You are on page 1of 6

ISOLASI STEROID DARI DAUN MENGKUDU (Morinda citrifolia L.

Sri Benti Etika, Suryelita


Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Padang
Email : bentietika@yahoo.com

Isolation steroid from leaf of mengkudu (Morinda citrifolia L.) has been conducted in
the Chemical Laboratory Research of MIPA UNP Padang.The aim of this research is to
isolate and characterization the steroid compound from leaf of mengkudu.Isolation conducted
by maceration with methanol during 6 days and fractionation with n-hexane eluen. Colom, for
adsorbent used gel silica 60 and and n-hexane eluent: ethil acetate at by SGP. From the
crystalline that has been formed, the recrystallization is form with ethyl acetate repeatedly
unit if becomes the pure crystal counted 1,2306 g (0,027%) with its melting point 137,6
139,40C. Ultraviolet spectroscopy shows the maximum of wavelength 203 nm with adsorben
0,49854. Spectroscopy infrared shows that steroid has bunch fuction of OH at 3445 cm-1 , C-H
alkane at 2940 cm-1, C-C non konyugation at 1642 cm-1, CH2 at 1457 cm-1, CH3 at 1376 and
C-O alcohol at 1057 cm1. Result of checking spectroscopy 1H-RMI and 13C-RMI to compare
information by literature assumption steroid product of isolation formed stigmasterol
compound.

Key Words : Isolation, Steroid, Mengkudu (Murinda Citrifolia L.), Ultraviolet, Infrared.

PENDAHULUAN dalam jaringan tumbuhan maupun hewan.


Steroid yang terdapat pada hewan pada
Perkembangan penggunaan obat- umumnya bertindak sebagai hormon,
obatan tradisional dari tumbuh-tumbuhan sedangkan steroid sintetik digunakan secara
sebagai solusi kesehatan masyarakat sudah luas sebagai bahan obat (Fessenden, R.J&
cukup meluas. Saat ini sudah banyak Fessenden, J.S. 1997)
diketahui beberapa tumbuh-tumbuhan yang Senyawa golongan steroid digunakan
merupakan salah satu sumber senyawa kimia luas dalam dunia pengobatan dan kontrasepsi
baru yang penting dalam pengobatan antara lain: androgen merupakan hormon
berbagai macam penyakit. steroid yang dapat menstimulasi organ
Penggunaan tumbuhan sebagai obat seksual jantan, estrogen dapat menstimulasi
sangat berkaitan dengan kandungan kimia organ seksual betina, adrenokortikonoid
yang terdapat dalam tumbuhan tersebut dapat mencegah peradangan dan rematik
terutama zat aktif biologisnya. Senyawa (Nogrady, T. 1992). Digitoksin merupakan
bioaktif yang terdapat dalam tumbuh- senyawa steroid yang dapat memacu kerja
tumbuhan biasanya merupakan senyawa jantung, contoh lain seperti kortison, kortisol
metabolit sekunder seperti: flavonoid, dan prenidsone digunakan untuk mengobati
alkaloid, steroid, saponin, terpenoid dan lain- peradangan karena alergi atau encok (
lain (Kusuma, T.S, 1988). Rheumatoid arthilis) dan noretinodrel
Steroid merupakan senyawa digunakan untuk menekan ovolasi sebagai
metabolit sekunder dengan berbagai fungsi metoda pembatasan kelahiran. Steroid
biologis yang penting dan tersebar luas baik merupakan senyawa yang terdapat pada
EKSAKTA Vol. 1 Tahun XV Februari 2014 60
tumbuh-tumbuhan, yang terdiri dari berma torium Kimia FMIPA Universitas Negeri
cam jenis. Padang. Sampel penelitian ini adalah daun
Tumbuhan mengkudu (Morinda mengkudu (Morinda citrifolia. L) yang
citrifolia L.) merupakan salah satu tumbuhan diambil dari daerah Air Tawar Barat, Kec.
yang berkhasiat sebagai obat. Akar meng Padang Utara yang diambil secara acak.
kudu dimanfaatkan untuk mengobati kejang- Alat-alat yang digunakan antara lain
kejang dan tetanus, menormalkan tekanan rotary evaporator, kolom kromatografi, plat
darah dan obat demam. Kulit batang KLT, alat-alat gelas serta alat penentuan titik
digunakan sebagai anti septik pada luka atau leleh Gallenkamp dan Spektroskopi UV-VIS
pembengkakan kulit. Daunnya digunakan Angilent, Spektroskopi Inframerah Perkin
sebagai obat disentri, kejang usus, pusing, Elmer,Spektroskopi 1H-RMI Brucker AM
muntah-muntah dan demam. Buah 300 dan 13C-RMI Brucker AM 300. Bahan
mengkudu bermanfaat untuk obat peluruh yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kencing, pelembut kulit, kejang-kejang, metanol, etil asetat, n-heksana, asam klorida
bengek, gangguan pernafasan dan radang pekat (MERCK), asam sulfat pekat
selaput sendi ( Goreti, 2006 ) (MERCK), aquades, kloroform (MERCK),
Hasil uji pendahuluan yang telah anhidrida asetat, serbuk magnesium, amoniak
dilakukan terhadap kandungan kimia daun peket, silika gel 60, pereaksi Mayer, pereaksi
mengkudu (Morinda citrifolia L.) menun Dragendorf, pereaksi Wagner, pasir putih
jukkan bahwa positif mengandung steroid dan kapas.
dan alkaloid. Penelitian terdahulu oleh Isolasi dilakukan dengan cara maserasi
Sudarsono tahun 1989 telah berhasil (perendaman) dengan prosedur sebagai
mengisolasi senyawa alkaloid dari biji berikut : Sampel daun mengkudu segar yang
mengkudu (Morinda citrifolia L.), senyawa telah dibersihkan sebanyak 4500 gram
alkaloid oleh Suwarno ( 1987), saponin oleh dirajang halus, dimaserasi dengan metanol
Gunawan (1989) dan flavonoid oleh sebanyak 16 liter selama 6 hari sambil di
Pramono ( 1989). Selain dari itu, Handayani aduk sekali-sekali. Maserasi dilakukan
(1996) juga telah mengisolasi senyawa sebanyak 3 kali hingga sampel menunjukkan
alkaloid dari daun tumbuhan mengkudu hasil negativ dengan pereaksi Liberman-
(Morinda citrifolia L). Burchard. Selanjutnya disaring dan pelarut
Penelitian ini bertujuan untuk nya diuapkan dengan rotary evaporator
mengisolasi dan mengkarekterisasi senyawa sehingga diperoleh ekstrak kental metanol
steroid dari daun mengkudu (Morinda berwarna hijau kehitaman sebanyak 286,00
citrifolia L.). Dari hasil penelitian ini gram.
diharapkan dapat memberikan kontribusi Eksrak kental metanol difraksinasi
dalam pengembangan kimia bahan alam dengan n-heksana sebanyak 8x570 mL
tentang tanaman yang mengandung steroid sampai ekstrak metanol menunjukkan uji
serta memberikan informasi mengenai negativ dengan pereaksi Lieberman
senyawa steroid yang terdapat pada daun Burchard. Kemudian fraksi n-heksana
mengkudu. dipekatkan dengan rotary evaporator, sampai
diperoleh eksrak pekat n-heksana sebanyak
METODE PENELITIAN 42,00 gram.
Penelitian ini merupakan penelitian Pemisahan lebih lanjut dilakukan
eksperimen yang dilaksanakan di labora dengan kromatografi kolom dan sebagai

61 Sri Benti Etika


adsorben digunakan silika gel (70-230 mesh). dikatakan murni apabila range titik lelehnya
Sebelum digunakan kolom terlebih dahulu kecil dari 2 0C.
dibersihkan, dibilas dengan metanol dan Karekterisasi senyawa hasil isolasi
dikeringkan, kemudian diberi kapas pada ditentukan dengan menggunakan pereaksi
dasar kolom. Selanjutnya silika gel sebanyak kimia yaitu air brom dalam karbon
50 gram dibuat slury dengan n-heksana, tetraklorida, hilangnya warna air brom me
dengan hati-hati dimasukkan ke dalam kolom nandakan adanya ikatan rangkap. kemudian
dan diikuti sampel sebanyak 5 gram, dilanjutkan dengan spektroskopi Uv-Vis.
kemudian dielusi secara SGP (Step Gradient Untuk mengetahui adanya gugusgugus
Polarity) dengan eluen n-heksana : etil asetat fungsi yang terkandung dalam senyawa
(10:0, 9:1, 8:2, 7:3, 6:4, 5:5, 4:6, 3:7, 2:8, tersebut ditentukan dengan alat spektroskopi
1:9, 0:10). Eluat ditampung dengan vial-vial Inframerah, dari hasil pengukuran tersebut
kecil yang telah diberi nomor. Masaing- didapat puncak-puncak serapan spesifik
masing vial dimonitor dengan KLT, eluat (Harbone, 1987).Terakhir digunakan alat
yang memiliki Rf sama digabung dalam satu spektroskopi 1H-RMI dan 13C-RMI untuk
vial kemudian dibiarkan menguap pelarutnya mengetahui jumlah atom hidrogen dan
sampai terbentuk zat padat amorf. Pemurnian karbon.
dilakukan dengan pencucian menggunakan
pelarut yang cocok yang dapat melarutkan HASIL DAN PEMBAHASAN
pengotor dan hasil isolasi pada suasana
1.Hasil Isolasi
panas, tetapi tidak melarutkan salah satunya
dalam suasana dingin sehingga diperoleh Dari 4500 gram daun mengkudu yang
kristal yang bersih. dimaserasi dengan metanol diperoleh ekstrak
Untuk uji kemurnian senyawa hasil kental metanol sebanyak 286,00 gram.
isolasi digunakan kromatografi lapis tipis, Maserasi dilakukan sebanyak 3 kali selama 6
noda pada kromatogram dapat diamati hari dengan metanol sebanyak 16 L. Frak
langsung atau dengan menggunakan lampu sinasi dengan n-heksana menghasilkan
uv pada panjang gelombang 245-366 nm,
ekstrak kental n-heksana berwarna hijau
atau pereaksi semprot penimbul warna yaitu
uap NH3 (untuk noda yang tidak tampak). kehitaman sebanyak 42,00 gram.
Senyawa yang murni akan terlihat jika noda Maserasi dilakukan dengan pelarut
yang dihasilkan sudah tunggal, sedangkan metanol, karena metanol dapat melarutkan
noda yang tidak tunggal menunjukkan hampir semua senyawa organik dalam
senyawa yang diisolasi belum murni (Gritter, tumbuhan, baik yang bersifat polar maupun
1991). non polar. Disamping itu metanol juga
Titik leleh ditentukan dengan alat
memiliki titik didih yang rendah yaitu 65 0C
Gallenkamp Melting Point , zat padat amorf
yang akan diuji kemurniannya dimasukkan sehingga mudah menguap.
kedalam pipa kapiler yang tertutup salah satu Ekstrak metanol hasil maserasi dari
ujungnya setinggi 1 mm, selanjutnya di 4500 gram daun mengkudu dipekatkan
masukkan kedalam alat tersebut. Pengamatan dengan rotary evaporator dengan tujuan
dilakukan saat zat amorf mulai meleleh untuk menurunkan tekanan uap pelarut,
sampai meleleh seluruhnya. Suatu zat
sehingga pelarut akan mendidih pada
temperatur yang lebih rendah dari titik didih
EKSAKTA Vol. 1 Tahun XV Februari 2014 62
yang sebenarnya, dan komponen-komponen menyatakan bahwa jika sudah terbentuk noda
yang ada dalam sampel terhindar dari proses tunggal pada kromatografi lapis tipis dan
termolisis. Setelah diperoleh ekstrak kental range titik lelehnya kecil dari 20C maka
metanol maka ekstrak difraksinasi dengan n- senyawa hasil isolasi sudah murni.
heksana untuk memisahkan steroid dari
3. Karakterisasi
senyawa polar yang ikut tereksrak ke dalam Hasil pengujian dengan pereaksi brom
metanol. Fraksinasi ekstrak metanol dilaku dalam karbontetraklorida menunjukkan ada
kan beberapa kali sampai ekstrak metanol nya ikatan rangkap. Spektrofotometer ultra
menunjukan uji negatif dengan pereaksi violet (UV) dengan pelarut metanol mem
Lieberman-Burchard. Hal ini berarti bahwa berikan serapan maksimum pada panjang
steroid yang larut dalam metanol tidak ada gelombang 203 nm. Sedangkan spektrum
lagi. Pemisahan selanjutnya dilakukan Inframerah menunjukan serapan pada
dengan kromatografi kolom dengan menaik bilangan gelombang 3445 cm-1, 2940 cm-1,
kan kepolaran (SGP) menggunakan eluen n- 1642 cm-1, 1457 cm-1, 1376 cm-1 dan 1057
heksana : etilasetat. cm-1.
2.Uji kemurnian Spektrum 13C-RMI memperlihatkan
Dari hasil kromatografi kolom 5,00 adanya puncak karbon pada pergeseran kimia
gram steroid kasar fraksi n-heksana diperoleh 11,86; 11,97; 18,70; 19,04; 19,80; 21,20;
steroid murni berbentuk Kristal jarum ber 23,09; 24,30; 21,20; 26,13; 28,24; 28,90;
warna putih dengan jarak titik leleh 137,60C- 31,67; 31,92; 33,97; 36,51; 37,27; 39,79;
139,40C dengan range titik leleh 1,80C. 40,46; 42,31; 45,86; 50,16; 56,08; 56,78;
Selanjutnya , uji kemurnian dilakukan 71,81; 121,71; 129,30; 136,29 dan 140,76 .
dengan kromatografi lapis tipis (KLT) Sedangkan spektrum 1H-RMI menunjukan
dengan menggunakan beberapa eluen, adanya sinyal pada H 0,69 ; H 0,9 ; H
didapatkan noda tunggal dan Rf yang ber 1,01 ; H 1,21 ; H 2,25 ; H 3,3 ; H 3,5
beda : n-heksana; etil asetat (9:1) dengan Rf dan H 4,90 5,20 .
0,075; n-heksana:etil asetat (8:2) dengan Rf Berdasarkan hasil pengukuran spektro
0,200; n-heksana : etil asetat (7:3) dengan Rf fotometer UV didapat serapan maksimum
0,375 dan n-heksana: etil asetat (6:4) dengan pada panjang gelombang 203 nm dengan
Rf 0,500. absorban 0,49854, ini menunjukan adanya
Uji kemurnian senyawa hasil isolasi ikatan rangkap tak terkonyugasi. Pita serapan
dengan kromatografi lapis tipis meng ini lebih rendah dari serapan diena
gunakan beberapa perbandingan eluen di terkonyugasi pada transisi * di
peroleh noda tunggal, jarak titik leleh kecil daerah 215 230 nm (Silverstein, R.M.
dari 20C yaitu 1,80C, dari kedua data tersebut 1986). Adanya ikatan rangkap ini juga
membuktikan bahwa senyawa steroid hasil didukung oleh hilangnya warna orange dari
isolasi tersebut sudah murni. Hal ini sesuai larutan Br2/CCl4 ketika ditambahkan
dengan pendapat Manjang (1985) yang senyawa steroid.
63 Sri Benti Etika
Karakterisasi dengan spektrofotometer Pengukuran spektrum 1H-RMI dilaku
Inframerah menunjukan adanya serapan kan dengan medan magnet berkekuatan 300
vibrasi ulur dari OH pada daerah 3445 cm-1, MHz dengan pelarut CDCl3 menunjukan
dugaan ini diperkuat oleh adanya serapan sinyal multiplet pada H 3,5 diduga berasal
dari regangan C-O alkohol pada daerah 1057 dari proton C3 yang berjodohan dengan C2
cm-1. Pita serapan ini menunjukan bahwa dan C4, doublet melebar (broad doublet) pada
senyawa isolat merupakan suatu senyawa H 3,3 yang diduga dari proton C7 yang
siklik (Steroid) yang mengandung gugus OH. terkopling oleh proton pada C6. Suatu
Pita serapan pada daerah panjang gelombang multiplet terjadi pada H 4,90 5,20 yang
1642 cm-1 ditimbulkan dari gugus C=C non dihasilkan oleh proton olefinik rantai
konyugasi. Serapan pada daerah 2940 cm-1 samping C22 dan C23 senyawa steroid hasil
menunjukan adanya vibrasi ulur dari C-H isolasi. Sinyal yang demikian khas untuk
dari sistim alkana, sedangkan pita serapan proton olefinik rantai samping (C22 dan C23)
tekuk CH3 muncul pada daerah 1376 cm-1 stigmasterol (Santoni, dkk. 2000). Puncak
dan serapan tekuk CH2 muncul pada daerah sinyal doublet pada H 0,69 ; H 0,9 ; H
1457 cm-1, data di atas sesuai dengan literatur 1,01 dan H 1,21 diperkirakan berasal dari
(Sastroamidjojo, H. 1992). proton pada C21, , C26, C27 dan C28. Muncul
Pengukuran spektrum 13C-RMI dilaku nya sinyal triplet pada H 2,25 diperkirakan
kan dengan medan magnet berkekuatan 300
berasal dari Me-29. Bila dibandingkan
MHz dengan pelarut CDCl3 menunjukkan
spektrum 1H-RMI senyawa hasil isolasi
bahwa terdapat 29 atom karbon penyusun
dengan senyawa stigmasterol menunjukkan
senyawa steroid hasil isolasi. Spektrum13C-
hasil yang mirip. Perbandingan spektrum 1H-
RMI menyatakan adanya ikatan rangkap
RMI senyawa hasil isolasi .
ditunjukkan oleh puncak karbon olefinik (C5
Berdasarkan data dari pereaksi kimia,
dan C6) pada C 121,71 dan C 140,76. spektroskopi Ultraviolet (UV), spektroskopi
Adanya group hidroksil diperkuat oleh Inframerah (IR), spektroskopi Resonansi
munculnya puncak karbon pada C 71,81 Magnit Inti proton (1H-RMI), Resonansi
sesuai dengan pergeseran kimia atom C3 Magnit Inti karbon (13C-RMI) dan pe
(cincin A) untuk golongan sterol dengan nelusuran pustaka diduga bahwa senyawa
senyawa stigmastan (C-29) (Santoni, dkk. hasil isolasi merupakan senyawa stigmasterol
2000). Untuk memperkirakan struktur dengan struktur sebagai berikut :
senyawa hasil isolasi dilakukan penelusuran
dengan membandingkan spektrum senyawa
hasil isolasi dengan senyawa yang telah
dikenal. Dari data harga 13C-RMI hasil
isolasi dengan harga 13C-RMI senyawa
stigmasterol menunjukkan hasil yang mirip.

EKSAKTA Vol. 1 Tahun XV Februari 2014 64


KESIMPULAN Tinggi Indonesia. Fakultas Farmasi
UGM. Yokyakarta.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilaku
Ikkan,R.I. 1989. Natural Product of
kan maka dapat disimpulkan bahwa :
Laboratory Guide. Academic Press.
1. Dari isolasi 4500 gram daun
London.
mengkudu (Morinda citrifolia. L)
Kusuma,T.S. 1988. Kimia dan Lingkungan.
diperoleh steroid murni sebanyak
Pusat Penelitian Universitas Andalas
1,2306 gram (0,027%) berbentuk
Padang
Kristal jarum berwarna putih dengan
Manjang, Y. 1985. Kimia Analisis Organik.
titik leleh 137,60C 139,40C.
Proyek Peningkatan Perguruan Tinggi.
2. Karakterisasi struktur dengan
Universitas Andalas Padang.
pereaksi kimia, spektrofotemeter
Nogrady, T. 1992. Kimia Medisinal. Edisi II
ultraviolet (UV), spektrofotometer
Alih Bahasa Raslim Rasyid. ITB.
Inframerah (IR), spektrofotometer
Bandung.
Resonansi Magnit Inti proton (1H-
Pramono, S. 1989. Isolasi Flavonoid dari
RMI), spektrofotometer Resonansi
Magnit Inti karbon (13C-RMI) dan Buah Pace (Morinda citrifolia L).
Penelitian Tanaman Obat di Beberapa
data literatur menunjukkan bahwa
Perguruan Tinggi Indonesia. Fakultas
senyawa hasil isolasi merupakan
Farmasi UGM. Yokyakarta.
senyawa stigmasterol.
Santoni, A. dkk. 2000. Isolasi steroid dari
DAFTAR PUSTAKA Fraksi Non Polar Ekstrak Daun
Aglaia Speciosa.Universitas Andalas
Elya, B.2003. Isolasi dan Karekterisasi
Padang.
Senyawa Kimia dari Ekstrak n-
Silverstein, R.M. 1986. Penyidikan
Heksana Kulit batang Garcinia
Spektrometrik Senyawa Organik.
rigida . Universitas Indonesia. Depok.
Erlangga. Jakarta.
Fessenden,R,J dan Fessenden J.S. 1997.
Sudarsono. 1989. Alkaloid dan Iridoid
Kimia Organik. Terjemahan oleh
Yang Terdapat Dalam Biji Morinda
A.Hadyana P. Jilid II, Edisi ketiga.
citrifolia L. Penelitian Tanaman Obat
Penerbit Erlangga. Jakarta.
di Beberapa Perguruan Tinggi
Goreti, M.W. 2006. Sehat dengan
Indonesia. Jurusan Kimia UnMul .
Mengkudu. Pustaka Pembangunan
Samarinda.
Swadaya Nusantara. Jakarta.
Gritter,R.J. 1991. Pengantar Kromatografi.
Edisi kedua. ITB. Bandung
Gunawan,D. 1989. Saponin dan Buah Pace
(Morinda citrifolia L). Penelitian
Tanaman Obat di Beberapa Perguruan

65 Sri Benti Etika

You might also like