekasi. massal berupa BRT (Bus Rapid
c) Frekuensi Lewat angkutan Transit) juga tengah diupayakan
umum dapat dikatakan cepat sebagai salah satu solusi dari
dengan waktu tunggu rata- rata kemacetan yang kian parah serta
berkisar sepuluh hingga tiga strategi menarik para pengguna
puluh menit. untuk kembali memilih transportasi
d) Sistem Pengangkutan yang ada massal dan beralih dari kendaraan
di Kota Bekasi meliputi pribadi.
terminal, halte dan stasiun
dengan pemanfaatan berbeda DAFTAR PUSTAKA
untuk tiap transportasi. DPR RI. 2009. Undang- Undang
2. Penyediaan sarana transportasi di Republik Indonesia Nomor 25
Kota Bekasi masih didominasi oleh Tahun 2009 Tentang
pihak swasta. Khusus untuk Pelayanan Publik.
angkutan kota dan bus wewenang Miro, Fidel. 1997. Sistem
tersebut dipegang oleh KOASI Transportasi Kota. Tarsito :
(Koperasi Angkutan Bekasi) dan Bandung
Organda (Organisasi Gabungan Nasution, Nur. 2004. Manajemen
Angkutan Darat) sedangkan untuk Transportasi. Ghalia Indonesia
kereta api berada dibawah PT KCJ :Jakarta
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian
(Kereta Commuter Jaya).
Kualitatif, Kuantitatif dan R & D.
3. Pemanfaatan pengguna transportasi Alfabeta: Bandung.
publik oleh masyarakat Kota Tamin, O.Z. (1997). Perencanaan dan
Bekasi dari sisi kualitas pelayanan Pemodelan Transportasi.
terbilang cukup. Hal ini dapat Penerbit: ITB: Bandung.
dilihat dari hasil wawancara yang
menyatakan sebanyak 53%
menganggap kualitas pelayanan
sudah cukup sehingga mereka lebih
memilih transportasi umum oleh
masyarakat dalam melakukan
aktivitas sehari- hari.
4. Kebijakan arahan pengembangan
layanan transportasi di Kota Bekasi
yang mengacu pada Perda Kota
Bekasi Nomor 13 Tahun 2011
tentang RTRW Kota Bekasi yakni
pengembangan sistem transportasi
yang terintegrasi dengan sistem
transportasi Jabodetabek berupa
pengembangan jalan darat dan
jalan perlintasan rel kereta api.
171

You might also like