Professional Documents
Culture Documents
Volume 7,Nomor 2
Halaman 80-93 Mei 2015
ABSTRACT - This research aimed to improve science process skill in coordination system
material of Biology subject at XI IPA 3 Class SMA Batik 2 Surakarta with implementation
of Guided Inquiry. This research is a Classroom Action Research which was done in two
cycles. Each cycle consists of 4 steps, those are: planning, acting, observation, and
reflection. The technique of data collection used questionaire, observation sheet, test, and
interview. Validity used triangulation method, while data analysis used descriptive analysis.
The results of this research showed that implementing classroom research by using guided
inquiry could improve students science process skill in Biology subject, matched with
second cycle target. The percentage of achievement aspect in science process skill at pre-test
was low because the teaching and learning was dominated by teaching centered. While the
average percentage of achievement aspect in science process skill in accordance with the
observation sheet in first cycle was 53,29% and second cycle was 77,68% (increased
24,39%), average of achievement in first cycle was 56,1 % and second cycle was 78,35%
(increased 22,25%). Therefore, implementation of teaching technique by using guided
inquiry could stimulate students and force them to be more active in Biology subject. Based
on the research result above, it can be concluded that the implementation of guided inquiry
in coordination system material of Biology subject can improve science process skill of
students at class XI IPA 3 SMA Batik 2 Surakarta in academic year 2013/ 2014.
80
Idhun Prasetyo Riyadi Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing (Guided
Inquiry) terhadap Keterampilan Proses Sains
81
Idhun Prasetyo Riyadi Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing (Guided
Inquiry) terhadap Keterampilan Proses Sains
82
Idhun Prasetyo Riyadi Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing (Guided
Inquiry) terhadap Keterampilan Proses Sains
83
Idhun Prasetyo Riyadi Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing (Guided
Inquiry) terhadap Keterampilan Proses Sains
84
Idhun Prasetyo Riyadi Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing (Guided
Inquiry) terhadap Keterampilan Proses Sains
86
Idhun Prasetyo Riyadi Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing (Guided
Inquiry) terhadap Keterampilan Proses Sains
pembelajaran inkuiri terbimbing dapat yang dimiliki. Hipotesis yang dibuat siswa
meningkatkan keterampilan proses sains masih kurang sesuai dengan rumusan
siswa. masalah. Beberapa siswa masih berfokus
Peningkatan capaian setiap aspek pada satu sumber belajar saja dalam
keterampilan proses sains tiap siklus dapat membuat hipotesis dan hipotesis yang
dijelaskan sebagai berikut. dibuat terlalu panjang sehingga susah
Pada pembelajaran siswa diberi dimengerti.
materi tentang sistem koordinasi, pada Siswa merancang percobaan
awalnya. Siswa diberi permasalahan gerak yang ditimbulkan oleh otak dan
berupa gerak apa yang akan dihasilkan tulang belakang apabila mengalami
apabila sistem saraf pusat meliputi otak kerusakan di laboratorium sekolah untuk
dan tulang belakang mengalami gangguan menguji hipotesis yang telah dibuat oleh
atau kerusakan. Wacana mengenai gerak siswa. Kegiatan merancang percobaan
yang ditimbulkan ketika otak dan tulang mempermudah siswa dalam menggunakan
belakang mengalami gangguan dianalisis banyak keterampilan proses sains terutama
dan dirumuskan permasalahannya oleh kegiatan pelaksanaan percobaan. Siswa
siswa dengan mengajukan pertanyaan. merancang pengamatan di laboratorium
Pertanyaan yang dibuat oleh siswa di dengan memilih alat dan bahan yang
antaranya mengenai struktur organ sistem disediakan, menentukan langkah kerja,
saraf pusat, fungsi dari sistem saraf pusat, dan menentukan data yang diambil.
dan gerakan apa yang dapat ditimbulkan, Rancangan percobaan siswa sudah sesuai
serta gangguan yang dapat terjadi pada dengan tujuan percobaan, akan tetapi
sistem saraf pusat. Keterampilan siswa beberapa siswa belum menyusun langkah
dalam mengajukan pertanyaan belum kerja yang sistemastis dan belum
sesuai yang diharapkan. Sebagian besar menentukan data pengamatan.
siswa masih bingung dalam mengajukan Rancangan percobaan yang telah
pertanyaan-pertanyaan. Pertanyaan yang dibuat ditindaklanjuti dengan
dibuat oleh siswa belum sesuai dengan melaksanakan percobaan pengamatan
tujuan percobaan dan belum sesuai dengan gerak yang ditimbulkan oleh otak dan
indikator capaian KPS. tulang belakang. Percobaan tentang gerak
Siswa membuat hipotesis untuk yang ditimbulkan oleh otak dan tulang
memberi jawaban sementara dari rumusan belakang apabila mengalami kerusakan
masalah yang bersumber dari buku-buku melatih siswa untuk mengembangkan
88
Idhun Prasetyo Riyadi Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing (Guided
Inquiry) terhadap Keterampilan Proses Sains
89
Idhun Prasetyo Riyadi Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing (Guided
Inquiry) terhadap Keterampilan Proses Sains
90
Idhun Prasetyo Riyadi Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing (Guided
Inquiry) terhadap Keterampilan Proses Sains
91
Idhun Prasetyo Riyadi Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing (Guided
Inquiry) terhadap Keterampilan Proses Sains
92
Idhun Prasetyo Riyadi Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing (Guided
Inquiry) terhadap Keterampilan Proses Sains
93