Professional Documents
Culture Documents
Oleh:
Kelompok 3
Bina Laraswati H1A009055
Elisa Fatmasari H1A009059
Yulia Marissa H1A009054
1.2 Tujuan
Mengetahui mekanisme biosintesis vitamin K dari suatu mikroorganisme.
Vitamin yang larut dalam lemak, yaitu A, D, E dan K, memiliki sifat-sifat umum,
antara lain (1) tidak terdapat di semua jaringan; (2) terdiri dari unsur-unsur karbon,
hidrogen dan oksigen; (3) memiliki bentuk prekusor atau provitamin; (4) menyusun
struktur jaringan tubuh; (5) diserap bersama lemak; (6) disimpan bersama lemak dalam
tubuh; (7) diekskresi melalui feses; (8) kurang stabil jika dibandingkan vitamin B, dapat
dipengaruhi oleh cahaya, oksidasi dan lain sebagainya.
Vitamin yang larut dalam air memiliki sifat-sifat umum, antara lain : (1) tidak hanya
tersusun atas unsur-unsur karbon, hidrogen dan oksigen; (2) tidak memiliki provitamin;
(3) terdapat di semua jaringan; (4) sebagai prekusor enzim-enzim; (5) diserap dengan
proses difusi biasa; (6) tidak disimpan secara khusus dalam tubuh; (7) diekskresi melalui
urin; (8) relatif lebih stabil, namun pada temperatur berlebihan menimbulkan kelabilan.
Vitamin diserap oleh usus dengan proses dan mekanisme yang berbeda. Terdapat
perbedaan prinsip proses penyerapan antara vitamin larut lemak dengan vitamin larut air.
Vitamin larut lemak akan diserap secara difusi pasif dan kemudian di dalam dinding usus
digabungkan dengan kilomikron (lipoprotein) yang kemudian diserap sistem limfatik,
baru kemudian bergabung dengan saluran darah untuk ditransportasikan ke hati.
Sedangkan vitamin larut air langsung diserap melalui saluran darah dan ditransportasikan
ke hati. Proses dan mekanisme penyerapan vitamin dalam usus halus diperlihatkan pada
Tabel 1.
Tabel 1. Proses dan Mekanisme Penyerapan Vitamin dalam Usus Halus
2.3 Vitamin K
Vitamin K adalah vitamin yang larut dalam lemak, merupakan suatu naftokuinon
yang berperan dalam modifikasi dan aktivasi beberapa protein yang berperan dalam
proses pembekuan darah, seperti prothrombin, proconvertin, komponen thromboplastin
plasma, dan Stuart-Power Factor. Vitamin K juga adalah sekelompok senyawa kimia
yang terdiri atas filokuinon yang terdapat dalam tumbuh-tumbuhan dan menakuinon
yang terdapat dalam minyak ikan dan daging. Menakuinon juga dapat disintesis oleh
bakteri di dalam usus halus manusia (Sandjaja 2009).
Ada tiga bentuk vitamin K, yaitu: (1) Vitamin K1 (phylloquinone) yang tedapat pada
sayuran hijau, (2) Vitamin K2 (menaquinone) yang dapat disintesis oleh flora usus
normal seperti Bacteriodes fragilis dan beberapa strain Escherichia coli, (3) Vitamin K3
(menadione) merupakan vitamin K sintetis yang sekarang jarang diberikan pada bayi
yang baru lahir (neonatus) karena dilaporkan dapat menyebabkan anemia hemolitik.
Vitamin K3 ini bersifat larut dalam air, digunakan untuk penderita yang mengalami
gangguan penyerapan vitamin K dari makanan (Sandjaja 2009).
Almatsier, S. 2006. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama.
Winarno, F.G. 1986. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama.