You are on page 1of 6

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP DAN TINDAKAN

MASYARAKAT DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH


DENGUE (DBD) DI KELURAHAN BALER BALE AGUNG
KECAMATAN NEGARA TAHUN 2012
I Ketut Catur Aryati1, I Wayan Sali2, I Gusti Ayu Made Aryasih3

Abstract. Dengue hemorrhagic fever (DHF) is a health problem in Indonesia and


often leads to extraordinary events that cause to death. Aedes aegypti is the mosquito
that spreads DHF. The purpose of this study is to determine the level of knowledge,
attitudes and public actions with the incidence of dengue hemorrhagic fever (DHF) in
village Baler Bale Agung, Negara district. The design of this study includes the
observational cross-sectional study types. There are 45 respondents with a total
population of 450 housewives of this study. The results showed that the behavioral
factors unrelated with the occurrence of DHF with the significant value of 0.454
which is higher than 0.05, moreover the attitude associated with the incidence of
DHF with the significant value 0.001 less than 0.05 and the actions associated with
the incidence of dengue with significant value of 0.000 smaller than 0,05. The
conclusion of this study is the knowledge is not related to the incidence of DHF, while
attitudes and actions related to the incidence of dengue. Furthermore, it is suggested
to the parties particularly the Health Department to conduct intensive counseling
about the disease, how to tackle and prevent, especially in the attitudes and actions of
society.

Keywords: knowledge, attitudes, actions, Incidence DHF

Penyakit Demam Berdarah Dengue Indonesia mempunyai risiko besar untuk


(DBD) merupakan salah satu masalah umum terjangkit penyakit DBD karena virus
kesehatan masyarakat di Indonesia. Sejak Dengue dan nyamuk penularnya yaitu Aedes
tahun 1968 jumlah kasusnya cenderung aegypti tersebar luas di daerah-daerah
meningkat dan penyebarannya bertambah pedesaan maupun di perkotaan, baik di
luas. Keadaan ini erat kaitannya dengan rumah-rumah maupun di tempat-tempat
peningkatan mobilitas penduduk sejalan umum, kecuali daerah yang ketinggiannya
dengan semakin lancarnya hubungan lebih dari 1.000 meter dari permukaan air
transportasi serta tersebar luasnya virus laut (Depkes RI, 2005). Iklim tropis juga
Dengue dan nyamuk penularnya di berbagai mendukung berkembangnya penyakit ini,
wilayah di Indonesia (Depkes RI, 2005). lingkungan fisik (curah hujan) yang
Penyakit DBD termasuk salah satu penyakit menyebabkan tingkat kelembaban tinggi,
menular yang dapat menimbulkan wabah, merupakan kondisi yang potensial
maka sesuai dengan Undang-undang No. 4 mendukung berkembangnya penyakit ini.
Tahun 1984 tentang wabah penyakit Berdasarkan data yang didapat dari
menular serta peraturan Menteri Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana,
No. 560 tahun 1989, setiap penderita Kecamatan Negara merupakan salah satu
termasuk DBD harus segera dilaporkan daerah yang rawan terjangkit penyakit ini
selambat-lambatnya dalam jangka waktu 24 karena dilihat dari data kasus yang terjadi, di
jam oleh unit pelayanan kesehatan seperti Kecamatan Negara angka kasusnya yang
rumah sakit, puskesmas, poliklinik, balai paling tinggi dibandingkan dengan
pengobatan, dokter praktek swasta, dll, kecamatan lainnya di Kabupaten Jembrana.
(Depkes RI, 2005). Menurut data Dinas Kesehatan Kabupaten
1 Mahasiswa Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekes Denpasar
2,3 Dosen Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekes Denpasar 118
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 4 no 2, November 2014 : 118 - 123

Jembrana, tahun 2008 terjadi 132 kasus Kelurahan Baler Bale Agung Kecamatan
(CFR=0 dan IR=42,4), tahun 2009 terjadi Negara.
56 kasus (CFR=0 dan IR=18,0), tahun 2010 Pengetahuan menurut Notoadmodjo
terjadi 124 kasus (CFR=0 dan IR=124,0) (2003) adalah hasil dari tahu yang terjadi
dan kasus demam berdarah pada tahun 2011 melalui proses sensoris khususnya mata dan
di Kabupaten Jembrana terjadi 59 kasus telinga terhadap objek tertentu. Pengetahuan
(CFR = 0% dan IR = 18,9) dimana merupakan domain yang sangat penting
sebanyak 24 kasus (CFR=0 dan IR=26,9) untuk terbentuknya perilaku terbuka (over
g
terjadi di Kecamatan Negara. behavior). Perilaku yang didasari
Penyebaran penyakit DBD terkait pengetahuan umumnya bersifat langgeng.
dengan pengetahuan, sikap dan tindakan Menurut Rogers dalam Notoadmodjo (2003)
(perilaku) masyarakat sangat erat menyatakan bahwa sebelum seseorang
hubungannya dengan kebiasaan hidup bersih mengadopsi perilaku, didalam diri orang
dan kesadaran keluarga terhadap bahaya tersebut terjadi suatu proses yang berurutan
DBD. Jadi tingginya angka kesakitan yaitu : Awareness (kesadaran), Interest
penyakit ini secara tidak langsung juga (tertarik), Evaluation (menimbang-
terkait dengan perilaku masyarakat serta nimbang), Trial (mencoba) dan Adoption.
pengetahuan, sikap dan tindakan keluarga Sikap adalah respons tertutup seseorang
untuk menjaga kebersihan lingkungan. terhadap suatu stimulus atau objek, baik
Diduga masih tingginya kasus kejadian yang bersifat intern maupun ekstern
DBD ini erat kaitannnya dengan perilaku sehingga manifestasinya tidak dapat
masyarakat yang berhubungan satu sama langsung dilihat, tetapi hanya dapat
lain, seperti pengetahuan dengan sikap dan ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku
tindakan yang tidak sesuai dengan yang tertutup tersebut. Sikap secara realitas
pengetahuan masyarakat itu sendiri. Atas menunjukkan adanya kesesuaian respons
dasar pertimbangan tersebut penulis tertarik terhadap stimulus tertentu. Menurut
untuk mengadakan penelitian tentang Notoatmodjo (2003) sikap terdiri dari
Hubungan Pengetahuan, Sikap dan berbagai tingkatan yakni : Menerima
Tindakan masyarakat dengan kejadian (receiving), Merespon (responding),
Demam Berdarah Dengue (DBD) di Menghargai (valuing) dan Bertanggung
Kelurahan Baler Bale Agung Kec. Negara. Jawab (responsible).
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk Seperti halnya pengetahuan dan sikap,
mengetahui hubungan pengetahuan, sikap praktik atau tindakan juga memiliki
dan tindakan masyarakat dengan kejadian tingkatan-tingkatan yaitu : persepsi, respon
Demam Berdarah Dengue (DBD) di terpimpin, mekanisme dan adaptasi. Di sini
Kelurahan Baler Bale Agung Kecamatan pengetahuan, sikap dan tindakan itu
Negara. Adapun tujuan khusus dari termasuk di dalam perilaku itu sendiri.
penelitian ini yaitu : (1) Untuk mengetahui Nyamuk Aedes aegypti sebagai vektor
pengetahuan masyarakat tentang kejadian penyakit demam berdarah meletakkan
DBD di Kelurahan Baler Bale Agung telurnya di tempat penampungan air seperti :
Kecamatan Negara. (2) Untuk mengetahui bak mandi, kaleng bekas, ban bekas dan lain
sikap masyarakat tentang kejadian DBD di sebagainya dengan kondisi air yang cukup
Kelurahan Baler Bale Agung Kecamatan jernih sedangkan Anoples albopictus akan
Negara. (3) Untuk mengetahui tindakan memilih lubang pada pohon, pagar bambu,
masyarakat terhadap kejadian DBD di pelepah pohon dan lain sebagainya, Culex
Kelurahan Baler Bale Agung Kecamatan fatigan lebih menyukai selokan yang airnya
Negara. (4) Untuk menganalisis hubungan kotor, sedangkan jenis Mansonia akan
antara pengetahuan, sikap dan tindakan memilih kumpulan air yang cukup luas yang
masyarakat dengan kejadian DBD di permukaan airnya tertutup oleh tanaman air.
Menurut Soegijanto (2003) nyamuk Aedes

119
Hubungan Pengetahuan Sikap Dan Tindakan...... ( Catur Aryati, Sali, Aryasih )

biasanya menggigit pada siang hari saja. analisis deskriptif untuk menggambarkan
Perilaku nyamuk betina adalah setelah keadaan dari variabel-variabel yang diteliti,
menetas dari kepompong hingga istirahat dan disajikan dalam bentuk tabulasi
24-48 jam, lalu kawin dan sesudah itu distribusi frekuensi dan tabulasi silang
menuju hospes untuk mengisap darah. dilengkapi dengan presentasenya.
Setelah cukup memperoleh darah dari Sedangkan untuk mengetahui hubungan
hospes nyamuk kembali ke tempat istirahat pengetahuan sikap dan tindakan masyarakat
untuk menunggu waktu bertelur, setelah dengan kejadian DBD di kelurahan Baler
bertelur akan menuju hospes lagi untuk Bale Agung Kecamatan Negara, dilakukan
mengisap darah kembali. analisis data dengan uji Chi-Square
dengan bantuan komputer.
METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini, jenis penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN
yang dipakai adalah penelitian Berdasarkan hasil wawancara terhadap
Observasional dengan rancangan penelitian responden tentang pengetahuan ibu rumah
epidemiologi Cross Sectional. Karena tangga di Kelurahan Baler Bale Agung, dari
penelitian dilakukan untuk mengetahui 45 responden yang diteliti, diketahui 30
hubungan pengetahuan,sikap serta tindakan responden (66,7 %) dengan pengetahuan
Ibu Rumah Tangga dengan kejadian DBD di baik dan 15 responden (33,3 %) dengan
Kelurahan Baler Bale Agung Kecamatan pengetahuan kurang. Dari 30 responden
Negara. Yang menjadi populasi dalam dengan pengetahuan baik, tidak pernah ada
penelitian ini adalah seluruh Ibu rumah kejadian DBD sebanyak 25 responden (83,3
tangga yang ada di Kelurahan Baler Bale %) dan pernah ada kejadian DBD sebanyak
Agung yang berjumlah 450 orang. lima responden (16,7 %). Sedangkan dari 15
Sedangkan jumlah sampel yang diambil responden dengan pengetahuan kurang,
sebanyak 45 orang responden, sesuai dengan pernah ada kejadian DBD sebanyak empat
Arikunto, (2002) untuk jenis penelitian responden (26,7 %) dan tidak ada kejadian
sosial sampel dapat dianggap mampu DBD 11 responden (73,3 %). Analisis
mewakili populasi sebesar 10 25 % dari pengetahuan responden dengan kejadian
jumlah populasi.Teknik pengambilan DBD di Kelurahan Baler Bale Agung dapat
sampel dengan cara random sampling dilihat seperti pada Tabel 1:
menggunakan undian atas dasar Tabel 1
pertimbangan bahwa ibu rumah tangga di Analisis Pengetahuan Ibu Rumah Tangga
lokasi penelitian mempunyai peran yang dengan Kejadian DBD di Kelurahan Baler
sama atau homogen. Bale Agung
Tehnik pengumpulan data yang Kejadian DBD
dilakukan dalam penelitian ini berupa (1) Pengetahuan Ada Tidak Ada Total %
Data Primer adalah : data mengenai
Jml % Jml %
pengetahuan, sikap dan tindakan masyarakat
yang diperoleh dengan cara wawancara Baik 5 16,7 25 83,3 30 100
dengan menggunakan kuesioner dan Kurang 4 26,7 11 73,3 15 100
observasi. (2) Data Sekunder : data yang Total 9 20 36 80 45 100
diperoleh dengan mengutip data dari dinas
Hasil tabulasi silang antara pengetahuan
Kesehatan Kabupaten Jembrana dan
responden dengan kejadian DBD di
Kelurahan Baler Bale agung.
Kelurahan Baler Bale Agung Kecamatan
Untuk memudahkan peneliti dalam
Negara seperti pada tabel 1, selanjutnya
pengolahan data, data yang telah terkumpul
dilakukan uji Chi Square, yang di dapatkan
ditentukan nilai skornya terlebih dahulu
nilai harapan kurang dari 5 sebesar 25%
dengan rumus Sturges, untuk memudahkan
melebihi dari 20% yang dipersyaratkan
penilaian. Setelah data terkumpul dilakukan
dalam uji Chi Square, sehingga dilanjutkan
120
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 4 no 2, November 2014 : 118 - 123

dengan uji Fishers Exact dan diperoleh Menunjuk tabel 2, dari 41 responden
nilai signifikansi sebesar 0,454 lebih besar dengan sikap baik, diketahui tidak pernah
dari = 5% (0,454 > 0,05) maka Ho ada kejadian DBD sebanyak 36 (87,8 %)
diterima. Dari hasil uji statistik juga dan pernah ada kejadian DBD sebanyak
diperoleh nilai p = 0,429 dan Odds Ratio lima (12,2 %). Sedangkan empat responden
(OR) = 1,818 dengan Confidence Interval dengan sikap yang kurang pernah ada
(CI) 95% didapat nilai p lebih besar dari = kejadian DBD sebanyak empat responden
0,05, sehingga hal ini menunjukkan tidak (100 %). Hasil tabulasi silang antara sikap
g
ada hubungan antara tingkat pengetahuan responden dengan kejadian DBD di
responden dengan kejadian DBD di Kelurahan Baler Bale Agung Kecamatan
Kelurahan Baler Bale Agung Kecamatan Negara seperti pada tabel 7 selanjutnya
Negara. Hasil penelitian menunjukkan dilakukan uji Chi Square. Hasil analisis
bahwa pengetahuan ibu rumah tangga yang dilakukan dengan uji Chi Square
tentang penyakit demam berdarah di didapatkan nilai harapan kurang dari 5
Kelurahan Baler Bale Agung itu Baik. sebesar 50% melebihi dari 20% yang
Dalam hal penanggulangan DBD ketika dipersyaratkan dalam uji Chi Square,
ditanyakan pengetahuan tentang PSN sangat sehingga dilanjutkan dengan uji Fishers
positif atau mendukung, tetapi tindakannya Exact dan diperoleh nilai signifikansi
tidak sesuai dengan pengetahuan yang sebesar 0,001 lebih kecil dari = 5% (0,001
dimiliki. Hal ini bisa dilihat masih adanya < 0,05) maka Ho di tolak. Dari hasil uji
tindakan masyarakat yang jarang melakukan statistik juga diperoleh nilai p = 0,000 dan
kegiatan gotong royong untuk Odds Ratio (OR) = 0 dengan Confidence
membersihkan lingkungan maupun got yang Interval (CI) 95%, maka sikap merupakan
ada di sekitar rumah. faktor Protektif. Hal ini berarti ada
Hasil penelitian terhadap responden hubungan antara sikap responden dengan
tentang sikap ibu rumah tangga di Kelurahan kejadian DBD di Kelurahan Baler Bale
Baler Bale Agung Kecamatan Negara Agung Kecamatan Negara. Masih adanya
menunjukkan bahwa dari 45 responden yang sikap masyarakat yang kurang peduli
diteliti diketahui 41 responden (91 %) terhadap penyakit DBD di Kelurahan Baler
memiliki sikap yang baik, empat responden Bale Agung Kecamatan Negara, maka risiko
(9 %) memiliki nilai sikap kurang. Tabulasi terkena penyakit DBD tetap ada. Upaya
silang antara sikap responden dengan penyadaran sikap adalah upaya penyadaran
kejadian DBD di Kelurahan Baler Bale keyakinan sebagai aspek yang
Agung Kecamatan Negara, dapat dilihat mendasarinya, sehingga penyadaran bahwa
pada Tabel 2: siapapun mempunyai risiko yang sama
Tabel 2 untuk terserang DBD.
Analisis Sikap Ibu Rumah Tangga dengan Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Kejadian DBD di Kelurahan Baler Bale tindakan ibu rumah tangga di Kelurahan
Agung Kecamatan Negara Baler Bale agung Kecamatan Negara, dari
45 responden yang di teliti, diketahui 29
Kejadian DBD responden (64,4 %) memiliki tindakan yang
Sikap baik, sebanyak 16 responden (35,6 %)
Ada Tidak Ada Total % memiliki tindakan kurang. Hasil pengukuran
Responden
Jml % Jml % menunjukkan bahwa dari 29 responden
dengan tindakan yang baik, semuanya tidak
Baik 5 12,2 36 87,8 41 100 pernah ada kejadian DBD, sedangkan 16
Kurang 4 100 0 0 4 100 responden dengan tindakan kurang,
sembilan responden (56,3 %) pernah ada
Total 9 20 36 80 45 100 kejadian DBD dan 7 responden (43,7 %)
tidak pernah ada kejadian DBD. Tabulasi

121
Hubungan Pengetahuan Sikap Dan Tindakan...... ( Catur Aryati, Sali, Aryasih )

silang antara tindakan responden dengan dilakukan sehari-hari, tidak sesuai dengan
kejadian DBD dapat dilihat pada Tabel 3 : apa yang dikatakan.

Tabel 3 SIMPULAN DAN SARAN


Analisis Tindakan Ibu Rumah Tangga Berdasarkan hasil penelitian dan
dengan Kejadian DBD di Kelurahan Baler pembahasan terhadap pengetahuan, sikap
Bale Agung dan tindakan ibu rumah tangga dengan
kejadian DBD di Kelurahan Baler Bale
Kejadian DBD Agung Kecamatan Negara, dapat
Tindakan disimpulkan sebagai berikut : (1)
Ada Tidak Ada Total % Pengetahuan masyarakat dari 45 responden
Responden
Jumlah % Jumlah % termasuk katagori baik sebanyak 66,7% dan
katagori kurang 33,3%. (2) Sikap
Baik 0 0 29 100 29 100 masyarakat dari 45 responden yang masuk
Kurang 9 56,3 7 43,7 16 100 katagori baik sebanyak 91% dan masuk
katagori kurang 9%. (3) Tindakan
Total 9 20 36 80 45 100 masyarakat dari 45 responden yang
mempunyai katagori baik sebanyak 64,4%
Hasil tabulasi silang antara tindakan dan masuk katagori kurang 35,6%. (4) Tidak
responden dengan kejadian DBD di ada hubungan antara Pengetahuan
Kelurahan Baler Bale Agung Kecamatan masyarakat dengan kejadian DBD di
Negara selanjutnya dilakukan uji Chi Kelurahan Baler Bale Agung Kecamatan
Square. Hasil analisis uji Chi Square Negara. (5) Ada hubungan signifikan antara
didapatkan nilai harapan kurang dari 5 sikap dan tindakan masyarakat dengan
sebesar 25% melebihi dari 20% yang kejadian DBD di Kelurahan Baler Bale
dipersyaratkan dalam uji Chi Square, Agung Kecamatan Negara.
sehingga dilanjutkan dengan uji Fishers Saran-saran yang penulis sampaikan :
Exact dan diperoleh nilai signifikan sebesar (1) Kepada Dinas Kesehatan Kabupaten
0,000 lebih kecil dari = 5% (0,000 < 0,05) Jembrana, perilaku masyarakat tentang PSN
maka Ho di tolak. Dari hasil uji statistik perlu disadarkan kembali dengan
juga diperoleh nilai p = 0,000 dan Odds mekanisme penyampaian informasi dan
Ratio (OR) = 0 dengan Confidence Interval penyuluhan tentang penanggulangan serta
(CI) 95%, maka tindakan merupakan faktor pencegahan penyakit DBD melalui media
Protektif. Hal ini berarti ada hubungan televisi, radio, media cetak dan brosur-
antara tindakan responden dengan kejadian brosur. (2) Untuk Masyarakat sangat
DBD di Kelurahan Baler Bale Agung diperlukan untuk ditanamkan sikap yang
Kecamatan Negara. Ini di karenakan dari peduli terhadap penyakit DBD kepada
hasil penelitian tindakan yang kurang baik anggota keluarga untuk memperkecil resiko
itu, menyebabkan adanya kejadian DBD. terkena penyakit DBD. (3) Kepada
Tentang tindakan pemberantasan nyamuk masyarakat agar meningkatkan kesadaran
demam berdarah, sebagian besar responden dalam upaya tindakan yang bersifat
menyatakan telah melakukan 3M dan preventif untuk mencegah DBD yaitu
sejumlah responden menyatakan dengan dengan tindakan 3 M dan memelihara ikan
menjaga kebersihan lingkungan, gotong kepala timah jika punya kolam.
royong, melakukan tindakan dengan
mengubur ke dalam tanah, ada juga yang DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian.
menyatakan dibakar dan dijual ke pemulung. Jakarta: Rineka Cipta.
Akan tetapi kenyataannya ada yang tidak
sesuai dengan apa yang dikatakan, ketika Depkes RI, 1999. Petunjuk Teknis Survei
diamati secara langsung tindakan yang Jentik Aedes Aegypti dan Survei

122
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 4 no 2, November 2014 : 118 - 123
Pengetahuan dan sikap masyarakat Wahyu M, 2009. Hubungan Antara Perilaku
terhadap Demam Berdarah Kesehatan dengan Kejadian DBD di
Dengue.Jakarta:Dirjen PPM-PLP Wilayah Puskesmas Cepiring
Kecamatan Cepiring Kabupaten
Depkes RI, 2004. Pencegahan dan Kendal tahun 2009. Sripsi Fakultas
Penanggulangan Penyakit Demam Keolahragaan Jurusan Kesehatan
Berdarah Dengue. Terjemahan dari Masyarakat Universitas Negeri
WHO Regional Publication SEARO Semarang, 2009.
No.29 Prevention and Control of
Dengue and Dengue Haemorrhagie Yatim, F, 2001. Macam-macam Penyakit
g Fever. Menular dan Pencegahannya,
Jakarta: Pustaka Populer Obor
Depkes RI, 2005. Pencegahan dan
Pemberantasan Demam Berdarah
Dengue di Indonesia.Jakarta:Dirjen
Pengendalian Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan.
Dian, N P,2007. Kajian Sosial Budaya da
Perilaku Masyarakat dan PSN di
Desa Dauh Peken Kecamatan
Tabanan,Skripsi Universitas Gajah
Mada,2007.
Dinkes Kab.Jembrana, Profil Dinas
Kesehatan kabupaten Jembrana,
2011
Duma N., Darmawansyah, Arsin AA. 2007.
Analisis Faktor Yang Berhubungan
Dengan Kejadian Demam Berdarah
Dengue Di Kecamatan Baruga
KotaKendari 2007. Vol. 4 No. 2.
September 2007: 91-100.
Fahmi Umar,2011. Dasar-dasar Penyakit
berbasis Lingkungan. Jakarta:
Rajawali Pers.
Fathi et al, Peran Faktor lingkungan dan
Perilaku Terhadap Penularan
Demam Berdarah dengue di Kota
Mataram, Jurnal Kesehatan
Lingkungan, Vol 2 tahun 2005
Hendarwanto,1996. Ilmu Penyakit Dalam,
Edisi ke-3, Jakarta: FKUI
Misnadiarly, 2009. Demam Berdarah
Dengue ( DBD ), Jakarta: Pustaka
Populer Obor.
Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan dan
Perilaku Kesehatan. Jakarta: Asdi
Maha Satya.
Soegijanto, S. 2003 Demam Berdarah
Dengue. Surabaya: Airlangga
University Press.
Suroso, T. 2003. Strategi Baru
Penanggulangan DBD di Indonesia,
Jakarta: Ditjen PPM & PL.

123

You might also like