Professional Documents
Culture Documents
Tutorial IMEX BUILDER (Field Units) Indonesian
Tutorial IMEX BUILDER (Field Units) Indonesian
Tutorial
Using
Field Units
TABLE OF CONTENTS
REVIEWING THE SIMULATION RESULTS USING RESULTS GRAPH AND RESULTS 3D .................. 20
REQUIRED FILES
TO10FLT_fld.bna Porosflt_fld.bna Thickflt_fld.bna
13. Sejajarkan grid dengan fault agar batasan blok grid terletak di sepanjang fault, dan grid-nya melingkupi
seluruh map area.
14. Ganti kontrol display ke Probe mode dengan menge-klik tombol toolbar ini di sebelah kiri.
15. Klik tombol Specify Property (atas tengah pada layar) untuk membuka General Property
Specification spreadsheet seperti terlihat dibawah.
16. Pilih kotak layer 1 di bawah kolom property berlabel Grid Top. Klik kanan di dalam kotak tersebut dan
pilih opsi Geological Map sebagai sumber data.
17. Klik tombol Values in file1, lalu cari dan pilih map file top-of-structure yang bertuliskan To10flt_fld.bna
(seharusnya sudah dipilih dari langkah-langkah sebelumnya).
22. Klik pada tombol Rotate (3D View) (dari toolbar) untuk memutar tampilan dengan menahan tombol
mouse kiri dan menggunakan cursor untuk menggerakkan model. Klik dan tahan Ctrl key dengan tombol
left mouse dan gerakkan mouse ke bagian bawah layar untuk zoom in atau gerakkan mouse ke bagian
atas layar untuk zoom out.
23. Untuk menghapus peta kontur dari layar display, Klik kanan sementara cursor is ada di mana saja
dalam area display. Pilih Properties dari menu displayed (bagian bawah daftar), Maps dari tampilan
tree; dan klik pada kotak centang Show Map Contours Lines and Fault untuk menghilangkan centang
tersebut. Tekan OK.
FIGURE 7: Property Specification Spreadsheet with Grid Top, Thickness & Porosity Specified
25. Pilih Permeability I dari list pada panel dan masukkan sebagai berikut:
Layer 1 50
Layer 2 250
Layer 3 500
Layer 4 100
26. Pilih Permeability J dan klik kanan di box Whole Grid. Pilih EQUALSI lalu OK.
27. Lakukan langkah yang sama dengan Permeability K dan pilih EQUALSI. Di box yang pertama pilih *
dan kemudian masukkan angka 0.1 di box yang kedua (hal ini berlaku Kv/Kh ratio 0.1). Tekan OK.
28. Tekan OK untuk keluar dari General Property Specification section lalu tekan OK untuk menghitung
Properties.
29. Klik 2 kali Rock Compressibility di tampilan menu tree dan input 4E-6 pada box rock
compressibility, 4000 psi di dalam box reference pressure dan OK. Satuan akan diterapkan secara
otomatis; maka sekarang seharusnya bagian Reservoir bertanda centang berwarna Hijau.
30. Simpan Perkerjaan anda. Klik File lalu Save As. Save file as Tutorial.dat.
2. Pilih Launch dialog to create a quick BLACKOIL model using correlations lalu tekan tombol OK.
3. Masukkan 158 (deg F) di box Reservoir Temperature. Generate Pressure data up to 5000 psi. Untuk
Bubble Point Pressure, pilih opsi Value Provided dan masukkan angka 943 psi. Untuk Oil Density,
pilih Stock tank oil gravity (API) sebagai jenis value gravity yang ingin anda gunakan dan masukkan
angka 35 di data entry window. Gantikan Gas Density box untuk menampilkan Gas Gravity(Air=1) dan
masukkan .65 di data entry window.
4. Pada box Reference Pressure for Water properties, masukkan angka 4000 psi dan biarkan opsi
sisanya angka default dan klik OK.
5. Klik dua kali pada PVT Region: 1 pada tampilan tree dan pilih tab PVT Table untuk melihat data
BLACKOIL PVT.
4. Tekan Apply lalu OK. Dan lagi, tekan OK untuk keluar dari window Rock Types. Grafik kurva relative
permeability akan muncul
5. Sekarang bagian Rock Fluid akan bercentang hijau. Simpan pekerjaan anda.
1. Balik ke menu Builder utama dan pilih Well / Well Trajectories / Well Trajectories.
3. Pilih Table Format dan ft untuk X, Y dan Z,MD lalu cari file TRAJ_Feet.wdb, Open, lalu tekan Next
> (Step 1 dari 3). Klik OK untuk pemberitahuan yang muncul tentang tidak ada input measured depth
untuk sumur tertentu
4. Centang Clear all existing trajectories lalu tekan Next> (Step 2 dari 3).
1. Balik ke menu Builder utama dan pilih Well lalu Import Production/Injection Data.
2. STEP 1: Langkah pertama adalah untuk memberikan jenis dan nama dari file produksi. Dalam kasus ini,
kita akan menggunakan General dan pilih file di dalam direktori tutorial bertulis Production-
history_fld.prd. Tekan tombol Next.
[Gunakan tombol Next/Back pada panel untuk bergerak kedepan/kebelakang diantara setiap tahap]
3. STEP 2: Ikuti petunjuk and highlight baris pertama yang terdapat data produksi (window atas) dan
nama sumur (window bawah) (terlihat pada gambar dibawah). Tekan Next.
4. STEP 3: Jika delimiters terlihat bagus dan kolom-kolom dipisahkan dengan benar, Klik Next
5. STEP 4: Pada kolom 3 sampai 5 dan di baris Identifier, pilih unutk setiap kolomnya Oil Produced,
Water Produced dan Gas Produced. Lalu klik Next.
6. STEP 5: Selanjutnya akan menunjukan mana data sumur produksi yang diambil dan mana yang tidak.
Selanjutnya klik Finish. Window Simulation Dates akan muncul. Tekan Close.
Next thing we want to do is to generate the well recurrent data for every month.
1. Balik ke menu Builder utama dan pilih Well lalu Average Production/Injection Data...
2. Gerakkan mouse anda dan klik kanan pada sumbu Y. Sebuah menu akan muncul untuk mengubah
interval rata-rata sejak saat ini ke monthly, bi-annually, yearly, dan seterusnya
3. Pilih Reset all intervals to every month lalu tekan tombol OK.
4. Klik pada ID & Type, dan pilih INJECTOR MOBWEIGHT for the type. Centang box Auto-apply
5. Pergi ke tab Constraints (kalau ada pesan muncul Klik YES ke apply changes), dan centang box
Constraint definition.
6. Di bawah select new (di kolom Constraint dari table), pilih OPERATE. Lalu pilih BHP bottom hole
pressure, MAX, 3626 psi, CONT REPEAT. Tekan Apply.
7. Pergi ke tab Injected Fluid dan pilih Water sebagai injection fluid. Tekan Apply.
8. Pergi ke tab Options. Centang box Status dan pilih SHUTIN sumur untuk saat ini. Tekan Apply.
9. Sekarang, kita bisa salin semua spesifikasi yang di atas ke sumur 9. Caranya, pastikan anda sedang
melihat di Well 7 pada list Name/Date. Lalu highlight Events yang berikut (untuk Well 7) dengan
menge-klik dan menekan lama tombol CTRL untuk memilih beberapa item: INJECTOR, constraints,
injected fluid and SHUTIN . Tekan tombol Tools pada bagian bawah layar dan pilih Copy events using
filter. Ini akan membukakan sebuah window baru. Di dalam tab Select Wells Centang Well 9 lalu ke tab
Select Dates. Centang tanggal 1991-01-01 lalu tekan tombol Search & Add. Window tersebut akn
terlihat seperti yang berikut:
10. Klik OK dan informasi constraint yang dibentuk pada Well 7 sekarang akan disalin ke Well 9. Jika
sebuah pesan muncul meminta untuk mengubah tipe sumur Well 9, tekan Yes. Tekan OK untuk
menutup window tersebut
11. Pastikan jenis tampilan di set ke IK-2D X-Sec (ada di atas kiri pada window builder)
12. Walaupun sudah menetapkan Well 7 sebagai injektor, diberikan informasi constraint dan menetapkan
lintasan trayektori, perlu ditetapkan perforasinya sepanjang jalan lintasan (Catatan: Tidak ada informasi
perforasi untuk Well 7 dalam PERFS_ft.perf file.)
13. Di menu Builder utama, pilih Well lalu Well Completions (PERF) Klik pada tombol dan pilih
Completion Add New seperti terlihat dibawah. Tekan OK.
blocks 1, 2 dan 3 sepanjang trayetori Well 7 di window utama Builder. Tekan jika sudah
selesai. Tekan Apply lalu OK untuk menutup window. Gambarnya bisa dilihat dibawah:
14. Semua tabs pada tampilan tree di sebelah kiri harus sudah ada centang hijau. Dates dalam tab Wells
& Recurrent mungkin masih menunjukan tanda seru berwarna kuning. Ini bisa dihilangkan dengan
menghapus ALTER 0 at 1991-09-01 menggunakan opsi Delete event using filter. Dalam window
Well Events.
15. Simpan perkerjaan anda.
16. Klik Apply, constraint baru akan dibuat di tanggak 1991-09-01 untuk Well 1. Salin constraint yang sama
ke sumur-sumur yang lainnya untuk melakukan forecast.
17. Highlight Well 1 constraints Event untuk 1991-09-01 (di Name/Date list). Klik tombol Tools pada
bagian bawah dan pilih Copy events using filter.
18. Pada tab Select Wells; centang Producers dan Select. Lalu pada tab Select Dates centang pada
1991-09-01. Pada tab ini; pastikan centang Create new dates for selected Wells if they do not
exist. Opsi ini membuat tanggal yang baru untuk sumur yang telah shut in karena event pada sejarah
produksi. Tekan tombol Clear List. Lalu tekan Search & Add, lalu OK. Semua sumur kecuali sumur 7
& 9 akan ada constraint baru mulai dari 1991-09-01.
Tutorial IMEX BUILDER (Field Units) 12/04/2017 21
19. Di window Well Event; anda melihat ALTER event equal to 0 pada 1991-09-01. Ini harus dihapus dari
file prediction data (Figure 24).
20. Klik kanan pada highlighted ALTER tersebut dan pilih Delete event using filter.. lalu ulang step 17
untuk memperbaikinya
21. Klik OK and balik ke menu utama.
22. Simpan file baru tersebut sebagai Tutorial_pred.dat. Sekarang semua tercentang hijau
23. Keluar dari Builder dan drag and drop file Tutorial_pred.dat ke icon IMEX icon untuk di run.
We can now look at the simulation run and compare it with the historical data and see how the reservoir would
continue to perform.
24. Drag and drop Tutorial_pred.irf onto the Results Graph icon.
25. Select menu item File; then Open Field History.
26. Select the production-history.fhf file we created in the Creating Field Production History section of
the tutorial.