Professional Documents
Culture Documents
PDF PDF
PDF PDF
DWI SULISTIANI
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
BAMBANG SUBROTO
Universitas Brawijaya
GRAHITA CHANDRARIN
Universitas Merdeka
Abstract
The existence of third-party debt can reduce agency costs caused by agency conflicts, whereas the
establishment of covenants in a public debt contract could reduce the monitoring cost that should be
issued by the principal. This study aims to examine the effect of bonds materiality, bonds maturity,
collateral, company size, profitability, firm growth, leverage, spreads, firm reputation, and bond
quality to the accounting based covenants, the next destination to find out the results of the three
different panels. It can be observed through the covenants contained in the notes to the financial
statements of companies that issued bonds. Tests conducted on 124 bonds issued by public companies
listed in Indonesia Stock Exchange in the period 2005-2009, where 43 bonds issued by non-finance
companies and 81 bonds issued by finance companies. This study examines three different panels: 1)
Panel A for the entire bond, 2) Panel B for non-finance corporate bonds, and 3) Panel C for finance
corporate bonds.
The results of this study indicate that the bonds maturity, collateral, profitability, and bond quality
affect the formation of bond covenants. This research proved that in the whole sample only collateral
that affect the formation of covenant. In the non-finance corporate bond covenants formation is
determined by the bonds maturity and collateral, while the corporate bond finance is determined by
the bonds maturity, collateral, profitability, and bond quality. These results indicate that finance
companies are considered more risky than non-finance companies so that more factors to be
considered in the establishment of covenants in a public debt contract.
Key words: Public debt contract, bond materiality, bond maturity, collateral, firm size, profitability,
firm growth, leverage, spread, firm reputation, bond quality and accounting based
covenant.
Abstrak
Keberadaan utang pada pihak ketiga bisa mengurangi biaya agensi yang ditimbulkan oleh konflik
keagenan, sedangkan pembentukan covenant dalam suatu kontrak utang publik bisa mengurangi
biaya monitoring yang seharusnya dikeluarkan oleh principal. Penelitian ini bertujuan menguji
pengaruh materialitas obligasi, jangka waktu obligasi, jaminan, ukuran perusahaan, profitabilitas,
pertumbuhan perusahaan, leverage, spread, reputasi perusahaan, dan kualitas obligasi terhadap
accounting based covenant, tujuan berikutnya untuk mengetahui hasil dari ketiga Panel yang
berbeda. Hal tersebut dapat diamati melalui covenant yang tercantum dalam catatan atas laporan
keuangan perusahaan yang mengeluarkan obligasi. Pengujian dilakukan pada 124 obligasi yang
diterbitkan oleh perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode tahun 2005-
2009, dimana 43 obligasi diterbitkan oleh perusahaan non finance dan 81 obligasi diterbitkan oleh
perusahaan finance. Penelitian ini meneliti 3 Panel berbeda: 1) Panel A untuk keseluruhan obligasi,
2) Panel B untuk obligasi perusahaan non finance, dan 3) Panel C untuk obligasi perusahaan
finance.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa jangka waktu obligasi, jaminan, profitabilitas, dan kualitas
obligasi berpengaruh pada pembentukan covenant. Penelitian ini berhasil membuktikan bahwa pada
keseluruhan sampel hanya jaminan yang berpengaruh pada pembentukan covenant. Pada obligasi
perusahaan non finance pembentukan covenant ditentukan oleh jangka waktu obligasi dan jaminan,
sedangkan pada obligasi perusahaan finance ditentukan oleh jangka waktu obligasi, jaminan,
profitabilitas, dan kualitas obligasi. Hasil ini menunjukkan bahwa perusahaan finance dianggap lebih
berisiko dibandingkan dengan perusahaan non finance sehingga lebih banyak faktor yang harus
dipertimbangkan dalam pembentukan covenant dalam suatu kontrak utang publik.
Kata kunci: Kontrak utang publik, materialitas obligasi, jangka waktu obligasi, jaminan, ukuran
perusahaan, profitabilitas, pertumbuhan perusahaan, leverage, spread, reputasi
perusahaan, kualitas obligasi dan accounting based covenant
1. PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG MASALAH
Sepanjang tahun 2009, instrumen pasar modal yang bernama obligasi menjadi
salah satu pilihan menarik bagi para pemodal ataupun pencari modal. Bagi pencari
modal (korporasi), obligasi menjadi pilihan yang cukup tepat untuk ditengah sulitnya
mendapat pinjaman dari perbankan, masih suramnya outlook pasar modal, dan sulitnya
untuk mendapatkan direct investment. Bagi pemodal, trend turunnya suku bunga,
anjloknya pasar modal, dan rendahnya harga komoditas pastilah cukup menyulitkan,
maka tidak heran jika obligasi korporasi yang memberikan pendapatan tetap dengan
risiko terbatas menjadi salah satu pilihan menarik bagi pemodal. Sepanjang tahun 2009
lalu, ada sekitar Rp 27 triliun obligasi korporasi yang digelontorkan kepasaran. Jumlah
tersebut naik cukup tajam dibandingkan penerbitan obligasi korporasi tahun 2008 yang
hanya sekitar Rp 14,1 triliun (www.wibiznews.com)
Menurut Jensen (1986) salah satu cara untuk memperkecil biaya pengawasan yang
ditanggung oleh pemegang saham adalah dengan melibatkan pihak ketiga dalam
pengawasan tersebut. Gagasan utama Teori Agensi khususnya dalam hal utang (debt
agency theory) adalah konflik kepentingan yang ada antara pemegang saham dan
pemegang obligasi. Jensen dan Meckling (1976), Myers (1977) serta Smith dan Warner
(1979) dalam Frankel dan Litov (2007) mengembangkan Teori Agensi, yang
memberikan alasan bagi adanya covenant pada kontrak utang. Sebuah covenant adalah
ketentuan, seperti keterbatasan pada pembayaran dividen, yang membatasi perusahaan
agar tidak terlibat dalam tindakan tertentu setelah obligasi diterbitkan (Smith dan
Warner, 1979 dalam Frankel dan Litov, 2007).
Menurut Watts dan Zimmerman (1978) yang dikutip oleh Scott (1997) ada 3
hipotesis yang secara umum dihubungkan dengan perilaku oportunistik manajer, yaitu:
bonus plan hypothesis, debt covenant hypothesis dan political cost hypothesis.
Penelitian ini akan lebih memperdalam mengenai hipotesis kedua yaitu debt covenant
hypothesis. Debt covenant hypothesis berkaitan dengan syarat-syarat yang harus
dipenuhi perusahaan dalam perjanjian utang (debt covenant). Tujuan suatu perjanjian
yang menggunakan angka-angka akuntansi (dalam kontrak utang) adalah untuk
membatasi tipe-tipe keputusan investasi dan keputusan pendanaan yang dapat
mengurangi nilai perusahaan (value reducing).
Terdapat 2 macam covenant menurut Inamura (2009) yaitu: covenant berbasis
akuntansi (accounting based covenant) dan covenant berbasis jaminan (collateral
based covenant). Dibandingkan dengan collateral based covenant, accounting based
covenant memiliki pengaruh lebih besar terhadap aktivitas perusahaan dengan cara
secara langsung membatasi angka-angka akuntansi. Alasan tersebut memotivasi
peneliti untuk lebih fokus pada bagaimana accounting based covenant dibuat.
Penelitian ini terinspirasi dari penelitian Inamura (2009), perbedaannya adalah
pada negara objek penelitian, tahun penelitian, penambahan variabel penelitian yaitu
reputasi dan kualitas obligasi (Beatty et.al., 2002; Asquith et.al., 2005; Begley dan
Chamberlain, 2005; Frankel et.al., 2006; Barath et.al., 2007; Alcock et.al., 2008).
Perubahan model penelitian, Inamura (2009) menggunakan path analysis dengan
program E-views, sedangkan penelitian ini menggunakan logistic regression dengan
program SPSS versi 17.00 (Frankel et. al., 2006; Mazumdar dan Sengupta, 2005;
Begley dan Chamberlain, 2005). Keinginan untuk membandingkan hasil penelitian
terdahulu yang banyak dilakukan diluar negeri dengan hasil penelitian pada perusahaan
publik di Indonesia, ketidakkonsistenan hasil penelitian-penelitian terdahulu dan masih
terbatasnya penelitian mengenai hal ini terutama di Indonesia menjadi motivasi untuk
melakukan penelitian ini.
3. METODE PENELITIAN
Berdasarkan latar belakang, teori, dan hipotesis kerja yang telah dijelaskan dalam
bab-bab sebelumnya, maka pada bab ini akan diuraikan metode penelitian yang
dilakukan untuk mendapatkan kesimpulan dari hipotesis yang telah dibuat.
Keterangan :
: Accounting based covenant yang diproksikan dengan variabel dummy,
1= jika kontrak utang menggunakan batasan-batasan akuntansi (accounting
based covenant), 0= jika tidak.
0 : konstanta
1 - 11 : Koefisien regresi
Mt : materialitas obligasi
M : jatuh tempo obligasi
Cl : collateral (jaminan/agunan)
FS : ukuran perusahaan
Pr : rasio profitabilitas
GO : sales growth opportunity (pertumbuhan penjualan)
Lev : leverage
Sp : selisih suku bunga obligasi dengan suku bunga IGBX
Rep : reputasi perusahaan (dummy)
Q : kualitas obligasi
JI : jenis industri (dummy)
: error term (kesalahan residual)
2. Panel B: data merupakan obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan non finance saja.
3. Panel C: data merupakan obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan finance saja.
Alcock, J., Finn, F. dan Tan, JK. 2008. Debt covenant, agency cost and debt maturity,
Working Paper of University of Quinnisland, 1-33
Ashton, R.H, John J. Willingham, dan Robert K. Elliott. 1987. An Empirical Analysis
of Audit Delay . Journal of Accounting Research (Autumn). pp. 275-292.
Ashton, Robert H, Paul G. Graul, dan James D. Newton. 1989. Audit Delay and the
Timeliness of Corporate Reporting. Contemporary Accounting Reseach. Vol. 5.
No.2 pp. 657-673.
Asquith, P., Beatty dan J. Weber. 2005. Performance pricing in bank debt contracts,
Journal of Accounting & Economics, 40 (1-3):101-128.
Beatty, A.K. Ramesh dan J. Weber. 2002. The Importance of accounting choice in debt
contracts : the cost of flexibility in covenant calculations, Journal of Accounting
and Economics, 33(2), 205-227.
Begley, J. dan G.A. Feltham. 1999. An empirical examination of the relationship
between debt contracts and management incentives, Journal of Accounting and
Economics, 27(2), 229-259.
Begley, J. dan S. Chamberlain. 2005. The use of debt covenant in pulbic debt : the role
of accounting quality and reputation, Working Paper University of British
Columbia, 20 februari.
Bharath, ST., Sunder, J. dan Sunder, SV. 2008. Accounting quality and debt
contracting, The Accounting Review, 83(1), 1-28.
Billet, M.T., T.D. King, dan D.C. Mauer. 2007. Growth opportunities and the coice of
leverage, debt maturity and covenants, The Journal of Finance, 62(2), 697-730.
Black, F. dan M. Scholes. 1973. The Pricing of options and corporate liabilities. Journal
of Political Economy, 81(3), 637-654.
Bradley, M. dan M.R. Roberts. 2004. The srtucture and pricing of corporate debt
covenant, 6th Annual Texas Finance Festifal, The Fuqua School of Business, Duke
University, diunduh dari http://ssm.com/abstract=585882
Carslaw, Charles A. P. N dan Steven E. Kaplan. 1991. An Examination of Audit Delay:
Further Evidence from New Zealand. Accounting and Business Research. 22 (85):
21-32.
Chatterge, R.A. 2006. Performance pricing and covenants in debt contracts in the UK,
European Accoutning Assosiation Congress, Juli, 1-24
Dichev, I.D. dan D.J. Skinner. 2001. Large sample evidence on the debt covenant
hypothesis, Working Paper of University of Michigan Business School, Juni, 1-54.
El Gazzar, S. dan V. Patena. 1991. Factors effecting the scope and initial tighness of
covenant restrictions in private lending agreements, Contemporary Accounting
Research, 8(1), 132-151.
Frankel, R., Seethamraju, C. dan Zach T. 2006. GAAP Goodwill dan debt contrating
efficiency: evidence from net worth covenants, Olin School of Business Working
Paper, 1-36
Frankel, R. dan L. Litov. 2007. Financial accounting characteristics and debt covenants,
Washington University Working Paper Series, 1-44
Gavish, B. dan A. Kalay. 1983. On the asset substitution problem, Journal of Financial
and Quantitative Analysis, 18(1), 21-30.
Ghozali, Imam. 2007. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Badan
Penerbit Universitas Diponegoro Semarang.
Gopalakrishnan, V. 1994. Accounting choice decisions and unlevered firms: further
evidence on debt/equity hypothesis, Journal of Financial and Strategic Decisions,
7(3), 33-47.
Graham, J.R., S. Li dan J. Qiu. 2008. Corporate misreporting and bank loan contracting
, Journal of Financial Economics, 89(1), 44-61.
Gujarati, D. 2003. BasicEconometrics, 5th ed. Mc-Grawhill, New York.
Hall S.C. dan L.S. Swinney. 2004. Accounting policy change and debt contracts,
Management Research Views, Vol. 27 No. 7, 34-48
Haryono, Slamet. 2005. Struktur kepemilikan dalam bingkai teori keagenan, Jurnal
Akuntansi & Bisnis, Vol 5, No. 1, 63-71.
IAI. 2010. PSAK
Inamura, Y. 2009. The determinants of accounting-based covenants in public debt
contracts, Journal of international Business Research, 8(2), 1-15.
Indriantoro, N. dan B. Supomo. 1999. Metodologi penelitian bisnis untuk akuntansi dan
manajemen, edisi pertama, BPFE, Yogyakarta.
Jaggi, Bikki dan Judi Tsui. 1999. Determinants of Audit report Lag: Further Evidence
From Hongkong. Accounting and Business Reseach. Vol.30. No.1. pp 17-28.
Jensen, M.C. dan W.H. Meckling 1976. The theory of the firm : managerial behaviour,
agency costs and ownership structure, Journal of Financial Economics, 3(4), 305-
360.
Kumalawati, Lely. 2009. Faktor-faktor yang mempengaruhi opini going concern: studi
empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia,
Tesis, Pasca Sarjana Universitas Brawijaya, Malang.
Malitz, I. 1986. Evidence on bond issue provisions-on financial contracting: the
determinants of bond covenants, Financial Management, 15(2), 18-25
Mariano, B. dan J.A. Tribo. 2009. Debt covenant and corporate investment, University
Carlos III of Madrid Working Paper Series.
Mazumdar S.C. dan P. Sengupta. 2005. Disclosure and the loan spread on private debt,
Financial Analysis Journal, 61(3), 83-95
Moir, L. dan S. Sudarsanam. 2007. Determinants of financial covenants and pricing of
debt in private debt contracts : the UK evidence, Accounting and Business
Research, 37(2), 151-166.
Rachaman. 2006. Skripsi Universitas Kristen Petra, www.wikipedia.org, diunduh 27
september 2010.
Sawir, Agnes. 2008. Ukuran Perusahaan. http://www.google.com. September 2010.
Schimdt, K.M. 2006. The economics of covenants as a means of efficient creditor
protection, European Business Organization Law Review, 7:89-94.
Siddiqi, N.A. 2007. The determinants of private debt source, Research in Finance,
ISSN, vol 23, 245-278.
Sriwardany. 2006. Pengaruh pertumbuhan perusahaan terhadap kebijaksanaan struktur
modal dan dampaknya terhadap perubahan harga saham pada perusahaan
manufaktur Tbk, Tesis, repository.usu.ac.id.
Sudayat, R.I. 2009. Pengertian penjualan, www.wordpress.com, diunduh 27 september
2010.
Susanto, Budi. 2007. Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi credit spread obligasi
korporasi pada pasar obligasi di Indonesia, www.ui.ac.id.
Undang, Undang RI No. 8, 1995, Pasar Modal.
Wibowo, Buddi. 2009. www.pascafe.ui.ac.id.
Wijayanti, Arum. 2008. Faktor-faktor yang mempengaruhi yield spread obligasi yang
tercatat di Bursa Efek Surabaya periode 2001-2005, www.lib.unair.ac.id.
Undang, Undang RI No. 8, 1995, Pasar Modal
Scott, R. 2009. Financial accounting theory, London, Prentice Hall Inc.
www.idx.co.id, diunduh 30 September 2010
www.okezone.com, Perdagangan Pasar Obligasi Capai Rp90,01 Triliun, 30 Desember
2010.
www.wibiznews.com, Obligasi Korporasi 2010: Mengulang Sukses 2009, 25 Januari
2010
www.wordpres.com, diunduh 30 September 2010.
Zuhrotun dan Baridwan, Z. 2005. Pengaruh pengumuman peringkat terhadap kinerja
obligasi, SNA VIII: 355-366, Solo, 15-16 September.