Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga dalam
melakukan proses perancangan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)
dengan kapasitas 2 450 kW yang berlokasi di desa sipungguk dapat terselesaikan
dengan baik meskipun masih perlu diadakan proses review dan tinjauan kembali
mengenai proses perancangan agar hasil menjadi lebih baik.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membimbing dan membantu serta memyumbangkan jasanya dalam proses
Perancangan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). Ucapan terima
kasih penulis di haturkan kepada :
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu daerah di propinsi riau yang memerlukan tenaga listrik adalah
desa Sipungguk yang berada di kecamatan Bangkinang Seberang, kabupaten
Kampar. Listrik yang didistribusikan oleh PT. PLN (Perusahaan Listrik Negara)
telah masuk ke desa Sipungguk, akan tetapi dengan kapasitas listrik yang di suplai
untuk propinsi Riau tidak mencukupi untuk keseluruhan daerah, maka sering
terjadinya pemadaman listrik yang dilakukan oleh pihak PLN dan pemadaman
inilah yang sering mengganggu pekerjaan masyarakat.
Di sisi lain, desa Sipungguk dilalui salah satu anak sungai kampar yang
melintas di sepanjang desa. Pada saat sekarang ini, sungai ini dipergunakan untuk
mengaliri saluran irigasi persawahan. Aliran sungai ini juga berpotensi untuk
dijadikan sumber Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). Penulis
melihat potensi ini sebagai salah satu peluang yang baik agar desa Sipungguk
dapat menjadi desa yang mandiri akan kebutuhan tenaga listrik.
Selain itu, Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) ini juga
merupakan salah satu penerapan dari energi yang baru dan terbarukan dengan
kapasitas daya yang dihasilkan adalah masih dalam jangkauan rendah sampai
menengah. Sehingga sangat cocok untuk diterapkan di daerah-daerah pedesaan,
dan diharapkan dapat meningkatkan perekonomian di daerah tersebut.
1.2 Identifikasi Masalah
Pemadaman listrik yang dilakukan oleh PT. PLN di daerah Riau
merupakan salah satu akibat dari kurangnya pasokan listrik milik PT. PLN, akan
tetapi hal ini bertentangan dengan kebutuhan masyarakat akan penggunaan listrik
yang selalu meningkat. Daerah-daerah di propinsi Riau harus memiliki
pembangkit sendiri untuk dapat terus memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Pembangkit listrik tenaga mikro hidro merupakan salah satu alternatif energi
terbarukan yang dapat membantu permasalahan listrik di propinsi Riau.
Anak sungai Kampar yang melintasi desa Sipungguk memiliki aliran yang
baik, sehingga sumber daya air dari anak sungai kampar ini dapat dimanfaatkan
untuk sumber pembangkit tenaga listrik mikro hidro. Sumber tenaga listrik berasal
dari sungai secara alami dan tersedia terus menerus sehingga mampu menciptakan
pembangkit listrik yang murah dan ramah lingkungan.
1. Penerangan,
2. Sumber tenaga untuk alat-alat elektronik,
3. Industri kecil dan rumah tangga,
4. Industri perikanan, dan peternakan.
1.4 Batasan Masalah
Ruang lingkup pembatasan masalah dalam perancangan ini dibatasi pada
masalah perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di desa
Sipungguk, Bangkinang, yang mencakup hal-hal sebagai berikut :
1. Menggunakan peta topografi rupa muka bumi melalui data Bakorsultanal dan
data untuk menentukan lokasi perencanaan PLTMH.
2. Pembangkit listrik yang digunakan adalah turbin air jenis cross flow.
3. Data curah hujan yang digunakan sebagai perhitungan adalah data 10 tahun
terakhir dan membuat Flood Duration Curve (FDC).
4. Debit air yang digunakan adalah debit anak sungai kampar yang terletak di
desa sipungguk.
5. Variasi sudut serang dimulai dari 14o hingga 30o.
Turbin air berfungsi untuk mengubah energi potensial yang dimiliki air
menjadi energi kinetik. Selanjutnya energi kinetik ini akan dirubah menjadi energi
listrik melalui generator. Dimana, Turbin ini merupakan hasil pengembangan dari
beberapa penelitian pada beberapa dekade hingga tercipta turbin air dengan
effisiensi yang paling maksimal dan dengan desain turbin yang dapat disesuaikan
dengan kebutuhan. Turbin ini tingkat efisiensinya mencapai 80% dan dapat
mengalirkan air melalui saluran dengan sudu lengkung satu dimensi. Saluran
keluaran juga mempunyai lengkungan pengarah.
2.4.1 Jenis-Jenis Turbin
Turbin air berfungsi untuk mengubah energi potensial air menjadi energi
mekanis. Energi mekanis akan dirubah lagi menjadi energi listrik dengan bantuan
generator. Berdasarkan prinsip kerjanya, turbin air dibedakan menjadi dua
kelompok yaitu turbin reaksi dan turbin impuls.
Turbin Pelton
Turbin Cross
Turbin Air
Flow
Turbin Prancis
Turbin Reaksi
Turbin Kaplan
Turbin Cross flow disebut juga turbin Banki adalah salah satu turbin air
dari jenis turbin aksi (impulse turbine). Turbin ini ditemukan oleh seorang insinyur
Australia yang bernama A.G.M. Michell pada tahun 1903 kemudian turbin ini
dikembangkan dan di patenkan di Jerman Barat oleh Prof. Donat Banki sehingga
turbin ini diberi nama turbin Banki atau Turbin Michell-Ossberger (Haimerl 1960)
Pemakaian jenis turbin Banki ini lebih menguntungkan dibanding
pengunaan kincir air maupun jenis turbin mikrohidro yang lainnya. Penggunaan
turbin ini untuk daya yang sama dapat menghemat biaya pembuatan penggerak
mula sampai 50 % dari penggunaan kincir air dengan bahan yang sama.
Penghematan ini dapat dicapai karena ukuran turbin Banki lebih kecil dan lebih
kompak dibanding kincir air. Diameter kincir air yakni roda jalan atau runnernya
biasanya 2 meter ke atas, tetapi diameter turbin Banki dapat dibuat hanya 20 cm
saja sehingga bahan- bahan yang dibutuhkan jauh lebih sedikit, itulah sebabnya
bias lebih murah.
Untuk daya guna atau effisiensi rata-rata turbin Banki lebih tinggi dari pada
daya guna kincir air. Hubungan antara effisiensi dengan pengurangan debit akibat
pengaturan pembukaan katup yang dinyatakan dalam perbandingan debit terhadap
debit maksimumnya. Untuk Turbin Banki dengan Q/Qmak = 1 menunjukan
effisiensi yang cukup tinggi sekitar 80 %, disamping itu untuk perubahan debit
sampai dengan Q/Qmax= 0,2 menunjukan harga efisiensi yang relatif tetap (Meier,
Ueli,1981). Hasil pengujian laboratorium yang telah dilakukan oleh pabrik turbin
Ossberger Jerman Barat yang menyimpulkan bahwa daya guna kincir air dari jenis
yang paling unggul sekalipun hanya mencapai 70 % sedang effisiensi turbin Banki
mencapai 82 % (Haimerl 1960).
Setiap unit turbin ini dapat dibuat sampai kekuatan kurang lebih 750 kW,
dapat dipasang pada ketinggian jatuh (Head) antara 01 sampai 200 meter dengan
debit air sampai 3.000 liter/detik. Cocok digunakan untuk PLTMH, penggerak
instalasi pompa, mesin pertanian, workshop, bengkel dan lain sebagainya.
2.5 Karakterisitik Turbin air Cross-Flow
Perbandingan karakteristik jenis turbin dapat dlihat dari chart di bawah ini:
H n H g H tl (2.1)
Dimana :
v A
Q (2.2) Dimana :
Pt = Daya (kW)
= Massa jenis air (kg/m3)
Q = Debit (m3/s)
g = Percepatan gravitasi (m/s2)
Hn = Perbedaan ketinggian (m)
= Efisiensi total yaitu efisiensi dari turbin, generator, gearbox dan
transformer.
Dimana :
C = Koefisien nozel
= Koefisien kekasaran blade (0.98)
= Sudut serang (asusmsi 16o)
Dari persamaan (2.4) di atas dapat dilihat bahwa semakin kecil sudut
serang maka semakin tinggi efisiensi turbin.
Hubungan kecepatan putar spesifik dan kecepatan putar turbin pada turbin
cross-flow (Layman., 1998) :
0.505
Ns 513.25 / H n (2.5)
N Pt (2.6)
Ns H n 5/ 4
Dari persamaan (2.5) dan (2.6) diatas dapat diketahui kecepatan putar
turbin,
yaitu :
0.745
(2.7)
N 513.25 Hn
Pt
Dimana :
Ns = Kecepatan spesifik
Do 2 N Do (2.9)
vt w
2 120
Dari persamaan (2.8) dan (2.9) diatas dapat dihitung diameter luar runner
yaitu :
Do 40 Hn (2.10)
N
Dimana :
tb = 0.173 Do (2.13)
Dimana :
Merupakan perbedaan antara radius luar (ro) dan radius dalam (ri) pada
runner turbin, dan sama dengan jarak tangensial blade yaitu (Mockmore,
C. A. dkk., 1949) :
a = 0.173 Do (2.14)
n = Do / t b (2.15)
10) Ketebalan water jet (tj)
Dimana :
L = Q N / 50 Hn (2.18)
tj = 0.29 Do (2.20)
12) Jarak antara water jet dan the center of runner shaft (y1)
y1 = 0.116 Do (2.21)
Dimana :
13) Jarak antara water jet and the inner periphery of runner (y2)
y2 = 0.05 Do (2.22)
Dimana :
y2 = Jarak antara water jet and the inner periphery of runner (m)
Di = Do 2a (2.23)
Dimana :
rc = 0.163 Do (2.2)
2.6 Generator
Dimana :
NG = Daya generator (kVA)
Pt = Daya turbin (W)
gen = Efisiensi generator
tr = Efisiensi transmisi
Dimana :
Cos = Faktor daya
Dimana :
C1 = kecepatan absolut fluida pada sisi masuk / kecepatan fluida keluar
dari nozel. (m/s)
Cv = Koefisien kecepatan nozel.
A = Luas penampang pipa penstock.
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
Mulai
Studi Literatur
Survei Lokasi
PLTMH
Perancangan PLTMH
Ya
Revisi
Tidak
Selesai
Perancangan PLTMH Bangkinang
Gambar 2 Posisi Rencana dan Data GPS untuk Saluran Sungai Menuju Intake
Data GPS (Hilir)
Latitude = 0o 22 01.06 N
9.8 meter
3
Qnormal = (Q min 100%)/40 3, 381 m /s
15 m
3,381
m3/s
A. Francis
B. Cross flow
Pada kedua model pemilihan jenis turbin maka yang terpilih adalah turbin
air jenis cross flow. Turbin air jenis cross flow dipilih karena cross flow merupakan
jenis turbin yang paling cocok untuk diterapkan pada turbin kapasitas rendah.
Pada pembangkit listrik skala mikro, turbin cross flow sangat baik digunakan.
H n H g H tl
Dimana :
Hg = 15 meter
Htl = 6% * Hg = 0,06 * 15 meter = 0,9 meter
H n H g H tl
H n 15 m 0, 9 14,1 m
m
Pt g Hn Q
Dimana :
= 1000 kg/m
3
Q = 3,381 m3/s
g = 9,81 m/s2
Hn = 14,1 m
gen
x trans
x turb
3 2 3
Pt 1000 kg / m x 9, 81 m / s x 14,1 m x 3, 381 m / s x 0, 6802
= 318104,5 Watt = 318,1046 KW
1 2
tan 1 2 tan 1
t
0.5 C 2
(1 ) cos
2
1
Dimana :
C = 0,98
= 0.98
1 = Berada pada rentang 14o hingga 30o
5/4
Ns = 207 rpm x (318,1046 KW)0,5 / (14,1 m)5/4
= 135 rpm
tb = 0,173 Do
a = 0.173 Do
tj = 0,29 Do
L = Q N / 50 Hn
3.3.11 Jarak antara water jet dan the center of runner shaft (y1)
y1 = 0.116 Do
3.3.12 Jarak antara water jet and the inner periphery of runner (y2)
y2 = 0.05 Do
Di = Do 2a
rc = 0.163 Do
rc = 0,163 x 0,73 m = 0,118 m
rc = 0.163 Do
rc = 0,163 x 0,73 m = 0,118 m
5.1 Kesimpulan
Dari perhitungan yang dilakukan dalam perancangan ini dapat ditampilkan
sebagai berikut :
5.1.1 Turbin
1) Jumlah : 3 buah
2) Jenis turbin : turbin Cross Flow
3) Daya turbin : 318 KW
4) Putaran turbin : 207 rpm
5) Putaran spesifik : 135 rpm
6) Tinggi jatuh air : 14,1 m
7) Debit aliran : 3,381 m3/s
8) Posisi poros : horizontal
9) Jenis rumah : turbin tertutup
10) Efisiensi turbin : 89,5%
11) Sudut serang : 14o
12) Sudut buang : 26,5o
5.1.2 Generator
1) Daya generator : 242 KW
2) Putaran generator : 207 rpm
Daya keluaran turbin ini sangat dipengaruhi oleh berbagai kerugian seperti
kerugian pada generator, transmisi dan turbin itu sendiri, atau dapat dikatakan
efisiensinya. Efisiensi turbin ini terutama dipengaruhi oleh sudut serang saat
perancangan blade, semakin kecil sudut serang turbin maka efisiensi turbin akan
semakin meningkat dan sebaliknya.
5.2 Saran
Dari hasil perancangan, penulis dapat memberi saran agar pada pembuatan
turbin sudut serang turbin harus diperhatikan dengan baik, agar efisiensi yang
didapat lebih tinggi.