Professional Documents
Culture Documents
HIMPUNAN
PENDAHULUAN
Modul ini merupakan modul bagian pertama dalam mata kuliah Matematika
Arsitektur 1.Uraian dalam modul ini terbagi menjadi 3 bagian kegiatan
belajar. Dalam kegiatan belajar 1 mahasiswa akan mempelajari mengenai
pengertian Himpunan yang menyangkut konsep himpunan dan bukan
himpunan dalam konteks matematika serta metode pendefinisian himpunan.
Selanjutnya pada kegiatan belajar 2 akan dibahas tentang relasi dan operasi
himpunan dan kegiatan belajar 3 tentang hukum dan aljabar himpunan.
Halaman 1
4. Menyebutkan definisi dan contoh relasi himpunan meliputi relasi bagian,
sama dengan, ekivalen, kuasa,
5.
Halaman 2
1 PENDEFINISIAN HIMPUNAN
Halaman 4
masing-masing dari objekyang berlainan tersebut memiliki identitas, nama,
sebutan atau dapat ditentukan dengan jelas.
Teladan1.1 Selidiki manakah berikut ini yang merupakan himpunan
a. R = Koleksi nama-nama Nabi
b. M = Kumpulan makanan lezat
c. A = Himpunan bilangan asli yang kurang dari 15 (1,2,3.....14)
d. B = Himpunan binatang ternak yang menyusui
e. J = Himpunan bunyi yang menggemaskan (bayi, kuntilanak, kucing
lapar, sapi dll)
f. D = Himpunan dosen non muslim Unindra Jakarta
g. Z = Himpunan nama-nama Allah (99)
h. U = {a,2,3,1,a,4,3}
Solusi:
a. R merupakan himpunan, karena objek anggotanya dapat terdefinisi
dengan jelas dimana elemen dari R = {Adam, Idris, Nuh, Hud, Soleh,
Ibrahim, Luth, Ismail, Ishak, Yakub, Yusuf, Ayub, Syuib, Musa, Harun,
Zulkifli, Daut, Sulaiman, Ilyas, Ilyasa, Yunus Zakaria, Yahya, Isa,
Muhammad}
b. Karena lezat bersifat relatif, tergantung dari cipta rasa seseorang, maka
makanan lezat dinyatakan tidak terdefinisi. Oleh karena itu M bukan
termasuk himpunan, akan tetapi bisa disebut himpunan jika konsep lezat
diberikan kriteria-kriteria tertentu.Analisis himpunan pada option c, d, e,
f dan g diberikan sebagai latihan mahasiswa.
1.2 Metode Pendefinisian Himpunan
Pendefinisian himpunan dapat dilakukan dengan beberapa metode.
Dalam kuliah ini akan dibahas 7 metodeyakni (1) Menyatakan Sifat, (2)
Halaman 5
Enumerasi, (3) Menuliskan Pola, (4) Notasi, (5) Interval, (6) Grafik dan (7)
Diagram Venn. Berikut akan diuraikan secara ringkas dan jelas.
1.2.2. Enumerasi,
Metode ini dilakukan dengan cara mendaftar atau menuliskan semua anggota
himpunan tersebut dalam tanda { }.
Teladan 1.3
Bersesuain pada Teladan 1.2 di atas, jika didefinisikan dalam bentuk
enumerasi sebagai berikut:
a. M = {Jibril, Mikail, Isrofil, Izroil, Mungkar, Nakir, Raqib, Atid, Malik
Ridwan}
b. B = {-7,-6,-5,-4,-3,-2,-1,0,1, 2, 3, 4, 5,6,7}
Halaman 6
c. P = {2,3,5,7,11,13,17}
d. K = {Alif, Auliya, Erwin, Ripai, Nasir, Rena, Chidin}
1.2.3 Menuliskan pola keanggotaan
Metode ini dilakukan dengan cara menuliskan beberapa anggota himpunan
yang jelas polanya kemudian anggota selanjutnya diwakilkan oleh tiga buah
noktah.
Teladan1.4
a. M = {Jibril, Mikail, Isrofil, . . .}
Artinya bahwa, M terdefinisi sebagai Himpunan nama-nama malaikat
b. B = {-7,-6,-5, . . .,7}
Artinya bahwa, B terdefinisi sebagai himpunan bilangan bulat dari -7
hingga 7
c. P = {2, 4, 6, . . .}
Maksudnya P didefinisikan sebagai himpunan bilangan genap positif
d. Q = {. . ., -2, -1, 0, 1, 2, . . .}
Maksudnya Q didefinisikan sebagai himpunan bilangan bulat bulat
Catatan:Dalam penulisan pola ini, perlu diperhatikan bahwa pola yang
digunakan jangan sampai multi arti, sehingga setiap orang harus memiliki
penafsiran yang sama, tapi pola tersebut harus memiliki arti yang tunggal.
1.2.4. Notasi
Metode ini dilakukan dengan cara membuat simbol aturan dari sifat atau pola
keanggotaan tersebut.
Teladan 1.5
a. P = {x | x himpunan bilangan asli antara 7 dan 15}
Maksudnya P = {8,9,10,11,12,13,14}
b. Q = { t | t biangan asli}
Maksudnya Q = {1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,}
c. R = { s | s2-1=0, s bilangan real}
Halaman 7
Maksudnya R = {-1,1}
Teladan 1.8
Misalkan dimiliki himpunan A = { a, i, u, e, o, 1, 2} dan B = {1, 2, 3, 4, a, o}
maka pendefinisian dalam diagram venn sebagai berikut
S
A B
Halaman 9
.i, .u, .e .1.2 .a .o
.3 .4
Diagram venn di atas berarti bahwa, telah didefinisikan himpuan A = {1, 2, a,
i,u,e,o} dan B = {1,2,3,4,a,o} dan himpunan {1,2,a,o}.
Teladan 1.2
a. Misalkan B = himpunan mahasiswa jurusan Arsitektur Unindra Jakarta,
maka himpunan semesta dari B adalah S = himpunan mahasiswa
fakultas Arsitektur Unindra Jakarta atau S = himpunan mahasiswa
Unindra Jakarta.
b. Misalkan B = himpunan bilangan Asli, maka himpunan semestanya
adalah S = 1,2,3,4,5,6,7,8,9.
c. Misalkan C = himpunan bilangan bulat, maka himpunan semestanya
adalah S = 2,4,6,8,10.....
Halaman 10
Definisi 1.2 Himpunan Kosong
Teladan 1.3
Misalkan didefinisikan himpunan sebagai berikut:
a. A = Himpunan dosen non muslim Unindra Jakarta
Dalam hal ini, dengan jelas dapat ditentukan bahwa himpunan A tidak
memiliki anggota, karena syarat untuk menjadi dosen Unindra Jakarta
harus muslim.
b. B = Himpunan bilangan asli yang kurang dari 1
Karena himpunan bilangan asli adalah {1, 2, 3, . . .}, jelas bahwa tidak
ada bilangan asli yang kurang dari 1, sehingga n (B) = 0.
Sebutan lain dari himpunan berhingga adalah finit set dan tak berhingga
unfinit sets.
Teladan 1.3
Misalkan dimiliki himpunan sebagai berikut:
A = Himpunan mahasiswa UNINDRA yang masih BALITA (berhingga)
B = {1,3,5,7} (berhingga)
C = {0,2,4,6, . . ,20} B
Halaman 11
D = {x/x nama hari dalam seminggu} B
E = {0,1,2,3,} T B
F = {. . ., -2,-1,0,1,2,. . . } T B
G = {x/0<x<1} B
H = Cinta (tuhan) B
I = sayang (manusiawi) T B
Teladan 1.4
Halaman 12
menyebutkan bilangan real setelah nol atau bilangan real sebelum 1.Dalam
hal ini C juga disebut himpunan tak berhingga dan tak terbilang.
Sebutan lain dari himpunan terbatas adalah Bounded Set dan Tak terbatas Un
bounded Set.
Teladan 1.5
b. L = {x/x < 4}, hanya mempunyai batas bawah, yakni 4. Jadi L merupakan
himpunan tak terbatas.
TES FORMATIF 1
Halaman 13
Jawablah soal-soal di bawah ini dengan cara memberikan tanda silang
X pada option yang benar dan disertai dengan alasannya.
Halaman 14
6. Salah satu contoh himpunan yang tak terbatas, tak terbilang dan
tak hingga adalah
a. Himpunan bilangan asli
b. Himpunan bilangan bulat tak negative
c. Himpunan bilangan prima
d. Himpunan bilangan rasional
Halaman 15
2 RELASI DAN OPERASI HIMPUNAN
Super Himpunan A
Teladan1.6
a. Misalkan A = himpunan mahasiswa Arsitektur Unindra Jakarta dan B =
himpunan mahasiswa Arsitektur Fakultas MIPA Unindra Jakarta. dalam
hal ini Himpunan A disebut sebagai himpunan bagian dari B, karena
semua mahasiswa Arsitektur Unindra Jakarta adalah mahasiswa Fakultas
A B
MIPA Unindra Jakarta. Secara simbolik ditulis sebagai Karena
x A, x B
Halaman 16
C = { 1, 2, 3, a, b, c, d} dan D = { 1, b, 3, d}, makaD adalah himpuan
bagian dari C, karena semua anggota D adalah anggota C.
Pengertian 1.2 Himpuan Bagian Murni (Proper Subset)
Teladan 1.7
Misalkan C = {a,b} maka himpunan bagian murni dari C adalah { }, {a} dan
{b}.
Teladan 1.8
Misalkan dimiliki himpunan {1,2,3}, {a,b}, {ayam, itik, burung} kemudian
dibentuk himpunan K = {(1,2,3), (a,b),(ayam, itik, burung)}, maka himpunan
K disebut koleksi himpunan.
Pengertian 1.4 Himpunan Kuasa
Teladan 1.9
Misalkan dimiliki himpunan A = {1, 2, 3}, maka himpunan bagian A adalah
{1}, {2}, {3}, {1,2}, {1,3}, {2,3}, {1,2,3}. Himpunan kuasa dari A adalah
P(A) = {, {1}, {2}, {3}, {1,2}, {1,3}, {2,3}, {1,2,3}}.
Teorema 1.1
Halaman 17
Jika A adalah himpunan dengan kardinal n, maka kardinal dari
himpunan kuasa A adalah 2n
Teladan 1.10
Dari Teladan 1.9 di atas, diketahui bahwa kardinal dari A adalah 3, maka
kardinal dari himpunan kuasa A adalah 23 = 8.
Teladan 1.12
Misalkan dimiliki himpunan A = { 1, 2, 3,4} dan B = { 4, 3, 2, 1}
Dapat diketahui dengan mudah bahwa, setiap anggota A adalah anggota B (
A B B A
) dan setiap anggota B adalah anggota dari A .
Teladan 1.13
Halaman 18
Misalkan dimiliki himpunan A = {a, b, c, d, e} dan B = {1, 2, 3, 4, 5}, maka
jelas bahwa n(A) = 5 = n(B). Misalkan C = Himpunan nama-nama hari dan D
adalah himpunan nama-nama Bulan, maka jelas bahwa C tidak ekivalen
dengan D, karena n(C) = 7 12 = n(D).
Sekarang tentukan apakah pernyataan berikut benar..?
a. Setiap himpunan yang sama, maka himpunan tersebut ekivalen
b. Setiap himpunan yang ekivalen, maka himpunan tersebut sama
Teladan 1.14
Jika A adalah himpunan, maka jelas bahwa A A, A=A dan A~A. Hal ini
menunjukkan relasi bagian, relasi kesamaan dan relasi ekivalen merupakan
suatu relasi refleksif.
Definisi Sifat Simentrik
Suatu relasi antara dua buah himpunan disebut simetrik jika dan
hanya jika himpunan pertama berelasi dengan himpunan kedua
mengakibatkan himpunan kedua berelasi pula dengan himpunan
pertama
Halaman 19
sedangkan bukan relasi simetrik, sebab
iii) A B maka belum tentuk B A
Jika A adalah himpunan, maka jelas bahwa A A, A=A dan A~A. Hal ini
menunjukkan relasi bagian, relasi kesamaan dan relasi ekivalen merupakan
suatu relasi refleksif.
Definisi Sifat Anti Simentrik
Relasi merupakan relasi Anti simentrik, sebab jika A B dan B A
maka A = B. Sedangkan relasi ~ bukan Anti Sementrik, sebab tidak berlaku
jika A~B dan B~A tidak dapat menyebabkan A = B
Apakah relasi = merupakan relasi Anti Simetrik..?Silahkan selidiki sebagai
latihan!
Definisi Sifat Transitif
Ketiga relasi, , = dan ~ merupakan relasi transitif, karena
i). A B dan B C maka A C
Halaman 20
ii). A = B dan B = C maka A = C
Pengertian dari definisi di atas adalah, irisan dari himpunan A dan B adalah
himpunan baru yang anggotanya adalah anggota himpunan yang ada di A dan
juga ada di B.
Teladan 1.16
Misalkan A = { 1, 2, 3, 4, 5} dan B = {3, 4, 5, 6, 7} maka irisan dari A dan B
adalah
A B {3,4,5}
, karena
3 A dan B, 4 A dan B serta 5 A dan B
1, 2 3, 4, 5 6, 7
Ada dua jenis relasi sebagai tambahan ketiga relasi tersebut di atas yang
berhubungan terdefinisinya irisan, yakniRelasi Berpotongan/Lepas.
Definisi Relasi Berpotongan atau beririsan
A B 2,3
B disebut himpunan yang saling beririsan karena
Definisi Relasi Lepas
Dua buah himpunan disebut memiliki relasi lepas jika dan hanya
jika irisannya merupakan himpunan kosonga. Ditulis dalam notasi
A B A B
matematika sebagai .
A B
dan B disebut himpunan yang saling lepas karena
Halaman 23
Misalkan dimiliki himpunan A = { 1,2, 3, 4} dan B = {2, 3, 5, 6, 7} maka
A B 1,2,3,4,5,6,7
A B 2,3 A B 1,4,5,7
sehingga
Definisi 1.10. Operasi Pengurangan Himpunan
Teladan 1.21
Halaman 24
Misalkan dimiliki himpunan A = { 1,2, 3, 4} dan B = {2, 3, 5, 7} maka
A B 1,4
Halaman 25
A B B C
c.
TES FORMATIF 2
maka hasil dari operasi (A-B) C sama dengan
a. {x/3 x 5}
b. {x/-5 x 10}
Halaman 26
c. {x/ 3 x 10}
d. {x/-5 x 3}
4. Pernyataan yang benar berikut ini adalah
a. n(A) = n(B) ==> A = B
b. A ~ B ==> A = B
c. A = B ==> n(A) = n(B)
d. A = B ==> A ~ B
5. Perhatikan diagram venn berikut.
Halaman 27
a
A = 1,2,3,4,5
33 Hukum
A = -1, dan
-2, -3, -4, -5 Aljabar Himpunan
B= 4, 5, 6, 7,
3.1 Hukum-Hukum Himpunan
B = -4, -5, -6, -7
Hukum dalam pengertian ilimiah adalah teorema yang kebenaranya sudah
C = 7,Terdapat
terbukti. 8, 9, 10
banyak hukum dalam teori himpunan, akan tetapi dalam
pengantar
C = dasar matematika, akan dibahas 12 hukum. Misalkan A, B dan C
sembarang himpunan, maka berlaku relasi berikut:
A B A B A A B A
i). i).
A A B A
A B A B ii).
ii).
Halaman 28
9. Hukum Komutatif/Pertukaran 10. Hukum Asosiatif/Penglompokan
A B B A A B C A B C
i). i).
A B B A A B C A B C
ii).
ii).
11. Hukum Distributif
A B C A B A C
i).
A B C A B A C
ii).
12. Hukum Dualitas; yakni penukaran operasi degan dan himpunan
A S A A S A S
S dengan . Misal
Teladan
A B A B A
1.
Halaman 30
Bukti:
A B A B A B B : Hk . Distriutif
A S : Hk .Komlemen I
A : Hk . Identitas
kemungkinan x A atau x A, dan x B atau x B. Jika kenyataan x
sebagai anggota dinyatakan sebagai 1 dan dan kenyataan x bukan sebagai
anggota dinyatakan dengan 0, maka dapat dikontruksi tabel kebenaran
sebagai berikut:
A B B
A B A B (A B) (A B)
1 1 1 0 0 1
1 0 0 1 1 1
0 1 0 0 0 0
0 0 0 1 0 0
himpunan A sama dengan sifat keanggotaan himpunan (A B) (A B),
maka dapat disimpulkan bahwa A = (A B) (A B). Jadi terbukti.
Halaman 31
A B A A B
2.
Bukti:
A B B-A
A(B-A) A B
1 1 0 1 1
1 0 0 1 1
0 1 1 1 1
0 0 0 0 0
Dari tabel tersebut, diperoleh kenyataan bahwa sifat keanggotaan pada
himpunan A (B-A) sama dengan isfat keanggotaan himpunan A B, maka
dapat disimpulkan bahwa A (B-A) = (A B) (A B). Jadi terbukti.
A B C A C B
3.
Bukti:
Halaman 32
A B C A B C Def .Selisih
A B C Def .Selisih
A C B Hk . Asosiatif
A B B Def .Selisih
A C B Def . Selisih
Jadi terbukti;
A B A A B
4.
Bukti:
A B A A B B A B : def . Penjumlahan
A B A B A A : Hk . distributi f
Halaman 33
A A B A A B Hk . Asosiatif
A B A A B Hk .Idempoten
A B B Hk .komplemen
A B Hk .Do min asi
A B Hk . Identitas
A B A A B
Terbukt bahwa
A B A+B B
(A+B) A A B
1 1 0 0 0 0
1 0 1 1 1 1
0 1 1 0 0 0
0 0 0 0 1 0
himpunan (A+B) A sama dengan sifat keanggotaan himpunan A B,
maka dapat disimpulkan (A+B) A=A B. Jadi terbukti.
Teladan
A B C A B AC
Buktikan bahwa, jika dan maka
Halaman 34
Bukti:
A B C A B
Diketahui bahwa: i). dan ii).
AC
Akan dibuktikan
x A
Misalkan
A B C x A x B C
1. Karena , maka , : def.sub set
x B C x B atau x C
2. Karena : def. Union
A B A B
3. Karena : def. Himpunan Lepas
x A , x C A C
5. Karena
A B C A B
Jadi terbukti bahwa , jika dan maka
AC
Teladan
Halaman 35
Jika A, B dan C adalah sembarang himpunan, buktikan bahwa
A C C B
Bukti:
A C C B
Misalkan , maka
A C C B x A C C B
1.
x A C C B x A C dan x C B
2.
x A C x A, x C
3.
x C B x C, x B
4.
Halaman 36
x C dan x C
Kenyataan 3 dan 4 bertentangan, yakni ,
dimana kondisi tersebut mustahil terjadi. Hal ini berarti
A C C B
bahwa bernilai salah, jadi seharusnya yang
A C C B
bernilai benar adalah .
A A A
1.
S
2.
AS S
3.
A B A C A B C
4.
A A B A A B A
5.
Halaman 37
TES FORMATIF 3
Jawablah soal berikut dengan cara berikan tnada silang X pada optin
yang benar!
A B C C
maka himpunan akan sama dengan
a.
A B
b.
A B C
c.
A B C
d.
2. Jika P dan Q adalah dua himpunan yang berpotongan, maka
P Q P Q
himpunan sama dengan
a. P
b. P
c. Q
d. Q
A B
3. Jika maka pernyataan yang benar adalah
A B A
a.
A B B
b.
Halaman 38
A B
c.
A B
d.
4. Pernyataan berikut yang benar adalah
A A B
a.
A B A B
b.
A B B
c.
A B A B
d. Jika , maka dan
5. Himpunan yang sama dengan himpunan A adalah
A B A B
a.
A B A B
b.
A A B
c.
A A B
d.
Halaman 39
Halaman 40