You are on page 1of 3

Apa Penyakit Degeneratif ?

Penyakit degeneratif adalah istilah medis untuk menjelaskan suatu penyakit yang muncul akibat
proses kemunduran fungsi sel tubuh yaitu dari keadaan normal menjadi lebih buruk. Penyakit
yang masuk dalam kelompok ini antara lain diabetes melitus, stroke, jantung koroner,
kardiovaskular, obesitas, dislipidemia dan sebagainya.
Dari berbagai hasil penelitian modern diketahui bahwa munculnya penyakit degeneratif memiliki
korelasi yang cukup kuat dengan bertambahnya proses penuaan usia seseorang. Meskipun begitu
faktor keturunan juga berperan cukup besar.
Di Indonesia, penyakit degeneratif saat ini banyak terjadi di kalangan masyarakat perkotaan.
Penyebab utamanya adalah perubahan gaya hidup akibat urbanisasi dan modernisasi. Perubahan
gaya hidup ini dapat dilihat secara jelas antara lain dengan munculnya tempat-tempat makan
junk food di hampir seluruh sudut kota. Junk food adalah makanan tidak sehat karena memiliki
nilai nutrisi rendah,.
Jenis makanan ini mengandung lemak jenuh (saturated fat), garam dan gula, serta bermacam-
macam additive seperti monosodium glutamate dan tartrazine dengan kadar yang tinggi. Junk
food hampir tidak mengandung protein, vitamin serta serat yang sangat dibutuhkan tubuh.
Di kota-kota besar di Indonesia junk food dijual di berbagai pusat perbelanjaan dan pusat
jajanan. Bahkan restoran jenis makanan yang memiliki kadar kolesterol tinggi ini sudah
merambah kota-kota kecil di hampir seluruh pelosok tanah air. Masyarakat dimanjakan dengan
mudahnya mendapatkan makanan serba instan bahkan gerai-gerai penjualan makanan cepat saji
menawarkan jasa pesan antar.
Pola makan makanan yang serba instan saat ini memang sangat digemari oleh sebagian
masyarakat. Sebagai contoh, gorengan jenis makanan murah meriah dan mudah didapat karena
banyak dijual di pinggir jalan ini rasanya memang enak. Jajanan seperti pisang goreng, tahu isi,
ubi goreng, pisang coklat (piscok), bala-bala serta banyak yang lain dengan rasanya yang gurih,
renyah, dan berharga murah, membuat orang menyukai makanan gorengan.
Namun banyak orang yang tidak tahu bahwa makanan gorengan adalah makanan yang memiliki
risiko tinggi sebagai pemicu penyakit degeneratif seperti penyakit diabetes melitus,
kardiovaskular, serta stroke.
Penyakit kardiovaskular adalah penyakit yang berhubungan dengan kelainan pembuluh darah
dan jantung. Di Indonesia, penderita penyakit ini terus meningkat dan telah menjadi penyebab
kematian urutan pertama untuk orang dengan usia di atas 40 tahun. Sedangkan di negara-negara
kaya penyakit ini merupakan pembunuh utama.
Penyakit kardiovaskular disebabkan oleh tingginya kadar kolesterol total, LDL, dan trigliserida
serta penurunan kadar HDL dalam darah. Peningkatan ini diakibatkan oleh dampak modernisasi
yang mengubah perilaku sebagian masyarakat Indonesia menjadi pengonsumsi makanan yang
rendah serat dan tinggi lemak.
Lebih lanjut hasil penelitian Dr. Rustika menunjukkan bahwa dari 29,70 gram per hari asam
lemak jenuh yang dikonsumsi oleh masyarakat, hanya 20% di antaranya atau 5,93 gram per hari
yang berasal dari makanan non-gorengan.
Sementara 80% lainnya atau 23,77 gram per hari berasal dari makanan gorengan, setara dengan
tiga potong jenis makanan gorengan lauk dan lima potong makanan selingan atau dua potong
lauk dan delapan potong makanan selingan.
Kebiasaan memakan makanan gorengan yang berlebihan berbahaya bagi kesehatan, terutama
penyakit degeneratif, ujar Rustika.
Penyakit degeneratif yang tidak menular ini sejak beberapa dasawarsa silam telah menjadi
permasalahan yang cukup serius bagi banyak negara di seluruh dunia.
World Health Organization (WHO) mengatakan bahwa penyakit degeneratif ini telah menambah
peliknya kondisi kesehatan sebagian negara di dunia, yang selama ini telah dihimpit
permasalahan banyaknya kasus penyakit menular dan infeksi yang tergolong non degeneratif.
Seperti masalah kesehatan pada umumnya, penyakit degeneratif juga sangat mempengaruhi
banyak faktor dalam kehidupan manusia. Sektor yang paling dipengaruhi adalah sektor ekonomi,
karena penyakit ini sangat mempengaruhi produktivitas kerja seseorang.
Ada tiga cara pencegahan penyakit yang masuk kelompok degeneratif ini. Ketiga cara itu adalah
melakukan pola makan yang baik yaitu tidak makan makanan berlemak seperti junk food serta
makanan berkolesterol lainnya, melakukan olahraga teratur, serta tidak merokok. Untuk
kelompok dengan risiko tinggi yaitu orang dengan usia di atas 45 tahun, memiliki orang tua yang
mengidap penyakit diabetes, serta memiliki berat badan berlebih, ketiga cara di atas harus
ditambah dengan pemeriksaan kesehatan secara teratur.
Penyakit degeneratif dapat dicegah dengan cara meminimalkan faktor-faktor risiko penyebabnya.
Faktor-faktor risiko ini sebenarnya telah diketahui secara luas oleh hampir semua kalangan
masyarakat. Faktor-faktor risiko utama penyebab penyakit degeneratif adalah pola makan yang
tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, serta konsumsi rokok.
Ketiga faktor risiko ini meningkat seiring dengan perubahan kebiasaan makan masyarakat, ke
arah konsumsi makanan tinggi lemak dan gula, dan jenis pekerjaan yang tidak banyak
mengeluarkan tenaga (sedentary).

10 perilaku tidak sehat yang sering kita lakukan, serta cara mengatasinya:

1. Stress Berlebihan
Sejak dulu, kita tahu bahwa stres yang berlebihan dapat menurunkan daya tahan tubuh seseorang
dan memacu resiko penyakit jantung, serta membuat kita tidak nyaman. Stres yang berlebihan
juga memacu penuaan dini. Ibu-ibu yang memiliki anak-anak dengan penyakit kronis merupakan
orang-orang yang mengalami stres, dan mengalami penuaan dini yang paling ekstrim.
Cara cepat untuk mengurangi stres adalah dengan menarik nafas dalam-dalam yang disebut
dengan pernafasan difragmatik. Untuk jangka panjangnya, luangkan waktu untuk melakukan hal-
hal yang dapat mengurangi stres Anda.
2. Minum Alkohol
Bukan merupakan suatu kebetulan bila alkohol merupakan kabar buruk mengenai stres. Para
wanita sebaiknya membatasi diri meminum minuman beralkohol. Berbagai gangguan kesehatan
juga bisa timbul dari kebiasaan minum alkohol yang berlebihan. Termasuk serangan jantung,
kangker hati, kanker tenggorokan, dan kanker payudara.
3. Kurang Bergerak
Dengan sedikit menggerakkan tubuh, kita dapat memperpanjang hidup serta mengurangi
kelebihan berat, mengurangi stres, dan bahkan mencegah penyakit Alzheimer. Langkah pertama
yang perlu dilakukan yaitu hanya dengan berjanji pada diri sendiri bahwa kita akan lebih aktif.
Parkirlah mobil dari jauh pintu masuk, menggunakan tangga dan tidak menggunakan lift,
melakukan olahraga/senam, jalan kaki selama 30 menit atau lebih banyak selama lima kali atau
lebih dalam satu minggu.
4. Mengkonsumsi Makanan Berlemak
Lemak yang dikonsumsi secara berlebihan dapat memacu kolesterol tinggi dan merangsang
penyakit jantung. Biasakan diri Anda untuk mengkonsumsi makanan yang non-kolesterol dan
berkadar lemak rendah.
Tips: Takar asupan lemak, jangan lebih dari 10 persen (atau kurang) dari seluruh kalori.
5. Merokok
Untuk mengurangi bahaya kanker dan kerutan dini, Anda dapat mengganti rokok dengan permen
karet rasa nikotin. Berdasarkan penelitian di tahun 2004, permen karet rasa nikotin memberikan
hasil dua kali lipat dimana perokok berhenti merokok dibandingkan dengan keinginan/janji si
perokok untuk berhenti merokok.
6. Menghirup Udara Polusi
Polusi udara dapat menyebabkan batuk dan sakit mata/mata perih dan hal ini berhubungan
dengan serangan pada penyakit asma dan saluran pernafasan. Usahakan untuk berada di dalam
ruangan sebanyak yang Anda bisa bila kadar udara sedang tinggi.
7. Terlalu Sering Kena Sinar Matahari
Batasi diri Anda dari sengatan sinar matahari dan gunakan tabir matahari, paling tidak yang
mengandung SPF 15 untuk mencegah resiko kanker kulit dan juga kerutan.
8. Kurang Tidur
Kurang tidur berhubungan dengan obesitas, diabetes, tekanan darah tinggi dan masalah ingatan.
Singkirkan segera televisi dan benda-benda elektronik lain yang mengganggu ketenangan dari
kamar tidur Anda. Tata ulang kamar tidur Anda dan ciptakan suasana kamar tidur yang nyaman
dengan lampu yang temaram yang membuat Anda tidur dengan nyenyak.
9. Kelebihan Berat Badan
Kelebihan berat badan dapat memicu kemungkinan penyakit serangan jantung, diabetes, bahkan
kanker. Penelitian mutakhir menyatakan jenis diet yang dilakukan kurang penting dibandingkan
dengan komitmen Anda untuk melakukan diet tersebut dengan disiplin.
10. Mengonsumsi Gula Berlebih
Gula yang berlebihan dapat menaikkan berat badan dan kemungkinan terserang penyakit
jantung. Ahli nutrisi menyarankan untuk menjaga tambahan gula pada makanan kecil/cemilan
dan kue-kue kering sampai 12 sendok teh per hari pada diet berkalori 2200. Selain itu ganti
makanan yang manis-manis dengan buah-buahan dan sayuran segar.

You might also like