Professional Documents
Culture Documents
Manfaat Kontrol Dan Minum Obat Secara Teratur dan Peran Keluarga Dalam
Mencegah Kekambuhan Pada Pasien Gangguan Jiwa
Disusun oleh :
TIM PKRS R.23 Psikiatri
2017
HALAMAN PENGESAHAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN(SAP)
Manfaat Kontrol Dan Minum Obat Secara Teratur dan Peran Keluarga Dalam
Mencegah Kekambuhan Pada Pasien Gangguan Jiwa
Oleh:
Kelompok 16
Telah diperiksa kelengkapannya pada:
Hari :
Tanggal :
Menyetujui,
Mengetahui,
Kepala Ruangan 23Psikiatri
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan orang tua dan pasien dapat
mengetahui dan memahami tentang Manfaat Kontrol Dan Minum Obat Secara
Teratur dan Peran Keluarga Dalam Mencegah Kekambuhan Pada Pasien
Gangguan Jiwa
1.3 Manfaat
1.3.1 Manfaat bagi klien
Sebagai cara untuk meningkatkan kualitas Manfaat Kontrol Dan Minum Obat
Secara Teratur dan Peran Keluarga Dalam Mencegah Kekambuhan Pada
Pasien Gangguan Jiwa
.
1.3.2 Manfaat bagi terapis
Sebagai upaya untuk memberikan asuhan keperawatan jiwa secara
holistik.
Sebagai terapi modalitas yang dapat dipilih untuk mengoptimalkan
Strategi Pelaksanaan dalam implementasi rencana tindakan keperawatan
klien.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
b. Tanda-tanda
Klien menolak minum obat secara teratur
Klien tidak bisa tidur
Klien mulai kelihatan bingung, mondar-mandir
Klien mulai malas makan dan minum
Klien mulai malas tidak mau bekerja atau bergaul
Klien banyak diam dan jarang menjawab pertanyaan
2.3 Mengapa penderita ganguan jiwa sering tidak teratur minum obat?
Tidak menyadari kalau sakit.
Merasa bosan dengan pengobatan karena membutuhkan waktu yang lama.
Adanya efek samping dari pengobatan.
Tidak nyaman terhadap jumlah dan dosis obat.
Lupa minum obat.
Tidak mendapat dukungan dari keluarga.
Sikap negatif terhadap pengobatan (berhenti pengobatan medis karena
melakukan pengobatan tradisional atau alternatif)
2.4 Apa akibat jika tidak teratur atau berhenti minum obat?
Ketidakteraturan minum obat dapat meimbulkan kekambuhan.
2.5 Selain faktor obat apa saja penyebab kekambuhan yang lain?
a. Dari penderita
Masalah yang dihadapi (sifat masalah, asal, waktu, dan jumlah).
Tipe kepribadian penderita (tertutup atau terbuka).
Kepatuhan pengobatan.
b. Keluarga dan lingkungan
Penolakan terhadap penderita gangguan jiwa (pengucilan, diejek, tidak
diterima).
Komunikasi tidak terbuka, tidak melibatkan penderita dalam pergaulan.
Kurang/tidak memberikan aktivitas yang sesuai dengan kemampuan
penderita, kurang pujian terhadap kemampuan positif penderita.
Kurang pengetahuan keluarga tentang pola perilaku penderita dan
penanganannya, pengawasan minum obat.
2.6 Apa yang harus dilakukan jika penderita menolak minum obat?
Buat kesepakatan dengan penderita (membuat jadwal minum obat).
Jelaskan manfaat pengobatan bagi penderita, serta akibat jika lupa/menolak
minum obat.
Konsultasikan dengan dokter mengenai pilihan obat, seperti bentuk sirup atau
puyer.
Modifikasi pemberian obat, Seperti diberikan/diminumkan bersama-sama
saat makan buah
Berikan pujian langsung pada penderita saat mempunyai keinginan sendiri
untuk minum obat.
Libatkan anggota keluarga untuk mengawasi penderita minum obat
(memastikan obat benar-benar diminum).
2.7 Peran keluarga dalam mencegah kekambuhan klien dengan gangguan jiwa
2.8 Beberapa gejala kekambuhan yang perlu di identifikasi oleh klien dan
keluarga
BAB III
PELAKSANAAN SATUAN ACARA PENYULUHAN
3.1 Metode
Ceramah
Tanya-jawab
a. LCD
b. Power Point
c. Leaflet
3.3 Tempat dan Waktu
a. Tempat Kegiatan : Ruang 23
Empati RSSA Malang
b. Hari/Tanggal : Rabu, 19
April 2017
Tahap
Kegiatan perawat Kegiatan klien Media
Kegiatan
Pembukaan 1. Salam pembuka 1. Menjawab salam 1. Ceramah
2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan 2. Tanya jawab
( 5 menit)
3. Menjelaskan maksud dan tujuan
keterangan
penyuluhan
penyaji
4. Menggali pengetahuan peserta
3. Menyampaikan
tentang materi yang akan
pengetahuan
disampaikan
tentang materi
5. Memberikan soal pretest terkait
yang
materi yang akan disampaikan
disampaikan
BAB IV
EVALUASI KEGIATAN SATUAN ACARA PENYULUHAN
1. Proses Keperawatan
a. Kondisi klien
Keluarga Klien dan klien yang sudah kooperatif yang mengikuti
penyuluhan adalah keluarga dan klien dengan halusinasi, isolasi sosial,
menarik diri, harga diri rendah, gannguan proses pikir.
b. Diagnosa Keperawatan :
c. Tujuan :
Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan orang tua dan pasien
dapat mengetahui dan memahami tentang Manfaat Kontrol Dan
Minum Obat Secara Teratur dan Peran Keluarga Dalam Mencegah
Kekambuhan Pada Pasien Gangguan Jiwa
Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan diharapkan pasien dan
keluarga pasien dapat mengetahui tentang:
1. Menyebutkan manfaat kontrol dan minum obat secara teratur
2. Menyebutkan peran keluarga dalam mencegah kekambuhan
3. Menyebutkan tanda-tanda dan gejala kekambuhan
d. Tindakan Keperawatan :
1) BHSP
2) Melakukan penyuluhan sesuai dengan prosedur yang ada
3) Mengevaluasi hasil penyuluhan
2. Strategi Komunikasi
a. Orientasi
1. Salam Terapeutik
Assalamualaikum..bapak bapak dan ibu ibu sekalian.. selamat pagi
semuanya.. baiklah bapak ibu, perkenalkan dulu, nama saya P
mahasiswa UB.. pada kesempatan kali ini saya menjadi moderator acara
penyuluhan pagi hari ini.. disebelah saya ini ada mbak Y selaku pemateri,
dan ada mbak K dan R sebagai fasilitator
2. Evaluasi/Validasi
apa kabarnya pagi hari ini?masih tetap semangat ya.. iya bagus.. harus
tetap semangat dan sabar menemani keluarga kita yang masih dalam
proses penyembuhan..
3. Kontrak
Bapak-ibu tujuan kegitan kita kumpul disini yaitu akan melakukan
penyuluhan kesehatan tentang Manfaat Kontrol Dan Minum Obat Secara
Teratur dan Peran Keluarga Dalam Mencegah Kekambuhan Pada Pasien
Gangguan Jiwa. Kita harapkan bapak ibu bias aktif dalam menyimak
materi dan bila ada yang tidak jelas silahkan ditanyakan diakhir sesi
penyuluhan
Bapak ibu, kami nanti akan membagikan kertas berisi lembar jawaban
untuk pre dan post test tentang materi penyuluhan..tidak sulit kok,
semampu dan sepengetahuan bapak ibu aja.. Lama penyuluhan yaitu 30
menit
Semua bapak-ibu wajib mengikuti kegiatan sampai selesai ya Tujuan
umum yaitu bapak-ibu dapat memahami diharapkan orang tua dan pasien
dapat mengetahui dan memahami tentang Manfaat Kontrol Dan Minum
Obat Secara Teratur dan Peran Keluarga Dalam Mencegah Kekambuhan
Pada Pasien Gangguan Jiwa.
Tujuan khususnya adalah bapak-ibu mampu menjelaskan pengertian
kebutuhan dasar manusia, mampu menjelaskan manfaat kontrol dan
minum obat secara teratur, peran keluarga dalam mencegah
kekambuhan, tanda-tanda dan gejala kekambuhan
b. Fase Kerja
Baiklah mari kita mulai pembagian lembar jawab pre test. Berikut adalah
soalnya.dapat dimulai sekarang.. lembar jawab silahkan dikumpulkan,
dan untuk mempersingkat waktu, saya persilahkan pemateri untuk
menyampaikan materinya. Waktu dan tempat saya berikan.
-pematerimenyampaikan materi penyuluhan-
-fasilitator membantu memfokuskan klien dalam sesi penyampaian materi-
Baiklah ibu-bapak, tadi sudah disampaikan beberapa materi tentang apa
saja Manfaat Kontrol Dan Minum Obat Secara Teratur dan Peran Keluarga
Dalam Mencegah Kekambuhan Pada Pasien Gangguan Jiwa. Apakah dari
bapak ibu ada pertanyaan atau ada yang ingin menyampaikan pendapat?
Kami persilahkan
c. Terminasi
Evaluasi Subjektif
Baiklah bapak ibu sekalian. Bagaimana setelah mendapat materi
barusan? Semakin paham atau makin bingung.
Evaluasi Objektif
Nah, sekarang waktunya post test. Kan tadi kita sudah belajar bersama,
kita ingin tahu apakah bapak ibu sudah memahami isinya.
sebelumnyasaya akan membagikan lembar jawaban. pertanyaan
pertama..waktu dimulai sekarang
Manfaat Kontrol Dan Minum Obat Secara Teratur dan Peran Keluarga Dalam
Mencegah Kekambuhan Pada Pasien Gangguan Jiwa
DAFTAR PUSTAKA
Carpenitto, Lynda Juall. (2000). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Alih bahasa :
Monica Ester, Edisi 8. EGC : Jakarta.
Doengoes, Marilynn E. (1999). Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman untuk
perencanaan Keperawatan dan masalah kolaboratif. Alih Bahasa : I Made
Kanosa, Edisi III. EGC Jakarta.
Hood, Alsaagaf dan H. Abdul Mukty .( 1995 ).Dasar-dasar Ilmu Penyakit dan
pengaruh nutrisi.Surabaya:Airlangga University Press.
Razali, M.S dkk. (1997). Healt education and drug counseling for schizophrenia .
Vol.4 No.3 .hal 187-189
Stuart, G.W., & Laraia M.T (1998). Principles and practice of psychiatric nursing
(8th ed), St. Louis: Mosby.Suliswati (2005). Konsep dasar keperawatan
kesehatan jiwa. Jakarta : EGC