Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh
1. Ahmad Rifai
2. Aulia Rosi
3. Nanang
4. Prihatini
5. Tia Nur Hidayah
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Alkoholisme adalah gangguan yang ditandai oleh konsumsi berlebihan dan ketergantungan pada
alkohol.Minuman beralkohol adalah minuman yang mengandung etanol. Etanol adalah bahan
psikoaktif dan konsumsinya menyebabkan penurunan kesadaran.
Remaja merupakan aset negara yang sangat berharga. Seorang remaja bisa merubah dunia
dengan pemikirannya. Banyak remaja yang dapat bisa membanggakan negaranya dengan
berbagai prestasi yang diraihnya. Remaja memiliki rasa ingin tahu yang sangat tinggi. Rasa ingin
tahu sangat berguna bagi seorang remaja karena dengan sifat ini, remaja bisa menjadi manusia
yang kreatif dan mau mencari tahu tentang sesuatu yang belum dia ketahuinya. Tapi rasa ingin
tahu yang dimiliki remaja bisa menjadi hal yang negatif bila remaja menggunakannya pada hal-
hal negatif. Seperti untuk mengetahui apa itu minuman berakohol.
Di era globalisasi ini para remaja sulit membedakan mana hal yang boleh dilakukan dan mana
hal yang tidak boleh dilakukan. Karena bagi remaja semua hal yang dilakukannya dianggap
benar.
Kenakalan remaja di era modern ini sudah melebihi batas yang sewajarnya. Banyak anak
dibawah umur yang sudah mengenal Rokok, Narkoba, Freesex, Minuman Keras dan terlibat
banyak tindakan kriminal lainnya. Fakta ini sudah tidak dapat diungkuri lagi, kita dapat melihat
brutalnya remaja jaman sekarang. Meningkatnya tingkat kriminal di Indonesia tidak hanya
dilakukan oleh orang dewasa, tetapi banyak juga dari kalangan para remaja. Tindakan kenakalan
remaja sangat beranekaragam dan bervariasi dan lebih terbatas jika dibandingkan tindakan
kriminal orang dewasa.
2. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan alkoholisme?
2. Apa faktor penyebab orang mengkonsumsi Alkohol?
3. Tahapan Alkoholisme.
4. Kurva penggunaan alkohol mulai dari 2009 - 2013
5. Dari kalangan apa saja yang banyak mengkonsumsi alkohol
6. Dampak dan sebab orang mengkonsumsi alkohol dalam jangka waktu yang panjang
3. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini yaitu :
1. Memenuhi tugas untuk membuat makalah mengenai alkoholisme
2. Mengetahui apa itu alkoholisme.
3. Mengetahui dampak alkoholisme.
4. Mengetahui cara mengatasi penggunaan dan penyalahgunaan minuman berakohol.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Alkoholisme
Alkoholisme adalah simtoma klinis yang ditandai dengan kecenderungan untuk
meminum alkohol lebih daripada yang direncanakan, kegagalan usaha untuk menghentikan
kebiasaan minum minuman keras walaupun dengan konsekuensi sosial dan pekerjaan yang
merugikan. Alkoholisme dapat diartikan sebagai kekacauan kerusakan kepribadian yang
disebabkan karena nafsu untuk minum yang bersifat kompulsif, sehingga penderita akan minum
minuman beralkohol secara berlebihan dan dijadikan kebiasaan. Alkoholisme pada umumnya
melewati empat tahap yaitu: Pra Alkoholik, Prodormal, Gawat, Kronis. (Taufiq dan Darma,
1989).Alkoholisme adalah gangguan yang ditandai oleh konsumsi berlebihan dan
ketergantungan pada alkohol. Alkoholisme didefinisikan sebagai penyakit degeneratif progresif
akibat konsumsi alkohol berkepanjangan dan berlebihan yang berakibat pada kecanduan dan
rusaknya kesehatan secara umum.
Minuman beralkohol adalah minuman yang mengandung etanol. Etanol adalah bahan
psikoaktif dan konsumsinya menyebabkan penurunan kesadaran. Etanol telah banyak dibukti
menyebabkan kelainan pada metabolisme lipoprotein, sintesis kolesterol dan penurunan
sintesis asam empedu, asam kolat, fosfolipid, serta penurunan aktivitas enzim 12 alpha-
hydroxylase.
Menurut catatan arkeologi, minuman beralkohol sudah dikenal manusia sejak kurang lebih 5000
tahun yang lalu. Minuman beralkohol merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari pada
berbagai kebudayaan tertentu. Di Indonesia, dikenal beberapa minuman lokal yang beralkohol,
misalnya brem, tuak, dan ciu.
Alkohol adalah zat penekan susuan syaraf pusat meskipun dalam jumlah kecil mungkin
mempunyai efek stimulasi ringan Bahan psikoaktif yang terdapat dalam alkohol adalah etil
alkohol yang diperoleh dari proses fermentasi madu, gula sari buah atau umbi umbian. Nama
yang populer : minuman keras (miras), kamput, tomi (topi miring), cap tikus , balo dll.
Alkohol dapat dibuat melalui proses fermentasi (peragian) berbagai jenis bahan yang
mengandung gula, misalnya buah-buahan (seperti anggur dan apel), biji-bijian (seperti beras dan
gandum), umbi-umbian (seperti singkong), dan madu. Melalui proses fermentasi dapat diperoleh
alkohol dengan kadar 14%. Alkohol dengan kadar yang lebih tinggi dapat diperoleh melalui
penyulingan. Selain melalui proses fermentasi, alkohol juga dapat dibuat dari etena, suatu produk
dari minyak bumi.
d. Ketagihan
Faktor-faktor internal penyebab penyalahgunan alkohol antara lain adalah karena seseorang itu
sendiri ketagihan, yang membuatnya tidak dapat berkata tidak terhadap alkohol (Jauhari, 2004).
Alkohol yang terkandung dalam minuman keras adalah cairan yang bila dikonsumsi dapat
menyebabkan ketergantungan fisik maupun psikis sehingga seseorang menjadi ketagihan
(Nadesul, 2006).
3. Tahapan Alkoholisme
Berikut ini adalah empat tahap alkoholisme beserta gejala yang menyertainya:
a. Tahap Satu Alkoholisme ( Pra Alkoholik ) Terdapat garis tipis antara menjadi peminum
reguler dengan seseorang yang telah mencapai tahap pertama alkoholisme. Ketika seseorang
mulai minum untuk menyingkirkan bad mood-nya, itu adalah tanda terjadinya alkoholisme. Jadi,
tahap pertama alkoholisme dimulai ketika seseorang mulai bergantung pada alkohol untuk
memperbaiki suasana hati. Pada tahap ini seseorang mulai meminum alkohol untuk
menyingkirkan stres, depresi, dan ketegangan. Salah satu karakteristik penting dari tahap
pertama alkoholisme adalah peningkatan bertahap dalam tingkat toleransi alkohol orang tersebut.
Ini berarti bahwa jumlah alkohol yang harus dikonsumsi terus meningkat untuk mendapatkan
efek yang diinginkan.
Tanda
Ketergantungan pada alkohol sebagai pelarian dari stres psikologis
Peningkatan toleransi alkohol
Tanda
Mabuk kronis
Sering pingsan
Penyangkalan
Tanda
Penurunan tingkat toleransi alkohol
Perilaku agresif
Tremor
Tanda
Sering mabuk
Gangguan berpikir
Halusinasi
Kematian rasa
4. Kurva
5. Kalangan Pengkonsumsi Alkohol
Menurut Nadesul (2006), berdasarkan penelitian, pria 4 kali lebih sering menjadi pecandu
alkohol dibandingkan wanita, karena wanita yang minum alkohol lebih cepat mabuk dibanding
dengan pria. Tyas (2002), menjelaskan bahwa semua orang dari semua kelompok umur bisa
menjadi pacandu alkohol. 3,4 juta orang pecandu alkohol di Indonesia 80% adalah berusia 20-24
tahun, dan hampir dari 8% orang dewasa yang memiliki masalah dalam penggunaan alkohol.
a. Remaja
Di jaman sekarang ini, bukan tidak mungkin jika remaja usia sekolah telah mengecap, bahkan
sedikit adiktif terhadap alkohol. Pengaruh lingkungan, serta mudahnya akses untuk mendapatkan
minuman memabukkan ini adalah sedikit dari banyak alasan yang menyebabkan penyebaran
alkohol di kalangan usia sekolah semakin menjamur.
Alkohol membawa pengaruh buruk, terutama untuk kesehatan bagi remaja perempuan. Menurut
sebuah studi yang dipublikasikan di Journal of the National Cancer Institute, semakin banyak
alkohol yang dikonsumsi, terutama antara siklus menstruasi pertama hingga masa kehamilan
penuh yang pertama, maka semakin besar risiko terkena kanker payudara.
Para peneliti melakukan penelitian terhadap sejarah kesehatan dari 91.005 ibu-ibu yang tidak
terjangkit kanker pada saat penelitian dimulai dari tahun 1989 hingga pada tahun 2009.
Penelitian ini merupakan bagian dari Nurses' Health Study II. Pada tahun 1989, setiap wanita
memenuhi pengisian kuesioner mengenai usia dimana mereka mengkonsumsi alkohol dengan
rentang usia antara 15-17; 18-22; 23-30; 31-40.
Gangguan Psikis
1. Kehilangan kontrol-diri, sebagai gejala pertama pada seorang alkoholis.
2. Mabuk : motoriknya tidak terkuasai, tanpa koordinasi, orang menjadi bingung dan tidak sadar-
diri.
3. Roes atau kemabukan yang patologis : menjadi heboh, gempar, gelisa, dan kesadaran menjadi
buram. Roes yang patologis ini sangat berbahaya, karna sering muncul ledakan-ledakan
agresivitas yang hebat.
4. Delirium tremens (delirium: kegila-gilaan, mabuk dan mengigau), fikiran seperti tidak waras,
naik pitam. Kondisi delirium sering disertai delusi-delusi, ilusi-ilusi, dan halusinasi-halusinasi.
5. Korsakov alkoholik : terdapat kompleks gejala amnetis, pasien suka meracau dan berbicara
tanpa arti. Ada kekacauan dan kebingungan mental; cepat lupa dan pikun, lalu terjadi disorientasi
terhadap lingkungan.
Gangguan Jasmani
1. Si penderita mengalami Polyneuritis, yaitu neuritis majemuk dalam bentuk radang dan
keruskan pada system syaraf, disertai kesakitan, hypersensitivitas, kelumpuhan pada otot-otot
dan rusaknya refleks-refleks.
2. Nystagmus, yaitu ayunan yang cepat dan tidak terkendali pada biji mata. pasien menjadi apatis
secara emosional, acuh tak acuh dan sangat labil jiwanya.
3. Terjadi peradangan usus yang kronis (chronic gastritis, disebabkan oleh pengaruh alkohol).
4. Arteriosclerosis : pengapuran pada pembuluh-pembuluh darah, neuritis atau kerusakan pada
syaraf-syaraf, radang ginjal, radang hati.
5. Paresthesia : ada perasaan-perasaan gatal-geli dan panas-terbakar pada kulit dan urat syaraf
tulang belakang. Pada akhirnya akan muncul kerusakan-kerusakan yang progresif pada sistem
peredaran darah dan sistem pencernaan makanaan.
CONTOH :
Jakarta - Hasil urine Afriyani Susanti (29) menunjukkan wanita subur ini telah mengonsumsi
ganja, ekstasi, dan whiskey. Tahukah Anda kalau narkoba dan alkohol meningkatkan risiko
kecelakaan sebesar 9 kali ?
Ada lebih dari 200 juta orang di seluruh dunia yang menggunakan obat-obatan terlarang atau
narkoba setiap tahun. Dan menurut laporan terbaru, narkoba menyebabkan 250 ribu kematian per
tahun, yang paling banyak terjadi di negara berkembang.
Efek negatif paling merugikan dari obat-obat terlarang dan alkohol adalah mempengaruhi sistem
saraf pusat. Zat-zat tersebut bertindak di otak dan dapat mengubah cara seseorang berpikir,
merasa atau berperilaku.
Tak hanya merugikan diri sendiri, obat-obatan terlarang dan alkohol juga dapat mengancam
nyawa orang lain, terutama ketika Anda mengonsumsinya saat berkendara.
Keselamatan berkendara memerlukan kewaspadaan mental, penglihatan yang jelas, koordinasi
fisik dan kemampuan untuk bereaksi dengan tepat. Penggunaan obat-obatan terlarang dapat
mempengaruhi kemampuan mengemudi dan ini meningkatkan risiko mengalami kecelakaan.
Risiko mengalami kecelakaan 9 kali lebih besar ketika alkohol dan obat-obatan terlarang
digunakan bersama-sama dibandingkan dengan pengemudi yang bebas narkoba, seperti dilansir
ninemsn, Senin (23\/1\/2012).
Ada tiga jenis utama obat-obat terlarang yang mempengaruhi sistem saraf pusat, yaitu:
Depresan
Depresan adalah obat yang memperlambat fungsi sistem saraf pusat. Obat depresan tidak selalu
membuat seseorang merasa tertekan. Zat-zat yang termasuk depresan antara lain:
1. Alkohol
2. Ganja
3. Barbiturates, termasuk Seconal, Tuinal dan Amytal.
4. Benzodiazepines termasuk Rohypnol, Valium, Serepax, Mogadon, Normison dan Eupynos.
5. GHB (Gamma-hydroxybutrate)
6. Opiat dan opioid, termasuk heroin, morfin, kodein, metadon dan petidin.
Dalam jumlah kecil, depresan dapat menyebabkan pengguna merasa lebih santai dan tidak terlalu
tertekan. Namun dalam jumlah yang lebih besar, zat-zat ini dapat menyebabkan pingsan, muntah
dan bahkan kematian.
Stimulan
Stimulan bekerja pada sistem saraf pusat untuk mempercepat pesan menuju dan dari otak. Zat ini
dapat membuat pengguna merasa lebih terjaga, waspada atau percaya diri. Stimulan
meningkatkan denyut jantung, suhu tubuh dan tekanan darah. Efek lainnya termasuk nafsu
makan berkurang, pupil dilatasi, banyak bicara dan gangguan tidur.
1. Amfetamin (shabu)
2. Kokain
3. Ekstasi
Stimulan jumlah besar dapat merangsang otak pengguna secara berlebihan, menyebabkan
kecemasan, panik, kejang, sakit kepala, kram perut, agresi dan paranoia.
Halusinogen
Halusinogen mempengaruhi persepsi. Pengguna halusinogen mungkin percaya bahwa mereka
melihat atau mendengar hal-hal yang tidak benar-benar ada, atau apa yang mereka lihat mungkin
terdistorsi dalam beberapa cara. Efek dari halusinogen bervariasi, sehingga tidak mungkin untuk
memprediksi bagaimana mereka akan mempengaruhi orang tertentu pada waktu tertentu.
Halusinogen meliputi:
1. Datura
2. Ketamin
3. LSD (lysergic acid diethylamide)
4. Magic mushrooms (psilocybin)
5. Mescaline (kaktus peyote)
6. PCP (\\\'angel dust\\\')
7. Ganja adalah halusinogen dan juga depresan. Ekstasi juga dapat memiliki kualitas
halusinogen.
Beberapa efek halusinogen meliputi pelebaran pupil, kehilangan nafsu makan, aktivitas
meningkat, berbicara atau tertawa, euforia emosional dan psikologis, mengepalkan rahang,
berkeringat, panik, paranoia, kehilangan kontak dengan realitas, perilaku irasional atau aneh,
kram perut dan mual.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Alkoholisme dapat diartikan sebagai kekacauan kerusakan kepribadian yang disebabkan karena
nafsu untuk minum yang bersifat kompulsif, sehingga penderita akan minum minuman
beralkohol secara berlebihan dan dijadikan kebiasaan. Alkoholisme pada umumnya melewati
empat tahap yaitu: Pra Alkoholik, Prodormal, Gawat, Kronis.
Faktor-faktor seseorang mengkonsumsi alkohol adalah karena pengaruh teman, lingkungan,
iseng atau coba-coba, senang-senang, dan juga ketagihan alkohol menyebabkan subjek sering
mengkonsumsi alkohol.
Demikian beberapa alternative penanggulangan terhadap masalah miras atau minuman keras.
1. Melihat kondisi social, politik, ekonomi dan hukum kita hingga saat ini masih belum stabil,
jadi masih pesimis kalau masalah ini dapat diatasi secara tuntas.
2. Pertama sebenarnya kita harus memiliki landasan Hukum yang kuat dan mapan sebagai
landasan utama untuk mengatur proses pembangunan social, budaya, ekonomi dan politik serta
character building. Merubah suatu budaya atau tradisi sangat sulit dan memerlukan waktu dan
proses yang lama
3. Minuman keras sangat berbahaya bagi penggunanya.
4. Semua pihak harus terus berusaha agar penggunaan dan penyalahgunaan minuman keras
dapat dihentikan.
2. Saran
Dari uraian di atas dapat disarankan beberapa hal, diantaranya:
1. Perlunya pemahaman dari generasi muda akan efek negative dari minuman keras.
2. Perlunya ketegasan pemerintah dan penguasa dalam membatasi atau bahkan menghapuskan
minuman keras dari lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
( http://id.m.wikipedia.org/wiki/Alkoholisme )
http://kamuskesehatan.com/arti/alkoholisme/
http://www.amazine.co/18982/apa-itu-alkoholisme-4-tahap-alkoholisme-gejalanya/?
ModPagespeed=noscript
http://makalahtugasku.blogspot.com/2013/05/contoh-makalah-minuman-keras.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Minuman_beralkohol
http://www.amazine.co/18982/apa-itu-alkoholisme-4-tahap-alkoholisme-gejalanya/
http://id.wikipedia.org/wiki/Etanol#cite_note-23
http://binham.wordpress.com/2012/10/11/mengatasi-masalah-minuman-keras/
http://medicastore.com/penyakit/293/Alkoholisme.html
http://www.gunadarma.ac.id/library/articles/graduate/psychology/2008/Artikel_10503088.pdf