Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
Azotobacter is bacterium that has the ability to fix nitrogen and produce hormone IAA,
thus potentially acts as biofertilizer agent. There are differences in chemical, biological and
other characters of Azotobacter strains. Some strains have higher ability to fix nitrogen than
the others. Exploration and characterization are important to be done because the bacteria
that provide nutrients and live free rhizosphere regions, possible have different abilities. In
addition to N2 fixing, growth hormone production, phosphate dissolving, they are also
tolerant to a certain temperature and pH. The purpose of the research was to obtain
information and the latest data on indigenous Azotobacter that potential as a source of
biofertilizer, and triggering factor for upland rice growth on marginal lands in Southeast
Sulawesi. Exploration from several locations has selected 21 Azotobacter isolates. The test
results indicated that the 21 Azotobacter isolates have the ability to produce IAA, dissolve
phosphate and stable at pH 5.0-7.0. All 21 isolates tested had the ability to survive at 40oC,
eight isolates i.e. LT2D1, LT2d2, LU2c, RG4c, MP1f, LT2d3, ML1j, and RR8awere able to
survive at a temperature of 45o C, and LT2d1 isolate survived at temperatures 50oC. The
results of the evaluation of the wet weight of upland rice seedlings selected 10 isolates that
were: KU6e, MS3e, RG4c, RR8b1, LU2c, RB4b, MS3f, LU2c1, RJ5e, RR8b2 and evaluation of
seedling dry weight selected 5 isolates that were: RB4b, LU2c, RJ5e, RR8b2, LT2d1.
Keywords: exploration, characterization, indigenous Azotobacter, local upland rice
umum pada tanah Ultisol adalah rendahnya salah alternatif untuk mensubstitusi
kesuburan tanah seperti kemasaman tanah penggunaan pupuk anorganik yang
yang tinggi, pH rata-rata < 4,50, Kejenuhan Al berlebihan. Penggunaan pupuk anorganik
tinggi, kandungan hara makro terutama P, K, secara terus menerus dan berlebihan dapat
Ca dan Mg rendah, kandungan bahan organik menyebabkan penurunan kesuburan tanah.
yang rendah, kelarutan Fe dan Mn yang cukup Penelitian ini bertujuan untuk
tinggi yang akan bersifat racun, dapat mendapatkaan informasi dan data terbaru
menyebabkan unsur Fosfor (P) kurang tentang Azotobacter indigenous yang memiliki
tersedia bagi tanaman karena terfiksasi oleh karakter fisiologi sebagai pupuk hayati dan
ion Al dan Fe, akibatnya tanaman sering mampu beradaptasi di lahan marjinal di
menunjukkan kekurangan unsur P, serta sifat Sulawesi Tenggara untuk dimanfaatkan
fisik dan biologi tanah yang kurang sebagai biofertilizer sumber nitrogen dan
mendukung pertumbuhan tanaman. Hal ini fosfor sekaligus sebagai pemacu pertumbuhan
tentunya akan berpengaruh terhadap tanaman (PGPR).
produktivitas tanah. Rendahnya kandungan
hara pada tanah Ultisol umumnya karena METODE PENELITIAN
pencucian basa berlangsung intensif,
Waktu dan Tempat. Kegiatan penelitian
sedangkan kandungan bahan organik rendah
ini terdiri dari isolasi dan karakterisasi
karena proses dekomposisi berjalan cepat.
fisiologi Azotobacter yang dilaksanakan di
Jutaan mikroorganisme yang dikandung oleh
Laboratorium Agroteknologi dan
tanah dan lebih dari 85% adalah penting bagi
Laboratorium IHPT Fakultas Pertanian UHO
kehidupan tanaman dan memberikan
Kendari. Pengambilan sampel tanah dilakukan
kehidupan yang berharga untuk sistem
di beberapa daerah di Konawe Selatan, dengan
tanahnya. Selain itu, mikroorganisme tanah
fokus pengambilan sampel pada tanah Ultisol
yang terkait erat dengan akar memainkan
yang ditanami tanaman pangan, hortikultura,
peran penting dalam merangsang
tanaman perkebunan dan rumput liar.
pertumbuhan tanaman (Aly et al., 2012) dan
efeknya dapat dimediasi oleh mekanisme
Bahan dan Alat. Bahan utama yang
langsung atau tidak langsung. Efek langsung
digunakan dalam penelitian ini adalah isolat
paling sering dihubungkan dengan penyediaan
Azotobacter indigenous, Media Jensens, Media
nitrogen biologis, produksi hormon tanaman
Asbhys, benih padi gogo lokal dan arang
seperti auksin, giberelin dan sitokin (Ahmad et
sekam. Alat yang digunakan adalah petridish,
al., 2005; Babalola, 2010) dan mekanisme
spektrofotometer, tabung reaksi, pipet mikro
tidak langsung termasuk penekanan patogen
beserta tipnya, Beaker glass, Erlenmeyer,
dengan memproduksi antibiotik (Mahmoud et
jarum ose, rak test tube, lampu UV, lampu
al., 2004). Mikroorganisme tanah dapat
bunsen, hand sprayer, batang pengaduk,
meningkatkan ketersediaan hara,
magnetik stirer, botol scot, eppendorf, rak
perkecambahan biji dan aktivitas metabolik
eppendorf, keranjang plastik, dan bak
(Adesemoye dan Kloepper, 2009). Azotobacter
perkecambahan (tray).
hidup bebas sebagai saprofit di tanah, air
tawar, lingkungan laut dan habitat alam
Isolasi Bakteri Azotobacter spp. Bakteri
lainnya dan telah digunakan sebagai inokulum
penambat nitrogen (Azotobacter spp.)
efektif untuk meningkatkan pertumbuhan
diisolasi dari sampel tanah dengan cara
tanaman dan pengendalian hama (Aquilanti et
memasukkan suspensi tanah ke dalam media
al., 2004).
Jensens (mengandung Sukrosa, K2HPO4,
Penggunaan mikroba seperti bakteri
MgSO4, NaCl, K2SO4, Na2MoO4, dengan pH 6,9,
indigenous yang bermanfaat (beneficial
lalu diinkubasi selama satu minggu
microbe) sebagai pupuk hayati sekaligus
(Ponmurugan et al., 2012). Setelah periode
berperan sebagai pemacu pertumbuhan
inkubasi, bakteri yang tumbuh di kultur pada
tanaman merupakan salah satu upaya untuk
media Ashbys dan diinkubasi selama satu
meningkatkan daya dukung tanah Ultisol
minggu dan dilakukan karakterisasi morfologi
sehingga produktivitas tanah tersebut dapat
secara langsung pada medium tersebut.
meningkat. Penggunaan pupuk hayati sebagai
penyuplai hara bagi tanaman merupakan
Vol. 4 No.2, 2014 Eksplorasi Dan Karakterisasi Azotobacter Indigenous 129
Hasil pengukuran absorbansi pada panjang secara in-vitro menunjukkan bahwa ke-21
gelombang 550 nm terpilih 21 isolat yang isolat tersebut mampu hidup pada suhu 40o C,
memiliki nilai OD0,1 ke-21 isolat tersebut terdapat 8 isolat yang mampu hidup pada
beserta asal geografis dan tanaman inangnya suhu 45o C, yaitu isolat LT2d1, LT2d2, LU2c,
disajikan pada Tabel 1 RG4e, MP1f, ML1j, RR8a, dan hanya isolat
Karakterisasi Fisiologi Azotobacter. Uji LT2d1 yang mampu hidup pada suhu 50o C.
kemampuan menghasilkan IAA. Hasil Tabel 2. Isolat Azotobacter yang hidup pada suhu
pengujian menunjukkan bahwa ke-21 isolat ekstrim. (40, 45 dan 500 C)
Azotobacter Indigenous yang diuji positif
menghasilkan IAA (Tabel 1.). Dari hasil Rizosfer Kode Suhu (0C)
tanaman isolate 40 45 50
evaluasi beberapa tahapan uji kemampuan
Padi Gogo MP3c + - -
menghasilkan IAA secara in vitro Padi Sawah KP6d + - -
menunjukkan bahwa ke-21 isolat Azotobacter Tebu I LT2d1 + + +
yang diuji memiliki kemampuan menghasilkan Ubi kayu I LU2c1 + - -
IAA. K.Buncis RB4c + - -
Jagung I LJ5e + - -
Uji Kemampuan Melarutkan Fosfat. Padi gogo LP3c + - -
Sorgum II MS3f + - -
Untuk menguji kemampuan bakteri rizosfer Tebu LT2d + - -
dalam melarutkan fosfat digunakan media uji Tebu III LT2d3 + + -
Pikovskayas agar dengan penambahan tri- Ubi kayu LU2c + + -
calsium phosfate (TCP) sebagai sumber fosfat Rumput liar I RR8b1 + - -
(Thakuria et al., 2004). Media uji dituang ke Gambas I RG4c + + -
Padi gogo I MP1f + + -
dalam cawan petri dan dibuat lubang dengan Rumput liar II RR8b2 + _ -
pelubang gabus berdiameter 6 mm dan diisi Tebu II LT2b2 + + -
dengan suspensi isolat bakteri rizosfer yang Lada ML1j + + -
diuji. Media uji diinkubasi selama 3 hari Padi Sawah LP7a + - -
dalam ruang inkubasi pada suhu 28o C. Sorgum MS3e + - -
Kemampuan melarutkan fosfat setiap isolat Rumput liar RR8a + + -
Ubi jalar KU6e + - -
dievaluasi secara kualitatif berdasarkan
terbentuknya halo di sekitar lubang yang Tabel 3. Isolat-isolat Azotobacter yang stabil pada
berisi suspensi isolat uji. Hasil yang diperoleh kondisi pH 5, 6 dan 7
menunjukkan bahwa isolat-isolat Azotobacter Rizosfer Kode isolat Kestabilan pH
potensial sebagai pupuk hayati karena tanaman 5 6 7
memiliki keampuan melarutkan fospat yang Padi Gogo MP3c + + +
ditandai dengan terbentuknya halo. Namun Padi Sawah KP6d + + +
halo yang terbentuk memiliki ukuran yang Tebu I LT2d1 + + +
Ubi kayu I LU2c1 + + +
berbeda tergantung dari isolat Azotobacter K.Buncis RB4c + + +
yang diuji (Tabel 1.). Jagung I LJ5e + + +
Padi gogo LP3c + + +
Uji Toleransi terhadap Suhu dan pH. Sorgum II MS3f + + +
Hasil pengujian menunjukkan bahwa semua Tebu LT2d + + +
isolat Azotobacter indigenous toleran Tebu III LT2d3 + + +
Ubi kayu LU2c + + +
terhadap suhu 400 C. Pengujian pada suhu 45o Rumput liar I RR8b1 + + +
C terdapat 7 isolat yang masih dapat bertahan Gambas I RG4c + + +
dalam kondisi suhu 45o C dan pada suhu 50oC Padi gogo I MP1f + + +
hanya satu isolat yang mampu untuk bertahan Rumput liar II RR8b2 + + +
hidup dan uji kestabilan pH. Isolat-isolat Tebu II LT2b2 + + +
tersebut ditunjukkan pada Tabel 2. Lada ML1j + + +
Padi Sawah LP7a + + +
Dari ke-21 isolat Azotobacter indigenous Sorgum MS3e + + +
potensial memiliki karakter fisiologi sebagai Rumput liar RR8a + + +
pupuk hayati yang mampu beradaptasi di Ubi jalar KU6e + + +
lahan marjinal. Hal tersebut ditunjukkan pada Berat basah kecambah padi gogo (g).
kemampuan hidup pada suhu ekstrim secara Pengujian berat basah kecambah normal
in vitro. Pengamatan terhadap suhu ekstrim dilakukan pada pengamatan hari ke-14.
Vol. 4 No.2, 2014 Eksplorasi Dan Karakterisasi Azotobacter Indigenous 131
Kumar V, Narula N. 1999. Solubilization of crops rhizosphere soil. Journal of Pure and
inorganic phosphates by Azotobacter Applied Microbiology 6(4): 1-10.
chroococcum mutants and their effect on seed Widiastuti H, Siswanto, Suharyanto. 2010.
emergence of wheat. Biol. Fertil. Soil. 28: 301 Karakterisasi dan seleksi beberapa isolat
305. Azotobacter sp. untuk meningkatkan
Mahmoud YA, Ebrahium MK, Aly MM. 2004. perkecambahan benih dan pertumbuhan
Influence of some plant extracts and tanaman. Buletin Plasma Nutfah 16(2)2: 160-
microbioagents on some physiological traits of 167.
Faba bean infected with Botrytis faba. Turkish J. Thakuria D, Talukdar NC, Goswawanni C, Hasarika
of Botany. 7: 21-30. S, Boro RC, Khan MR. 2004. Characterization
Ponmurugan K, Sankaranarayanan A, Al-Dharbi and screening of bacteria from rhizosphere of
NA. 2012. Biological activities of plant growth rice grown in acidic soil of Assam. Curr. Sci.
promoting Azotobacter sp. isolat from vegetable 86:978-985.