You are on page 1of 2

Title : Janji Hati

Author : Mela Sukmawati


Publisher : Zettu
Thick Pages : 256 pages
ISBN : 978-602-7999-25-1

In this novel tells the story of a girl named kara, he promised to help her Arza. He was
willing to move to the high school SON NATION. School who has always had a core requirement
that only accept male students. Arza as the principal wants to set new rules that have been
allowed by the education authorities and other parties, namely the son of the nation as a high
school private high school that is intended both for male students and female students. Arza
Karalah believed to embody rules in the lives of high school SON NATIONS especially for
students. that's when kara continue nerjuang to help Arza which are already fetched the great
services for their families. Kara promised himself to keep helping Arza, despite the pressures of
the Atlantic is the enemy of magnitude. Although atlan and his friends often interfere with kara,
kara but never gave to always keep his word, and often alone in scorn, ridicule and even
tortured by atlan until he fell ill, despite that Kara did not think of revenge, thus atlan also feel
guilty for making kara got sick, atlan was aware of it, then atlan apologized to Kara and her
family.
after it became atlan friend kara, but because they are often together, atlan also put his heart
and so is the kara kara to atlan.
Finally they fought together for the betterment of the school.

Contoh Kasus yang Selaras :


Seperti adanya pemberian beasiswa yang ditawarkan oleh berbagai instansi baik dari swasta
ataupun pemerintah, seperti halnya beasiswa dari sekolah contohnya disekolah ada pemberian
dana seperti Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dengan tujuan untuk membantu pihak sekolah
dan siswa dalam memperoleh pendidikan yang layak serta membantu orang tua/ wali
meringankan beban biaya pendidikan siswa, setelah mendapatkan bantuan dana dari pihak
sekolah tersebut, sedangkan di Perguruan Tinggi ada beberapa contoh pemberian beasiswa
seperti Bidik Misi, Beasiswa PPA (mahasiswa yang mempunyai prestasi akademik baik, minimal
memperoleh IP 2,75) dan Beasiswa PPE (mahasiswa yang memiliki prestasi ekstrakurikuler
cukup baik didalam maupun luar kampus) yang tujuannya diperuntukkan untuk mahasiswa-
mahasiswi yang orang tua/ walinya kurang mampu namun prestasi si anak sangat mendukung
untuk diberikan beasiswa dari pihak kampus. Hal ini tentunya sangat jelas selaras dengan visi
misi pendidikan yang mengacu pada tujuan nasional, salah satunya untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa serta menerapkan ilmunya di masyarakat dan mengamalkannya ilmu yang di
dapatkannya dalam kehidupan sehari-hari. Kehidupan bangsa tentunya seluruh masyarakat
Indonesia, dan tidak hanya orang yang mampu dan berkelebihan saja yang dapat menikmati
pendidikan, orang yang kurang mampu dan berkecukupan pun bisa memperoleh pendidikan
yang layak dan pendidikan setinggi mungkin. Dengan adanya beasiswa semacam ini, tentunya
sangat mendukung dan akan dapat mewujudkan kecerdasan anak-anak penerus bangsa yang
menyeluruh, karena masyarakat yang kurang mampu pun bisa bersekolah/ berkuliah demi
meraih cita-cita dengan adanya bantuan beasiswa yang diberikan kepada instansi pemerintah
demi terwujudya nilai-nilai dasar dan cita-cita anak bangsa selaku warganegara yang berperan
aktif dalam perannya sebagai mahasiswa.

Contoh Kasus Tidak Selaras :


Adanya ketidak wajaran dengan visi, misi pendidikan Indonesia yakni munculnya pemberian
materi pembelajaran pada LKS yang tidak sepantasnya diberikan kepada anak Sekolah Dasar,
hal ini tentunya tidak selaras, karena anak Sekolah Dasar belum cukup umur, dan belum punya
kedewasaan untuk menerjemahkan hal-hal semacam itu. Kekhawatirannya adalah jika anak
Sekolah Dasar tersebut terkontaminasi oleh hal-hal negative yang bisa menjerumuskan si anak
ke hal yang tidak di inginkan oleh orang tua akibat timbulnya materi di LKS yang tidak
sepantasnya diberikan kepada anak yang belum cukup umur. Hal ini tentu saja merugikan
semua pihak baik dari orang tua maupun pihak sekolah. Seharusnya Pemerintah khususnya
Mentri Pendidikan lebih memperhatikan dan menanggapi kasus yang seperti ini agar tidak
terulang kembali. Terbukti jelas tidak selaras dengan visi misi pendidikan kita dan sangat
merugikan pihak banyak termasuk para penurus bangsa.
Contoh kasus lainnya yaitu mahasiswa-mahasiswi yang diberikan tugas dinas ke lapangan
untuk memenuhi nilai/ tugas mata kuliah yang bersangkutan tentu saja pihak kampus memberi
kepercayaan penuh kepada mahasiswa tersebut untuk menjaga nama baik kampus. Pada saat itu
mahasiswa ingin sekali mendapatkan nilai baik dengan berjuang dengan cara apapun seperti
halnya banyak terjadi kasus mahasiswa sekarang dengan memanipulasi data yang telah ada
demi mendapatkan terselesaikannya tugas dengan nilai baik dan bagus dengan berbuat curang.
Inilah kasus tidak selaras dengan visi dan misi pendidikan khususnya kewarganegaraan kita
yang mengutamakan mahasiswa untuk mengembangkan kepribadiannya selaku warganegara
yang berperan aktif dalam perannya sebagai mahasiswa/ mahasiswi yang harus jujur dalam
menuju masyarakat madani serta menerapkan ilmu yang bertanggung jawab dalam hal apapun
baik bertanggung jawab dan jujur dalam tugas individu maupun kelompok demi tercapainya
nilai dan IP terbaik.

Siti Ernik Patmawati

XII IPA 5

You might also like