Professional Documents
Culture Documents
Pengaruh Diameter Nozel & Jumlah Sudu
Pengaruh Diameter Nozel & Jumlah Sudu
1, 2015
Supardi1,Moh. Ridwan2
Program Studi Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Abstrak
Review of experimental effect of variations in the diameter of the nozzle and the amount of bucket on the
power and the efficiency on prototype pelton turbine in the Lab. Fluid. The aim of this study wants to know the effect
of variations in the diameter of the nozzle and amount of the bucket to the power and efficiency of the existing pelton
turbine prototype in the laboratory Fluid in the Pico-hydro scale. The steps in this research include the study of
literature and field studies, designing, manufacturing of test equipment, testing, data analysis, and conclusions.
Variation is done using nozzle diameter (dn) 6 mm and 9 mm, 2 at 165o, amount of bucket (Z) 12 units, 17 units,
and 22 units. For the runner has a large diameter of 150 mm, while for the power plants or generators using spool
and magnet on motorcycles. Results of this testing is the largest input power (P in) at dn 6 mm with a value of 46.81
watts. The largest turbine power (Pt) and turbine efficiency (t) at dn = 6 mm with Z = 12 unit with value Pt = 40,34
watt and t =86,18 watt. The largest generator power (Pgen) at dn = 6 mm with Z = 22 unit with value 9,6 watt,
meanwhile for the largest generator efficiency (gen) and the largest efficiency system (sis) at dn = 9 mm with Z = 22
unit with value gen = 54,24 % and sis = 25,82 %.
62
Kaji Eksperimental Pengaruh Variasi Diameter Nozzel Dan Jumlah Sudu Terhadap Daya Dan Effisiensi Pada
Prototype Turbin Pelton Di Lab. Fluida(Supardi dan Moh. Ridwan)
1. DASAR TEORI
2.1 PengertianDasar Tentang Turbin Air
Turbin air berfungsi mengubah energi potensial
dari air menjadi energi mekanik yang kemudian
dilanjutkan diubahlagi menjadi energi listrik pada
generator. Komponen -komponen turbin yang penting
adalah sebagai berikut :
1. Nosel (Nozzle):
Berfungsi untuk mengarahkan aliran masuk ke
sudu, biasanya dapat diatur untuk mengontrol
kapasitas aliran yang masuk turbin.
2. Runner :
Bagian pada runner ini terdiri dari beberapa
jumlah sudu dan piringan. Pada bagian ini terjadi
peralihan energi potensial airyang menumbuk Gambar 2.1
sudu yang terikat pada runner dan merubah energi Prinsip dasar mangkok pada turbin pelton
tersebut menjadi energi mekanik
3. Poros turbin : 2.2.2 Klasifikasi turbin pelton
Pada bagian runner turbin terdapat poros turbin Ada beberapa jenis turbin pelton menurut
yang ditumpu dengan bantalan radial dan posisi turbinnya, yaitu :
bantalan axial. 1. Turbin Poros Horizontal
4. Rumah turbin : Turbin ini digunakan untuk head kecil (PLTPH)
Fungsi dari rumah turbin ini adalah sebagai hingga menengah (PLTMH). Biasanya digunakan 1
tempat utama turbin dan membatasi pergerakan 2 buah nosel.
air agar lebih terarah. 2. Turbin Poros Vertikal
5. Generator Turbin ini biasanya dilengkapi dengan 4 s/d 6 buah
Alat ini berfungsi merubah energi mekanik dari nosel. Sedangkan untuk saluran pipanyadigunakan
poros turbin menjadi energy listrik 1 atau 2 buah pipa
6. Sistem Perpipaan :
mengalirkan air dari reservoir ke saluran luar 2.3. Perancangan Turbin Pelton
menuju rumah Turbin dan dari rumah turbin ke Dalam grafik di bawah ini menunjukan hubungan
pembuangan atau output. antara Head dengan ns juga jumlah nosel dan kisaran
jumlah sudu (D/d). Grafik ini mengatur rancangan
2.1.1 Turbin Air Berdasarkan Cara Kerjanya turbin pelton secara baku
a. Turbin aksi atau turbin impuls
Turbin aksi atau impuls adalah turbin yang
berputar karena adanya gaya impuls dari air. Yang
termasuk kedalam turbin jenis ini yaitu turbin pelton.
Cara kerja dari Turbin ini adalah merubah semua
energi air yang terdiri dari energi potensial, tekan dan
kecepatan yang ada menjadi energi kinetik melalui
sebuah turbin sehingga menghasilkan energi puntir.
b. Turbin reaksi
64
Kaji Eksperimental Pengaruh Variasi Diameter Nozzel Dan Jumlah Sudu Terhadap Daya Dan Effisiensi Pada
Prototype Turbin Pelton Di Lab. Fluida(Supardi dan Moh. Ridwan)
Dimana :
P1 dan P2 : tekanan pada titik 1 dan 2 (N/ )
V1 dan V2 : kecepatan aliran pada titik 1 dan 2 (m/ )
Z1 dan Z2 : perbedaan ketinggian antara titik 1 dan 2
(m)
: berat jenis fluida (N/m3)
g : percepatan gravitasi (m/ )
Gambar 2.6.Gambar gaya nozzle dan mangkuk
Persamaan di atas digunakan jika diasumsikan
Air yang keluar dari nosel dengan kecepatan V1 tidak ada kehilangan energi antara dua titik yang
membentur tepat ditengah sudu memisahkan aliran dan terdapat dalam aliran fluida, namun biasanya beberapa
membelokkan kecepatan relativenya (Vr) melalui sudut head losses terjadi diantara dua titik. Jika head losses
2 (gambar 2.4), sehingga menimbulkan suatu gaya tidak diperhitungkan maka akan menjadi masalah
pada permukaan sudu. Oleh karena itu, menghasilkan dalam penerapannya di lapangan. Jika head losses
momen gaya untuk memutar turbin. dinotasikan dengan hl sedangkan head pompa = Hp,
r= 1 ....(2.13) maka persamaan Bernoulli di atas dapat ditulis menjadi
Dimana: persamaan baru, dirumuskan sebagai :
V1 : Kecepatan pancaran nozzle (m/s)
2 2
u : Kecepatan keliling runner (m/s) P1 P2
( 1
1) Hp = ( 2
2) Hls .....(2.18)
2 g 2 g
Gaya (F) yang diberikan pada Sudu adalah:
= Q ( 1 - u (1 - cos 2 .................................. (2.14)
Dimana :
F = Gaya pancaran sudu (N)
Vr = Kec. relative fluida terhadap sudu (m/s)
V1 = Kecepatan pancaran nozzle (m/s)
u = kecepatan keliling .............(2.15)
2 = Sudut buang sudu (o)
nt = putaran turbin (rpm)
nt : Putaran poros (rpm) Gambar 2.9 : Magnit dan spul pada sepeda motor
2.8. Daya listrik
P=VxI 2.9. Efisiensi Generator
Atau Efisiensi generator adalah perbandingan antara
P = I2R daya output yang dihasilkan oleh generator dengan
P = V2/R .... (2.22) daya input yang dihasilkan oleh daya poros turbin.
Dimana :
P = Daya Listrik : Watt (W)
V = Tegangan Listrik : Volt (V) ....(2.23)
I = Arus Listrik : Ampere (A)
R = Hambatan :Ohm (
Dimana :
V : Voltage generator (Volt)
I : Kuat arus (Ampere)
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Flowchart Penelitian
67
Kaji Eksperimental Pengaruh Variasi Diameter Nozzel Dan Jumlah Sudu Terhadap Daya Dan Effisiensi Pada
Prototype Turbin Pelton Di Lab. Fluida(Supardi dan Moh. Ridwan)
Grafik hubungan variasi Jumlah Dapat disimpulkan dari grafik 4.3 diatas, daya
Sudu dengan dnozzle terhadap Daya generator (Pgen) terbesar didapatkan pada diameter
nosel (dn) 6 mm dengan jumlah sudu (Z) 22 buah. Hal
Turbin ini disebabkan oleh kecepatan keliling (u) pada runner
yang tinggi menyebabkan putaran generator juga
40.3439.59
38.57 tinggi, putaran padagenerator tersebut yang
Pt (Watt)
82.40
80.00 30.00
d Nozzle =
60.00
Eff sistem (%)
6
61.3956.0247.60 25.00
40.00
d Nozzle = 25.06 25.2025.82 d Nozzle =
10 12 14 16 18 20 22 24
9 20.00 6
Z (buah) 20.51
18.8420.25
15.00
Grafik 4.2 : hubungan varisi Z dengan dn terhadap 10 12 14 16 18 20 22 24
turbin Z (buah)
DAFTAR PUSTAKA
http://07muchlis.blogspot.com/2012/06/model-sudu-
dan-nozel-pada-turbin-pelton.html
69