You are on page 1of 4
PANDUAN PRAKTEK KLINIK ‘SMF NEUROLOGI PENATALAKSANAAN PENCEGAHAN RABIES RUMAH SAKIT UMUM PUSAT ae SANGLANDENPASAR. T[No. ICD: ‘Gon 2 | Diagnosis Gigitan Hewan Penular Rabies (HPR) 3] Pengerian «+ Rabies adalah penyakitinfeks progresifakut pada susinan srt psel yang disebabkan oleh virus RNA family Rhabdoviridae dengan riwayat gigitan HPR. ‘© HPR adalah hewan penular rabies seperti anjing, kucing dan kera + Kriteriatersangka penular rabies adalah ~ Hewan yang menggigit terbukti secara laboratorium adalah positif rabies ~ Hewan yang menggigit mati dalam waktu 5-10 hari - Hewan yang menggigit menghilang atau terbunuh - Hewan yang menggigit dengan gejala rabies 7 _| Anamnesis ‘Kontak jilatan/ gigitan oleh HPR Kejadiannya di daera tertula /terancam / bebes Didahulu oleh tndakan provokatf/ tidak Heewan yang menggigit menunjukkan gejala rabies / tidak Hewan yang menggigithilang, lari dan tidak dapat ditangkap /dibunuh ewan yang menggigit mat api masih diragukan mendeita rabies Luka ggitansudah dicuci dengan sr sabun / tidak PPenderita Iuka gigiten pernh di VAR dan kepan ewan yang menggigit pemah di VAR dan kapan 3] Pemeriksaan fisik ‘dentifikasi Toke gigitan Jenis luka :gigitan, lecet(erosi dan ekskoriasi) atau jilatan Lokasi luk gigitan Jumlah loka gigitan ‘Kedalaman Iuka gigitan Luka bersih atau kotor © | Rieria diagnosis ‘Berdasarkan jenis Tuka gigitan terbagi 3 Kategori 1, Kategori 1: menyentuh atau memberi makan HPR, atau jlatan pada kulit yang utah, 2. Kategori 2: goresan kecil pada kulit tanpa perdarahan, garukan /Iecet (erosi ddan ekskoriasi), Iuka kecl di sekitar angan, badan dan kaki 3. Kategoti 3 tan pada selaput mukosa yang utuh seperti konjungtiva mata, mukosa ‘mulut, mukosa anus dan mukosa alat genetalia eksterna = Jilatan pada kulit yang luka atau luka diatas daerah babu (leher, muka, dan kepala ) Luka gigitan pada jari tangan dan jari kaki Luka gigitan pada genitalia Luke gigitan yang lebar / dalam Jumlah luka banyak ( multiple) Tergigit kelelawar 7 [Diagnosis banding 8 | Pemeriksaan {s pen = Konsultasi Poliklinik saraf dan dokter spesialis bedah ss a 10 | Perawatan Rumah | Poliklinik rabies dan poliklinik bedah, tidak memerlukan rawatinap Sakit TT | Terapi /Tindakan T. Penanganan Tuka gigitan = Cuci Iuka gigitan dengan sabun atau detergent di air mengalir selama 10-15 ‘menit dan beri antiseptik (betadine, alkohol 70%, yodium tincture ) = Luka gigitan tidak dibenarkan untuk dijahit, kecualijahitansituasi 2. Pemberian Vaksin Anti Rabies (VAR) = Luka kategori 1 : tidak membutuhkan VAR + Jike HPR lari atau hilang, tidak dapat ditangkap, mati dibunuh maka luka| kkategori 2 dan 3 diberi VAR. = Jika HPR dapat ditangkap dan diobservasi selama 10-14 hari untuk Iuka * kategori 3 segera diberi VAR, jika luka kategori 2 tidak diberi VAR ‘menunggu hasil observasi terlebih dahulu, Jika hewan sehat maka tidak diberi VAR, jika hewan mati lanjutkan VAR. = Regimen VAR = Secaraintramusklar (IM) ‘Vaksin yang digunakan di Indonesia adalah Purified Vero Rabies Vaccine (PVRV— Verorab ™) pedoman injeksi intra muskular sebanyak 4 Kali ‘masing-masing dosis 0,5 ml, dua dosis yaitu pada deltoid kanan dan kiri pada hari ke 0, selanjutnya satu dosis pada hari ke 7 dan 21. Injeksi pada hari ke 21 dapat dihentikan jika HPR tetap sehat. = Secara intradermal (ID) Dengan pemberian secara intradermal masing-masing dosis 0,1 mi, dua dosis pada deltoid kanan dan kiri pada hari ke 0, 3,7 dan 28. Injeksi pada thar ke 28 dapat dihentikan jika HPR tetap sehat. Pemberian Serum Anti Rabies (SAR) Setiap luka kategori 3 diberi SAR, dapat diberikan serum homolog yaitu Human Rabies Imuno Globulin (HRIG) dengan dosis 20 1U/kgBB atau serum heterolog Egiune Rabies Immuno Globulin (ERIG) dengan dosis 40 TU/kgBB. Cara pemberian disuntikkan secara infltasi di sekitar luka sebanyak mungkin sisanya intra muskular di gluteal. SAR diberikan pada hari ke 0 atau apabila tidak memungkinkan dapat diberikan sebelum hari ke 1. im "Tempat Pelayanan Poliklinik rabies 3B Penyulit ‘Luka yang dalam dan Kotor dapat berisiko menimbulkan tetanus atau infeksi sekunder lainnya. Penanganan yang tidak adekuat baik pada pencucian uk, imunisasi VAR dan SAR dapat mengakibatkan ensefalits rabies PPasien tidak segera mencuci luka setelah gigitan Pasien tidak segera di vaksin VAR setelah gigitan atau terlambat untuk di beri vaksin LPR hilang atau dibunuh schingga tidak diketahui status rabies pada hewan tersebut Jika pasien pemah diberi VAR, terkadang pasien Iupa kapan terakhir kali diberi VAR, Kurangnya informasi dan pemahaman pada masyaraket pentingnya ‘perawatan dan pemberian vaksin setelahtergigit HPR a Taformed Consent 7 Perawatan loka gigitan ~ Pemberian VAR dan SAR + Cara dan jadwal pemberian VAR dan SAR + Mempertahankan sistem imunitas tubuh “Tenaga Standar Dokier umum /residen, perawat 16 [Lama Perawatan ‘Rawat jalan sesuai jadwal imunisasi dan perawatan Tuka 17 ‘Masa Pemulihan ‘Lama pemulihan tergantung keparahan luka gigitan 18 Hasil| Baik 19 Patologi 20. Otopsi 21 Prognosis Bila prosedur profilaksis rabies dilakukan dengan baik dan benar maka dapat ‘mencegah ensefalits rabies 2 Tindak Lanjut ‘Kontrol Poliklinik rabies untuk WAR berikutnya Tingkat Evidens & Rekomendasi ~ Taltian pada lk tidak diakakan Kecual pada luke erat dapat dilakukan jalitan sivas = Apabila VAR diberikan terlambat yaitu dibawah 14 hari setelah gigitan maka VAR segera diberikan kemudian VAR selanjutnya mengikuti jadwal VAR berikutny. = Apabila VAR terlambat diberikan lebih dari 14 hari setelah gigitan maka VAR diberikan secara lengkep sebanyak 4 dosis. ~ Apabilakarena sesuatu hal VAR dapat diberikan maju 2-3 hari dari jadwal sunt berikutnya. = VAR aman diberikan untuk bu bara dan janinnya, + Tidak ditenarkan pencampuran pemberian VAR intramuskular dengan VAR intradermal. = SAR diberikan pada hari ke 0 stau segera setelah terjadi gigitan pada Iuka ‘ategori 3 dan luka kategori 2 pada pasien imunokompromis. ~ Pemberian SAR tidak direkomendasikan setelah hari ke 7. ~ Bila luka Kotor dan dalam pertimbangkan pemberian vaksin anti tetanus dan antibiotika untuk mencegah tetanus dan infeksisekunder ~ Apabia dtemukan gejala Klnis rabies sepera ke pusatpelayanan Kesehatan. Tndikator Medis Laka sembuh dan tidak ada gejala Kins rabies 35 Edukast = Kondisi Kinis/ perkembangan, + KIE untuk tetap merawat luka gigitan untuk mencegah infel + Menepatijadwal pemberian vaksin berikutnya ~ HPR diobservasi selama 10 hari + Heatikan vaksinasi bila pada hari ke 10 HPR tetap schat = Melaporkan kasus gigitan kepada puskesmas setempat 6 Kepustakaan’ T, BakuPedomanStandarP clayananMedis (SPM) danStandarProsedurOperasional (SPO) "Neurologi. PethimpunanDokterSpesialisSaraf Indonesia (PERDOSSI), 2006 2, Petunjuk Perencanaan dan Penatalaksanaan Kasus Gigitan Hewan Tersangka / Rabies

You might also like