You are on page 1of 181
ra Perpustakaan Nasional Ri: Katalog Delam Terbitan (KDT) Al-Asqalari, Ibnu Umar |sra* Mivraj : kajian lengkap perialanan Rasulullah melintasi dimensi dan waltu berdasarkan Hadis Sahih / lbnu Hejar Al-Asqalani dan Jalaluddin As- Suyuthi ; penerjemah, Arya Noor Amarsych ; penyunting, Fedrian Hasmand --Jakarta : Qisthi, 2008. xiv + 200 hal; 13,5 x 20,5 cm. Judul Asli: olstsré* wa al Mi'raj ISBN: 978-979-1303-29-3 1. Nabi Muhammad SAW. |. Judul, Il, Arya Noor Amarsyah Il, Fedran Hosmand 297. 347 Judul asl: al-lsrd* wa al-Mi‘r6j Penulis: Ibnv Hajar al-Asqalani dan Imam as-Suyuthi Edisi Indonesia: Isra* Mi’raj Penerjemah: Arya Noor Amarsyah Penyunting: Fedrian Hasmand Penata Letak: Dody Yuliadi Pewajah Sampul: Tim Qisthi Prose Penerbit: Qisthi Press Anggota IKAPI JI. Melur Blok Z No. 7 Duren Sawit, Jokarta 13440 Telp: (021) 8610159, 86606689; Fox: (021) 86607003; Website: www.gisthipress.com Dilarang memperbanyak isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit. Hak terjemoh dilindungi undang-undang. All rights reserved. BAB PERTAMA ISRA* MY’RAJ Karya Jalaluddin as-Suyuthi AL-Ayah al-Kubré fi Syarh Qishshah al-Isr@” Takhrij Hadis Oleh: Abu Abdillah al-Qadhi 1. HADIS-HADIS MENGENAI ISRA MI’RAJ m Hadis Pertama Pertama-tama, mari kita baca bersama hadis yang bebas dari segala perbedaan pendapat, yaitu hadis Hamad ibn Salamah dari Tsabit, dari Anas r.a. Hadis ini merupakan hadis yang paling kuat dan bebas dari segala perselisihan. Imam Muslim meriwayatkan: Syaiban ibn Farukh telah menyampaikan kepada kami dari Hamad ibn Salamah, dari Tsabit al-Banani, dari Anas ibn Malik ra. bahwa Rasulullah s.a.w. bercerita: Dibawakan kepadaku Burag—sejenis hewan berwarna putih, tubuhnya lebih besar daripada keledai dan lebih kecil daripada bagal'— yang langkah kakinya sejauh matanya memandang. Aku pun mengendarainya sampai tiba di Baitul Magdis. Burag itu kutambatkan * Bagal adalah hewan hasil persilangan antara keledai dan kuda, ed ISRAY MIRA} dengan tali yang digunakan oleh para nabi (untuk menambatkan hewan tunggangan mereka). Kemudian aku masuk Masjidil Aqsha dan kudirikan shalat dua rakaat di sana. Setelah aku keluar, Malaikat Jibril a.s. membawakan ke hadapanku segelas arak dan segelas susu. Aku lantas memilih susu. Jibril pun berkata, “Engkau telah memilih fitrah.”” Selanjutnya kami dinaikkan ke langit terdekat (pertama). Jibril lalu meminta agar pintunya dibukakan. Dia pun ditanya oleh penjaga pintunya, “Siapa kamu?" Jibril menjawab, “Aku Jibril.” Jibril ditanya lagi, “Siapa yang bersamamu?” Dia menjawab, “Muhammad.” Penjaga pintu langit itu kembali bertanya, “Apakah dia diutus (untuk naik menghadap Allah)?” Jibril menjawab, “Dia memang diutus (untuk naik menghadap Allah).” Maka pintunya dibukakan untuk kami dan aku bertemu dengan Adam as. Dia pun menyambutku dan mendoakan kebaikan untukku. Selanjutnya kami dinaikkan ke langit kedua. [ibril a.s. juga meminta agar pintu langit itu dibukakan. Dia pun ditanya oleh penjaga pintunya, “Siapa kamu?” Jibril menjawab, “Aku Jibril.” Jibril ditanya lagi, “Siapa yang bersamamu?” Dia menjawab, “Muhammad.” Penjaga pintu langit itu kembali bertanya, “Apakah dia diutus (untuk naik menghadap Allah)?” Jibril menjawab, “Dia memang diutus (untuk naik menghadap Alllah).” 2 = Imam as-Suvurat Maka pintunya dibukakan untuk kami dan aku bertemu dengan dua orang sepupuku, yaitu Isa ibn Maryam a.s. dan Yahya ibn Zakariya as. Keduanya menyambutku dan mendoakan kebaikan untukku. Selanjutnya kami dinaikkan ke langit ketiga. Jibril a.s. lalu meminta agar pintu langit ini dibukakan. Dia pun ditanya, “Siapa kamu?" Jibril menjawab, “Aku Jibril.” Jibril ditanya lagi, “Siqpa yang bersamamu?” Dia menjawab, “Muhammad.” Penjaga pintu langit itu kembali bertanya, “Apakah dia diutus (untuk naik menghadap Allah)?” Jibril menjawab, “Dia memang diutus (untuk naik menghadap Allah).” Maka pintunya dibukakan untuk kami dan aku bertemu dengan Yusuf as. yang ternyata ketampanannya luar biasa. Dia pun menyambut- ku dan mendoakan kebaikan untukku Selanjutnya kami dinaikkan ke langit keempat. Jibril a.s. pun me- minta agar pintu langit ini dibukakan. Dia (oleh penjaga pintunya) ditanya, “Siapa kamu?” Jibril menjacoab, “Aku fibril.” Jibril ditanya lagi, “Siapa yang bersamamu?” Dia menjawab, “Muhammad.” Penjaga pintu langit itu kembali bertanya, “Apakah dia diutus (untuk naik menghadap Allah)?” Jibril menjawab, “Dia memang diutus (untuk naik menghadap Allah).” Maka pintunya dibukakan untuk kami dan aku bertemu dengan Idris a.s. Dia menyambutku dan mendoakan kebaikan untukku. Memang benar firman Allah: “Dan Kami telah mengangkatnya (Idris a.s.) ke martabat yang tinggi.” (QS. Maryam: 57). Selanjutnya kami dinaikkan ke langit kelima. Jibril a.s. meminta agar pintu langit itu dibukokan. Dia (oleh penjaga pintunya) ditanya, “Siapa kamu?” Jibril menjawab, “Aku fibril.” Jibril ditanya lagi, “Siapa yang bersamamu?” Dia menjawab, “Muhammad.” Penjaga pintu langit itu kembali bertanya, “Apakah dia diutus (untuk naik menghadap Allah)?” Jibril menjawab, “Dia memang diutus (untuk naik menghadap Allah).” Maka pintunya dibukakan untuk kami dan aku bertemu dengan Harun as. Dia pun menyambutku dan mendoakan kebaikan untukku. Selanjutnya kami dinaikkan ke langit keenam. Jibril a.s. lalu meminta agar pintu itu langit dibukakan. Dia pun ditanya, “Siapa kamu?” Jibril menjawoab, “Aku fibril.” Jibril ditanya lagi, “Siapa yang bersamamu?” Dia menjawab, “Muhammad.” Penjaga pintu langit itu kembali bertanya, “Apakah dia diutus (untuk naik menghadap Allah)?” Jibril menjawab, “Dia memang diutus (untuk naik menghadap Allah).” Kemudian, pintunya dibukokan untuk kami. Di sana, aku ber- temu dengan Musa as. Dia menyambutku dan mendoakan kebaikan untukku. Selanjutnya kami dinaikkan ke langit ketujuh. Jibril.a.s. pun meminta agar pintu langit dibukakan, Dia lalu ditanya, “Siqpa kamu?” Jibril menjawab, “Aku fibril.” Jibril ditanya lagi, “Siapa yang bersamamu?” Dia menjawab, “Muhammad.” 4 = Imam as-Suvurat Penjaga pintu langit itu kembali bertanya, “Apakah dia diutus (untuk naik menghadap Allah)?” Jibril menjawab, “Dia memang diutus (untuk naik menghadap Allah).” Maka pintunya dibukakan untuk kami dan aku bertemu dengan Ibrahim a.s. yang sedang menyandarkan punggungnya pada Baitul Ma'mur.? Setiap harinya, Baitul Ma’mur dikunjungi oleh tujuh puluh ribu malaikat yang tidak pernah mengunjunginya lagi sesudahnya (70 ribu malaikat yang masuk ke Baitul Ma’mur setiap harinya selalu pendatang baru, penetj.). Kemudian Jibril membawaku ke (pohon) Sidratul Muntaha yang daun-daunnya selebar telinga gajah dan buak-buahnya sebesar kendi. Tatkala Allah menitahkan perintah-Nya, (pohon) Sidratul Muntaha langsung berubah sehingga tidak ada satu makhluk pun yang bisa meng- gambarkannya karena sangat indah Allah pun memberiku wahyu dan mewajibkan shalat lima puluh kali kepadaku dalam sehari semalam. Kemudian aku turun lagi dan bertemu dengan Musa as Dia bertanya, “Apakah yang diwajibkan oleh Tuhanmu kepada umatmu?” Aku menjawab, “Lima puluh kali shalat sehari semalam.” Dia berkata, “Kembalilah menemui Tuhanmu dan mintalah ke- ringanan kepada-Nya. Sebab, umatmu tidak akan mampu melakukan hal itu. Aku telah menguji Bani Israil.” Maka aku kembali menghadap Tuhanku dan memohon, “Wahai Tuhanku! Berilah keringanan kepada umatku.” » Baitul Ma‘mur secara hartiah berarti rumah yang diramaikan (penuh) ofeh penghuninya Maksuchya adalah rumah ibadah para penghuni langit (malaikat), seperti Magioll Haram of bumi yang bisa menampung puluhan ribu jamal, ed ISRAY MI'RAJ ~ > Allah s.w.t. lantas mengurangi lima (shalat) dariku. Kemudian aku kembali menemui Musa dan kukatakan, “Allah telah mengurangi lima (shalat) dariku.”” Namun, Musa berkata, “Umatmu tidak akan mampu melakukan itu. Kembalilah menemui Tuhanmu dan mintalah keringanan lagi.” Aku terus mondar-mandir antara Tuhanku dan Musa a.s. hingga akhirnya Allah berfirman, “Hai Muhammad! Shalat yang Ku-wajibkan adalah lima kali dalam sehari semalam. Pahala tiap-tiap shalat itu digandekan sepuluh kali lipat. Oleh karena itu, mendirikan sholat lima kali sama saja dengan mendirikan shalat lima puluh kali, Barangsiapa berniat melakukan satu kebaikan namun dia tidak jadi melaksanakannya maka dicatat untuknya satu kebaikan. Andaikan dia melaksanakannya maka dicatat untuknya sepuluh kebaikan. Barangsiapa berniat melakukan satu keburukan namun dia tidak jadi melaksanakannya maka keburukan tersebut tidak dicatat sama sekali. Akan tetapi, jika dia melaksanakannya maka hanya dicatat satu keburukan saja.” Aku turun lagi menemui Musa a.s. dan memberinya penjelasan. Dia masih berkata, “Kembalilah kepada Tuhanmu dan mintalah keringanan lagi.” Aku pun menukas, “Aku telah berulang kali menemui Tuhanku, aku merasa malu terhadap-Nya.” (HR. Muslim) a Hadis Kedua Imam Bukhari meriwayatkan: Yahya ibn Bukair menyampaikan kepada kami bahwa al-Laits menyampaikan kepadanya dari Yunus, dari Ibnu Syihab bahwa Anas ibn Malik r.a. menuturkan: Abu Dzar r.a. menyampaikan bahwa Rasulullah s.a.w. bercerita: Ketika aku sedang berada di Mekah, tiba-tiba atop rumahku terbuka, lalu Jibril turun menemuiku. Dia membedah dadaku dan membasuhnya dengan air Zamzam. fibril membawa nampan emas berisi hikmah dan * Dalam Shahi, Mustim, iman (162). 6 = Imam as-Suvura iman. Kemudian dia menuangkannya ke dalam dadaku. Setelah itu dia menutup dadaku kembali. Kemudian Jibril menggandeng tanganku dan mengajakku naik ke langit. Sesampainya kami di langit pertama, Jibril berkata kepada penjaga langit, “Bukakan pintu!” Penjaga langit itu bertanya, “Siapa kamu?" Jibril menjawab, “Aku [ibril.” Penjaga itu kembali bertanya, “Apakah ada seseorang bersama- mu?” Jibril menjawab, “Ya, aku bersama Muhammad.” Penjaga langit itu kembali bertanya, “Apakah Muhammad diutus (untuk menghadap Allah)?” Jibril menjawab, “Benar.” Setelah penjaga itu membukakan pintu langit pertama, aku dan Jibril memasukinya. Ternyata di situ ada seorang pria sedang duduk dengan banyak sosok bayangan orang di sebelah kanan dan kirinya. Ketika pria itu menoleh ke Kanan, dia tertatwa. Namun ketika menoleh ke kiri, dia menangis. Pria itu berkata, “Selamat datang Nabi yang saleh dan putra yang saleh.” Aku pun bertanya pada fibril, “Siapa orang ini?” Jibril menjawab, “Dia adalah Adam. Di sebelah kanan dan kirinya adalah bayangan anak cucunya. Mereka yang di sebelah kanan adalah penghuni surga Sedangkan yang di sebelah kiri adalah penghuni neraka Karena itulah dia tertawa ketika menoleh ke kanan dan menangis ketika menoleh ke kiri.” Kemudian fibril mengajakku naik lagi ke langit kedua. Jibril berkata kepada penjaga langit, “Bukakan pintu!” Penjaga langit kedua bertanya kepada fibril sebagaimana yang ditanyakan oleh penjaga langit pertama. Akhirnya penjaga langit kedua membukakan pintu. Anas ibn Malik r.a. berkata: Rasulullah menuturkan bahwa di langit-langit itu beliau bertemu Adam a.s., Idris a.s., Musa a.s., Isa a.s., dan [brahim a.s.—semoga Allah selalu menambahkan rahmat-Nya kepada mereka—tanpa menjelaskan di langit ke berapa masing-masing nabi itu berada. Hanya saja, beliau men- jelaskan bahwa beliau bertemu dengan Adam a.s. di langit terdekat (pertama) dan bertemu Ibrahim a.s. di langit keenam. Ketika Jibril a.s. bersama Nabi Muhammad s.a.w. bertemu dengan Idris a.s., dia berkata kepada beliau, “Selamat datang Nabi yang saleh dan saudara yang saleh.” Nabi s.a.w. melanjutkan: Aku bertanya kepada Jibril, “Sinpakah ini?” Jibril menjawab, “Dia adalah Idris.” Kemudian aku bertemu dengan Musa, Dia mengucapkan, “Selamat datang Nabi yang saleh dan saudara yang saleh.” Aku bertanya kepada fibril, “Siapakah ini?” Jibril menjawab, “Dia adalah Musa.” Kemudian aku bertemu dengan Isa, dia mengucapkan, “Selamat datang Nabi yang saleh dan saudara yang saleh.” Aku bertanya kepada Jibril, “Siapakah ini?” Jibril menjawab, “Dia adalah Isa. Kemudian aku bertemu dengan Ibrahim, dia mengucapkan, “Selamat datang Nabi yang saleh dan saudara yang saleh.” Aku bertanya kepada Jibril, “Siapakah ini?” Jibril menjawab, “Dia adalah Ibrahim.” Selanjutnya fibril menaikkanku lagi hingga sampai di suatu tingkatan di mana aku bisa mendengar bunyi guratan pena.’ Kemudian Allah mewajibkan umatku untuk mendirikan lima puluh shalat (dalam sehavi semalam). Lalu aku turun lagi membawa perintah tersebut. Ketika \esudnya adalah baiau sampai ke suatt tingkatan yang sangat tinggi di mana beliau bisa mendergar yang menuliskan ketentuan (gadi’a) dan penntaly Allah sw.t suara pen 8 — Imam as-Suvurat aku bertemu dengan Musa a.s., dia bertanya, “Apa yang telah Allah wajibkan kepada umatmu?” Aku menjawab, “Allah telah mewajibkan lima puluh shalat.” Musa berkata, “Kembalilah kepada Tuhanmu untuk meminta keringanan karena umatmu tidak akan mampu melaksanakan itu.” Aku pun kembali menghadap Allah untuk memohon pengurangan. Lantas Allah mengurangi sebagiannya. Aku kembali lagi bertemu Musa. Aku jelaskan balwa Allah telah mengurangi sebagian dari lima puluh shalat. Musa berkata, “Kembalilah kepada Tuhanmu untuk meminta pengurangan lagi karena umatmu tidak akan mampu melaksanakan itu.” Aku pun kembali menghadap Allah untuk memohon pengurangan. Lalu Allah mengurangi sebagiannya lagi. Aku kembali lagi bertemu Musa dan kujelaskan bahia Allah telah mengurangi sebagiannya lagi. Musa berkata, “Kembalilah kepada Tuhanmu untuk meminta pengurangan lagi karena umatmu tidak akan mampu melaksanakan itu.” Aku pun kembali menghadap Allah untuk memohon pengurangan untuk kesekian kalinya. Maka Allah berfirman, “Shalat yang Ku-tvajibkan adalah lima waktu, namun nilainya sebanding dengan shalat lima puluh waktu. Ketetapan-Ku tidak akan berubah.” Aku kembali bertemu dengan Musa. Dia masih berkata, “Kembalilah pada Tuhanmu lagi untuk memohon pengurangan lagi!” Aku pun menjawab, “Aku merasa malu terhadap Tuhanku.” Setelah itu, Jibril membacwaku ke (pohon) Sidratul Muntaha yang diselimuti oleh berbagai warna yang tidak dapat kukatakan woarna apa itu. Kemudian aku dipersilakan masuk ke surga yang di dalamnya terdapat dinding-dinding dari mutiara dan tanahnya bubuk kestuvi. (HR. Bukhari)* > Dalam Shahih Bukhasi, Kitab ashShalah (Bab Kaifa furidhat ash-Shaléh, 1/547 him. 349) dan kitab abt-Jajj (Bab Mc ff Zameam him, 1636), juga kitab akAnbiva (Bab Dzukira (dris a.s him, 3342). Topiletopik ini telah dihimpun oleh ustadz Syaildy Muhammad Fuad Abdul Baqi dalam bukunya, Jn Masanid aklmam alsBukhari, ISRA* MIRA ~ 9 image not available Kemudian Jibril mengajak Rasulullah s.a.w. ke langit yang terdekat (pertama). Sesampainya di sana, Jibril mengetuk salah satu pintu. Penjaga pintu langit pertama bertanya, “Siapa itu?” Jibril menjawab, “Aku Jibril.” Para penjaga pintu langit pertama bertanya, “Engkau bersama siapa?” Jibril menjawab, “Bersama Muhammad.” Mereka bertanya lagi, “Apakah dia diutus (untuk naik menghadap Allah)?” Jibril menjawab, “Benar.” Mereka menyambut, “Selamat datang untuknya.” Penduduk langit merasa senang dengan kedatangan Nabi s.a.w. Mereka tidak mengetahui apa kehendak Allah terhadap Nabi s.a.w. di bumi sebelum Dia memberitahukannya kepada mereka. Di langit pertama, Nabi s.a.w. bertemu dengan Adam as. Jibril berkata kepada Nabi s.a.w., “Ini adalah Adam, kakek moyangmu. Berilah salam kepadanya!” Nabi s.a.w. memberi salam kepada Adam as. dan dia pun menjawab salam itu, lalu berkata, “Selamat datang, putraku. Engkau adalah putra terbaik.” Di langit pertama itu Nabi s.a.w. melihat dua buah sungai yang mengalir tanpa henti. Beliau pun bertanya, “Wahai Jibril, sungai apakah ini?” Jibril menjawab, “Ini adalah sumber sungai Nil dan Eufrat.” Kemudian Jibril mengajak Kasulullah s.a.w. berjalan-jalan di langit pertama itu. Beliau kembali menjumpai sebuah sungai. Di atas sungai itu terdapat istana yang terbuat dari mutiara dan permata Zabarjad. ISRAY yy ‘MI'RAJ image not available image not available image not available Kemudian aku menoleh ke arah fibril. Dia tampak seolah kain pelana penutup punuk unta (tetap duduk dengan tenang dan mantap, ed). Aku menyadari bahwa pengetahuannya tentang Allah lebih tinggi daripada pengetahuanku. Salah satu pintu langit dibukokan untukku. Aku pun melihat cahaya (Allah) yang paling agung. Dia dihalangi oleh tabir yang di depannya terdapat alas duduk dari mutiara dan permata Yaqut. Dia pun memberiku wahyu. (AR. Al-Bazzar)’ Al-Hafizh Imaduddin ibn Katsir berkata, “Seandainya hadis ini sahih maka peristiwa tersebut bukanlah peristiwa Isra’ . Sebab, tidak menyebutkan Baitul Maqdis dan kenaikan ke langit.”"" m Hadis Kelima Dalam buku ad-Dald’ il, Baihaqi meriwayatkan: Abul Hasan ibn Abdan telah menyampaikan kepada kami: Ahmad ibn Ubaid ash-Shafar telah menyampaikan kepada kami: Muhammad ibn Isma’il at-Tirmidzi menyampaikan kepada kami: Abu Ali ibn Miqlash telah menyampaikan kepada kami: Abdullah ibn Wahab telah menyampaikan kepada kami: Ya’qub ibn Abdurrahman az-Zuhri telah menyampaikan kepadaku dari ayahnya yang bernama Abdurrahman, dari Hasyim ibn Hasyim ibn Hasyim ibn Utbah ibn Abu Waqgash bahwa Anas ibn Malik r.a. bercerita: lam Musnad al me Kitab aman (Bab Minhu i alia” \/47 hm, 58). AKBazzar berkata, “Kani tidak mengetaui nwayat lain selain yang, dirwayatkan melalui Aras, Tidak ada perawi yang menerima rivayat dan Ibn Lmar selain alanis.” AlHarits adalah ulama Bashrat yang terkenal (Dalam buku Majma’az-Zawa ia (1/75), ab-Haitsim beat, “Para peraivihadis yang, dinwayatkan oleh alBazzar dan Thabrani di dalam akA.sath merupakan para narasumber kitab ahih” AsSuyulhi di dalam aéKhasha ‘sh (391) mengatakan bahwa hadi ini dicantumkan oleh tbnu Saad, juga Sa‘id ibn Manshur dalam Senan-nya, juga alBazzar, Baihaqi, Ionu Murdawaih, dan Ibn Asakir Menurut saya (pen-tahgiql: hadis ini tidal selamat dari kecacatan, Akan saya jelaskan pada. kesempatan berikutnya. °° Tafsir lon Katsr (surah alta” V/75). ALHafizh meragukan kesahihan hadis ini, Sebagaimana Anda tinat, had’s al-Harts ini mengandurg kebimbangan, Imam Ahmad ibn Hanbal memasbkan hal itu thnu Hibban menilahacis ini sebagai hadis dha‘ Dalam buku alMajrabie 1/224), Ibu Hibban berkata “AlHanis adalah seorang guru yang saleh, Namun dia termasuk peravvi yang, banyak keraguannya. Sebingga hradisnya termasuk kategon hadis yarg tidak dapat cljacikan dall,jka hanya dirivayatkan mela airinya saja” Lagipula, aya rasa, adz-Dzahabi cendeung meni a {1/38}. Oleh karena itu slakan merujuknya ini sebagai hadis cha‘ dalam buku abv ISRA* 5 MI'RAJ ~ 15 Ketika Jibril menghadirkan Buraq ke hadapan Rasulullah s.a.w., hewan itu menegakkan kedua daun telinganya untuk mendengarkan. Jibril berkata kepadanya, “Tenanglah, hai Buraq, jika ada orang seperti ini mengendaraimu.” Rasulullah s.a.w. pun mengendarainya. Di tengah perjalanan, beliau bertemu dengan seorang wanita yang sangat renta. Rasulullah bertanya, “Siapa ini, wahai Jibril?” Jibril menukas, “Berjalanlah terus, Muhammad!” Beliau pun meneruskan perjalanan sampai beliau bertemu dengan sesosok orang yang memanggilnya agar tidak meneruskan perjalanan. Dia berkata, “Mari ke sini wahai Muhammad!” Jibril memotong, “Berjalanlah terus, Muhammad!” Rasulullah pun meneruskan perjalanan sampai seseorang menemuinya dan berkata, “As-saléimu ‘alaika, wahai yang pertama. As-saldmu ‘alaika, wahai yang terakhir! As-saldmu ‘alaika, wahai yang menghimpun.” Jibril berkata kepada Rasulullah s.a.w., “Jawablah salamnya, Muhammad!” Rasulullah pun menjawab salam itu. Kemudian beliau bertemu dengan seseorang lainnya dan dia mengucapkan kata yang sama seperti orang pertama. Demikian pula selanjutnya orang yang ketiga. Akhirnya, Rasulullah s.a.w. sampai di Baitul Maqdis. Di sana, Rasulullah s.a.w. ditawari air, arak, dan susu. Maka Rasulullah w. memilih dan meminum susu. Jibril pun berkata kepada beliau, “Engkau telah memilih fitrah. Seandainya engkau me- minum air maka niscaya engkau akan tenggelam dan umatmu Ss. juga tenggelam. Seandainya engkau meminum arak maka niscaya engkau akan tersesat dan umatmu juga tersesat.” Kemudian Rasulullah s.a.w. dipertemukan dengan Adam a.s. dan para nabi setelahnya. Malam itu, Muhammad Rasulullah a.w. menjadi imam shalat bagi para nabi itu. 16 — Iman as-Suvure Jibril berkata kepada beliau, “Wanita tua yang engkau lihat di sisi jalan tadi adalah perlambang dari usia dunia. Sisa usia dunia ini sama dengan sisa usia wanita tua itu. Sedangkan sesosok orang yang ingin memalingkanmu adalah Iblis, musuh Allah. Dia ingin memalingkanmu dari jalan yang lurus. Sedangkan tiga orang yang memberi salam kepadamu adalah Ibrahim a.s., Musa as., dan Isa a.s.” (HR. Baihaqi)" Al-Hafizh Ibnu Katsir berkomentar, “Sebagian redaksi hadis tersebut tergolong redaksi yang munkar (aneh) dan gharib (asing) ma = Hadis Keenam Ibnu Abi Hatim, di dalam Tafsir-nya, meriwayatkan: Ayahku (Abu Hatim) telah menyampaikan kepadaku: Hisyam ibn Ammar telah menyampaikan kepada kami: Khalid ibn Yazid ibn Abu Malik telah menyampaikan kepada kami dari ayahnya (Abu Malik) bahwa Anas ibn Malik r.a. bercerita: Pada malam diberangkatkannya Rasulullah s.a.w., Jibril a.s. datang menemui beliau dengan membawa seekor hewan tunggangan yang tubuhnya lebih besar daripada keledai namun lebih kecil daripada bagal (Buraq, ed). Jibril mengajak Rasulullah s.a.w, menaiki hewan tunggangan itu. Hewan itu melangkah sejauh matanya memandang dan baru berhenti begitu sampai di Baitul Maqdis. Di suatu tempat yang dinamakan Pintu Muhammad, Jibril mendatangi sebuah batu yang ada di sana dan menyentuh batu itu dengan jari-jarinya sehingga batu itu berlubang, lalu mengikat hewan tunggangan itu pada batu tersebut. ‘a alBaihagi (lI/113). Kami telah menetapkan susunan sanad dz Mubyiddin Mustawi. Sanad ini lebih sabih bila dandingkan Talsir bru Katsir (V/9) Mereka pun menaiki tangga masjid. Sesampainya mereka di beranda masjid, Jibril berkata, “Wahai Muhammad! Apakah engkau telah meminta pada Tuhanmu agar Dia memperlihatkan bidadari kepadamu?” Rasulullah s.a.w. menjawab, “Sudah.” “Pergilah menemui para wanita itu dan berilah salam kepada mereka!” kata Jibril. Para bidadari itu duduk di sebelah kiri batu besar. Rasulullah bercerita: Aku mendatangi mereka dan memberi salam pada mereka. Mereka pun menjawab salamku. Aku bertanya, “Siapakah kalian?” Mereka menjawab, “Kami adalah para bidadari yang baik budi dan cantik jelita.” Kami adalah para istri bagi orang-orang yang berbakti. Orang-orang yang berbakti itu suci dan tidak mengedipkan mata (genit). Mereka tetap tinggal (di surga) dan tidak akan pergi meninggalkannya. Mereka kekal dan tidak akan mati.” Sesaat setelah aku beranjak dari sana, banyak orang berkumpul (di dalam masjid). Seorang muazin mengumandangkan azan. Shalat segera akan ditunaikan. Kami berdiri membentuk beberapa barisan sambil menunggu salah seorang untuk maju mengimami shalat. Kemudian Jibril menggandeng tanganku dan memintaku maju ke depan untuk menjadi imam. Maka aku menjadi imam mereka. Ketika shalat telah usai, Jibril bertanya, “Wahai Muhammad, apakah engkau tahu siapa orang-orang yang mendirikan shalat di belakangmu?” Aku menjawab, “Tidak tahu.” “Orang-orang yang mendirikan shalat di belakangmu adalah para nabi yang diutus oleh Allah,” jelas Jibril. ® Jawaban «lari surga ini sama seperti redaksi surh arRahman yang aninya, “Di dalam surgarsurga itu ada bidadarb-bidadari yang baiksbaik lagi cantikecanti.” 18 — Iman as-Suvur Kemudian Jibril menggandeng tanganku dan membawaku naik menuju langit. Ketika kami sampai di pintu langit pertama, fibril meminta agar pintunya dibuka. Para penjaga pintu bertanya, “Siapa kamu?” Jibril menjawab, “Aku fibril.” Mereka bertanya lagi, “Siapa yang bersamamu?” Jibril menjawab, “Muhammad.” Para penjaga pintu langit kembali bertanya, “Apakah dia diutus (untuk naik menghadap Allah)?” Jibril menjawab, “Ya.” Pintu itu pun dibuka dan para penjaga berkata, “Selamat datang, wahai Jibril dan orang yang bersamamu.” Ketika kami mendarat di permukaannya, tibo-tiba muncullah Adam a.s. Jibril berkata kepadaku, “Wahai Muhammad, apakah engkau tidak menyampaikan salam kepada Adam, kakek moyangmu?” Aku menjawab, “Tentu kusampaikan.” Aku pun menghampiri Adam a.s. dan kuuucapkan salam untuknya. Adam a.s. menjawoab salamku dan berkata, “Selamat datang, anakku yang saleh dan nabi yang saleh.”” Kemudian Jibril mengajakku naik ke langit kedua. Jibril meminta agar pintunya dibuka. Para penjaga pintu bertanya, “Siapa kamu?” Jibril menjawoab, “Aku fibril.” Mereka bertanya lagi, “Siapa yong bersamamu?” Jibril menjawoab, “Muhammad.” Para penjaga pintu langit kembali bertanya, “Apakah dia diutus (untuk naik menghadap Allah)?” Jibril menjawab, “Ya.” Pintu itu pun dibuka dan para penjaga berkata, “Selamat datang, wahai Jibril dan orang yang bersamamu.” Di langit kedua itu, aku melihat™ Isa a.s. dan Yahya a.s. * Pengertian methat (aru ya) di sini adalah melihat yang sebenarnya, idak boleh diartikan sebagai ISRA* mirray ~ 19 image not available image not available image not available shalat (dalam sehari semalam). Maka laksanakanlah shalat itu olehmu dan umatmu.” Kemudian awan tadi mendorongku (turun). Jibril pun menggamit tanganku dan membawaku turun dengan cepat hingga sampai di hadapan Ibrahim a.s. Namun, dia tidak mengeluarkan sepatah kata pun Selanjutnya, aku bertemu dengan Musa a.s. dan dia bertanya, “Wahai Muhammad, apa saja yang kamu lakukan di sana?” Aku menjawab, “Allah telah mewajibkan kepadaku dan umatku untuk mendirikan lima puluh shalat dalam sehari semalam.” Musa a.s. berkata, “Kamu dan umatmu tidak akan mampu me- nunaikannya. Kembalilah menghadap Allah dan mintalah keringanan dari-Nya.” Maka aku pergi dengan segera menuju pohon tadi. Awan tadi pun meliputi diriku dan Jibril menaikkanku. Tiba-tiba saja aku sudah jatuh tersungkur dalam keadaan sujud kepada Allah. Aku berkata, “Wahai Tuhanku, Engkau telah mecunjibkan kepadaku don umatku untuk mendirikan lima puluh shalat dalam sehari semalam. Aku dan umatku tidak mampu untuk menunaikannya. Maka berilah keringanan untuk kami." Allah pun berfirman, “Kukurangi sepuluh shalat.” Kemudian awan tadi mendorongku (turun). Jibril pun menggamit tanganku dan membawaku turun dengan cepat hingga sampai di hadapan Ibrahim a.s. Namun, dia tidak mengeluarkan sepatah kata pun. Selanjutnya, aku bertemu dengan Musa a.s. dan dia bertanya, “Wahai Muhammad, apa saja yang kamu lakukan di sana?” Aku menjawab, “Allah telah mengurangi sepuluh shalat.” Musa berkata, “Empat puluh shalat dalam sehari semalam tidak dapat ditunaikan olehmu dan umatmu, Kembalilah menghadap Allah don mintalah keringanan dari-Nya.” ISRAY 93 MI'RAY ~ 7 image not available image not available image not available image not available image not available image not available image not available Jibril menjawab, “Dua sungai yang tampak samar-samar adalah dua sungai yang ada di surga. Sedangkan dua sungai yang tampak jelas ini adalah sumber sungai Nil dan Eufrat.” Kemudian Jibril mengajakku ke Baitul Ma'mur. Qatadah berkata, “Al-Hasan telah menyampaikan kepadaku dari Abu Hurairah bahwa Nabi s.a.w. melihat Baitul Ma’mur. Setiap harinya, tujuh puluh ribu malaikat memasuki Baitul Ma’mur dan setiap mereka tidak pernah memasukinya lagi untuk kali yang berikutnya.” Kembali ke hadis yang diriwayatkan oleh Anas r.a., Rasulullah s.a.w. bercerita: Kemudian aku diberikan pilihan antara satu bejana arak, satu bejana susu, dan satu bejana madu. Aku pun mengambil bejana yang berisi susu. Jibril berkata, “Ini adalah fitrah yang engkau dan umatmu berada di atasnya.” Setelah itu, kewajiban mendirikan shalat pun diturunkan. Selanjutnya, Rasulullah menyebutkan seperti hadis riwayat Bukhari dan Muslim tadi.* = Hadis Kedelapan Baihaqi meriwayatkan: Abu Abdillah (Muhammad ibn Abdullah) al-Hafizh telah menyampaikan kepada kami: Abul Abbas (Muhammad ibn Ya‘qub) telah menyampaikan kepada kami: Abu Bakar Yahya ibn Abi Thalib telah menyampaikan kepada kami: Abdul Wahhab ibn Atha’ telah menyampaikan kepada kami: Abu Muhammad al-Hammani® °* Hadis ini dirwayatkan oleh Qatadah dari Anas. Imam Ahmad menyebutkannya dalam alMusnad (1V/208-210), juga thnu Katsir (V/13-15). Hadlis ini terdapat pula dalam Shahih Bukhari (kitaly Bed!” akKhalq, Bab Daikr aleMalaikal atau Fat 1/348, hadis no. 3207) dan Shalith Muslim (kitab atlman, hadis no, 164). Selain itu, hadis ini juga diriwayatkan melalui Abu Huraira a: Qatadah meriwayatkannya dari akHasan cari Abu Hurairah ra, Hadis ini terdapat di dalam Shakih Bukhari (Bab Bad” abKhalg atau Fath abBari V1/349), hadis no 3207, Lihat pula hadis no. 3393, 3430 dan 3887 » Dalam Talsir lbnu Katsh disebutkan: Abu Muhammad Rasyid alHammani. ISRA* mirray ~ 3! image not available image not available image not available Mereka menempuh jalan para pengikut Fir‘aun. Tiba-tiba jalan itu melindas mereka. Aku mendengar mereka berteriak-teriak memohon kepada Allah. Aku pun bertanya, “Wahai Jibril, siapakah mereka?” “Mereka adalah sebagian umaimu. Inilah makna firman Alloh: ‘Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan lantaran (tekanan) penyakit gila’,” jawab Jibril. Sesaat setelah aku melanjutkan perjalanan, aku melewati sekelompok orang yang memiliki bibir seperti bibir unta. Mulut mereka dibuka dan disuapi bara api. Kemudian bara api itu langsung keluar lagi dari arah selangkangan mereka, Aku mendengar mereka berteriak memohon ke- pada Allah. Aku pun bertanya, “Wahai Jibril, siapakah mereka?” “Mereka adalah sebagian umatmu. [nilah makna firman Allah: ‘Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka’.” (QS. An Nisa’ : 10). Sesaat setelah eku melanjutkan perjalanan, aku melewati sekelompok wanita yang digantung pada payudara-payudara mereka, Aku mendengar mereka berteriak memohon kepada Allah. Aku pun bertanya, “Wahai Jibril, siapakah wanita-zoanita itu?” “Mereka adalah wanita-wanita pezina dari kalangan umatmu,” jawab fibril. Sesaat setelah aku melanjutkan perjalanan, aku melewati sekelompok orang. Daging tubult mereka disayat dan disuapi ke mulut mereka sendiri. Mereka diseru, “Makanlah! Seperti dulu kamu pernah memakan daging saudaramu.” Aku pun bertanya, “Wahai Jibril, siapakah mereka?" ISRA* 5 MI'RAJ ~ 35 image not available image not available image not available Selanjutnya Rasulullah s.a.w. menceritakan perjalanan mondar-mandirnya antara Musa a.s. dan Allah s.w.t. Kemudian pagi harinya, di kota Mekah, beliau menceritakan kepada penduduk kota Mekah bahwa dirinya baru saja pulang dari Baitul Maqdis dan dinaikkan ke langit. Abu Jahal, yakni Ibnu Hisyam, berkata, “Tidakkah kalian merasa heran mendengar cerita Muhammad? Dia mengaku bahwa dirinya baru saja pulang dari Baitul Maqdis dan pada pagi hari telah ada di tengah-tengah kita. Padahal seandainya kita pergi ke sana, kita membutuhkan waktu satu bulan, dan untuk sampai lagi ke kota Mekah juga dibutuhkan waktu satu bulan. Bagaimana bisa perjalanan dua bulan bisa ditempuh dalam satu malam saja?” Rasulullah s.a.w. menuturkan, “Aku pun menceritakan tentang rombongan dagang kaum Quraisy yang kulihat di suatu tempat ketika aku berada di atas hewan tungganganku. Rombongan dagang itu berjalan. Ketika rombongan itu pulang, aku melihatnya di daerah Aqabah. Kemudian aku beritahukan siapa saja yang ada di dalam rombongan dagang itu serta unta milik mereka masing-masing yang dibawa serta. Tidak lupa, aku juga beritahukan perhiasan apa saja yang dibawa rombongan dagang itu.” Salah seorang musyrik angkat bicara, “Aku mengenal orang-orang Baitul Maqdis. Coba katakan, bagaimanakah bentuk bangunan di sana? Seberapa dekatnya kota itu dengan pegunungan?” Maka diperlihatkanlah penampakan Baitul Maqdis kepada Rasulullah s.a.w. dari tempat duduknya. Beliau melihat Baitul Maqdis seperti salah seorang dari kita melihat rumahnya sendiri. Rasulullah s.a.w. menuturkan, “Bentuk bangunanuya seperti ini dan itu. Kedekatan Baitul Magqdis itu sedekat jarak sekian dan sekian.” ISRA* MiRAy ~ 39 image not available image not available image not available Rasulullah s.a.w. bertanya, “Wahai Jibril, siapakah mereka?” “Mereka adalah para pengkhutbah yang suka menyampaikan fitnah,” jawab Jibril. Kemudian Rasulullah s.a.w. melewati sebuah batu kecil yang mengeluarkan seekor sapi jantan besar. Sapi itu ingin kembali masuk ke dalam batu tersebut melalui lubang tempat dia keluar, namun kerbau itu tidak dapat melakukannya. Rasulullah bertanya, “Wahai fibril, apakah ini?” “Sapi jantan ini merupakan perlambang dari pria yang mengucapkan kata-kata yang sangat serius. Kemudian pria ini menyesal, namun dia tidak dapat untuk menariknya kembali,” jawab Jibril. Kemudian Rasulullah s.a.w. melewati sebuah lembah. Dari lembah itu bertiup angin sejuk yang beraroma harum, juga ber- aroma kesturi serta terdengar suara. Rasulullah bertanya, “Wahai Jibril, apakah angin sejuk yang ber- aroma wangi ini? Apa pula angin beraroma kesturi serta suara itu?” “Ttulah suara surga yang berkata, ‘Wahai Tuhanku! Datang- kanlah orang-orang yang Engkau janjikan. Sebab, telah melimpah kamarku, kain sutera tebalku, sutera tipisku, bidadariku, per- mataku, perakku, emasku, gelasku, lembaran-lembaranku, teko- ku, maduku, air tawarku, arakku serta susuku. Semuanya telah tersedia dalam jumlah banyak. Oleh karena itu, ya Allah, datangkan orang-orang yang telah Engkau janjikan.’ Allah menjawab, ‘Kamu berhak memperole semua Muslim —baik pria maupun voanita—dan semua mukmin—baik pria maupun wanita Kamu berhak memperoleh setiap orang yang beriman kepada-Ku, kepada rasul-rasul-Ku, yang beramal saleh, tidak menyekutukan-Ku serta tidak menjadikan selain diri-Ku sebagai tandingan-tandingan-Ku. Engkau berhak memperoleh orang yang takut pada-Ku. Itulah orang yang beriman. Barangsiapa meminta pada-Ku maka akan Ku-berikan. Barangsiapa meminjamkan sesuatu kepada-Ku maka akan Ku-balas. ISRA* Mira ~ 43 image not available image not available image not available Rasulullah s.a.w. pun meminumnya. Kemudian bejana berikut- nya yang berisi susu disodorkan kepada beliau. Dikatakan kepada beliau: “Minumlah!” Rasulullah s.a.w. pun meminumnya hingga dahaganya hilang. Kemudian bejana ketiga yang berisi arak disodorkan kepada beliau. Dikatakan kepada beliau: “Minumlah!” Rasulullah s.a.w. menukas, “Tidak mau. Aku sudah puas minum.” Jibril berkata, “Minuman yang terakhir ini akan diharamkan atas umatmu. Seandainya tadi engkau meminumnya, niscaya hanya sedikit umatmu yang mengikutimu.” Kemudian Jibril mengajak beliau naik ke langit pertama. Jibril pun meminta agar pintu langit pertama dibuka. Penjaga pintu langit pertama ini bertanya, “Siapa itu?” Jibril menjawab, “Aku Jibril.” Penjaga pintu langit itu bertanya lagi, “Engkau bersama siapa?” Jibril menjawab, “Bersama Muhammad.” Penjaga pintu itu kembali bertanya, “Apakah dia diutus (untuk naik menghadap Allah)?” Jibril menjawab, “Benar.” Penjaga pintu langit itu pun menyambut, “Selamat baginya, sebaik-baik saudara, sebaik-baik khalifah, dan sebaik-baik orang yang datang.” Kemudian Rasulullah s.a.w. masuk dan melihat seorang pria yang memiliki rupa sempurna. Tidak ada sedikit pun kekurangan rupanya, tidak seperti rupa manusia pada umumnya yang penuh kekurangan. Di sebelah kanan pria itu ada pintu yang mengeluarkan aroma harum semerbak, sementara di sebelah kirinya ada pintu yang mengeluarkan bau busuk. Ketika pria itu menoleh ke pintu yang berada di kanannya, dia tertawa senang. ISRA* MiRAy ~ 47 image not available image not available image not available yang terkutuk, sehingga setan tidak dapat mengganggu mereka berdua dari arah mana pun.” Allah pun berfirman kepada Rasulullah, “Aku telah menjadikanmu sebagai kekasih. Ketevangan itu tertulis di dalam Taurat: Muhammad Habib (kekasih) ar-Rahman. Aku telah mengutusmu kepada seluruh umat manusia sebagai pembaza kabar gembira dan pemberi peringatan. Aku telah melapangkan dadamu, menghilangkan bebanmu, dan meninggikan namamu, sehingga setiapkali nama-Ku disebut pastilah namamu disebut pula bersama nama-Ku Aku telah menjadikan umatmu sebagai umat terbaik yang dikeluar- kan untuk manusia, menjadikan mereka sebagai umat pertengahan dan menjadikan mereka sebagai umat yang pertama (masuk surga, ed) sekaligus yang terakhir (hadir di dunia, ed). Aku pun melarang umatmu berkhutbah sebelum mereka bersaksi bahwa engkau adalah hamba-Ku sekaligus utusan-Ku Aku juga menjadikan umatmu orang-orang yang hati mereka adalah Injil mereka. Aku menjadikanmu sebagai nabi yang pertama diciptakan, namun yang terakhir diutus. Aku juga menjadikanmu sebagai nabi pertama yang diputuskan (masuk surga, ed). Aku memberimu tujuh ayat (al-Fitihah) yang selalu dibaca berulang- ulang, yang tak pernah Ku-berikan kepada para nabi lain Aku juga memberimu tiga ayat terakhir surah al-Baqarah yang disimpan di bawah Arsy, sedangkan nabi-nabi lain tidak pernah memperolehnya Aku memberimu pula telaga al-Kautsar. Aku memberimu delapan anak panah: Islam, hijrah, jihad, shalat, zakat, puasa Ramadhan, amar makruf dan nahi mungkar. Aku pun menjadikanmu sebagai pembuka (pintu surga, ed) sckaligus penutup (para nabi, ed).” ISRA* Mirray ~ >! image not available image not available image not available Kami pun meneruskan perjalanan hingga sampai di Masjid al- Agsha. Aku turun dari hewan tunggangan dan kuikotkan dia dengan tali yang biasa dipakai oleh para nabi untuk menambat hewan tunggangan mereka, Ketika memasuki masjid, aku mengenali para nabi di antara orang- orang yang sedang berdiri, rukuk, dan sujud di dalamnypa. Kemudian aku diberi dua gelas minuman, yang satu berisi madu dan yang satu lagi susu. Maka aku mengambil gelas yang berisi susu dan meminumnya Seusaiku meminumnya, Jibril menepuk pundakku seraya berkata, “Engkau telah memilih fitrah.” Kemudian shalat jamaah pun dilangsungkan dan aku menjadi imamnya. Setelah itu kami keluar dan pulang? Ibnu Katsir berkata, “Sanad hadis ini gharib. Redaksi hadisnya mengandung keanehan, yakni disebutkan bahwa Rasulullah s.a.w. bertemu dengan para nabi sebelum masuk ke dalam Masjidil Agsha. Padahal, yang benar adalah Rasulullah s.a.w. bertemu dengan para nabi di tiap lapis langit. Kemudian, barulah beliau turun kembali ke Baitul Maqdis untuk kali yang kedua bersama para nabi itu dan mengimami mereka dalam shalat di sana. Setelah itu, beliat: mengendarai Buraq kembali pulang ke Mekah.”” a Hadis Kesebelas Muhammad ibn Ishaq, dalam bukunya, al-Maghdzi, meriwayatkan: Muhammad ibn as-Sa° ib al-Kalbi telah menyampaikan ke- padaku dari Abu Shalih bahwa Ummu Hani* binti Abu Thalib bercerita: = AbKhasha ish abKubra (I/404). Abul Fadl ibs Umar mengatakan bahwa hadis ini diriwayatkan pula oleh Hnu Arafah di dalam bukunya yang terkenal, juga oleh lbnu Ni jan ibnu Asekir, 2% Tafsir bu Kats (V/29) ISRA* 5 MI'RAJ ~ 55 image not available image not available image not available Abu Jahal memutuskan untuk tidak langsung menyatakan ketidakpercayaannya. Sebab, dia khawatir bantahannya akan membuat Rasulullah s.a.w. tidak mau menceritakan hal itu kepada orang banyak. Maka dia bertanya kepada beliau, “Bagaimana jika kuundang orang-orang untuk kusampaikan ceritamu kepada mereka?” “Setuju,” jawab Rasulullah s.a.w. Abu Jahal pun berseru, “Wahai Bani Ka’ab ibn Lu’ ay, kemarilah!” Orang-orang berkumpul hingga membentuk suatu majelis. Mereka berdatangan dan duduk di hadapan Rasulullah s.a.w. dan Abu Jahal. Abu Jahal berkata kepada beliau, “Ceritakanlah kepada kaum- mu seperti yang telah kamu ceritakan kepadaku!” Rasulullah s.a.w. berkata, “Semalam aku mengadakan perjalanan.” Mereka bertanya, “Ke mana?” “Ke Baitul Maqdis," jawab Rasulullah s.a.w. Mereka bertanya, “Lantas pagi ini, kamu sudah berada di hadapan kami?” “Ya. Benar,” jawab Rasulullah s.a.w. Di antara mereka ada berteriak mencemooh. Ada pula yang meletakkan tangan pada dahi sebagai tanda heran, seolah baru saja mendengar kebohongan. “Bisakah kamu memberitahu kami tentang keadaan masjid itu?” tanya mereka menguji. Sebab, di antara mereka ada yang sudah pernah ke Palestina dan melihat Baitul Maqdis secara langsung. Rasulullah s.a.w. menuturkan, “Aku pun terus memberitahu keadaan Baitul Magqdis kepada orang-orang sampai aku merasa ragu dalam beberapa hal mengenai masjid itu. Tiba-tiba, Baitul Maqdis di- tampakkan kepadaku seolah-olah masjid itu diletakkan di bawah rumah ISRA* MiRAy ~ 59 image not available image not available image not available sudut masjid telah berlubang dan padanya terdapat bekas ikatan tali hewan tunggangan. Melihatnya, kukatakan kepada anak-anak buahku, ‘Pintu ini tidak bisa ditutup semalam tidak lain karena seorang nabi datang. 19037 Semalam, dia mendirikan shalat di masjid kita’ | Sedangkan sekelompok ulama lainnya berpendapat bahwa yang diperjalankan pada malam itu adalah ruh Nabi Muhammad s.a.w. saja ketika beliau tidur. Jika Mu‘awiyah ditanya mengenai Isa’ , dia akan menjawab, “Ttu adalah mimpi yang benar dari Allah.” Aisyah 1.a. berpendapat, “Aku tidak pernah merasa kehilangan jasad Rasulullah s.a.w. dari sisiku. Jadi, yang diperjalankan pada malam itu hanya ruh beliau saja.” Kedua tiwayat barusan diriwayatkan oleh Ibnu Ishaq dalam as-Sirah.* Pendapat ini juga didasari oleh firman Allah: “Dan Kami tidak menjadikan mimpi yang telah Kami perlihathan kepadamu, melainkan sebagai ujian bagi manusia.” (QS. Al-Isra° : 60). Kata ar-ru* ya (mimpi) hanya dipergunakan untuk mengungkap- kan sesuatu yang terlihat sewaktu tidur. Dalam hadis-hadis terdahulu, juga tampak jelas diungkapkan redaksi: “Ketika aku sedang tidur.” Dalam sebagian sanad, ada pula hadis yang menggunakan redaksi: “Aku pun terbangun (davi tidur) di Masjidil Haram.” Saya jelaskan pengertian redaksi ayat yang berbunyi: “Sebagai ujian bagi manusia.” Yang dimaksud oleh ayat ini adalah Allah memperlihatkan ke- pada Rasulullah s.a.w. sesuatu yang dapat dilihat oleh mata kepala 5). Lihat pula Tafsir fbnu Katsi (V/39). Muhammad ior, bukan scorang sahabat Dengan clemikian, hadis rivayatnya, aategorikan sebagai hadis mursal 8 Sirah lbnu Hisyam (II/3) ISRA* MiRay ~ ©3 image not available image not available Rasulullah s.a.w. pernah memohon kepada Allah agar diperlihatkan surga dan neraka. Pada malam Sabtu, yakni malam ke-17 bulan Ramadhan, tepatnya delapan belas bulan menjelang peristiwa Hijrah, ketika Rasulullah s.a.w. sedang tidur di rumahnya, Malaikat Mikail dan Jibril mendatangi beliau dan berkata, “Berangkatlah menuju tempat (surga dan neraka) yang telah engkau mohonkan kepada Allah!” Kemudian kedua malaikat itu membawa Rasulullah s.a.w. ke suatu tempat di antara Magam Ibrahim dan sumur Zamzam. Lantas dihadirkanlah tangga (Mi'raj) yang merupakan objek paling indah yang pernah beliau lihat. Kedua malaikat itu pun membawa beliau menaiki tangga itu sampai ke semua lapisan langit.”° Sedangkan para ulama lainnya berpendapat bahwa baik Ista maupun Mi’raj masing-masing terjadi dua kali. Yang pertama, terjadi ketika Rasulullah s.a.w. sedang tidur (mimpi). Ini terjadi sebagai pencanangan bahwa beliau dilantik sebagai nabi dan rasul. Tujuannya adalah untuk mempermudah Rasulullah s.a.w. menghadapi perintah kenabian. Sedangkan yang kedua, terjadi ketika Rasulullah s.a.w. dalam keadaan terjaga. Para ulama itu menyatakan bahwa pendapat ini disimpulkan dari perpaduan berbagai hadis yang ada. Para ulama yang berpendapat demikian antara lain Abu Nashr al-Qusyairi, Ibnu Arabi, dan as-Suhaili.” Sebagian penganut pendapat ini menjelaskan bahwa mimpi Isra’ dan Mi’raj yang dialami oleh Rasulullah s.a.w. terjadi sebelum beliau diutus menjadi nabi dan rasul. Jadi, mereka beranggapan bahwa hadis riwayat Syuraik yang telah disajikan sebelumnya (Hadis Ketiga) menjelaskan bagaimana Rasulullah s.a.w. memperoleh wahyu untuk kali yang pertama. © Hadis ini dinilat cha disebabkan oleh a Muhammad ibn Abu Sirah, nya seorang perawi yang bernama Abu Bakar ibn © Perpaduan ini sebenarnya tidak peru dilakukan, Bahkan saya (per-tabgiq) memanclangnya sebagai suatu pemaksaan diri yang malah mengacaukan konteks kisah sebenarnya. 66 — Imam as-Suvurin Ada pula para ulama yang berpendapat bahwa peristiwa Isra* terjadi dua kali. Yang pertama, Isra’_ yang terjadi tanpa disertai dengan Mi'raj. Sedangkan yang kedua, Ista’ yang terjadi dengan disertai peristiwa Mi'raj. Keduanya dialami oleh Rasulullah s.a.w. dalam keadaan terjaga. Demikian pula peristiwa Mi’‘raj—menurut mereka—terjadi dua kali. Yang pertama, Mi’raj yang terjadi dalam mimpi Rasulullah s.a.w. Ini tanpa disertai dengan peristiwa Isra* . Sedangkan yang kedua, Mi’raj yang dialami beliau dalam keadaan terjaga. Ini disertai dengan peristiwa Isra’ . Sementara Imam Abu Syamah berpendapat bahwa peristiwa Mi’raj terjadi berulang kali. Pendapatnya ini didasari olch hadis yang diriwayatkan melalui Anas r.a., yakni hadis riwayat al-Bazzar, yang telah disajikan sebelumnya (Hadis Keempat). Syaikh al-Islam Ibnu Hajar mengomentari: Terjadinya peristiwa Isra’ berulang kali memang tidak tertutup kemungkinannya. Yang tidak mungkin hanyalah terjadi- nya peristiwa Mi’raj berulang kali. Sebab, hadis tentang Mi’raj menyebutkan adanya pertanyaan Nabi s.a.w. tentang para nabi, pertanyaan setiap penjaga pintu langit apakah beliau diutus (untuk naik menghadap Allah), pewajiban shalat lima waktu, dan lain sebagainya. Pendapatnya bahwa semua kejadian itu terjadi berulang-ulang dalam keadaan terjaga sangatlah tidak bisa diterima. Adapun terjadinya semua itu dalam mimpi adalah sangat mungkin, dalam rangka sekadar persiapan, yang kemudian beliau alami dalam keadaan terjaga sebagai perwujudan mimpi itu menjadi kenyataan. Wallahu alam. Demikianlah komentar Ibnu Hajar. ISRA* MiRAy ~ &7 Sedangkan Syaikh Izzuddin Abdussalam berpendapat bahwa peristiwa Isra’ dialami oleh Rasulullah s.a.w. dalam mimpi dan juga dalam keadaan terjaga, dan terjadi di Mekah serta Madinah. Syaikhul Islam Ibnu Hajar mengomentari: Pendapat ini merupakan pandapat yang aneh, kecuali jika yang dimaksud adalah ketika di Madinah Nabi s.a.w. hanya ber- mimpi tentangnya. Jadi, peristiwa Isra‘ yang dilanjutkan dengan Mi'raj dan mengandung pewajiban shalat fardhu dialami oleh Rasulullah s.a.w. satu kali dalam keadaan terjaga dan terjadi di Mekah. Sedang- kan pengulangannya beliau alami di Madinah dalam mimpi. Seyogiyanya pendapatnya ini dilengkapi keterangan bahwa peristiwa Isra’ yang dialami oleh Rasulullah s.a.w. dalam mimpi terjadi berulang kali di Madinah. Karena itulah, pendapatnya ini saya anggap kurang dikemas dengan baik dan tidak sistematis. Wallahu a‘lam. Demikianlah komentar Ibnu Hajar.” 3. SEJARAH ISRA’ DAN MI’RAJ Pembahasan sejarah Isra’ Mi’raj terbagi menjadi dua: Pertama, yang berkaitan dengan waktu kejadian. Kedua, yang berkaitan dengan tempat kejadian. = Waktu Terjadinya Isra’ Mi'raj - Tahun Terjadinya Isra* Mi’raj Pendapat pertama: Isra’ dan Mi'’raj terjadi sebelum Muhammad s.a.w. diutus menjadi seorang rasul. Pendapat ini tidak dapat diterima. Alasannya telah dijelaskan sebelumnya. © Fath abBari (VI\/198), 68 — Imam as-Suvurin Orang yang berpendapat seperti ini mungkin berdalil dengan hadis riwayat Thabrani. Di dalam hadis ini dijelaskan bahwa peristiwa Isra* Mi'raj terjadi sebelum kelahiran Fathimah. Fathimah dilahirkan tujuh tahun sebelum Muhammad diutus menjadi seorang rasul. Namun hadis ini dikategorikan sebagai hadis dha’if. Mayoritas ulama sepakat bahwa peristiwa Isra’ Mi’raj terjadi setelah Fathimah lahir, namun mereka berbeda pendapat tentang hal lainnya. Pendapat kedua: Isra’ Mi'raj terjadi setahun sebelum Nabi Muhammad s.a.w. hijrah dari Mekah ke Madinah. Ini adalah pendapat Ibnu Mas'ud r.a. Pendapat ini ditegaskan oleh Imam Nawawi. Pendapat ketiga: Isra’ Mi’raj terjadi delapan bulan menjelang hijrah. Pendapat ini diriwayatkan oleh Ibnul Jauzi. Pendapat keempat: Isra’ Mi'raj terjadi enam bulan menjelang hijrah ke Madinah. Pendapat ini diriwayatkan oleh Abu Rabi’ ibn Salim. Pendapat kelima: Isra’ Mi'raj terjadi sebelas bulan menjelang hijrah. Ini adalah pendapat Ibrahim al-Harbi dan dipilih oleh Ibnul Munir al-Harbi. Pendapat keenam: Isra’_ Mi’raj terjadi lima belas bulan menjelang hijrah. Pendapat ini dirtwayatkan oleh Ibnu Faris. Pendapat ketujuh: Isra‘ Mi’raj terjadi tujuh belas bulan menjelang hijrah. Ini adalah pendapat as-Sadi. Pendapat kedelapan: Ista’ Mi’raj terjadi delapan belas bulan menjelang hijrah. Pendapat ini ditiwayatkan oleh Ibnu Abdil Bar. Pendapat kesembilan: Isra’ Mi’raj terjadi dua puluh bulan menjelang hijrah Pendapat kesepuluh: Ista’ dan Mi'raj terjadi tiga tahun menjelang hijrah. Pendapat ini diriwayatkan oleh Ibnul Atsir. ISRA* MiRAy ~ ©9 Pendapat kesebelas: az-Zuhri berpendapat bahwa peristiwa Isra’ Mi’raj terjadi lima tahun menjelang hijrah ke Madinah. Pendapat ini diriwayatkan oleh al-Qadhi lyadh. Pendapat ini diperkuat dengan perhitungan bahwa Ummul Mukminin Khadijah r.a. sempat mendirikan shalat bersama Rasulullah s.a.w. setelah shalat diwajibkan. Sementara Khadijah wafat tiga atau lima tahun sebelum hijrah. Tidak ada perbedaan pendapat bahwa kewajiban shalat lima waktu dikeluarkan pada saat peristiwa Isra’ . Pendapat ini dibantah karena shalat yang didirikan oleh Khadijah r.a. bersama Rasulullah s.a.w. adalah shalat yang diwajibkan pada saat Muhammad s.a.w. pertama kali diutus sebagai rasul. Yakni, dua rakaat pada pagi hari dan dua rakaat pada malam hari. Pendapat kedua belas: Isra’ Mi'raj terjadi lima tahun setelah Muhammad s.a.w. diutus sebagai rasul. Pendapat ketiga belas: Ira’ Mi'raj terjadi lima belas bulan setelah Muhammad s.a.w. diutus sebagai rasul. Pendapat keempat belas: Isra‘ Mi’raj terjadi satu setengah tahun setelah Muhammad s.a.w. diutus sebagai rasul. - Bulan Terjadinya Isra* Mi’raj Pendapat pertama: Isra° Mi’raj terjadi pada bulan Rabi’ul Akhir. Inilah yang dipilih oleh Ibnul Munir. Imam Nawawi menegaskan pendapat ini dalam buku Syarh Muslim-nya. Pendapat kedua: Ista’ Mi’raj terjadi pada bulan Rabi’ul Awwal. Imam Nawawi menegaskan pendapat ini dalam buku Fatiwa-nya. Pendapat ketiga: Isra’ Mi’raj terjadi pada bulan Rajab. Imam Nawawi mencgaskan hal ini di dalam buku Raudhal-nya. 70 — Ian as-Suvursa image not available image not available image not available image not available image not available image not available image not available image not available image not available image not available image not available image not available image not available image not available image not available image not available image not available aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.

You might also like