Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Model Analisa Biaya, Kuantitas dan Laba
Titik Impas (Break Even Point)
Adalah suatu keadaan dimana perusahaan dalam kondisi tidak
mendapatkan laba atau menderita kerugian.
Keterangan :
= Titik Impas. = Laba adalah nol.
Contoh :
2. Pendekatan Grafis
Contoh :
Margin Kontribusi
Ratio margin kontribusi x 100%
Penjualan
4. Pendekatan Grafik
a. Grafik titik impas pendekatan margin kontribusi.
Contoh :
Where :
TR = P . x
TC = V . X + F
= Px = [V . X + F
= [P V] x F
[P V] : contribution margin.
Asumsi :
CPV model mengasumsikan bahwa seluruh fixed cost adalah biaya periode
dan tidak dialokasikan pada produk.
Kesimpulan :
CPV consistent dengan variable costing tapi tidak dengan full-costing.
Manfaat CPV :
1. Break Event Point (BEP).
2. Target Volume.
3. Solving un-know :
a. Contribution margin.
b. Fixed cost.
3. Cash flow analysis.
4. Margin of safety.
Contoh :
Begalung Autos adalah dealer mobil Suzuki Karimun. Harga per unit @
15.000,- (jual). Adapun average variabel cost adalah sebagai berikut :
Harga per unit Suziki Karimun $ 12.300
Biaya operasi dealer 100
Komisi penjualan 600
Total $ 13.000
F
X
P-V
30.000
X 15 unit Suzuki Karimun
15.000
50.000 30.000
Maka X 40 unit
2.000
III. Manager menemukan bahwa ia hanya mendapat jatah 30 unit Suzuki
Karimun, namun ia masih berharap bahwa ia akan meraih laba operasi
sebesar $ 50.000, bagaimana caranya ?
1. Melalui Contribution Margin
500.000 = (P V) 30 30.000
80.000
(P - V) $ 2.667
30
Kesimpulan :
Sang manager harus meningkatkan contribution margin dari $ 2.000
menjadi $ 2.667,- dengan cara :
a. Menaikkan harga jual.
b. Menurunkan variable cost.
c. Kombinasi keduanya.
2. Melalui Fixed Cost
50.000 = (15.000 13.000 ) 30 F.
F = $ 10.000
Kesimpulan :
Manager harus mampu menurunkan Fixed Cost dari $ 30.000 menjadi
$ 10.000.
Margin Of Safety
The excess of projected or actual sales over the break-even volume.
Misal : apabila penjualan mobil adalah 20 unit, dan BEP 15 unit maka :
Margin of Safety = 20 15 = 5 unit.
Kesimpulan :
Penjualan dapat turun maximal 5 unit per periode sebelum terjadi kerugian,
apabila ceteris paribus. Apabila manager menghendaki kenaikan laba operasi
maka ia dapat menempuh alternatif sebagai berikut :
1. Menaikkan harga penjualan.
2. Menurunkan variable cost per unit.
3. Menurunkan fixed cost.
4. Menaikkan volume penjualan.
Contribution Margin Ratio
Contribution margin as a percentage of sales revenue
P-V
, dimana :
P
P = price
V = variable cost
Manfaat :
1. BEP dalam satuan moneter ($, Rp, dsb).
2. Target penjualan.
3. Target laba.
Contoh Soal :
Lembaga bimbingan belajar Begalung Jaya menyelenggarakan
bimbingan belajar bagi para lulusan SMU yang ingin mengikuti UMPTN.
Apabila : Fixed Cost = Rp. 10.000.000,-
Variabel Cost = Rp. 240.000 / peserta.
Biaya bimbingan = Rp. 1.000.000 / peserta.
Maka :
a. Tentukan BEP dalam unit.
b. BEP dalam Rp.
c. Jumlah peserta apabila manajemen menghendaki laba Rp. 10.000,-
F 10.000.000
X 13,16 14
P - V 1.000.000 - 240.000
Kesimpulan :
Apabila manajemen menghendaki BEP maka harus mampu menarik
sedikitnya 14 orang peserta.
b. BEP dalam Rp
= (P V) x F = 0
(1.000.000 240.000) x 10.000.000 = 0
760.000 x = 10.000.000
x = 14 unit
(14) = (14 x 1.000.000) [10.000.000 + (240 x 14).
= 14.000.000 (10.000.000 + 3.360.000)
= 640.000.
c. x apabila = 10.000.000
10.000.000 = (1.000.000 240.000) x 10.000.000
10.000.000 = 760.000 x 10.000.000
20.000.000 = 760.000 x
x 28 orang