You are on page 1of 3

Laporan Praktikum Mikrobiologi Pembuatan Tempe Yang Di

Bimbing Oleh Agung Witjoro, S.Pd, M.Kes

Oleh

Kelompok 4 :

Anis Suhartatik (150341600910)

Deliar Nur afifah (150341601151)

Dhanial Fahira Yasmin (150341601023)

Dheka Sapti Iskandar (15034160 1703)

Megah Sri Retno Apriliana (150341608081)

Mery Susanti (150341603572)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN BIOLOGI

April 2017
Topik : pengamatan pembuatan tempe

Tujuan :

a. Untuk memperoleh keterampilan meembuat tempe.


b. Untuk mempengaruhi pengaruh aeerasi dalam pembuatan tempe.

Dasar teori

Tempe merupakan makanan yang terbuat dari biji kedelai atau beberapa
bahan lain yang diproses melalui fermentasi dari apa yang secara umum dikenal
sebagai ragi tempe. Lewat proses fermentasi tersebut, biji kedelai mengalami
proses penguraian menjadi senyawa sederhana sehingga mudah dicerna.Tempe
merupakan salah satu makanan hasil fermentasi yang dilakukan oleh jenis jamur
tertentu (Hastuti, 2015).

Fermentasi dapat terjadi karena adanya aktivitas mikroba penyebab


fermentasi pada substrat organik yang sesuai. Terjadinya fermentasi ini dapat
menyebabkan perubahan sifat bahan pangan, sebagai akibat dari pemecahan
kandungan-kandungan bahan pangan tersebut. Pada proses pembuatan tempe,
fermentasi berlangsung secara aerobik dan non alkoholik. Hal ini juga didukung
oleh pendapat Hastuti (2015) bahwa selama proses fermentasi terjadi perubahan
fisik dan kimiawi pada kedelai sehingga menjadi tempe. Mikroorganisme yang
berperan dalam proses fermentasi ini adalah kapang (jamur), yaitu Rhizopus
oryzae, Rhizopus oligosporus, dan Rhizopus arrhizus.

Fermentasi bahan pangan adalah hasil kegiatan dari beberapa spesies mikroba
seperti bakteri, khamir dan kapang. Mikroba yang melakukan fermentasi dengan
memberikan hasil yang dikehendaki dapat dibedakan dari mikroba-mikroba
penyebab penyakit dan penyebab kerusakan. Mikroba fermentasi mendatangkan
hasil akhir yang dikehendaki, misalnya bakteri akan menghasilkan asam laktat,
khamir menghasilkan alkohol, kapang menghasilkan tempe (Muchtadi, 1989).
Jenis kapang digunakan dalam khususnya bagi beberapa jenis kayu dan fermentasi
bahan pangan khususnya di Asia, seperti kecap, miso, tempe dan lain-lainnya.
Jenis kapang yang banyak memegang peranan penting dalam fermentasi bahan
makanan tersebut adalah Aspergillus, Rhizopus dan Penicillium (Setiadi; 2002).
Tempe adalah sumber protein yang penting bagi pola makanan di Indonesia,
terbuat dari kedelai. Tempe mengandung elemen yang berguna bagi tubuh karena
mengandung asam lemak, vitamin, mineral, dan antioksidan (Badan Standardisasi
Nasional Jakarta, 2012).

Dapus

Badan Standardisasi Nasional Jakarta. 2012. Tempe: Persembahan Indonesia


untuk Dunia. (www.bsn.go.id), akses 2 April 2017
Hastuti, Utami Sri. 2015. Petunjuk Praktikum Mikrobiologi. Malang: universitas
Negeri Malang.

Muchtadi,T.R. 1989. Teknologi Proses Pengolahan Pangan. Bogor: PAU Pangan


dan Gizi IPB.
Setiadi. 2002. Kepekaan Terhadap Pengolahan Pangan. Bandung: Pusat
Dinamika Pembangunan UNPAD.

You might also like