You are on page 1of 5

Bioilmi Vol. 1 No.

1 Edisi Agustus 2015 | 30

Uji Kualitas Air Sumur Dengan Menggunakan Metode MPN (Most Probable
Numbers)
Riri Novita Sunarti

Dosen Biologi , Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Raden Fatah Palembang, Jl. Prof. K.H. Zainal Abidin
Fikri No1A KM 3.5, Palembang 30126, Indonesia

* E-mail: vita_77@yaho.com (Riri Novita Sunarti),

ABSTRACT
Water used for drinking is healthy water that must meet the requirements of Bacteriology, based Kepmenkes RI
No: 907 / Menkes / SK / VII / 2002 concerning the terms and monitoring the quality of drinking water, where
for the value of the Most Probable Number (MPN) is 0 / 100 ml water samples were analyzed. In the method of
testing microbiological quality of drinking water is used as an indicator Coliform group. The purpose of this
study was to detect the presence of Coliform bacteria in water samples tested wells. Samples were tested in the
form of water wells located in the Village RT.V Padang Jati. Research Well Water Quality Test Method Using
MPN (Most Probable Numbers) was conducted in March 2014. This study uses observation deskription is
through direct observation to determine the possibility of Coliform bacteria and fecal Coli. Data based on
observations or surveys taken directly to the location you made to sample, as well as the examination of
samples directly in the laboratory to obtain primary data. Results or Coliform MPN index and fecal Coli were
compared using the formula 555 Thomas MPN table. The results showed that all samples test positive for
Coliform bacteria, so it is not fit for use as drinking water.
Keywords: MPN (Most Probable Numbers); Coliform and fecal Coli; LB (lactose broth); BGLB (Brilliant
Green Lactose Broth).

PENDAHULUAN Ada 3 macam ragam yang digunakan dalam metode


Air adalah materi esensial di dalam MPN yaitu :
kehidupan. Air sangat dibutuhkan oleh makhluk 1. Ragam I : 5 x 10 ml, 1 x 1 ml, 1 x 0,1 ml.
hidup khususnya sebagai air minum, namun air juga Untuk spesimen yang sudah diolah atau angka
menimbulkan berbagai gangguan kesehatan kumannya diperkirakan rendah.
terhadap si pemakai khususnya diare. Oleh karena 2. Ragam II : 5 x 10 ml, 5 x 1ml, 5 x 0,1 ml.
itu, air harus bebas dari pencemaran dan memenuhi Untuk spesimen yang belum diolah atau yang
tingkat kualitas tertentu sesuai dengan kebutuhan angka kumannya diperkirakan tinggi. Kalau
kadar di dalam tubuh manusia (Sutrisno, 1996). perlu penanaman dapat dilanjutkan dengan 5 x
Menurut ilmu kesehatan, setiap orang 0,01 ml dan seterusnya.
memerlukan air minum sebanyak 2,5 3 liter setiap 3. Ragam III : 5 x 10 ml, 1 x 1 ml x 0,1 ml.
hari termasuk air yang berada dalam makanan. Dan Adalah ragam alternatif untuk ragam II, apabila
banyaknya air yang diperlukan tubuh tergantung jumlah tabung terbatas begitu pula persedian
pada situasi dan kondisinya setiap hari dipengaruhi media juga terbatas, cara pelaksanaannya
oleh suhu udara, intensitas gerak (Rismunandar, seperti ragam II (Soemarno, 2002).
1994). Dalam metode MPN untuk air minum ada
Air yang harus diminum adalah air yang sehat dua tahap pemeriksaan yaitu :
yang harus memenuhi persyaratan Bakteriologi, a. Tes Pendahuluan (Presumtive Test)
kimia radioaktif dan fisik berdasarkan KepMenKes Pemeriksaan pada tes pendahuluan dengan
RI No : 907/MenKes/SK/VII/2002 tentang syarat- menginokulasi pada media Lactose Broth
syarat dan pengawasan kualitas air minum, dimana dilihat ada tidaknya pembentukan gas dalam
untuk nilai Most probable Number (MPN) yaitu 0 / tabung durham setelah di inkubasi selama 24
100 ml contoh air yang dianalisis (Depkes, 2002). 48 jam pada suhu 35oC 37oC. Bila terdapat
Pemeriksaan MPN dilakukan untuk pembentukan gas tabung durham maka tes air
pemeriksaan kualitas air minum, air bersih, air minum menurut KepMenKes RI No. :
badan, air permadian umum, air kolam renang dan 907/MenKes/SK/VII/2002. bila setelah 48 jam
pemriksaan angka kuman pada air PDAM.
Bioilmi Vol. 1 No. 1 Edisi Agustus 2015 | 31

tidak terbentuk gas, hasil dinyatakan negatif minum adalah RT.V Kelurahan Padang Jati
dan tidak perlu melakukan penegasan. Kecamatan Ratu Agung Kota Bengkulu. Dari survei
b. Tes Penegasan (Confirmatif Tes) awal peneliti, diperoleh informasi bahwa pada
Pemeriksaan pada tes penegasan dengan setiap musim penghujan masyarkat RT.V sering
penanaman pada media Brillian Green Lactosa terjangkit diare, hal itu kemungkinan dikarenakan
Bile Broth, dilihat ada tidaknya pembentukan jarak antara sumur dengan jamban yang dimiliki
gas dalam tabung durham setelah diinkubasi masyarakat tidak sesuai dengan ketentuan yang
selama 48 jam. Bila terbentuk gas dalam berlaku, sehingga pada musim penghujan sangat
tabung durham maka tes dinyatakan positif. besar kemungkinan terjadi resapan air dari jamban
Coliform merupakan suatu kelompok bakteri kesumur. Selain itu secara geografis lokasi RT.V
yang digunakan sebagai indikator adanya polusi berada pada wilayah yang sangat berdekatan
kotoran dan kondisi yang tidak baik terhadap air, dengan selokan, yang selain digunakan sebagai
susu dan produk susu. Adanya bakteri Coliform di tempat pembuangan sampah juga sebagai saluran
dalam makanan dan minuman. Menunjukan adanya akhir pembuangan air limbah rumah tangga
mikroba yang bersifat enteropatogenik atau sehingga kondisi selokan tersebut sangat kotor,
toksigenik yang berbahaya bagi kesehatan berbau, airnya berwarna dan mampet.
(Suriawiria, 1996). Berdasarkan latar belakang tersebut diatas
Bakteri Coliform dapat dibedakan menjadi 2 maka penulis merasa tertarik untuk meneliti nilai
kelompok : MPN pada air sumur dengan judul : Uji Kualitas
1. Coliform fekal, contoh : Escherichia coli, Air Sumur Dengan Menggunakan Metode MPN
merupakan bakteri yang berasal dari kotoran (Most Probable Numbers)
hewan dan manusia. Adanya Escherichia coli
dalam air minum, hal ini menunjukkan bahwa METODOLOGI
air minum yang dikomsumsi telah Penelitian ini dilakukan di Laboratorium IPA
terkontaminasi oleh feses manusia, oleh Pendidikan Biologi IAIN Raden Fatah Palembang.
karena itu standar air minum mensyaratkan Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Maret
Escherichia coli harus 0/100 ml. 2014. Alat yang digunakan dalam penelitian ini
2. Coliform non fekal misalnya : Enterobakter adalah inkubator, botol sampel, pipet 1 ml dan 10
aerogenes ml, lmpu spritus, tabung reaksi, 16x160 mm yang
Bagi manusia air minum ialah salah satu didalamnya berisi tabung durham dengan posisi
kebutuhan utama mengingat air sebagai faktor terbalik, rak tabung, jarum ose, pipet tetes, kertas
utama dalam penularan penyakit khususnya pembungkus botol, autoclave. Bahan yang
dalam masyarakat, maka tujuan utama digunakan dalam penelitian ini adalah air yang
penyedian air bersih atau air minum adalah berasal dari sumur gali RT.V Kelurahan Padang Jati
untuk mencegah penyakit yang dibawa oleh dan media Lactosa Broth, Brilian Green Lactosa
air (Suriawira, 1996). Bile Broth, Nacl fisiologis 0,9%,aquades. Sampel
Dalam metode uji kualitas mikrobiologi air yang digunakan adalah 12 unit sumur gali yang
minum digunakan kelompok Coliform sebagai masih aktif digunakan yang berjarak kurang dari 10
indikator. Coliform sebagai suatu kelompok m dari jamban penduduk RT.V Kelurahan Padang
dicirikan sebagai bakteri bentuk batang, gram Jati. Teknik pengambilan sampel yang digunakan
negatif, tidak membentuk spora, aerobik dan adalah Purposive sampling.
anaerobik fakultatif yang mengfermentasi laktosa Penelitian ini menggunakan metode deskripai
dengan menghasilkan asam dan gas dalam waktu 48 observasi yaitu melalui pengamatan langsung untuk
jam pada suhu 35oC (Widiyanti, 2004). menentukan adanya kemungkinan bakteri Coliform
Sebagian besar kebutuhan air minum dipenuhi dan Colitinja.
dengan berbagai cara diantaranya dengan Data diambil berdasarkan observasi atau
menggunakan air sumur gali. Untuk keperluan survei langsung ke lokasi tempat yang dijadikan
masyarakat terhadap air minum yang bermutu dan untuk sampel, serta pemeriksaan terhadap sampel
aman untuk dikomsumsi serta memenuhi syarat secara langsung di laboratorium untuk mendapatkan
sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang ada, data primer.
maka air sumur gali harus memiliki jarak minimal Hasil atau indeks MPN Coliform dan
10 meter dari jamban (Haryanto, 2002). Salah satu Colitinja yang dibandingkan dengan menggunakan
wilayah dimana masyarakatnya masih dominan tabel MPN 555 formula Thomas.
menggunakan air sumur gali sebagai sumber air
Bioilmi Vol. 1 No. 1 Edisi Agustus 2015 | 32

Pelaksanaan Penelitian a. Disiapkan semua peralatan kerja


1. Pembuatan media (Soemarno, 2002) b. Dibersihkan semua tempat kerja dan
a. Pembuatan media Lactosa Broth Strength desinfektan
Komposisi : c. Dibuka pembungkus botol sampel
1) Beefextract 3.0 gram d. Dengan keadaan tertutup kocok botol 25
2) Lactosa 5,0 gram kali putaran
3) Pepton 5,0 gram e. Dilakukan pemeriksaan tabung ganda
Cara Pembuatan : regam (5 x 10 ml, 5 x 1 ml, 5 x 0,1 ml).
Ditimbang 13 gram serbuk Lactosa Broth dan untuk spesimen yang belum diolah / angka
dilarutkan dalam 1 L aquades, kemudian di kumannya diperkirakan tinggi terdiri dari beberapa
masukkan sebanyak 10 ml kedalam tabung tes pendahuluan yaitu :
pembiakan yang berisi tabung durham dalam 1) Tes pendahuluan (presumtif tes)
posisi terbalik, ditutup kapas, disterilisasi a). Disiapkan 5 tabung masing-masing berisi
dalam autoclave pada suhu 121oC selama 15 laktose Broth Double Strenght sebanyak 10
menit. ml (1a. s.d 5a).
b. Pembuatan media Brilian Green Lactosa b). Disiapkan 5 tabung masing-masing berisi
Broth Laktose Broth Single Strength sebanyak 10
Komposisi : ml (1b s.d 5b).
1) Peptone form meat 10 gram c). Disiapkan 5 tabung masing-masing berisi 10
2) Oxbile drief 20 gram ml Laktose Broth single strength (1c s.d 5c).
3) Lactose 10 gram d). Kedalam tabung 1a s.d 5a diinokulasi
4) Brilian b Green 0,0133 gram masing-masing 10 ml sampel air.
Cara pembuatan : e). Kedalam tabung 1b s.d 5b diinokulasi
Ditimbang 40 gram serbuk Brilian Green masing-masing 1 ml sampel air.
Lactose Broth (BGLB) dan dilarutkan dalam f). Kedalam tabun 1c. s.d 5c diinokulasi
1 L aquadest kemudian dimasukkan masing-masing 0,1 ml sampel air.
sebanyak 10 ml kedalam tabung pembiakan g). Kocok tabung perlahan agar sampel air
yang berisi tabung durham dalam posisi merata menyebar keseluruh bagian media.
terbalik, ditutup kapas, disterilisasi dalam h). Inokulasi pada suhu 35oC selama 24-48 jam.
autoclave pada suhu 121oC selama 15 menit. i). Amati masing-masing tabung untuk melihat
2. Pengambilan Sampel ada atau tidaknya gas, ada gas menunjukkan
Sebelum pengambilan sampel perlu presumtif positif.
dilakukan persiapan wadah, wadah yang Tes pendahuluan yang positif ditandai
digunakan adalah botol yang diberi pemberat dengan terbentuknya gas, tetapi hal ini belum
yang diikat dengan kawat. Sebelum memastikan adanya Coliform di dalam air, karena
disterilisasi, semua botol beserta tali dan Laktose Broth dapat juga difermentasi oleh bakteri
pemberat dibungkus dengan kertas coklat dan lain selain Coliform. Oleh karena itu, tes
diikat dengan benang kemudian distrerilisasi pendahuluannya yang positif dilanjutkan dengan tes
dalam autoclave selama 30 menit dalam suhu penegasan (Confirmatif Tes).
121oC dengan tekanan 1 atm. 2) Tes Penegasan (Confirmatif Tes)
Sebelum pengambilan sampel tangan a). Dari tiap uji pendahuluan yang posifit,
dibersihkan dengan alkohol begitu pula tali dipindahkan 1-2 ose ke dalam tabung uji
yang diikatkan dengan kedalaman lebih kurang penegasan yang berisi 10 ml BGLB. Dari
20 cm dari permukaan air sumur dan biarkan masing-masing tabung uji pendahuluan
sampai botol itu terisi penuh. Setelah botol diinokulasi kedalam 2 tabung BGLB.
penuh berisi air kemudian ditarik perlahan- b). Satu seri tabung BGLB diinkubasi pada
lahan tanpa menyentuh dinding sumur setelah suhu 24-48 jam (untuk memastikan adanya
itu air dibuang baian dari air yang ada dalam Coliform), dan satu seri yang lain diinkubasi
botol tersebut dan tutup kembali botol tersebut, pada suhu 44oC selama 24 jam (untuk
bungkus dengan kertas steril, ikat dengan tali memastikan adanya Colitinja).
pada bagian leher botol kemudian diberi label c). Pembacaan dilakukan selama 24-48 jam
pada botol tersebut. dengan melihat jumlah tabungan BGLB
3. Pemeriksaan Sampel (Soemarno, 2002) yang menunjukkan positif gas.
Cara pemeriksaan meliputi :
Bioilmi Vol. 1 No. 1 Edisi Agustus 2015 | 33

HASIL DAN PEMBAHASAN adalah sumur gali yang berada di RT.V Kelurahan
Hasil Padang Jati.
Karakteristik populasi dan sampel yang Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap
diteliti adalah sumur gali yang masih aktif air sumur gali di RT. V Kelurahan Padang Jati di
digunakan dengan jarak kurang dari 10 meter dari dapatkan hasil MPN pada tabel II.
jamban, dan sumur gali yang menjadi sasaran

Tabel I. Hasil MPN Air Sumur Gali di Rt.V Kelurahan Padang Jati
Tes Penegasan
Tes Pendahuluan MPN/100 ml
Kode
LB 370C Coliform Coli tinja Coliform dan
Sampel BGLB Suhu 37oC BGLB Suhu 44oC Coli tinja
10 ml 1 ml 0.1 ml 10 ml 1 ml 0,1 ml 10 ml 1 ml 0,1 ml
Kontrol 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

1 5 5 5 5 5 4 5 5 4 1600

2 5 5 1 5 5 0 5 5 0 240

3 5 5 2 5 5 2 5 5 2 540

4 5 4 1 5 4 1 5 4 1 170

5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 1600

6 5 5 5 5 5 4 5 5 4 1600

7 5 5 4 5 5 4 5 5 4 1600

8 5 0 0 5 0 0 5 0 0 23

9 5 5 5 5 5 4 5 5 4 1600

10 5 5 5 5 5 4 5 5 4 1600

11 5 5 5 5 5 4 5 5 4 1600

12 5 5 5 5 5 4 5 5 4 1600
Keterangan :
LB : Laktosa Broth BGLB : Brilian Green Lactosa Bile Broth
MPN : Most Probable Number

Dari tabel II dapat di lihat bahwa ke-12 sumur 907/menkes/SK/VII/2002. Sedangkan kadar
gali yang jaraknya kurang dari 10 meter dari maksimum Escherichia coli diperbolehkan untuk
jamban di wilayah RT.V Kelurahan Padang Jati air minum menurut KepMenKes Ri No :
ternyata ditemukan 100% mengandung Coliform 907/MenKes/Sk/VII/2002 adalah 0 atau harus bebas
dan Colitinja, sehingga air tersebut tidak layak dari mikroorganisme patogen yang biasanya berasal
untuk di konsumsi sebagai bahan baku air minum dari tinja, sedangkan 100% sampel air di Rt.V
oleh masyarakat. Kelurahan Padang Jati mengandung Coliform dan
Pembahasan Coli tinja. Bakteri Coliform dalam jumlah yang
Menurut Widiyanti (2002) sampel yang banyak bersama-sama dengan tinja akan mencemari
menunjukkan hasil yang Positif dikarenakan bakteri lingkungan. Menurut Widiyanti (2002) Bukti
tersebut memfermentasikan laktosa yang keberadaan Coliform dalam sampel air
menghasilkan asam dan gas pada tabung BGLB. menunjukkan bahwa air tercemar oleh bakteri
Dari hasil penelitian penulis terhadap nilai MPN Escherichia coli dapat menyebabkan penyakit
pada air sumur gali di Rt.V Kelurahan Padang Jati khususnya diare, sehingga bakteri Coliform
ternyata secara bakteriologis air di daerah tersebut dijadikan sebagai indikator pencemaran makanan
tidak memenuhi persyaratan yang dianjurkan dan air .
menurut Kep Menkes RI No.
Bioilmi Vol. 1 No. 1 Edisi Agustus 2015 | 34

Menurut Suriawiria (1996) jenis pencemar memenuhi persyaratan sesuai dengan Keputusan
yang banyak memasuki badan air berasal dari: Menteri Kesehatan Nomor :
a. Sumber domestik (rumah tangga, perkampungan, 907/MenKes/SK/VII/202 tentang persyaratan
kota pasar dan jalan) kualitas air minum khususnya keberadaan Coliform
b. Sumber non domestik (pabrik, industri, dalam air minum. Sehingga air minum yang berasal
pertanian, peternakan dan perikanan) dari 12 sumur gali tersebut tidak layak untuk
Banyaknya jumlah atau kandungan bakteri dikonsumsi oleh masyarakat karena mengandung
yang terdapat pada sampel air sumur gali yang Coliform sehingga mempunyai efek yang tidak baik
berasal dari Rt.V Kelurahan Padang Jati untuk kesehatan.
kemungkinan besar disebabkan oleh jarak antara
sumur dengan jamban kurang dari 10 meter. DAFTAR PUSTAKA
Kondisi saluran pembuangan air limbah mampet [1] Haryanto. S. 1991. Air dan Sanitasi. (online).
dan kurang memadai, mengingat bahwa berbagai (http://www.tempo .co.id /medika/ arsip/
penyakit dibawa oleh air kepada manusia pada saat 032001 /war-1. htm, diakses 1 maret 2007).
memanfaatkannya, maka kehati-hatian dalam [2] Himalaya. 2006. Air Sehat Menyegarkan
pengolahan dan pemanfaatan air untuk kehidupan (online). (http://www himalaya-airsehat.
sehari-hari sangat diperlukan. Tripot.com/. Diakses 20 Februari 2007).
Menurut Sahar Haryanto (2002) untuk [3] KepMenkes. 2002. Syarat-syarat dan
keperluan masyarakat terhadap air minum yang Pengawasan Kualitas Air Minum. Jakarta.
aman untuk dikonsumsi serta memenuhi syarat [4] Merteniasih Ni Made, dkk. 2003. Bahaya
sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang ada, Cemara Air Minum. (oneline).
maka air sumur gali harus memiliki jarak minimal (http://www.lubuklinggau.go.id/eng/detail.asp
10 meter dari jamban. ?id= 174. diakses 23 Februari 2007).
Hal ini sesuai dengan pendapat Lay (1994) [5] Rismunandar. 1994. Fungsi Air Dalam
yang menyatakan bahwa berbagai mikroba patogen Kehidupan Dan Kegunaanya Bagi Pertanian.
sering kali ditularkan melalui air yang tercemar Bandung: Sinar Baru
sehingga dapat menimbulkan penyakit pada [6] Soemarno. 2002. Isolasi dan Identifikasi
manusia dan hewan, mikroba ini biasanya terdapat Bakteri Klinik Akademi Analis Kesehatan
pada saluran pencernaan dan mencemari air Yogyakarta. Departemen Kesehatan RI.
melalui tinja [7] Suriawira. U. 1996. Air Dalam Kehidupan
Kegiatan pengawasan kualitas air minum Dan Lingkungan yang Sehat. Penerbit Alumni
yang dilakukan oleh pihak yang berwenang secara Bandung.
teratur dan berkesinambungan merupakan salah satu [8] Suriawira. U. 1995. Mikrobiologi Air dan
upaya kontroling yang sangat penting untuk Dasar-Dasar Pengolahan Buangan Secara
dilakukan, khususnya pada air sumur gali Rt.V Mokrobiologi. Penerbit Alumni Bandung
Kelurahan Padang Jati karena air merupakan salah [9] Sutrisno.T, dkk.1996. Teknologi Penyediaan
satu kebutuhan pokok masyarakat. Air minum yang Air Bersih. Jakarta: Rineka Cipta
memenuhi syarat baik kuantitas maupun kualitas [10] Widianti ni luh Putu Manik, dkk. 2004.
sangat membantu menurunkan angka kesakitan Analisis Kualitatif Bakteri Coliform Pada
penyakit perut terutama penyakit diare pada Depot Air Minum Isi Ulang di Kota Singaraja
masyarakat. Bali. (oneline). (http:www//group.google
.co.id/group/komunitas-Unsri/browse_tread.
KESIMPULAN Diakses 14 Ferbruari 2007).
Dari hasil penelitian didapatkan nilai MPN 12
air sumur gali di RT.V Kelurahan Padang Jati tidak

You might also like